case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
-
Upload
iche-juwice -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 1/14
LAPORAN KASUS
SEORANG LAKI-LAKI USIA 58 TAHUN DENGAN
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK
DENGAN GEJALA PSIKOTIK (F31.2)
Pembimbing:
dr. Adriesti Hardaetha, Sp.KJ
Oleh:
Ovi Rizky AstutiJ500080039
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 2/14
2013
STATUS PASIEN
I. Identitas Pasien
- Nama : Tn. S
- Umur : 58 tahun
- Jenis kelamin : laki-laki
- Agama : islam
- Suku : Jawa
- Pendidikan : SD
- Pekerjaan : penjual bakso (sekarang tidak bekerja)
- Alamat : Girimarto
- Status perkawinan : menikah
- Masuk rumah sakit : 13 Juli 2013
- Tanggal pemeriksaan : 19 Juli 2013
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari anamnesis terhadap pasien
sendiri (autoanamnesis) dan keluarga pasien (alloanamnesis):
- Autoanamnesis dilakukan di bangsal Amarta RSJD Surakarta pada tanggal
19 Juli 2013.
- Alloanamnesis dilakukan kepada adik kandung pasien yaitu Tn. P, umur
36 tahun, pekerjaan karyawan swasta pada tanggal 19 Juli 2013.
A. Keluhan Utama
Pasien dikeluhkan oleh keluarga karena menyanyi dengan suara keras di
jalan pada malam hari tanpa sebab yang jelas.
2
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 3/14
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Alloanamnesis
Alloanamnensis didapatkan dari adik kandung pasien. Tn. P
menceritakan bahwa pasien dibawa ke RSJD Surakarta karena kambuh
sejak ± 1 minggu sepulang dari Indramayu. Pasien mulai timbul
keluhan yaitu menyanyi dengan suara keras di jalan pada malam hari
tanpa sebab yang jelas. Di saat semua orang tidur, pasien malah keluar
rumah, pergi ke jalan, dan menyanyi-nyanyi. Tn. P juga menceritakan
bahwa terdapat banyak masalah keluarga yang dialami pasien karena
memiliki banyak istri.
Pasien sudah masuk RSJD Surakarta sebanyak 2 kali. Pasien
terakhir dibawa ke rumah sakit jiwa ± 4 tahun yang lalu selama 10 hari
dengan keluhan serupa. Setelah sembuh, pasien pergi ke Indramayu,
tinggal bersama adiknya Tn. E, dan membantu berjualan bakso di sana.
Saat itu, keluarga menganggap bahwa pasien sudah seperti orang
normal lainnya. Pasien bisa bekerja kembali dan bersosialisasi dengan
orang-orang di sekitarnya.
2. Autoanamnesis
Saat ditanya tentang identitas, pasien langsung menjawab
bernama Tn. S, umur 58 tahun, dan saat ini tidak bekerja. Saat ditanya
tinggal di mana, pasien menjawab di Girimarto, Wonogiri. Pasien
menceritakan bahwa dirinya sudah menikah dan memiliki lebih dari 1
istri. Namun, saking banyaknya ia lupa nama istri dan anak-anaknya.
Pasien menjelaskan bahwa pertama kali menikah pada tahun
1973, memiliki 1 orang anak, dan tinggal di Solo. Namun, karena
masalah ekonomi, ia merantau ke Sumatera untuk mencari nafkah pada
tahun 1976 atau 1977an. Saat berada di Aceh Timur, ia bekerja di
pabrik tebu, menikah lagi di sana, dan memiliki 1 orang anak.
3
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 4/14
Pasien juga menjelaskan bahwa dirinya pernah masuk rumah
sakit jiwa selama beberapa hari di Medan. Awalnya, sebelum masuk
rumah sakit jiwa, ia kadang bekerja, kadang tidak. Saat tidak bekerja,
kegiatan pasien hanya tidur pada siang hari. Pada saat waktu senggang
tersebut, ia sering mendengar bisikan yang berasal dari cahaya, tidak
berwujud, bersuara laki-laki dan perempuan. Bisikan itu berisi, “ayo ke
sana, ayo ke sini”. Oleh karena itu, pada saat malam hari ia keluar
rumah untuk mengikuti isi bisikan tersebut. Ia pergi ke jalan dan
menyanyi keras-keras. Ia beranggapan bahwa dengan menyanyi keras-
keras, keamanan akan tetap terjaga dan tidak akan ada maling. Selain
itu, pasien juga merasa bahwa pikirannya dikendalikan.
