BPH Askep
-
Upload
helni-comp -
Category
Documents
-
view
21 -
download
4
Transcript of BPH Askep
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF BPH
(BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA) PADA KLIEN Tn “A“
DI KAMAR OPERASI RSUD MATARAM
TANGGAL 18-25 APRIL 2005
Tanggal masuk :
Jam :No MR :
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Tn “ A“
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan : -
Pekerjaan : Tani
Alamat : Dsn. Lamben, Ds. Batujai, Kec. Praya Barat, Loteng
b. Penanggung jawab
Nama : Tn “ H“
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hub dgn klien : Anak
Alamat : Dsn. Lamben, Ds. Batujai, Kec. Praya Barat, Loteng
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama MRS : kecing sedikit demi sedikit
b. Keluhan saat dikaji
Klien mengeluh kencing keluar sedikit demi sedikit sejak 3 bulan yang lalu, dan
saat ini klien menggunakan catheter urine yang terpasang dari ruangan
perawatan.
c. Riwayat perjalanan penyakit :
Klien mengatakan sejak 3 bulan yang lalu klien mengeluh sulit kencing, bila
kencing biasanya sedikit-sedikit (menetes). Klien mengatakan nyeri tekan di
bawah umbilkus. Klien mengatkan 1 bulan yang lalu pernah di rawat di RSU
Praya dengan keluhan yang sama tetapi karena klien tidak merasakan adanya
perubahan klien minta pulang paksa. Karena adanya inisiatif dari keluarga klien
dibawa ke RSUD Mataram pada tanggal 10 / 05 / 2005 jam 11.40 lewat
poliklinik dengan keadaan umum sedang, kesadaran Composmentis (4,5,6),
tekanan darah 120/80, nadi 84, suhu 36,2, respirasi 20x/mt.
d. Riwayat penyakit sebelumnya:
Klien mengatakan belum pernah ia mengalami sakit seperti ini, klien
mengatakan biasanya ia mengeluh kepala pusing, badan pegal-pegal serta
matanya yang dikeluhkan hingga saat dikaji bila melihat untuk jarak yang jauh
sering samar-samar
e. Riwayat penyakit keluarga.
Klien dan keluarga mengatakan tidak ada dari anggota keluarga yang pernah
mengalami penyakit yang serupa dengan klien, dan keluarga juga mengatakan
tidak ada anggota keluarga yang sedang maupun pernah mengalami penyakit
menurun dan menular.
B. RIWAYAT BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
1. BIOLOGIS
a. Pernapasan
Sebelum sakit: klien menyatakan tidak pernah mangalami gangguan pernapasan
seperti sesak nafas.
Saat sakit: klien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam bernafas seperti
sesak nafas, klien mengatakan kadang-kadang ia batuk, bila saat batuk klien
mengeluh nyeri meningkat pada daerah bekas operasi.
b. Nutrisi
Sebelum sakit: klien mengatakan makann 3x sehari kadang lebih dengan porsi
yang berbeda-beda, klien mngatakan tidak ada kesulitan untuk menelan. Klien
minum biasanya 6-8 gelas sehari.kadang lebih
Saat sakit : klien mengatakan nafsu makan klien menurun, klien biasanya
makan setengah dari porsi yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Kadang pula
klien tidak memakannya. Klien mengatakan minum hanya 3-5 kadang-kadang
6 gelas sehari.
c. Eliminasi
Sebelum sakit kien mengatakan bahwa BAB dab BAKnya teratur. Klien BAB
2x sehari kadang lebih, tidak ada nyeri saat mengedan sedangkan untuk
BAKnya biasanya 4-5x sehari kadang lebih, tidak ada kesulitan dalam BAK.
Saat sakit klien mengatakan tidak ada yang terganggu pada pola BAB, klien
BAB di kamar mandi dibantu oleh keluarga, saat BAK klien mengatakan
merasakan nyeri saat mengedan namun saat ini klien di pasangkan kateter
sehingga klien tidak kesulitan untuk BAK, klien mengatakan tidak tahu berapa
kali ia kencing, terpasang cateter, 2000 ml jumlah urine dalam urine bag selama
tiga hari.
d. Aktivitas
Sebelum sakit klien mengatakan ia beraktivitas biasa sebagai seorang petani
tanpa mengalami gangguan.
