BPH
description
Transcript of BPH
BENIGN PROSTATE
HYPERPLASIAPembimbing:
dr. Susilo Rachman, Sp.B.
BPHLAPORAN KASUS
IDENTITAS
• Nama : Tn. A• Nomer RM : 0126856• Jenis kelamin : Laki-laki• Umur : 75 tahun• Alamat : Brondong - Tuban• Status : Menikah• Suku : Jawa• Agama : Islam• Tgl. MRS : 10/6/2015
KELUHAN UTAMA
• BAK tidak lancar
RPS
• Pasien datang ke poli bedah mengeluhkan BAK tidak lancar. Pasien mengaku kesulitan BAK mulai dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Bila ingin BAK harus mengejan dan keluar sedikit – sedikit, sering merasa tidak puas setelah BAK. Sejak 1 minggu yang lalu pasien mengeluh BAK menetes dan kadang nyeri jika BAK, lalu memutuskan berobat ke mantri. Oleh mantri puskesmas disarankan dipasang selang kencing setelah itu kencing tidak ada keluhan. Setelah beberapa hari bebas keluhan, selang kencing dilepas. Tapi keluhan kambuh lagi. Oleh mantri pasien disarankan berobat ke RSUD. BAK pasien berwarna kuning jernih, tidak pernah ada darah, dan tidak pernah tampak ada pasir/batu.
RPD
• Riwayat hipertensi (-), kencing manis (-) • Riwayat gangguan kencing sebelumnya (-)
RPK
• Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat sakit seperti ini
PEMERIKSAAN FISIK 10/6/15
• Keadaan : Baik• Kesadaran : Compos mentis, GCS 4-5-6• Tek.darah : 130/100 mmHg• Nadi : 76 kali per menit, reguler,kuat• Pernafasan : 20 kali per menit• Suhu badan : 36.5°C• Suara bicara : normal• Gizi : cukup
PEMERIKSAAN FISIK 10/6/15
• Kepala Leher : dbn• Thoraks : dbn• Abdomen : dbn• Ekstremitas : dbn
STATUS UROLOGI10/6/15
• STATUS UROLOGI• Regio Costovertebralis• Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, tanda radang tidak ada,
hematom tidak ada, alignment tulang belakang normal, massa tumor tidak tampak
• Palpasi : Massa tumor tidak teraba, ballotemen ginjal tidak teraba, nyeri tekan tidak didapatkan
• Perkusi: Nyeri ketok tidak didapatkan• • Regio Suprapubic• Inspeksi : Kesan cembung, warna kulit sama dengan sekitar, massa
tumor tidak tampak, hematom tidak ada, edema tidak ada• Palpasi : Nyeri tekan (+), buli-buli teraba, massa tumor tidak teraba
STATUS UROLOGI (lanjutan)
10/6/15
• Regio Genitalia Eksterna• Penis• Inspeksi : Warna lebih gelap dari sekitarnya, tampak penis sudah disunat, Ostium
Urethra Eksterna di ujung penis, massa tumor tidak ada, hematom tidak ada• Palpasi : Tidak teraba massa tumor, tidak nyeri tekan• • Scrotum• Inspeksi : Warna lebih gelap dari sekitarnya, hematom tidak ada, udem tidak ada, massa
tumor tidak ada• Palpasi : Tampak dua buah testis, kesan normal, massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada.• • Perineum• Inspeksi : Warna sama dengan sekitar, massa tumor tidak tampak, hematom tidak ada,
edema tidak ada• Palpasi : Massa tumor tidak teraba, tidak nyeri tekan
STATUS UROLOGI (lanjutan)
10/6/15
RECTAL TOUCHER• Tonus sphincter ani kuat, mukosa licin.• Prostat teraba menonjol ke arah rektum, ukuran ± 2
cm, konsistensi padat kenyal, permukaan rata, simetris, sulcus medianus masih dapat teraba, nyeri tekan tidak ada.
