Buku Panduan Mentoring AAEI 2009

download Buku Panduan Mentoring AAEI 2009

of 27

Transcript of Buku Panduan Mentoring AAEI 2009

Buku Panduan Mentor AAEI PENDAHULUAN

Allah menjadi saksi sesungguhnya kebangkitan Islam ini menanti sosok-sosok yang tangguh. Sosok-sosok seperti Abu Bakar, Umar Bin Khatab. Sebuah proyek besar harus kita bangun untuk menyongsong kebangkitan Islam dengan mencetak pribadi muslim dalam proyek pembinaan generasi muda Islam. Pembinaan merupakan inti persoalan dalam proses kebangkitan. Pembinaanlah yang dapat mengubah kondisi yang ada menuju umat dan masyarakat yang eksis dan kokoh. Mentor (pembina) dalam hal ini adalah ujung tombaknya, dialah yang berperan besar untuk mencetak pribadi unggul yang hanya mengharap ridha Allah dan siap berkorban di jalan-Nya Ikhwah Fillah, sejarah telah membuktikan Nabi Muhammad saw adalah pembina yang telah berhasil mencetak generasi terbaik sepanjang masa. Oleh sebab itu, suatu yang patut disyukuri ketika hari ini Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk menjadi pembina. Menjadi orang yang turut dalam sebuah kendaraan perbaikan yang akan bermanfaat bagi masa depan umat dan bangsa. Menjadi orang yang menorehkan sejarah perjuangan Islam. Keseriusan kita dalam mengemban amanah ini sangat penting untuk sebuah keberlangsungan eksistensi umat dan dawah Islam. Jangan biarkan jiwa kita dikekang belenggu-belenggu yang menghancurkan bangunan kebangkitan ini. Jangan biarkan kita menjadi pendonor utama kegagalan dawah Islam ini. Naudzubillahmin Dzalik Tugas ini begitu suci, tugas ini adalah amanah langsung dari Allah swt. Tidak pantas diemban oleh mereka yang ingin populer, ingin mendapatkan pengikut dan mereka yang hanya memperturutkan hawa nafsu untuk kepentingan pribadi. Tugas besar ini hanya mampu dijalankan oleh mereka yang ikhlas, tanggung jawab, dan tawakal penuh kepada Allah swt. Dan sungguh Allah adalah sebaik-baik pemberi balasan. Ikhwah fillah, saatnya kita tidak lagi terlena oleh keduniaan, oleh kemalasan dan kelalaian. Begitu besar kerugian yang harus ditanggung dawah ini atau memang kita tidak peduli lagi? Sejak hari ini, hendaklah setiap ruh pejuang menyadarinya. Menjadikan cermin terhadap kelemahan diri, kekerdilan hati, dan miskinnya ruh. Mengoreksi kelemahan, ketidakberdayaan, dan perasaan cepat puas. Mengevaluasi pengakuan sebagai bagian dari barisan pejuang. Untuk selanjutnya bangkit dan mengukir pembuktian. Semoga Allah melapangkan antara komitmen tersebut dengan amal kita. Komitmen membutuhkan pembuktian dan amal adalah bukti konkret dari sebuah komitmen. Maka teruslah beramal, hingga kelak Allah sendiri yang menghentikan kita dari aktivitas amal tersebut; dengan syahid fi sabilillah.

Mentor Produktif Menurut Imam Al Baidhawiy, pembinaan bermakna : menumbuhkan sesuatu dari satu keadaan kepada keadaan lain sampai menjadi sempurna. Maka, murabbi (mentor) dapat diartikan sebagai orang yang melakukan tugas pembinaan seperti yang terkandung dalam arti kata di atas. Amal pembinaan adalah amal terencana yang dilakukan dengan bertahap untuk: Mengenalkan status dan kedudukan manusia di alam raya ini, sebagai salah satu mekhluk ciptaan Allah, makhluk yang mengabdi kepada Penciptanya, dan salah satu jundi yang patuh dan taat melaksanakan tugas apa pun dari Wali tertingginya Mampu mengenali fitrahnya yang dikaruniai Allah Yang Maha Pencipta dengan berbagai daya dan kemampuan disamping adanya kekurangan, kelemahan dan keterbatasan. Mampu mengenali dan memerankan tugasnya di dunia, yaitu beribadah, menyembah, dan mengabdi kepada Allah Mampu mengenali dan memainkan perannya sebagai khalifah di muka bumi, agar dapat memanfaatkan dan mengelolanya dengan manhaj Allah.

Berubah Menjadi Terarah 1

Buku Panduan Mentor AAEI Maka unsur penting yang harus diperhatikan dalam amal pembinaan adalah : Menjaga fitrah anak yang sedang tumbuh dan memelihara fitrah itu, yaitu membersihkan noda fikrah, ucapan, dan perbuaan adik mentor sehingga fitrahnya dapat lurus istiqomah di atas manhaj Allah Mengembangkan segala bakat dan modal dasar yang mereka miliki Mengarahkan fitrah dan potensi itu untuk mencapai kemashlahatan dan kematangan yang layak baginya. Pembinaan mengantarkan manusia untuk mencapai idealita insan kamil (manusia paripurna) yang mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sempurna.

Indikator Mentor (Sifat Dasar yang Harus Dimiliki Mentor) Ruhiyah Kekuatan iman, disiplin keislaman, serta nilai ihsan dalam beramal mengantarkan mentor pada kondisi ruh yang tetap terjaga dan proaktif terhadap kondisi di sekelilingnya. Kekuatan ruhiyah dapat diukur dengan Terjaganya nurani dan perasaan sehingga peka dan ghirah kepada kebenaran Obsesif terhadap ketinggian nilai, dan resah dengan kehinaan dan kemunduran Berkemauan kuat untuk mencapai tujuan mulia dalam hidupnya Bersemangat dalam beribadah, rindu dengan keridlaan Allah, dan berkeinginan kuat untuk menjadi mujahid dan syahid fi sabilillah Fikriyah Kemampuan fikriyah akan sangat membantu dalam memerankan tugas yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, dan evaluasai aktivitas pembinaannya. Kekuatan fikriyah dapat diukur dengan Pengalaman masa lalu (Khibrah Tarikhiyyah) Kemampuan melihat realitas masa kini yang ada di sekelilingnya dengan cermat dan tepat Kemampuan memprediksi masa depan Kemampuan mengelola masa lalu, dihubungkan dengan realitas masa kini untuk mempersiapkan masa depan Kemampuan memberikan treatment dan solusi kepada orang lain Kemampuan memberi kritik dan saran secara proporsional dan mengenai sasaran Kemampuan mengurai dan menganalisa masalah Kemampuan inovatif dan menemukan alternatif Sulukiyah Seorang mentor senantiasa mengaharapkan perbaikan di sekitarnya. Ia sadar sepenuh hati bahwa perubahan hanya akan efektif jika dilakukan dengan keteladanan. -

Berubah Menjadi Terarah 2

Buku Panduan Mentor AAEI KONSEP MENTORING 1430/2009 INPUT Peserta mentoring/ adik mentor adalah mahasiswa S1 ITB. Mayoritas tingkat 1 dan 2, namun ada juga tingkat 3 bahkan tingkat 4 (dan 5), sesuai dengan kurikulum kuliah agama di prodi masingmasing. OUTPUT Setelah mengikuti proses pembinaan dalam mentoring AAEI, peserta diharapkan: memiliki pribadi yang hanif dan bersedia mendengarkan dawah memiliki kecenderungan untuk mengubah diri dan orang lain memiliki potensi tertentu yang dapat bermanfaat bagi dawah melaksanakan ibadah-ibadah wajib simpati kepada persoalan Islam tidak berhubungan dengan lembaga-lembaga yang memusuhi Islam KEGIATAN MENTORING Kegiatan Mentoring Reguler merupakan kegiatan utama ujung tombak dari serangkaian kegiatan mentoring lainnya. Dikemas dalam bentuk diskusi Interaktif antara mentor dengan peserta mentoring mengkaji materi-materi yang telah disusun oleh AAEI . Kegiatan ini dilakukan 13 kali pertemuan, dalam satu pekan minimal satu kali pertemuan. Mentoring semester ini mengambil tema Berubah Menjadi Terarah. Dalam handbook ini telah disiapkan 18 materi, harapannya ke 18 materi ini bisa tersampaikan. Pembinaan diibaratkan seperti urat nadi tidak boleh terputus sebelum kita benar-benar mati, karena itulah harapannya setelah mentoring AAEI selesai, mentor tetap mengadakan pertemuan dengan binaannya sampai binaannya betul-betul mendapatkan mentor baru. METODE PENYAMPAIAN Banyak metode yang dapat diterapkan dalam mentoring kelompok. Tentunya hal ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan kreativitas mentor. Beberapa metode yang bisa digunakan dalam mentoring sebagai berikut : 1. Ceramah Merupakan usaha penyampaian materi kepada peserta yang sifatnya searah (komunikasi satu arah). Keuntungannya: a. Materi yang telah dipersiapkan dapat dipastikan tersampaikan. b. Metode ini lebih tepat jika waktu yang tersedia sedikit. c. Tidak banyak memerlukan fasilitas/alat bantu. Kelemahannya a. Materi akan sulit dipahami sepenuhnya, kecuali bila digunakan alat bantu visual. b. Tidak adanya partisipasi peserta tentang topik yang dibahas. c.Akan timbul rasa bosan pada peserta (terlebih lagi jika mentornya monoton dalam menyampaikan). 2. Diskusi Diskusi merupakan proses pertukaran pendapat, perasaan dan pengalaman antara dua orang atau lebih tentang topik tertentu. Metode diskusi akan sangat efektif pada kelompok kecil karena