Setelah sakit klien mengatakan teganggu karena adanya urine bag yang
terpasang, sehingga setiap klien mau kekamar mandi selalu menenteng urine
bag yang terpasang, dan sebagian kebutuhan klien dipenuhi oleh keluarga, dan
pergerakan klien tidak dibatasi..
e. Kebersihan diri
Sebelum sakit klien mengatakan mandi 2x kadang 3x sehari dan sikat gigi 1-2x
sehari.
Saat sakit klien mengatakan sejak masuk ruang perawatan kebersihan diri klien
selalu di penuhi oleh keluarga, seperti klien dilap 1 kali sehari dan ganti pakaian
setiap kotor.
f. Istirahat Tidur
Sebelum sakit klien mengatakan tidak mengalami gangguan istirahat tidur.
Klien mempunyai kebiasaan tidur jam 10 malam. Lama tidur klien 6-8 jam
sehari.
Saat sakit klien mngetakan sejak masuk ruang perawatan tidur klien kadang-
kadang terganggu/ sering terjaga karena adanya nyeri pada daerah supra pubis.
Klien mengatakan bahwa selama sakit klien lebih sering tidur siang, klien tetap
tidur jam 10 malam,
2. PSIKOLOGIS
Klien mengatakan merasa lebih tenang, saat dilakukan pengkajian dapat
mengutarakan keluhannya, dapat menjawab semua pertanyaan dan dapat menerima
keadaannya.
3. SOSIAL
Klien menyatakan biasa bergaul dengan siapa saja di lingkungannya maupun
lingkungan rumah sakit saat ini.
4. SPIRITUAL
Sebelum sakit klien dapat menjalankan ibadahnya baik sholat lima waktu, zidkir
terkadang klien membaca yasin.
Setelah sakit klien menyatakan tetap menjalani kewajibannya sebagai umat yang
beragama namun tidak seperti sebelum sakit.
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Vital Sign
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : chomposmentis
3) Tekanan darah 120/80 mmHg,
4) Nadi 80 X/mnt,
5) Respirasi.20 X/mnt.
6) Temperatur : 36 OC
b. Head to Toes
1) Kepala
- Rambut : beruban, rambut pendek dan rambut terlihat bersih, tidak
terdapat ketombe, tidak terdapat lesi di kulit kepala
- Wajah : bentuk wajah bulat, tidak terapat luka atau lesi di sekitar
wajah, wajah terlihat meringis karena kadang klien merasa kesakitan pada
daerah supra bubis, nyeri berada pada skala 3 dengan menggunakan interval
skla 0-5
- Hidung : hidung klien bersih, tidak terdapat polip, pertumbuhan
rambut hidung tampak merata.
- Mulut : keadaan bibir kering, tidak terdapat sariawan, lidah klien
kotor berwarna merah disertai bintik-bintik putih pada pangkal lidah. keadaan
gigi tidak lengkap berwarna putih kekuning-kuningan.
2) Leher : tidak terdapat bendungan vena jugolaris, denyut arteri karotis
teraba, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
3) Thorax : bentuk simetris, pengembangan dada maksimal, tidak terdapat
wheezing dan stridor saat respirasi, frekuensi 20x/mt.
4) Abdomen : terdapat nyeri tekan, turgor kulit tidak kembali cepat, teraba
keadaan blass kosong, tidak teraba adanya pembesaran pada hati dan ginjal .
