Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

107
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

description

Panduan Mentoring Halaqah Pekanan.. Karena Tarbiyah adalah Ruh Lembaga Dakwah..

Transcript of Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Page 1: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Page 2: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Penyusun:

Tim Silabus Materi Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Tadulako

Forum Pementor

Muhammad Sutrisno, Bayu Isriawan, Sudirman Anas

Desain Cover : Maman Anas

Cetakan I, Dzulhijjah 1432 H/Oktober 2011 M

Diterbitkan oleh Mahasiswa Pecinta Mushollah (MPM) Al-Iqra Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako

© 2011

Page 3: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Rabb yang telah menciptakan dan memelihara

alam semesta, menciptakan manusia, mengajarkannya hingga pandai

berbicara. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah bagi junjungan,

tauladan dan pemimpin umat manusia, Rasulullah Muhammad SAW.

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas

Tadulako ini diterbitkan sebagai sumbangsih kami bagi pembinaan

mahasiswa muslim. Perhatian kami terhadap pembinaan mahasiswa

merupakan hal yang sangat penting. Hal ini merupakan misi kami, yang

menjadi ciri khas MPM Al-Iqra.

Pembinaan aqidah dan akhlaq mahasiswa merupakan kunci untuk

mengembalikan posisi penting mahasiswa sebagai tulang-punggung negara.

Mahasiswa yang memiliki aqidah yang kokoh dan akhlaq yang mulia

merupakan tumpuan harapan umat, sosok yang akan menjadi penolong

bagi masyarakat, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya

Islam.

Karena itu, disusunlah Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra

Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako ini untuk membantu pihak-pihak

yang memiliki kepedulian dalam membina aqidah dan akhlaq mahasiswa.

Kami ucapkan terima kasih yang tak terkira kepada anggota forum

pementor dan terutama anggota Tim Silabus Materi Mentoring MPM Al-Iqra

Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako atas kerja keras dan pengorbanan

yang telah diberikan, semoga Allah SWT membalas amal baik Anda dengan

pahala yang berlipat ganda. Juga kepada semua pihak yang telah masukan

yang berharga bagi penyusunan buku ini. Kritik dan saran yang

membangun sangat kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas buku ini

pada penerbitan-penerbitan berikutnya.

Tim Penyusun

Page 4: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

DAFTAR ISI KONSEP KEGIATAN MENTORING

MATERI-MATERI UTAMA MENTORING

1. Ilmu dan Urgensinya

2. Ma’rifatul Insan

3. Ma’rifatullah

4. Ma’na Syahadatain

5. Ma'rifatul Islam

6. Existensi Allah

7. Ma'rifatul Al-Qur’an

8. Ma’rifaturrasul

9. Ma’iyatullah

10. Akhlak Rasulullah

11. Ghazwl Fikri

12. Problematika Umat

13. Islam Sebagai Sistem Hidup

MATERI-MATERI PILIHAN MENTORING

1. Tawadzun

2. Ihsan

3. Muhabbah

4. Birrul Walidain

5. Ekonomi Rabbani

6. Ukhuwah Islamiyah

MATERI-MATERI SUPLEMEN MENTORING

1. Alqur’an Sebagai Pembela

2. Akhirnya dia mati seperti keledai

3. Aku tidak akan kembali

4. Srikandi Muslimah

5. Menahan Marah

6. Balasan Meninggalkan Sholat

MUWASSOFAAT

PROGRESS DAN EVALUASI

1

8

9

14

17

19

24

26

30

33

36

39

42

46

48

52

53

56

59

63

66

70

75

76

77

79

82

84

86

88

95

Page 5: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

KONSEP KEGIATAN MENTORING

MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

Page 6: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

KONSEP KEGIATAN

A. KEGIATAN MENTORING UTAMA

Kegiatan utama meliputi dua kegiatan yaitu:

1. Kegiatan mentoring utama (penyampaian materi mentoring)

2. Kegiatan belajar baca tulis Al-Qur’an.

Mentoring Utama merupakan kegiatan utama ujung tombak

dari serangkaian bentuk kegiatan mentoring lainnya. Dikemas dalam

bentuk Diskusi Interaktif antara Mentor (pendamping atau pemandu)

dengan beberapa peserta mentoring mengkaji materi-materi yang telah

disusun. Kegiatan ini dilakukan 13 kali pertemuan, dalam satu pekan

satu kali pertemuan.

Topik Materi Mentoring itu terbagi dalam 13 materi wajib yang

harus disampaikan oleh mentor dan materi suplemen terhadap peserta

mentor.

13 (Tiga Belas) Materi Wajib:

1. Ilmu dan Urgensinya

2. Ma’rifatul Insan

3. Ma’rifatullah

4. Ma’na Syahadatain

5. Ma'rifatul Islam

6. Existensi Allah

7. Ma'rifatul Al-Qur’an

8. Ma’rifaturrasul

9. Ma’iyatullah

10. Akhlak Rasulullah

11. Ghazwl Fikri

12. Problematika Umat

13. Islam Sebagai Sistem Hidup

Materi Pilihan

1. Tawadzun

2. Ihsan

3. Muhabbah

4. Birrul Walidain

5. Ekonomi Rabbani

6. Ukhuwah Islamiyah

Page 7: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Materi Suplemen

1. Alqur’an Sebagai Pembela

2. Akhirnya dia mati seperti keledai

3. Aku tidak akan kembali

4. Srikandi Muslimah

5. Menahan Marah

6. Balasan Meninggalkan Sholat

B. Proses selama mentoring

Saat diskusi interaktif meliputi :

1. Diskusi studi kasus menuju topik utama

2. Pemberian wawasan (materi pokok)

3. Pemantauan dan penugasan dari mentor

4. Kegiatan-kegiatan sebagai evaluasi secara umum

C. Rincian Proses

Pada proses ini, maka forum mentoring menggunakan alokasi

waktu sebesar ±90 menit, dengan rincian:

1. Pembukaan/Iftitah

2. Tilawah/Membaca Al Qur’an

3. Tadabbur

4. Infaq

5. Talaqqi/ Penyampaian Materi

6. Diskusi

7. Ta’limat/Pengumuman

8. Penutup (Doa Rabithoh)

D. Metode Penyampaian

Banyak metode yang dapat diterapkan dalam mentoring

kelompok. Tentunya hal ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan

kreatifitas mentor. Oleh karenanya berbagai metode ini akan dikupas

dan dipelajari dalam Pembekalan Mentor. Beberapa metode yang bisa

digunakan dalam mentoring sebagai berikut:

1. Ceramah/kuliah

Merupakan usaha penyampaian materi kepada peserta yang

sifatnya searah (komunikasi satu arah).

Keuntungannya

a. Materi yang telah dipersiapkan dapat dipastikan tersampaikan

Page 8: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

b. Metode ini lebih tepat jika waktu yang tersedia sedikit

c. Tidak banyak memerlukan fasilitas/alat bantu

Kelemahannya

a. Materi akan sulit dipahami sepenuhnya, kecuali bila digunakan

alat bantu visual

b. Tidak adanya partisipasi peserta tentang topik yang dibahas

c. Akan timbul rasa bosan pada peserta (terlebih lagi jika mentornya

monoton dalam menyampaikan)

2. Diskusi

Diskusi merupakan proses pertukaran pendapat, perasaan dan

pengalaman antara dua orang atau lebih tentang topik tertentu.

Metode diskusi akan sangat efektif pada kelompok kecil karena

memungkinkan setiap anggota menyumbangkan pikirannya. Dalam

metode diskusi terjadi komunikasi dua arah antara peserta dengan

mentor dan antar peserta itu sendiri.

3. Permainan peran (Role Play)

Merupakan metode latihan yang dimaksudkan untuk

menempatkan seseorang pada situasi tertentu seolah-olah

menggambarkan situasi yang sebenarnya. Metode ini bagus karena

fungsi kejiwaan peserta juga diuji.

4. Studi kasus

Pada metode ini peserta dihadapkan pada suatu kasus

tertentu dan diberikan informasi-informasi yang diperlukan peserta

untuk menilai, mempelajari dan berusaha memecahkan kasus

tersebut.

5. Mengajukan pertanyaan

Metode ini untuk menunjang metode ceramah dan diskusi

yang dilakukan. Pertanyaan bisa juga dilakukan oleh mentor untuk

mengetahui sejauh mana materi yang telah disampaikan dapat

diserap/dipahami oleh peserta.

6. Penugasan

Metode ini digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta

dan mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta. Dapat

dilakukan dengan memberi tugas ke peserta untuk diselesaikan

soal/masalah tersebut.

Page 9: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

7. Permainan Kelompok (Game)

Pada metode ini peserta diminta mengerjakan suatu bentuk

permainan tertentu yang didalamnya terdapat konsep materi yang

akan disampaikan.

Dari beberapa metode yang ada, umumnya mentoring akan

lebih efektif dengan melibatkan tidak hanya satu metode, melainkan

gabungan dari beberapa metode seperti:

Metode ceramah (untuk memaparkan materi yang disampaikan),

metode diskusi (untuk membangkitkan interaksi dan minat

peserta dan mengetahui respon peseta tentang materi yang

diberikan), metode pengajuan pertanyaan (untuk memancing

keaktifan peserta), metode penugasan (untuk menilai

kemampuan peserta akan materi yang telah diberikan).

Metode permainan yang dilanjutkan dengan metode diskusi dan

ceramah untuk memasukan hikmah yang dapat diambil dari

permainan yang telah dilakukan.

E. KEGIATAN/SARANA PENDUKUNG

Meliputi:

Pembukaan Mentoring

Tatsqif Umum

Malam Bina Iman dan Taqwa (ikhwan)

Jalsah Ruhiyah (akhwat)

Rihlah & Tadabbur Alam

Olahraga Bersama

Seminar / Bedah Buku

Dll…

F. MEKANISME KONTROL DAN KERJA

Fungsi kontrol kegiatan mentoring dilakukan oleh Kaderisasi

MPM Al-Iqra FEKON UNTAD dengan poin-poin sebagai berikut:

Ketertiban dan kelancaran pelaksanaan mentoring

Mentoring dilaksanakan secara rutin satu minggu sekali sebanyak 13

kali pertemuan

Penyampaian materi

Target penyampaian materi sesuai dengan materi-materi yang telah

disusun dengan jumlah pertemuan yang telah ditentukan dan

penyampaian wajib menggunakan satu metode yakni halaqoh

Page 10: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Tertib administrasi

Meliputi pemenuhan data-data kelompok, nilai dan progres report

Progres report

Sebagai sarana pengevaluasian mentoring yang dapat digunakan

sebagai wacana untuk meningkatkan sumber daya mentor

G. PENILAIAN

Penilaian mentoring merupakan salah satu parameter

keberhasilan kegiatan mentoring dan merupakan bentuk

pertanggungjawaban MPM Al-Iqra FEKON UNTAD, Point-point

penilaian mentoring utama:

a. Kehadiran 20%

b. Keaktivan 25%

c. Pemahaman 20%

d. Ujian akhir 35%

Pengolahan nilai dilakukan oleh MPM Al-Iqra FEKON UNTAD

berdasarkan data-data nilai dari mentor masing-masing peserta.

H. FOLLOW – UP

Untuk follow-up atau mentoring lanjutan seluruhnya (baik

kegiatan utamanya maupun kegiatan pendukung) diserahkan kembali

ke Kaderisasi MPM Al-Iqra FEKON UNTAD untuk dibentuk kelompok

mentoring jenjang yang lebih tinggi.

I. KEGIATAN

1. 60% peserta mentoring melaksanakan kegiatan mentoring utama

sesuai dengan ketetapan MPM Al-Iqra FEKON UNTAD.

2. 10% maba muslim aktif di lembaga dakwah.

3. Peningkatan 10% maba muslimah berjilbab.

4. 50% peserta mentoring dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar dan

baik.

5. 50% peserta mentoring utama tertarik dan mengikuti mentoring

lanjutan.

J. EVALUASI

Evaluasi akhir mentoring merupakan pengkajian kegiatan

mentoring yang telah terlaksana untuk dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam perumusan kegiatan mentoring selanjutnya.

Page 11: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

K. PENUTUP

Sebuah perencanaan ideal yang tersusun dari impian-impian tak

akan terwujud ataupun membuahkan hasil yang optimal, tanpa sebuah

upaya kerja keras dalam mencapainya dan tentunya tanpa ijin dari Yang

Maha Berkehendak. Untuk itu konsep yang telah disusun diatas

hendaknya mendapat dukungan dari semua pihak, baik elemen pusat,

jurusan maupun yang lainnya. Semoga Allah meridhoi apa yang kita

usahakan untuk sebuah langkah ke depan menuju perbaikan.

Page 12: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

MATERI-MATERI UTAMA MENTORING

MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

Page 13: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

1. ILMU DAN URGENSINYA

A. TUJUAN

Peserta memahami perhatian Islam terhadap ilmu.

Peserta mengetahui aspek-aspek ilmu dalam pandangan islam.

Peserta memahami keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu.

Peserta mengetahui pengaruh ilmu terhadap iman dan tingkah laku.

Peserta memahami perintah mencuri ilmu dalam Islam dan hak-hak

ilmu utas pemiliknya.

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan Diskusi.

C. RINCIAN BAHASAN

Perhatian Islam Terhadap Ilmu

Manusia tidak pernah menemukan agama yang sangat

memperhatikan keilmuan dengun sempurna selain Islam. Islam selalu

menyeru dan memotivasi penekunan ilmu pengetahuan, mengajak

umatnya untuk menuntut, mempelajari, mengamalkan, dan sekaligus

mengajarkan ilmu. Islam menjelaskan keutamaan menuntut ilmu dun

etikanya serta menegur orang yang tidak memperdulikannya. Islam juga

sangat menghormati dan menghargai ahlul ‘lmi dan menganjurkan

umatnya untuk dekat dengan mereka.

Dalam kamus yang memuat kosa kata Al-Qur’an, dinyatakan

bahwa kata ‘ilm (ilmu) disebutkan sebanyak 80 kali, dan kata-kata yang

terbentuk dari kata-kata tersebut ( seperti a’lamu, ya’lamuna dst )

disebutkan beratus-ratus kali. Selain itu jika kita teliti buku-buku hadist

An-Nabawi akan kita temukan di dalamnya judul-judul dan masalah-

masalah tentang ilmu.

Aspek-aspek ilmu dalam pandangan Islam

Ilmu dalam pandangan Islam mencakup beberapa aspek

kehidupan termasuk aspek-aspek ilmu dalam pengertian barat

sekarang.

1. Aspek wahyu Ilahi

Ilmu yang datangnya melalui wahyu Allah SWT. Ilmu ini

mencakup hakikat alamiah manusia dan menjawab setiap

Page 14: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

pertanyaan abadi yang tak pernah hilang pada diri manusia, yaitu :

dari mana. Ke mana dan mengapa? Dengan adanya jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan tersebut manusia akan mengetahui asalnya,

arah perjalanan yang harus ditempuh dan tujuan hidupnya. Ia akan

mengetahui dirinya dan Tuhannya serta akan tenang menuju tujuan

hidupnya. Aspek inilah yang pertama kali disebut’ilmu’ bahkan

disebut ilmu yang paling tinggi oleh Imam Ibnu Abdil Barr.

2. Aspek Humaniora (Manusia) dan kajian-kajian yang berkaitan

dengannya.

Ilmu yang membahas tentang segi-segi kehidupan manusia

yang berhubungan dengan tempat tinggal dan waktu. Ilmu ini

mengkaji manusia sebagai individu ataupun anggota masyarakat

dalam bidang ekonomi, politik, dan sebagainya.

3. Aspek material

Yaitu ilmu-ilmu yang mengkaji berbagai materi yang

bertebaran di seluruh jagat raya ini, baik di udara, darat, maupun di

dalam bumi seperti fisika, kima, biologi, astronomi, dsb.

Pengertian Islam tentang ilmu tidak terbatas pada aspek terakhir

yang menganggap materi sebagai obyek seperti yang dipahami oleh

dunia barat pada ummnya sekarang. Selain itu Islam menganggap aspek

material akan melahirkan keimanan bagi yang mendalaminya [3:190-

191].

Keutamaan Ilmu dan Orang-orang yang Berilmu

AL- Quran adalah kitab yang terbesar yang mengangkat derajat

ulul 'ilmi dan orang-orang yang berilmu, memuji kedudukan orang-

orang yang diberi ilmu. Sebagaimana Alloh menjelaskan bahwa Ia

menurunkan kitabNya dan merinci ayat-ayatNya bagi orang-orang yang

mengetahui.

Dalam QS 3:18 Allah memulai pernyataan dari diriNya, memuji

para MalaikatNya dan orang yang diberi ilmu. Allah meminta kesaksian

mereka atas permasalahan kehidupan yang paling besar, yaitu masalah

keesaan.

Allah Swt dalam Al-Qur'an menjelaskan tentang keutamaan

orang-orang yang berilmu:

39:9 Peniadaan persamaan antara orang-orang yang mengetahui

dan orang-orang yang tidak mengetahui.

35:19-22 Kebodohan sejajar dengan buta, ilmu sejajar dengan

Page 15: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

melihat, hingga bodoh adalah kematian dan ilmu adalah kahidupan.

35:28 Ulama (orang yang mengetahui tentang kebesaran dan

kekuasaa Allah) kian berilmu kian takut kepada Allah.

Pengaruh ilmu terhadap Iman dan Tingkah Laku

1. Ilmu memberi petunjuk kepada iman

Ilmu dan iman berjalan beriringan dalam Islam [30-36; 58:11],

bahkan Al-qur’an menyertakan iman kepada ilmu seseorang

mengetahui lalu beriman. Dengan kata lain tidak ada iman sebelum

ada ilmu (22:54; 34:6)

2. Ilmu adalah penuntun amal

Ilmulah yang menuntun, menunjuki, dan membimbing

seseorang kepada amal [47:19]. Ayat ini dimulai ilmu tentang tauhid

lalu disusul dengan permohonan ampun yang merupakan amal. Ilmu

juga merupakan timbangan/penentu daldam penerimaan atau

penolakan amal. Amal yang sesuai dengan ilmu adalah amal yang

diterima, sedangkan amal yang bertentangan dengan ilmu adalah

amal yang tertolak [5:27). Maksud ayat ini adalah Allah hanya

menerima amal seseorang yang bertakwa kepadaNya. Jadi amal

tersebut harus dilakukan karena keridhoanNya dan sesuai dengan

perintaNya. Hal ini hanya bisa dicapai dengan ilmu.

Untuk dapat berakhlak baikpun salah satunya harus dicapai

dengan ilmu. Imam Ghazali berkata: "Muqadimah agama dan

berahlak dengan akhlak para nabi tercapai jika diramu dengan 3

dimensi yang tersusun rapi, yaitu: ilmu, perilaku dan amal" (ilmu

mewariskan perilaku, perilaku mendorong amal).

3. Kelebihan ilmu dari ibadah

Dalam hadits Huzaifah dan Sa'ad, Rosulullah SAW bersabda :

“kelebihan ilmu lebih kusukai dari pada kelebihan ibadah, dan sebaik-

baik agama kalian adalah al-wara’. Ilmu dilebihkan atas ibadah

sebab manfaat ilmu tidak terbatas pada pemiliknya melainkan juga

untuk orang lain. Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam al-Miftah

menyebutkan diantara “Ilmu menunjukkan kepada pemiliknya amal-

amal yang utama di sisi Allah”

Perintah Mencari Ilmu

Allah menciptakan manusia dalam keadaan vukum duri ilmu. Lalu

Ia memberinya perongkat ilmu guna menggali ilmu dan belajar [16:781.

Page 16: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Banyak hadits-hadits yang menerangkan keutamaan menuntut ilmu:

“Siapa yang berjalan di jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah

akan memudahkan jalannya ke surga” (HR Muslim). Termasuk ui

dalamnya menghapal, menelaah, mengkaji, berjalan menuju majlis ilmu

dan mendatangi ahli ilmu. Dalam hadits lain: “Sesungguhnya para

malaikat meruhdukkan sayap-sayapnya kepada orang yang mecari ilmu

kareaa ridha terhadap apa yang diperbuatnya.

