Modul Mentoring 2013

47
PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922 1

description

mentoring

Transcript of Modul Mentoring 2013

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    1

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    2

    1. DAHSYATNYA MENTORING Islam memandang posisi pemuda di masyarakat bukan menjadi kelompok pengekor

    yang sekedar berfoya-foya, membuang-buang waktu dengan aktivitas-aktivitas yang bersifat

    hura-hura dan tidak ada manfaatnya. Melainkan, islam menaruh harapan yang besar kepada

    para pemuda untuk menjadi pelopor dan motor penggerak dalam menyampaikan nilai-nilai

    islam. Pemuda adalah kelompok masyarakat yang memiliki berbagai kelebihan

    dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya , diantaranya mereka relatif masih

    bersih dari pencemaran (akidah mapun pemikiran), mereka memilki semangat kuat dan

    kamampuan mobilitas yang tinggi.

    Para musuh Islam sangat menyadari hal tersebut, sehingga mereka berusaha sekuat

    tenaga mematikan potensi tersebut dari awal dan menghancurkan para pemuda dengan

    berbagai kegiatan yang laghwun (bersifat santai dan melalaikan), bahkan destruktif. Pemuda

    yang baik dan benar adalah pemuda yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

    1. Mereka beramal atau bekerja didasari dengan keimanan atau akidah yang benar

    (Q.S. 41:33)

    2. Mereka selalu bekerja membangun masyarakat (Q.S. 18:7)

    3. Mereka memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang paling bermanfaat

    untuk umat dan masyarakat (Q.S. 9:105)

    Bagaimana cara membentuk karakter pemuda yang ideal menurut islam, agar menjadi

    pemuda yang memilki peran dan manfaat sebesar-besarnya untuk diri sendiri, keluarga,

    masyarakat dan ummat? Salah satu cara paling ampuh ya lewat mentoring.

    APA ITU MENTORING???

    Mentoring adalah kegiatan pendidikan dan pembinaan agama Islam dalam bentuk

    pengajian kelompok kecil yang diselenggarakan rutin tiap pekan dan berkelanjutan. Tiap

    kelompok biasanya terdiri atas 3-10 orang, dengan dibimbing oleh seorang pembina.

    Kegiatan ini bisa juga dijelaskan sebagai pembinaan agama melalui pendekatan kelompok

    sebaya. Pembina sebuah kelompok mentoring disebut mentor (dalam bahasa Inggris:

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    3

    penasehat), sedangkan peserta mentoring disebut mentee (yang di baca: mentii).

    Mereka yang tergabung dalam mentoring ini memiliki semangat yang sama looh, yaitu

    sampaikanlah walau satu ayat. Di dalam mentoring disampaikan pemahaman dasar

    tentang islam. Diantaranya Murraqabatullah (mengenal Allah), mengenal Rosul, mengenal

    Al-Quran, mengenal Akhlak, dan mengenal dunia Islam. Dalam mentoring ini, di dalam

    mentoring terjadi transfer pengetahuan dengan cara pengajaran, diskusi maupun belajar

    bersama.

    Kenapa harus mentoring ? Karena mentoring sebenarnya adalah proses untuk

    akselerasi kedewasaan. Kedewasaan ini, sangatlah luas, bisa jadi, kedewasaan dalam

    memahami Islam, kedewasaan dalam berilmu sesuai pilihan kompetensinya, kedewasaan

    dalam mensikapi masalah, kedewasaan dalam memilih keputusan, bahkan kedewasaan

    dalam bergaul- mengenal karakter manusia. Kedewasaan, Kenapa ? Kenapa Bisa ? Dan

    Apakah Harus Dengan Mentoring ? Ya. Mentoring adalah sebuah grup diskusi terfokus,

    yang didalamnya terdapat interaksi- relasi antar insan, ada aspek manusiawi, serta

    hubungan interpersonal. Bisa jadi seseorang menjadi dewasa, tanpa mentoring, karena

    aspek pembentuk kedewasaan memang banyak, bisa jadi dia anak sulung, sebatang kara,

    dididik orang tua, atau memang sudah dilepas sedari kecil. Mentoring adalah proses

    percepatan kedewasaan, karena dengan mentoring, maka kita akan memperbesar

    kapasitas berkomunitas kita, memahami bahwa ternyata, karakter manusia itu beragam,

    menangani konflik komunikasi, hingga mampu bekerjasama walaupun terdapat perbedaan

    prinsip di satu sisi. Di lingkungan tempat tempat kita tinggal ternyata banyak banget

    kemaksiatan yang bisa membuat kita tergoda, ditambah dengan jika kita salah memilih

    tema bisa hancur hidup kita. Maka dari itu diperlukan proses tarbiyah baik dari terhadap

    sendiri (dzatiyah) dan orang lain. salah satunya dengan MENTORING, setidaknya kita bisa

    berkumpul dengan orang-orang yang mengingatkan kita untuk selalu melakukan amar

    maruf nahi munkar terhadap diri sendiri dan orang lain.

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    4

    KENAPA HARUS MENTORING???

    1. Perintah Allah

    Siapa bilang mentoring itu buatan orang islam? Mentoring itu diperintahkan Allah

    lho! Mentoring adalah salah satu bentuk menuntut ilmu, dan bersamaan dengan proses

    menuntut ilmu lainnya, seorang moslim fardhu ain untuk mempelajari ilmu agama.

    2. Sunnah Rasul

    Pada zaman ketika awal-awal dakwah Islam menyebar di muka bumi, Rasulullah pun

    dulu memakai metode yang sama dalam mendakwahkan Diin ini: mentoring. Rasulullah

    dulu memiliki lingkaran sahabat-sahabat yang selalu beliau bina secara intens, dan

    beliau pun membangun hubungan yang dekat dengan sahabat-sahabatnya tersebut dalam

    kelompok-kelompok kecil, mirip sekali dengan pola mentoring yang kita lakukan di masa

    sekarang. Bahkan ada ulama (saya lupa siapa) yang mengatakan bahwa: Demi Allah,

    dakwah ini tidak akan pernah kembali berjaya kecuali dengan cara-cara sebagaimana yang

    dipraktekkan Rasulullah dalam berdakwah dulunya.

    3. Langkah Konkret Menuju Perubahan, Baik Pribadi Maupun Peradaban

    Pada akhir zaman ini, banyak sekali orang yang mulai menyadari, bahwa sistem dan

    nilai-nilai yang selama ini mereka pegang ternyata menimbulkan berbagai macam masalah,

    yang berujung ada krisi-krisis kemanusiaan, moral, dan peradaban. Sistem Ideologi taghut

    yang diagung-agungkan di bebagai tempat terbukti gagal dalam menyelesaikan masalah

    umat manusia, bahkan malah menimbulkan masalah-masalah baru. Alhamdulillah saat ini

    sudah banyak kaum muslimin yang akhirnya tersadarkan bahwa Islam-lah solusi yang hakiki

    dari segala permasalahan yang dihadapi generasi ini. Islam adalah solusi hidup yang

    sempurna dan menyeluruh, dan namun sayangnya, tidak semua saudara-saudara kita yang

    sadar itu memiliki gambaran yang konkret mengenai bagaimana mencapai kejayaan Islam

    tersebut. Beruntunglah kita, setelah menyelidiki bagaimana perjalanan dakwah Rasul dulu,

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    5

    bisa mengambil kesimpulan bahwa dakwah rasul dulu yang memakai pola mirip dengan pola

    mentoring zaman sekarang adalah cara paling konkret untuk mencapai kejayaan islam

    tersebut.

    4. Sarana Efektif Implementasi Ukhuwah

    Adakah sarana implementasi ukhuwah lain yang lebih efektif, selain bertemu

    secara teratur untuk berbagi ilmu dan saring menanyakan kabar satu sama lainnya?

    Dengan pertemuan yang rutin dan teratur dalam progam mentoring inilah, diharapkan

    mulai tumbuhnya bibit-bibit ukhuwah islamiyah yang kelak akan menjadi kunci

    kokohnya bangunan umat ini.

    5. Jalan Menuju Kebangkitan Islam

    Sebagaimana yang sudah saya sebutkan dalam poin kedua, dan senada dengan poin

    ketiga, Demi Allah, dakwah ini tidak akan pernah kembali berjaya kecuali dengan cara-

    cara sebagaimana yang dipraktekkan Rasulullah dalam berdakwah dulunya. Jika kita

    memang benar-benar ingin memberikan perubahan bagi umat ini, sudah saatnya kita

    memakai metoda yang paling benar, yang diberikan langsung oleh pencipta semua manusia

    tanpa terkecuali, yang telah dipraktekkan langsung oleh manusia paling sempurna dalam

    sejarah peradaban.

    6. Karena Kita Tidak Terlahir Pintar

    Sebagaimana 7 milyar manusia lainnya di muka bumi, ketika kita terlahir ke dunia

    kita belum memiliki pengetahuan tentang apa-apa mengenai dunia. Kita perlahan

    memperoleh pemahaman mengenai dunia ini, dan selanjutnya mengenai diin ini, melalui

    serangkaian proses belajar dan menuntut ilmu. Sudah menjadi keniscayaan bagi kita umat

    manusia untuk menuntut ilmu terutama ilmu agama yang kelak akan menjadi jalan

    hidupnya, yang tentu saja salah satu bentuknya adalah program mentoring.

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    6

    2. MAKNA SYAHADATAIN & MAKNA LA ILAHA ILLALLAH

    Kalimat syahadat adalah pintu gerbang seseorang menjadi muslim. Ketika seseorang

    ingin masuk Islam, hal pertama yang dilakukan adalah mengucapkan Asyhadu allaa ilaaha

    illallah wa asyhadu anna muhammaddar rosuulullaah. Dengan ucapan tersebut ia otomatis

    sudah menjadi seorang muslim yang memiliki konsekuensi menjalankan syariat Islam.

    Kalimat ini pulalah yang menentukan seseorang itu husnul khatimah atau suul khatimah di

    akhir hayatnya. Dengan kalimat ini pula pintu syurga terbuka untuknya. Konsep yang

    terkandung dalam kalimat laa ilaaha illallaah adalah konsep pembebasan manusia dari

    penghambaan apapun kecuali Allah SWT semata-mata. Manusia menafikkan secara

    langsung segala bentuk ketuhanan yang ada di alam ini, kecuali hanya Allah SWT. Penolakan

    tersebut bertujuan untuk membersihkan aqidah dari syubhat ketuhanan dan menegaskan

    bahwa segala arti dan hakikat ketuhanan itu hanya ada pada Allah.