Berubah Menjadi Terarah 3

Buku Panduan Mentor AAEI memungkinkan setiap anggota menyumbangkan pikirannya. Dalam metode diskusi terjadi komunikasi dua arah antara peserta dengan mentor dan antar peserta itu sendiri. 3. Permainan peran (Role Play) Merupakan metode latihan yang dimaksudkan untuk menempatkan seseorang pada situasi tertentu seolah-olah menggambarkan situasi yang sebenarnya. Metode ini bagus karena fungsi kejiwaan peserta juga diuji. 4. Studi kasus Pada metode ini peserta dihadapkan pada suatu kasus tertentu dan diberikan informasi-informasi yang diperlukan peserta untuk menilai, mempelajari dan berusaha memecahkan kasus tersebut. 5. Mengajukan pertanyaan Metode ini untuk menunjang metode ceramah dan diskusi yang dilakukan. Pertanyaan bisa juga dilakukan oleh mentor untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah disampaikan dapat diserap/dipahami oleh peserta. 6. Penugasan Metode ini digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta dan mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta. Dapat dilakukan dengan memberi tugas ke peserta untuk diselesaikan soal/masalah tersebut. 7. Permainan Kelompok (Game) Pada metode ini peserta diminta mengerjakan suatu bentuk permainan tertentu yang didalamnya terdapat konsep materi yang akan disampaikan

Berubah Menjadi Terarah 4

Buku Panduan Mentor AAEI DAFTAR ISI

PENDAHULUAN....1 DAFTAR ISI.5

Marifatullah (Mengenal Allah SWT)......................................................................................................... 6 Tarifur Rasul ............................................................................................................................................. 7 Tariful Quran............................................................................................................................................ 8 Qiyamul lail................................................................................................................................................ 9 Shaum Sunnah ....................................................................................................................................... 10 Berdoa pada waktu-waktu utama .......................................................................................................... 11 Keutamaan Bangun Pagi........................................................................................................................ 12 Akhlaq kepada Kaum Muslim ................................................................................................................. 13 Memenuhi Janji ....................................................................................................................................... 15 Bahaya Lidah .......................................................................................................................................... 16 Menjauhi Akhlaq Tercela ........................................................................................................................ 18 Tidak Menunda Dalam Melaksanakan Hak Orang Lain20 Menjauhi Dosa Besar ............................................................................................................................. 22 Makna Data dan Informasi ..................................................................................................................... 22 Mengelola waktu ..................................................................................................................................... 24 Makan Dan Minum ..25 10 Sahabat dijamin Masuk Surga......26 Menyebarluaskan Salam ........................................................................................................................ 27

Berubah Menjadi Terarah 5

Buku Panduan Mentor AAEI BIDANG STUDI AQIDAH MARIFATULLAH (MENGENAL ALLAH SWT) Kode: 1.A3.3 | Sarana: Mentoring TUJUAN INTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini peserta dapat: 1. Memahami urgensi manusia mengenal Allah SWT dengan baik dan benar, sehingga dapat memberikan minimal 3 alasan, mengapa manusia perlu mengenal Allah SWT. 2. Memahami eksistensi Allah SWT dan dalil-dalilnya lengkap dengan contohcontohnya, sehingga dapat menjelaskan minimal 3 dari dalil-dalil yang ada. 3. Memahami cara yang tepat dalam mengenal Allah SWT, dengan menggunakan dua pendekatan ayat qauliyah dan kauniyah, sehingga dapat menjelaskannya kepada yang lain. 4. Menunjukkan keyakinan akan eksistensi Allah SWT, sehingga ia mau menjadikan seluruh aktifitasnya ikhlas karena Allah SWT. 5. Membentuk sistem nilai akan manfaat mengenal Allah SWT sehingga ia menerima dan tunduk penuh kepada-Nya dan tidak bertahkim kepada selain hukum Allah SWT. TITIK TEKAN MATERI Titik tekan yang harus disampaikan dalam materi ini adalah: Perlunya manusia mengenal Allah SWT, karena Allah SWT adalah Tuhan yang menciptakan, memberikan rezeki, memelihara mereka dst. Karena jika manusia tidak mengenal Allah SWT, pastilah mereka menyembah Allah SWT dengan salah, yang dengan sendirinya ibadah yang mereka lakukan sia-sia. Adapun dali-dalil eksistensi Allah SWT adalah: naqli, akal, fitrah, panca indera dan sejarah. Kesemua dalil itu terdapat dalam ayat-ayat Allah SWT, baik qauliyah maupun kauniyah, yang menjadi landasan metode mengenal Allah SWT dengan dua jalan; jalan Islam dan bukan Islam. Disamping itu dalam materi ini dipaparkan manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari mengenal Allah SWT Sehingga seseorang dapat mengikhlaskan semua amalnya hanya kepada Allah SWT dan hanya ingin tunduk kepada Allah SWT dan hukum-hukumnya saja. POKOK-POKOK MATERI I. Pentingnya mengenal Allah SWT (47: 19, 3: 18, 22: 73, 39: 67): 1. Karena Allah SWT adalah Tuhan semesta alam (13: 16, 6: 19, 27: 59, 24: 35-37, 2: 255). 2. Kerena wujud (eksistensi) Allah SWT didukung oleh dalil-dalil yang kuat: a. Dalil naqli (tekstual) (6: 19). b. Dalil Akal (3;190). c. Dalii fitrah (7: 172) dan (75: 14-15). d. Dalil panca indera (29: 53). e. Dalil Sejarah. 3. Manfaat-manfaat dari mengenal Allah SWT a. Hurriyah atau kebebasan (kemerdekaan) (6: 82) b. Tumaninah atau ketenangan (13: 28) c. Barakat atau berkah yang banyak (7: 96) d. Hayat Thayyibah atau kehidupan yang bagus (16: 97) e. Jannah atau syurga (10: 25-26) f. Mardhatillah atau keridhaan Allah SWT (98: 8)

Berubah Menjadi Terarah 6

Buku Panduan Mentor AAEI II. Allah SWT dapat dikenal melalui dua jenis ayat-ayat Allah SWT. Yaitu ayat-ayat Qauliyah (95: 1-5) dan Kauniyah (41: 53, 3: 190). Sedang cara mengenal-Nya terdapat 2 metode: 1. Metode Islam: Ayat-ayat Allah SWT-Qauliyah dan Kauniyah-didekati dengan akal dan naql (10: 100-101, 65: 10, 67: 10) yang melahirkan pada diri seseorang pembenaran eksistensi Allah SWT (3: 191, 50: 37), yang pada akhirnya ia menjadi beriman. Metode tidak islami: Ayat-ayat Allah SWT-Qauliyah dan Kauniyah-didekati dengan perasangka dan hawa nafsu (2: 55, 10: 36, 6: 115), yang melahirkan pada diri seseorang keragu-raguan terhadap eksistensi Allah SWT (22: 55, 24: 50), yang pada akhirnya ia dapat menjadi kafir.

2.

MARAJI Said Hawa, Al-Islam, jilid... Dr. Yusuf al Qardhawi, Wujudullah (eksistensi allah) Abdul Karim Zaidan, Dr.Ushulud Dakwah, Abul Ala Almaududi, Prinsip-prinsip Islam, Abdullah Al-Muslih, Dr, Prof dan Shalah Assyawi, Dr Prinsip-prinsip Islam Untuk Kehidupan, Terbitan LP2SI ALHARAMAIN 1998 ============================================================================== TARIFUR RASUL Kode: 1.A3.14 | Sarana: Mentoring TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Memahami definisi Rasul dan dapat menjelaskan fungsinya secara umum. 2. Mangenal tanda-tanda kerasulan dan dapat menyebutkan contoh-contohnya secara tepat dan mengimaninya. TITIK TEKAN MATERI Rasul adalah seorang laki-laki yang terpilih dan yang diutus oleh Allah SWT dengan risalah kepada manusia. Definisi Rasul ini menggambarkan kepada kita bagaimana manusia sebagai Rasul yang terbaik diantara manusia lainnya. Sehingga apa yang dibawa, dibincangkan dan dilakukan adalah sesuatu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lainnya. Rasul sebagai pembawa risalah yang Allah SWT berikan kepadanya dan juga Rasul sebagai contoh dan teladan bagi aplikasi Islam di dalam kehidupan seharian. Untuk lebih jelasnya bagaimana mengenal Rasul yang menjalankan peranan pembawa risalah dan sebagai model, maka kita perlu mengenal apakah ciri-ciri dari Rasul tersebut. Ciri-ciri Rasul adalah pembawa sifat-sifat yang asas, mempunyai mukzizat, sebagai pembawa berita gembira, Ada berita kenabian dan memiliki ciri kenabian, dan juga nampak hasil perbuatannya. POKOK-POKOK MATERI 1. Fungsi Rasul a. Definisi Rasul: Laki-laki yang dipilih dan diutus Allah SWT dengan risalah Islam kepada manusia. b. Pembawa Risalah: 5: 67, 33: 39. c. Tauladan dalam melaksanakan risalah: 33: 21, 56, 60: 4 2. Tanda-tanda Kerasulan

Berubah Menjadi Terarah 7

Buku Panduan Mentor AAEI a. b. c. d. e. Sifat Mendasar: 68: Mujizat: 54: 1, 15: 9 Berita Kedatangannya: 61: 6 Berita Kenabian: 25: 30. Hasil-hasil Perbuatannya: 6: 122

