TATA CARA PENERAPAN P 3B dan PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

39
TATA CARA PENERAPAN P3B dan PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P3B

description

TATA CARA PENERAPAN P 3B dan PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B. Pokok-Pokok Pemaparan. 3. 2. 4. Ketentuan Baru tentang P3B. Cara Penerapan P3B di Indonesia. Cara Pengisian Form-DGT 1 dan DGT 2. 1. Latar Belakang. Latar Belakang. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TATA CARA PENERAPAN P 3B dan PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

Page 1: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

TATA CARA PENERAPAN P3Bdan

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P3B

Page 2: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

2

Pokok-Pokok PemaparanPokok-Pokok Pemaparan

Latar Belakang1

Ketentuan Baru tentang P3B3

Cara Penerapan P3B di Indonesia2

Cara Pengisian Form-DGT 1 dan DGT 24

Page 3: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

@Subdit PKPI-DJP

3

1. Kesepakatan G-20 tentang transparansi dan akses informasi untuk pertukaran informasi perpajakan.

2. Jaringan P3B Indonesia yang luas dengan 59 negara.

3. Ketentuan dalam P3B untuk penghasilan passive income (bunga, dividen, dan royalti) menyatakan bahwa hak pemajakan negara sumber dibatasi apabila penerima penghasilan adalah beneficial owner.

4. Belum terdapat aturan (P3B maupun ketentuan domestik) yang mengatur secara tegas tentang penentuan beneficial owner.

Latar Belakang

Page 4: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

@Subdit PKPI-DJP4

5. Prosedur yang berlaku sebelumnya (SE-03/PJ.101/1996) mensyaratkan WPLN menyampaikan Surat Keterangan Domisili (SKD) yang diterbitkan oleh pejabat berwenang di negaranya . Permasalahan SE-03/PJ.101/1996:

a. Bentuk SKD yang diterima WP Pemotong Pajak bervariasi dan dalam berbagai bahasa, sehingga menimbulkan keraguan penerapan P3B,

b. WP Pemotong pajak sering menerapkan P3B tanpa terlebih dulu memperoleh SKD dari WPLN.

c. SKD tidak dapat digunakan untuk mengetahui apakah penerima penghasilan adalah beneficial owner.

d. SKD tidak menyediakan informasi yang cukup untuk mencegah penyalahgunaan P3B.

Latar Belakang

Page 5: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

5

Secara unilateral Indonesia menerapkan 2 cara penerapan P3B:

1. Relief-at source method: P3B diterapkan oleh WP Pemotong Pajak saat WPLN menerima penghasilan (SE-03/PJ.101/1996).

2. Refund method: manfaat P3B diberikan melalui refund (Pasal 17 ayat (2) UU KUP, PMK-190/PMK.03/2007, dan SE-09/PJ.10/1994).

Secara bilateral, dilakukan melalui Prosedur Persetujuan Bersama (Mutual Agreement Procedures/MAP) sesuai ketentuan P3B.

Dengan berlakunya ketentuan yang baru (Per-61 dan Per-62), Indonesia tetap menggunakan cara penerapan P3B di atas.

Cara Penerapan P3B di Indonesia2

Page 6: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

6

Indonesia Negara X

SKD

Relief-at-source:

Jika GagalDJP

Refund Application

Tax Office

RequestFor MAP

RequestFor MAP

Pasal 17 (2) UU KUPPMK-190/PMK.03/2007SE-09/PJ.10/1994

MAP: Mutual Agreement Procedures

Cara Penerapan P3B di Indonesia2

Page 7: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

7

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NO. PER-62/PJ/2009

TENTANG

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P3B

(TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NO. PER-25/PJ/2009)

Berlaku sejak 1 Januari 2010

Page 8: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

8

1. P3B tidak diterapkan dalam hal terjadi penyalahgunaan P3B

2. Penyalahgunaan P3B dapat terjadi dalam hal :

a. Transaksi tidak mempunyai substansi ekonomi & semata-mata untuk memperoleh manfaat P3B;

b. Transaksi yang format hukumnya (legal form) berbeda dengan substansi ekonomisnya (economic substance) & semata-mata untuk memperoleh manfaat P3B; atau

c. Penerima penghasilan bukan pemilik yang sebenarnya atas manfaat ekonomis penghasilan (beneficial owner).