Beberapa adab penting dalam mencari ilmu (hikmah kisah nabi

Musa as dalam menuntut ilmu kepada Nabi Khidir dalam surat Al-

Kahfi).

a) Semangat dalam mencari ilmu walaupun harus menghadapi

kesulitan dan tantangan.

b) Bersikap baik terhadapr guru, memuliakan dan menghoramtinya

[18:66].

c) Sabar terhadap guru [18:67-70].

d) Tidak pernah kenyang mencari ilmu [20:114].

e) Diniatkan karena Allah. Artinya harus dianggap sebagai ibadah dan

jihad fisabulillah. “Janganlah kalian mempelajari ilmu agar kalian

bisa saling membanggakan di kalangan orang berilmu sedang kalian

tidak memperdulikan orang-orang yang bodoh dan tidak membagus-

baguskan majelis ilmu itu. Barang siapa berbuat demikian, maka

nerakalah baginya.”

Hak-hak ilmu atas Pemiliknya

1. Mengerti dan memahami

2. Beramal berdasarknn ilmu yang dimiliki

3. Mengajarkan ilmu dan menyebarkannya kepada orang lain

4. Wajib menjelaskan dan haram untuk menutup-nutupinya

5. Berhenti sebatas kadar ilmu yang dimiliki

REFERENSI

Abullaits As-Samarqandi, Tanbihul Ghofilin

Al-Ghazali, et.al, Pembersih Jiwa, Penerbit Pustaka.

Al-Ghazali, Kepada Murid-muridku, HI Press.

Syaikh Az-Zarnuzy, Ta'limul Muta'alim.

Dr. Yusuf Qardhawi, Menghidupkan Nuansa Rabbaniah dan Ilmiah

Pustaka Al-Kautsar.

Dr. Yusuf Qardhawi, Rosulullah dan Ilmu Eksperimen', Penerbit Firdaus.

Waqfah, Edisi 7 / Vol I, 1996, hal 6-10.

Page 17: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

2. MA’RIFATUL INSAN (MENGENAL MANUSIA)

A. TUJUAN

Peserta memahami hakikat penciptaan manusia.

Peserta memahami kedudukan manusia di dunia.

Peserta memahami tujuan penciptaan manusia.

Peserta memahami sifat-sifat dasar manusia.

Peserta memahami bagaimana mengelola sifat-sifat dirinya.

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah, Game, dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

1. Berikan penjelasan tentang hakikat penciptaan manusia.

Asal kejadian manusia :

(1) Dari tanah (turob, 3:59), tanah liat (lazib, 37:11), tanah kering

dan lumpur hitam (shalshaal, 15:28), saripati tanah (23:12).

(2) Dari air yang hina (32:7-8), dari air yang dipancarkan (86:6-7),

dari nuthfah (36:77).

Jelaskan bahwa dari ayat-ayat Al-Qur'an tersebut Allah

mengingatkan manusia tentang asal kejadiannya (Adam) yaitu dari

tanah dengan berbagai unsurnya, dan keturunannya diciptakan dari

saripati tanah berupa air mani yang hina, sehingga sepantasnya

manusia menyembah Allah yang telah menciptakannya dengan

penuh ketawadhuan.

2. Berikan penjelasan tentang kedudukan (tugas) manusia di dunia.

(1) Sebagai hamba Allah

Tugas utama diciptakannya manusia adalah sebagai hamba

Allah yang menjadikan Allah sebagai satu-satunya Rabb yang

disembah dan sebagai prioritas utama cinta kita.

(2) Sebagai khalifah di bumi

Kedudukan manusia sebagai wakil Allah di bumi untuk

mewujudkan eksistensi Allah di bumi dengan memberi

kontribusi mengatur bumi berdasarkan syari'at yang ditetapkan

Allah (2:30, 6:65, 33:72), memanfaatkan kekayaan bumi dengan

ketentuan Allah (11:61) dan berlaku adil demi kemaslahatan dan

kebaikan (57:25, 38:26).

3. Berikan penjelasan tentang tujuan penciptaan manusia.

Page 18: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Dalam QS 51:56 disebutkan bahwa manusia diciptakan untuk

beribadah kepada Allah SWT. Segala aspek kehidupan seorang

hamba Allah seharusnya dilakukan dalam rangka persembahannya

kepada Allah SWT dengan niat hanya untuk mencapai keridhaan-

Nya.

4. Berikan penjelasan tentang keadaan manusia ketika diciptakan oleh

Allah SWT.

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang

sempurna. Dari sisi jasmani manusia dikatakan sebagai makhluk

yang paling baik bentuknya (95:4), namun kebaikan secara fisik

tersebut bisa jatuh ke tingkat yang paling rendah ketika rohaninya

tidak ditata dengan baik (95:5).

5. Berikan penjelasan bahwa pada dasarnya manusia memenuhi

karakter berikut :

(1) Sanggup memegang amanah kepemimpinan di muka bumi

(33:72).

(2) Memiliki fitrah yang telah ditetapkan Allah (30:30).

(3) Memiliki kecenderungan bertauhid (7:172).

(4) Bertanggung jawab atas segala aktivitasnya (17:36).

Jelaskan juga bahwa manusia juga memiliki beberapa sifat

jasmani maupun rohani berikut :

(1) Lemah (4:28)

(2) Pembantah (36:77)

(3) Keluh-kesah, kikir (70:19-21)

(4) Tergesa-gesa (17:11)

(5) Zhalim, bodoh, keras hati (33:72)

(6) Melampaui batas (10:12)

(7) Fitrah, hanif, cenderung pada kebaikan (30:30)

(8) Merdeka (91:8, 2:256)

(9) Bebas memilih (18:29)

D. GAMES

Lakukan game”Bagaimana orang lain melihat saya". Langkah-

langkah :

(1) Minta peserta menyiapkan satu lembar kertas, beri nama di bagian

atas.

(2) Setiap peserta menyerahkan kertasnya kepada teman di sebelah

kanannya.

Page 19: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

(3) Pada kertas yang dipegangnya sekarang, setiap peserta menuliskan

apa yang dinilainya terhadap orang yang memiliki kertas tersebut.

(4) Setiap peserta menyerahkan kertas yang dipegangnya kepada teman

di sebelah kanannya. Demikian terus hingga setiap peserta

memegang kembali kertas miliknya.

(5) Minta peserta untuk membaca dan merenungi apa yang telah ditulis

teman-temannya mengenai dirinya.

Jelaskan bahwa sifat-sifat yang ada dalam diri manusia tersebut

baik yang buruk maupun yang baik merupakan modal awal kita untuk

melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah sebagai pemimpin

di muka bumi. Berikan pemahaman kepada peserta bahwa sifat-sifat

yang negatif harus diminimalkan, sedangkan sifat-sifat positif harus

dimaksimalkan. Diskusikan dengan peserta masalah-masalah yang

sering dihadapi dan bagaimana pemecahannya.

REFERENSI

KSI Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim.

Panduan Pembinaan Generasi Muda Muslim, LP2i.

Page 20: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

3. MA'RIFATULLAH

A. TUJUAN

Peserta memahami makna dan maksud dari ma'rifatullah.

Peserta mengetahui manfaat dan pentingnya ma’rifatullah.

Peserta mengetahui jalan-jalan untuk mengenal Allah.

Peserta mengetahui hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah.

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan diskusi.

C. RINCIAN BAHASAN

Makna Ma'rifatullah

Ma'rifatullah berasal dari kala ma’rifah dan Allah. Ma'rifah berarti

mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi

mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya).

Pentingnya Mengenal Allah

Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya

(QS 51:56) dan tidak tertipu oleh dunia .

Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami

manusia (QS 6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan

kepada yang mendalaminya. Ma’rifatullah adalah ilmu yang tertinggi

sebab jika difahami memberikan keyakinan mendalam. Memahami

Ma’rifatullah juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan

kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang [6:122].

Berilmu dengan ma’rifatullah sangat penting karena:

a) Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Sang Pencipta.

b) Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan, yang dengannya akan diperoleh

keberuntungan dan kemenangan.

Jalan untuk mengenal Allah

1. Lewat akal:

Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini:

- fenomena terjadinya alam (52:35)

- fenomena kehendak yang tinggi(67:3)

Page 21: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

- fenomena kehidupan (24:45)

- fenomena petunjuk dan ilham (20:50)

- fenomena pengabulan doa (6:63)

Ayat Qur'aniyah/ayat Allah di dalam Al-Qur’an:

- keindahan Al-Qur' an (2:23)

- pemberitahuan tentang umat yang lampau [9:70]

- pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (30:1-3,

8:7, 24:55)

2. Lewat memahami Asma’ul Husna:

- Allah sebagai Al-Khaliq (40:62)

- Allah sebagai pemberi rizqi (35:3, 11:6)

- Allah sebagai pemilik (2:284)

- dll. (59:22-24)

Hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah

Kesombongan (QS 7:146; 25:21).

Dzalim (QS 4:153) .

Bersandar pada panca indera (QS 2:55) .

Dusta (QS 7:176) .

Membatalkan janji dengan Allah (QS 2:2&-27) .

Berbuat kerusakan/Fasad .

Lalai (QS 21:1-3) .

Banyak berbuat ma’siyat .

Ragu-ragu (QS 6:109-110)

Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah

yang harus dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang

menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia

serta menyiksa mereka di neraka (QS 2:6-7).

REFERENSI

Said Hawwa, Allah Jalla Jalaluhu.

Aqidah Seorang Muslim 1, Al-Ummah.

Page 22: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

4. MAKNA SYAHADATAIN

A. TUJUAN

Peserta mamahami makna dan hakikat dua kalimat syahadah.

Peserta menngetahui pengaruh dua kalimah syahadah bagi

kehidupan seoorag mukmin.

Peserta termotivasi untuk menjalankan secara benar syahadah

uluhiyah dan syahadah risalahnya dalam kehidupan sehari-hari.

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Syahadatain berarti 2 kalimat syahadah. Dua syahadah yang

dimaksud adalah syahadah uluhiyah dan syahadah risalah. Syahadah

uluhiyah terdiri dari kalimat Laa Ilaaha Illallah. Secara bahasa kata Laa

berfungsi sebagai Kalimatun Nafii (kata yang menolak), kata Ilaaha

berfungsi sebagai Al-Munafii (yang ditolak), kata Illa berfungsi sebagai

Kalimatul Itsbatu (kata yang mmengukuhkan), dan Dan kata Allah

berfungsi sebagai Al-Mutsbitu (yang dikukuhkan). Jadi syahadah

uluhiyah (Laa Ilaaha Illallah) merupakan penolakan terhadap segala

bentuk ilah yang diikuti dengan mengukuhkan Allah saja sebagai satu-

satunya Ilah. Firman Allah:

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan

Kami wahyukan kepadanya : Bahwasanya Tidak ada Tuhan melainkan

Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (QS.21:25)

Tauhid ulllluhiyah juga mengandung pengertian bahwa Allah

sebagai Ma'bud (yang disembah) dan Allah sebagai Ghayah (tujuan).

Dalam QS>51:56 Allah Berfirman : "Dan Ak tidak menciptakan jin dan

manusia melainkan supaya mereka menyembahku."

Bahkan seorang muslim dalam sehari mengikrarkan minimal

sebanyak 17 kali bahwa "hanya kepadaMu-lah kami menyembah dan

kepadaMu-lah kami mohon pertolongan." Dengan demikian Laa Ilaha

Illallah juga berarti Laa Ma'buda Illallah.

Kalimat ini juga berarti Laa Ghayatu Illallah (tidak ada tujuan

melainkan Allah). Allah berfirman dalam QS. 94:8 : " Dan hanya kepada

Allah-lah hendaknya kamu berharap (menempatkan tujuan)". Bahkan

seorang muslim juga senantiasa berikrar bahwa 'Sesungguhnya

Page 23: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya bagi Allah Roob semesta

alam'.

Allah sebagai satu-satunya sesembahan adalah konsekuensi

tertinggi dari syahadat tauhid uluhiyah. Seseorang yang telah

bersyahadat tauhid berarti telah memproklamirkan dan berjanji

untukmengabdikan dirinya kepada Allha semata, artinya tidak

mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Ia telah menyatakan

dirinya muslim (orang yang tunduk patuh kepada Allah sehingga

selamat di dunia dan akhirat). Konsekuensinya, seluruh hidupnya untuk

taat kepada Allah dan keridhoan-Nya. Janji Allah bagi seorang yang

bertauhid disabdakan oleh Rasulullah SAW :

"Siapa yang mati dan dia tahu (meyakini) Laa Ilaaha Illallah niscaya ia

akan masuk surga ." (Al Hadits).

Jika seseorang telah memulai dengan menegakkan Laa Ilaaha

Illallah pada dirinya maka akan tumbuh sikap Al-Baro'. Al-Baro' berarti

memusuhi, membenci dan menghancurkan setiap bentuk Ilah selain

Allah. Pengertian Ilah sendiri adalah sesuatu yang ditakuti, diharapkan,

dicintai, ditaati dan disembah. Firman Allah :

"Sesungguhnya kami berlepas diri darimu dan dari apa yang kamu

sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiranmu) dan telah nyata antara

kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya

sampai kamu beriman kepada Allah saja." (QS.60:4)

Al-Baro' juga berarti pengingkaran, berlepas diri, mengambil garis

pemisah terhadap Al Bathil. Ia merupakan perwujudan syahadah,

berupa penolakan terhadap semua ilah, lalu menyerahkan loyalitasnya

kepada Allah. Dalam kondisi ini seorang muslim menjadi manusia yang

merdeka, bebas dari tuhan-tuhan palsu, jerat hawa nafsu syahwat,

belenggu harta atau tahta/jabatan.

Al Baro' merupakan proses yang harus dilalui seorang muslim

dalam upaya menyiapkan lahan yang subur bagi tumbuhnya keimanan.

Ibarat petani membersihkan lahan, agar pohon ketaqwaan dapat

berkembang sebagaimana seharusnya. Ibarat pemborong yang

meruntuhkan puing-puing bangunan yang telah lapuk, lalu mendirikan

bangunan iman yang menjulang kokoh.

Dengan membatalkan semua bentuk ilah di luar Allah SWT dan

mengecualikannya hanya untuk Allah, maka akan tumbuh sikap Al

Wala'. Al Wala' berati loyalitas, siap mentaati perintah Allah dengan

kecintaan dan ketaatan, mengabdi semata-mata kepada Allah dan tidak

Page 24: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

bersedia menjalankan perintah siapapun, kapanpun dan di manapun

juga, kecuali jika sesuai (tidak bertentangan) dengan perintah Allah.

Firman Allah :

"Sesungguhnya wala' kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang

yang beriman ,yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya

mereka tnduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-

Nya dan orang-orang beriman menjadi wala'nya, maka sesungguhnya

hizbullah itulah yang pasti menang".(QS.5:54-55)

Al Wala' adalah tempat di mana kita menggantungkan harapan,

menumpahkan rasa sedih dan gembira, memohon pertolongan dan

perlindungan. Sebaik-baik wala' adalah Allah,Rasulnya dan orang-orang

beriman. Maka barangsiapa berwala' kepada hal ini jaminan Allah

adalah kemenangan. Menang dalam fase dunia adalah kemuliaan, dalam

fase akhirat adalah surga.

Jika seseorang telah memiliki prinsip bahwa tiada yang berhak

disembah kecuali Allah (Laa ma'buda bihaqqin illa Allah),barulah dapat

dikatakan sebagai seorang mukhlisin(orang yang ikhlas)sejati. Orang-

orang ikhlas inilah yang tidak akan pernah berhasil digoda oleh syaitan.

Allah berfirman dalam QS. Shaad (38): 82-83:

"Iblis menjawab: Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan

mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara

mereka ".

Orang-orang seperti ini mencintai Allah di atas segalanya. Allah

berfirman dalam QS. 2:165:

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-

tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka

mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman amat sangat cintanya

kepada Allah...".

Ibnu Taimiyah berkata bahwa 'Tidak ada kesenangan dan

kenikmatan yang sempurna bagi hati, kecuali dalam kecintaan kepada

Allah dan bertaqarrub kepada-Nya dengan mengerjakan apa-apa yang

dicintai-Nya. Kecintaan tidak akan terjadi kecuali dengan berpaling dari

kecintaan kepada selain-Nya. Inilah hakekat Laa Ilaha Illallah. Inilah

jalan Ibrahim dan semua nabi serta rasul'.

Adapun syahadah kedua yaitu syahadah risalah, yaitu pengakuan

'persona grata' (orang yang dipercaya) terhadap Rasulullah sebagai

duta Allah bagi alam semesta dan kesiapan menjadikan sebagai

Page 25: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

'examplia gratia' (contoh/uswah) dalam setiap aspek kehidupan (QS.

21:107, 33:21, 68:4).

Jika seorang muslim mengakui Nabi SAW sebagai 'persona grata'

dan siap menjadikannya sebagai 'exmplia gratia', maka barulah

dikatakan ia berwala' (loyal) kepada Rasulullah SAW. Berwala' kepada

nabi berarti harus senantiasa ittiba' (mengikuti) beliau dalam setiap

aspek kehidupan. Karena Ittiba'ur Rasul merupakan bukti kecintaan dan

ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Firman Allah:

"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,

niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang"(QS. Ali Imran: 31,32).

Risalah mengandung mengandung pengertian sesuatu yang

diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah

untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di

dunia dan akhirat. Urgensi (kepentingan) manusia terhadap risalah

sangat jelas. Tanpa risalah manusia tidak mungkin mengenal Allah,

sifat-sifat-Nya serta tata cara beribadah kepada-Nya; manusia tidak

akan mengetahui adanya alam ghaib seperti alam barzakh, alam

mahsyar, surga dan neraka. Tanpa risalah manusia tidak menyetahui

tujuan penciptaan-Nya dan tidak bisa menentukan undang-undang

sistem hidup yang menjamin terealisirnya keadilan dan persamaan hak.

Jalan satu-satunya untuk mengetahui petunjuk Allah ini adalah

lewat risalah-Nya yang diinterprestasikan oleh Rasul-Nya. Dengan

demikian syahadat risalah juga mengandung pengertian ; (1)

membenarkan setiap apa yang beliau khabarkan (QS. 53:3-4), (2)

menaati apa yang diperintahkan (QS. 4:59), (3) menjauhi apa yang

beliau larang (QS. 59:7) dan (4) beribadah menurut syari'atnya.

Kewajiban seorang muslim terhadap Rasulullah SAW adalah

beriman kepadanya, taat/mengikutinya dan mencintainya. Allah telah

memberikan khabar tentang kerugian besar dan penyesalan yang

mendalam bagi seseorangyang mengetahui ajaran Nabi SAW kemudian

tidak taat dan tidak mengikutinya. Firman Allah:

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua

tangannya seraya berkata:'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan

bersama-sama Rasul"(QS. 25-27).

Barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, Allah akan

menyediakan baginya surga (QS. 4:13).

Page 26: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Seorang muslim wajib mencintai Nabi Muhammad SAW melebihi

cintanya kepada segala sesuatu. Sabda beliau SAW:

"Tidak beriman seseorang (dengan sempurna) di antara kalian kecuali

aku lebih dicintai dari dirinya sendiri, orang tua dan seluruh

manusia"(Al Hadist).

Syahadah uluhiyah dan risalah adalah suatu kesatuan (unity) yang

tak dapat dipisahkan. Seorang muslim tidak dapt menerima hanya satu

saja dari kedua syahadah itu. Jika seseorang hanya menerima syahadah

uluhiyah saja berarti dia menjadi ingkar sunnah. Bila sesseorang hanya

menerima syahadah risalah saja, berarti dia menjadi seorang

Mohammedian. Keduanya tidak diperbolehkan dan bukan bagian dari

ummat Islam.

D. DISKUSI

Benarkah manusia memang membutuhkan risalah ilahi. Bukankah

Allah telah memberikan akal kepada manusia untuk berfikir? Apakah

akal saja cukup untuk membuat suatu perangkat sistem hidup? Faktor-

faktor apa yang tidak dimiliki oleh manusia sehingga ia tidak dapat

membuat 'risalah' bagi dirinya sendiri?

REFERENSI

Paket BP Nurul Fikri , Syahadahmu Syahadahku

Muh. Bin Sid bin Salim Al-Qahthany, Loyalitas Muslim Terhadap Islam

Muh. Said Al-Qaathani, Muh. Bin Abd. Wahhab, Muh. Qutb, Memurnikan

Laa Ilaaha Illallah

Koleksi Bahan Tarbiyah Islamic Network (Isnet, 1996)

Aqidah Seorang Muslim, Al Umma

Page 27: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

5. MA’RIFATUL ISLAM

A. TUJUAN

Peserta mengetahui pengertian diin menurut Al-Qur'an

Mengetahui perbedaan dienullah dan dien ghoiru dienullah

Mengetahui kesempurnaan ajaran Islam sehingga berusaha

mengamalkan dan mempelajarinya.