Setelah sembuh, kegiatan pasien hanya tidur di rumah. Pada
tahun 1995, pasien pergi ke Indramayu mengikuti adiknya berjualan
bakso. Di sana, ia menikah lagi dengan janda beranak 2. Ia mengaku
sempat kambuh di Indramayu kemudian masuk ke RSJ Kender, Jakarta
dan berjualan bakso lagi setelah sembuh. Akhirnya, pasien dibawa
pulang ke Girimarto kemudian masuk RSJD Surakarta ± 4 tahun yang
lalu karena kambuh lagi.
Saat ditanya apakah merasa sakit, pasien menjawab tidak. Ia
menjelaskan bahwa menyanyi keras-keras pada malam hari itu
bertujuan untuk menjaga keamanan. Ia tidak menyanyi pada siang hari
karena takut mengganggu orang yang sedang bekerja sehingga saat
siang hari waktunya hanya digunakan untuk tidur dan malam harinya
jalan-jalan ke luar rumah dan menyanyi-nyanyi.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sempat beberapa kali masuk rumah sakit jiwa. Pertama kali
pada tahun 1990an di Medan dan yang terakhir ± 4 tahun yang lalu di
RSJD Surakarta.
4
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 5/14
2. Riwayat Gangguan Medis
- Riwayat kejang : tidak didapatkan informasi.
- Riwayat cedera kepala : disangkal.
- Riwayat asma : disangkal.
- Riwayat hipertensi : disangkal.
- Riwayat diabetes melitus : disangkal.
- Riwayat alergi : disangkal.
- Riwayat opname : disangkal.
3. Riwayat Medis Umum
- Riwayat penyalahgunaan zat : disangkal.
- Riwayat alkohol : disangkal.
- Riwayat merokok : diakui.
- Riwayat konsumsi obat psikotropik : disangkal.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Prenatal dan Perinatal
Tidak didapatkan informasi.
2. Masa Anak Awal (0-3 Tahun)
Tidak didapatkan informasi.
3. Masa Anak Pertengahan (3-11 Tahun)
Pasien bersekolah sampai tamat SD. Pasien memiliki banyak teman
dan bertingkah laku normal seperti teman-temannya yang lain. Pasien
merupakan anak yang berprestasi dan selalu mendapat rangking
pertama di kelasnya.
5
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 6/14
4. Masa Anak Akhir (Pubertas sampai Remaja)
Pasien tidak melanjutkan pendidikan ke SMP maupun ke SMA karena
masalah ekonomi. Pasien mudah bergaul dengan anak-anak seusianya
di daerah tempat tinggalnya.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja di pabrik tebu di Aceh Timur dan berjualan
bakso di Indramayu.
b. Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah sebanyak 3 kali.
c. Agama
Pasien beragama islam dan rutin melakukan sholat.
d. Aktivitas Sosial
Pasien mudah bergaul dengan tetangganya tetapi tidak rutin
mengikuti kegiatan sosial di lingkungan rumahnya.
e. Psikoseksual
Pasien menyukai lawan jenisnya.
E. Riwayat Kemiliteran dan Hukum
Pasien tidak pernah terlibat dalam kegiatan kemiliteran dan masalah
hukum.
F. Riwayat Situasi Sekarang
Pasien tinggal bersama ibunya.
6
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 7/14
G. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari 7 bersaudara. Tidak ada riwayat keluarga
yang menderita penyakit serupa.
H. Pohon Keluarga
Keterangan gambar:
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan.
: tanda gambar menunjukkan pasien.
------ : tinggal serumah dengan pasien sebelum dirawat di RSJ.
: meninggal.
I. Pemeriksaan Status Mental (dilakukan pada tanggal 19 Juli 2013)
a. Gambaran Umum
1. Penampilan: seorang laki-laki, 58 tahun, sesuai umur, perawatan
diri cukup.