3. Kriteria beneficial owner hanya diterapkan untuk penghasilan yang di dalam pasal P3B terkait memuat persyaratan beneficial owner.

PENYALAHGUNAAN P3B

Page 9: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

9

Transaksi Tanpa Substansi Ekonomi

Singapura

Indonesia

Mr. Chen, residen dari negara yang tidak memiliki P3B dengan Indonesia

Mendirikan perusahaan antara (SPV), Investasi berupa Ekuitas

Perusahaan Singapura

PT XYZ

Ekuitas

Dividen, dikenakan tarif 10% sesuai P3B RI-Singapura

Apabila Mr. Chen langsung menanamkan modal, dividennya dikenakan PPh Pasal 26 dng tarif 20% karena tidak terdapat P3B.

Page 10: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

10

Substance vs. Form

Indonesia

• PT ABC membutuhkan pembiayaan sebesar $1000,

• X Corp. menyediakan pinjaman dengan bunga 15%.

PT ABC

Pinjaman

Pinjaman+ Bunga 15%

Luar Negeri

X Corp.

Indonesia

• Transaksi dilakukan dengan tujuan mengubah bentuk penghasilan Bunga menjadi Capital Gain

• P3B: Bunga dikenakan pajak di negara sumber, namun capital gain dapat tidak dikenakan pajak di negara sumber.

PT ABC

ABC menjual mesin

ABC membeli kembali Mesin

Luar Negeri

X Corp.

$1000

$1150

$1000

Page 11: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

11

Beneficial Owner

Belanda

Indonesia

Tn. Budiman

Investasi Ekuitas

Perusahaan Belanda

PT XYZ

Pinjaman

BungaPPh: 0%/10% menurutP3B RI-Belanda

Pinjaman, sebesarpenghasilan bunga

Tn. Budiman mendirikan SPV untuk menutupi kekayaannya dan memanfaatkan fasilitas P3B (meskipun sebenarnya ia tidak berhak).

Page 12: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

12

Penerima penghasilan yang:a. Bertindak tidak sebagai agen,

b. Bertindak tidak sebagai nominee,

c. Bukan perusahaan conduit.

Pengertian Perusahaan conduit

suatu perusahaan yang memperoleh manfaat dari suatu P3B sehubungan dengan penghasilan yang timbul di negara lain, sementara manfaat ekonomis dari penghasilan tersebut dimiliki oleh orang-orang di negara lain yang tidak akan memperoleh hak pemanfaatan P3B apabila penghasilan tersebut diterima langsung.

Pengertian Beneficial Owner

Page 13: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

13

a. Individu yang bertindak tidak sebagai agen atau nominee;

b. lembaga yang namanya disebutkan secara tegas dalam P3B atau yang telah disepakati oleh pejabat yang berwenang di Indonesia dan di negara mitra P3B;

c. WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian sehubungan dengan pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia, selain bunga dan dividen, dalam hal WPLN bertindak tidak sebagai agen atau nominee.

d. Perusahaan yang sahamnya terdaftar di Pasar Modal dan diperdagangkan secara teratur;

e. Bank; atau

Safe Harbor

Page 14: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

14

f. Perusahaan yang memenuhi persyaratan (kumulatif):1) bagi perusahaan yang menerima atau memperoleh penghasilan yang di dalam pasal P3B

terkait tidak mengatur persyaratan beneficial owner, yaitu: pendirian perusahaan atau pengaturan struktur/skema transaksi tidak semata-mata ditujukan untuk pemanfaatan P3B;

2) bagi perusahaan yang menerima atau memperoleh penghasilan yang di dalam pasal P3B terkait mengatur persyaratan beneficial owner, yaitu:

a. pendirian perusahaan atau pengaturan struktur/skema transaksi tidak semata-mata ditujukan untuk pemanfaatan P3B; dan

b. kegiatan usaha dikelola oleh manajemen sendiri yang mempunyai kewenangan yang cukup untuk menjalankan transaksi; dan

c. perusahaan mempunyai pegawai; dand. mempunyai kegiatan atau usaha aktif; dane. penghasilan yang bersumber dari Indonesia terutang pajak di negara penerimanya; danf. tidak menggunakan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari total penghasilannya untuk

memenuhi kewajiban kepada pihak lain dalam bentuk, seperti: bunga, royalti, atau imbalan Iainnya.