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Ad-dien menurut Al-Qur’an

Dienullah, DienuI Islam [48:28, 61:9] Dienullah dibawa oleh semua

Rosul dan nabi untuk keselamatan manusia. Disebut juga dengan

dienul haq (dienus samaawi).

Dienul ghoiru dienullah, bukan dari Allah. Jumlahnya lebih dari satu

(QS. 48;28) hasil rekayasa pikiran manusia, biasa disebut agama

budaya (dienul ardli).

Ciri-ciri dienullah/dienus-Samaawi

Bukan tumbuh dari masyarakat, tapi diturunkan untuk masyarakat.

Disampaikan oleh manusia pilihan Allah (utusan-Nya), utusan itu

hanya menyampaikan bukan menciptakan.

Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.

Konsep tentang Tuhannya adalah Tauhid.

Pokok-pokok ajarannya tidak pernah berubah dengan perubahan

masyarakat penganutnya.

Kebenarannya universal dan sesuai dengan fitrah manusia.

Ciri-ciri dienul ardli :

Tumbuh dalam masyarakat.

Tidak disampaikan oleh Rosul Allah.

Umumnya tidak memilki kitab suci, walaupun ada sudah mengalami

perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarah.

Konsep Tuhannya dinamisme, animisme, politheisme, dll.

Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan

Page 28: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

masyarakat penganutnya .

Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi

segenap manusia, masa dan keadaan.

Pengertian Islam secara Ethimologi/ Bahasa :

Tunduk patuh, berserah diri (al-istislaam) [3:83].

Damai (as-silm) .

Bersih (as-saliim)

Aturan Illahi yang diberikan kepada manusia yang berakal sehat

untuk kebahagiaan hidup mereka di dunia dan akhirat..

Ajaran lslam:

a. Sesuai fitrah manusia QS. 30;10 Kepentingan seluruh manusia

QS 34;28

b. Rahmat seluruh alam QS 21;107

c. Untuk meningkatkan kualitas hidup manusia QS. 2;179

d. Sangat sempurna QS. 5:3

REFERENSI

Diktat agama IPB, Uts. Didin Hafidhuddin

Page 29: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

6. EKSISTENSI ALLAH

A. TUJUAN

Menambah keimanan peserta kerada Allah

Peserta meyakini bahwa Allah itu eksis/ada

Peserta mengetahui buku utau dalil-dalil lentang eksistensi Allah

Peserta memahami cara mengenal Allah

B. METODE PENDEKATAN

Games, Ceramah, dan diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Bukti eksistensi Allah

1. Dalil fitrah Q.S 10:22

Perasaan alami yang tajam dari manusia bahwa ada Zat yang

maujud, yang tidak terbatas dan tidak berkesudahan, yang

mengawasi segala sesuatu, mengurus dan mengatur segala, yang ada

di alam semesta, yang diharapkan kasih sayang-Nya dan ditakuti

kemurkaan-Nya.

2. Dalil akal QS 5:20-21

Dengan tafakkur dan renungan terhadap alam semesta yang

menurunkan manifestasi dari eksistensi-Nya. Orang yang

memikirkan dan merenungkan alam semesta akan menemukan,

empat unsur ialah semesta:

Ciptaan-Nya. QS 96:1-2; QS 36:36

Bahwa tiada yang dapat mencipta alam ini kecuali Allah, yang

Maha Tinggi dan Maha Hidup.

Kesempurnaan. QS 67:3; 32:7

Alam ini diciptakan dalam kondisi yang sangat sempurna tanpa

cacat.

Perbandingan ukuran yang tepat dan akurat. QS 25:2.

Alam ini diciptakan dengan perbandingan ukuran, susunan,

timbangan, dan perhitungan yang tepat dan sangat akurat.

Hidayah (tuntunan dan bimbingan). QS 20:49-50.

Alam ini menunjukkan dan menuntun manusia bahwa Allah,

Sang Pencipta Alam semesta, benar-benar ada. Allah

memberikan hidayah (tuntunan dan petunjuk) kepada makhluk-

Page 30: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Nyau untuk dapat menjalankan hidupnya dengan mudah, sesuai

dengan karakteristik dirinya masing-masing. Kepada manusia

sering disebut dengan ilham, kepada hewan sering disebut

insting.

3. Dalil akhlaq

Secara fitrah manusia memiliki moral (akhlaq). Dengan

adanya moral (akhlaq) inilah, ia secara naluriah mau tunduk dan

menerima kebenaran agar hidupnya lurus dan urusannya berjalan

teratur dan baik. Zat yang dapat menanamkan akhlaq dalam jiwa

manusia adalah Allah, sumber dnri segala sumber kebaikan, cinta

dan keindahan. Keberadaan 'moral' yang mendominasi jiwa manusia

merupakan bukti eksistensi Allah. QS. 91:7-8

4. Dalil Wahyu

Para rasul diutus ke berbagai umat yang berbeda puda zaman

yang berbeda. Semua rasul menjalankan misi dari langit dengan

perantaraan wahyu. Dengan membawa bukti yang nyata

(Kitab/wahyu & mukjizat) mengajak umatnya agar beriman kepada

Allah, mengesakan-Nya dan menjalin hubungan baik dengan-Nya,

serta mengingatkan akan akibat buruk syirik/berpaling dari-Nya

(QS 6:91). Siapa yang mengutus mereka dengan tugas yang persis

sama? Siapa yang memberikan kekuatan, mendukung dan

mempersenjatai mereka dengan mu'jizat? Tentu suatu Zat yang

eksis (maujud), Yang Maha Kuat & Perkasa, yaitu Allah. Keberadaan

para rasul ini merupakan bukti eksistensi Allah.

5. Dalil sejarah

Semua umat manusia di berbagai budaya, suku, bangsa dan

zaman, percaya akan adanya Tuhan yang patut disembah dan

diagungkun. Semuanya telah mengenal iman kepada Allah, menurut

cara masing-masing. Konsensus sejarah ini merupakan bukti yang

memperkuat eksistensi Allah. (QS 47:10; perkataan ahli sejarah

Yunani kuno bemama Plutarch)

Cara mengenal Allah

Jalan yang ditempuh oleh ajaran selain Islam:

Hanya mengandalkan panca Indra dan sedikit akal sehingga timbul

prakira-prakira yang membentuk filsafat -filsafat atau pemikiran

tentang ketuhanan.

Filsafat dan pemikiran tersebut justru mendatangkan kegoncangan

Page 31: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

dan kebingungan dalam jiwa. Sehingga hanya menanamkan

keraguan dan kesangsian terhadap keberadaa Allah. (QS 34:51-54 ;

2:147 ; 22:11 ;10:94).

Jalan yang ditempuh oleh orang-orang kafir tersebut melanggar

fitrah mereka. Sebab mencoba mengenal Allah dengan

menggunakan panca indra saja. Padahal panca indra hanya bisa

mendeteksi sesuatu yang dapat diraba, diukur, disentuh. Sebaiknya,

untuk mengenal sesuatu selain Allah mereka menggunakan panca

indera dan akal.

Jalan yang ditempuh orang-orang kafir tersebut pada akhimya tidak

pemah membawa mereka sampai mengenal siapa Sang Pencipta.

Sebaiknya yang mereka dapatkan adalah ketidaktahuan akan Allah

Yang Maha Mencipta.

Jalan yang ditempuh Islam:

Orang-orang lslam mengenal Allah dengan menggunakan keimanan

dan dilengkapi akal. Kedua rotensi tersebut dioptimalkan dengan

dalam proses tafakkur dan tadabbur. Tafakkur berarti memikirkan

ciptaan atau tanda-tanda kebesaran Allah (ayat Kauniyah). Tadabbur

berarti merenungkan ayat ayat Allah yang tertulis dalam Al-Qur’an

(ayat Qauliyah). Sehingga timbul keyakinan di dalam hati tentang

kcberadaan dan kekuasaan Allah (QS 3:190-191; 12:105; 10:101).

Jalan yang ditempuh oleh orang mu’min bersandarkan kepada

fitrahnya sebagai manusia, yaitu mengoptimalkan akal, pemikiran,

ilmu serta hatinya untuk mengenal Allah lewat tanda-tanda

kebesaran-Nya (ayat-ayat-Nya) bukan zat-Nya. Baik tanda-tanda

kebesaran Allah yang ada di alam, mu’jijat serta dalam Al-Qur’an.

Lewat jalan ini, manusia akan mengenal Allah.

D. GAMES

Langkah- langkah

1. Mentor meminta tiga siswa menggambar sesuatu di papan tulis.

2. Mentor membuka diskusi dengan mengajukan pertanyaan sebab

akibat keberadaan gambar di papan tulis. Misalkan:

"Mengapa gambar tersebut ada di papan tulis?" (Karena ada

yang menggambar! ) .

"Jika tadi tak ada yang menggambar, apakah gambar tersebut

akan ada? (Tidak!) .

"Kalau begitu, segala sesuatu ada karena ada yang mengadakan.

Page 32: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Gambar itu ada karena ada yang menggambar. Kita ada karena

ada yang menciptakan. Alam semesta ini ada karena ada yang

mengadakan. Siapa yang menciptakan kita?" (Allah!) .

"Berarti Sang Pencipta itu memang ada!!"

REFERENSI

Materi Mentoring tanun 94/'95.

DR. Yusuf Qordhowi; Wujudullah.

Sa’id Hawwa; Allah Jalla Jalaluhu.

Page 33: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

7. MA’RIFATUL AL-QUR’AN

A. TUJUAN

Peserta mengetahui definisi Al-Qur’an secara bahasa dan istilah.

Peserta mengetahui nama-nama dan karakteristik Al-Qur’an.

Peserta memahami fungsi Al-Qur’an dan akhak terhadapnya.

Peserta termotivasi untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan

Al-Qur'an.

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Definisi AL-Qur’an

Secara bahasa berarti "bacaan”.

Secara istilah berarti "Kalam Allah SWT yang merupakan mu'jizat

yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW dan membacanya

merupakan ibadah"

Nama-nama Al-Qur’an

Al-Qur’an/ Bacaan [17:9] .

Al-Kitab/ Buku [21:10].

Al-Furqon/ Pembeda [25:1]

Adz-Dzikr/ Pengingat [15:9].

An-Nur/ Cahaya [4:174]

Karakteristik AL-Qur' an

Diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia [ 20:2].

Bacaan yang teramat mulia dan terpelihara [56: 77-78] .

Tidak seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan

keagungan Al-Qur’an [2:23, 17:88] .

Tersusun secara terperinci dan rapi [11:1] .

Mudah difahami dan diambil pelajaran [54: 17, 34, dst]

Fungsi Al-Qur’an

Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah

diturunkan Allah SWT

Page 34: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan

Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh

umat terdahulu

Sebagai mukjizat Rasulullah SAW

AkhIak Terpuji Terhadap Al-Qur’an

Membaca ta'awudz sebelum membaca Al-Qur’an [16:98] .

Membaca Al-Qur’an secara tartil perlahan-lahan [73:4] .

Lapang dada menerima Al-Qur’an [7:2]

Mendengarkan baik-baik pembacaan Al-Qur’an [7:204] .

Bergetar hatinya dan bertambah imannya [8:2-4]

Akhlak tercela terhadap Al-Qur’an .

Menyombongkan diri dan berpaling [31:7] .

Menertawakan peringatan ini [53:59-62] .

Tidak memperahatikan Al-Qur’an [47:24]

Keunggulan Al-Qur’an .

Al-Qur’an adalah mukjizat yang abadi [4:74].

Allah menghendaki agar Al-Qur’an berlaku umum (mencakup

permasalahan) dan bersifat universal. Maka, disusun dan

dikumpulkan Al-Qur’an itu dengan sistematika yang

memperlihatkan universalitas dan kekekalannya dan dijauhkan dari

susunan yang bersifat temporer, yang hanya memperlihatkan

urgensi pada suatu masa saja, yaitu ketika turunnya.

Keunggulan Al-Qur’an secara ilmiah

Pemikiran modern dalam berbagai bidang disiplin ilmu dewasa ini

telah menetapkan bahwa Al-Qur’an merupakan kitab ilmiah yang

menghimpun segala disiplin ilmu dan filsafat. Ilmu itu datang dari

Allah SWT, sebagai tanda kemuliaanNya dan ketinggian ilmu-Nya

[96:1-5].

Jaminan kemurnian Al-Qur’an.

Allah sendiri yang menjamin kemurnian Al-Qur’an [6:115, 15:9] .

Al-Qur’an bersifat umum dan universal.

Umum: Mencakup seluruh bidang/permasalahan manusia [6:38].

Universal: Berlaku selamanya dan untuk seluruh kaum [25:1].

REFERENSI

Page 35: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Paket BP NF 'Keunggulan Al-Qur’an’

Ibnu Qoyim, Mahabatullah, (Bab I)

Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Quran , hal 18

Page 36: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

8. MA’RIFATUL RASUL

A. TUJUAN

Peserta memahami makna risalah dan rasul

Peserta memahami kewajiban beriman kepada rasul

Peserta mengetahui tugas para rasul

Peserta mengetahui sifat-sifat rasul

B. METODE PENDEKATAN

Games, Ceramah dan diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Makna Risalah dan Rasul

Risalah: Sesuatu yang diwahyukan A11ah SWT berupa prinsip

hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia

agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Rasul: Seorang laki-laki (21:7) yang diberi wahyu oleh Allah SWT

yang berkewajiban untuk melaksanakannya dan diperintahkan

untuk menyampaikannya kepada manusia.

Pentingnya iman kepada Rasul

Iman kepada para rasul adalah salah satu Rukun Iman. Seseorang

tidak dianggap muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Allah

mengutus para rasul yang menginterprestasikan hakekat yang

sebenarnya dari agama Islam, yaitu Tauhidullah .

Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada

seluruh rasul, dan tidak membedakan antara satu dengan yang

lainnya. (Al-Asyqor:56)

Tugas para rasul

1. Menyampaikan (tablig) [5:67, 33:39]. Yang disampaikan berupa:

Ma'rifatullah [6:102] (Mengenal hakikat Allah) .

Tauhidullah [21:25] [Mengesakan Allah] .

Basyir wa nadzir [6:48] (Memberi kabar gembira dan

peringatan)

2. Mendidik dan Membimbing [62:2]

Page 37: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Sifat-sifat para rosul

1. Mereka adalah manusia (17:93-94,8:110]

2. Ma'shum [terjaga dari kesalahan] [3:161, 53:1-4]

3. Sebagai suri teladan [33:2l, 6:89-90]

D. GAMES

1. Judul “Games Ilmu”

2. Skema/Gambar/Contoh:

3. Media & Bahan :

a. 1 naskah pembahasan

b. Serangkaian petunjuk

c. 3 lembar kertas bujur sangkar per orang atau kelompok

d. 1 buah gunting atau cutter

4. Langkah-langkah.

Instruksi: Peserta diminta membuat sejumlah lubang (minimal

6) yang berjarak sama antara satu lubang dengan lainnya, juga jarak

setiap lubang dari titik pusatnya.

Tahap 1

Mentor memberikan instruksi tanpa memberikan keterangan

tambahan.

Tahap2

Mentor memberikan instruksi dan memberikan keterangan

tambahan secara lisan sebagai berikut:

a. Lipat kertas 2 X, sehingga membentuk bujur sangkar

b. Lipat bagian kertas yang ujungnya bersatu sehingga menutupi

2/3 bagiannya.

c. Lipat juga 1/3 bagian sisanya

d. Lipat lagi kertas dengan bagian yang sama sampai saling

menutupi

e. Lubangi bagian yang ujungnya bersatu menggunakan gunting

Page 38: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

atau cutter

f. Lipat, apakah didapatkan lubang-lubang sesuai instruksi

Tahap 3

Mentor memberikan instruksi sambil mencontohkan setiap langkah

secara terperinci. Sehingga didapatkan hasil sesuai instruksi.

5. Hikmah:

1. Pentingnya rasul sebagai penyampai dan penjelas risalah Islam

sekaligus mencontohkan bagaimana Islam diterapkan dalam

hidup keseharian.

2. Rasul sebagai utusan Allah harus kita kenal dan kita taati agar

segala aspek kehidupan kita menjadi ibadah.

REFERENSI

Kelompok Studi Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim, hal. 60-71

Al-Asyqor, Dr. Limar Sulaiman, Para Rasul dan Risalahnya, Pustaka

Mantiq

Page 39: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

9. MA'IYYATULLAH

A. TUJUAN

Peserta memahami pengertian ma’iyyatullah

Peserta mengetahui pembagian ma’iyyatullah beserta bukti-

buktinya

Peserta termotivasi untuk menimbulkan kebersamaannya dengan

Allah.

B. METODE

Ceramah dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Pengertian

Ma’iyyatullah berarti kebersamaan Allah. Allah selalu bersama

dan mengawasi makhlukNya. Ma’iyyatullah terbagi atas 2 macam:

1. Ma’iyyatullah Umum

Yaitu kebersamaan Allah yang meliputi seluruh makhlukNya, baik

manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan, muslim maupun

kafir. Kebersamaan Allah serta umum itu dapat dibuktikan dengan

adanya:

a. Fenomena Petunjuk

Seluruh makh1uk ciptaan Allah, dari atom yang terkecil sampai

benda yana paling besar, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhnn,

semua mendapat petunjuk dari Allah dalam menjalani hidupnya.

Allah selalu bersama makhlukNya, ketika memberi pelunjuk

poda bayi untuk menyusu padu ibunya, kepada anak ayam untuk

mematuk ketika akan keluar dari telurnya, ketika ayam betina

membolak-balikkan telur yang sedang dieraminya, juga ketika

Allah memberi petunjuk akar tumbuhan untuk menyerap sari

makanan dari dalam tanah.

b. Fenomena Pengabulan Do'a

Seluruh manusia, baik beriman muupun kafir, pernah mengalami

langsung fenomena ini. Ketika seseorang mengalami kondisi

kritis daldam fase kehidupannya, yaitu ketika ia menerima

musibah yang membuat hatinya hancur, putus harapan, dengan

serta merta ia memohon kepada Allah dengan penuh harap dan

Page 40: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

cemas mengharapkan pertolonganNya, ketika itu pula Allah

mengabulkan doanya dan tiba-tiba musibah itu hilang [10:12;

17:67; 6:47]. Fenomena ini merupakan bukti kebersamaan Allah

dengan manusia pada umumnya. Mrupakan sunnatullah bahwa

Dia harus mengabulkan do’a orang yang terjepit, jika Dia

berkehendak, walaupun orang tersebut orang kafir selama ia

selalu berdoa kepadaNya [27:62 ; 6:63-64].

2. Mu'iyyatullah Khusus

Artinya kebersamaan Allah yang ditujukan khusus untuk orang-

orang yang beriman. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang

beriman adalah berupa:

a. Penjagaan dan pemeliharaan Allah

Berkata Abu Abbas Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah

SAW bersabda: Jagalah Allah, niscaya Ia akan menjagamu.

“Jagalah Allah, niscaya engkau mendapatkanNya di hadapanmu.

Bila engkau meminta, mintalah kepada Allah. Dan bila engkau

meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah” (HR.

Turmudzi).

b. Pertolongan dan kemenangan dari Allah

Salah satu bentuk kebersamaan Allah terhadap kaum mukmin

ialah berupa dukunganNya dalam bentuk pertolongan [47:7] dan

pemecahan janjiNya [2:40].