5) Extremitas (anggota gerak)
Tidak ada keterbatasan gerak pada kedua ekstremitas klien. Pada ekstremitas
kanan/ kiri bawah terdapat kulit yang terkelipas akibat alergi, kulit kering,
ekstermitas atas tidak terdapat lesi, pergerakan tidak dibatasi pada kedua
ekstermits baik atas maupun bawah,
6) Genetalia
Genetalia kotor, tidak terdapat bulu pubis, terpasang kateter.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
o USG tanggal 12 Mei 2005
o Rontgen tanggal 11 Mei 2005
o Hasil laboratorium tanggal 15 januari 2005
Haemoglobin : 11,7
Lekosit : 11.600
Eritrosit : 4,06
Trombosit : 249.000
Hematokrit : 34,3
Hitung Jenis lekosit : Ba : -, Eo : 2, St : -, Seg : 80, Lym : 18.
Laju endap darah : 10
Clthing time : 6’00”
Bleeding time : 3’00”
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Glukosa - Puasa- 2 jam PP- Sewaktu 113
Mg%Mg%
70-106<160
Bilirubin - Total- Direck
0,080,36
Mg%Mg%
<1,0<0,2
SGOT 24 U/L <40SGPT 27 U/L <41Alkali Phospatase 169 U/L L: 115 P: 105Total Protein 6,0 Gr% 6,4 – 8,3Albumin 4,1 Gr% 3,5 – 5,0Globulin 1,9 Gr% 2,9 – 3,3Urea 43 Mg% 6 – 26 Kreatinin 1,1 Mg% L: 0,9 – 1,3
P : 0,6 – 11
2. PENGOBATAN (25-3-2005)
Ampicicillin 3x 1 Ampl
Antrain 3x 1 Ampl
Transamin 3x 1 Ampl
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN.
ANALISA DATA
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM1
2
DS : klien mengatakan tersa nyeri pada
daerah operasi klien mengatakan kepala terasa pusingDO : terdapat bekas operasi di abdomen adanya nyeri tekan klien tampak meringis akibat nyeri
didaerah operasi bekas operasi yang dijahit masih basah,
tertutup dengan gass. skala nyeri berada pada angka 5 dengan
menggunakan interval skala 0-10 temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N
80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt
DS : klien mengatakan tersa nyeri pada
daerah operasi klien mengatakan kepala terasa pusingDO : terdapat bekas operasi di abdomen adanya nyeri tekan klien tampak meringis akibat nyeri
didaerah operasi bekas operasi yang dijahit masih basah,
tertutup dengan gass. Luka belum menutup s4empurna skala nyeri berada pada angka 5 dengan
menggunakan interval skala 0-10 temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N
80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt
.
DS :
Terputusnya kontuinitas jaringan
merangsang nosiceptor perifer
dihantarkan melalui system persyarafan sensorik ke
medullakemudian
dihantarkan ke pons otak
kortex cerebripersepsi nyeri diterjemahkan
persepsi ini dihantar oleh system persyarafan motorik
nyeri
terputusnya kontinuiutas jaringan
keadaan luka yang basah dan lembab
bakteri mudah untuk berkembang biak
terjadi reaksi tubuh (leukosit menyerang bakteri
yang ada)
terbentuk bulla dengan bau busuk hasil akhir dari
perlawanan tubuh terhadap bakteri yang masuk
kedalam tubuh
Gangguan rasa nyaman nyeri
Resiko tinggi terhadap infeksi
3
4
klien mengatakan sejak dioperasi klien tidak pernah mandi dan dilap oleh anggota keluarganya.
DO : kulit klien kriput bibir klien kering, lidah klien kotor kulit klien lengket kulit kaki klien kering, terkelupas
akibat alergi genetalia kotor, tidak terdapat bulu
pubis, terpasang kateter. Sekitar operasi nampak kotor, temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N
80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt
DS : klien mengatakan sejak dioperasi nafsu
makan klien menurunDO : klien makan setengah dari porsi yang di
berikan RS kadang pula tidak dimakan klien minum 3-5 kadang 6 gelas sehari temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N
80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt
adanya asumsi orang sakit tidak boleh dimandikan
salah persepsi keluarga dan lien terhadap informasi
tidak mengenal sumber informasi
kurangnya pengetahuan
kurangnya nafsu makan
Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene
Perubahan pola nutrisi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan d/d klien
mengatakan tersa nyeri pada daerah operasi, klien mengatakan kepala terasa pusing, terdapat
bekas operasi di abdomen, adanya nyeri tekan, klien tampak meringis akibat nyeri didaerah
operasi, bekas operasi yang dijahit masih basah, tertutup dengan gass, skala nyeri berada pada
angka 5 dengan menggunakan interval skala 0-10, temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N 80
X/mnt, Resp. 20 X/mnt.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d keadaan luka yang masih basah dan lembab d/d
klien mengatakan tersa nyeri pada daerah operasi, klien mengatakan kepala terasa pusing,
terdapat bekas operasi di abdomen, adanya nyeri tekan, klien tampak meringis akibat nyeri
didaerah operasi, bekas operasi yang dijahit masih basah, tertutup dengan gass, Luka belum
menutup sempurna, skala nyeri berada pada angka 5 dengan menggunakan interval skala 0-10,
temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N 80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt.