• massa tumor tidak teraba• Handscoen : faeces tidak ada, lendir tidak ada, darah
tidak ada
DIAGNOSIS KLINIS
• Retensio Urine e.c. BPH
LAB DARAH 8/6/15
• Hb: 14,7 g/dl• Hitung Jenis• Eosinofil: 3,9%• Basofil: 0,2%• Neutrofil: 53,8%• Limfosit: 30,5%• Monosit: 11,6%• WBC: 9,57 x 10³/µl• RBC: 5,04 x 10⁶/µl• HCT: 44,5%• Plt: 316 x 10³/µl• LED: 28/55 mm/jam
• PT/APTT: 11,5 / 40
• GDP : 90 mg/dl• BUN : 16,1 mg/dl• SK : 1,28 mg/dl• SGOT: 24 u/l• SGPT: 21 u/l
LAB URINE 8/6/15
• Warna: yellow• pH: 6,5• Glukosa: (+)1• Leu: 500/ul• Nitrit: +• Urobilin: normal• Bilirubin: (-)• Protein: (+) 25mg/dl• Eri: 6-7• Sperma: ++• Bakteri: -• Ca Oksalat: (+)
USG 5/6/15
• Kesimpulan: Hypertrophy prostate dengan tepi lobulated, perlu evaluasi PSA
PLANNING 10/6/15
• Bed rest• Cek lab DL, Liver Function Test, Renal Function Test,
Urinalisis• USG upper lower abdomen• Konsultasi Sp.An• Pro operasi/TVP (Trans Vesica Prostatectomy) tgl 11/6/15
PLANNING 11/6/15 (Hari H Operasi)
• Bed rest• Diet TKTP 2500 kkal/hari dan banyak minum• Infus RL 20 tpm• Inj. Ceftriaxon 2x1 gram• Inj. Asam Tranexamat 3x1 amp• Inj. Ketorolac 3x1 amp• Rawat Luka
PLANNING 12/6/15
• Bed rest• Diet TKTP 2500 kkal/hari dan banyak minum• Infus RL 20 tpm• Inj. Ceftriaxon 2x1 gram• Inj. Asam Tranexamat 3x1 amp• Inj. Ketorolac 3x1 amp• Rawat Luka• Pro KRS kontrol poli bedah
BPHTINJAUAN PUSTAKA
BPH
• Adalah pertumbuhan berlebihan dari sel-sel prostat yang tidak ganas (Lee, 2006)
ANATOMI
• Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus (kerucut) terbalik yang dilapisi oleh kapsul fibromuskuler
• Terletak disebelah inferior vesika urinaria, mengelilingi bagian proksimal uretra (uretra pars prostatika) dan berada disebelah anterior rektum.
• Bentuknya sebesar kenari dengan berat normal dewasa kurang lebih 20 gram
• Jarak basis ke apex kurang lebih 3 cm, lebar yang paling jauh 4 cm dengan tebal 2,5 cm
FISIOLOGI
• Pada laki-laki remaja prostat belum teraba pada colok dubur, sedangkan pada orang dewasa sedikit teraba dan pada orang tua biasanya mudah teraba
• Pertambahan unsur kelenjar menghasilkan warna kuning kemerahan, konsisitensi lunak dan berbatas jelas dengan jaringan prostat yang terdesak berwarna putih ke abu-abuan dan padat
• Sekret kelenjar prostat adalah cairan seperti susu yang bersama-sama sekret dari vesikula seminalis merupakan komponen utama dari cairan semen
VASKULARISASI
• Prostat diperdarahi oleh arteri vesika inferior, arteri pudendalis interna arteri hemoroidalis medialis.
VASKULARISASI
• Darah vena prostat dialirkan kedalam fleksus vena periprostatika yang berhubungan dengan vena dorsalis penis, kemudian dialirkan ke vena iliaka interna yang juga berhubungan dengan pleksus vena presakral.
INERVASI
• Prostat menerima serabut-serabut saraf sympathis dan parasympathis dari plexus nervosus prostaticus. Serabut-serabut parasympathis berasal dari medulla spinalis segmen sacralis.
KELENJAR LIMFE
• Pembuluh lymphe berjalan menuju ke lymphonodus iliacus internus
• Ada juga yang menuju ke lymphonodus iliacus externus dan lymphonodus sacralis
• Pembuluh-pembuluh lymphe dari vas deferens berakhir pada lymphonodus iliacus externus, sedangkan yang berasal dari vesica seminalis mengalir ke lymphonodus iliacus internus dan externus
ETIOLOGI
• Teori Dihidrotestosteron (DHT)• Teori Ketidakseimbangan Estrogen-Testosteron • Teori Interaksi Sel Stroma dan Sel Epitel Prostat• Teori Apoptosis• Teori Stem Cell
FAKTOR RESIKO
• Hormonal• Usia• Ras• Riwayat keluarga• Obesitas• Diet• Aktivitas seksual• Merokok• Konsumsi alkohol• Kebiasaan olah raga• Diabetes melitus
MANIFESTASI KLINIS
Tanda Obstruksi• Hesistansi• Pancaran miksi lemah• Intermitensi• Miksi tidak puas• Distensi abdomen• Terminal dribbling (menetes)• Volume urine menurun• Mengejan saat berkemih
Tanda Iritasi
• Frekuensi• Nokturi• Urgensi• Disuria • Infeksi saluran kemih
Pertanyaan Jawaban dan Skor
Keluhan pada bulan terakhir Tidak <20% <50% 50% >50%Hampir
selalu
a. Adakah anda merasa buli-buli tidak kosong setelah berkemih 0 1 2 3 4 5
b. Berapa kali anda berkemih lagi dalam waktu 2 menit 0 1 2 3 4 5
c. Berapa kali terjadi arus urin berhenti sewaktu berkemih 0 1 2 3 4 5
d. Berapa kali anda tidak dapat menahan untuk berkemih 0 1 2 3 4 5
e. Beraapa kali terjadi arus lemah sewaktu memulai kencing 0 1 2 3 4 5
f. Berapa keli terjadi bangun tidur anda kesulitan memulai untuk
berkemih0 1 2 3 4 5
g. Berapa kali anda bangun untuk berkemih di malam hari 0 1 2 3 4 5
Kualitas Hidup Delighted Pleased Mostly
Satisfied
Mixed Mostly
Dissatisfied
Unhappy Terrible
Jika Anda harus hidup dengan keluhan berkemih
seperti saat ini selama sisa hidup Anda,
bagaimana perasaan Anda?