Safe Harbor

Page 15: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

15

1. Pemotong/Pemungut Pajak tidak diperkenankan untuk menerapkan P3B dan wajib memotong PPh sesuai UU PPh.

2. WPLN yang melakukan penyalahgunaan P3B tidak dapat mengajukan permohonan refund.

Substance over form:

Perlakuan pajak diterapkan atas substance.

DALAM HAL TERJADI PENYALAHGUNAAN P3B

Page 16: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

16

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NO. PER-61/PJ/2009

TENTANG TATA CARA PENERAPAN P3B

(TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NO. PER-24/PJ/2009)

Berlaku sejak 1 Januari 2010

Page 17: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

17

P3B diterapkan oleh WP Pemotong, apabila:• Penerima penghasilan bukan Subjek Pajak dalam

negeri Indonesia;• Persyaratan administratif untuk menerapkan

P3B telah dipenuhi; dan• Tidak terjadi penyalahgunaan P3B sesuai PER-

62/PJ/2009

Page 18: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

18

a. menggunakan formulir yang telah ditetapkan dalam Lampiran II atauLampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini;

b. telah diisi oleh WPLN dengan Iengkap;c. telah ditandatangani oleh WPLN atau diberi tanda yang setara dengantanda

tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B;d. telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah,

ataupejabat kantor pajak yang berwenang di negara mitra P3B, yang dapatberupa tanda tangan atau diberi tanda'yang setara dengan tanda tangansesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B; dan

e. disampaikan sebelum berakhirnya batas waktu dengan penyampaian SPT

Persyaratan Administratif

Page 19: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

Dalam hal WPLN tidak dapat memenuhi ketentuan pada ayat (3) butir d,WPLN dianggap memenuhi persyaratan administratif apabila ketentuan-ketentuan pada ayat (3) butir a, b, c, dan e dipenuhi, dan WPLN melampirkan surat keterangan domisili yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara mitra P3B yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:a.menggunakan bahasa Inggris;b.diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010;c.berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat salah satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak;d.sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN; dane.mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud.

19

Page 20: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

20

Formulir SKD yang diterbitkan DJP: 1. Form-DGT 1: umum

2. Form-DGT 2: dipakai khusus untuk:

a. bank

b. WPLN yang menerima penghasilan melalui Kustodian dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia, selain bunga dan dividen.

c. WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di negara mitra P3B Indonesia dan merupakan subjek pajak di negara mitra P3B Indonesia.

20

Page 21: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

21

1. Dibuat untuk setiap WP Pemotong Pajak.2. Lembar kesatu yang berisi pernyataan WPLN dan

otorisasi pejabat yang berwenang di luar negeri.3. Lembar kedua yang berisi pernyataan WPLN dan

ditandatangani oleh WPLN.4. Form-DGT 1 lembar ke-1 dapat berlaku selama

12 bulan sejak disahkan.5. Form-DGT 1 lembar ke-2 dapat dipakai untuk

melaporkan penghasilan dalam periode 1 bulan (Masa Pajak) dengan dilampiri rincian penghasilan.

21

Form-DGT 1

Page 22: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

22

1. Berlaku selama 12 bulan sejak disahkan oleh pejabat berwenang di luar negeri.

2. Penghasilan dari transaksi obligasi yang diperlakukan sebagai bunga/diskonto sesuai PP No.27 Tahun 2008 dan PP No.16 Tahun 2009. Atas penghasilan tersebut WPLN, selain bank, menggunakan Form-DGT 1.

22

Form-DGT 2

Page 23: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

23

Cara Pengisian Form-DGT 1

Form-DGT 1 diisi oleh WPLN:resident dari negara mitra P3B RI yang mengajukan pengurangan tarif pemotongan/pemungutan PPh berdasarkan P3B atas penghasilan dividen, bunga, royalti, jasa, dan lainnya.

Form-DGT 1Page 1

Page 24: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

24

Isi dengan nama negara tempat kedudukan WPLN.