3. gangguan mpemenuhan kebutuhan personal hygiene b/d klien mengatakan sejak
dioerasi klien tidak pernah mandikan dan dilap moleh anggota keluarganya, adanya asumsi
orang sakit tidak boleh dimandikan, salah persepsi keluarga dan lien terhadap informasi, tidak
mengenal sumber informasi, klien mengatakan sejak dioperasi klien tidak pernah mandi dan
dilap oleh anggota keluarganya, kulit klien kriput, bibir klien kering, lidah klien kotor, kulit
klien lengket, kulit kaki klien kering, terkelupas akibat alergi, genetalia kotor, tidak terdapat
bulu pubis, terpasang kateter, Sekitar operasi nampak kotor, temperatur : 36 , Tc 120/80
mmHg, N 80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt.
4. Perubahan pola nutrisi b/d mkurangnya nafsu makan klien d/d klien mengatakan
sejak dioperasi nafsu makan klien menurun, klien makan setengah dari porsi yang di berikan
RS kadang pula tidak dimakan, klien minum 3-5 kadang 6 gelas sehari, temperatur : 36 , Tc
120/80 mmHg, N 80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt.
C. RENCANA KEPERAWATAN.
1. Prioritas keperawatan.
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
b. Gangguan pola nutrisi
c. Potensial terjadinya infeksi
d. Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene
2. Rencana keperawatan
Tgl/Jam DX Tujuan Rencana Tidakan Rasional1 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 24 jam
diharapkan gangguan rasa
nyaman nyeri teratasi dengan
criteria :
- Klien
tidak mengeluhkan
adanya nyeri
- Skala
nyeri ada pada angka 2 (0-
10)
- Klien
tidak meringis lagi
1. observasi keadaa
umum dan tanda-tanda vital klien
2. ciptakan lingkungan
yang nyaman
3. ajarkan pada klien
teknik relaksasi dan distraksi
4. lakukan tindakan
kolaboratif dalam pemberian obat
1. tanda-
tanda vital merupakan indicator utama
terjadinya infeksi yang juga merupakan
petunjuk terhadap tingkat kejadin nyeri
2. lingkungan
yang nyaman dapat menambah ketenangan
psikologis klien yang dapat secara tidak
langsung mengurangi tingkat nyeri
3. dengan
teknik relaksasi dapat menambah suplai O2
dalam jaringan yang nyeri sehingga nyeri
dapat berkurang
distraksi dapat mengurangi impuls nyeri yang
di persepsikan oleh korteks
4. obat-
oobatan memegang peranan penting dapat
menurunkan nyeri.
1. Keadaan umum dan status nutrisi perlu
2.
3
Setelah dilakukan perawatan
selama 24 jam diharapkan
masalah gangguan pola
nutrisi dapat diatasi dengan
criteria sebagai berikut :
- nafsu
makan klien bertambah
- Porsi
yang disediakan dapat
dihabiskan
- Tanda-
tanda vital dalam batas
yang normal
1. kaji keadaan umum
dan status nutrisi klien
2. Jelaskan pada klien
dengan mengkonsumsi makanan
yang sesuai dengan diit yang
diberikan dapat berpengaruh dalam
proses penyembuhan klien
3. Anjurkan pada
keluarga untuk selalu memberikan
klien makan
1. observasi
keadaan umum dan vital sign klien
dikaji untuk melihat perkembangan nutrisi
klien akibat perubahan pola makan.