MARAJI Said Hawwa, Ar-Rasul **************************************************************************************** BIDANG STUDI AL - QURAN TARIFUL QURAN Kode: 1A1.6 | Sarana: Mentoring TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Memahami definisi AL-Quran dan dapat menunjukkan keutamaan-keutamaannya berdasarkan definisi tersebut. 2. Termotivasi untuk senantiasa membaca Al-Quran dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. 3. Memahami kandungan nilai-nilai Al-Quran yang terdapat dalam nama-namanya dan termotivasi untuk memiliki nilai-nilai tersebut dalam dirinya. 4. Memahami kedudukan Al-Quran serta termotivasi dan mampu memfungsikannya dengan benar. TITIK TEKAN MATERI Al-Qur'an adalah Kitab Suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul SAW. Dengan mengenal Al-Qur'an dengan dalil-dalil naqli bahwa Qur'an sebagai: Kalam Allah SWT, Mujizat, Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad, disampaikaan secara mutawatir sehingga terpelihara keasliannya dan Membaca Al-Qur'an adalah Ibadah maka akan menambah keyakinan kita akan keberadaan Al-Qur'an tersebut. Dalam Al-Qur'an Allah SWT menyebut Al-Qur'an sendiri dengan berbagai nama. Setiap nama-nama tersebut memiliki makna yang memberikan tashawur terhadap sifat dan peranan yang dimiliki oleh Al-Qur'an sesuai dengan kandungannya.Dengan pengenalan nama-nama Al-Qur'an lebih mendalam, maka dapat menghapuskan sangkaan-sangkaan bahwa Al-Qur'an itu hanyalah kitab biasa. POKOK-POKOK MATERI A. Difinisi Al-Quran: 1. Kalam Allah SWT (53: 4), 2. Mujizat (2: 23, 11: 14, 17: 88) 3. Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad (26: 192-195), 4. Disampaikaan secara mutawatir sehingga terpelihara keasliannya. 5. Membaca Al-Qur'an adalah Ibadah. B. Nama-nama Al-Quran: 1. Al-Kitab (2: 2), 2. Petunjuk (2: 2, 2: 185),

Berubah Menjadi Terarah 8

Buku Panduan Mentor AAEI 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Rahmat (3: 138), Cahaya (5: 15-16), Ruh (42: 52), Obat (10: 57), Kebenaran (2: 147), Penerangan (3: 138), Pelajaran (3: 138, 54: 17, 22), Pengingat (15: 9), Berita Gembira (16: 89),

Fungsi Al-Quran:, 13. Kitab berita dan kabar (78: 1-2), 14. Kitab hukum Syariah (5: 49-50), 15. Kitab Jihad (29: 69), 16. Pedoman Hidup (28: 50), 17. Kitab Ilmu Pengetahuan (96: 1-5) MARAJI Depag RI, Tarjamah al Quranul Karim ****************************************************************************************************************** BIDANG STUDI: FIQH QIYAMUL LAIL Kode: 1.A2.6 | Sarana: Mentoring/Mabit TUJUAN INTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini peserta dapat: 1. Mengetahui dalil-dalil qiyamul lail dengan benar 2. Mengetahui tata-cara melaksanakan qiyamul lail 3. Mengetahui fadhilah qiyamul lail 4. Melaksanakan qiyamul lail secara rutin minimal sekali sepekan TITIK TEKAN MATERI Dengan materi ini maka akan terbentuk kebiasaan dan kesadaran melakukan qiyamul lain minimal sekali sepekan, sehingga seseorang memiliki karakter shahihul ibadah (mu 2: 6) Materi ini menggambarkan tentang fadhilah (keutamaan) qiyamul lail yang sangat istimewa. Di antara fadhilahnya adalah, melatih keikhlasan dalam beribadah, dan melatih diri mengalahkan hawa nafsu. Di samping itu, suasana malam yang sangat tepat untuk beraudiensi dengan Allah SWT. Urgensi Qiyamul lail juga dapat dilihat ketika dakwah masih dalam tahap awal di Makkah, di mana Rasulullah dan para sahabat diperintahkan untuk melakukan qiyamul lail. Artinya, qiyamullail dapat menjadi suplai energi dan benteng ruhiyah yang sangat kuat dalam menghadapi berbagai ujian dan problematika perjuangan. Membiasakan qiyamul lail juga bisa bermanfaat untuk mengoptimalkan waktu malam, melakukan berbagai amal kebaikan. Misalnya, belajar, menulis, tafakkur, tilawah, dsb.

Berubah Menjadi Terarah 9

Buku Panduan Mentor AAEI POKOK-POKOK MATERI 1. Dalil-dalil Al-Quran dan hadits Nabawi tentang qiyamul lail 2. Fadhilah dan urgensi Qiyamul lail 3. Kisah sahabat dan tabiin dalam melakukan qiyamul lail (membaca kitab Riyadushshalihin bab Fadlu Qiyamul lail) 4. Kiat-kiat agar dapat melakukan qiyamul lail TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Berikan gambaran tentang urgensi dan fadhilah qiyamullail, merujuk pada dalil Al-Quran dan hadits. Sampaikan apa tujuan kita membahas materi ini. Uraikan bagaimana pentingnya Qiyamul lail dalam membina kondisi ruhiyah seseorang, sehingga dia dapat menghadapi berbagai problematika dalam hidup. Baru setelah itu dijelaskan, bagaimana kiat-kiat yang bisa ditempuh agar seseorang mampu bangun malam. Berikan kesempatan bagi audiens tentang problem yang pernah dialami, yang menjadi hambatan ketika akan bangun malam. MARAJI Imam An-Nawawi Kitab Riyadhus shalihin, Imam Ghazali, Ihya Ulumudin Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, ============================================================================== SHAUM SUNNAH Kode: 1.A4.10 | Sarana: Taujih dan penugasan TUJUAN INTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini peserta dapat: 1. Mengetahui waktu-waktu disunnahkannya dalam puasa atau jenis-jenis puasa sunnah 2. Mengetahui fadhilah puasa sunnah 3. Mengetahui fadilah puasa sunnah di hadapan Allah SWT 4. Mengetahui fadilah puasa untuk kesehatan jiwa dan kesehatan fisik 5. Melaksanakan puasa sunnah minimal satu hari satu bulan TITIK TEKAN MATERI Materi ini menghantarkan seseorang untuk dapat melaksanakan dengan istiqamah shaum yang difardhukan dan menjalankan shaum yang disunnahkan minimal satu kali dan sebulan, dengan ibadah ini maka akan terbentuk sifat shahihul ibadah pada diri seseorang. Materi ini menguraikan tentang keutamaan puasa sunnah sebagai motivasi melakukan puasa sunnah, minimal satu kali satu bulan. Puasa sunnah menjadi sarana yang efektif untuk tetap memelihara kualitas kondisi ruhaniyah yang sudah terbina selama satu bulan di bulan Ramadhan. POKOK-POKOK MATERI 1. Jenis-jenis puasa sunnah 2. Dalil-dalil hadits Nabawi tentang puasa sunnah 3. Manfaat puasa terhadap kesehatan fisik dan kesehatan jiwa 4. Mengetahui fadilah puasa untuk kesehatan jiwa dan kesehatan fisik 5. Jenis-jenis puasa sunnah

Berubah Menjadi Terarah 10

Buku Panduan Mentor AAEI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Berikan prolog bahwa suasana ruhiyah yang telah dibina selama bulan Ramadhan harus dipertahankan selama sebelas bulan selanjutnya. Karena puasa sebagai sarana pembinaan ruhiyah yang efektif, maka sedapat mungkin puasa juga dilakukan pada waktu selain bulan Ramadhan. Jelaskan ada banyak alternatif puasa sunnah yang diberikan Rasulullah saw. Ceritakan pula sikap Rasulullah, para sahabat dan para tabiin yang sangat memelihara kebiasaan puasa sunnah. Setelah itu berilah penugasan untuk melakukan puasa sunnah, minimal satu bulan sekali. Hasilnya bisa dievaluasi lewat form aktivitas bulanan. Penugasan untuk membaca kitab Riyadushshalihin bab Istihbabu shaumu salasati ayyami min kulli syahr. MARAJI Imam An-Nawawi Kitab Riyadhus shalihin, S aid Hawwa Mensucikan Jiwa, Sayyid Sabiq Fiqhus Sunnah, Qardhawi, Yusuf, DR. Fiqhu shaum, Al Ibadah fil Islam ============================================================================== BERDOA PADA WAKTU-WAKTU UTAMA Kode: 1.A4.14 | Sarana: mentoring TUJUAN INTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Mengetahui fadhilah doa 2. Mengetahui waktu-waktu utama untuk berdoa 3. Berdoa pada waktu-waktu utama 4. Mengetahui doa doa istijabah (tempat, kondisi dan hal-hal lain) TITIK TEKAN MATERI Dengan berdoa pada waktu-waktu utama, maka akan membentuk shahihul ibadah pada diri seseorang (2: 15) Materi ini berisi uraian tentang fadhilah dan kedudukan doa bagi seorang muslim. Ada sejumlah waktu utama untuk berdoa yang patut diketahui. Perhatian terhadap waktuwaktu tersebut, dapat memelihara kedekatan dan ketawakkalan kepada Allah SWT. Di samping itu, akan tumbuh sikap memelihara waktu agar tidak terbuang secara percuma. Doa istijabah menurut waktu, tempat dan keadaan. POKOK-POKOK MATERI 1. Dalil-dalil Al-Quran dan hadits tentang kedudukan doa. 2. Sikap positif yang tumbuh dari berdoa 3. Macam-macam doa: a. Doa sesudah shalat b. Doa ketika konisi kritis 4. Doa yang istijabah a. Dilihat dari tempat: Tiga Masjid Suci, antara kabah dan hajar aswat dll) b. Dilihat dari waktu: (sesudah shalat, antara dua khatbah dll) c. Dilihat dari kondisi (orang tua pada anak, ditindas, puasa dll) 5. Hadits tentang waktu-waktu utama dalam berdoa