    Kalimat syahadah ini memberikan pemahaman kepada kita dalam memahami dan

    bersikap bahwa tidak ada pencipta kecuali Allah saja, tiada pemberi rizki selain Allah, tiada

    pemilik selain Allah, tiada yang dicintai selain Allah, tiada yang ditakuti selain Allah, tiada

    yang diharapkan selain Allah, tiada yang menghidupkan dan mematikan selain Allah, tiada

    yang melindungi selain Allah, tiada daya dan kekuatan selain Allah dan tiada yang

    diagungkan selain Allah. Kemudian pengakuan Muhammad Rasulullah adalah menerima

    cara menghambakan diri berasal dari Rasulullah SAW sehingga tata cara penghambaan

    hanya berasal dari tuntunan Allah yang disampaikan kepada rasul-Nya. Oleh karena itu

    syahadatain menjadi suatu pondasi dari sebuah metode lengkap yang menjadi asas

    kehidupan umat muslim. Dengan pondasi ini kehidupan Islami akan dapat ditegakkan.

    Semakin dalam pemahaman kita terhadap konsep syahadatain dan semakin menyeluruh

    kita mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka semakin utuh kehidupan Islami

    tumbuh dalam masyarakat muslim.

    1. Defenisi Syahadah

    Secara bahasa, Asyhadu berarti saya bersaksi. Kesaksian ini bisa dilihat dari

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    7

    waktu, termasuk dalam aktivitas yang sedang berlangsung dan masih sedang dilakukan

    ketika diucapkan Asyhadu ini sendiri memiliki tiga arti:

    a. Al Ilan (pernyataan), QS. Ali Imran (3) : 18

    b. Al Wad (janji), QS. Ali Imran (3) : 81

    c. Al Qosam (sumpah), QS. Al Munafiqun (63) : 2

    Secara istilah syahadat merupakan pernyataan, janji sekaligus sumpah untuk

    beriman kepada Allah dan Rasul-Nya melalui:

    a. Pembenaran dalam hati (tasdiqu bil qolbi)

    b. Dinyatakan dengan lisan (al qaulu bil lisan)

    c. Dibuktikan dengan perbuatan (al amalu bil arkan)

    Menurut hadist : Iman adalah dikenali oleh hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan

    rukun-rukunnya. (HR Ibnu Hibban)

    Setelah memahami syahadah maka akan muncul keimanan, keimanan ini harus terus

    disempurnakan dengan sikap istiqomah QS. Al Fushilat (41). Istiqomah yang benar akan

    menghasilkan beberapa sikap berikut:

    a. Syajaah (berani), QS.Al Maidah (5) : 52

    b. Ithminan (ketenangan), QS Ar Radu (13) : 28

    c. Tafaul (optimis)

    2. Jenis-jenis Syahadah

    a. Syahadah Rububiyah yaitu pengakuan identitas terhadap Allah sebagai pencipta,

    pemilik, pemelihara dan penguasa, QS. Al Araf (7) : 172.

    b. Syahadah Uluhiyah yaitu : pengakuan loyalitas terhadap Allah sebagai satu-satunya

    supremasi yang boleh disembah dan ditaati, QS. Al Araf (7) : 54

    c. Syahadah risalah yaitu pengakuan terhadap diri Muhammad SAW sebagai utusan-Nya

    beliau adalah panutan terbaik bagi manusia, QS. Al Ahzab (33) : 21

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    8

    Dua kalimah syahadat ini merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Ini

    berarti bahwa apabila seseorang bersaksi tiada Ilah selain Allah maka ia juga harus

    mempercayai bahwa Muhammad SAW adalah pembawa risalah yang harus diikuti.

    Mana Laa Ilaaha Illallah

    Secara umum kalimat ini terdiri atas dua bagian yaitu Laa Ilaaha (tiada Ilah) dan

    Illallah (selain Allah). "Laa" yang terdapat pada kalimat "Laa Ilaaha Illallah" adalah

    merupakan muruf nafi (penghilangan) yang menghilangkan segala jenis, dalam hal ini yang

    di nafi-kan adalah segala jenis Ilah. Illa adalah huruf istisna (pengecualian) yang

    mengecualikan Allah dengan segala jenis Ilah yang di nafi-kan. Bentuk kalimat seperti ini

    disebut kalimat manfi (negatif) lawan dari kalimat mutsabat (positif). Kata Illa telah

    meng"itsbat"kan kalimat yang negatif (manfi). Dalam bahasa Arab, itsbat setelah nafi

    mempunyai maksud membatasi (Al Hasru), dan taukid (menguatkan). Dengan demikian Laa

    Ilaaha Illallah berarti membuang seluruh ilah dan illahllah berarti menetapkan Allah sebagai

    satu-satunya Ilah yang sebenar-benarnya berhak di sembah. Oleh karena itu nafi

    (menghilangkan) ilah-ilah yang ada harus disertai dengan itsbat (menetapkan) Allah sebagai

    ilah yang tunggal dalam kehidupan. Jadi kedua hal itu tidak dapat dipisahkan. "Ilah" di dalam

    bahasa Arab memiliki akar kata alaha yang berarti antara lain : tenteram, lindungan, cinta,

    dan sembah. Hal ini sesuai dengan firman Allah :

    "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.

    Ingatlah bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram"(QS. Ar Raad(13) :

    28)

    "Adapun orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah" (QS. Al Baqarah(2) : 165)

    "Aku berlindung kepada Allah bahwa aku termasuk golongan orang-orang yang jahil" (QS.

    Al Baqarah(2) : 67)

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    9

    Jika seseorang memperhambakan diri terhadap sesuatu maka ia akan mengikutinya,

    memuliakan, mengagungkan, mematuhi dan tunduk kepadanya serta bersedia

    mengorbankan kemerdekaan yang dimiliki. Allah SWT adalah satu-satunya Yang Memiliki

    dan Yang Menguasai langit dan bumi dan segala isinya.Oleh karena itu Dialah yang

    menciptakan (Al Khaliq), Yang Memberi rizqi (Ar Raziq) dan Dia pula yang Mengelola (Al

    Mudabbir). Allah Taala adalah satu-satunya yang wajib di taati jadi Dialah yang menentukan

    segala hukum dan segala aturan (Al Hakim), Yang Melindungi (Al Wali), dan Dia lah yang

    menjadi tumpuan harapan dan kepada-Nya-lah ditujukan segala amalan (Al Ghayah) dan

    pada puncaknya Dialah yang Maha disembah satu-satunya (Al Mabud). Jadi dengan

    demikian maka kalimat Laa Ilaaha Illallah mengandung beberapa pengertian sebagai yaitu :

    Laa khaliqa Illallah (Tiada Pencipta kecuali Allah), Laa Raziqa Illallah (Tiada Pemberi Rizqi

    kecuali Allah), Laa Mudabbira Illallah (Tiada Pengelola kecuali Allah), Laa Hakima Illallah

    (Tiada Pembuat Hukum kecuali Allah), Laa Waliyya Illallah (Tiada Pelindung kecuali Allah),

    Laa Ghayata Illallah (Tiada Tujuan kecuali Allah), Laa Mabuda Illallah (Tiada Sesembahan

    kecuali Allah). Di dalam Al Quran Allah berfirman :

    "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan) :

    Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut itu....." (QS. An Nahl(16) : 36)

    Thaghut adalah merupakan syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah SWT.

    Dari uraian diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Ilah adalah

    segala sesuatu yang mendominasi dan menguasai diri kita. Maka Laa Ilaaha Illallah juga

    dapat diartikan sebagai Tiada segala sesuatu yang mendominasi diri kita selain daripada

    kekuasaan Allah semata. Sebagai suatu ilustrasi apabila seseorang mendengar panggilan

    untuk beribadah kepada Allah tetapi dia tidak segera menyambutnya hanya karena sesuatu

    hal yang bersifat duniawi maka baginya masih terdapat suatu ilah selain Allah dan ia belum

    mengamalkan syahadatain dengan sebenar-benarnya karena ia masih mendekati apa yang

    disebut dengan thaghut.

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    10

    3. MARIFATURRASUL (RASULULLAH IDOLAKU)

    Mengenal rasul merupakan sebuah bahasa yang sangat penting dalam pembinaan

    keagamaan seorang muslim. Dalam kalimat syahadat kesaksiannya yang pertama yang

    dilakukan seorang adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa dan yang kedua adalah keimanan

    terhadap kerasulan Muhammad SAW. Oleh karena itu pengenalan terhadap Rasulullah SAW

    sangat menentukan tingkat pemahaman, penghayatan dan pengamalan seseorang terhadap

    ikrar keislaman mereka, karena dari sinilah terbentuklah kepribadian muslim.

    Mengenal rasul menjadi sebuah keperluan yang asasi bagi kaum muslimin masa kini

    karena mereka tidak hidup bersama dengan nabi, mereka harus beriman kepada kerasulan

    Muhammad SAW dengan keimanan yang sebenar-benarnya. Inilah sebuah upaya untuk

    menghayati makna syahadatain.

    Ibnu Qoyyim menerangkan bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah mengenal

    para rasul dan ajaran yang dibawanya, percaya akan berita dan yang disampaikannya serta

    taat pada yang diperintahkan, sebab tidak ada jalan menuju kebahagiaan dan keberhasilan

    di dunia dan akhirat kecuali dengan tuntunan para rosul. Tidak ada pula petunjuk untuk

    mengetahui yang baik dan buruk maupun keutamaan yang lain kecuali mengikuti rasul

    untuk mendapatkan ridha Allah.

    Makna Risalah dan Rasul

    Risalah : sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral,

    ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan

    di dunia dan akhirat

    Pentingnya Iman Kepada Rasul

    Iman kepada Rasul adalah salah satu rukun iman. Seseorang tidak dianggap muslim

    dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Allah mengutus para rasul yang menyampaikan

    hakikat yang sebenarnya dari agama Islam, yaitu Tauhidullah. Juga tidak dianggap beriman

    atau muslim kecuali ia beriman kepada seluruh rasul, dan tidak membedakan antara satu

    dengan yang lainnya (QS.2:285).