Hakikat pertolongan dan kemenagan itu sendiri ialah:

a) Hanya datang dari sisi Allah

Orang yang dimenangkan Allah tidak mungkin bisa dikalahkan oleh

siapapun dan kapanpun, meskipun seluruh isi bumi bersatu padu

untuk mengalahkannya. Begitu pula sebaliknya [3:160 ; 8:9-10]

b) Allah hanya menolong orang yang menolongNya

Siapa yang menolong diinNya maka barulah Allah akan

menolongNya [47:7 ; 22:40].

c) Pertolongan Allah dapat berupa kehancuran bagi orang-orang kafir,

sebagaimana kehancuran kaum pendusta para nabi dan rasul.

d) Kekalahan merupakan pertolongan yang sebenarnya

Yang kita anggap sebagai kekalahan pada hakikatnya merupakan

pertolongan yang sebenarnya. Kekalahan tersebut dapat berupa

terbunuh, dipenjara, dipenjara atau dianiaya. Bukankah dengan

terbunuhnya seorang mukmin dapat dikatakan bahwa ia teluh

Page 41: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

memperoleh syahadah di jalan Allah, seperti yang dicita-citakannya

[3:169 ; 36:26-27, 9:52].

e) Kemenangan kaum mukmin tidak dibatasi oleh waktu dan tempat.

Waktunya terbentang sejak dunua sampai akhirat, dan

tempatnyapun terbentang di seluruh bumi Allah. Jika seorang

mendeita di suatu tempat, di tempat lain dia akan memperoleh

kemenangan seperti yang dialami oleh Rosulullah SAW beserta para

sahabatnya (memperoleh kemenangan ketika hijrah ke madinah).

Karakterisitik orang-orang beriman yang akan mendapatkan

pertolongan Allah adalah:

1. Menjaga perintah, batasan dan hak-hak Allah (HR Turmudzi).

2. Kembali Islam yang murni seperti ketika Rosulullah SAW

memelihara kemurnian Islam.

3. Selalu bcrdakwah dan berjihad [29:69 ; 49:15].

4. Berbuat ihsan [16:28].

5. Tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan dan meyakini

datangnya pertolongan Allah [2:153].

REFERENSI

Aqidah Seorang Muslim, AL-Ummah

Al-Umr, Hakikat Pertolongan dan Kemenangan, GIP

Dr. Yusuf Qordhowi, Generasi Mendatang Generasi Yang Menang, GIP

Sa'id Hawwa, Allah, Pustaka Mantiq

Majalah Ishlah, No. 56/Th IV 1996, hal. 32

Page 42: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

10. AKHLAK RASULULLAH

A. TUJUAN

Peserta tumbuh kesadarannya untuk meneladani akhlak Rasulullah

SAW

Peserta mengetahui contoh akhlak yang mulia dan termotivasi untuk

melakukannya.

Peserta mengetahui contoh akhlak tercela dan termotivasi untuk

menjauhinya

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Misi utama diutusnya Rasul ke dunia ialah untuk menyempurnakan

akhlak manusia "Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan

keluhuran akhlak” (Hadist).

Akhlak Rasulullah mencakup segala sisi kehidupan, yaitu sebagai

sunnah, sebagai kepala pemerintahan, sebagai pemimpin tertinggi

pasukan Islam

Juga mencakup sifat yang bisa meliputi sagala sisi kehidupan (zuhud,

sabar, penyayang, dll.)

Akhlak Rasulullah secara Umum

1. Akhlak Qur’ani

Ditanyakan kepada Aisyah ra tentang akhlak Rasulullah SAW maka

jawabnya “Akhlaknya Qur'ani” (AL-Hadist).

Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an. Karena itu, untuk memperoleh

gambaran utuh akhlak beliau kita perlu memahami Al-Qur’an dan

As-Sunnah atau seggala sesuatu yang ada kaitannya dengan pola

kehidupan Rasulullah

2. Akhlak manusia terbaik

Dikatakann oleh Anas ra, bahwa Rasulullah adalah manusia yang

tcrbaik akhlaknya

Contoh akhlak-akhlak mulia yang diperintahkan Nabi SAW

1. Jujur

Hadits Rasul “Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan

kepada kebajikan, dan sesuhgguhnya kebajikan itu akan

Page 43: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

mengantarkan ke surga. Dan seseorang senantiasa berkata benar dan

jujur hingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benarr dan

jujur. Dan sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan, yang

akhirnya akan mengantarkan ke dalam neraka. Dan seseorang

sentiasa berdusta hingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR

Bukhari Muslim)

2. Dermawan (QS. 2: 261)

“Tidaklah seorang hamba berada pada suatu pagi kecuali dua

malaikat turun menemaninya. Satu malaikatt berkata: Ya Allah,

berilah karuniaMu, sebagai ganti apa yang ia infakkan. Malaikat

lainnya berkata: Ya, Allah, berilah ia kebinasaan karena telah

mempertahankan hartanya yang tidak dinafkahkannya”. [HR

Muttafaq’alaih].

3. Malu

Adalah Rasulullah SAW sangat tinggi rasa malunya, lebih pemalu dari

gadis pingitan. Apabila Beliau tidak menyenangi sesuatu, kami dapat

mengeetahuinya pada wajah Beliau. [HR Muslim], “Iman itu

mempunyai 71 atau 81 cabang, dan yang paling utamanya adalah

mengucapkan Laa ilaaha ilallah dan serendah-rendahnya adalah

menyingkirkan duri (gangguan dari jalan). Dan sifat pemalu

merupakan satu bagian dari iman” [HR Muttafaq’alaih). Tambahan:

Lihat Ar-Rasul hal 197-199.

4. Menepati janji (QS. 5:1, 17:34). Tambahan: Lihat Ar-Rasul, hal. 56-60

5. Menutupi aib (QS. 24:19)

Contoh akhlak-akhlak tercela yang diperingatkan Rasulullah Saw:

1. Marah

2. QS. 3:133-134, Dari Abi Hurairah ra, bahwa seorang laki-laki berkata

kepada Nabi SAW: “Wasiatilah aku.” Sabda Nabi: "Janganlah engkau

mudah marah. Maka dikurangi beberapa kali. Sabdanya: Janganlah

engkau mudah marah.” [HR. Bukhari-Muslim] Hadits Arbain ke-16

3. Ghibah dan Namimah (49:12)

4. Riya (2:264)

5. Sombong (17:37)

6. Zalim

7. “Hai hamba-hambaKu, sesungguhnya aku telah mengharamkan

kezaliman (berbuat zalim) pada diriKu, dan Aku jadikan sebagai

perbuatan haram bagi kalian , maka dari itu janganlah kalian

Page 44: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

berbuat zalim.” [HR. Muslim]

REFERENSI

Abbas, S. Ziyad (ed.), Pilihan Hadits Politik, Ekonomi dan Sosial, Jakarta:

Pustaka Panjimas

Hasyimi, Dr.Muhammad Ali, Apakah Anda Berkepribadian Muslim?,

Jakarta: GIP

Hawwa, Sa'id, Ar-Rasul Muhammad SAW hal. 177-199, Solo: Pustaka

Mantiq

Yakan, Muna Haddad, Hati-hati terhadap Media yang Merusak Anak,

Jakarta: GIP.

Isnet, “Urgensi Akhlak I”.

Page 45: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

11. GHAZWL FIKRI

A. TUJUAN

Peserta memahami makna dan hakikat Ghozwul fikri

Peserta memahami sarana, metode dan hasil-hasil dari Ghozwul

Fikri

B. METODE PENDEKATAN

Games, Ceramah dan diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Pengertian Ghozwul fikri

Secara bahasa

Ghozwul Fikri terdiri dari dua kata; ghozwah dan Fikr. Ghozwah

berarti serangan, serbuan atau invasi. Fikr berarti pemikiran.

Serangan atau serbuan di sini berbeda dengan serangan dan serbuan

dalam qital (perang).

Serangan / Serbuan

Qital Ghozwah

Saling mengetahui,

siapa lawannya

Sepihak, yang lain

tidak menyadari

kalau diserang

Banyak korban jiwa Relatif tidak ada

Membutuhkan dana

yang besar

Relatif

membutuhkan dan

yang sedikit

Hasilnya belum

tentu berhasil

Hasilnya nyata

terlihat & berhasil

Efeknya terbatas Efeknya dalam dan

luas

Secara Istilah

Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam

guna merubah apa yang ada di dalanmya sehingga tidak lagi bisa

mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah tercampur

aduk dengan hal-hal tak islami.

Page 46: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Sasaran GF

1. Menjauhkan umat Islam dari Dien (agama)-nya. QS. 17:73 ; QS. 5:49

2. Berusaha memasukkan yang sudah kosong Islamnya ke dalam

agama kafir. QS. 2;217, QS. 2;120

3. Memadamkan cahaya (agama) Allah. QS. 61;8, QS. 9;32

Metode GF

1. Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas.

Tasykik (pendangkalan/peragu-raguan)

Gerakan yang berupaya menciptakan keragu-raguan dan

pendangkalan kaum muslimin terhadap agamanya.

Tasywih (Pencemaran/pelecehan)

Upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum

muslimin terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara

buruk.

Tadhlil (penyesatan)

Upaya orana kafir menyesatkan umat mulai dari cara yang halus

sampai cara yang kasar.

Taghrib (pembaratan/westernisasi)

Gcrakan yang sasarannya untuk mengeliminasi Islam,

mendorong kaum muslimin agar mau menerima seluruh

pemikiran dan perilaku barat.

2. Menyerang Islam dari dalam

Penyebaran faham sekuralisme

Berusaha memisahkan antara agama dengan kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

Penyebaran faham nasionalisme

Nasionalisme mmbunuh ruh ukhuwah Islamiyah yang

merupakan azas kekuatan umat Islam. (Hadits 1) .

Pengrusakan akhlak umat lslam terutama para pemudanya.

Sarana GF

Mass Media : cetak dan elektronika

Hasil GF

1. Umat Islam menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah QS 25:30

2. Minder dan rendah diri QS 3:139

Page 47: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

3. Ikut-ikutan QS 17:36

4. Terpecah-belah QS 30:32

Catatan

Hadist 1: “Bukan dari golonganku orang yang mengajak pada

ashobiyah dan bukan golonganku orang yang berperang atas dasar

ashobiyah dan bukan dari golonganku orang yang mati karena

ashobiyah”

D. GAMES

Games 1

Membedakan dua benda yang amat berlainan (Misalnya kapur dan

tissue)

Langkah 1

Para mad'u harus menyebutkan dengan cepat setiap benda yang

diangkat oleh Mentor (dilakukan beberapa kali).

Langkah 2

Sekarang benda ditukar namanya. Jika kapur diangkat, peserta harus

menyebutnya sebagai tissue, begitu pula sebaliknya. Pada awalnya

peserta akan mengalami kesulitan karena belum terbiasa. Tapi lama

kelamaan akan terbiasa.

Hikmah

Itulah Gozwul fikri. Pada awalnya nilai-nilai keislaman itu sudah jelas

dan pasti. Tetapi musuh Islam berusaha menghilangkan nilai keislaman

dari umat Islam secara perlahan-lahan. Maka disodorkanlah pada

muslimin nilai yang tidak Islami. Mulanya umat Islam tidak

menerimanya (tidak terasa) tapi lama kelamaan karena usaha mereka

yang terus-menerus ditambah umat Islam yang malas mengkaji Al-

Qur’an dan Sunnah, maka umat Islam akan larut dan tenggelam dengan

nilai-nilai non Islam tersebut, bahkan nilai-nilai yang menyimpang

dengan Islam sudah danggap biasa. Dan sebaiknya ketika disodorkan

nilai-nilai Islam mereka tidak mau menerima Islam dan menjauh,

seperti yang terjadi sekarang ini.

Games 2

Al-Qur’an ditengah karpet.

Langkah 1

Al-Qur’an diletakkan di tengah-tengah karpet yang lebar. Peserta

diperintahkan untuk mengambil Al-Qur’an tadi tanpa menyentuh

Page 48: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

karpet (Sulit/tidak bisa).

Langkah 2

Peserta diberitahu cara untuk mencapai Al-Qur'an tanpa harus

menginjak karpet, yaitu dengan cara menggulung karpet sampai

tengah dan dapat mengambil Al-Qur'an.

Hikmah

Usaha musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam tidak lagi

dengan 'menginjak-injak' kaum muslimin melainkan dengan mengambil

jiwa Al-Qur’an dalam jiwa mereka dengan cara perlahan-lahan dan

membuai serta tahap demi tahap tanpa disadari oleh umat Islam.

REFERENSI

Materi Mentoring tahun 94/95

Daud Rasyid, M.A, AL-Ghazwu Al-Fikri dalam sorotan Islam.

Prof. Abdul Rahman H. Habanakah, Metode merusak akhlaq dari Barat,

Abu Ridha, Pengantar Memahami AL-Ghazwu Al-Fikri

Page 49: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

12. PROBLEMATIKA UMAT

A. TUJUAN

Peserta mengetahui potensi-potensi yang dimiliki umat Islam

Peserta mengetahui sebab-sebab kemunduran umat Islam

Peserta mengetahui solusi dari problematika umat Islam

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Potensi yang dimiliki umat Islam:

Syariah/peraturan (Al-Qur’an). Peraturan yang dimiliki ummat

Islam ini sudah lengkap dan menyeluruh.

QS. 15:9 tentang kemurnian Al-Qur’an

QS. 2:2a Al-Qur’an adalah petunjuk .

Kekayaan alam

Kekayaan terbesar hampir sebagian besar (65 %) berada di negeri-

negeri muslim. Cadangan minyak bumi 65 % berada di negeri

muslim.

Jumlah umat Islam. Sebagian besar penduduk dunia adalah muslim.

Janji Allah untuk memenangkan umat Islam

QS. 61:9 Allah memenangkan umat lslam

QS. 2:214 Sesungguhnva pertolongan Allah amatlah dekat

Sejarah Islam yang penuh dengan kejayaan.

Sebab-sebab kemunduran umat Islam:

Faktor intemal (dari dalam lubuh umat Islam sendiri) :

1. Jauh dari Al-Qur’an dan sunah Rosul.

2. Mempelajari Islam hanya karena mengikuti. QS.12:1O8

3. Terpecah belah karena adanya perbedaan masa1ah furu.

QS. 8:63 Allah yang mempersatukan hati

4. Rendah diri; tidak tsiqoh pada Islam

QS. 63:8 kekuatan itu milik Allah, Rosul dan orang-orang

mu'min

5. QS. 3:139 orang akan tinggi derajatnya jika beriman

6. Gejala taqlid dengan semua yang datang dari Barat

Page 50: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

7. Tertinggal dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Faktor ekstemal (dari luar umat Islam) :

Adanya Ghazwul Fikri (perang pemikiran dan harakatul Irtidad

(gerakan pemurtadan) dari musuh-musuh Islam untuk

menghancurkan Islam dan umatnya.)

SoIusi untuk meraih kemenangan:

1. Umat Islam harus menerapkan syariat Islam da1am seluruh aspek

kehidupan.

2. Mendidik generasi Islam dengan manhaj pendidikan yang syamil

(sempurna) dan mutakamil (menyeluruh).

3. Menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi

musuh.

4. Perjuangan dan pengorbanan.

REFERENSI

Panduan Aktivis Harokah (hal79), Pustaka Al-Ummah

Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad

Modern (hal.48), Nabil bin Abdurrahman

Page 51: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

13. ISLAM SEBAGAI SISTEM HIDUP

A. TUJUAN

Peserta memahami karakteristik Islam sebagai diiahl haq.

Peserta mengetahui rentingnya memahami Islam secara

menyeluruh.

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Karakter Ajaran Islam

Sebagai dien (sistem hidup ) memiliki ciri-ciri:

1. Robbaniyah

Ditinjau dari segi bahasa, Robbaniyah berasal dari kata

rabbun, yang ditujukan kepada Allah SWT. Sedangkan rabbani

ditujukan kepada manusia, yaitu manusia yang tau hubungannya

dengan Allah sangat kuat, tahu dan mengamalkan ajaranNya [3:79].

Yang dimaksud dengan robbaniyyah mencakup 2 asfek, robbaniyyah

ghoyah dan mashdar.

a. Rabbaniyah Ghoyah (tujuan dan sasaran)

Maksudnya Islam menjadikan tujuan pertama dan terakhir

untnk menyembah Allah semata [51:56] dan untuk mencapai

ridhoNya. Tujuan ini pun akhimya merupakan tujuan akhir,

puncak cita-cita, usaha dan kerja keras manusia dalam

kehidupan [53:42, 84:6].Dampak Rabbaniyah tujuan pada

manusia.

(1) Mengetahui tujuan dan keberadaan manusia

(2) Mendapat petunjuk menuju fitrah

(3) Keselamatan diri perpecah dan rergolakan

(4) Membebaskan manusia dari penghambaan pada egoisme dan

syahwat.

b. Robbaniyah Masdar (sumber hukum)

Maksudnya manhaj/metode yang telah ditekan oleh Islam

untuk mencapai tujuan dan sasaran itu adalah manhaj Rabbani

yang murni, yaitu yang bersumber pada wahyu Allah kepada

Rasulullah SAW (Al-Qur' an). Manhaj ini tidak lahir sebagai

Page 52: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

sebuah hasil rekayasa dari ambisi individu, keluarga, golongan,

partai atau bangsa tertentu. Tetapi manhaj ini datang dari Allah

yang menginginkan agar menjadi petunjuk, penjelas, kabar

gembira, obat dan rahmat bagi hamba-hambaNya [4:174, 1O:57].

Adapun Rasulullah Muhammad SAW adalah penyeru pada

manhaj dan sebagai penjelas perintahNya yang masih samar bagi

manusia [42:52-53].

Dampak Rabbaniyyah mashdar.

(1) Terlepas dari pertentangan dan sikap ekstrim [4:82]

(2) Terlepas dari keberpihakan dan hawa nafsu

(3) Terhormat dan mudah diyakini

(4) Terbebas dari penghambaan sesama manusia.

2. Insaniyah (kemanusiaan)

Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Rasulnya

mencurahkan sebagian besar kepeduliannya pada sisi kemanusiaan.

Islam mengakui manusia dengan pengakuan yang menyeluruh.

Aspek-aspek manusia seperti jasad, akal dan ruhani diberikan

peluang untuk melaksanakan peran, fungsi dan karakteristiknya

tanpa harus cenderung rada aspek tertentu saja. Di samping itu

ibadah-ibadah yang disyariatkan oleh Islam memiliki dimensi

kemanusiaan, misalnya sholat, zakat, dan haji. Kesimplannya Islam

adalah din yang sesuai dengan karakter manusia, ditujukan untuk

kepentingan dan kesejahteraan manusia sendiri.

Buah insaniyah dalam Islam:

(1) Persaudaraan manusia (ukhuwah)

(2) Persamaan manusia (emansipasi).

3. Syumul (universal)

Artinya Islam meliputi semua jaman, kehidupan dan eksistensi

manusia. Jangkalian keuniversalan dalam risalah Islam ini

diungkapkan Hasan Al-Banna : Islam adalah risalah yang panjang

terbentang sehjngga meliput semua abad sepanjang jaman,

terhampar luas sehingga meliputi semua cakrawala umat dan begitu

mendalam (mendetail) sehingga memuat urusan-urusan dunja dan

akhirat. Dan di dalam Risalah Ta'limnya, yang dimaksud dengan

Islam universal yaitu: "Islam adalah sebuah sistim yang universal

(komprensip, total dan integral). Mencakup berbagai aspek hidup dan

kehidupan. Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan

umat, akhlak dan kekuatan, serta kasih sayang dan keadilan. Islam

Page 53: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

adalah kebudayaan dan perundang-undangan, ilmu dan hukum,

materi dan harta benda, serta usaha dan kekayaan. Dan Islam juga

adalah jihad dan dakwah, militer dan ideologi serta aqidah yang

murni dan ibadah yang benar sekaligus."

a. Risalah semua jaman

Islam adalah risalah untuk semua jaman dan generasi, bukan

risalah yang terbatas oleh masa atau generasi tertentu. Secara

substansi (dasar-dasar akidah dan moralnya), Islam merupakan

risalah setiap nabi yang diutus dan misi setiap kitab suci yang

diturunkan. Maka semua nabi diutus dengan membawa risalah

(misi) Islam, menyerukan tauhid dan menjauhi thaghut [21:25,

16:36, 10:72, 2:128 dan 132].,

b. Risalah bagi seluruh alam semesta Islam tidak terbatas pada

bangsa maupun status sosial tertentu, yang merupakan petunjuk

Robb manusia bagi segenap manusia, rahmat bagi sekalian

hambaNya [21:107, 24:1, 38:87].

