BPH

51
BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA Pembimbing: dr. Susilo Rachman, Sp.B.

description

presentasi BPHpembesaran prostat jinakbenign prostate hyperplasiapresentasi lapsus bedahSMF Bedah Umumdokter muda

Transcript of BPH

Page 1: BPH

BENIGN PROSTATE

HYPERPLASIAPembimbing:

dr. Susilo Rachman, Sp.B.

Page 2: BPH

BPHLAPORAN KASUS

Page 3: BPH

IDENTITAS

• Nama : Tn. A• Nomer RM : 0126856• Jenis kelamin : Laki-laki• Umur : 75 tahun• Alamat : Brondong - Tuban• Status : Menikah• Suku : Jawa• Agama : Islam• Tgl. MRS : 10/6/2015

Page 4: BPH

KELUHAN UTAMA

• BAK tidak lancar

Page 5: BPH

RPS

• Pasien datang ke poli bedah mengeluhkan BAK tidak lancar. Pasien mengaku kesulitan BAK mulai dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Bila ingin BAK harus mengejan dan keluar sedikit – sedikit, sering merasa tidak puas setelah BAK. Sejak 1 minggu yang lalu pasien mengeluh BAK menetes dan kadang nyeri jika BAK, lalu memutuskan berobat ke mantri. Oleh mantri puskesmas disarankan dipasang selang kencing setelah itu kencing tidak ada keluhan. Setelah beberapa hari bebas keluhan, selang kencing dilepas. Tapi keluhan kambuh lagi. Oleh mantri pasien disarankan berobat ke RSUD. BAK pasien berwarna kuning jernih, tidak pernah ada darah, dan tidak pernah tampak ada pasir/batu.

Page 6: BPH

RPD

• Riwayat hipertensi (-), kencing manis (-) • Riwayat gangguan kencing sebelumnya (-)

Page 7: BPH

RPK

• Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat sakit seperti ini

Page 8: BPH

PEMERIKSAAN FISIK 10/6/15

• Keadaan : Baik• Kesadaran : Compos mentis, GCS 4-5-6• Tek.darah : 130/100 mmHg• Nadi : 76 kali per menit, reguler,kuat• Pernafasan : 20 kali per menit• Suhu badan : 36.5°C• Suara bicara : normal• Gizi : cukup

Page 9: BPH

PEMERIKSAAN FISIK 10/6/15

• Kepala Leher : dbn• Thoraks : dbn• Abdomen : dbn• Ekstremitas : dbn

Page 10: BPH

STATUS UROLOGI10/6/15

• STATUS UROLOGI• Regio Costovertebralis• Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, tanda radang tidak ada,

hematom tidak ada, alignment tulang belakang normal, massa tumor tidak tampak

• Palpasi : Massa tumor tidak teraba, ballotemen ginjal tidak teraba, nyeri tekan tidak didapatkan

• Perkusi: Nyeri ketok tidak didapatkan•  • Regio Suprapubic• Inspeksi : Kesan cembung, warna kulit sama dengan sekitar, massa

tumor tidak tampak, hematom tidak ada, edema tidak ada• Palpasi : Nyeri tekan (+), buli-buli teraba, massa tumor tidak teraba

Page 11: BPH

STATUS UROLOGI (lanjutan)

10/6/15

• Regio Genitalia Eksterna• Penis• Inspeksi : Warna lebih gelap dari sekitarnya, tampak penis sudah disunat, Ostium

Urethra Eksterna di ujung penis, massa tumor tidak ada, hematom tidak ada• Palpasi : Tidak teraba massa tumor, tidak nyeri tekan•  • Scrotum• Inspeksi : Warna lebih gelap dari sekitarnya, hematom tidak ada, udem tidak ada, massa

tumor tidak ada• Palpasi : Tampak dua buah testis, kesan normal, massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada.•  • Perineum• Inspeksi : Warna sama dengan sekitar, massa tumor tidak tampak, hematom tidak ada,

edema tidak ada• Palpasi : Massa tumor tidak teraba, tidak nyeri tekan

Page 12: BPH

STATUS UROLOGI (lanjutan)

10/6/15

RECTAL TOUCHER• Tonus sphincter ani kuat, mukosa licin.• Prostat teraba menonjol ke arah rektum, ukuran ± 2

cm, konsistensi padat kenyal, permukaan rata, simetris, sulcus medianus masih dapat teraba, nyeri tekan tidak ada.

