Cara Pencegahan KEP
-
Upload
dhia-ghoniyyah -
Category
Documents
-
view
125 -
download
24
description
Transcript of Cara Pencegahan KEP
A. Cara Pencegahan KEP
Cara pencegahan yang terbaik yaitu dengan melakukan penimbangan balita.
Menimbang begitu pentingnya menjaga kondisi gizi balita untuk pertumbuhan dan
kecerdasannya, maka sudah seharusnya para orang tua memperhatikan hal-hal yang dapat
mencegah terjadinya kondisi gizi buruk pada anak.
Berikut beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak:
1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan.
2. Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak,
vitamin dan mineralnya.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu
4. Pemberian Informasi mengenai penanggulangan gizi buruk.
(Jafar, Nurhaedar. 2004)
Jafar, Nurhaedar. 2004. Kekurangan Energi Protein (KEP) Pada Balita. Makasar:
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin.
B. Penanggulangan KEP
Penanggulangan KEP diprioritaskan daerah tertinggal/miskin baik di pedesaan/perkotaan. Kegiatan ini pelaksanaannya diintegrasikan kedalam program penanggulangan kemiskinan secara nasional.
Kegiatan penanggulangani KEP meliputi:
Pemantapan UPGK dengan: meningkatkan upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita melalui kelompok dan dasa wisma.
Penanganan khusus KEP berat secara lintas program dan lintas sektoral. Pengembangan sistem rujukan pelayanan gizi di Posyandu dalam rehabilitasi
gizi terutama di daerah miskin. Peningkatan gerakan sadar pangan dan gizi melalui KIE yang
berkesinambungan. Peningkatan pemberian ASI secara eksklusif. Penanggulangan KEK (Kurang Energi Kronik) pada ibu hamil didasarkan
hasil penilaian dengan alat ukur LILA (Lingkar Lengan Atas). ( Evawany, 2010 )
Aritonang, Evawany. 2010. Kurang Energi Protein (Protein Energy Malnutrition). Sumatera
Utara: Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.
C. Penanganan Kurang Energi – Protein
KEP Ringan dan Sedang
Kepada si ibu harus dibantu untuk memperbaiki makanan anaknya. Ini dapat
dilakukan dengan meningkatkan konsentrasi energi dan protein dalam makanan anak yang
bersnagkutan. Diberikan lebih sering, makanan dibuat lebih beragam (bervariasi), termasuk
pangan hewani bila memungkinkan, diberi makanan tambahan melalui pusat-pusat pelayanan
gizi, kecuali itu selalu dipantau berat badan dan kesehatannya.
KEP Berat
Anak dengan KEP berat khususnya jika terdapat infeksi akut, diare dan dehidrasi,
xerophthalmia atau anemia berat, maka anak yang demikian harus dirawat dirumah sakit
karena bila tidak, dapat terjadi kondisi yang lebih gawat lagi. Hal-hal berikut ini dapat
dilakukan dalam menangani anak yang mengalami KEP berat:
1. Amati anak itu dan telusuri latar belakangnya, periksa apakah ada xerophthalmia.
2. Periksa tingkat dehidrasinya dan cara perawatannya
3. Periksa ada tidaknya infeksi atau parasit dan cara perawatannya
4. Untuk kasus yang berada di daerah malaria endemik dapat dilakukan pemberian pil
khoroquin secara rutin
5. Berikan injeksi intramuskular Vitamin A 100.000 IU atau secara oral dengan dosis
200.000 IU vitamin A.
Berikan pada hari berikutnya secara oral dengan dosis yang sama. Untuk anak
dibawah umur satu tahun diberikan setengah dosis.
6. Apabila hemoglobin di bawah 3 grm per 100 ml, berikan transfusi darah.
7. Setelah itu berikan perlakuan makanan segera setelah tidak ada dehidrasi.
8. Berikan suplementasi vitamin dan mineral:
1 gram kalium khlorida per hari dalam bentuk tablet atau cairan
Zat besi
5mg asam folat per hari
Multi vitamin bentuk tablet atau cairan untuk memenuhi kebutuhan yang
dianjurkan.
9. Anak yang mengalami gizi kurang berat biasanya menderita hipothermia (suhu badan
rendah) dan hiploglikemia (kadar gula dalam darah rendah) dan umunya dapat
meninggal karena adanya komplikasi ini. Oleh sebab itu perlu pengamatan suhu tubuh
secara teratur siang malam terutama selama beberapa hari pertama. Anak perlu
diselimuti untuk mencegah kedinginan dan jangan dimandikan. Pemberian makanan
yang sering (frequent) dianjurkan untuk mencegah kadar gula darah rendah.
Komplikasi lain yang biasa dijumpai pada anak yang menderita gizi kurang berat
adalah gangguan jantung, terutama pada kwashiorkor. Hal ini perlu mendapatkan
perhatian bila dijumpai sehingga anak dapat dirawat atau diobati secepat mingkin
10. Apabila anak dapat makan dengan baik, maka oedemanya akan hilang (bila dijumpai)
dan anak dapat mulai bertambah beratnya, dan akan dapat dipindahkan ke unit
rehabilitasi yang ada. Anak yan tumbuh dari gizi kurang berat ini sebaiknya tetap
dalam pengawasan dan pemeriksaan reguler paling tidak selama setahun untuk
mencegah timbulnya gangguan gizi lagi.
(Suhardjo, 2004)
Suhardjo. 2004. Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Kanisius