4. Al-Wastthiyyah /Tawazun (moderat atau rertengahan)

Islam berada dalam keseimbangan di antara dua jalan atau

dua arah yang saling bertentangan. Islam memberikan haknya

sacara adil terhadap aspek-aspek kehidupan seperti ruhiyyah

(spiritulisme), maddiyyah (materialisme), fardiyah (individu),

jama’iyyah (kolektif), tsabat (konsisten), dan taghayyur

(perubahan), dan tidak berada dalam poros yang ekstrim [55:7-8].

5. Al-Waqi'iyyah (kontekstual)

Allah menjamin Islam sebagai ajaran yang sesuai dengan

kondisi manusia di manapun, kapanpun dan bagi segala jenis

manusia. Islam senantiasa menjaga dan memelihara realita (aktual)

di setiap aspek yang didakwahkan pada manusia, mulai aspek

aqidah, ibadah, akhlak dan syari'at.

6. AL-Wudhuh (jelas)

Yang dimak:iud adalah jelas dalam hal:

a. Dasar-dasar Islam (akidah, moral, syari'at lslam)

b. Sumber-sumber hukumnya

c. Sasaran dan tujuan

Pentingnya memahami lslam secara kaffah. [2:2O8]

a. Agar umat Islam tidak terjebak ke dalam propaganda, program serta

langkah-langkah syathan. Sebab syaithan adalah musuh yang nyata

Page 54: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

bagi manusia.

b. Ajaran Islam sendiri bersifat universal dan menolak parsialisasi

hukum dan ajarannya. Aspek dalam kehidupan merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kehidupan tidak akan

harmonis apabila Islam dilaksanakan secara parsial.

REFERENSI

Materi Mentoring Islamic Study 1994-1995.

Panduan Aktivis Harokah, Pustaka Al-Ummah, Jakarta.

Dr. Yusuf Al-Qaardhawi, Karakteristik Islam: Kajian Analitik, Risalah

Gusti.

Page 55: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

MATERI-MATERI PILIHAN MENTORING

MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

Page 56: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

1. TAWAZUN

A. TUJUAN

Peserta memahami makna dan hakikat tawazun

Peserta mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri manusia dan

kebutuhan-kebutu-hannya

Peserta mengetahui contoh-contoh manusia yang tidak tawazun

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Tawazun artinya seimbang. Allah telah mengisyaratkan agar kita

hidup seimbang, sebagaimana Allah telah menjadikan alam beserta

isinya berada dalam sebuah keseimbangan. (QS.67:3)

Manusia dan agama Islam kedua-duanya merupakan ciptaan Allah

yang sesuai dengan fitrah yang telah Allah tetapkan. Mustahil Allah

menciptakan agama Islam untuk manusia yang tidak sesuai dengan

fitrah tersebut (QS.30:30). Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa

manusia itu diciptakan sesuai dengan fitrah Allah yaitu memilki naluri

beragama (agama tauhid : al-Islam) dan Allah menghendaki manusia

untuk tetap dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama

tauhid, itu hanyalah karena pengaruh lingkungan (Hadits,"Tiap bayi

terlahir dalam keadaan fitrah (Islam) orangtuanyalah yang menjadikan

ia sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.").

Sesuai dengan fitrah Allah,manusia memiliki tiga potensi, yaitu al-

jasad (jasmani), al-aql (akal), dan ar-ruh (ruhani). Islam menghendaki

ketiga dimensi tersebut berada dalam keadaan tawazun (seimbang).

Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada

QS.55:7-9.

Ketiga potensi ini membutuhkan makanannya masing-masing,

yaitu sbb:

1. Jasmani

Jasmani atau fisik adalah amanah dari Allah swt,karena itu harus

kita jaga . Dalam sebuah hadits dikatakan ,"Mu'min yang kuat itu

lebih baik atau disukai Allah daripada mu'min yang

lemah."(HR.Muslim), maka jasmani pun harus dipenuhi

kebutuhannya agar menjadi kuat. Kebutuhannya adalah makanan,

Page 57: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

yaitu makanan yang halalan thoyyiban (halal dan baik)

(QS.80:24,2:168), beristirahat (QS.78:9), kebutuhan biologis

(QS.30:20-21) dan hal-hal lain yang menjadikan jasmani kuat.

2. Akal

Yang membedakan manusia dengan hewan adalah akal. Akal pulalah

yang menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk-makhluk

lainnya. Dengan akal manusia mampu mengenali hakikat sesuatu,

mencegahnya dari kejahatan dan perbuatan jelek. Membantunya

dalam memanfaatkan kekayaan alam yang oleh Allah diperuntukkan

baginya supaya manusia dapat melaksanakan tugasnya sebagai

khalifatullah fil-ardhi (wakil Allah di atas bumi) (QS.2:30;33:72).

Kebutuhan akal adalah ilmu (QS.3:190) untuk pemenuhan sarana

kehidupannya.

3. Ruh (hati)

Kebutuhannya adalah dzikrullah (QS.13:28;62:9-10). Pemenuhan

kebutuhan ruhani sangat penting, agar ruh/jiwa tetap memiliki

semangat hidup, tanpa pemenuhan kebutuhan tersebut jiwa akan

mati dan tidak sanggup mengemban amanah besar yang

dilimpahkan kepadanya.

Dengan keseimbangan, manusia dapat meraih kebahagiaan hakiki

yang merupakan ni'mat Allah, karena pelaksanaan syariah sesuai

dengan fitrahnya. Untuk skala ketawazunan akan menempatkan

umat Islam menjadi umat pertengahan / ummatan wasathon

(QS.2:143), yaitu umat yang seimbang.

Kebahagiaan pada diri manusia itu dapat berupa:

Kebahagiaan bathin/jiwa, dalam bentuk ketenangan jiwa (QS.13:28)

Kebahagiaan dzahir/gerak, dalam bentuk kesetabilan, ketenangan

ibadah, bekerja dan aktivitas lainnya.

Dengan menyeimbangkan dirinya, maka manusia tersebut

tergolong sebagai hamba yang pandai mensyukuri ni'mat Allah.

Hamba/manusia seperti inilah yang disebut manusia seutuhnya.

Contoh-contoh manusia yang tidak tawazun:

Manusia Atheis: tidak mengakui Allah, hanya bersandar pada akal (rasio

sebagai dasar).

Manusia Materialis: mementingkan masalah jasmani/materi saja.

Manusia Pantheis (kebatinan): bersandar pada hati/batinnya saja.

Page 58: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

D. DISKUSI

1. Banyak artis yang hidup dengan kemewahan, namun akhirnya dia

mati bunuh diri akibat over dosis obat-obatan terlarang (NAZA).

Menurut kamu, apa sebenarnya arti kebahagiaan itu?

2. Sejujurnya, apakah kamu selama ini sudah hidup seimbang?

3. Coba diskusikan dengan temanmu, usaha-usaha apa saja yang sudah

dan akan kamu lakukan agar hidup kamu seimbang?

REFERENSI

Al-Qadiry, Seimbanglah dalam Beragama,Jakarta:GIP

Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre

Page 59: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

2. IHSAN

A. TUJUAN

Peserta memahami hakikat ihsan dan balasan bagi orang-orang yang

berbuat ihsan

Peserta mengetahui landasan berbuat ihsan

Peserta mengetahui cara beramal dengan ihsan

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Pengertian

Ihsan dianalogikan sebagai atap bangunan Islam (Rukun Iman

adalah pondasi, rukun Islam adalah tiang-tiang bangunannya).

Sebagaimana sebuah atap yang berfungsi untuk melindungi isi

bangunan, begitu pula dengan ihsan. Ihsan (perbuatan baik dan

berkualitas) berfungsi sebagai pelindung bagi bangunan keislaman

seseorang. Jika seseorang berbuat ihsan, maka amal-amal Islam lainnya

akan terpelihara dan tahan lama.

Landasan Ihsan

1. Landasan Quality (Landasan Hukum)

Allah memerintahkan kita berbuat ihsan (baik) kepada orang

lain (QS.28:77) dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan

(QS. 2:195). Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abi Ya'la Syaddad

bin Aus r.a. dari Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah

telah mewajibkan untuk berbuat ihsan terhadap segala sesuatu, maka

jika kamu menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang ihsan,

dan hendaklah menajamkan pisau dan menyenangkan (menenangkan

dan menentramkan) hewan sembelihan itu" (HR Muslim). Tuntutan

untuk berbuat ihsan dalam Islam yaitu secara maksimal (terhadap

segala sesuatu : manusia, hewan, tumbuhan, dll) dan optimal

(terhadap yang hidup maupun yang akan mati).

Page 60: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

2. Landasan Kauniy

Dengan melihat fenomena dalam kehidupan ini, secara

sunnatullah setiap orang suka akan perbuatan baik dan berkualitas.

Misalnya dalam segi kebersihan, keteraturan, dan kedisiplinan dalam

bermasyarakat.

Alasan Berbuat Ihsan

Ada dua alasan mengapa kita berbuat ihsan:

1. Adanya monitoring Allah (Muraqabatullah)

Dalam HR Muslim dikisahkan jawaban Rasul ketika ditanya

malaikat Jibril yang menyamar sebagai manusia, tentang definisi

ihsan : "Mengabdilah kamu kepada Allah seakan-akan kamu melihat

Dia, jika kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu."

2. Adanya kebaikan Allah (Ihsanullah)

Allah akan memberikan nikmat-Nya yang besar kepada semua

makhluknya, maka seharusnya pula kita berbuat ihsan, kapan dan di

manapun, kepada siapapun (QS.28:77, 55:60, 108:1-3).

Dengan mengingat Muraqabatullah dan Ihsanullah, maka sudah

selayaknya kita ber-Ihsanu Niyah (berniat yang baik). Karena niat yang

baik akan mengarahkan kita kepada:

1. Ikhlasun Niyat (Niat yang ikhlas). Niat yang baik seharusnya pula

diiringi dengan niat yang ikhlas.

2. Itqonul 'Amal (Amal yang rapih). Setelah kita berusaha

mengikhlaskan niat kita, kita berusaha untuk beramal sebaik-

baiknya. Salah satu ciri amal yang baik ialah yang rapi dalam

pelaksanaannya. Kesungguhan dalam beramal salah satunya

mencerminkan niat yang ikhlas. Selama ini pengertian kita kepada

karakteristik niat yang ikhlas cenderung keliru (karena niat kita

ikhlas maka amal yang kita lakukan seadanya, tidak sepenuh hati).

Padahal sebaliknya, niat yang ikhlas tercermin dalam amal yang

sungguh-sungguh dan berkualitas.

3. Jaudatul Adaa' (Penyelesaian yang baik). Niat yang baik juga akan

menyebabkan kita berusaha untuk menyelesaikan amal kita dengan

baik. Evaluasi setelah beramal adalah hal yang sebaiknya dilakukan.

Jika seseorang beramal dan memenuhi kriteria di atas, maka ia

telah memiliki Ihsanul 'Amal (Amal yang ihsan). Ada tiga keuntungan

jika seseorang beramal dengan amal yang ihsan :

Page 61: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

1. Dicintai Allah (QS.2:195). Allah mencintai orang-orang yang berbuat

ihsan karena orang tersebut telah menunaikan hak-hak Allah atas

makhluk-Nya (berbuat baik terhadap makhluk Allah), selain itu juga

Allah mencintai amal yang rapi dan berkualitas (QS.61:4, 55:60).

2. Mendapat pahala (QS.33:29). Adalah hal yang wajar dan masuk akal,

orang akan lebih menghargai perbuatan yang baik dan berkualitas.

Kita sebagai muslim tentunya mengharap lebih dari itu, yaitu pahala

dan keridhaan dari Allah.

3. Mendapat Pertolongan Allah (QS.16:128). Keuntungan lain dari

amal yang ihsan ialah kelak pelakunya akan mendapat pertolongan

Allah, sesuatu yang hanya Allah karuniakan pada orang-orang yang

dikehendaki-Nya.

Kesimpulan

Jadi untuk beramal yang ihsan harus memenuhi kriteria :

1. Zhohirotul Ihsan (Penampakan yang ihsan). Artinya : Lakukanlah

yang terbaik! (Do your Best !)

2. Qiimatul Ihsan (Niat yang ihsan). Artinya, Ikhlaslah selalu (To be

ikhlas, please !)

D. DISKUSI

Sebutkanlah contoh perbuatan yang tidak ihsan di sekitarmu. Mengapa

perbuatan tersebut banyak terjadi pada kaum muslimin?

REFERENSI

Paket BP Nurul Fikri, Ihsan

Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre

Page 62: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

3. MUHABBAH (CINTA)

A. TUJUAN

Peserta memahami makna dan hakikat cinta

Peserta mengetahui tanda-tanda cinta

Peserta mampu menempatkan prioritas cintanya sesuai aturan Allah

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Cinta dalam bahasa Arab disebut Al-Mahabbah yang berarti kasih

sayang. Menurut Abdullah Nashih Ulwan cinta adalah perasaan jiwa dan

gejolak hati yang mendorong seseorang mencintai kekasihnya dengan

penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia

yang murni, yang tak dapat terpisahkan dari kehidupannya.

Diantara tanda-tanda cinta ialah rasa kagum/simpatik, berharap,

takut, rela dan selalu ingat kepada yang dicintai. Seorang yang beriman

sejak memproklammirkan bahwa tiada ilah selain Allah dan beriltizam

(komitmen) sepenuh dayanya, maka Allah harus menempati posisi

tertinggi cintanya. Semua tanda-tanda cinta tersebut selayaknya

diberikan kepada Allah. Berupa rasa kagum terhadap kebesaran,

keagungan dan kekuasaan Allah, mengharapkan cinta Allah, rahmat,

keridhaan dan keampunanNya (QS.39:53),rela dan menerima ketentuan

Allah sepenuhnya, takut kepada Allh, yang mrnghasilkan sikap

menjauhkan diri dari maksiat, serta selalu mengingat Allah (QS.2:152;

13:28; 63:9; 59:19). Firman Allah :

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-

tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka

mencintai Allah. Adapun orang-orang yanag beriman amat sangat

cintanya kepada Allah..." (QS.2:165)

Cinta muncul karena kesadaran telah menerima anugerah dan

nikmat yang besar dari Allah, pemahaman betapa rasa kasih sayang

Allah melingkupi detik-detik kehidupan kita, serta karena mengenal

Allah (Ma'rifatullah). Sehingga seorang mukmin amat sangat cintanya

kepada Allah dan memiliki hasrat yang besar untuk bertemu

denganNya.

Page 63: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Refleksi cinta adalah tunduk patuh, menurut,taat akan perintah

Allah dan menjauhkan diri dari segala laranganNya. Mahabbatullah

(rasa cinta kepada Allah) tidak cukup dengan hanya menjadi seorang

'abid (ahli ibadah), tetapi mewujud dalam upaya menegakkan

kalimatNya/agamaNya.

Islam merupakan agama fitrah yang juga mengakui adanya

fenomena cinta yang melekat sebagai fitrah manusia.Allah telah

memberikan petunjuk kepada hamba-hambaNya tentang prioritas

dalam cinta. Firman Allah :"Katakanlah :'Jika bapak-bapak, anak-anak,

saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang

kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan

rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai

daripada Allah dan RasulNya dan (dari) berjihad di jalanNya, maka

tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak

memberi pettunjuk kepada orang-orang fasik". (QS.9:24). Prioritas cinta

dapat diklasifikasikan atas prioritas tertinggi, menengah dan terendah.

Berdasarkan ayat di atas,prioritas cinta yang tertinggi adalah cinta

kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalanNya. Hal ini merupakan

konsekuensi dan merupakan keharusan dalam Islam. Tak diragukan lagi

bahwa seorang mukmin yang telah merasakan kelezatan iman di dalam

hatinya akan mencurahkan segalanya cintanya hanya kepada Allah.

Karenaia telah meyakini bahwa Allah-lah yang Maha Sempurna, Maha

Indah dan Maha Agung. Tak ada satupun selain Dia yang memiliki

kesempurnaan sifat-sifat tersebut. Maka lahirlah kesadaran bahwa

hanya ajaran Allah-lah yang harus diikuti karena Dia-lah yang Maha

Tinggi. Dia juga terdotong untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Allah

dengan senang hati, penuh keyakinan dan keimanan. Ia telah yakin

bahwa untuk membanguan kepribadian yang sempurna dan membina

mentalitas manusia hanyalah dengan ajaran Allah yang Maha Suci dari

kekurangan.

Rasa cinta seorang yang beriman kepada Allah akan mengambil

bentuk awal berupa rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Cinta kepada

Rasulullah ( Mahabbaturrasul) ini berwujud sami'na wa atha'na (kami

dengar dan kami taat) terhadap perintah rasul, berendah hati,

mendahulukan, melindungi dan kasih sayang kepada beliau. Generasi

terbaik ummat ini telah mencontohkan betapa Mahabaturrasul bukan

hanya terbatas pada salam dan Shalawat, namun juga membentengi

Page 64: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Rasulullah dari mara bahaya dalam banyak peperangan dan tampil

dalam membela Islam.

Mahabbaturrasul muncul dari keikhlasan dan ketulusan syar'i,

rasa cinta yang Allah tumbuhkan, yang tak dapat ditumbuhkan oleh

manusia meski membelanjakan seluruh kekayaannya. Rasa cinta yang

melebihi rasa cinta kepada bapak-bapak, anak-anak, saudara-sausara,

istri-istri, kaum keluarga, harta, perniagaan, rumah-rumah yang disukai.

Bahkan rasa cinta yang melebihi rasa cinta kepada diri sendiri. Sabda

Rasulullah saw:

"Hendaklah kalian mencintai Allah karena Dia memelihara kalian

dengan nikmat-nikmat-Nya. Dan cintailah aku demi cintamu kepada

Allah. Dan cintailah ahli rumahku demi cintamu kepadaku." (HR. At-

Tirmidzi, Al-Hakim dari Ibnu Abbas). "Tidak beriman seseorang

(dengan sempurna) diantara kalian kecuali aku lebih dicintai dari

dirinya sendiri, orang tua dan seluruh manusia" (Al Hadits).

Itulah mahabbaturrasul yang mewarnai hati Abu Bakar Ash

Shiddiq ra. Yang membuatnya mendahulukan, melindungi dan tak

membangunkan Rasulullah yang tertidur di pangkuannya, walaupun

harus menahan sakit kakinya karena tersengat kalajengking hingga

mengucurkan darah (peristiwa Hijrah).

Kisah para Shahabat telah membuktikan ketinggian cinta merek

kepada Allah, Rasulullah dan Jihad fi sabilillah. Seperti kisah Hazholah

bin Amir ra. Yang terjun ke medan perang Uhud meniggalkan istri yang

baru sehari sebelumnya dinikahi, dan akhirnya menemui kesyahidan.

Ketika itu Rasulullah saw melihat dan berkata kepada para shahabat :

"Sesungguhnya aku telah melihat para malaikat memandikan

Hanzholah di tengah-tengah langit dan bumi dengan air hujan-dalam

sebuah bejana dari perak." (HR. Turmudzi dan Imam Ahmad).

Cinta dengan prioritas menengah adalah cinta kepada orang tua,

anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta ini timbul dari perasaan

sesorang, yang terikat hubungan dengan orang yang dicintainya dengan

ikatan aqidah, keluarga, kekerabatan atau persahabatan. Syari'at Islam

menilai perasaan cinta seperti ini sebagai cinta yang mulia dan agung. Ia

termasuk cinta yang kedua setelah cinta kepada Allah, Rasulullah dan

jihad di jalan Allah. Bagaimana cinta seseorang terhadap sesamanya

tidak dianggap cinta yang luhur dan perasaan yang suci. Sedangkan

semua hubungan sosial dan segala tata kehidupan dibina berdasarkan

perasaan cinta dan kasih sayang semacam ini. Cinta ini merupakan hal

Page 65: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

yang perlu untuk mewujudkan kemashlahatan individu dan keluarga

pada khususnya serta kemashlahatan bangsa dan kemanusiaan pada

umumnya. Sabda Rasulullah SAW:

"Tidaklah sempppurna iman seseorang di antara kalian hingga ia

mencintai saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai

dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)."Semua makhluk adalah

tanggung jawab Allah. Maka yang paling dicintai Allah adalah yang

paling memperhatikan kehidupan keluarganya". (HR. Thabrani dan

Baihaqi).

Adapun cinta terendah ialah cinta yang lebih mengutamakan dan

menomorsatukan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal

dibandingkan terhadap Allah, Rasulullah dan jihad fisabilillah. Cinta

jenis adalah yang paling hina, keji dan merusak rasa kemanusiaan.