• massa tumor tidak teraba• Handscoen : faeces tidak ada, lendir tidak ada, darah

tidak ada

Page 13: BPH

DIAGNOSIS KLINIS

• Retensio Urine e.c. BPH

Page 14: BPH

LAB DARAH 8/6/15

• Hb: 14,7 g/dl• Hitung Jenis• Eosinofil: 3,9%• Basofil: 0,2%• Neutrofil: 53,8%• Limfosit: 30,5%• Monosit: 11,6%• WBC: 9,57 x 10³/µl• RBC: 5,04 x 10⁶/µl• HCT: 44,5%• Plt: 316 x 10³/µl• LED: 28/55 mm/jam

• PT/APTT: 11,5 / 40

• GDP : 90 mg/dl• BUN : 16,1 mg/dl• SK : 1,28 mg/dl• SGOT: 24 u/l• SGPT: 21 u/l

Page 15: BPH

LAB URINE 8/6/15

• Warna: yellow• pH: 6,5• Glukosa: (+)1• Leu: 500/ul• Nitrit: +• Urobilin: normal• Bilirubin: (-)• Protein: (+) 25mg/dl• Eri: 6-7• Sperma: ++• Bakteri: -• Ca Oksalat: (+)

Page 16: BPH

USG 5/6/15

• Kesimpulan: Hypertrophy prostate dengan tepi lobulated, perlu evaluasi PSA

Page 17: BPH

PLANNING 10/6/15

• Bed rest• Cek lab DL, Liver Function Test, Renal Function Test,

Urinalisis• USG upper lower abdomen• Konsultasi Sp.An• Pro operasi/TVP (Trans Vesica Prostatectomy) tgl 11/6/15

Page 18: BPH

PLANNING 11/6/15 (Hari H Operasi)

• Bed rest• Diet TKTP 2500 kkal/hari dan banyak minum• Infus RL 20 tpm• Inj. Ceftriaxon 2x1 gram• Inj. Asam Tranexamat 3x1 amp• Inj. Ketorolac 3x1 amp• Rawat Luka

Page 19: BPH

PLANNING 12/6/15

• Bed rest• Diet TKTP 2500 kkal/hari dan banyak minum• Infus RL 20 tpm• Inj. Ceftriaxon 2x1 gram• Inj. Asam Tranexamat 3x1 amp• Inj. Ketorolac 3x1 amp• Rawat Luka• Pro KRS kontrol poli bedah

Page 20: BPH

BPHTINJAUAN PUSTAKA

Page 21: BPH

BPH

• Adalah pertumbuhan berlebihan dari sel-sel prostat yang tidak ganas (Lee, 2006)

Page 22: BPH

ANATOMI

• Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus (kerucut) terbalik yang dilapisi oleh kapsul fibromuskuler

• Terletak disebelah inferior vesika urinaria, mengelilingi bagian proksimal uretra (uretra pars prostatika) dan berada disebelah anterior rektum.

• Bentuknya sebesar kenari dengan berat normal dewasa kurang lebih 20 gram

• Jarak basis ke apex kurang lebih 3 cm, lebar yang paling jauh 4 cm dengan tebal 2,5 cm

Page 23: BPH

FISIOLOGI

• Pada laki-laki remaja prostat belum teraba pada colok dubur, sedangkan pada orang dewasa sedikit teraba dan pada orang tua biasanya mudah teraba

• Pertambahan unsur kelenjar menghasilkan warna kuning kemerahan, konsisitensi lunak dan berbatas jelas dengan jaringan prostat yang terdesak berwarna putih ke abu-abuan dan padat

• Sekret kelenjar prostat adalah cairan seperti susu yang bersama-sama sekret dari vesikula seminalis merupakan komponen utama dari cairan semen

Page 24: BPH

VASKULARISASI

• Prostat diperdarahi oleh arteri vesika inferior, arteri pudendalis interna arteri hemoroidalis medialis.