2. Perilaku dan aktivitas psikomotor: normoaktif.
3. Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif, terdapat kontak mata.
b. Kesadaran
1. Kuantitatif : kompos mentis, GCS E4V5M6.
7
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 8/14
2. Kualitatif : berubah.
c. Pembicaraan
1. Kuantitatif : logorrhea.
2. Kualitatif : spontan, relevan, volume suara cukup, intonasi
cukup, artikulasi jelas.
d. Mood dan Afek
1. Mood : senang.
2. Afek : meningkat.
3. Keserasian : serasi.
e. Pikiran
1. Bentuk pikiran: non realistik.
2. Isi pikiran : thought insertion.
3. Arus pikiran : koheren.
f. Persepsi
1. Halusinasi : (+) halusinasi auditorik.
2. Ilusi : tidak didapatkan.
3. Depersonalisasi : tidak didapatkan.
4. Derealisasi : tidak didapatkan.
g. Kesadaran dan Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : baik.
b. Tempat : baik.
c. Waktu : baik.
d. Situasi : baik.
2. Daya Ingat
8
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 9/14
a. Remote memory : baik.
b. Recent past memory : baik.
c. Recent memory : baik.
d. Immediate retention and recall memory : baik.
3. Daya Konsentrasi dan Perhatian
Baik.
4. Kemampuan Visuospasial
Baik.
5. Pikiran Abstrak
Baik.
6. Intelegensia dan Kemampuan Informasi
Tidak terganggu.
7. Kemampuan Menolong Diri Sendiri
Baik.
h. Pengendalian Impuls
Baik.
i. Daya Nilai dan Tilikan
1. Daya nilai sosial : terganggu.
2. Uji daya nilai : baik.
3. Penilaian realita : terganggu.
4. Tilikan diri : derajat 1.
j. Taraf Dapat Dipercaya
Secara keseluruhan informasi di atas cukup dapat dipercaya.
9
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 10/14
J. Pemeriksaan Diagnostik Lebih Lanjut
1. Status Internus
a. Kesan umum : kompos mentis, gizi cukup, konjungtiva anemis
(-/-), sklera ikterik (-/-).
b. Tanda vital : tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi: 80 x/menit,
suhu: 36,7 oC, respirasi: 20 x/menit.
c. Kepala : dalam batas normal.
d. Leher : dalam batas normal.
e. Thorak : dalam batas normal.
f. Abdomen : dalam batas normal.
g. Ekstremitas : dalam batas normal.
2. Status Neurologis
a. Fungsi kesadaran : GCS E4V5M6.
b. Fungsi luhur : baik.
c. Fungsi kognitif : dalam batas normal.
d. Fungsi sensorik : N N
N N
e. Fungsi motorik :
Kekuatan Tonus R. Fisiologis R. Patologis
5 5 N N + + - -
5 5 N N + + - -
K. Ikhtisar Penemuan Bermakna
Seorang laki-laki, umur 58 tahun, pendidikan terakhir SD datang
ke RSJD Surakarta dengan keluhan menyanyi keras-keras di jalan pada
malam hari tanpa sebab yang jelas. Dari anamnesis, pasien sudah beberapa
kali masuk rumah sakit jiwa dengan keluhan serupa, pertama pada tahun
1990-an dan yang terakhir dibawa ke rumah sakit jiwa ± 4 tahun yang lalu.
10
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 11/14
Riwayat kehidupan pribadi, sebelum sakit pasien dikenal sebagai pribadi
yang mudah bergaul dan taat dalam urusan beragama. Pasien tinggal
serumah dengan ibunya.
Hasil pemeriksaan status mentalis didapatkan: seorang laki-laki,
sesuai umur, perawatan diri cukup. Kesadaran kualitatif berubah. Pasien
menjawab spontan, volume cukup, intonasi cukup, artikulasi jelas.
Pembicaraan secara kuantitatif logorrhea. Mood senang, afek meningkat,
keserasian serasi. Bentuk pikiran non realistik, isi pikiran thought
insertion, arus pikiran koheren. Didapatkan halusinasi auditorik. Daya
nilai sosial terganggu, penilaian realita terganggu, tilikan derajat 1.
L. Formulasi Diagnostik
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan
psikologis yang secara klinis bermakna serta menimbulkan suatu
penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan jiwa.