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    11

    Tugas Para Rasul

    1. Menyampaikan (tabligh) (QS.5:67, 33:39). Yang disampaikan mereka berupa :

    Ma'rifatullah (QS.7;175) (Mengenal hakikat Allah)

    Tauhidullah (QS.21:25) (Mengesakan Allah)

    Basyir wa Nadzir (QS.6:48) (Memberi kabar gembira dan peringatan)

    2. Mendidik dan membimbing (QS.62:2)

    Memperbaiki jiwa dan membersihkan serta meluruskan dari hawa nafsu dan

    sifat-sifat tercela (QS.62:2)

    Meluruskan aqidah serta fiqrah yang menyimpang dari Islam (QS.2:213)

    Memimpin umat dengan menjalankan metode Robbani (QS.38:26)

    Sifat-Sifat Para Rasul

    1. Mereka adalah manusia (QS.14;11, 25;8)

    Mereka memerlukan makan, minum (QS.25:20), beristri (QS.13:38), ditimpa sakit

    (QS.2:83-84)

    2. Ma'shum (terjaga dari kesalahan) (QS.3:161, 53:1-4)

    Semua Rasul adalah ma'shum, tidak pernah salah dalam menyampaikan risalah

    dari Allah. Yang dimaksud ma'shum di sini adalah mereka tidak pernah

    meninggalkan kewajiban, tidak mengerjan hal-hal yang haram, dan tidak berbuat

    sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam (QS.3:161, 53:1-4)

    3. Sebagai suri tauladan (QS.33:21)

    Teladan dalam kesabaran dan menanggung penderitaan dalam memperjuangkan

    Islam (QS.6:34)

    Teladan dalam ketabahan memegang prinsip

    Teladan dalam saling mencintai dan persaudaraan muslim (QS.59:9)

    Teladan dalam setiap akhlak mulia (QS.33;21, 68:4)

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    12

    4. MARIFATUL ISLAM

    Agama islam berasal dari Alloh. Memahami islam secara benar akan mengantarkan

    umatnya untuk mengamalkannya secara benar pula. Sekarang ini problematika umat yang

    mendasar yaitu ketidak fahaman terhadap Al Islam sebagaimana yang dikehendaki Alloh

    dan Rosul-Nya. Oleh karena itu memahami Dinnul Islam adalah suatu keharusan bagi

    umat islam. Pertama untuk memahasi islam secara benar adalah memahami makna kata

    ISLAM secara lughowi (bahasa). Al Islam berasal dari akar kata salima, mengandung huruf-

    huruf :sin, mim dan lam. Dari ketiga huruf tersebut akan menurunkan kata-kata jadian yang

    kesemuanya memiliki titik temu (al istiqo al kabir). Dari kata salama muncul :

    1. Aslama

    Artinya adalah menundukan atau menghadapkan wajah. Sebagaimana Alloh SWT berfirman

    dalam surat An Nisa 125 :

    Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang ikhlas menyerahkan dirinya

    kepada Alloh, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan dia mengikuti agama Ibrahim yang

    lurus? Dan Alloh mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.

    Alloh ingin memberikan pemahaman bahwa orang yang terbaik dalam ketundukannya

    kepada Alloh yaitu orang yang menundukan wajahnya dan berarti seluruh jiwa dan raganya

    merupakan cerminan dari ketundukan kepada Alloh. Rahasia kata wajah dalam Al Quran

    ialah :

    -Dari segi wajh (muka) adalah anggota tubuh yang paling mulia.

    -Kata wajah ada hubungannya dengan kata iftitah (arah/orientasi), artinya seorang muslim

    orientasinya hanya kepada Alloh.

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    13

    1. Sallama

    Artinya menyerahkan diri, jadi orang yang beragama Islam (muslim) adalah orang

    yang secara totalitas menyerahkan dirinya hanya kepada Alloh saja dan hal tersebut adalah

    konsekuensi logis akan keimanan dan ke-Islaman seorang muslim. Sesuai firman Alloh dalam

    Al-Quran surat An Nisa ayat 65 : Maka demi Tuhamu, mereka (pada hakekatnya) tidak

    beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan,

    kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu

    berikan, dan mereka menerima sepenuhnya.

    2. Salaama

    Artinya kesejahteraan atau keselamatan, jadi orang yang mengikuti ajaran Islam

    adalah orang yang selamat baik dunia maupun akhirat. Keselamatan tersebut adalah

    menurut Alloh yaitu keselamatan dalam arti yang sebenarnya, sebagaimana firman Alloh

    pada surat Al Anam ayat 54: Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami

    dating kepadamu, maka katakanlah Salamu alaikum, Tuhanmu telah menetapkan atas

    diri-Nya kasih saying, (yaitu) bahwasannya barang siapa yang berbuat kejahatan diantara

    kamu lantaran kejahilan, kemudian bertaubat setelah mengerjakan dan mengadakan

    perbaikan, maka sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

    Keselamatan dan kesejahteraan dalam Islam bukan hanya diperuntukan kaum muslimin saja

    tetapi juga untuk umat manusia yang lainnya bahkan flora dan fauna pun merasa aman.

    Contoh dalam suasana peperangan, pemimpin pasukan muslim ketika melepas pasukannya

    memberikan wasiat agar tidak membunuh orang-orang tua, wanita-wanita yang tidak ikut

    berperang dan anak-anak kecil serta tidak boleh merusak tempat-tempat ibadah juga tidak

    boleh menebang pohon-pohonan. Sebaliknya jika manusia tidak mengamalkan Islam baik

    yang muslim atau bukan maka manusia dan makhluk lainnya terancam keselamatannya.

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    14

    3. Siliim

    Artinya kedamaian, jadi Islam mengajak umat manusia ke kehidupan yang penuh

    kedamaian. Alloh berfirman dalam surat Al Baqoroh ayat 208 : Hai orang-orang beriman,

    masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh dan janganlah kamu turut langkah-

    langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu. Tiada kedamaian

    yang hakiki kecuali dalam Islam, perdamaian yang tidak berangkat dari ajaran Islam adalah

    semu. Oleh karena itu banyak orang tertipu dengan slogan-slogan perdamaian yang

    disampaikan oleh orang-orang yang tidak islami. Dengan begitu ketika manusia tidak

    mengikuti ajaran Islam berarti dia tidak menikmati kedamaian baik dunia maupun akhirat.

    Alloh berfirman dalam hadist kudtsi : telah Ku ciptakan hamb-hamba-Ku dalam keadaan

    hanif. Hanif ialah kecenderungan kepada kebenaran dan jauh kepada kebatilan. Tetapi

    mengapa manusia banyak melakukan kemaksiatan-kemaksiatan dan jauh dari Alloh, ini

    karena peran syaitan dengan langkah-langkahnya membuat manusia jauh dari Alloh. Sesuai

    dengan firman Alloh surat Al Baqoroh ayat 208 diatas yang bermakna bagi orang-orang yang

    beriman tidak menyeluruh masuk ke dalam Islam berarti dalam perangkap syaitan dan

    syaitan adalah musuh manusia yang jelas.

    4. Sullam

    Artinya adalah tangga. Tangga bermakna bertahap, ini menggambarkan kepada

    manusia bahwa ajaran Islam memperhatikan apa yang disebut tadarruj (tahapan).

    Dicontohkan ketika Alloh mengharamkan Khomer (minuman keras). Pada saat Islam turun di

    Mekkah perikehidupan manusianya penuh jahiliyahan (kebodohan) dan kebiasaan minum

    Khomer atau arak sudah menjadi tradisi sedangkan arak tersebut adalah minuman yang

    merusak akal tetapi Al Quran tidak langsung mengharamkan sejak awal. Banyak para

    sahabat nabi ketika itu termasuk Umar bin Khattab r. a suka meminum Khomer walaupun

    sudah berislam. Setelah 13 tahun Rosululloh berdakwah, barulah turun ayat yang

    mengharamkan khomer dan pada saat itu banyak jalan-jalan di Madinah menjadi sungai

    khomer. Dalam penciptaan bumi Alloh melakukannya secara bertahap yaitu dalam 6 masa

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    15

    walaupun sebenarnya Alloh hanya sekali saja dapat menciptakan bumi. Hal ini memberikan

    pelajran bahwa munculnya sesuatu membutuhkan proses. Begitu pula didalam dawah

    Islam yang merupakan kewajiban seorang muslim yang harus disampaikan kepada seluruh

    manusia yang prosesnya harus tadarruj. Dengan begitu orang yang memeluk agama Islam

    adalah orang yang menaiki tangga menuju ketinggian martabat manusia yang akan

    mendapatkan kedudukan dihadapan Alloh yang sangat tinggi. Ketinggian martabat Islam

    terletak sejauh mena seorang muslim komitmen terhadap Islam.

    Makna Islam Secara Istilah

    1. Al wahyu illahi (Wahyu Alloh)

    Secara istilah Al-Islam ialah suatu ajaran dimana manusia harus tunduk pada wahyu-

    wahyu Alloh yang diturunkan melalui nabi-nabinya terutama Rosululloh saw. Al Quran

    adalah wahyu Alloh yang diturunkan melalui nabi Muhammad saw jadi Islam adalah Al

    Quran dan Al Quran adalah petunjuk Alloh, sesuai dengan firman-Nya : Sungguh Al Quran

    ini memberikan petunjuk yang lurus:. Dengan kata lain Islam itu apa yang di firman Alloh

    dan disabdakan oleh Rosululloh saw.

    2. Islam dinnul anbiya (Islam agama para nabi dan mursalin)

    Islam merupakan agama para nabi mulai dari nabi Adam As sampai nabi yang

    terakhir yaitu Nabi Muhammad saw. Sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Quran, Nabi

    Nuh As bersabda Dan aku diperintahkan menjadi orang-orang Islam. Juga Nabi Ibrahim As

    bersabda Jadikanlah Ya Alloh orang-orang yang beragama Islam, aku dan anakku (Islamil

    As).