Berubah Menjadi Terarah 11

Buku Panduan Mentor AAEI 6. Membaca risalah Al Matsurat bab Fadlud dua bizhahril qaib dan bab Fi Masaail minad dawat

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Berikan pendahuluan tentang kedudukan doa yang menjadi inti dalam beribadah. Juga, masalah keterkaitan hubungan antara seorang hamba dengan Allah SWT, dalam segala hal, yang melalui doa akan menumbuhkan rasa tawakkal. Kebutuhan dan problematika hidup ini banyak, dan untuk itu, Rasulullah telah meninggalkan banyak petunjuk tentang waktu-waktu utama berdoa. Uraikan pula bahwa dengan memperhatikan waktu-waktu utama berdoa, akan memberi banyak faidah dalam membangun kepribadian yang selalu memperhatikan waktu. Setelah itu cobalah beri tugas, selama satu bulan, yang dievaluasi setiap pekan, agar peserta didik melakukan doa di waktu-waktu utama itu. Penugasan: Membaca kitab Riyadlus Shalihin bab Fadlud dua MARAJI Imam An-Nawawi Kitab Riyadhus shalihin, Said Hawwa Mensucikan Jiwa Imam an Nawawi, Al Adzka **************************************************************************************** BIDANG STUDI: SIRAH, AKHLAQ DAN KEPRIBADIAN MUSLIM KEUTAMAAN BANGUN PAGI Kode: 1.A5.1 | Sarana: Mentoring TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Membiasakan diri bangun pagi 2. Memahami bahwa bangun pagi adalah sunnah Rasul dengan menyebutkan satu dalil yang menyeru bangun pagi, atau contoh perbuatan dari Rasulullah SAW. 3. Memahami bahwa bangun pagi mempunyai dampak positif pada sisi ruhiyah, kesehatan dan ekonomi. 4. Menjadikan sistem nilai akan bangun pagi, sehingga senantiasa memprogram dirinya untuk bangun pagi dengan mengetahui manfaat dan dampak positifnya. TITIK TEKAN MATERI Titik tekan yang harus disampaikan dalam materi ini adalah: Dengan materi keutamaan bangun pagi ini maka seseorang akan selalu rutin bangun pagi, sehingga dalam diri seseorang terbentuk karakter haritsun ala waqtihi. Pentingnya bangun pagi bagi seorang muslim karena bangun pagi berdampak positif bagi rohani, kesehatan dan ekonomi. Dampak rohani adalah seorang muslim dapat bermunajat dan berdzikir kepada Allah SWT di pagi hari, sedang dampak kesehatan dapat dirasakan dari dari udara yang bersih dan olahraga. Adapun dampak ekonomi, seorang muslim di pagi hari dapat merancang rencana-rencana bisnisnya dan satuan-satuan pekerjaannya, apa saja yang ingin diraih pada hari itu dan malamnya ia dapat melakukan evaluasi dari kegiatan hari ini.

Berubah Menjadi Terarah 12

Buku Panduan Mentor AAEI Agar tidak menjadi sekedar arahan tapi dapat dipraktekan maka diperlukan contoh-contoh hidup yang sukses dalam kehidupan mereka karena disiplin bangun pagi. Disamping itu diperlukan arahan-arahan tehnik pelaksanaan bagaimana caranya bisa disiplin bangun pagi misal tidak bergadang, niat sebelum tidur, berpesan kapada keluarga dan atau menyediakan jam bekker atau semacamnya POKOK-POKOK MATERI 1. Dalil-dalil keutamaan bangun pagi dari Al Qur-an dan Al Hadits. 2. Dampak-dampak positif bangun pagi (ruhani, kesehatan dan ekonomi) 3. Publik figur orang-orang sukses karena bangun pagi. 4. Kiat-kiat bangun pagi TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Proses pemberian Madah MARAJI Qardlawi, Yusuf, DR., Karakteristik Waktu Muhammad Ghazali., Perbaharuilah Hidupmu; Membangun Kegiatan Positif, Hasan al Banna, wajibatul al akh ash shadiq ============================================================================== AKHLAQ KEPADA KAUM MUSLIM Kode: 1.A5.2 | Sarana: Mentoring TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Menyayangi yang kecil dan mengharmati yangbesar 2. Menyimpan rahasia. 3. Menutupi dosa orang lain 4. Mengetahui hak dan adab kaum muslimin. 5. Mengetahui tiga perilaku Muslim dengan menyebutkan dalil-dalilnya dalam Qur'an dan Sunnah TITIK TEKAN MATERI Dengan pemberian materi tentang Akhlaq Muslim ini maka seseorang akan terbentuk pribadi yang memiliki sifat matinul khuluq. (3: 11-12, 16, 17). Materi ini menekankan akhlaq terhadap sesama muslim, yaitu memenuhi hak dan adab kaum muslimin. Menunaikan hak dan adab sesama muslimin merupakan ibadah kepada Allah SWT dan sebagai suatu cara mendekatkan diri kepada-Nya, karena hak dan adab tersebut telah diwajibkan Allah SWT kepada kaum muslimin untuk dilaksanakan. Hak dan adab kaum muslimin antara lain adalah: mengucapkan salam, mendoakannya waktu bersin, menengoknya bila sakit, menyaksikan jenazahnya bila meninggal, menghargai sumpahnya, memberi nasehat dalam hal haq, mencintainya seperti mencintai diri sendiri, menolongnya bila dibutuhkan, tidak menimpakan keburukan atau sesuatu yang tidak disenangi, merendahkan diri dan tidak sombong kepada sesama muslim, tidak memutuskan hubungan lebih dari tiga hari, tidak menggunjing-menghina-mengejekmemanggil dengan sebutan yang buruk, tidak mencaci dan mencerca tanpa hak di waktu hidup maupun sesudah meninggalnya, tidak iri hati-dengki-berprasangka burukmembenci-mencari-cari kesalahan, tidak menipu dan mengecoh, tidak boleh berlaku

Berubah Menjadi Terarah 13

Buku Panduan Mentor AAEI khianat-mendustakan-menangguhkan pembayaran hutang, menghormati yang tua dan menyayangi yang muda, berlaku adil seperti terhadap diri sendiri, memaafkan salahnya dan menutupi aibnya, dan memohonkan perlindungan serta mendoakannya. Menghormati yang tua dan menyayangi yang muda merupakan akhlaq muslimin. Bahkan Rasulullah bersabda: Bukan golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan menyayangi yang muda dari kami. Sesama muslim hendaknya saling menjaga rahasia, yaitu rahasia yang berkenaan dengan pribadi muslim maupun rahasia yang berkenaan dengan perjuangan Islam. Menjaga rahasia merupakan janji, dan janji harus ditepati (QS 17: 34). Sesama muslim hendaknya saling menutupi aib/dosa. Allah SWT tidak menghendaki berita perbuatan keji tersebar diantara orang-orang beriman, bahkan Allah SWT mengancam azab pedih bagi yang menyebarkannya (QS 24: 19). Allah SWT mengibaratkan mereka yang menggunjingkan satu dengan lainnya seperti makan bangkai saudaranya sendiri (QS 49: 12). Rasulullah telah bersabda: Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya, kecuali Allah SWT menutupi keburukan dia pada hari kiamat. Hendaknya tiap muslim menerapkan akhlaq terhadap sesama muslim tersebut dalam berinteraksi keseharian maupun dalam beraktivitas. Penerapan akhlaq yang baik akan membawa kepada sikap dan perilaku saling memahami dan saling memaklumi yang dapat makin memperkokoh tali ukhuwah dan memperkokoh pelaksanaan amal jamai dalam mengemban amanah dawah. POKOK-POKOK MATERI 1. Hak dan adab kaum muslimin: mengucapkan salam, mendoakannya waktu bersin, menengoknya bila sakit, menyaksikan jenazahnya bila meninggal, menghargai sumpahnya dll. 2. Tiga akhlaq muslim: Menyimpan rahasia, menutupi aib orang lain, menyayangi yang muda dan menghormati yang tua. 3. Dalil Qur'an dan Sunnah tiga akhlaq muslim (dalil perintah mengerjakan dan ancaman bagi yang meninggalkannya) 4. Kiat-kiat menerapkan ketiga perilaku tersebut dalam berinteraksi dengan sesama muslim, baik dalam berinteraksi keseharian maupun dalam beraktivitas. TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Berikan pengantar bahwa topik yang dibahas adalah tentang akhlaq kepada sesama muslim dan sampaikan tujuan pembelajaran materi ini. Pancing peserta mengemukakan pendapatnya tentang akhlaq kepada sesama muslim. Luruskan dan lengkapi tanggapan peserta tentang akhlaq kepada sesama muslim, tekankan pada tiga perilaku berikut, yaitu menyimpan rahasia, menutupi dosa/aib orang lain, dan menyayangi yang kecil/muda dan menghormati yang besar/tua disertai dalil-dalil dalam Al-Qur'an dan Sunnahpendukungnya. Kemukakan kisah yang berkaitan dengan ketiga perilaku tersebut. Untuk menyimpan rahasia, kemukakan kisah Abu Bakr ra yang menyimpan rahasia Rasulullah ketika Umar ra menawarkan Hafsah untuk diperistrinya, dan kisah Fatimah yang menyimpan rahasia bisikan Rasulullah yang membuatnya menangis kemudian tertawa. Pancing peserta mengemukakan kiat-kiat menerapkan ketiga perilaku tersebut dalam upaya memperkokoh ukhuwah dan meraih ridha Allah SWT. Lengkapi tanggapan peserta tentang kiat-kiat tersebut sesuai target yang ditetapkan.

