Blok 4 - Kasus 1.docx

13
Kasus 1 Skenario 1 Seorang pria A usia 30 tahun merasa bahwa berat badannya semakin lama semakin bertambah. Oleh karena itu A berinisiatif untuk mengurangi berat badannya dengan cara melakukan olahraga lari. Pada hari pertama, A berlari mengelilingi stadion olahraga sebanyak 5 kali. Pada hari kedua, A kembali berlari mengelilingi stadion olahraga, namun A merasa kedua kakinya mendadak kram setelah 2 kali mengelilingi lapangan. A berlari tanpa melakukan pemanasan sebelumnya. Step 1 Kram Pemanasan Olah raga lari Step 2 Kram = kontraksi otot yg terjadi secara cepat dan mendadak Ketegangan otot yang memendek Penumpukan asam laktat pada otot Kontraksi otot yg cepat dan tidak dpt relaksasi secara spontan Kesimpulan : Kejang otot yg terjadi secara cepat tanpa diimbangi relaksasi

Transcript of Blok 4 - Kasus 1.docx

Page 1: Blok 4 - Kasus 1.docx

Kasus 1

Skenario 1

Seorang pria A usia 30 tahun merasa bahwa berat badannya semakin lama semakin

bertambah. Oleh karena itu A berinisiatif untuk mengurangi berat badannya dengan

cara melakukan olahraga lari. Pada hari pertama, A berlari mengelilingi stadion

olahraga sebanyak 5 kali. Pada hari kedua, A kembali berlari mengelilingi stadion

olahraga, namun A merasa kedua kakinya mendadak kram setelah 2 kali mengelilingi

lapangan. A berlari tanpa melakukan pemanasan sebelumnya.

Step 1

Kram

Pemanasan

Olah raga lari

Step 2

Kram = kontraksi otot yg terjadi secara cepat dan mendadak

Ketegangan otot yang memendek

Penumpukan asam laktat pada otot

Kontraksi otot yg cepat dan tidak dpt relaksasi secara spontan

Kesimpulan : Kejang otot yg terjadi secara cepat tanpa diimbangi relaksasi

yg spontan karena terjadi penumpukan asam laktat

Pemanasan = gerakan ringan yang dilakukan sebelum melakukan gerakan berat

untuk melenturkan otot

Olah raga lari = Olahraga yang melibatkan gerakan kaki

Step 3

1. Kenapa pria tersebut mendadak kram ?

2. Mengapa dia kram hanya pada hari kedua?

3. Otot apa saja yg terlibat ?

Page 2: Blok 4 - Kasus 1.docx

4. Proses apa saja yang melibatkan terjadinya kram secara biokimiawi ? biokimia

saat kontraksi dan saat relaksasi !

5. Jaringan otot apa yang terlibat di dalam kasus ini secara histology ?

6. Bagaiman penanganan pertama pada kasus kram tersebut ?

7. Bagaimana fisiologi kontraksi dan eksitasi otot pada kasus kram tersebut ?

Step 4

1. karena tidak melakukan pemanasan,

2. karena pada saat hari pertama dia tidak melakukan pemanasan sehingga dia

belum relaks, asam laktatnya masih tertimbun banyak,

3. SASARAN BELAJAR

4. SASARAN BELAJAR

5. SASARAN BELAJAR

6. – di berikan semprot chloroethylen

- diberikan pijat

7. SASARAN BELAJAR

Step 5

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang :

1. Anatomi Ekstremitas inferior

2. Fisiologi kontraksi otot ekstremitas

3. Biokimia kontraksi dan relaksasi otot

4. Histologi jaringan otot

5. Penanganan pertama pada kram otot

1. Anatomi ekstrimitas inferior

a. Os :

- Os. Coxae

- Os. Sacrum

- Os. Femur

- Os. Fibula

Page 3: Blok 4 - Kasus 1.docx

- Os. Tibia

- Os. Torsum (pada bagian kartal)

- Ossa metatorsalis (pada bagian kartal)

- Ossa Phalanges (pada bagian kartal)

b. Musculus :

- Pada femur :

Ventral

1. M. tensor fasciale latae

2. M.vastus laterale

3. M. pextineus

4. M. adductor longus

5. M. Gracilis

6. M. vastus medialis

7. M. adductor brevis

Dorsal

1. M. adductor magnus

2. M. semitendinosus

3. M. glutalus medius

4. M. periformis

5. M. gemellus superior

6. M. biceps femoris, caput longum

7. M. tensor fascial latal

8. M. guadratus femoris

9. M. glutaeus minimus

10.M. Sartorius

11.M. semimembranosus

Musculus Flexor :

- M. semitendinosus

- M. semimembranosus

- M. Sartorius

- M. gastrocnemius

Page 4: Blok 4 - Kasus 1.docx

- M. soleus

- M. quadriceps femoralis

- M. plantaris

Musculus extensor :

- M. tibialis Anterior

- M. extensor dititorum longus

- M. soleus

- M. extensor hallucis longus

- M tibialis anterior

- M extensor hallucis brevis

c. Arteri :

- A. femoralis

- A. profunda femoris

- A. tibialis anterior

- Arcus plantaris

d. Vena :

- V. iliaca ext

- V. femoralis

- V. puolenda ext

- V. saphena magna

e. Nerves :

- N. femoralis

- N. obturatorius

- N. tibialis

- N. paronaeus superfisialis

- N. paroneus prof

2. Mekanisme umum kontraksi otot

a. Suatu potensial aksi berjalan disepanjang saraf motorik sampai ke ujungnya

pada serabut otot.

b. Disetiap ujung, saraf menyekresi substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin,

dalam jumlah sedikit.