    3. Islam minhajul hayat (Islam pedoman kehidupan)

    Al minhaj wal manhaj at thorighul wadih artinya minhad (pedoman/sistem) atau

    manhad adalah jalan yang jelas. Islam adalah pedoman dalam seluruh aspek kehidupan

    politik, social dan budaya meliputi dimensi ruang dan waktu. Islam merupakan ajaran yang

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    16

    universal. Bedanya Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dengan risalah yang dibawa

    rasul lainnya ialah bahwa Islam yang dibawa nabi terdahulu bersifat local hanya untuk

    kaumnya saja tetapi Islam yang ditirunkan melalui nabi Muhammad saw untuk seluruh

    manusia rahmatan lilalamin (rahmat semesta alam), karena itu hokum islam berlaku untuk

    semua baik muslim maupun non-muslim.

    4. Ahkamullah fi kitabihi wa sunnaturrasulihi (hukum Alloh yang ada dalam Al-Quran

    dan As Sunnah)

    Islam itu adalah hukum-hukum Alloh yang terkandung dalam Al-Quran dan Al Hadist.

    Al Hadist (Sunnah Rasul) untuk menjelaskan ayat-ayat Al Quran agar manusia lebih

    memahami. Dan Al Quran adalah kitab transfaran yang dapat dibaca oleh setiap manusia, ini

    bukti bahwa seorang muslim bercermin pada pribadi Rasululloh.

    5. As Sirathul Mustaqim (Jalan yang lurus)

    Islam adalah jalan yang lurus. Seorang muslim ialah orang yang jalannya lurus,

    sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Fatihah Tunjukilah kami jalan yang lurus.

    6. Salaamutul dunia wal akhirat (Selamat dunia dan akhirat)

    Islam adalah keselamatan dunia dan akhirat. Di contohkan pada zaman kehidupan

    Rasul bersama para sahabatnya dapat disebut juga zaman kebersihan jiwa. Dikisahkan

    dengan seorang wanita Al Ghomidiah yang telah ber-zina, dan dilaporkannya perbuatan

    tercela tersebut kepada Rasululloh saw agar dia dihukum. Tetapi tidak langsung

    memberlakukan hukum rajam karena ternyata wanita itu dalam keadaan hamil, Rasululloh

    memerintahkannya agar pulang dan kembali setelah melahirkan. Setelah melahirkan wanita

    itu dating kembali menemui Rasululloh agar segera dihukum, tetapi wanita tersebut

    diperintahkan pulang agar menyusui bayinya sampai cukup besar. Beberapa lama kemudian

    setelah 2 tahun menyusui bayinya wanita tersbut dating kepada Rasululloh, barulah

    Rasululloh memberlakukan hukum rajam kepada wanita Al Ghomidiah tersebut. Kisah

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    17

    tersebut menunjukan bahwa wanita itu lebih takut azab Alloh yang lebih dasyat daripada

    siksa dunia. Keselamatan dunia dan akhirat yang benar adalah menurut Alloh dan Rasul-nya.

    Ketika mengajak umat manusia untuk memeluk Islam berarti mengajak kepada keselamatan

    dunia dan akhirat.

    Jihad adalah suatu keselamatan karena kalau tidak berjihad yang terjadi adalah

    kedzaliman. Jika kedzaliman berkuasa maka tidak akan menjamin adanya keselamatan dan

    jihad diwajibkan oleh Alloh karena adanya kedzaliman. Surat Al Hajj ayat 39 menjelaskan

    Telah diizinkan (berperang) bagi orang-oang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka

    dianiaya. Dan sesungguhnya Alloh, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. Abu

    Bakar r.a. berwasiat Jika suatu kaum meninggalkan jihad maka kaum tersebut akan

    dihinakan.

    Islam Menurut Lughawi (Definisi)

    1. Dinnul haq (Agama yang benar)

    Kebenaran yang hakiki hanya dating dari Alloh, bukan dari bapak-bapak atau nenek-

    nenek moyang manusia. Sesuai firman Alloh pada surat Al Maidah ayat 104, Apabila

    dikatakan kepada mereka : Marilah mengikuti apa yang diturunkan Alloh dan Rosul.

    Mereka menjawab : Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati dari bapak-bapak kami

    mengerjakannya. Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka

    walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat

    petunjuk?

    Islam adalah agama yang haq (benar) maka apapun yang bertentangan dengan Islam adalah

    bathil. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran surat Yunus ayat 32 maka tidak ada

    sebuah kebenaran itu, melainkan kesesatan

    2. Dinnullah (Agama Alloh)

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    18

    Islam disebut Dinnullah ajaran islam berasal dari Alloh. Alloh berfirman dalam Al Quran

    surat Al Imran ayat 19: Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Alloh hanyalah Islam

    3. Dinnul Islam

    Kehidupan muslim harus tunduk kepada Islam. Ad din artinya keundukan,

    ketundukan atau ketaatan seorang muslim kepada Alloh dan Rosul-nya hukum yang mutlak.

    Pemahaman Islam sesuai yang dikehendaki Alloh dan Rosul-Nya adalah Islam yang Yalu

    wala yula alihi (Ialam adalah tinggi dan tiada yang menandinginya). Ketinggian umat Islam

    berbanding lurus dengan ketinggian Islam. Jika umat Islam berkomitmen terhadap Islam

    maka menjadi umat yang tinggi dan berwibawa, tetapi jika umat Islam meninggalkan Islam

    maka umat itu akan dihinakan.

    5. MEREKAT CINTA, MEMPERERAT PERSAUDARAAN

    Berkata Abu Idris al-Khaulani kepada Muaz: Sesungguhnya aku sungguh mencintaimu

    karena Allah. Maka jawabnya: Bergembiralah, kemudian bergembiralah, karena

    sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Akan dibawakan kursi-kursi

    di sisi Arsy di hari kiamat untuk segolongan manusia, wajah mereka laksana bulan di malam

    purnama, semua orang pada saat itu merasa takut sekali, sedang mereka ini tidak takut

    sama sekali, mereka ini adalah para wali Allah yang tiada takut bagi mereka dan tiada

    berduka cita. Ada orang bertanya: siapa mereka itu duha Rasulullah? jawab beliau:

    Mereka itulah orang-orang yang cinta dan mencintai karena Allah Taala. (H..R. al-Hakim

    dengan syarata sahih dari Bukhari dan Muslim).

    Alkisah, di sebuah Madrasah Tsanawiah di daerah Berkoh, Purwokerto, berkumpullah

    sekelompok anak sekolah yang sedang istirahat mengerumuni abang penjual rujak, rupanya

    siang itu anak-anak sedang membeli rujak. Di antara sekumpulan anak-anak tersebut

    terdapatlah seorang anak bernama Ubaidurrahman (Ubay) yang saat itu ingin sekali membei

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    19

    rujak, namun uangnya ketinggalan di kelas. Keinginan Ubay itu ditangkap oleh temannya,

    Hamad, tanpa terlewt sedetikpun. Saai itu Hamad pun sebetulnya ingin membeli rujak juga,

    namun uangnya tinggal seribu rupiah saja, dan itu pun untuk ongkos pulang juga.

    Pake uangku saja dulu, Ubay. Ujar Hamad pada Ubay yang terlihat sangat ingin

    sekali membeli rujak.

    terima kasih Hamad, nanti aku ganti uangnya di kelas ya. Jawab Ubay dengan

    riangnya.

    Begitulah, Hamad meminjamkan uangnya yang hanya tinggal seribu rupiah pada

    Ubay untuk membeli rujak dengan harapan nanti akan dibaya r di kelas. Ketika sampai di

    kelas ternyata Ubay tidak membayar hutangnya dengan alasan uangnya ternyata sudah

    terpakai untuk yang lain.

    Masya Allah, Hamad aku lupa uangnya tad sudah dpakai, besok saja ya...

    Hamad menatap Ubay sejenak dan kemudian mengangguk dengan senyuman khasnya.

    Dalam keadaan tidak ada uang sepeserpun, bahkan untuk ongkos pulang sekalipun, Hamad

    masih tersenyum dan menjalani sisa harinya dengan kegembiraan.

    Bel sekolah telah berbunyi, menandakan saatnya untuk pulang, tidak terkecuali

    dengan Hamad, ia pun pulang meskipun tidak seperti hari-hari sebelumnya. Kali ini dia

    berjalan kaki, ya.. berjalan kaki dari sekolahnya ke rumahnya yang ada di daerah

    Karanglewas, jarak yang jauh.

    Keesokan harinya, di sekolah, Ubay dipanggil oleh Kepala Sekolah, Pak Umar. Lalu

    Pak Umar berkata pada Ubay. Lihatlah sepatu temanmu rusak akrena kamu menyia-

    nyiakan kebaikannya.. kata Pak Umar yang terkenal dengan kebijaksanaannya, ramah

    sambil merangkul Ubay.

    Ketika sampai di kelas, Ubay segera melihat sepatu tua Hamad yang memang terlihat

    rusak, walalupun memang sebelumnya sudah lusuh. Kini, Ubay yang menangkap semua itu

    tanpa terlewat sedikit pun. maafkan aku ya Hamad, ini pakai saja sepatuku, aku puny dua

    sepatu kok di rumah.

    Begitulah kisah mereka berdua, ibarat sebuah periode persaudaraan yang dilandasi

    kecintaan terhadap saudaranya karena Allah SWT.. ya memang seperti itu!!

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    20

    ***

    Apa yang pertama kali terpikirkan mendengar kisah di atas? Kisah yang mengajarkan

    kita tentang makna persaudaraan atau bahasa gaulnya kita sebut ukhuwah. Nah

    sebenernya apa itu ukhuwah? Ada apa dengan ukhuwah? Kenapa bisa begitu memesona?

    Padahal zaman sekarang begitu banyak orang-orang yang mementingkan dirinya sendiri

    ketimbang saudaranya.

    Ukhuwah sendiri berasal dari kata akhun yang berarti saudara kandung. Menarik ya,

    karena ternyata Allah tidak menyebutnya dengan kata shaahib yang berarti teman atau

    bahasa arab lain yang memiliki arti teman atau sahabat.

    Tapi coba kita berpikir lagi, karena memang begitu seharusnya, ikatan persaudaraan

    karena iman, kesamaan akidah memang seharusnya sekuat seperti saudara kandung

    ikatannya. Ukhuwah dan iman memang seperti dua mata uang logam yang tidak bisa

    dipisahkan, tidak akan ada jika yang yang satunya tidak ada. Seperti firman Allah:

    Sesungguhnya orang-orang mumin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara

    kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S.Al

    Hujurat: 10).