Berubah Menjadi Terarah 14

Buku Panduan Mentor AAEI MARAJI Abu Bakr Jabir Al-Jazairi (1996). Pedoman Hidup Muslim (diterjemahkan oleh Hasnudin dan Didin Hafidhudin). Litera Antar Nusa, Bogor-Jakarta. ============================================================================== MEMENUHI JANJI Kode: 1.A5.3 | Sarana: Mentoring TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Memenuhi janji apabila sudah berjanji 2. Membiasakan diri untuk tidak dusta apabila berjanji dan berkata 3. Mengetahui makna janji dan macam-macam janji. 4. Memahami janji kepada Allah SWT dan janji kepada sesama manusia 5. Memahami makna Insya Allah dan mampu menempatkan posisi Insya Allah secara benar dalam berjanji TITIK TEKAN MATERI Dengan pemberian materi tentang Memenuhi Janji ini maka seseorang akan terbentuk pribadi yang memiliki matinul khuluq. (3: 3 dan 3: 13). Materi ini memberi gambaran bahwa janji merupakan fenomena yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia, baik janji manusia dengan al-Khaliq maupun janji dengan sesama manusia. Contoh janji seorang muslim kepada Allah SWT yaitu janji menyembah dan memohon pertolongan hanya pada-Nya (QS 1: 5), dan janji mempersembahkan shalatibadah-hidup-mati hanyalah bagi-Nya (QS 6: 162). Janji tersebut hendaknya dipenuhi dan dilaksanakan dengan ikhlas dan istiqamah. Bahkan salah satu ciri orang yang berilmu pengetahuan adalah berjanji untuk memenuhi janji dengan Allah SWT dan tidak merusak perjanjian (QS 13: 19-20). Dalam kaitannya dengan janji kepada sesama manusia, maka hendaklah diperhatikan bahwa janji harus untuk hal/perkara yang haq. Bila terlanjur janji untuk perkara yang bathil, hendaknya istighfar dan membatalkan janji tersebut. Memenuhi janji juga termasuk membiasakan untuk selalu memulangkan barang orang lain yang kita pinjam. Dalam kaitannya dengan janji, maka Allah SWT memerintahkan agar memenuhi janji (QS 7: 34, 5: 1, 16: 91). Rasulullah bersabda bahwa tidak memenuhi janji adalah salah satu ciri kemunafikan. Oleh karena itu tiap muslim hendaknya berhati-hati dalam berjanji. Kewajiban memenuhi janji tidak memandang kepada siapa janji diberikan; kepada sesama muslim, yang bukan muslim, anak kecil, khadam/khadimah, orang yang dihormati, dan fihak lain. Insya Allah, yang artinya jika Allah SWT mengizinkan, hendaknya disampaikan pada saat berjanji. Hendaknya Insya Allah tidak disalahgunakan berkilah bila diperkirakan tidak akan dapat memenuhi janji, lebih baik jangan berjanji. Janji hendaknya yang realistis dan diperhitungkan dapat dipenuhi. Jangan menjanjikan sesuatu yang diketahui tidak akan mampu dipenuhi dengan berlindung di balik Insya Allah. Ingatlah sabda Rasulullah Saw. bahwa kita dapat tergelincir menjadi golongan munafiq bila menyalahi janji atau tidak memenuhi janji sudah menjadi sifat yang melekat.

Berubah Menjadi Terarah 15

Buku Panduan Mentor AAEI POKOK-POKOK MATERI 1. Janji dalam hubungan manusia dengan al-Khaliq dan dalam hubungan dengan sesama manusia 2. Dalil-dalil Qur'an dan Sunnah untuk perintah memenuhi janji dan penggolongan orang yang tidak memenuhi janji 3. Kiat-kiat dalam berjanji dan memenuhinya dalam hubungan antar sesama manusia 4. Posisi memenuhi janji dalam Islam 5. Ingkar janji TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Berikan pengantar bahwa topik yang dibahas adalah tentang memenuhi janji dan sampaikan tujuan pembelajaran materi ini. Pancing peserta mengemukakan pendapatnya tentang macam-macam janji, baik janji kepada Allah SWT maupun janji kepada sesama manusia. Luruskan dan lengkapi tanggapan peserta tentang janji dan kewajiban memenuhinya disertai dalil-dalil dalam Al-Qur'an dan Sunnahpendukungnya. Uraikan dan tegaskan bahwa ada hubungan erat antara memenuhi janji kepada Allah SWT dengan memenuhi janji kepada sesama, yaitu bahwa orang yang mengabaikan memenuhi janji kepada Allah SWT akan cenderung berperilaku sama dalam kaitannya dengan memenuhi janji kepada sesama. Kemukakan kisah sahabat-tabiin-salafus-shaleh yang berkaitan dengan memenuhi janji. Pancing peserta mengemukakan kiat-kiat dalam berjanji dan memenuhinya dalam upaya meraih ridha Allah SWT. Lengkapi tanggapan peserta tentang kiat-kiat tersebut sesuai target yang ditetapkan. MARAJI An-Nawawi, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf (1986). Riadhus Shalihin: Buku I, Bandung: PT Al-Maarif. Said Hawwa, Mensucikan Jiwa ============================================================================== BAHAYA LIDAH Kode: 1.A5.6 | Sarana: Mentoring TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Mengetahui bahaya lidah yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka dengan menyebutkan lima macam bahaya lidah 2. Memahami bahaya lidah yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka dengan menguraikan tiap macam bahaya lidah 3. Menjaga atau memelihara lidah dari berbagai bentuk kemaksiatan karena takut akan ancaman Allah SWT dengan cara meninggalkan bentuk-bentuk bahaya lidah 4. Menggunakan lidahnya sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya sehingga senantiasa benar lisannya dan memperoleh kebahagiaan dengan cara mengoptimalkan seluruh aktivitas lisannya di jalan Allah SWT TITIK TEKAN MATERI Dengan materi bahaya lidah ini, maka peserta akan dapat menghindari sifat buruk yang dapat berupa dusta, ghibah, mencaci-maki, mengadu domba, mematikan omongan orang

Berubah Menjadi Terarah 16

Buku Panduan Mentor AAEI lain, sehingga dengan materi ini akan terbentuk karakter matinul khuluq pada diri seseorang. (Muwashafat 3: 3-7). Materi ini memberi gambaran bahwa lidah memiliki urgensi tinggi, karena lidah dapat membawa seseorang masuk ke dalam surga Allah SWT bila digunakan untuk taat kepada-Nya, sebaliknya lidah dapat menjerumuskan seseorang ke dalam neraka jika tidak digunakan untuk taat kepada Allah SWT. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya. Lidah dapat menjadikan halal yang awalnya haram seperti pada aqad nikah menjadikan haram yang awalnya halal, dan seperti pada kasus perceraian menjadikan seseorang kafir (QS 5: 72) atau kembali kepada Islam, menyebabkan permusuhan bahkan peperangan, tetapi juga dapat menjadikan damai. Lidah yang digunakan dengan cara yang tidak semestinya dalam berbicara, dapat membangkitkan keinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya (QS 33: 32). Hendaknya muslim dan muslimah mengetahui penyakit-penyakit lidah yang dapat mengakibatkannya dimurkai Allah SWT sehingga dapat menjauhi dan menghindarinya. Penyakit-penyakit itu adalah: berbicara yang tidak berguna, berlebihan dalam berbicara, berbicara yang batil, berbantahan dan berdebat, bertengkar, berfasih-fasih dalam berbicara untuk menarik perhatian, berkata keji-jorok-dan mencaci, melaknati, bernyanyi dan bersyair yang membawa kepada kemaksiatan, bersenda gurau yang berlebih-lebihan, mengejek dan mencemooh, menyebarkan rahasia, berjanji palsu, berdusta dalam perkataan dan sumpah, ghibah, menghasut (namimah), munafiq, dan memberikan sanjungan yang menjerumuskan. Dusta merupakan perbuatan amat buruk dan aib yang keji. Rasulullah telah bersabda: Sesungguhnya dusta membawa kepada kedurhakaan, sedangkan kedurhakaan menyeret-nyeret ke neraka, dan sesungguhnya seseorang berdusta sehingga ditulis di sisi Allah SWT sebagai pendusta. Ghibah atau menggunjing, yaitu membicarakan keburukan orang lain tanpa ada maksud untuk memperbaiki, merupakan perilaku tercela sehingga Allah SWT ibaratkan sebagai memakan bangkai saudara sendiri (QS 49: 12). Rasulullah menyebut fasiq orang mencaci maki orang beriman dalam sabdanya: Mencacimaki orang mukmin adalah kefasikan, sedangkan membunuhnya adalah kekafiran. Rasulullah bersabda: Tidak akan masuk sorga orang yang suka mengadu domba. Demikian buruknya perilaku hasut, sehingga Allah SWT mengancam melempar ke neraka humazah bagi pelakunya (QS 104: 1-9). Orang yang terlibat dalam berbantahan dan berdebat akan selalu berusaha mematikan omongan orang lain yang menjadi lawan bicaranya. Rasulullah mengingatkan bahwa perdebatan hanyalah akan membawa kepada kesesatan setelah datangnya petunjuk. Tiap orang hendaknya mengevaluasi diri tiap saat agar apa yang lepas dari lidahnya, yaitu ucapannya, terkendali. Harus diingat bahwa ucapan yang keluar melalui lidah akan dicatat untuk dimintai pertanggung-jawaban di yaumil akhir (QS 50: 18). Camkan firman Allah SWT berikut: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat maruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia (QS 4: 114). POKOK-POKOK MATERI 1. Dalil-dalil dalam Al-Quran dan as-Sunnah tentang bahaya lidah 2. Bentuk-bentuk bahaya lidah dan ancamannya 3. Kiat-kiat menjauhi dan memelihara diri dari bahaya lidah