2. Pengathuan tentang manfaat makan dan
minum dapat meningkatkan semangat klien
dalam mengkonsumsi makanan yang
disediakan
3. Keluarg amerupakan orang terdekat yang
selalu setiap saat bersama klien, dank lien
akan merasa diperhatikan oleh keluarganya
1. tanda-tanda vital
merupakan indicator utama terjadinya infeksi
yang juga merupakan petunjuk terhadap
tingkat kejadin nyeri
2. dengan merawat
luka klien infeksi pada luka klien dapat
diminimkan
3. obat-oobatan
memegang peranan penting untuk
4
Setelah dilakukan perawatan
selama 24 jam diharapkan
masalah infeksi dapat di
hindari dengan criteria
sebagai berikut :
- Luka
klien tidak basah dan
lembab
- Luka
klien menutup dengan
sempurna
- Luka
napak bersih
Stelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 24 jam
di harapkan gangguan
pemenuhan kebutuhan
pe3rsonal hygiene klien
dapat teratasi dengan criteria
2. rawat
luka klien, obs perlekatan luka
3. kolabora
si dengan dokter untuk pemberian
obat
1) Jelaskan pada
pasien kalau keadaannya sekarang
ini dan klien harus memenuhi
kebutuhan PHnya
2) Berikan penjelasan
pada klien dan keluarga tentang
pentingnya kebersihan diri
3) Anjurkan keluarga
untuk memandikan klien
mempercepat mengeringnya luka
1) Dengan mengetahui bahwa
keadaannya klien akan semakin termotivasi
untuk memenuhi kebutuhan PHnya
2) Motivasi dari orang-orang
terdekat sangat dibutuhkan oleh klien untuk
meningkatkan kemauan untuk pemenuhan
PHnya
3) Keluarga memiliki
pengetahuan untuk merawat klien atau
anggota keluarganya yang lain
4) Kebutuhan personal hygiene
klien terpenuhi.
sebagai berikut :
- Klien
tidak malu lagi dan
semangat klien bertambah
untuk sembuh
4) Mandikan klien
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.Tgl/Jam DX Tindakan Keperawatan Evaluasi18/04/05
12.00
09.00
10.30
9.30
18/04/0512.00
09.30
09.30
1
2
1. Mengobservasi keadaan
umum dan tanda-tanda vital klien
(Suhu, Nadi, TD, dan Pernapasan).
2. Menciptakan lingkungan
yang nyaman (Dengan membersihkan
atau menyimpan sesuatu ditempatnya,
membuka korden dan jendela untuk
memperlancar sirkulasi udara)
3. Mengajarkan pada klien
teknik relaksasi dan distraksi (dengan
napas dalam dan mengajak klien
ngobrol atau menganjurkan klien untuk
membayangkan sesuatu hal yang klien
senangi)
4. melakukan tindakan
kolaborsi yaitu pemberian obat
1) Mengobsevasi keadaan
umum dan status nutrisi klien (melihat
keadaan keseharian klien seperti
perubahan kekuatan klien atau keadaan
dari tanda-tanda vital klien)
2) Jelaskan pada klien
dengan mengkonsumsi makanan yang
sesuai dengan diit yang diberikan dapat
berpengaruh dalam proses
penyembuhan klien
3) Anjurkan pada keluarga
untuk selalu memberikan klien makan
1. Mengobservasi
1) Keadaan umum
klien sedang
temp : 364 , Tc 120/80 mmHg, N
80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt
2) Klien
mengatakan lebih terasa nyaman
dengan lingkungan yang bersih
3) Klien mengikuti
instruksi yang diajarjan perawat
dan klien mengatakan kalau ia
masih merasakan nyeri saat
mengedan dank lien tampak
meringis saat nyerinya datang
4) Obat diberikan
via oral
1) Keadaan umum lemah
temperatur : 364 , Tc 120/80
mmHg, N 80 X/mnt, Resp. 20
X/mnt
2) Klien mengganggukkan