Termasuk pula dalam kategori cinta ini adalah kecintaan kepada

sesuatu yang disembah selain Allah, sebagaimana firman Allah dalam

QS.2:165, cinta kepada musuh-musuh Allah, sebagaimana Allah

peringatkan dalam QS. Al-Mumtahanah (60):1, cinta berdasarkan hawa

nafsu sebagaimana cintanya Zulaikha istri Al Azis kepada Nabi Yusuf as.

Tak diragukan lagi bahwa jika para pemuda Islam, kapan dan di mana

saja, lebih mengutamakan cintanya kepada Allah, Rasulullah dan Islam

maka Allah akan memberikan kemenangan bagi mereka di muka bumi

ini.

D. DISKUSI

Cobalah telaah hati kita masing-masing, bener nggak bahwa

manajemen cinta di hati kita telah sesuai dengan kehendak Allah yang

telah memberikan sebentuk hati itu kepada kita? Diskusikanlah

bagaimana agar hati kita dapat menempatkan Allah, Rasulullah dan

jihad fi sabilillah sebagai pprioritas pertama.

REFERENSI

Abdullah Nashih Ulwan, Manajemen Cinta, Al Ummah, Panduan Aktivis

Harokah

Koleksi Bahan Tarbiyah Islamic Network (ISNET,1996)

Page 66: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

4. BIRRUL WALIDAIN (BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA)

A. TUJUAN

Peserta memahami pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai

bagian dari ibadah

Peserta mengetahui contoh-contoh praktis berbakti kepada orang tua

dalam kehidupan sehari-hari.

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Pengertian Birrul Walidain

Berbuat baik terhadap orang tua (birrul walidain) adalah

memberi kebaikan atau berkhidmat kepada keduanya serta mentaati

perintahnya (kecuali yang ma'siat) dan mendoa'kannya apabila

keduanya telah wafat. Ibu dan Bapak sebagai orang tua sudah

selayaknya mendapatkan kebaikan dan penghormatan dari anaknya.

Islam sangat perhatian mengenai masalah ini, sebagaimana sangat jelas

ditegaskan dalam firman Allah yang berbunyi:

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua

orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang

bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun.

Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu,

hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali" (QS.31:15).

Juga dapat dilihat dalam surat 4:36 Jelaslah bahwa Birrul Walidain

adalah kewajiban setiap anak dalam kerangka ta'at kepada perintah

Allah.

Bentuk-bentuk Birrul Walidain

Berbuat baik kepada orang tua dapat dilakukan dalam dua

kesempatan:

1. Saat orang tua masih hidup:

a. Mentaati selama bukan maksiat. Hadits Rasulullah: "Tidak ada

ketaatan kepada makhluk dalam rangka maksiat kepada Allah".

Contoh: Kisah Sa'ad bin Abi Waqosh.

b. Bersikap rendah hati dan berbicara lemah lembut (QS.17:23)

Page 67: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

c. Memohonkan ampunan baginya kepada Allah (mendoa'kan)

(QS.17:24)

d. Membantu dengan harta

e. Memintakan restunya terlebih dahulu atas perbuatan penting

yang akn dilakukan.

Hadits Rasulullah: "Ridho Allah ada dalam Ridho orang tua,

Murka Allah juga ada dalam Murkanya orang tua".

2. Saat orang tua telah wafat:

a. Menyelenggarakan pengurusan jenazahnya seperti:

memandikannya, mengkafaninya, menshalatkannya dan

menguburkannya,dsb.

b. Senantiasa berdo'a untuk memohonkan ampun atas segala

dosanya.

c. Memenuhi segala janjinya semasa hidup yang belum terlaksana

seperti: wasiat, hutang piutang, dll.

d. Menghormati teman dan sahabat orang tua semasa keduanya

masih hidup.

Rasulullah Muhammad S.A.W bersabda:

"Seorang laki-laki dari golongan Anshar mendatangi Rasulullah ,

lalu bertanya : 'Apakah yang tinggal bagiku untuk dapat berbuat

kebaikan terhadap Ibu-Bapakku setelah mereka meninggal ya

Rasulullah ? Rasul menjawab: 'Ada 4 macam yang dapat anda

lakukan: menshalatkannya, memohonkan ampun segala

dosanya, memenuhi janjinya dan juga menghormati teman dan

sahabatnya. (HR. Muslim)

Dari kisah-kisah yang telah lalu banyak peristiwa yang dapat

dijadikan tauladan atau i'tibar tentang bagaimana orang-orang yang

baik terhadap orang tuanya dan bagaimana pula sebaliknya orang yang

durhaka. Tauladan yang baik misalnya kisah-kisah nabi Ibrahim, nabi

Ismail, dll. Sebaliknya bagaimana pula akibat buruk yang ditimpakan

kepada anak yang durhaka , seperti Abdullah bin Salam, dll.

D. DISKUSI

Fitri seorang muslimah. Ketika masuk SMA ia ingin mengenakan

busana muslimah yang sempurna. Namun dilarang oleh orang

tuanya dengan alasan akan sulit mendapatkan jodoh, pekerjaan.

Menurutmu bagaimana sikap Fitri sebaiknya, apakah dia tetap

mengenakan busana muslimah atau menurut kata orang tuanya?

Page 68: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Agung seorang muslim tetapi mempunyai ibu dan ayah yang

beragama Nasrani. Suatu saat Agung diminta orang tuanya

mengikuti Natalan bersama. Menurutmu bagaimana sikap Agung

seharusnya?

REFERENSI

Ansyur, Ahmad Isa. Berbakti kepada Ibu Bapak, GIP

Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre

Page 69: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

5. EKONOMI RABBANI

A. TUJUAN

Peserta memahami ekonomi islam

Peserta memahami tujuan ekonomi dalam islam

Peserta memahami perbedaan ekonomi konvensional dan ekonomi

islam

B. METODE PENDEKATAN

Ceramah dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Ekonomi adalah masalah hubungan manusia dengan harta.

Ekonomi merupakan bagian dari prosesi peribadahan dalam

Islam, dimana ia menjadi alat dalam memaksimalkan kuantitas dan

kualitas mengabdi kepada Allah SWT.

• Tujuan & Hakikat Hidup Manusia

– Mengabdi/beribadah; “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia,

melainkan agar mereka menyembah-Ku (51:56)”

• Fungsi Ekonomi

– Alat untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas pengabdian

kepada Allah; “… harta yang dijadikan Allah sebagai pokok

kehidupan…” (4: 5)”

Hakikat Dunia & Harta

• “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah

menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa

yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan

bathin.” (Lukman: 20)

• “…Dan Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sumber-sumber

kehidupan untuk keperluanmu…” (Al Hijr: 20)

• “Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan.”

(An Najm: 48)

Fitrah Manusia

• “Dan sesungguhnya kecintaan kepada kebaikan (harta) manusia itu

amat sangat”. (Al Aadiyaat: 8)

• “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh lagi kikir.

Page 70: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila

mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir”. (Al Ma’arij: 19-21)

• “Katakanlah (Muhammad), sekiranya kamu menguasai

perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu

kamu tahan, karena takut membelanjakannya. Dan manusia itu

memang sangat kikir”. (Al Isra’: 100)

• “Andaikata manusia manusia itu telah mempunyai harta benda

sebanyak dua lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu

lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi perutnya sampai penuh

melainkan hanya tanah (maut). Dan Allah menerima tobat orang

yang tobat kepada-Nya”. (HR. Muslim)

Prinsip Dalam Prilaku Ekonomi

• “SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH MANUSIA YANG PALING

BERMANFAAT BAGI MANUSIA LAIN (Al Hadits)” orientasi pada

motivasi ibadah & arah akhirat

• “HARTA YANG BAIK ADALAH HARTA YANG ADA DITANGAN ORANG

SHALEH (Al Hadits)” urgensi upaya menuju keshalehan

• “TIDAK BERIMAN SESEORANG JIKA IA DAPAT TIDUR DENGAN

NYENYAK SEMENTARA ADA TETANGGANYA YANG KELAPARAN (Al

Hadits)” prinsip kolektifitas/ukhuwwah/ta’awun

Prinsip Dalam Sistem Ekonomi

• Menjalankan usaha-usaha yang halal (permissible conduct); tidak

berjual-beli khamr, daging babi, narkoba, pencemaran lingkungan,

korupsi, …

• Implementasi Zakat (implementation of zakat); muzakki

menunaikan kewajibannya dan mustahik mendapatkan hakknya…

• Penghapusan/pelarangan Riba, Maysir & Gharar (prohibition of

riba, maysir & gharar); tidak bertransaksi utang-piutang dengan

bunga, berjudi dan manipulasi…

Sepuluh 10 Pilar Ekonomi Islam:

1. Tauhid (Penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT).

2. Mashlahah (Kesejahteraan dunia dan akhirat).

3. Adil.

4. Khilafah (Wakil Allah SWT).

5. Persaudaraan (Ukhuwah).

Page 71: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

6. Kerja dan Produktifitas.

7. Kepemilikan.

8. Kebebasan dan Tanggung Jawab.

9. Jaminan Sosial

10. Nubuwwah/Kenabian (Sifat-sifat nabi: Siddiq, Amanah, Tabligh,

Fathonah).

Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kapitalisme.

Aspek Islam Kapitalisme

Sumber Ide

/pemikiran

Allah Manusia

Sumber Alquran dan hadits Daya Pikir Manusia

Motif Ibadah Rasional

materialisme

Paradigma Syariah Pasar

Tujuan Falah dan Maslahat Utilitarian,

individualisme

Filosofi Operasional Keadilan,

kebersamaan

dan Tanggung Jawab

Liberalisme, Laisez

Faire

Kepemilikan harta Milik absolut pada

Allah, manusia adalah

penerima amanah,

pemilik relatif

Hak milik absolut

pada manusia

Sistem Investasi PLS Bunga

Sistem Distribusi Mekanisme pasar

dengan nilai2

(termasuk Zakat,

Infak, sedekah,

wakaf)

Sistem Pasar

Prinsip Jual beli Melarang gharar,

maysir, riba dan

barang-barang haram

Tidak ada larangan

Motif Konsumsi Kebutuhan Keinginan

Tujuan Konsumsi Kemaslahatan Memaksimalkan

utility

Motif untuk Produksi Kebutuhan dan

kewajiban manusia

Ego dan rasionalisme

Page 72: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Hubungan antar

pelaku bisnis sejenis

Ukhuwah Persaingan

Perputaran Uang Real based ekonomi Monetary based

ekonomi

Keterkaitan sektor

riil dan moneter

Sangat terkait satu

dan lainnya

Terpisah

Instrumen Moneter Bagi hasil, jual beli,

ijarah

Riba

Indikator

keberhasilan

ekonomi

Pertumbuhan dan

pemerataan

Pertumbuhan

ekonomi

Prinsip Pengeluaran Berdasarkan 3

tingkatan mashlahah

(dharuriah,

Tahsiniyah dan

Hajjiyah)

Tidak

memperhatikan

prioritas mashlahah

Sumber keuangan

negara

Zakat, Infak, sedekah,

usyr, dharibah,

kharaj, pajak

kondisional.

Pajak

Sasaran Penerima Pada zakat

ditentukan 8 ashnaf

Tanpa melihat ashnaf

Tujuan

Pembangunan

Memprioritaskan

pengentasan

kemiskinan

Kemajuan semata

Dampak Sarana menciptakan

keadilan ekonomi

Kesenjangan

REFERENSI

Ali Sakti Peneliti Muda Bank Indonesia, Presentasi TOT

Pengantar Kurikulum Jurusan Ekonomi Islam

6. UKHUWAH ISLAMIYAH

A. TUJUAN

Peserta memahami makna dan hakekat UI

Peserta mengetahui perbedaan UI dan Ukhuwah Jahiliyah

Peserta mengetahui hal-hal yang menguatkan ukhuwah dan buah

dari UI

Page 73: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

B. METODE PENDEKATAN

Game, Ceramah dan Diskusi

C. RINCIAN BAHASAN

Makna Ukhuwah Islamiyah

Menurut Imam Hasan Al-Banna : Ukhuwah Islamiyah adalah

keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan Aqidah.

Hakekat Ukhuwah Islamiyah:

1. Nikmat Allah (QS.3 : 103)

2. Perumpamaan tali tasbih (QS.43 : 67)

3. Merupakan arahan Rabbani (QS.8 : 63)

4. Merupakan cermin kekuatan iman (QS.49 : 10)

Perbedaan UI dan Ukhuwah Jahiliyah

Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena

berdasarkan aqidah dan syariat Islam. Ukhuwah Jahiliyah bersifat

temprorer (terbatas pada waktu dan tempat), yaitu ikatan selain ikatan

aqidah (misal : ikatan keturunan [orang tua-anak], perkawinan,

nasionalisme, kesukuan, kebangsaan, dan kepentingan pribadi)

Hal-hal yang menguatkan Ukhuwah Islamiyah:

1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai

Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah

bersabda : 'Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah

seorang sahabat berlalu didepannya. Orang yang di samping

Rasulullah tadi berkata : `Aku mencintai dia, ya Rasulullah`. Lalu

Nabi menjawab : `Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?`

Orang tersebut menjawab : `Belum`. Kemudian Rasulullah

bersabda:`Beritahukan kepadanya`. Lalu orang tersebut

memberitahukan kepadanya seraya berkata ;`Sesungguhnya aku

mencintaimu karena Allah`. Kemudian orang yang dicintai itu

menjawab :`Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku

karena-Nya."

2. Memohon dido'akan bila berpisah

Page 74: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

" Tidak seorang hamba mukmin berdo'a untuk saudaranya dari

kejauhan melainkan malaikat berkata :'Dan bagimu juga seperti itu."

(HR.Muslim)

3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa

"Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang datang dari

saudaramu), Dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka

berikan dia senyum kegembiraan." (HR.Muslim)

4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)

"Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan

melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah." (HR.Abu

Daud dari Barra')

5. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)

Imam Malik meriwayatkan : Berkata Nabi bahwa Allah

berfirman:"Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang

mencintai karena Aku, dimana keduanya saling berkunjung karena

Aku dan saling memberi karena Aku."

6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu

"Hendaklah kalian saling memberi hadiah karena hadiah itu dapat

mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati." (HR.

Imam Dailami dari Anas)

7. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya

"Siapa yang meringankan beban penderitaan seorang mukmin di

dunia pasti Allah akan meringankan beban penderitaan di akhirat

kelak. Siapa yang memudahkan orang yang dalam dalam keadaan

susah pasti Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat.

Siapa yang menutupi aib seorang muslim pasti Allah akan menutupi

aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-

Nya jika hamba tersebut menolong saudar-Nya." (HR. Muslim)

8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya

"Hak seorang muslim atas muslim ada enam, yaitu jika bertemu

maka ucapkan salam kepadanya, jika diundang maka penuhilah, jika

dinasehati maka nasehati pulalah dia, jika bersin maka doakanlah,

jika sakit kunjungilah dan jika meninggal maka antarkanlah ke

kubur." (HR. Muslim dan Abu Hurairah)

9. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan

Page 75: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

"Barangsiapa mengucapkan selamat kepada saudaranya ketika

saudaranya mendapat kebahagiaan niscaya Allah

menggembirakannya pada hari kiamat." (HR. Thabrani)

Buah Ukhuwah Islamiyah

1. Merasakan lezatnya Iman

"Tiga perkara yang barangsiapa terdapat padanya tiga perkara

tersebut maka ia akan merasakan lezatnya iman, yaitu: jika ia

mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai yang lain, merasa

cinta karena Allah dan benci karena Allah pula, lebih menyukai api

neraka yang menyala daripada harus berbuat syirik kepada Allah."

(HR. Muslim)

2. Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7

golongan yang dilindungi)

"Allah berfirman pada hari kiamat: 'Dimana orang-orang yang

menjalin rasa cinta karena aku ?' Hari ini pada saat tidak ada lagi

naungan apapun kecuali naungan-Ku. Ada sebanyak 7 kelompok dari

mereka itu yang mendapat perlindungan-Nya saja. Sebagaimana

diriwayatkan Asy-Syaikhanibahwa diantara yang 7 kelompok itu

adalah dua orang yang menjalin cinta karena Allah, berkumpul

karena Allah, dan berpisah karena Allah juga." (HR. Ibnu Hibban dan

Hakim dari Anas ra)

3. Mendapatkan tempat khusus di surga (QS.15 : 45-48)

"Sesunguhnya di sekitar Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya,

yang diatasnya terdapat suatu kaum yang menggunakaan pakaian

cahaya. Wajah mereka bercahaya, dan mereka itu bukan Nabi juga

bukan para syuhada. Akan tetapi para Nabi dan syuhada tertegun

(merasa iri) kepada mereka sehingga berkata : ' Hai Rasulullah,

tolong beritahu siapa gerangan mereka itu ?' Beliau menjawab : '

Mereka adalah orang yang menjalin cinta karena Alah, dan saling

bermajlis karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah

semata." (HR. Nasa'i)

D. DISKUSI

Saat ini umat Islam di dunia mudah dipecah-belah dan sulit untuk

bersatu, apa saja yang menyebabkan hal itu?

Page 76: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

E. GAMES

Menyusun Bujur Sangkar

Media:

* Sembilan (9) bujur sangkar dari karton / kertas berukuran sama yang

telah dipotong secara acak dan dipisah-pisahkan ke dalam 3 amplop

Cara: :

*Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.

Masing-masing kelompok mengirimkan 3 orang sebagai pekerja yang

duduk secara melingkar, sedangkan yang lainnya bertugas sebagai

pengawas:

*Tiap kelompok mendapat satu amplop yang berasal dari tiga bujur

sangkar yang berukuran sama dan telah dipotong secara acak

*Mentor bertugas membagikan membagikan potongan-potongan acak

dari bujur sangkar tersebut kepada setiap pekerja kelompok

*Tiap pekerja mendapatkan 3-5 potongan karton

*Setiap pekerja diberi waktu tiga menit untuk membentuk bujur

sangkar dari potongan karton tersebut

*Pekerja boleh memberikan potongan karton yang dimiliknya kepada

teman pekerja lain dalam kelompoknya tetapi tidak boleh memintanya

*Pekerja tidak boleh berkomunikasi sesama pekerja dan tidak boleh

memberi petunjuk atau berdiskusi dengan temannya untuk

menentukan letak potongan karton yang dimilikinya atau yang

diperoleh temannya

*Pekerja yang sudah membentuk bujur sangkar miliknya boleh

merubahnya lagi sedemikian sehingga setiap pekerja akan memiliki

atau membentuk sebuah bujur sangkar

*Pengawas bertugas mengawasi dan memberikan penilaian terhadap

jalannya permainan. Pengawas berhak menegur pekerja yang

melanggar ketentuan

Kriteria Keberhasilan

= Setiap pekerja atau kelompok dapat membentuk bujur sangkar dalam

waktu yang ditentukan

= Setiap pekerja menolong temannya dengan memberikan potongan

bujur sangkar yang dimilikinya

= Setiap pengawas menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya

Hikmah

= Ta'awun/ saling tolong menolong adalah salah satu kunci ukhuwah

Page 77: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

= Pentingnya tausiyah dalam membina ukhuwah

REFERENSI

Ust. Husni Adham Jarror, Bercinta dan bersaudara karena Allah , GIP

Abdullah Nasih 'Ulwan, Meraih nikmatnya iman

Rahasia Sukses Ikhwan Membina Persaudaraan di Jalan Allah, Asadudin

Press

Panduan Aktivis Harokah, Al-Ummah

Page 78: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

MATERI-MATERI SUPLEMEN MENTORING

MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

Page 79: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

AL-QUR’AN SEBAGAI PEMBELA

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan

supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W

memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."

Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di

akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu

orang sangat memerlukannya. Ia akan datang dalam bentuk seindah-

indahnya dan ia bertanya, "Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang

pernah membaca akan menjawab: "Siapakah kamu?" Maka berkata Al-

Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun

malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."

Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah

kamu Al-Qur'an?"

Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca

mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan

kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas

kepalanya.

Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang

tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya

bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami

tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah

mempelajari Al-Qur'an."

Page 80: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

AKHIRNYA DIA MATI SEPERTI KELEDAI

Kisah ini terjadi di Universitas 'Ain Syams, fakultas pertanian di

Mesir. Sebuah kisah yang amat masyhur dan dieksposs oleh berbagai media

massa setempat dan sudah menjadi buah bibir orang-orang di sana.