Page 25: BPH

VASKULARISASI

• Darah vena prostat dialirkan kedalam fleksus vena periprostatika yang berhubungan dengan vena dorsalis penis, kemudian dialirkan ke vena iliaka interna yang juga berhubungan dengan pleksus vena presakral.

Page 26: BPH

INERVASI

• Prostat menerima serabut-serabut saraf sympathis dan parasympathis dari plexus nervosus prostaticus. Serabut-serabut parasympathis berasal dari medulla spinalis segmen sacralis.

Page 27: BPH

KELENJAR LIMFE

• Pembuluh lymphe berjalan menuju ke lymphonodus iliacus internus

• Ada juga yang menuju ke lymphonodus iliacus externus dan lymphonodus sacralis

• Pembuluh-pembuluh lymphe dari vas deferens berakhir pada lymphonodus iliacus externus, sedangkan yang berasal dari vesica seminalis mengalir ke lymphonodus iliacus internus dan externus

Page 28: BPH

ETIOLOGI

• Teori Dihidrotestosteron (DHT)• Teori Ketidakseimbangan Estrogen-Testosteron • Teori Interaksi Sel Stroma dan Sel Epitel Prostat• Teori Apoptosis• Teori Stem Cell

Page 29: BPH

FAKTOR RESIKO

• Hormonal• Usia• Ras• Riwayat keluarga• Obesitas• Diet• Aktivitas seksual• Merokok• Konsumsi alkohol• Kebiasaan olah raga• Diabetes melitus

Page 30: BPH

MANIFESTASI KLINIS

Tanda Obstruksi• Hesistansi• Pancaran miksi lemah• Intermitensi• Miksi tidak puas• Distensi abdomen• Terminal dribbling (menetes)• Volume urine menurun• Mengejan saat berkemih

Tanda Iritasi

• Frekuensi• Nokturi• Urgensi• Disuria • Infeksi saluran kemih

Page 31: BPH

Pertanyaan Jawaban dan Skor

Keluhan pada bulan terakhir Tidak <20% <50% 50% >50%Hampir

selalu

a. Adakah anda merasa buli-buli tidak kosong setelah berkemih 0 1 2 3 4 5

b. Berapa kali anda berkemih lagi dalam waktu 2 menit 0 1 2 3 4 5

c. Berapa kali terjadi arus urin berhenti sewaktu berkemih 0 1 2 3 4 5

d. Berapa kali anda tidak dapat menahan untuk berkemih 0 1 2 3 4 5

e. Beraapa kali terjadi arus lemah sewaktu memulai kencing 0 1 2 3 4 5

f. Berapa keli terjadi bangun tidur anda kesulitan memulai untuk

berkemih0 1 2 3 4 5

g. Berapa kali anda bangun untuk berkemih di malam hari 0 1 2 3 4 5

Kualitas Hidup Delighted Pleased Mostly

Satisfied

Mixed Mostly

Dissatisfied

Unhappy Terrible

Jika Anda harus hidup dengan keluhan berkemih

seperti saat ini selama sisa hidup Anda,

bagaimana perasaan Anda?

0 1 2 3 4 5 6

Page 32: BPH

RECTAL TOUCHER

• Dijumpai pembesaran prostat teraba simetris dengan konsistensi kenyal, sulkus medialis yang pada keadaan normal teraba di garis tengah, mengalami obliterasi karena pembesaran kelenjar.