Pada pemeriksaan status internus tidak ditemukan gangguan medis
yang berkaitan dengan gejala psikis. Pada pemeriksaan status neurologis
dalam batas normal. Berdasarkan data ini, kemungkinan organik sebagai
penyebab kelainan secara fisiologis yang mengakibatkan gangguan jiwa
yang diderita pasien saat ini bisa disingkirkan. Dengan demikian diagnosis
gangguan mental organik (F00-09) dapat disingkirkan.
Dari anamnesis didapatkan riwayat penggunaan zat-zat aditif dan
psikoaktif sebelumnya yaitu rokok tetapi belum diketahui jumlah,
frekuensi, maupun intensitas merokok pada pasien sampai saat ini
sehingga diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif
(F10-F19) dapat disingkirkan.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan pasien tampak sesuai
umur, perawatan diri cukup. Kesadaran secara kualitatif berubah. Pasien
menjawab spontan, volume cukup, intonasi cukup, artikulasi jelas.
11
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 12/14
Pembicaraan secara kuantitatif logorrhea. Mood senang, afek meningkat,
keserasian serasi. Bentuk pikiran non realistik, isi pikiran thought
insertion, arus pikiran koheren. Didapatkan halusinasi auditorik. Daya
nilai sosial terganggu, penilaian realita terganggu, tilikan derajat 1.
Berdasarkan data-data di atas, maka sesuai dengan kriteria PPDGJ
III diusulkan diagnosis axis I pada pasien memenuhi kriteria diagnosis:
gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
(F31.2)
Aksis II : belum ada diagnosis.
Aksis III : tidak ada diagnosis.
Aksis IV : primary support group (keluarga).
Aksis V : skala GAF saat ini 70-61 beberapa gejala ringan
dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik.
M. Diagnosis Multiaksial
Aksis I : F31.2 gangguan afektif bipolar, episode kini manik
dengan gejala psikotik.
Aksis II : belum ada diagnosis.
Aksis III : tidak ada diagnosis.
Aksis IV : primary support group (keluarga).
Aksis V : skala GAF 70-61.
Diagnosis banding:
F25.0 gangguan skizoafektif tipe manik.
F30.2 mania dengan gejala psikotik.
N. Daftar Masalah
1. Gangguan mood dan afek.
2. Gangguan perilaku.
3. Gangguan pikiran.
4. Gangguan persepsi.
12
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 13/14
5. Hilangnya fungsi peran sosial dan penilaian realita.
O. Prognosis
No Kategori Baik Buruk
1 Awitan dewasa -
2 Onset akut -
3 Faktor pencetus jelas -
4 Riwayat sosial, seksual, dan
pekerjaan premorbid
- memiliki banyak
istri, pekerjaan
5 Gejala positif -
6 Status perkawinan menikah -7 Riwayat keluarga dengan
gangguan mood
tidak didapatkan -
8 Tanda dan gejala neurologis tidak didapatkan -
9 Banyak relaps - beberapa kali
10 Remisi - < 5 tahun
11 Trauma perinatal tidak didapatkan -
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam.Quo ad sanam : dubia.
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam.
P. Rencana Pengobatan Lengkap
1. Psikofarmaka
- Halloperidol 3 x 5 mg.
- Trihexylpenidil 3 x 2 mg.
- Chlorpromazine 1 x 100 mg.
2. Non psikofarmaka
Edukasi terhadap pasien jika kondisi sudah membaik:
- Pengenalan terhadap penyakit, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping pengobatan.
- Memotivasi agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol
setelah pulang dari perawatan.
13
7/27/2019 case 9 gangguan bipolar tipe manik.doc
http://slidepdf.com/reader/full/case-9-gangguan-bipolar-tipe-manikdoc 14/14
- Membantu agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari
secara bertahap.
- Menggali kemampuan yang bisa dikembangkan.
Eduksi terhadap keluarga:
- Memberikan penjelasan mengenai gangguan yang dialami pasien
agar keluarga lebih memaklumi kondisi pasien.
- Menyarankan agar lebih telaten dalam pengobatan pasien dengan
kontrol secara teratur, memperhatikan pasien agar minum obat
secara teratur, dan memberi dukungan agar pasien mempunyai
aktivitas yang positif.
14