    Coba kita bayangkan, jika semua orang di dunia ini seperti kisah Ubay dan Hamad

    sebelumnya. Indah bukan? Persaudaraan karena ikatan iman, tidak akan ada lagi pertikaian

    antar sesama, dunia akan terasa seperti surga sebelum surga. Artinya, ternyata kehebatan

    uhuwah tidak hanya mampu mendamaikan dua saudara yang sedang bertikai tapi juga

    mampu mendamaikan dunia. Demikianlah, ukhuwah yang hanya bisa terwjud karena

    kesamaan isi hati. Karena hanya kualitas keimanan lah yang dapat menentukan kualitas

    ukhuwah suatu pertemanan/persahabatan.

    Penting untuk dicatat! Ukhuwah tidak akan terbentuk di antara orang yang masih

    bergelimang dosa, maksiat, iri, dengki, dan segala sifat buruk lainny. Kalaupun terlihat

    kompak dan bersatu, persatuan itu bersifat semu dan sangat rapuh karena tidak adanya

    ikatan hati yang sejti. Misalnya, kita melihat ada orang yang begitu kompak pertemanannya.

    Tetapi bukan iman landasannya, maka sejatinya bukanlah kekuatan ukhuwah yang hakiki.

    Atau ada geng-geng yang sering berbuat tidak baik, maka kekompakan yang muncul dari

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    21

    internal mereka bukanlah ukhuwah, karen ukhuwah itu buah dari ikatan iman, dan iman

    mengajarkan kita untuk terus berorientasi pada Allah saja. Sementara, Allah tidak menyukai

    perilaku menyakiti diri sendiri dan orang lain.

    Begitupun jika kita dengar ada persahabatan dua orang remaja putri yang hancur

    berantakan karena hanya masalah cowok putih berambut agak rancung dengan syal di

    lehernya. Padahal persahabatan mereka sudah dari SD, tapi hancur begitu saja ikatan

    silaturahim mereka. Padahal kalau landasannya iman, tidak akan begitu ceritanya,

    seharusnya satu sama lain akan mengikhlaskan cowok berkylit putih dan bersyal itu, karena

    iman mengajarkan: Allah sudah mengatur semuanya, termasuk jodoh, hanya Allah yang

    berkuasa atas jodoh kita.tanpa sibuk mencari pacar dan takut jomblo, jodoh pasti akan

    ketemu.

    Uraian di atas sepertinya masih belum cukup untuk menjelaskan apa itu ukhuwah,

    karena ternyata ukhuwah itu.. subhanallah sekali! Semoga catatan di bawah ini bisa

    menambah wawasan kita tentang ukhuwah.

    Ukhuwah sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW tidak akan tercapai kecuali

    melalu tahapan, yaitu komunikasi, baik profesional maupun kolektif. Komunikasi di zaman

    ini memberikan kemudahan lebih besar bagi meluasnya jaringan dakwah dan ukhuwah

    islamiyah.

    1. Taaaruf (saling mengenal)

    Seperti kata pepatah, tak kenal maka taaruf, hehe.. ternyata yang namanya taaruf

    itu bukan hanya salah satu jalan menuju gerbang pernikahan. Menjalin persahabatan

    juga butuh Taaruf. Taaruf artinya saling mengenal, tapi bukan hanya mengenalinya

    secara fisik, namun juga mengenali aspek pemikiran, kejiwaan, latar belakang diri dan

    keluarganya, kelebihan-kekurangannya, dsb.

    Allah berfirman di Q.S. Al Hujurat: 13. Hai manusia! Sesungguhnya Kami

    menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan kami jadikan

    kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu mengenal satu sama lain.

    Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu dalam andangan Llah ialah yang lebih

    bertakwa. Sesungguhnya Allah Mahatahu dan Mengerti.

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    22

    2. Tafaahum (salaing memahami)

    Hampir sama dengan taaruf, tapi ini lebih kepada proses perpaduan dan seringnya

    intensitas pengenalan. Tentunya lebih susah tapi lebih nikmat. Bayangkan, ketika

    sedih, tiba-tiba ada sms masuk lagi banyak masalah ya, sabar ya, Innallah

    maassaabiriin. Kayaknya hati ini terangkat berkilo-kilo meter ke angkasa. Sepertinya

    kata-kata itu akan terus terngiang-ngiang di hati Allah bersama orang-orang yang

    sabar. Jadi walau dalam kondisi kesusahan seperti apapun, hati ini akan terus

    bahagia, hilang semua kegelisahan karena sejatinya yang memberi kebahagiaan itu

    tidak pernah menghilang.

    Kesepahaman yang dibangun dimulaii dengan dengan kesepahaman dalam hal-hal

    prinsip, kemudian dilanjutkan untuk saling memahami hal-hal yang sekunder. Apabila

    ini dapat dilakukan, akan dicapai kesatuan hati, satunya pemikiran, bahkan

    terimplementasikan dalam bentuk kesatuan amal dalam amal jamai.

    Bingung? Intinya, kita akan senang kalau ada orang yang bener-bener bersahabat

    dengan kita, memahami kita apa adanya bukan karena ada apanya. Sehingga kita tidak

    pernah malu untuk menunjukan bagaimana kita kepada mereka.

    3. Taaawun (saling membantu)

    Proses selanjutnya adalah saling membantu atau menolong. Seorang muslim

    haruslah bisa bersosialisasi di tengah masyarakat yang mejemuk. Jauhkan diri dari sifa

    egois dan individualis. Seperti di Q.S. Al Maidah: 2 tentang pentingnya saling

    menolong.

    Mereka suka rela membantu baik dalam hal-hal yang menyangkut urusan hati,

    pikiran, maupun amaliyah. Taawun hati diwujudkan dalam bentuk empati dan

    kepedulian, misal membantu amali dalam bentuk bantuan dan pertolongan secara

    materi, dsb.

    Misalnya, ketika ada teman yang mengalami kecelakaan sudah menjadi kewajiban

    kta sebagai saudara untuk menolongnya, memenuhi haknya sebagai sesama muslim,

    minimal kita mendoakannya. Landasannya adalah karena iman kita kepada Allah.

    Karena memnag kita telah mencintai saudara kita karena Allah, sehingga merasa berat

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    23

    jika tidak mampu berbuat banyak dengan apa yang sedang dalami olehnya. Maka hati

    ini akan tersiksa jika dapat membantu apapun.

    Juga ketika kita melihat saudara kita berbuat kekhilafan, kita sebagai saudaranya

    sesama muslim bukan malah mendiamkannya karena takut dia tersinggung dan malah

    menjauhi kita, tapi seharusnya kita menasihatinya dengan cara yang baik. Karena

    sejatinya, sahabat atau saudara yang baik bukanlah orang yang selalu membenarkan

    perbuatan kita, tetapi orang yang membawa kita kepada kebenaran.

    4. Takaaful (saling sepenanggungan)

    Proses yang terakhir adalah tawaun. Pada tingkat ini seorang mukmin benar-benar

    merasakan bahwa ia adalah bagian yang tak terpisahkan dari saudaranya. Bagai jasad

    yang satu, apabila ada bagian tubuhnya yang mengaduh seluruh jasad tidak akan

    dapat tidur. Pada tahap ini mereka benar-benar telah menyatu. Pada tahap ini, setiap

    orang yang bersaudara karena iman akan merasa harus senasib sepenanggungan

    dalam suka dan duka.

    Masih ingat cerita Abu Bakar ra, yang ketika Rasulullah meminta beliau untuk

    menemaninya berhijrah bersama? Masaya Allah, beliau menyambut ajakan itu dengan

    sangat bersemangat. Beliau merasa sangat terhormat bisa mendampingi manusia

    pilihan nomor satu sejagat raya. Kenapa? Karena Abu Bakar tahu bahwa Rasulullah

    telah memercayainya, tahu bahwa Rasulullah telah benar-benar menganggapnya

    sebaga sahabat sejatinya di dunia bahkan di akhirat. Jadi walalupun bayangan hijrah

    dari Mekah ke Madinah itu sudah sangat jelas berbahaya (mengorbankan seluruh

    hartanya, bahkan mempertaruhkan nyawa), ajakan itu dsambut dengan baik oleh Abu

    Bakar.

    Saat ini, memang sih akan sangat sulit mencari persahabatan seperti Rasulullah dan

    Abu Bakar, tetapi mencontoh beliau-beliau itu bukan berarti tidak bisa kan?

    Ternyata setelah empat tahapan itu, masih ada satu tahapan terakhir, yang paling

    pamungkas, itu adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudara kita dibanding

    kepentingan kita pribadi). Untuk tingkat ini memang tidak mudah, karena kalau masih punya

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    24

    sifat egois, tidak akan pernah mencapai tingkata n, bahkan dengan orang terdekat

    sekalipun.

    Sekali lagi, itsar bukanlah kemustahilan karena jika Allah telah memberikan cintanya,

    maka bukanlah hal yang sulit untuk cinta itu tumbuh, tinggal seberapa besar kemauan kita

    untuk terus berusaha. Bayangkan jika seluruh indonesia diisi oleh muslim yang memiliki

    keimanan dan ukhuwah sampai titik itsar. Maka dijamin, tidak akan ada lagi yang namanya

    koruptor laknatullah alaihim! Yang ada adalah orang-orang yang saleh , dengan llah saja

    orientasi mereka. Tentu saja Llah akan memberikan pemimpin-pemimpin yang saleh juga.

    Yang mengatur negara dengan adil. Yang hanya takut kepada Allah sehnga enggan untuk

    bertindah tidak adil, zalim kepada rakyatnya.

    Ukhuwah tidak akan terwujud tanpa adanya husnudzan ( baik sangka) kepada

    saudaranya. Senantiasa positive thinking menjadi bekal paling minimal untuk mewujudkan

    ikatan hati. Oleh karena itu, husnudzan menjadi tahapan ukhuwah yang paling rendah, yang

    mendasari ukhuwah islamiyah. Ditambah dengan kesabaran dan yakin dengan pertolongan

    Allah, ukhuwah itu pasti akan terwujud. Semangat!