Berubah Menjadi Terarah 17

Buku Panduan Mentor AAEI 4. Kiat-kiat menggunakan lidah untuk meraih keridhaan Allah SWT

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Berikan pengantar bahwa topik yang dibahas adalah tentang bahaya lidah dan disampaikan tujuan pembelajaran materi ini. Berikan gambaran bahwa lidah dapat menghalalkan yang awalnya haram, mengharamkan yang awalnya halal, menjadikan seseorang murtad atau kembali kepada Islam, menyebabkan permusuhan bahkan peperangan, tetapi juga dapat menjadikan damai. Pancing peserta mengemukakan macam-macam bahaya lidah yang diketahui beserta dalil-dalil dalam Qur'an dan Ssunnah. Luruskan dan lengkapi tanggapan peserta tentang macam-macam bahaya lisan beserta dalil-dalil Al-Qur'an dan Sunnahpendukungnya. Kemukakan kisah sahabat-tabiin-salafus-shaleh yang berkaitan dengan menjaga lidah. Pancing peserta mengemukakan kiat-kiat untuk menjauhi dan memelihara diri dari bahaya lidah dan kiat-kiat untuk menggunakan lidah untuk meraih keridlaan Allah SWT. Lengkapi tanggapan peserta tentang kedua kiat tersebut sesuai target yang ditetapkan. MARAJI Said Hawwa (1999). Mensucikan Jiwa: Konsep Tazkiyatun-Nafs Terpadu (diterjemahkan oleh A.R. Shaleh Tamhid). Rabbani Press, Jakarta. ============================================================================== MENJAUHI AKHLAQ TERCELA Kode: 1.A5.7 | Sarana: Mentoring, mabit TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Memiliki sikap tidak takabbur/sombong, tidak menghina, tidak meremehkan, dan tidak mencibir dengan isyarat apapun. 2. Mengetahui hakikat kesombongan dan keburukannya dengan memberikan definisi kesombongan dan menyebutkan keburukannya 3. Menjelaskan hal-hal yang menyebabkan kesombongan, yaitu setidaknya ada lima hal 4. Mengetahui dan menguraikan perilaku tercela akibat kesombongan, setidaknya ada tiga hal 5. Menjaga dan memelihara diri dari kesombongan karena takut akan ancaman Allah SWT dengan cara meninggalkan hal-hal yang menyebabkan kesombongan dan meninggalkan perilaku yang menunjukkan kesombongan TITIK TEKAN MATERI Dengan materi menjauhi akhlaq tercela ini, maka seseorang akan memiliki sikap tidak takabbur/sombong, tidak menghina, tidak meremehkan, dan tidak mencibir dengan isyarat apapun. Sehingga dengan materi ini akan terbentuk karakter matinul khuluq pada diri seseorang. (Muwashafat 3: 8-9). Dengan demikian kita akan berusaha mencapai keridhaan Allah SWT dengan menumbuhkan, meningkatkan, dan menjaga ketawadhuan dalam menjalankan segala aktivitas dalam pergaulan. Materi ini menekankan bahwa sombong merupakan salah satu akhlaq tercela dan merupakan sifat iblis lanatullah. Iblis menganggap dirinya lebih mulia dari Nabi Adam karena iblis diciptakan dari api sedang nabi Adam diciptakan dari tanah. Rasulullah mendefinisikan sombong/kibir adalah menolak yang haq dan meremehkan

Berubah Menjadi Terarah 18

Buku Panduan Mentor AAEI orang lain. Rasulullah mengingatkan bahwa orang yang dalam hatinya ada kesombongan tidak akan pernah mencium bau syuga; bahkan dalam QS 7: 146 Allah SWT berfirman bahwa orang yang sombong tidak akan pernah mendapatkan hidayah. Kesombongan pada umumnya muncul akibat merasa dirinya lebih baik, lebih mampu, atau lebih mulia dari orang lain karena ilmunya, hartanya, kelebihan penampakan dzahirnya (kecantikan atau keperkasaan), nasabnya, dan amal ibadahnya. Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa kesombongan Firaun muncul karena kekuasaannya (QS 28: 3839), dan kesombongan Qarun muncul karena harta kekayaannya yang ia klaim akibat ilmu yang dimilikinya (QS 28: 78). Hal sebaliknya juga dikisahkan dalam Al-Quran, yaitu ketawadhuan Nabi Sulaiman yang memohon ilham pada Allah SWT agar selalu mensyukuri nimat (QS 27: 19) dan memohon ampunan serta anugrah pada-Nya (QS 38: 35). Kesombongan pada gilirannya akan melahirkan perilaku tercela lainnya, yaitu menghina dan meremehkan orang lain, serta mencibir dengan isyarat apapun. Perilaku tersebut hendaknya dijauhi, karena Allah SWT melarang meng-olok-olok orang atau kaum lain, karena boleh jadi yang diolok-olok lebih baik dari yang mengolok-olok (QS 49: 11), bahkan Allah SWT memberikan ancaman berat bagi orang yang suka mengejek dan mencaci-maki (QS 104: 1). Rasulullah mengingatkan kita melalui sabdanya: Cukup bagi seorang muslim menjadi jahat kalau ia menghinakan saudaranya sesama muslim. Hendaknya tiap orang mengevaluasi apakah terdapat gejala-gejala kesombongan dalam dirinya. Bila ditemukan gejala tersebut hendaklah memohon ampun dan segera mengikuti dengan kebaikan. Sebaliknya bila tidak ditemukan, hendaklah memuji kebesaran Allah SWT, memohon ampun serta pertolongan agar dijauhkan dari kesombongan. Hendaknya ditumbuhkan kesadaran dan semangat pada tiap diri untuk menjauhi dan meninggalkan kesom-bongan menuju ketawadhuan. Tawadhu (rendah hati) merupakan karakteristik hamba Allah SWT (QS 25: 63). Untuk mencapai ketawadhuan perlu dipaksa, dilatih, dibiasakan agar menjadi perilaku yang secara refleks muncul dalam tiap aktivitas. POKOK-POKOK MATERI 1. Tarif Akhlaq 2. Aqsamul Akhlaq 3. Hakikat kesombongan dan keburukannya 4. Hal-hal yang menyebabkan kesombongan 5. Perilaku tercela yang muncul akibat kesombongan 6. Karakteristik ketawadhuan sebagai lawan kesombongan 7. Kiat-kiat mengobati kesombongan menuju ketawadhuan TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Berikan pengantar bahwa topik yang dibahas adalah menghindari akhlaq yang tercela dan sampaikan tujuan pembelajaran materi ini. Pancing peserta mengemukakan pengetahuannya tentang hakekat kesombongan dan bahayanya. Luruskan dan lengkapi tanggapan peserta tentang hakekat kesombongan dan bahayanya disertai dalil-dalil dalam Qur'an dan Sunnah pendukungnya. Uraikan hal-hal yang mengakibatkan kesombongan dan perilaku/akhlaq tercela lainnya yang didasari atas kesom-bongan beserta dalil-dalil pendukung dari Qur'an dan Sunnah. Kemukakan kisah sahabat-tabiin-salafus-shaleh yang berkaitan dengan kesombongan dan perilaku tercela lainnya. Pancing peserta mengemukakan kiat-kiat untuk menjauhi dan memelihara diri dari kesombongan dan kiat-kiat untuk mencapai ketawadhuan untuk