Form-DGT 1Page 1

Isi dengan nomor identitas pajak (TIN) WPLN di luar negeri, nama, dan alamat WPLN.

Isi dengan NPWP, nama, dan alamat Wajib Pajak dalam negeri pemotong/ pemungut.

Cara Pengisian Form-DGT 1

Page 25: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

25

Isi dengan nama WPLN.Form-DGT 1

Page 1

Dalam hal penerima penghasilan adalah bukan individu, maka isi dengan nama individu yang sah mewakili WPLN dan tandai di kotak yang sesuai.

Tanda tangan WPLN atau oleh individu yang mewakili, dilengkapi dengan tanggal dan nomor telepon, serta jabatan individu yang mewakili WPLN (misal: director).

Cara Pengisian Form-DGT 1

Page 26: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

26

Isi dengan nama negara tempat kedudukan WPLN.

Form-DGT 1Page 1

Isi dengan nama dan tanda tangan pejabat berwenang di negara mitra P3B atau kantor pajak, berikut jabatan, tanggal dan alamat, serta cap stempelnya (jika ada).

Lembar pertama Form-DGT 1 ini dapat digunakan lebih dari 1 kali selama 12 bulan disahkan oleh pejabat berwenang di negara mitra P3B, apabila WPLN:• Menerima penghasilan dari pemotong/pemungut yang sama; dan• Nama serta alamatnya tidak berubah.

Cara Pengisian Form-DGT 1

Page 27: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

27

Part IV hanya diisi jika WPLN adalah individu

Form-DGT 1Page 2

Isi dengan nama, tanggal lahir dan alamat individu penerima penghasilan, dan jawab pertanyaan pada nomor 3 s.d. 8 sesuai keadaan yang sebenarnya dengan menandai kotak yang sesuai dan mengisi jawaban pada tempat yang tersedia.

Individu yang dapat memanfaatkan pengurangan tarif berdasarkan P3B memiliki kriteria:• bertindak tidak sebagai agen/nominee;• tidak memiliki tempat tinggal permanen di Indonesia;• tidak berada di Indonesia selama waktu tertentu; dan• tidak memiliki bentuk usaha tetap di Indonesia.

Cara Pengisian Form-DGT 1 dan DGT 2Cara Pengisian Form-DGT 1

Page 28: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

28

Part V hanya diisi jika WPLN bukan individu.

Form-DGT 1Page 2

Isi dengan:(1) negara tempat pendirian/terdaftar, (2) negara tempat manajemen/pengendali, (3) alamat kantor pusat, (4) alamat cabang, kantor, atau tempat usaha lainnya di Indonesia (jika ada), dan (5) bidang usaha

Cara Pengisian Form-DGT 1

Page 29: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

29

Part V hanya diisi jika WPLN bukan individu.

Form-DGT 1Page 2

Jawab pertanyaan no. 6 s.d. 12 dengan menandai kotak yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.Jika no. 6 dijawab Yes, maka isi dengan nama bursa tempat saham badan tersebut terdaftar atau diperdagangkan.Jika no. 6 dijawab No, maka untuk dapat menerapkan P3B, pertanyaan no. 7 s.d. 12 harus dijawab Yes oleh WPLN yang secara substantif merupakan beneficial owner. “Claims by other persons" (pertanyaan no. 12 ) merupakan tagihan kepada WPLN yang berasal dari pihak ketiga untuk meneruskan penghasilan WPLN kepada beneficial owner.

Cara Pengisian Form-DGT 1

Page 30: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

30

Form-DGT 1Page 2

Pada tiap bagian Amount of Income … IDR dapat diisi dengan: • mata uang Rupiah atau mata uang asing;• total seluruh penghasilan yang diterima dalam 1 bulan dengan melampirkan rekapitulasi atau rincian penghasilan untuk tiap jenis penghasilan dengan format yang memuat informasi tentang:•Nomor urut;•Tanggal penerimaan penghasilan;•Jenis penghasilan;•Jumlah penghasilan (dalam mata uang sebenarnya);•Keterangan lain (jika ada).