0 1 2 3 4 5 6
RECTAL TOUCHER
• Dijumpai pembesaran prostat teraba simetris dengan konsistensi kenyal, sulkus medialis yang pada keadaan normal teraba di garis tengah, mengalami obliterasi karena pembesaran kelenjar.
GRADING BPH
• Derajat 1• Apabila ditemukan keluhan prostatismus, pada DRE (colok dubur)
ditemukan penonjolan prostat dan sisa urine kurang dari 50 ml
• Derajat 2• Ditemukan tanda dan gejala seperti pada derajat 1, prostat lebih
menonjol, batas atas masih teraba dan sisa urine lebih dari 50 ml tetapi kurang dari 100 ml
• Derajat 3• Seperti derajat 2, hanya batas atas prostat tidak teraba lagi dan sisa
urin lebih dari 100 ml
• Derajat 4• Apabila sudah terjadi retensi total
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium (sedimen urin, kultur urin, faal ginjal, gula darah, PSA)
• Radiologis (BOF, IVP, sistoskopi, USG, TRUS) • PA• Residual urin dan uroflowmetri
IVP
TRUS
UROFLOWMETRI
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
DD Obstruksi• Striktur uretra• Kontraktur leher vesika• Batu buli kecil• Kanker prostat• Kelemahan otot detrusor
(misalnya pada pasien dengan asma kronis yang menggunakan obat parasimpatolitik)
DD Iritasi
• Instabilitas detrusor• Karsinoma in situ vesika• Infeksi saluran kemih• Prostatitis• Batu ureter distal• Batu vesika kecil
TUJUAN TERAPI
• Memperbaiki keluhan miksi• Meningkatkan kualitas hidup• Mengurangi obstruksi intravesika• Mengembalikan fungsi ginjal jika terjadi gagal ginjal• Mengurangi volume residu urine setelah miksi• Mencegah progrefitas penyakit
TERAPI
• Watchful waiting• Medikamentosa• Minimally invasive• Operatif
WATCHFUL WAITING
• Skor IPSS dibawah 7 • Hanya mendapat edukasi (tanpa obat):
• Jangan mengkonsumsi kopi atau alcohol• Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang mengiritasi
buli-buli (kopi/cokelat)• Batasi obat-obat influenza yang mengandung
fenilpropanolamin• Kurangi makanan pedasadan asin• Jangan menahan kencing terlalu lama • KONTROL SECARA PERIODIK
MEDIKAMENTOSA
• Penghambat reseptor adrenergik α • Tamsulosin (Flomax), Alfuzosin (Uroxatral)
• Penghambat 5 α reduktase• Avodart (dutasteride) dan Proscar (finasteride)
• Fitofarmaka• Pyegeum africanum, Serenoa repens, Hypoxis
rooperi, Radix urtica
MINIMALLY INVASIVE
• Transurethral Microwave Therapy (TUMT)• Transurethral Needle Ablation (TUNA)• Transurethral Balloon Dilatation of the Prostate• Transurethral Resection of the Prostate (TURP)• Transurethral Incision of the Prostate (TUIP)
TURP
OPERATIF (BEDAH)
• Bedah terbuka• Prostatektomi terbuka sederhana• Operasi laser• Photoselective Vaporisation Therapy (PVT)
BEDAH TERBUKA
KOMPLIKASI BPH
• Inkontinensia paradoks• Batu kandung kemih• Hematuria• Sistitis• Pyelonefritis• Retensi urine• Refluks vesiko ureter• Hidroureter• Hidronefrosis• Gagal ginjal
PATOFISIOLOGIRETENSIO URIN
PROGNOSIS
• Prognosis BPH berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi pada tiap individu walaupun gejalanya cenderung meningkat. Namun BPH yang tidak segera ditindak memiliki prognosis yang buruk karena dapat berkembang menjadi kanker prostat
TERIMA
KASIH...