Berubah Menjadi Terarah 19

Buku Panduan Mentor AAEI meraih keridlaan Allah SWT. Lengkapi tanggapan peserta tentang kiat-kiat tersebut sesuai target yang ditetapkan. Perlu diberikan semacam konklusi/kesimpulan di akhir MARAJI An-Nawawy, (1987). Riadhus Shalihin (diterjemahkan oleh Salim Bahreisj, buku II). Pt. Almaarif, Bandung. Hawwa (1999). Mensucikan Jiwa: Konsep Tazkiyatun-Nafs Terpadu (diterjemahkan oleh A.R. Shaleh Tamhid). Rabbani Press, Jakarta Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (1998). Pendakian Menuju Allah SWT (diterjemahkan oleh Kathur Suhardi). Pustaka Al-Kautsar, Jakarta.Sai ============================================================================== TIDAK MENUNDA DALAM MELAKSANAKAN HAK ORANG LAIN Kode: 1.A5.10 | Sarana: Mentoring TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Mengetahui hak orang lain yang berkaitan dengan diri kita, yaitu dengan menyebutkan setidaknya empat macam 2. Memahami hak orang lain yang berkaitan dengan diri kita, yaitu dengan menguraikan tiap macam hak orang lain tersebut serta madharat atau ancaman bila menunda memenuhi hak tersebut atau bahkan bila tidak memenuhinya 3. Memenuhi hak orang lain dengan segera untuk menghindari kemurkaan Allah SWT dan memperoleh ridha-Nya. TITIK TEKAN MATERI Materi ini memberi gambaran bahwa dalam hubungan muamalah ada hak-hak orang lain yang berkaitan dengan diri kita. Hak-hak orang lain tersebut setidaknya ada empat macam, yaitu amanah atau titipan, hutang atau pinjaman dalam bentuk apapun, wasiat atau waris, dan upah dalam hubungan kerja. Hak orang lain hendaknya ditunaikan dengan sebaik-baiknya, karena Rasulullah telah bersabda: Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah, akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi. Rasulullah juga telah bersabda: Sungguh pasti semua hak akan dikembalikan pada yang berhak pada hari qiyamat, hingga kambing yang tidak bertanduk diberi hak (kesempatan) membalas kepada kambing yang bertanduk. Berkaitan dengan amanah, Allah SWT memerintahkan agar mengembalikan amanah kepada yang berhak (QS 4: 58), dan ber segera dalam menunaikan amanat tersebut (QS 2: 283). Demikian pula bila seorang muslim mendapat titipan, hendaknya segera disampaikan kepada yang berhak menerimanya. Hutang hendaknya dihindari, karena Rasulullah selalu meminta perlindungan dari berhutang, sebagaimaan munajat beliau: Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari terlanda hutang dan dalam kekuasaan orang lain. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah menyamakan hutang dengan kekufuran, sedang dalam sabdanya yang lain beliau mengingatkan bahwa bila orang berhutang maka apabila berbicara berdusta dan apabila berjanji mengingkari. Bila seoarng muslim terpaksa harus berhutang karena sangat perlu, maka hendaknya bersegera membayar/mengembalikan hutang tersebut, karena Rasulullah telah bersabda: Seandainya saya mempunyai emas sebesar bukit Uhud, saya tidak akan merasa senang kalau emas itu masih ada pada saya selama tiga hari, selain dari apa yang dipersiapkan untuk membayar hutang.

Berubah Menjadi Terarah 20

Buku Panduan Mentor AAEI Rasulullah memasukkan sebagai penganiayaan perilaku orang berhutang yang berbelitbelit membayar hutangnya. Wasiat adalah pesan yang disampaikan seseorang pada saat ia hidup untuk ditunaikan sesudah meninggalnya. Wasiat, baik yang berkaitan dengan harta maupun tidak, hendaknya segera ditunaikan, selama wasiat tersebut tidak bertentangan dengan aturan syara dan tidak mengandung kemaksiatan, karena Rasulullah telah bersabda: Tidaklah hak seseorang muslim yang mempunyai wasiat dengan sesuatu perkara dapat diinapkan selama dua malam kecuali wasiat itu akan ditulis di sisi Allah SWT. Dalam hubungan kerja, Islam memandang pekerja sebagai mitra bagi tuannya, sebagaimana sabda Rasulullah kepada Abu Dzar: Karyawan itu adalah saudaramu. Allah SWT mentakdirkan mereka di bawah tanganmu. Beri makanlah mereka dengan apa yang kamu makan, berilah mereka pakaian dengan apa yang kamu pakai. Jangan bebani mereka dengan tugas yang memberatkan. Bila menugasi mereka, bantulah dengan fasilitas. Adalah menjadi keharusan bagi seorang majikan menyegerakan membayar upah pekerjanya, karena Rasulullah menyuruh kita membayar upah pekerja sebelum keringat mereka kering. POKOK-POKOK MATERI 1. Dalil-dalil dalam Al-Qur'an dan Sunnah tentang tidak menunda dalam melaksanakan hak orang lain 2. Dampak dan ancaman menunda melaksanakan hak orang lain 3. Macam hak orang lain dan keutamaan bersegera memenuhinya TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Berikan pengantar bahwa topik yang dibahas adalah tidak menunda melaksanakan hak orang lain dan sampaikan tujuan pembelajaran materi ini. Pancing peserta mengemukakan pendapat dan pengetahuannya tentang hak orang lain dan macamnya. Luruskan dan lengkapi tanggapan peserta tentang hal-hal tersebut dan keutamaan bersegera memenuhinya beserta dalil-dalil Al-Qur'an dan Sunnahpendukungnya sesuai target yang ditetapkan. Perkaya wawasan peserta dengan mengemukakan kisah sahabattabiin-salafus-shaleh yang berkaitan dengan tidak menunda melaksanakan hak orang lain, diantaranya adalah kisah Rasulullah yang mengembalikan titipan milik orang lain sebelum hijrah ke Madinah MARAJI Abu Bakr Jabir Al-Jazairi (1996). Pedoman Hidup Muslim (diterjemahkan oleh Hasanudin dan Didin Hafidhuddin). Litera Antar Nusa, Bogor-Jakarta. An-Nawawy, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf (1987). Riadhus Shalihin (diterjemahkan oleh Salim Bahreisj, buku II). PT Almaarif, Bandung. Yusuf Qardhawi (1982). Halal dan Haram dalam Islam (diterjemahkan oleh Muammal Hamidy). PT Bina Ilmu, Surabaya. Hasan al Banna, wajibatul akh ash shadiq ==============================================================================

Berubah Menjadi Terarah 21

Buku Panduan Mentor AAEI

Menjauhi dosa besarKode: 1.A5.14. | Sarana: Taujih TUJUAN INTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Mengetahui apa saja yang termasuk kategori dosa besar dan bagaimana hukumnya dengan menyebutkan contoh-contohnya. 2. Menjauhi dosa-dosa besar dan segera bertaubat jika pernah melakukannya. 3. Membenci dosa-dosa besar dan mencegah orang lain untuk melakukan dosa-dosa besar. TITIK TEKAN MATERI Materi ini menguraikan setidaknya tentang 5 dosa besar yang disebutkan oleh Rasulullah saw. Yakni syirik, sihir, durhaka pada orang tua, sumpah palsu, dan berpaling (lari) dari medan perang. Ada sejumlah dosa lain yang juga termasuk dalam kategori dosa besar. Allah SWT memberi hukuman yang berat bagi pelaku dosa besar. POKOK-POKOK MATERI 1. Dalil-dalil Al-Quran dan hadits Nabawi tentang 5 dosa besar. 2. Bahaya Syirik 3. Bahaya sihir 4. Bahaya durhaka pada orang tua 5. Bahaya berpaling dari medan perang 6. Bahaya sumpah palsu MARAJI Arbain Nawawi Imam An-Nawawi Kitab Riyadhus shalihin Mushthafa Al Bayanuni30 Pembinasa Manusia, Mantik ****************************************************************************************************************** BIDANG STUDI: METODE BERFIKIR DAN RISET MAKNA DATA DAN INFORMASI Kode: 1.B6.2 | Sarana: Mentoring, daurah TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Memberi petunjuk kepada orang tersesat 2. Menghabiskan waktu untuk belajar, dengan peka lingkungan dan kejadian 3. Peka dengan segala kejadian dan phenomena dalam lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. 4. memahami data dan informasi yang salah menyebabkan keputusan dan pemecahan menjadi salah 5. Mampu mengumpulkan data dan informasi untuk pemecahan masalah 6. Mampu mengumpulkan data dan informasi untuk pengambilan keputusan 7. Mampu mengumpulkan data dan informasi untuk mengambil tindakan 8. mampu mengolah data menjadi sebuah informasi yang bermanfaat

Berubah Menjadi Terarah 22

Buku Panduan Mentor AAEI TITIK TEKAN MATERI Pokok-pokok Pikiran dan titik tekan materi yang harus disampaikan adalah: Manusia adalah makhluk sosial, untuk itu kita harus dapat memberi petunjuk kepada orang tersesat, membantu memecahkan masalah yang dihadapi orang lain. Harus berkembang dalam diri kita seifat peka dengan lingkungan dan phenomena alam. Banyak cerita dalam Al-Qur'an tentang perlunya kita peka dengan alam. Berapa banyak ayat menyuruh kita melakukan perjalanan di alam ini, kemudian diakhir dengan statemen tidak kah negkau perhatian, bagaimana kamu berfikir dsb. Tapi tidak setiap data harus kita telan bulat-bulat, ingat QS. 63: 1, jika ada berita datang kita harus menganalisa data. Untuk memecahkan masalah, maka diperlukan diagnosa masalah dengan baik. Diagnosa adalah sebuah proses mencari data dan informasi yang tetap sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kumpulan data atau informasi tersebut kemudian kita olah yang dapat menghasilkan informasi baru. Informasi inilah yang akan kita guakan memecahkan masalah atau mengambil keputusan. Disini kita harus melatih diri dengan ketrampilan mengolah data, membiasakan diri untuk mengambil asumsi-asumsi yang akurat, berfikir dengan mengembangkan hipotesa agar data menjadi bermakna, dan mengolah data menjadi mudah difahami orang. POKOK-POKOK MATERI 1. Dan kami ceritakan kepadamu agar menjadi Ibrah (QS. 12: 111) a. Burung Hud-Hud yang peka dengan phenomena b. Putra Nabi Adam belajaar dari burung. c. Nabi Ibrahim belajar dari phenomena alam (bintang, bulan, matahari dll), dan pengunaan logika-logika Ibrahim tentang patung yang disembah kaumnya. d. Strategi hijrah Rasul SAW dari Makah ke Madinah 2. Manusia sebagai makhluk sosial, sehingga harus berperan sifat sosialnya. 3. Membantu orang lain. a. Mengidentifikasi masalah b. Mengumpulkan data sehubungan dengan masalah yang dihadapi. c. Mengolah data yang sudah terkumpul d. Mengelompokkan data, mengeneralisasi data, mengaitkan data dengan fakta. e. Menyusun hasil olahan data menjadi sebuah informasi. f. Membuat keputusan untuk penyelesaian masalah MARAJI Colin Rose (1997) Accelerated Learning for 21 century. New York: Delacorte Press Jean Marie (1998), Mengoptimalkan daya fikir, Jakarta: Pustaka Delapratasa Karl Al Bvecht (1995), Daya fikir: metode peningkatan potensi berfikir, semarang: Dahara Prize Sistem Informasi Manajemen ******************************************************************************************************************

Berubah Menjadi Terarah 23

Buku Panduan Mentor AAEI BIDANG STUDI: MANAJEMEN MENGELOLA WAKTU Kode: 1.B9.1 | Sarana: Mentoring, daurah TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1 2 3 4 5 6 Membagi waktu untuk mebiasakan diri untuk bangun sebelum fajar (bangun pagi) Membagi waktu untuk komitmen dengan olah raga 2 jam dalam satu minggu Membagi waktu untuk merutinkan membaca diluar spesialisasinya 4 jam dalam seminggu Membagi waktu untuk mengisi waktu senggangnya untuk belajar Membagi waktu untuk membiasakan diri dengan wirid-wirid harian Membagi waktu untuk membantu orang lain, amal jamai atau dalam kegembiraan.