kepalanya dan mengatakan jika ia
akan berusaha untuk
menghabiskan makanan yang
diberikan oleh RS
3) Keluarga akan berusaha untuk
memberikan/ membantu klien
18/04/0512.00
1100
10.30
20/04/0512.00
12.30
13.00
09.30
3
4
keadaan umum dan vital sign klien
2. Merawat luka
klien, obs perlekatan luka
3. Berkolaborasi
dengan dokter untuk pemberian obat
1) Menjelaskan pada pasien
kalau keadaannya dan klien harus
memenuhi kebutuhan Phnya
2) Memberikan penjelasan
pada klien dan keluarga pentingnya
kebersihan diri
3) Anjurkan keluarga utnuk
memandikan klien
4) Memandikan klien
untuk memenuhi kebutuhannya
1. Keadaan
umum klien sedang
temp : 364 , Tc 120/80 mmHg, N
80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt
2. luka
klien masih basah dan lembab,
perlekatan luka belum sempurna
3. obat
diberikan via oaral
1) Klien terlihat
memperhatikan penjelasan
perawat dengan seksama namun
klien belum mau untuk
dimandikan
2) Keluarga
menganggukkan kepala
mendengar anjuran yang
diberikan perawat
3) Keluarga mau untuk
memandikan klien namun klien
belum mau untuk dimandikan
4) Klien belum mau
untuk dimandikan namun setelah
dibujuk klien hanya mau untuk
dilap saja.
E. EVALUASI KEPERAWATAN.
Catatan Perkembangan
Tgl/Jam DX Perkembangan SOAP19/04/05
10.00
19/04/0511.30
1
2
S : Klien mengatakan masih terasa nyeri pada daerah operasi
Klien mengatakan lebih merasa nyaman dengan
lingkungan yang tenang
O : keadaan umum klien sedang
klien meringis saat nyerinya datang
Skala nyeri berada pada angka 3 dengan menggunakan
interval skala 0-5
A : masalah belum teratasi
I : intervensi lanjut
P : Mengobservasi keadaa umum dan tanda-tanda vital klien
Menciptakan lingkungan yang nyaman
Mengajarkan pada klien teknik relaksasi dan distraksi
Memberikan klien obat penurun nyeri sesuai instruksi
E : keadaan umum klien sedang
klien masih terlihat meringis
Skala nyeri berada pada angka 3 engan menggunakan
interval skala 0-5
S : klien mengatakan belum bisa menghabiskan porsi yang
diberikan RS
O : Keadaan umum klien sedang
Klien hanya menghabiskan setengah dari porsi yang
disediakan RS
19/04/0512.30
20/04/0510.30
3
1.
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi lanjutkan
I : Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital klien
tiap 8 jam
Menjelaskan pada klien dengan mengkonsumsi makanan
yang sesuai dengan diit yang diberikan dapat berpengaruh
dalam proses penyembuhan klien
Menganjurkan pada keluarga untuk selalu memberikan
klien makan
E : Keadaan umum sedang
S : -
O : Keadaan umum klien sedang
Luka masih basah dan lembab
Luka belum menutup dengan sempurna
Luka maih nampak kotor
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi lanjutkan
I : Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital klien
tiap 8 jam
Merawat luka dan obs perlekatan luka
Berkolaborasi untuk pemberian obat
E : Keadaan umum sedang
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
Klien mengatakan lebih merasa nyaman dengan
lingkungan yang tenang
O : keadaan umum klien sedang
klien masih terlihat meringis
Skala nyeri berada pada angka 3 dengan menggunakan
interval skala 0-5
TD : 120/80, Suhu : 36 OC, N : 80 RR : 20x/menit
20/04/0511.00
20/04/0510.30
2.