Page 5: Blok 4 - Kasus 1.docx

c. Asetil kolin bekerja pada area setempat paada membrane serabut otot untuk

membuka banyak kanal “bergerbang asetilkolin” melalui moleiku2 protein

yang terapung pada membrane.

d. Terbukanya kanal bergerbang asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion

natrium untuk berdifusi ke bagian dalam membrane serabut otot. Peristiwa ini

akan menimbulkan suatu potensial aksi pada membrane.

e. Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membrtan serabut otot dengan

cara yang sama seperti potensial aksi berjalan di sepanjang membrane

saerabut saraf.

f. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membrane otot, dan banyak

aliran listrik potensial aksi mengalir melalui pusat serabut otot. Di sini,

potensial aksi menyebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan sejumlah

besar ion kalsium, yang telah tersimpan di dalam reticulum ini.

g. Ion2 kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filament aktin dan

myosin, yang menyebabkan kedua filament tersebut bergeser satu sama lain,

dan menghasilkan proses kontraksi.

h. Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam

reticulum sarkoplasma oleh pompa membrane Ca ++, dan ion-ion ini teteap

disimpan dalam reticulum sampai potensial aksi otot yang baru dating lagi;

pengeluaran ion kalsium dari myofibril akan menyebabkan kontraksi otot

terhenti.

3. Laktat terjadi dari proses glikolisis yang dilakukan secara anaerob. Jika suatu

otot berkontrtaksi dalam medium anaerob yaitu medium dengan oksigen yang

telah dikeluarkan, glikogen akan lenyap dan muncul laktat.

Jika oksigen dimasukkan, terjadi pemulihan aerob dan laktat kemudian

lenyap. Namun, jika kontraksi berlangsung dalam kondisi aerob, penimbunan

laktat tidak terjadi dan piruvat adalah produk akhir utama glikolisis.

Persamaan keseluruhan untuk glikolisis dari glukosa menjadi laktat adalah

sebagai berikut :

Glukosa + 2 ADP + 2 Pi 2 Laktat + 2 ATP + 2 H2O

Page 6: Blok 4 - Kasus 1.docx

Semua enzim glikolisis ditemukan di sitosol. Glukosa memasuki glikosa

melalui fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh heksokinase

dengan menggunakan ATP sebagai donof fosfat. Dalam kondisi fisiologis,

fosforilasi glukosa menjadi glukosa 6- fosfat dapat dianggap bersifat irreversible.

Heksokinase dihambat secara alosterik oleh produknya, yaitu glukosa 6- fosfat.

4. Histologi jaringan otot

Otot lurik terdapat pada :

- Musculus yang melekat pada skeletal n vicera

- 1/3 atas ulinica muscularis externa esophagus

- Diafragma

- M. lidah

- M. ekstraolkuler

- M. untuk ekspresi wajah

Musculus terdiri dari beberapa vascialus (fascialili) :

- Epimysum : jaringan penyambung

- Purinisicum : cabang epimisium

Ciri2: volunteer, tampil garis melintang gelap dan terang (osc) inti 1 atau lebih

berbentuk oval letak inti perifer sarkoplasma (dibawah sarkolema)

Bentuk slindris ujung meruncing.

Membentuk serabut otot sarkolema

antara sarkolema dan endomisium membentuk membrane basal,

garis lintang membentuk beberapa zona

zona A : garis gelap bersifat birefriogent (anisotropy)

Zona I : garis terang bersifat isotrop

Zona Z : membagi 2 serabut I (ditengah I)

Zona H : daerah pucat ditengah zona A

Sarkomer : segmen pada myofibril terletak di antara zona 2 zona Z dengan ME

myofibril masih terdiri dari miofilamen. Miofilamen ada 2 macam :

- Miofilamen tebal (myosin)

Page 7: Blok 4 - Kasus 1.docx

2 ujung bebas terletak pada Zona A mengandung miosin

- Miofilamen tipis (aktin)

1 ujung bebas mengandung aktin tropomiosin, troponin.

Interaksi myosin aktin zona Z saling mendekat

Sarkoplasma serat otot lurik mengandung mitokondria, proyein mioglobulin

(fungsi ambil, simpan dan lepas oksigen), SER Tubular serat otot mengandung:

mioglobulin terdiri dari :

Serat merah : kontraksi lama, pasokan energi terus menerus

Serat putih : kontraksi cepat, cepat lelah

Persarafan :

Pada serabut otot rangkaakson kontrak pada pertengahan serat.

5. Penanganan :

Duduk dengan kaki kram kaki diselonjorkan lurus ke depan dan kaki yang tidak

kram dalam keadaan terlipat

Raih jari-jari yang mengalami kram dengan tangan dari sisi yang sama

Ketika rasa sakit sudah agak hilang, jangan langsung melepas tangan, tahan 30

detik , tangan dilepas dengan perlahan

Berdiri perlahan untuk mencegah kram kembali terjadi

Kesimpulan :

Harus melakukan pemanasan sebelum olahraga,

Bisa di tangani dengan pemijatan yang berlawanan arah, kompres air hangat

HARUS BELAJAR LAGI…!!!

AKK

Page 8: Blok 4 - Kasus 1.docx

LAPORAN HASIL DISKUSI TUTORIAL

KELOMPOK 2

TUTOR : dr. Merry Tiyas Anggraini

Disusun oleh:

1. Adetia krisna (AH2008002)

2. Aditya Yodha Anfasa (AH2008003)

3. Diana Zahrawardani (AH2008014)

4. Diky Sukma Wibawa (AH2008015)

5. Idha Kurniasih (AH2008026)

6. La Ode Rinaldi (AH2008027)

7. Romadhoni (AH2008038)

8. Rossy Mutiarastani (AH2008039)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN AJARAN 2008-200

Page 9: Blok 4 - Kasus 1.docx

DAFTAR PUSTAKA