Penatalaksanaan Cara Pencegahan Infeksi

31
Dr. Armein S. Rowi

description

Infection Preventive

Transcript of Penatalaksanaan Cara Pencegahan Infeksi

  • Dr. Armein S. Rowi

  • INFEKSI :Berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinikManusiahost / penjamuPenyakitagentTransmisi kuman adalah :Proses masuknya kuman ke dalam penjamu sehingga timbul radang / penyakit

  • CARA PENULARAN INFEKSIKontakLangsung, tidak langsung, droplet2.UdaraDebu, kulit lepas3.AlatDarah, makanan, cairan intra vena4.Vektor / seranggaNyamuk, lalat

  • PENGERTIAN PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikro organisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )Tujuan :Mengurangi terjadinya infeksiMemberikan perlindungan terhadap klien, nakes

  • 6 KOMPONEN PROSES TERJADINYA PENYAKIT :ReservoirPenyebab penyakitJalan masukCara keluarnya penyebab penyakit dari hostKepekaan penjamuLingkungan

  • TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI : KS (5 PRINSIP)Cuci tangan guna mencegah infeksi silang,Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), yaitu pemakaian sarung tangan, masker dan baju pelindung/apron) guna mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksius yang lain.Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai,Pengelolaan jarum dan benda tajam lainnya, Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan

  • CUCI TANGAN,ASPEK PENTING :Ada 2 kategori organisme yang ada di Organisme residen ( flora normal )S. aureus, diphteroids ( tidak hilang secara permanen )Organisme transienKarena kontak, contoh : E. Colli (mudah dihilangkan dengan cuci tangan efektif)

  • Mengapa kita perlu mencuci tangan :Penanganan pasien dengan kontak tanganKontaminasi flora normal pasien kontak perubahan flora normal patogen

    Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan :Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan air mengalirDesinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )

    CUCI TANGAN,ASPEK PENTING :

  • Kapan kita harus mencuci tangan :Sebelum dan sesudah melakukan tindakanSetelah kontak dengan cairan tubuhSetelah memegang alat yang terkontaminasi ( jarum, cucian )Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasiSetelah menggunakan kamar mandiSebelum melayani makan dan minumPada saat akan tugas dan akhir tugasCUCI TANGAN,ASPEK PENTING :

  • ALAT PELINDUNG DIRI (APD)Pemakaian sarung tanganSarung tangan sterilSarung tangan DTTSarung tangan bersihSarung tangan rumah tangga3. Pemakaian maskerPemakaian gaunSteril kamar bedahNon Steril ICU, kamr bayi, KBSkort Celemek plastik5.Pemakaian kacamata pelindung6.Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup7.Kap8.Duk

  • ASEPSIS DAN TEKHNIK ASEPTIKIstilah umum yang digunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksiTujuan asepsis adalah : membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain)

  • ANTISEPSISProses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)

  • KRITERIA PEMILIHAN ANTISEPTIK :Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme secara luas gram positif. Negatif, Tb, fungi, endospora)EfektivitasKecepatan aktivitas awalEfek residuAksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan5.Tidak mengakibatkan iritasi kulit6.Tidak menyebabkan alergi7.Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.

  • BEBERAPA LARUTAN ANTISEPTIK :Alkohol (60%- 90%)Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)contoh : Hibiscrub, Hibitane Klorheksidin Glukonat (2%)Contoh : SavlonHeksaklorofen (3%)Contoh : pHisoHextidak boleh digunakan pada selaput lendir seperti mukosa vaginaKloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)Contoh : Dettoltidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahirIodofor (7,5-10%)Contoh : BetadineLarutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin Contoh : Yodium tinkturTriklosan (0,2-2%)

  • Mikroorganisme :Agen penyebab infeksiTermasuk didalamnya :bakteri, virus, fungi, parasitUntuk tujuan pencegahan infeksi bakteri dibagi menjadi 3 kategori :Vegetatif contoh : stafilokokusMikobakteria, contoh : tuberkolosisEndospora, contoh : tetanusEndospora paling sulit dibunuh disebabkan oleh lapisan pelindungnya

  • STERILISASITindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi

    DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi

  • DESINFEKTAN :Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganismeContoh larutan desinfektan :Klorin pemutih 0,5%untuk dekontaminasi permukaan yang lebar Klorin 0,1%Untuk DTT kimiaGlutaraldehida 2%mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimiaFenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir

  • DEKONTAMINASI :Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh

    PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) :Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.

  • DEKONTAMINASIRendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

    CUCI DAN BILASGunakan deterjen dan sikatPakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam

    Metode yang dipilih Metode alternatif Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI

    OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI REBUS / KUKUS KIMIAWI106 kPa170 C Rendam Panci tertutup Rendam121 C60 menit 10-24 jam 20 menit 20 menit30 menit jikaTerbungkus20 menit jika Tidak terbungkus

    DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKANPeralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggiSampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka

  • STERILISASI :STERILISASI UAP121 C , tekanan pada 106 kPa20 ' untuk alat tidak terbungkus30 ' untuk alat yang dibungkus2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)170 C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai setelah suhu yang diinginkan tercapai160 C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam3. STERILISASI KIMIAGlutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-kurangnya 10 jamFormaldehid 8 %, direndam 24 jamBilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau sebelum disimpan

  • DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :DTT dengan merebusMulai menghitung waktu saat air mulai mendidihMerebus 20 dalam panci tertutupSeluruh alat harus terendamJangan menambah alat apapun ke air mendidihPakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 mingguDTT dengan mengukusSelalu kukus 20 dalam kukusanKecilkan api sehingga air tetap mendidihWaktu dihitung mulai saat keluarnya uapJangan pakai lebih dari 3 panci uapKeringkan dalam kontainer DTT

  • 3. DTT dengan kimia :Desinfektan kimia untuk DTT klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%Langkah-langkah DTT Kimia :DEkontaminasi Cuci+bilas keringkanRendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udara Segera dipakai atau disimpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT

  • CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN :Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat 1 % larutan yang diinginkan

    JB air = 5,0% - 1 = 10 1 = 9 0,5%

    Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) kedalam 1 bagian larutan klorin konsentratTerdapat rumus 9 : 1 Air : KlorinContoh soal :Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 ccBuat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter

  • Jawab :Air = 9 x 500 cc = 450 cc 10Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc 10 500 cc

    1 liter = 1000 ccAir= 9 x 1000 cc = 900 cc 10Klorin= 1 x 1000 cc = 100 cc 10 1000 cc

  • PENANGANAN SAMPAH / LIMBAHTujuan :Melindungi petugas pembuangan sampah dari perlukaanMelindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatanMencegah penularan infeksi terhadap para petugas kesehatanMencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnyaMembuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif) dengan aman

  • Sampah medis terbagi 2 :Tidak terkontaminasiTidak memberikan resiko infeksiContoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik yang digunakan didalam klinikDapat dibuang ditempat sampah umumTerkontaminasiMembawa mikroorganisme yang mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang yang kontak baik nakes maupun masyarakatContoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)

  • Sampah lain yang tidak mengandung bahan infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkunganBahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan)Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk kemoterapi)Sampah yang mengandung logam berat (misal air raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas gigi,dll)Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.

  • SAMPAH KERINGSAMPAH BASAHJarum, kapas, kasa, pembalut Darah, duh tubuh lain, Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta, bagian janin

    DIBAKAR DALAM Dirumah sakit INSINERATOR dikumpulkan dalam wadah terpisah

    Abunya (berisi gelas / bendaDibuang dalam lubang Yang tidak terbakar) ditanamyang dalam dan tertutupDalam lubang tertutup

  • PENGGUNAAN PERAALATAN TAJAM SECARA AMANHati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk jarum secara tidak sengajaJangan menutup kembali, memelengkungkan, mematahkan atau melepaskan jarum yang akan dibuangBuang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insineratorJika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one hand tehnik) lalu ditanam dalam tanah.Tempat sampah hitamsampah tidak kontaminasiTempat sampah kuningsampah terkontaminasi