3
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi lanjut
I : Mengobservasi keadaa umum dan tanda-tanda vital klien
Menciptakan lingkungan yang nyaman
Mengajarkan pada klien teknik relaksasi dan distraksi jika
nyeri datang
Melakukan tindakan kolaboratif seperti pemberian obat
penurun nyeri
E : keadaan umum klien sedang
klien masih terlihat meringis
Skala nyeri berada pada angka 3 dengan menggunakan
interval skala 0-5
S : klien mengatakan sudah bisa menghabiskan porsi yang
disediakan rumah sakit
O : Keadaan umum sedang
Klien menghabiskan porsi yang disediakan RS
Klien klien minum 5-6 gelas sehari
Klien masih mengeluh nyeri pada bekas operasi dank lien
masih takut untuk makan yang banyak
A : masalah teratasi
P : -
S : -
O : Keadaan umum klien sedang
Luka masih basah dan lembab
Luka belum menutup dengan sempurna
Luka maih nampak kotor
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi lanjutkan
I : Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital klien
tiap 8 jam
Merawat luka dan obs perlekatan luka
21/04/0511.30
21/04/0511.30
21/04/0511.30
1
3
4
Berkolaborasi untuk pemberian obat
E : Keadaan umum sedang
S : Klien mengatakan merasakan adanya nyeri.
Klien mengatakan lebih merasa nyaman dengan
lingkungan yang tenang
O : keadaan umum klien sedang
klien masih terlihat meringis
Skala nyeri berada pada angka 1 dengan menggunakan
interval skala 0-5
TD : 120/80, Suhu : 36 OC, N : 80 RR : 20x/menit
A : masalah teratasi.
P : -
S : -
O : Keadaan umum klien sedang
Luka masih basah dan lembab
Luka mulai menutup dengan sempurna
Luka maih nampak kotor
Spoor cateter dan drain di lepas
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi lanjutkan
I : Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital klien
tiap 8 jam
Merawat luka dan obs perlekatan luka
Berkolaborasi untuk pemberian obat
E : Keadaan umum sedang
S : klien mengatakan ia belum pernah mandi hanya dilap saja
oleh anggota keluarganya
21/04/0516.00
21/03/0517.00
4
O : Keadaan umum klien sedang
Kulit klien masih lengket
Daerah sekitar luka masih nampak kotor, genetalia kotor,
terpasang kateter.
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi lanjutkan
I : Menjelaskan pada pasien kalau keadaannya dan klien harus
memenuhi kebutuhan Phnya,
Memberikan penjelasan pada klien dan keluarga
pentingnya kebersihan diri,
Anjurkan keluarga utnuk memandikan klien,
Memandikan klien
E : Keadaan umum sedang
S : klien mengatakan ia belum pernah mandi hanya dilap saja
oleh anggota keluarganya
O : Keadaan umum klien sedang
Kulit klien masih lengket
Daerah sekitar luka masih nampak kotor, genetalia kotor,
terpasang kateter.
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi lanjutkan
I : Menjelaskan pada pasien kalau keadaannya dan klien harus
memenuhi kebutuhan Phnya,
Memberikan penjelasan pada klien dan keluarga
pentingnya kebersihan diri,
Anjurkan keluarga utnuk memandikan klien,
Memandikan klien
E : Keadaan umum sedang
Keluarga mengelap klien di tempat tidur hanya daerah
kepala, kaki dan tangan.
Bibir klien lembab
Kulit klien masih lengket
Daerah sekitar luka nampak kotor
Luka hamper melekat sempurna
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan ini telah di periksa dan di perbaiki oleh dosen pembimbing di rumah sakit
dan pendidikan pada
Hari : :
Tanggal :
MENGETAHUI
Pembimbing Pendidikan Pembimbing Ruangan
1. 1.
2. 2.
DS : klien mengatakan sejak dioperasi klien BAB 6x klien BAB di tempat tidur dibantu oleh keluarga klien mengatakan merasakan nyeri bila ia mengedan namun tidak sekuat sebelum operasi klien tidak tahu berapa kali ia kencingDO : terpasang kateter jumla urine dalam urine bag 2000 ml selama 3 hari
temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N 80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt
Ketidak mampuan kandung kemih dikosongkan secara sempurna