Pada tahun 50-an masehi, di sebuah halaman salah satu fakultas di

negara Arab (Mesir-red.,), berdiri seorang mahasiswa sembari memegang

jamnya dan membelalakkan mata ke arahnya, lalu berteriak lantang, "Jika

memang Allah ada, maka silahkan Dia mencabut nyawa saya satu jam dari

sekarang!."

Ini merupakan kejadian yang langka dan disaksikan oleh mayoritas

mahasiswa dan dosen di kampus tersebut. Menit demi menitpun berjalan

dengan cepat hingga tibalah menit keenampuluh alias satu jam dari ucapan

sang mahasiswa tersebut. Mengetahui belum ada gejala apa-apa dari

ucapannya, sang mahasiswa ini berkacak pinggang, penuh dengan

kesombongan dan tantangan sembari berkata kepada rekan-rekannya,

"Bagaimana pendapat kalian, bukankah jika memang Allah ada, sudah pasti

Dia mencabut nyawa saya?."

Para mahasiswapun pulang ke rumah masing-masing. Diantara

mereka ada yang tergoda bisikan syaithan sehingga beranggapan,

"Sesunguhnya Allah hanya menundanya karena hikmah-Nya di balik itu."

Akan tetapi ada pula diantara mereka yang menggeleng-gelengkan kepala

dan mengejeknya.

Sementara si mahasiswa yang lancang tadi, pulang ke rumahnya

dengan penuh keceriaan, berjalan dengan angkuh seakan dia telah

membuktikan dengan dalil 'aqly yang belum pernah dilakukan oleh

siapapun sebelumnya bahwa Allah benar tidak ada dan bahwa manusia

diciptakan secara serampangan; tidak mengenal Rabb, tidak ada hari

kebangkitan dan hari Hisab. Dia masuk rumah dan rupanya sang ibu sudah

menyiapkan makan siang untuknya sedangkan sang ayah sudah menunggu

sembari duduk di hadapan hidangan. Karenanya, sang anak ini bergegas

sebentar ke 'Wastapel' di dapur. Dia berdiri di situ sembari mencuci muka

dan tangannya, kemudian mengelapnya dengan tissue. Tatkala sedang

dalam kondisi demikian, tiba-tiba dia terjatuh dan tersungkur di situ, lalu

tidak bergerak-gerak lagi untuk selama-lamanya.

Yah…dia benar-benar sudah tidak bernyawa lagi. Ternyata, dari hasil

pemeriksaan dokter diketahui bahwa sebab kematiannya hanyalah karena

ada air yang masuk ke telinganya!!.

Page 81: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Mengenai hal ini, Dr.'Abdur Razzaq Nawfal -rahimahullah- berkata,

"Allah hanya menghendaki dia mati seperti keledai!."

Sebagaimana diketahui berdasarkan penelitian ilmiah bahwa bila air

masuk ke telinga keledai atau kuda, maka seketika ia akan mati?!!!.

(Sumber: Majalah "al-Majallah", volume bulan Shafar 1423 H sebagai yang

dinukil oleh Ibrahim bin 'Abdullah al-Hâzimiy dalam bukunya "Nihâyah

azh-Zhâlimîn", Seri ke-9, h.73-74)

Page 82: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

AKU TIDAK AKAN KEMBALI

BELUM pernah Hisyam bin Yahya menemukan seseorang seperti Said

bin Harits. Said adalah satu dari sekian banyak orang yang ikut berjihad ke

negeri Rum—pada tahun 88 H. Pemuda itu kuat beribadah: puasa tiap hari,

dan malamnya bangun salat malam. Jika sedang berjalan-jalan, ia membaca

Alquran, dan bila sedang berdiam diri di kemah, ia membaca dzikir.

Tepat tengah malam, ketika rombongan itu sangat khawatir dari

serangan musuh, Hisyam dan Said sama-sama berjaga. Malam itu memang

giliran mereka. Pada waktu itu, benteng musuh telah terkurung. Ketika

semalaman dilihatnya Said bin Harits beribadah, maka Hisyam pun

menasihatinya, “Engkau harus mengistirahatkan badanmu. Sebab itu hak

badanmu.”

Mendengar kata-kata itu, Said malah menangis. Ia menjawab, “Ini

hanya beberapa nafas yang dapat dihitung dan umur yang akan habis serta

hari akan segera berlalu. Sedang aku hanya menantikan maut dan berlomba

menghadapi keluarnya ruh.”

Sungguh, Hisyam bin Yahya merasa sangat pilu. Ia tahu benar pemuda

di hadapannya ini tak pernah berhenti melakukan hal-hal kebaikan. Bagi

diri dan umatnya. Maka dengan hati yang pilu, ia berkata lagi, “Aku

bersumpah dengan nama Allah. Masuklah engkau ke dalam kemah untuk

istirahat.”

Maka Said pun masuk dan tidur. Sedang Hisyam duduk di luar kemah.

Tiba-tiba Hisyam mendengar suara dalam kemah. Padahal selain Said, tiada

orang lagi. Ketika Hisyam melihat ke dalam kemah, Said berkata, “Aku tidak

suka kembali.”

Ia mengulurkan tangan kanannya. Dan ia melompat bangun dari

tidurnya. Hisyam tidak bisa menyembunyikan keheranannya. Ia segera

mendekap pemuda itu sambil mendekapnya. “Ada apakah? Kenapa kau

berkata begitu?” tanya Hisyam.

“Aku tidak akan memberitahukannya padamu,” jawab Said.

Hisyam bersumpah dengan nama Allah supaya Said memberitahukan

hal itu padaanya. Said malah balik bertanya, “Apakah engkau berjanji tidak

akan membuka rahasia itu selama hidupku?”

“Baiklah.”

Said menarik nafas. Sejurus kemudian, ia berkata, “Aku bermimpi,

seolah telah tiba hari kiamat. Semua orang telah keluar menunggu

panggilan Allah. Dalam keadaan itu tiba-tiba ada dua orang menghampiriku.

Page 83: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Tiada orang yang sebagus kedua orang itu. Mereka menyalamiku dan

mereka berkata kepadaku:

“Terimalah kabar baik. Allah telah mengampuni dosamu dan memuji

usahamu. Allah menerima amal baik dan doamu. Karena itu, marilah pergi

untuk kami perlihatkan kepadamu nikmat yang tersedia untukmu.”

Lalu, keduanya membawaku keluar dari tempat itu. Mereka

menyediakan kuda yang tidak serupa dengan kuda-kuda yang ada di dunia,

sebab larinya bagaikan kilat atau angin yang kencang. Dan akupun

mengendarainya, sehingga sampai di gedung yang tinggi dan besar. Gedung

itu tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, seakan-akan terbuat dari

perak yang berkilatan. Ketika aku sampai di muka pintu, tiba-tiba pintu

terbuka sebelum diketuk, lalu aku masuk dan melihat segala sesuatu yang

tidak dapat disifatkan dan tergerak dalam hati. Dan bidadari-bidadari serta

pelayan-pelayan sebanyak bintang di langit. Dan ketika mereka melihat aku,

mereka bernyanyi-nyanyi dengan berbagai nyanyian. Seorang dari mereka

berkata, “Itu kekasih Allah telah tiba, ucapkanlah selamat datang

kepadanya.”

Sampai di situ, Said menghentikan ceritanya sejenak. Hisyam

mendengarkan dengan saksama. Said pun melanjutkan, “Lalu aku berjalan

hingga sampailah di ruangan tidur terbuat dari emas bertaburan permata,

diliputi dengan kursi emas. Tiap-tiap kursi ada gadis yang tidak dapat

disifatkan oleh manusia kecantikannya, dan di tengah-tengah mereka ada

yang tinggi dan tercantik. Kedua orang yang membawaku berkata, ‘Itu

keluargamu dan ini tempatmu.’ Kemudian mereka meninggalkannku. Lalu

gadis-gadis itu datang kepadaku memberi sambutan dan mereka

mendudukkan aku di tengah, di samping gadis yang cantik sambil berkata,

‘Itu istrimu.’

Aku bertanya kepadanya, "Dimanakah aku ketika itu?"

Dan ia menjawab, "Engkau di Jannatul Ma’wa".

Lalu aku bertanya "siapa dia?"

Ternyata ia adalah istriku yang kekal. Lalu aku ulurkan tanganku

kepadanya, tetapi ditolak dengan halus sambil berkata, ‘Kini kamu harus

kembali ke dunia dan tinggal tiga hari’. Nah, aku tidak suka itu. Hingga aku

berkata, ‘Aku tidak suka kembali,” Said mengakhiri ceritanya.

Mendengar cerita itu, Hisyam tidak dapat menahan air mata.

“Beruntung kau Said. Allah telah memperlihatkan pahala amal baikmu.”

Said malah bertanya, “Apakah ada orang lain yang melihat kejadian

ini?”

Page 84: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

“Tidak.”

Lalu ia berkata, “Tutuplah hal ini selama hidupku.”

Said berwudhu dan berminyak harum. Ia lalu mengambil senjatanya

dan menuju ke medan perang sambil berpuasa. Hisyam tak hentinya

mengagumi pemuda itu. Orang-orang banyak menceritakan kehebatan

perjuangannya, belum pernah mereka melihat perjuangan sedemikian. Ia

meletakkan dirinya dalam serangan musuh, dan mengatasinya.

Pada hari kedua, ia bertempur lebih hebat. Pada waktu malam, Said

tetap melaksanakan salat dan bangun pagi untuk kembali maju ke medan

perang. Pemuda itu tak hentinya menerapkan apa yang ia kerjakan malam

dan siang hari. Sepanjang hari itu ia bertempur terus-menerus. Hingga

tepat matahari terbenam, tibalah sebuah panah mengenai lehernya.

Jatuhlah ia sebagai syahid. Hisyam tetap memperhatikannya, sedang orang-

orang mengangkatnya.

“Bahagialah engkau, berbuka malam ini. Sekiranya aku bersamamu,”

ujar Hisyam. Said mengginggit bibirnya sambil tersenyum,

“Alhamdulillaahilladzi sadaqana wa’dahu,” kemudian dia mengingal dunia.

Saat itu, Hisyam berkata kepada orang-orang. “Hai sekalian orang,

seperti inilah kita harus berlomba-lomba.”

Orang-orang pun semakin tahu bahwa Said telah mengorbankan

waktu dan hidupnya untuk dakwah. Untuk sebuah perjuangan. Tidak ada

istilah rugi untuknya. Ia berjuang untuk Allah. Walaupun harus berdarah-

darah. Setiap malam, ia khusyuk bermunajat kepada Allah terus

mendekatkan diri, meningkatkan kemampuan dan kekuatan dirinya. Siang,

ia bertempur menghadapi musuh. Sepanjang malam, orang hanya

menceritakan keadaan itu saja. (Saad Saefullah)

Page 85: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

SRIKANDI MUSLIMAH

Perempuan adalah saudara laki-laki. Demikian ungkapan Rasulullah

SAW tentang perempuan, seperti diriwayatkan dalam sahih Bukhari.

Pernyataan seperti ini banyak ditemui dalam sirah dakwah Nabi SAW.

Kaum Muslimin tidak akan lupa bahwa yang pertama kali mengimani

Muhammad ibnu Abdullah sebagai Nabi dan Rasul adalah seorang

perempuan yang dijadikan oleh Allah SWT sebagai istrinya, Ibu Khadijah.

Beliaulah yang membantu Rasul berdakwah, membelanya, dan

mengeluarkan harta bendanya bagi dakwah. Ia sangat mencintai suaminya

di saat banyak orang mengucilkan dan membencinya. Beliaulah yang

berada di sisi Rasul dan membela dakwah Nabi dengan tegar tanpa surut

sampai akhir hayatnya tiga tahun sebelum hijrah. Inilah srikandi Muslimah

pertama.

Di Makkah dan Madinah bukan hanya laki-laki yang berdakwah,

melainkan juga perempuan. Saudah binti Zam'ah, setelah memeluk Islam,

segera mendakwahi keluarganya sampai suaminya masuk Islam.

Bahkan keduanya saling mendukung untuk turut berhijrah ke

Habasyah. Demi dakwah, sang suami pun meninggal di negeri Najasyi itu.

Akhirnya sepulangnya ke Makkah, Allah SWT menetapkannya sebagai istri

Nabi SAW.

Ummu 'Ammar (istri Yasir, ibunya 'Ammar bin Yasir) adalah orang

pertama yang terbunuh fi sabilillah untuk kemudian diikuti oleh suaminya.

Demikian pula Fatimah binti Al-Khatab yang didampingi oleh suaminya

berdiskusi dengan kakaknya Umar bin Khatab yang berakhir dengan

masuknya Umar ke dalam Islam.

Di kala pasukan Nabi hendak pergi ke Khaibar, pergilah Ummu Sinaan

menghadap Beliau, meminta disertakan dalam pasukan guna keperluan

menjaga minuman, mengobati orang sakit dan orang luka, dan menjaga

perbekalan. Permintaan tersebut dikabulkan Rasulullah dengan

menyatakan, ''Pergilah dengan mendapat berkah dari Allah.''

Tidak jarang peran perempuan Muslimah ketika itu pada bidang yang

berisiko tinggi. Asma binti Abu Bakar bertugas mengantar makanan bagi

ayahandanya (Abu Bakar) dan Rasulullah SAW yang tengah bersembunyi di

gua Sur dalam perjalanan hijrah ke Madinah.

Peran ini sangat berbahaya bagi keselamatan dirinya. Namun, dengan

cerdik, Asma berjalan menuju bukit itu sambil menggembalakan kambing.

Page 86: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Ia berjalan di depan, kambing-kambingnya di belakang sehingga jejak

kakinya terhapus jejak kambing. Akhirnya Rasul dan Abu Bakar pun lolos.

Terang sekali, betapa kaum perempuan seyogianya menjadi srikandi

Muslimah seperti mereka. Sudah saatnya perempuan menolak kaum hawa

didudukkan atau mendudukkan diri sebagai pengeksploitasi birahi,

penghibur dengan goyangan dahsyat, penumpuk kekuatan pada

kecantikannya, dan pengabai terhadap kehidupan masyarakat yang para

warganya dilahirkan dengan penuh kesusahan? (Dedeh Wahidah Achmad)

Page 87: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

MENAHAN MARAH

Suatu hari Rasulullah SAW bertamu ke rumah Abu Bakar Shidiq.

Ketika sedang bercengkerama dengan Rasulullah, tiba- tiba datang seorang

Arab badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. Makian,

kata- kata kotor keluar keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak

menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah.

Melihat hal ini Rasulullah tersenyum.

Kemudian orang Arab badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini

makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh

serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut.

Rasulullah kembali memberikan senyum.

Semakin marahlah orang Arab badui ini. Untuk ketiga kalinya ia

mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini

selaku manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat

menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab badui itu dengan

makian pula. Terjadilah perang mulut. Seketika itu Rasulullah beranjak dari

tempat duduknya. Ia meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam.

Melihat hal ini, selaku tuan rumah Abu Bakar tersadar dan menjadi

bingung. Dikejarnya Rasulullah yang sudah sampai halaman rumah.

Kemudian Abu Bakar berkata, ''Wahai Rasulullah, janganlah Anda biarkan

aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan

kesalahan ku!''

Rasulullah menjawab, ''Sewaktu ada seorang Arab badui datang lalu

mencelamu, dan engkau tidak menanggapinya, aku tersenyum karena

banyak Malaikat di sekelilingmu yang akan membelamu di hadapan Allah.

Begitu pun, yang kedua kali ketika ia mencelamu dan engkau tetap

membiarkannya, maka para Malaikat semakin bertambah banyak

jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali yang ketiga ia

mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka

seluruh Malaikat pergi meninggalkanmu. Hadirlah Iblis di sisimu. Oleh

karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak

memberikan salam kepadanya.''

Demikian Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk bersabar

menahan amarah, dengan tidak membalas keburukan dengan hal-hal yang

buruk pula. Allah berfirman, ''Hai orang-orang yang beriman, mohonlah

pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah

beserta orang-orang yang sabar.''

Page 88: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

BALASAN MENINGGALKAN SHOLAT

Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah S.A.W sedang duduk

bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam

masjid dengan menangis.

Apabila Rasulullah S..A.W melihat pemuda itu menangis maka

baginda pun berkata, "Wahai orang muda kenapa kamu menangis?"

Maka berkata orang muda itu, "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah

meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak

memandikannya."

Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a.

ikut orang muda itu untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu,

maka Abu Bakar r.a dan Umar r.s. mendapati ayah orang mudah itu telah

bertukar rupa menjadi babi hitam, maka mereka pun kembali dan

memberitahu kepada Rasulullah S.A.W, "Ya Rasulullah S.A.W, kami lihat

mayat ayah orang ini bertukar menjadi babi hutan yang hitam."

Kemudian Rasulullah S.A.W dan para sahabat pun pergi ke rumah

orang muda dan baginda pun berdoa kepada Allah S.W.T, kemudian mayat

itu pun bertukar kepada bentuk manusia semula. Lalu Rasulullah S.A.W dan

para sahabat menyembahyangkan mayat tersebut.

Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu

berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S.A.W pun

bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apakah yang telah

dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"

Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mahu

mengerjakan solat." Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para

sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sembahyang. Di hari

kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang

hitam."

Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan

sewaktu mereka menyembahyanginya tiba-tiba kain kafan itu bergerak.

Apabila mereka membuka kain kafan itu mereka melihat ada seekor ular

sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan

menghisap darah mayat.

Lalu mereka cuba membunuh ular itu. Apabila mereka cuba untuk

membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, "Laa ilaaha illallahu

Muhammadu Rasulullah, menagapakah kamu semua hendak membunuh

aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang

Page 89: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

memerintahkan kepadaku supaya menyeksanya sehingga sampai hari

kiamat."

Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan

oleh mayat ini?". Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di

antaranya :

Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk sembahyang

berjamaah.

Dia tidak mahu keluarkan zakat hartanya.

Dia tidak mahu mendengar nasihat para ulama.

Maka inilah balasannya.