    6. MARIFATUL INSAAN (Who Am I?)

    1. Hakikat Penciptaan Manusia

    A. Proses penciptaan manusia

    Asal usul manusia dalam pandangan islam tidak terlepas dari figur Adam

    sebagai manusia pertama. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah di

    muka bumi dengan segala karakter kemanusiaannya.

    Dalam logika sederhana, dapat di pahami bahwa yang mengerti tentang

    penciptaan manusia adalah sang pencipta itu sendiri, Allah merupakan sang maha

    pencipta. Jadi Allah yang lebih memahami tentang proses penciptaan manusia. Dalam

    Al-Quran di jelaskan tentang proses penciptaan manusia, antara lain dalam Q.S

    23:12,13 dan 14.

    .

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    25

    .

    .

    Artinya:

    12. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)

    dari tanah.

    13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang

    kokoh (rahim).

    14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu

    kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang

    belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami

    jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang

    paling baik.

    Ayat tersebut menjelaskan tentang asal pencipta manusia dari sulatin

    minthin (sari pati tanah). Kata sulatin dapat diartikan dengan hasil akhir dari

    sesuatu yang di sarikan, sedangkan thin berarti tanah. Pada tahap berikutnya sari

    pati tanah berproses manjadi nuthfah (air mani).

    Pada ayat 14 di jelaskan tentang tahapan reproduksi manusia setelah nuthfah,

    perubahan nuthfah secara berturut menjadi alaqah, mudhghah, izham dan khalqan

    akhar (makhluk lain). Alaqah memiliki dua pengertian, pertama darah yang mengental

    sebagai kelanjutan dari nuthfah oleh ke dua sesuatu yang menempel di dinding

    rahim. Mudhghah berarti sebuah daging yang merupakan proses penciptaan manusia

    sebagai kelanjutan alaqah. Izham (tulang-belulang) selanjutnya di balut dengan lahm

    (daging). Pada fase ini sampai pada pencapaian kesempurnaan bentuk manusia yang

    disebut dengan khalqon akhar, berarti ciptaan baru yang jauh berbeda dengan

    keadaan dan bentuk sebelumnya.

    Selanjutnya Al-Quran juga mengatakan dalam beberapa ayatnya bahwa

    manusia berasal dari air ( Q.S al-furqan 25: 54).

    Artinya:

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    26

    54. Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu

    (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.

    dalam ayat yang lain Allah menyebutkan bahwa air (yang menjadi asal

    manusia) itu adalah air hina (mani ) yang terpancar dari (antara) tulang sulbi

    (pinggang) dan tulang dada (Q.S af-tariq 86:6-7)

    Artinya:

    6.Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,

    7. yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.

    pada ayat lain Allah menyebutkan bahwa segala yang hidup di ciptakan Allah

    dari air (Q.S Al-anbiya 21).

    Menurut ajaran islam, manusia di banding makhluk lain, mempunyai berbagai

    ciri, antara lain ciri utamanya adalah :

    1. Makhuk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang baik, ciptaan Tuhan yang

    paling sempurna. sesungguhnya kami telah menjadikan manusia dalam bentuk

    yang sebaik baiknya (Q.S al-tin 95).

    2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin di kembangkan

    ) beriman kepada Allah.

    3. Manusia di ciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya.

    4. Manusia di ciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah-Nya di bumi.

    5. Di samping akal, manusia di lengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan atau

    kehendak.

    6. Secara individual manusia bertanggug jawab atas segala perbuatannya.

    7. Berakhlak.

    Di dalam Al-Quran juga di kenal beberapa istilah lain yang mengungkapkan tentang

    asal kejadian manusia antara lain sebagai berikut :

    1. Turaab, yaitu tanah gemuk sebagaimana disebutkan dalam surat al khalfi (18)

    :37.

    2. Tiin yaitu tanah lempung sebagaimana firman Allah dalam surat as sajada (32) :7.

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    27

    3. Tiinul laazib yaitu tanah lempung yang pekat sebagaimana di sebut dalam surat

    Asb-shaffaat (37) :11.

    4. Shalshalun, yaitu lempeng yang dikatakan kalfakhar (seperti tembikar).

    5. Shalshalin min hamain masnuun ( lempeng dari lumpur yang di cetak/diberi

    bentuk) sebagai mana dalam surat Al-hijr (15) :26.

    6. Sulalatun min tiin, yaitu dari sari pati lempung, sulalat berarti sesuatu yang di

    sarikan dari sesuatu yang lain.

    7. Air yang di anggap sebagai asal-usul seluruh kehidupan sebagaimana di sebut

    dalam Q.S (251) :54.

    B. Fungsi dan tujuan hidup manusia menurut islam.

    1. Fungsi manusia

    Fungsi manusia di muka bumi adalah sebagai khalifah. Khalifah berarti

    pemimpin, wakil, pengelola dan pemelihara. Khalifah Allah berarti wakil Allah,

    manusia dibekali dengan profesi untuk memahami dan menguasai hukum Allah

    yang terkandung dalam ciptaan-Nya. Dengan pemahaman terhadap kebenaran

    tersebut manusia dapat menyusun konsep dan melakukan rekayasa. Pada

    akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang baru dalam perkembangan manusia

    yang dinamis.

    Segala yang dihasilkan manusia dalam konteks sebagai khalifah di landasi dengan

    ketundukan dan ketaatan kepada Allah Swt.

    Ketundukan dan ketaatan ini tidak lain adalah refleksi dari fungsi penciptaan

    sebagai khalifah di berikan oleh Allah dan akan di pertanggung jawabkan oleh

    manusia.

    2. Tujuan hidup manusia

    Tujuan hidup manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah Swt. Adapun

    semua tujuan-tujuan kecil yang lain tunduk dan di dalam lingkaran tujuan

    tertinggi pengabdian tersebut. Penciptaan manusia sebagai pengabdi /untuk

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    28

    beribadat dipahami dengan kepatuhan, ketundukan dan pengabdian manusia

    kepada Allah.

    Tuntutan pelaksanaan ibadah dengan ikhlas ini di jelaskan oleh Allah dalam

    Q.S (98) : 5 artinya sebagai berikut:

    dan manusia tidak di perintahkan kecuali semata-mata menyembah Allah

    dengan tulus,dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan

    demikian itulah agama yang kokoh (Q.S 98:5).

    C. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan atau Allah.

    Tuhan sebagai pencipta disebut khalik dan selain dari Tuhan di namakan

    makhluk. Idenya setiap makhluk harus patuh bertingkah laku sesuai dengan aturan

    yang di tetapkan penciptanya, dalam kenyataan yang di temui, ada manusia yang

    baik atau patuh,dan ada juga ingkar kepada khalik (Q.S 95:45). Tuhan mau

    mengangkat posisi atau derajat manusia, tetapi sebagian manusia ada yang engkar di

    sebabkan oleh kebodohan atau kesombongannya, karena tidak bersedia untuk

    memahami aturan Tuhan.

    D. Hakikat manusia sebagai khalifah

    Tuhan yang maha pengasih dan penyanyang mau memposisikan manusia pada

    tempat yang paling tinggi dari segala makhluknya yaitu sebagai khalifah (maneger)

    untuk mengatur alam ini berdasarkan aturan Tuhan.

    2. Potensi Manusia

    Kata fitrah berasal dari kata sfatara yang artinya ciptaan, suci dan seimbang.

    Kata fitrah dalam arti penciptaan tidak hanya dikaitkan dengan arti penciptaan fisik

    dalam konotasi nilai.

    Lahirnya fitrah sebagai nilai dasar kebaikan manusia itu dapat dirujukan pada Al-araf (7):

    172.

    Artinya:

    Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi

    mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):

    "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    29

    menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak

    mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah

    terhadap ini (keesaan Tuhan)",

    Fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan

    ke dunia. Potensi yang di miliki manusia tersebut dapat di kelompokkan kepada dua hal,

    yaitu potensi fisik dan potensi rohaniah. Potensi fisik manusia telah di jelaskan pada

    bagian yang lalu sedangkan potensi rohaniah adalah akal, kalbu dan nafsu. Akal dalam

    pengertian bahasa Indonesia berarti pikiran/rasio.

    Harun Nasution (1986) menyebut akal dalam arti asalnya (bahasa arab yaitu

    menahan dan orang akil di zaman zahilliyah yang dikenal dengan darah panasnya dapat

    mengambil sikap dan tindakan yang berisi kebijaksanaan dalam mengatasi masalah yang

    di hadapinya).

    Selain itu, Sifat dan potensi manusia menurut Al-Quran dibedakan menjadi dua.

    Pertama adalah sifat dan potensi baik. Dan kedua adalah sifat dan potensi buruk. Sifat

    dan potensi baik manusia menurut Al-Quran adalah pertama, bahwasanya manusia

    diciptakan sebagai makhluk terbaik. Dan kedua sangat dimuliakan oleh Allah. Sifat dan

    potensi baik manusia menurut Al-Quran tergambar jelas dalamAyat Allah :

    Kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. Al-Tin :

    4)

    Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka

    di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan

    mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami

    ciptakan. (QS. Al-Isra : 70)

    Sifat dan potensi buruk manusia dalam Al-Quran meliputi : aniaya dan

    mengingkari nikmat, sangat banyak membantah, dan suka berkeluh kesah. Sifat dan

    potensi buruk manusia ini tergambar jelas dalam ayat sebagai berikut :

    Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang

    kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    30

    kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat

    mengingkari (nikmat Allah). (QS. Ibrahim : 34)

    Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran

    ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak

    membantah. (QS. Al-Kahfi : 34)

    Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia

    ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir

    (QS. Al-Maarij : 19)

    Sifat dan potensi buruk manusia yang suka berbuat aniaya dan mengkufuri

    nikmatdapat digambar dengan bahwa manusia suka berbuat sesuatu yang merugikan

    pihak lain. Misalnya menyakiti, membunuh, merampok, mencuri dan termasuk dalam

    hal ini adalah prilaku korupsi. Sedangkan kufur nikmat digambarkan sebagai negara

    Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Tetapi karena pengelolaan yang salah

    maka dampaknyapun menjadi buruk. Contoh dari hal tersebut adalah eksploitasi alam,

    illegal logging, pencemaran air dan udara, dan sebagainya.