TITIK TEKAN MATERI Waktu adalah pedang, jika kita lalai maka kita akan tertebasnya. Demi masa sesungguhnya manusia itu akan merugi, kecuali hamba Allah SWT yang mengerti bagaimana harus menggunakan waktu, yaitu untuk kegiatan amal shaleh dan positif (QS. 103: 1-3). Waktu ada tiga, lalu, sekarang dan akan datang (QS. 59: 18). Kita harus mampu mengelola waktu, sehingga kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah kita yakini baik. Kita harus memiliki makna kegiatan (kompas) dan teknik mengatur waktu (jam) agar manajemen waktu kegiatan kita berjalan dengan baik. (Stephen Covey) Apa yang menjadi keinginan kita harus menempati urutan teratas dalam skala prioritas, jangan sampai kita dikalahkan oleh kegiatan yang kurang begtu besar manfaatnya. POKOK-POKOK MATERI 1. Pandangan waktu menurut masyarakat umum. a. Time is money b. Al waqtu al kasyaif 2. Pandangan waktu dalam Islam 3. Penggunaan waktu dalam sejarah-sejarah orang shaleh 4. Tugas yang tersedia lebih banyak dari waktu yang tersedia (Wasiat Al Banna) 5. Pelung adalah emas, kesibukan adalah berkah, tidak dapat mengatur waktu adalah bencana. 6. Teknologi mengatur waktu a. Memadukan teknologi kompas dan teknologi jam b. Tulislah jadwal anda c. Al hayatul munadzam MARAJI Qardawi, Yusuf, Mengelola Waktu Covey, Stephen R, Think first think. Manajemen waktu, Makalah tanzhimul waqti ******************************************************************************************************************

Berubah Menjadi Terarah 24

Buku Panduan Mentor AAEI BIDANG STUDI: KESEHATAN DAN KEKUATAN FISIK MAKAN DAN MINUM Kode: 1.B11.2 | Sarana: Seminar, Mentoring, Diskusi dalam mentoring TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini peserta dapat: 1. Menahan anggota tubuh dari segala (makanan) yang haram 2. Mengetahui dalil adab-adab makan dan minum dalam Qur'an dan Sunnah 3. Mengetahui makan yang baik menurut Kedokteran dan penelitian masalah makan dan minum 4. Mengetahui hubungan antara pola makan dan minum dengan kesehatan. 5. Menjelaskan hubungan makan dan minum dengan berbagai pendekatan (ibadah, sosial, masyarakat dll). TITIK TEKAN MATERI Makan dan minum adalah aktifitas penting makhluk hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir 50% penderita sakit disebabkan karena bersumber dari kebiasaan makan dan minum yang tidak sehat. Pola makan, jenis makanan dan kondisi tubuh seseorang sangat menentukan untuk kesehatan seseorang. Perlu pemahaman yang utuh, bahwa Islam mempunyai syareat termasuk bagaiman adab makan dan minum yang baik. Secara global makan yang baik memenuhi criteria halal/tidak haram dan thayib. Halal dari sisi cara memperolehnya harus baik, tidak bathil atau makanan haram. Makna Thayib dilihat dari sisi kandungan gizi dan zat makanan, cara memakan dan kapan harus makan (food technology and life style in eat). Materi ini akan menjelaskan tentang dalil-dalil makan dan minum dalam Al-Qur'an dan hadits. Dengan pemahaman dalil-dalil tersebut, maka mampu menjabarkan keutamaannya menurut pandangan selain ibadah ritual, yaitu menjelaskan keuntungan adab makan dan minum menurut pendekatan nilai-nilai ekonomi, sosial dan kemasyarakatan.POKOKPOKOK MATERI 1. 2. 3. 4. 5. Dalil adab-adab makan dan minum dalam Qur'an dan Sunnah Makan yang baik menurut Kedokteran Pelitian dampak masalah makan dan minum terhadap kesehatan Mengetahui hubungan antara pola makan dan minum dengan kesehatan. Menjelaskan hubungan makan dan minum dengan berbagai pendekatan (ibadah, sosial, masyarakat dll). 6. Hal-hal apakah yang perlu diperbaiki dalam kebiasaan diri TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Proses pemberian Madah Tunjuklah salah seorang diantara peserta untuk memberikan kultum pada minggu depan dengan topik: Membuat komitmen dengan adab makan dan minum sesuai sunnah. Suruhlah seseorang yang ditunjuk untuk membuka maraji atau pokok-pokok materi tersebut di atas. Setelah diberikan taujih, maka berikan kesempatan mereka untuk membuat diskusi sejenak untuk pengendapan pemahaman dan proses perubahan mental. Setelah mereka diskusi, maka suruhlah mereka menulis apa yang akan diperbaiki dalam hidupnya sehubungan dengan adab makan dan minumnya. MARAJI Riyadlus Shalihin Hidup Sehat

Berubah Menjadi Terarah 25

Buku Panduan Mentor AAEI BIDANG STUDI: SIRAH DAN SEJARAH ISLAM 10 SAHABAT DIJAMIN MASUK SURGA Kode: 1.C14.1 | Sarana: Taujih dan Penugasan TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini peserta dapat: 1. Memahami karakteristik 10 sahabat yang dijamin masuk surga (sifat-sifat utama) 2. Mengenal kepribadian 10 orang sahabat yang dijamin masuk surga 3. Termotivasi memiliki semangat juang sebagaimana para sahabat yang dijamin masuk surga dan berkorban dalam amal Islam TITIK TEKAN MATERI Memaparkan sejauh kehidupan masing-masing para ahabat dari kehidupan awalnya hingga akhir kehidupan mereka. Penjelasan mengenai perilaku utama, sifat-sifat mulia/terpuji yang melatarbelakangi mereka sebagai penghuni surga. Memberikan motivasi (semangat mewujudkan sifat utama para sahabat tersebut dalam kehidupannya saat ini. POKOK-POKOK MATERI 1. Sejarah hidup 10 orang sahabat yang dijamin masuk surga 2. Sifat dari masing-masing kehidupan sahabat 3. Ibrah dari mereka pada kehidupan sekarang 4. 10 orang sahabat: Abu Bakar As Siddiq, Umar Bin Khattob, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi thalib, Abdur Rahman Bin Auf, Zubair Bin Awwam, Amru Bin Ash, Saad Bin Abi Waqash, Abdullah Bin Rawahah, Thalhah Bin Ubaidillah. MARAJI Al-Kandahlawi, Hayatu Shahabah Khalid Muhammad Khalid, Kisah 60 sahabat Nabi, K halid Muhammad Khalid, Sepuluh Sahabat dijamin Masuk Surga,

****************************************************************

Berubah Menjadi Terarah 26

Buku Panduan Mentor AAEI BIDANG STUDI: TATA SOSIAL KEMASYARAKATAN MENYEBARLUASKAN SALAM Kode: 1.D18.1 | Sarana: Taujih TUJUAN INTRUKSIONAL Setelah mendapatkan materi ini peserta dapat: 1. Mengetahui dalil-dalil dari hadits tentang perintah menyebarkan salam, serta kisahkisah para sahabat yang menyangkut dengan penyebaran salam. 2. Mengetahui hukum dan adab memberi salam dan menjawab salam (termasuk terhadap non muslim) 3. Mengetahui makna dan kandungan salam TITIK TEKAN MATERI Materi ini menguraikan tentang anjuran menyebarluaskan salam. Salam yang salah satu maknanya adalah mengucapkan Assalamualaikum merupakan doa yang sangat baik diberikan kepada sesama muslim. Salam juga menjadi salah satu simbol dan syiar Islam. Lebih jauh, salam tidak hanya berbentuk perkataan assalamualaikum, tapi juga upaya untuk mewujudkan salam (kedamaian) kepada seluruh makhluk Allah SWT. Salam untuk orang lapar adalah, bagaimana menjadikannya tidak lapar, dan sebagainya.. POKOK-POKOK MATERI 1. Dalil-dalil Al-Quran dan hadits Nabawi tentang salam 2. Urgensi dan fadhilah Salam 3. Adab-adab salam 4. Kandungan dan makna salam TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Buatkan cek list tentang kegiatan untuk selalu menyebarkan salam, sehingga membuat disiplin mereka untuk selalu mengucapkan salam. MARAJI Hassan Ayyub, Assulukul Ijtimai Imam An-Nawawi, Kitab Riyadhus shalihin Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah

Berubah Menjadi Terarah 27