Page 90: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

MUWASSOFAAT MENTORING

MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

Page 91: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

1. Karakteristik Kader Tahun Pertama No KARAKTERISTIK SK K C B BS SBS

4 5 6 7 8 9 A. SALIMUL AQIDAH (Akidah yang Selamat) 1. Tidak meruqyah kecuali dengan qu’ran

ma’tsur 4 5 6 7 8 9

2. Tidak berhubungan dengan jin 4 5 6 7 8 9 3. Tidak memeinta tolong pada orang yang

berlindung pada jin 4 5 6 7 8 9

4. Tidak meramal nasib dengan melihat telapak tangan

4 5 6 7 8 9

5. Tidak meminta berkah dengan mengusap-usap kuburan

4 5 6 7 8 9

6. Tidak menghadiri majilis dukun dan peramal

4 5 6 7 8 9

7. Tidak meminta tolong pada orang yang telah di kubur / mati

4 5 6 7 8 9

8. Tidak bersumpah dengan selain Allah 4 5 6 7 8 9 9. Tidak tasya-um(merasa sial atau

mendengar sesuatu) 4 5 6 7 8 9

10 Mengikhlasan amal untuk Allah 4 5 6 7 8 9 11 Mengimani rukun iman 4 5 6 7 8 9 12 Beriman kepada nikmat dan siksa kubur 4 5 6 7 8 9 13 Mensyukuri nikmat Allah ketika mendapat

nikmat 4 5 6 7 8 9

14 Menjadikan syetan sebagai musush 4 5 6 7 8 9 15 Tidak mengikuti langkah-langkah setan 4 5 6 7 8 9 16 Menerima & tunduk secara penuh kpd Allah

tdk bertakhkim selain yg di turunkan Allah 4 5 6 7 8 9

B. SHOHIHUL IBADAH (Ibadah yang Benar) 1. Tidak sungkan Adzan (bg Ikhwan) 4 5 6 7 8 9 2. Ikhsan dalam thoharoh 4 5 6 7 8 9 3. Bersemangat untuk sholat jamaah 4 5 6 7 8 9 4. Bersemangat untuk berjamaah di masjid 4 5 6 7 8 9 5. Ikhsan dalam sholat 4 5 6 7 8 9 6. Qiyamul Lail minimal 1 kali per minggu 4 5 6 7 8 9 7. Membayar zakat 4 5 6 7 8 9 8. Berpuasa fardhu 4 5 6 7 8 9 9. Berpuasa sunnah minimal sehari dalam

sebulan 4 5 6 7 8 9

10 Niat melaksanakan haji 4 5 6 7 8 9 11 Komitmen terhadap adab tilawah 4 5 6 7 8 9 12 Khusyuk dalam membaca Al-Quran 4 5 6 7 8 9

Page 92: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

13 Hafal satu juz Alquran 4 5 6 7 8 9 14 Komitmen terhadap Wirid tilawah harian 4 5 6 7 8 9 15 Berdoa pada waktu-waktu utama 4 5 6 7 8 9 16 Menutup hari-harinya dengan bertaubat

dan beristghfar 4 5 6 7 8 9

17 Berniat pada setiap melakukan pekerjaan 4 5 6 7 8 9 18 Menjauhi dosa besar 4 5 6 7 8 9 19 Merutinkan dzikir pagi hari 4 5 6 7 8 9 20 Merutinkan dzikir sore hari 4 5 6 7 8 9 21 Dzikir kepada Allah pada setiap keadaan 4 5 6 7 8 9 22 Memenuhi nadzar 4 5 6 7 8 9 23 Menyebarluaskan salam 4 5 6 7 8 9 24 Menahan anggota tubuh dengan segala yang

haram 4 5 6 7 8 9

25 Beriktikaf pada bulan romadhon ketika mungkin

4 5 6 7 8 9

26 Mempergunakan siwak senantiasa menjaga kondisi thoharoh jika mungkin

4 5 6 7 8 9

C. MATINUL KHULUQ (Akhlaq Terpuji) 1. Tidak takabur 4 5 6 7 8 9 2. Tidak imma’ah (asal ikut, tidak punya

prinsip) 4 5 6 7 8 9

3. Tidak dusta 4 5 6 7 8 9 4. Tidak mencaci maki 4 5 6 7 8 9 5. Tidak mengadu domba 4 5 6 7 8 9 6. Tidak ghibah 4 5 6 7 8 9 7. Tidak mematikan omongan orang lain 4 5 6 7 8 9 8. Tidak mencibir dengan isyarat apapun 4 5 6 7 8 9 9. Tidak menhina dan meremehkan orang lain 4 5 6 7 8 9 10 Tidak menjadikan orang buruk sebagai

teman / sahabat 4 5 6 7 8 9

11 Menyayangi yang kecil 4 5 6 7 8 9 12 Menghormati yang besar 4 5 6 7 8 9 13 Memenuhi janji 4 5 6 7 8 9 14 Birul Walidain 4 5 6 7 8 9 15 Menundukkan pandangan 4 5 6 7 8 9 16 Menyimpan rahasia 4 5 6 7 8 9 17 Menutupi dosa orang lain 4 5 6 7 8 9 18 Memiliki ghiroh (rasa cemburu) terhadap

keluarganya 4 5 6 7 8 9

19 Memiliki ghiroh (rasa cemburu) pada agamanya

4 5 6 7 8 9

D. QODIRUN ‘ALAL KASBI (Mampu Menciptakan Bidang Usaha)

Page 93: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

1. Menjauhi sumber penghasilan yang haram 4 5 6 7 8 9 2. Menjauhi riba 4 5 6 7 8 9 3. Menjauhi judi dengan segala macamnya 4 5 6 7 8 9 4. Menjauhi tindak penipuan 4 5 6 7 8 9 5. Membayar zakat 4 5 6 7 8 9 6. Menabung meskipun sedikit 4 5 6 7 8 9 7. Tidak menunda dalam melaksanakan hak

orang lain 4 5 6 7 8 9

8. Menjaga fasilitas umum 4 5 6 7 8 9 9. Menjaga fasilitas khusus 4 5 6 7 8 9 E. MUTSAQOFUL FIKR (Cerdas dalam Berfikir) 1. Baik dalam membaca dan menulis 4 5 6 7 8 9 2. Membaca satu juz tafsir Al-Qur’an (juz 30) 4 5 6 7 8 9 3. Memperhatikan hukum-hukum tilawah 4 5 6 7 8 9 4. Menghafal separuh hadist arbain 4 5 6 7 8 9 5. Menghafal 20 hadist riyadush sholikin 4 5 6 7 8 9 6. Mengkaji markalah makiyyah dan

menguasai karakteristiknya 4 5 6 7 8 9

7. Mengenal 10 sahabat yang dijamin masuk surga

4 5 6 7 8 9

8. Mengetahui hukum thoharoh 4 5 6 7 8 9 9. Mengetahui hukum sholat 4 5 6 7 8 9 10 Mengetahui hukum puasa 4 5 6 7 8 9 11 Membaca sesuatu di luar spesialisasinya 4 5 6 7 8 9 12 Memperluas wawasan diri dengan sarana-

sarana baru 4 5 6 7 8 9

13 Menyadari adanya peperangan zionisme terhadap islam

4 5 6 7 8 9

14 Mengetahui Ghozwul Fikri 4 5 6 7 8 9 15 Mengetahui organisasi-organisasi

terselubung 4 5 6 7 8 9

16 Mengetahui bahaya pembatasan kelahiran 4 5 6 7 8 9 17 Menjadi pendengar yang baik 4 5 6 7 8 9 18 Mengemukakan pendapatnya 4 5 6 7 8 9 19 Berpartisipasi dalam kerja-kerja jama’i 4 5 6 7 8 9 20 Tidak menerima suara-suara miring tentang

islam 4 5 6 7 8 9

F. QOWIYUL JISM (Kuat Fisiknya) 1. Bersih badan 4 5 6 7 8 9 2. Bersih pakaian 4 5 6 7 8 9 3. Bersih tempat tinggal 4 5 6 7 8 9 4. Komitmen dengan adab makan dan minum

sesuai sunnah 4 5 6 7 8 9

Page 94: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

5. Tidak isrof (bergadang) 4 5 6 7 8 9 6. Komitmen dengan olah raga 4 5 6 7 8 9 7. Bangun sebelum fajar 4 5 6 7 8 9 8. Memeperhatikan tata cara baca yang sehat 4 5 6 7 8 9 9. Tidak merokok 4 5 6 7 8 9 10 Menghindari tempat-tempat kotor dan

polusi 4 5 6 7 8 9

11 Menhindari tempat-tempat bencana 4 5 6 7 8 9 G. MUJAHIDUN LI NAFSIHI (Bersungguh-Sungguh) 1. Menjauhi segala yang haram 4 5 6 7 8 9 2. Menjauhi tempat bermain yang haram 4 5 6 7 8 9 3. Menjauhi tempat maksiat 4 5 6 7 8 9 H. MUNAZHAMU FI SYU’UNIHI (Urusannya Tertata) 1. Memperbaiki penampilan 4 5 6 7 8 9 2. Tidak menjalin hubungan dengan lembaga-

lembaga yang menentang islam 4 5 6 7 8 9

I. HARISUN ‘ALA WAQTHIHI (Waktunya Terpelihara) 1. Bangun pagi 4 5 6 7 8 9 2. Komitmen dengan waktu untuk belajar 4 5 6 7 8 9 J. NAFI’UN LI GHOIRIHI (Bermanfaat bagi yang lain) 1. Melaksanakan hak orang tua 4 5 6 7 8 9 2. Ikut berpartisipasi dalam kegembiraan 4 5 6 7 8 9 3. Membantu yang membutuhkan 4 5 6 7 8 9 4. Memberi petunjuk pada orang yang sesat 4 5 6 7 8 9 5. Menikah dengan pasangan yang sesuai 4 5 6 7 8 9 2. Satuan Kapasitas Kader Jenjang Pertama NO KARAKTERISTIK KETERANGAN DINIYAH 01 Memahami Tauhidullah 02 QL min 1x/pkn 03 Sholat Tepat waktu 04 Sholat Berjama’ah 05 Shom sunnah min 3x/pkn 06 Sholat dhuha min 1x/pkn 07 Infak min 1x/pkn 08 Tdk terpengaruh oleh fikroh sekuler 09 Wirid dan dzikir selesai sholat 10 Bersedia adzan dan iqomah 11 Melaksanakan sholat jum’at 12 Tilawah min 7 hlm / pekan 13 Hafalan min ½ juz 30 14 Hafalan hadist Arba’in 1-6

Page 95: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

KEPRIBADIAN 01 Menutup Aurat 02 Berjilbab Rapi 03 Berpenampilan rapi 04 Tdk berjabat tangan dengan yang bukan

mahram

05 Tdk berkhalwat 06 Menegakkan Hijab 07 Ghadul Bashor 08 Menyebarkan Salam / 5 S SKILL MAMAGERIAL 01 Mengagendakan seluruh aktivitasnya 02 Berani dan mampu memimpin rapat 03 Mampu menyusun proposal dan surat

menyurat

04 Mampu mengorganisasikan ide dan gagasannya

05 Menguasai komputer dan internet 06 Memiliki kemampuan public relation 07 Mengenali dan berusaha mengembangkan

potensi dirinya

SKILL AKADEMIK 01 Serius dengan program kuliah 02 Membaca sesuai dengan bidang

keahliannya min 1 jam / hari

03 Menguasai bahasa inggris dasar 04 Mempelajari bahasa Arab dasar 05 Mampu membuat karya ilmiah 06 IPK min : 3.00 SOSPOL 01 Mengetahui dan memahami peta politik

kampus

02 Mengikuti perkembangan isu politik regional, nasional &internasional

03 Memahami perpolitikkan dunia Islam 04 Terlibat aktif dalam aksi-aksi politik 05 Memahami politik sebagai bagian dari

dakwah

FIKRIATUD DA’WAH 01 Memahami urgensi dakwah kampus 02 Memahami perjalanan dakwah pemuda 03 Memahami marhalah makiyyah dan

madaniyyah

Page 96: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

04 Memahami problematika umat kontemporer

05 Memahami gerakan-gerakan yang memusuhi islam dan peta pemikirannya

06 Memahami sinergsitas dakwah kampus HARAKATUD DAKWAH 01 Pernah menjadi panitia kegiatan dakwah

kampus

02 Intima’ terhadap forum takwiniyah 03 Berpartisipasi dalam agenda-agenda

dakwah

04 Komitmen terhadap aktivitas dakwah 05 Komitmen menjadi pemandu

Page 97: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

PROGRESS REPORT DAN EVALUASI MENTORING

MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

Page 98: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

LEMBAR

PROGRESS REPORT DAN EVALUASI

Kelompok :…………………………………

Jurusan :…………………………………

Nama Mentor

…………………………………………………

Peserta

1. …………………………… :…………………

2. …………………………… :…………………

3. …………………………… :…………………

4. …………………………… :…………………

5. …………………………… :…………………

6. …………………………… :…………………

7. …………………………… :…………………

8. …………………………… :…………………

9. …………………………… :…………………

10…………………………… :…………………

Page 99: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

MENTORING ISLAM

Mahasiswa Pecinta Mushollah (MPM) Al-Iqra FEKON

Universitas Tadulako

BIODATA MENTOR

1. Nama lengkap : ………………………………...

2. Nama panggilan : ………………………………...

3. Tempat/tanggal lahir : ………………………………...

4. Alamat asal : ………………………………...

5. Telepon/email : ………………………………...

6. Alamat Surabaya : ………………………………...

7. Telepon/email : ………………………………...

8. Suku : ………………………………...

9. Golongan darah : ………………………………...

10. Berat/tinggi badan : ………………………………...

11. Ciri khas fisik : ………………………………...

12. Kesukaan

Makanan : ………………………………...

Warna : ………………………………...

Hobbi : ………………………………...

Kepribadian : ………………………………...

13. Keahlian yang dimiliki : Pilih (mengemudi, elektronik, dagang,

mengajar) atau ………….……………………..

14. Prestasi yang diraih : ………………………………..……………………....

15. Orang tua

Ayah : ………………………………...

Pekerjaan : ………………………………...

Ibu : ………………………………...

Pekerjaan : ………………………………...

16. Jumlah saudara kandung : (Anak ke…….dari……..)

No Nama Tanggal lahir Status

17. Riwayat Pendidikan

Jenjang Nama Instansi Tahun lulus

Page 100: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

18. Pengalaman organisasi

No Nama Organisasi Jabatan Periode

19. Buku Bacaan (Islami/Pengetahuan) yang pernah dibaca

No Judul Buku Pengarang

Page 101: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Tips Mentoring

HOW TO MAKE OUR DAKWAH SUCCESS

Bingung memulai mentoring?

Atau lupa sama materi yang akan disampaikan?

Mungkin bisa dicoba beberapa tips berikut. Walaupun cuma tausiyah

ringan tapi bisa dicoba di lapangan.

Before Action

Apa yang harus disiapkan sebelum mentoring?

Sebenarnya sudah sangat jelas bahwa mentoring bertujuan untuk

mengenalkan dan membina mahasiswa agar menjadi individu muslim

yang berakhlak Islami, menjadi pendukung dakwah Islam dan

menjadi penyebar dakwah di kampus dan masyarakat. Trus gimana

caranya ?

Kalau tujuan mentoring seperti itu, maka perubahan yang harus kita

lakukan terhadap peserta adalah perubahan perilaku, akhlak, dan

fikrah keIslamannya. Artinya, kita harus mempersiapkan kekuatan

maknawiyah (keimanan) sebelum terjun ke medan perang tarbawi

ini. Biasakan untuk mengawali persiapan dengan tilawah agar

perkataan kita diberi ‘bobot’oleh Allah SWT, karena allah yang Maha

membolak-balik hati hamba-hamba-Nya. Juga jangan lupa shalat

malam sehari sebelumnya. Mudah-mudahan dengan persiapan

ruhiyah yang cukup, lidah kita tidak kelu saat memberi materi

mentoring. Trus apalagi persiapannya?

Persiapan materi.

Brothers, ingatlah bahwa seluruh ucapan kita harus bertandaskan

dengan ilmu. Bobot perkataaan kita juga akan bernilai jika didasari

dengan referensi-referensi Ilahiyah dan pemikiran para pakar-pakar

dakwah. Mungkin buku panduan Mentoring yang diterbitkan UPIM

dapat menjadi entri point Antum dalam memberikan materi. Tapi

lebih bagus lagi kalau referensi yang disarankan juga Antum baca.

Tapi jangan lupa, jadilah mentor yang menyenangkan, jangan

terkesan menggurui.

Tips lainnya? Supaya persaudaraan kita dengan adik mentor tambah

erat, sudah selayaknya sebelum mentoring kita mengingatkan adik-

Page 102: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

adik mentor untuk datang pada saat mentoring. Jika ternyata adik

mentor berealasan tidak bisa hadir, maka pastikan alasannya syar’i.

Dan tetap berikan simpati yang baik sambil tetap memberikan

tausiyah yang memperkokoh ikatan persaudaraan dengannya.

At The Battle

Berikut ada beberapa tips singkat saat ‘pertempuran’ itu berlangsung:

1. Sambut saudaramu dengan senyuman yang tulus. Senyuman yang

penuh dengan rasa cinta fillah, kemudian ulurkan tanganmu, jabat

tangannya dengan penuh kehangatan. Jangan malu utnuk

menunjukkan kehangatan ukhuwah. Kesan pertama bagi adik

sangat menentukan proses mentoring selanjutnya. Ingat

saudaraku : “Tak ada kesempatan kedua untuk memberikan kesan

pertama”

2. Lakukan pembukaan (tahmid, shalawat, basmalah, tilawah).

3. Lakukan warming up (kalau memungkinkan) yaitu dengan

menulis cepat harapan selama mentoring setelah diberitahukan

topik mentoring, setelah itu lakukan review hasil menulis cepat.

4. Lakukan review materi sebelumnya, jawab pertanyaan jika ada

yang bertanya.

5. Selalu ingatkan adik agar bersyukur bahwa kita dilahirkan dalam

keadaan Islam, karena orang Islam akan dijamin masuk surga,

bersyukur bahwa kita dilahirkan dalam keadaan sehat dan

ingatkan behwa beberapa implementasi dari bersyukur adalah

ibadah yang benar, menuntut ilmu dengan benar.

6. Manfaat ukhuwah Islamiyah.

7. Tanyakan bagaimana kondisi adik-adik.

8. Sampaikan materi inti.

9. Menanyakan hajat satu persatu dan didoakan bersama-sama satu

persatu. Misalkan masalah diniyah, kuliah, keluarga atau

keseharian di kampus, bahkan permasalahan remaja sekalipun

(curhat).

10. Pernyataan cinta fillah. Bersalaman-berpelukan kalau perlu

pernyataan cinta fillah.

Page 103: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Before The End of Battle

Sebelum berpisah,

Ingatkan pertemuan selanjutnya,

Tegaskan kembali janji atau kesediaan Antum untuk membantu

adik mentor dalam urusan tertentu (misalnya meminjamkan buku

) dan,

Catat keadaan terakhir dirinya (ruhiyah, akademis, keluarga, dll)

di catatan pribadi Antum, supaya bisa di follow-up atau dibantu

mentor lainnya. Jika menemukan permasalahan yang serius atau

sulit dipecahkan, silahkan cepat-cepat hubungi UPIM.

PETUNJUK PENGISIAN FORM

Progress Report

Progess report menjadi salah satu sarana untuk melakukan kontrol

terhadap pelaksanaan mentoring khususnya berkenaan dengan

proses penyampaian materi. Hal yang perlu diperhatikan dalam

pengisiannya:

1. Pengisian dilakukan di setiap proses mentoring.

2. Ruang-ruang yang ada didisi dengan kondisi yang sesungguhnya

dari proses mentoring:

a. Ruang gambaran penyampaian berisi ringkasan materi yang

disampaikan secara global.

b. Hal-hal yang ditanyakan berisi lontaran-lontaran pertanyaan

dari peserta berkenaan dengan materi yang disampaikan.

c. Hal penting/keterangan tambahan berisi kondisi dinamika

kelompok lainnya, misal: metode penyampaian, ada anggota

yang presentasi materi, pengumpulan dana infaq, kondisi

peserta/kelompok yang perlu segera disikapi, dll.

Lembar Evaluasi untuk Peserta

Lembar evaluasi ini merupakan salah satu upaya untuk mengontrol

amalan harian dari peserta, sehingga bisa diketahui seberapa jauh

pengamalan tarbiyah Islamiyah peserta. Hal yang perlu diperhatikan :

1. Kolom mendatar yang berjumlah sepuluh menunjukkan peserta

(identitas/nomor urut peserta) seperti yang tercantum dalam

halaman muka dari buku ini.

Page 104: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

2. Pengisian tiap kotaknya bisa mengacu pada lembaran muhasabah

peserta yang diusahakan mandiri sesuai kesepakatan masing-

masing kelompok.

Progress report, lembaran evaluasi peserta dan lembar evaluasi akan

dimonitoring oleh Kaderisasi MPM Al-Iqra secara berkala sesuai

dengan waktu yang diumumkan kemudian.

Ket: 2 Lembar berikutnya digandakan sesuai dengan jumlah

pertemuan.

Page 105: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Lembar Evaluasi Untuk Peserta

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Kehadiran (Y/I/S/A)

2. Keterlambatan (Y/T)

3. Tilawah Qur’an (Jml.

Hal)

4. Sholat Berjama’ah

(B/C/K)

5. Sholat Dhuha

(B/C/K)

6. Sholat Malam (B/C/K)

7. Shoum Sunnah

(B/C/K)

8. Hafalan Qur’an (Y/T)

9. Olah Raga (Brp kali)

10. Silaturrahmi (Y/T)

Keterangan : Y= ya ;T= tidak;S= sakit;I= ijin;A= alpa

Lembar Evaluasi Peserta Ke Mentor

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Penyampaian Materi (B/C/K)

2. Penguasaan Materi (B/C/K)

Keterangan : C= cukup; K= kurang; B= baik

Lembar Evaluasi Mentor ke Peserta

No Parameter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Keaktifan

2. Kerapian

3. Kepahaman

Page 106: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Lembar Progres Report

Pertemuan Ke :

Materi :

Tanggal : Waktu : s.d

Tempat :

Gambaran Penyampaian Materi :

Hal-hal Yang Ditanyakan :

No. Pertanyaan

1.

2.

3.

4.

5.

Page 107: Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

6.

7.

8.

9.

10

Hal-hal / Keterangan Tambahan :