    3. Dua Jalan yang Diberikan Allah kepada Manusia melalui Jiwanya

    Jiwa manusia diberi dua jalan pilihan : taqwa dan fujur. Manusia bertaqwa

    adalah manusia yang selalu membersihkan dirinya (tazkiatun nafs) sehingga muncul

    pada diri mereka sifat syukur, shabar, penyantun, penyayang, bijaksana, taubat, lemah

    lembut, jujur dan dapat dipercaya, lalu berakhir kepada kejayaan. Manusia yang

    menempuh jalan fujur, dominan dalam memperturutkan syahwatnya, cenderung

    bersifat tergesa-gesa, berkeluh kesah, gelisah, dusta, bakhil, kufur, berbantah-bantahan,

    zalim, jahil, merugi dan bermuara kepada kefatalan. Dalil : jiwa manusia diberi dua jalan

    pilihan (QS. 90 : 10, 91 : 8, 76 : 3, 64 : 2, 18 : 29)

    1) Taqwa

    Dalil : tazkiatun nafz (QS. 91 : 8, 87 : 14-15, 62 : 4) akan memperoleh kejayaan (QS.

    87 : 14-15)

    2) Fujur

    Dalil :

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    31

    a. mengotori jiwa (QS. 91 : 10)

    b. memperturut ketergesa-gesaan (QS. 17 : 11, 21 : 37)

    c. berkeluh kesah (QS. 70 : 19)

    d. gelisah (QS. 70 : 20)

    e. dusta (QS. 17 : 100)

    f. bakhil (QS. 14 : 34)

    g. kufur (QS. 14 : 13)

    h. susah payah (QS. 90 : 4)

    i. berdebat (QS. 18 : 54)

    j. berbantah-bantahan

    k. zalim

    l. jahil

    m. merugi

    n. bermuara kepada kefatalan

    7.HAKIKAT TAWAZUN

    Tawazun artinya seimbang. Sebagaimana Allah telah menjadikan alam beserta isinya

    berada dalam sebuah keseimbangan (QS.67: 3). Manusia dan agama Islam kedua-duanya

    merupakan ciptaan Allah yang sesuai dengan fitrah Allah. Mustahil Allah menciptakan

    agama Islam untuk manusia tidak sesuai dengan fitrahnya (QS.30: 30). Ayat ini menjelaskan

    pada kita bahwa manusia itu diciptakan sesuai dengan fitrah Allah yaitu memiliki naluri

    beragama (agama tauhid: Al-Islam) dan Allah menghendaki manusia untuk tetap dalam

    fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid, itu hanyalah karena pengaruh

    lingkungan (Al-Hadist: setiap bayi terlahir dalam keadaan fitrah (Islam) orang tuanyalah

    yang menjadikan ia sebagai yahudi, nasrani atau majusi).

    Sesuai dengan fitrahnya, manusia memiliki 3 potensi, yaitu:

    1. Al-jasad (Jasmani)

    2. Al-Aql (akal), dan

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    32

    3. Ar-Ruh (rohani)

    Islam menghendaki ketiga dimensi tersebutberada dalam keadaan tawazun (seimbang).

    Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada firman Allah QS.55:

    7-9

    Ketiga potensi tersebut membutuhkan makanannya masing-masing, yaitu:

    1. Jasmani

    Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang

    lemah (HR.Muslim).

    Kebutuhannya adalah makanan, makanan yang halal dan toyyib (QS.80: 24, 2:168),

    Beristirahat (QS.78:9), kebutuhan biologis (QS.30: 20-21) Dan hal-hal lain yang

    menjadikan jasmani kuat.

    2. Akal

    Hal yang membedakan manusia dengan hewan adalah akalnya.Akal pula lah yang

    menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk-makhluk lainnya.Dengan akal manusia

    mampu mengenal hakikat sesuatu, mencegahnya dari kejahatan dan perbuatan

    jelek. Membantunya dalam memanfaatkan kekayaan alam yang oleh Allah

    diperuntukkan baginya agar manusia dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah

    di muka bumi (QS.2: 30, 33: 72). Kebutuhan akal adalah ilmu (3: 190) untuk

    pemenuhan sarana kehidupannya.

    3. Ruh (hati)

    Kebutuhannya adalah dzikrullah (QS.13:28, 62: 9-10). Pemenuhan kebutuhan rohani

    sangat penting agar ruh/jiwa tetap memiliki semangat hidup. Tanpa pemenuhan

    kebutuhan tersebut jiwa akan mati dan tidak sanggup mengemban amanah besar

    yang dilimpahkan kepadanya.

    Dengan adanya keseimbangan, manusia dapat meraih kebahagiaan hakiki yang

    merupakan nikmat Allah.Sesungguhnya dengan adanya pelaksanaan syariah tersebut

    maka hal tersebut sudah sangat sesuai dengan fitrahnya. Untuk skala umat, tawazun

    akan menempatkan umat Islam menjadi umat pertengahan/ummatan wasathon

    (QS. 2: 143).

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    33

    Akan didapatkan kebahagiaan dari adanya tawazun dalam hidup kita. Ada dua

    macam kebahagiaan itu dapat berupa:

    Kebahagiaan bathin/jiwa, dalam bentuk ketenangan jiwa (QS. 12: 28)

    Kebahagiaan zhahir/gerak, dalam bentuk kestabilan, ketenangan, beribadah,

    bekerja dan aktivitas lainnya.

    Dengan menyeimbangkan dirinya maka manusia tersebut tergolong sebagai hamba yang

    pandai mensyukuri nikmat Allah.Dialah manusia yang disebut seutuhnya.

    Contoh-contoh manusia yang tidak tawazun:

    1. Manusia atheis: tidak mengakui Allah, hanya bersandar pada akal (rasio sebagai

    dasar).

    2. Manusia materialis: mementingkan masalah jasmani/ materi saja.

    3. Manusia pantheis (kebatinan): bersandar pada hati/ batinnya saja.

    8. AL-QURAN, CAHAYA KEHIDUPAN

    Pengertian Al-Quran

    Secara bahasa Al-Quran berasal dari bahasa Arab , yaitu qaraa-yaqrau-quraanan

    yang berarti bacaan. Hal itu dijelaskan sendiri oleh Al-Quran dalam Surah Al-Qiyamah ayat

    17-18 yang artinya : Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di

    dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai

    membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.

    Sedangkan Pengertian Al-Quran Terminologi (istilah) dibagi menjadi tiga, yaitu:

    a. Menurut Manna Al-Qhattan :

    9.

    Artinya : kitab Allah yang diturnkan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang yang

    membacanya memperoleh pahala.

    b. Menurut Al-Jurjani :

    10.

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    34

    Artinya : yang diturunkan kepada Rasulullah SAW., ditulis dalam mushaf, dan

    diriwayatkan secara mutawattir tanpa keraguan.

    c. Menurut kalangan pakar ushul fiqh, fiqh, dan bahasa Arab :

    11. .

    Artinya : kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad. Lafadz-

    lafadznya mengandung mukjizat, membacanya mempunyai ibadah, diturunkan

    secara mutawattir, dan ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al-Fatihah sampai

    pada surat An-Nass.

    Nama-Nama Lain Al-Quran

    Selain nama Al-Quran, ada beberapa nama lain dari Al-Quran. Yaitu :

    1.Al-Furqan.

    Al-Quran juga disebut Al-Furqan, yaitu pembeda antara yang hak dan yang batil.

    Artinya : dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari

    Furqaan[ Yaitu di hari bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

    QS. Al-Anfal 41

    2.Al-Burhan.

    Artinya ialah bukti yang menunjukkan kebenaran.

    Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari

    Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya

    yang terang benderang (Al Quran). QS. An-Nisaa 174

    3.Al-Kitab.

    Artinya tulisan, buku. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka

    yang bertaqwa (QS. Al Baqarah:2). Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini

    berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.

    4.Al-Huda.

    Artinya petunjuk. Seperti di QS. Al Baqarah: 185: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah)

    bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    35

    petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda

    (antara yang hak dan yang bathil).

    5. Adz-Zikir Artinya pembei peringatan.

    Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar

    memeliharanya. QS. Al-Hijr 9

    6.Al-Mauidhah Artinya pelajaran atau nasihat.

    Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan

    penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat

    bagi orang-orang yang beriman. QS. Yunus 57

    7.Asy-Syifaa artinya Obat atau penyembuh.

    Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan

    penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat

    bagi orang-orang yang beriman. QS. Yunus 57

    8. Al-Hukm artinya Peraturan atau hukum.

    dan Demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar)

    dalam bahasa Arab dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang

    pengetahuan kepadamu, Maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu

    terhadap (siksa) Allah. QS. Ar-Rad 37

    9. Al-Hikmah artinya Kebijaksanaan

    Itulah sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah kamu

    Mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke

    dalam neraka dalam Keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). QS. Al-Israa 39

    10. At-Tanzil artinya Yang diturunkan.

    dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, QS. Asy-

    Syuaraa 192

    12.Ar-Rahmat artinya Karunia.

    dan Sesungguhnya Al qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-

    orang yang beriman. QS. An-Naml 77

    13.Ar-Ruh artinya Ruh.

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    36

    dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami.

    sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula

    mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami

    tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan

    Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. QS. Asy-

    Syuuraa 52

    14. Al-Bayan artinya Penerang.

    (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi

    orang-orang yang bertakwa. QS. Ali Imran 138

    15. Al-Kalam artinya Ucapan atau firman.

    dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu,

    Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia

    ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak

    mengetahui. QS. At-Taubah 6

    16. Al-Busyraa artinya Kabar gembira.

    Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar,

    untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta

    kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". QS. An-Nahl 102

    17. An-Nur artinya Cahaya

    Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.

    (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang

    benderang (Al Quran). QS. An-Nisaa 174

    18. Al-Bashair artinya Pedoman

    Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang

    meyakini. QS. Al-Aljatsiyah 20

    19. Al-Balagh artinya Penyampaian atau kabar.

    (Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi

    peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    37

    yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran QS. Ibrahim 52

    20. Al-Qaul artinya Perkataan

    dan Sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut Perkataan ini (Al Quran) kepada

    mereka agar mereka mendapat pelajaran. QS. Al-Qhashash 51

    Lalu, Apa sih yang dimaksud dengan ber-al-Quran??