Page 33: BPH

GRADING BPH

• Derajat 1• Apabila ditemukan keluhan prostatismus, pada DRE (colok dubur)

ditemukan penonjolan prostat dan sisa urine kurang dari 50 ml

• Derajat 2• Ditemukan tanda dan gejala seperti pada derajat 1, prostat lebih

menonjol, batas atas masih teraba dan sisa urine lebih dari 50 ml tetapi kurang dari 100 ml

• Derajat 3• Seperti derajat 2, hanya batas atas prostat tidak teraba lagi dan sisa

urin lebih dari 100 ml

• Derajat 4• Apabila sudah terjadi retensi total

Page 34: BPH

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Laboratorium (sedimen urin, kultur urin, faal ginjal, gula darah, PSA)

• Radiologis (BOF, IVP, sistoskopi, USG, TRUS) • PA• Residual urin dan uroflowmetri

Page 35: BPH

IVP

Page 36: BPH

TRUS

Page 37: BPH

UROFLOWMETRI

Page 38: BPH

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

DD Obstruksi• Striktur uretra• Kontraktur leher vesika• Batu buli kecil• Kanker prostat• Kelemahan otot detrusor

(misalnya pada pasien dengan asma kronis yang menggunakan obat parasimpatolitik)

DD Iritasi

• Instabilitas detrusor• Karsinoma in situ vesika• Infeksi saluran kemih• Prostatitis• Batu ureter distal• Batu vesika kecil

Page 39: BPH

TUJUAN TERAPI

• Memperbaiki keluhan miksi• Meningkatkan kualitas hidup• Mengurangi obstruksi intravesika• Mengembalikan fungsi ginjal jika terjadi gagal ginjal• Mengurangi volume residu urine setelah miksi• Mencegah progrefitas penyakit

Page 40: BPH

TERAPI

• Watchful waiting• Medikamentosa• Minimally invasive• Operatif

Page 41: BPH

WATCHFUL WAITING

• Skor IPSS dibawah 7 • Hanya mendapat edukasi (tanpa obat):

• Jangan mengkonsumsi kopi atau alcohol• Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang mengiritasi

buli-buli (kopi/cokelat)• Batasi obat-obat influenza yang mengandung

fenilpropanolamin• Kurangi makanan pedasadan asin• Jangan menahan kencing terlalu lama • KONTROL SECARA PERIODIK

Page 42: BPH

MEDIKAMENTOSA

• Penghambat reseptor adrenergik α • Tamsulosin (Flomax), Alfuzosin (Uroxatral)

• Penghambat 5 α reduktase• Avodart (dutasteride) dan Proscar (finasteride)

• Fitofarmaka• Pyegeum africanum, Serenoa repens, Hypoxis

rooperi, Radix urtica

Page 43: BPH

MINIMALLY INVASIVE

• Transurethral Microwave Therapy (TUMT)• Transurethral Needle Ablation (TUNA)• Transurethral Balloon Dilatation of the Prostate• Transurethral Resection of the Prostate (TURP)• Transurethral Incision of the Prostate (TUIP)

Page 44: BPH

TURP

Page 45: BPH

OPERATIF (BEDAH)

• Bedah terbuka• Prostatektomi terbuka sederhana• Operasi laser• Photoselective Vaporisation Therapy (PVT)

Page 46: BPH

BEDAH TERBUKA

Page 47: BPH

KOMPLIKASI BPH

• Inkontinensia paradoks• Batu kandung kemih• Hematuria• Sistitis• Pyelonefritis• Retensi urine• Refluks vesiko ureter• Hidroureter• Hidronefrosis• Gagal ginjal

Page 48: BPH

PATOFISIOLOGIRETENSIO URIN

Page 49: BPH
Page 50: BPH

PROGNOSIS

• Prognosis BPH berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi pada tiap individu walaupun gejalanya cenderung meningkat. Namun BPH yang tidak segera ditindak memiliki prognosis yang buruk karena dapat berkembang menjadi kanker prostat

Page 51: BPH

TERIMA

KASIH...