Isi sesuai jenis penghasilan, dengan mengisi pada: • nomor 1 untuk dividen, bunga atau royalti;• nomor 2 untuk penghasilan atas jasa; atau• nomor 3 untuk penghasilan lainnya.Meskipun tidak ada pajak yang terutang di Indonesiaberdasarkan P3B, jumlah penghasilan yang dibayarkantetap harus dicantumkan.

Pada bagian Period of engagement … dapat dikosongkan dalam hal waktu penyelesaian pemberian jasa belum atau tidak dapat diperkirakan.

Cara Pengisian Form-DGT 1

Page 31: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

31

Form-DGT 1Page 2

Isi dengan nama dan tandatangan WPLN.Dalam hal penerima penghasilan bukan individu, maka diisi dengan nama dan tandatangan individu yang sah mewakili.

Isi dengan tanggal dan nomor telepon WPLN, serta jabatan individu yang mewakili (misal: director).

Cara Pengisian Form-DGT 1

Page 32: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

32

Form-DGT 2 diisi oleh Wajib Pajak luar negeri:• bank, dan• yang mengajukan pengurangan tarif pemotongan/pemungutan PPh berdasarkan P3B atas penghasilan selain dividen dan bunga, dari transfer obligasi atau saham yang diperdagangkan atau terdaftar di bursa efek di Indonesia dan menerima penghasilan atau melakukan transaksi melalui kustodian di Indonesia.

Form-DGT 2

Cara Pengisian Form-DGT 2

Page 33: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

33

Isi dengan nama negara tempat kedudukan WPLN.

Form-DGT 2Isi dengan nama, nomor identitas pajak (TIN) WPLN di luar negeri, dan alamat WPLN.

Cara Pengisian Form-DGT 2

Page 34: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

34

Isi dengan nama negara tempat kedudukan WPLN.

Form-DGT 2Pada pernyataan no. 2 dan 4, dalam hal penerima penghasilan bukan individu, maka tandai kotak yang sesuai .

Tanda tangan WPLN atau individu yang mewakili, dan dilengkapi dengan tanggal dan nomor telepon, serta jabatan individu yang mewakili (misal: director).

Cara Pengisian Form-DGT 2

Page 35: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

35

Isi dengan nama negara tempat kedudukan WPLN.

Form-DGT 2Isi dengan nama dan tanda tangan pejabat berwenang di negara mitra P3B atau pejabat kantor pajak, berikut jabatan, tanggal dan alamat kantor, serta cap stempelnya (jika ada).

Form-DGT 2 ini dapat digunakan lebih dari 1 kali selama 12 bulan sejak disahkan pejabat berwenang di negara mitra P3B.Dalam hal Form-DGT 2 akan digunakan lebih dari satu Pemotong/Pemungut Pajak, Form-DGT 2 asli dapat diperbanyak oleh Pemotong/Pemungut dan dilegalisasi oleh Kepala KPP dimana Pemotong/Pemungut tersebut terdaftar. Kepala KPP menyimpan dokumen Form-DGT 2 asli tersebut.

Cara Pengisian Form-DGT 2

Page 36: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

Indikator Penyalahgunaan Tax Treaty

Dianggap terjadi penyalahgunaan SKD jika :

Transaksi yg tdk mempunyai substansi ekonomi dilakukan dgn skema yang sedemikian rupa semata2 utk memperoleh manfaat P3B; atau

Transaksi dgn struktur yang format hukumnya berbeda dgn substansi ekonomisnya dilakukan sedemikian rupa semata-mata utk memperoleh manfaat P3B;

Penerima penghasilan bukan beneficial owner (utk P3B yg mengatur mengennai BO)

36

Page 37: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

Penerapan Ketentuan Tax Treaty

Jika tax treaty tidak dapat diterapkan dan penerima penghasilan merupakan WPLN, maka:

• Penghasilan WPLN dipotong PPh Psl 26 sebesar 20%

– WPLN yang tidak mememenuhi persyaratan administratif SKD dapat mengajukan restitusi bila beranggapan bahwa pemotongan pajak

tidak sesuai dengan tax treaty.

37

Page 38: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B

Penerapan Ketentuan Tax Treaty

• Jika P3B tidak dapat diterapkan dan penerima penghasilan merupakan WPDN, maka:

• Berlaku ketentuan UU PPh.

38

Page 39: TATA CARA PENERAPAN P 3B dan  PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN P 3B