    1. Ber-al-Quran berarti memenuhi kewajiban terhadap al Quran sebagai konsekuensi

    keimanan (rukun iman ke-3). Kita tentu ingat dan faham kita telah mengikrarkan

    iman kita kepada kitab-kitab Allah, sedangkan kitab al Quran adalah kitab yang

    selalu terpelihara sampai akhir zaman. Sesuai dengan firman Allah: Sesungguhnya

    Kami yang menurunkan al Quran dan sesungguhnya Kamilah yang akan

    menjaganya. Jadi iman itu akan terbukti (kita disebut benar-benar beriman) jika

    kita juga membenarkan di dalm hati dan mewujudkan dengan perbuatan.

    2. Ber-al-Quran juga dimaknai dengan berinteraksi atau berakhlak terhadap al Quran

    sebagai salah satu aspek Akhlaqul karimah, menurut Mahud al Mishri di dalam

    bukunya Ensiklopeda Akhlak Muhammad saw, berakhlak mulia mencakup berakhlak

    mulia terhadap Allah Sang Pencipta, terhadap Rasulullah saw, terhadap kitab suci,

    kepada para malaikat, dan kepada seluruh manusia.

    3. Lalu bagaimana berakhlak mulia terhadap al Quran? Caranya adalah dengan

    membaca dan merenungi setiap ayat-Nya, selain itu juga mengaplikasikan ayat-ayat

    tersebut dalam kehidupan serta menjadikan nya sebagai penentu segala perkara,

    baik yang besar maupun kecil

    4. Jadi, ber-al-Quran adalah hidup di bawah naungan al Quran, yang dengan itu hidup

    kita menjadi berkah dan segenap umur kita bisa bermanfaat. Apapun yang kita alami

    dalam hidup ini kita kaitkan dengan apa yang difirmankan Allah dalam al Quran. Dan

    apa yang dibaca dari al Quran sebisa mungin kita hidupkan dalam kehidupan kita.

    Karena yang seperti ini akan membuat hidup kita jadi lebih hidup. So, tunggu apa

    lagi? Hidupkan Quranmu, Qurankan hidupmu!

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    38

    Kenapa kita harus ber-al-Quran??

    Ini adalah alasan-alasan yang tidak bisa disangkal kenapa kita harus ber-all-Quran, check

    this out:

    1. Karena kelak, kita pasti ingin bisa menjawab pertanyaan malaikat d alam barzakh

    (kubur) tentang tiga hal utama, yaitu: Siapa Tuhanmu, apa agamamu, dan siapa

    orang yang diutus kepadamu?. Perhatikan kutipan hadits berikut ini:

    Lantas roh (jenazah mukmin itu) dikembalikan ke jasadnya, kemudian dua malaikat

    mendatanginya dan mendudukannya dan bertanya: Siapa Rabbmu. Ia menjawab

    Rabbku Allah. Tanya keduanya: Apa agamamu, Agamaku Islam, jawabnya.

    Keduanya bertanya lagi: Bagaimana komentarmu tentang laki-laki yang diutus

    kepada kamu ini?si mayit menjawab: Oh dia adalah Rasulullah saw. Keduanya

    bertanya: Darimana kamu tahu? Ia menjawab: Aku membaca Kitabullah sehingga

    aku mengimani dan membenarkannya. Lantas ada Penyeru di langit memanggil-

    manggil: HambaKu benar, hamparkanlah surga baginya dan berikanlah pakaian

    surga, dan bukakanlah pintu baginya menuju surga. Maka kuburannya diperluas

    sejauh mata memandang. Lantas ia didatangi oleh laki-laki berwajah tampan,

    pakaiannya indah dan wanginya semerbak. Kemudan ia bertanya: Bergembiralah

    dengan kabar yang menggembirakanmu. Inilah hari yang dijanjikan untukmu. Si

    mayit bertanya: Loh, siapa kamu ini sebenarnya? Rupanya wajahmu adalah wajah

    yang mendatangi kebaikan!. Si laki-laki tampa tadi menjawab: Aku adalah amal

    sholehmu. Lantas hamba tadi meminta: Ya Rabbku, tolong jadikanlah kiamat

    sekarang juga sehingga aku bisa kembali menemui keluargaku dan hartaku. (HR.

    Ahmad)

    2. Kemudian, alasan lainnya adalah karena kita tidak ingin hidup kita didominasi oleh

    pengaruh syaithan yang jelas-jelas musuh abadi manusia hingga akhir zaman.

    Mereka mengajak kita ke neraka sedang al Quran menuntun kita ke surga. Jelas

    sekali bukan? Jadi, ber-al-Quran adalah cara yang paling jitu untuk mengusir

    syaithan (dalam arti yang seutuhnya). Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran

    Tuhan yang Maha Pemurah (al Quran), akan Kami adakan baginya syaithan (yang

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    39

    menyesatkan). Maka syaithan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.

    (QS. Az-Zukhruf: 36).

    3. Lalu, kita tahu bahwa orang yang tidak mau ber-al-Quran atau berpaling dari

    peringatan Allah adalah orang-orang yang disengsarakan di dunia dan di akhirat.

    Sebagaimana firman Allah: Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku,

    maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan

    menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: Ya

    tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadan buta, padahal aku

    dulunya adalah seorang yang dapat melihat? Allah berfirman: Demikianlah telah

    datang padamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu pula pada

    hari ini kamu pun dilupakan. (QS. Thaahaa: 124-126). Ga mau jadi orang yang

    dilupakan saat kiamat nanti kan??

    4. Terakhir, orang-orang yang tidak mau memahami, melihat, dan mendengar ayat-

    ayat Allah diserupakan dengan binatang ternak dan dijadikan sebagai penghuni

    neraka jahannam. Firman-Nya: Dan sungguh Kami jadikan untuk (mengisi) neraka

    jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka punya hati (tapi) tidak

    dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka punya mata (tapi) tidak

    dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka punya

    telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu

    bagaikan binatang ternak bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang

    lalai. (QS. Al-Araaf: 149).

    Nah, sudah sangat jelas kan kenapa kita harus ber-al-Quran..Alasan-alasan tadi sungguh

    tidak terbantahkan lagi, tinggal kita yang memilih.Semoga kita tidak termasuk orang yang

    meninggalkan al Quran dan menyesal di hari akhir nanti. Bagaimana ciri-ciri orang yang

    meninggalkan al quran sehingga menjadi temannya syaithan?? Rasanya klasifikasi para

    ulama tentang sikap meninggalkan al Quran ini cukup sebagai alat deteksi apakah kita

    termasuk orang yang meninggalkannya atau tidak.

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    40

    1. Orang yang meninggalkan bacaannya, hal ini termasuk tidak mau membaca al

    Quran. Tidak mau mendengarkan dengan saksama dan mengimaninya. Tidak mau

    diam, malah berbincang atau membuat kegaduhan ketika Quran dibacakan.

    2. Meninggalkan pelajarannya, tidak mau memikirkan, mengkaji, dan memahami apa

    yang dikehendaki Allah dalam firman-Nya itu.

    3. Tidak mau mengamalkan kandungan yang ada di dalam Quran dan tidak peduli

    dengan ketentuan halal dan haram yang diterangkannya. Termasuk tidak mau

    menjadikan Quran sebagai dasar hukum dalam segala sisi kehidupan, dan tidak mau

    menjadikannya sebagai panduan hidup.

    9. URGENSI PENDIDIKAN ISLAM SAMPAI PADA MUWASHOFATNYA

    Pengertian Pendidikan Islam

    Ada tiga istilah yang umum digunakan dalam pendidikan Islam, yaitu al-Tarbiyah

    (pengetahuan tentang ar-rabb), al-Talim (ilmu teoritik, kreativitas, komitmen tinggi dalam

    mengembangkan ilmu, serta sikap hidup yang menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah), al-Tadib

    (integrasi ilmu dan amal). (Hasan Langgulung : 1988).

    1. Istilah al-Tarbiyah

    Kata Tarbiyah berasal dari kata dasar rabba ( ), yurabbi ( ) menjadi tarbiyah yang

    mengandung arti memelihara, membesarkan dan mendidik. Dalam statusnya sebagai

    khalifah berarti manusia hidup di alam mendapat kuasa dari Allah untuk mewakili dan

    sekaligus sebagai pelaksana dari peran dan fungsi Allah di alam. Dengan demikian manusia

    sebagai bagian dari alam memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang bersama alam

    lingkungannya. Tetapi sebagai khalifah Allah maka manusia mempunyai tugas untuk

    memadukan pertumbuhan dan perkembangannya bersama dengan alam. (Zuhairini,

    1995:121).

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Depan Fakultas Peternakan Jl. Dr.SoeparnoKarangwangkal, Purwokerto 53123 Telp 085747125112/08569898922

    41

    2. Istilah al-Talim

    Secara etimologi, talim berkonotasi pembelajaran, yaitu semacam proses transfer ilmu

    pengetahuan. Hakekat ilmu pengetahuan bersumber dari Allah SWT. Adapun proses

    pembelajaran (talim) secara simbolis dinyatakan dalam informasi al-Quran ketika

    penciptaan Adam as oleh Allah SWT, ia menerima pemahaman tentang konsep ilmu

    pengetahuan langsung dari penciptanya. Proses pembelajaran ini disajikan dengan

    menggunakan konsep talim yang sekaligus menjelaskan hubungan antara pengetahuan

    Adam as dengan Tuhannya. (Jalaluddin, 2001:122).

    3. Istilah al-Tadib

    Menurut al-Attas, istilah yang paling tepat untuk menunjukkan pendidikan Islam adalah al-

    Tadib, konsep ini didasarkan pada hadits Nabi:

    { }

    Artinya : Tuhan telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku

    (HR. al-Askary dari Ali r.a).

    Al-Tadib berarti pengenalan dan pengetahuan secara berangsur-angsur ditanamkan ke

    dalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di

    dalam tatanan penciptaan. Dengan pendekatan ini pendidikan akan berfungsi sebagai

    pembimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat dalam tatanan

    wujud dan kepribadiannya.

    Dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah suatu sistem yang

    memungkinkan seseorang (peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan

    ideologi Islam. (Samsul Nizar, 2002:32).

  • PROGRAM PENDAMPINGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Sekretariat : Kompleks PKM Baru, Dep