Blok 20 Hipokalemia.docx

download Blok 20 Hipokalemia.docx

of 14

description

Hipokalemia periodik paralisis

Transcript of Blok 20 Hipokalemia.docx

Mengenal Hipokalemia Periodik Paralisis dan TatalaksananyaTimoty MarioFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.06, Jakarta Barat 11510Email : [email protected] besar tubuh manusia mengandung cairan. Pada orang dewasa umumnya, 50-60% berat badan tubuh berasal dari cairan. Cairan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 2 kompartemen yaitu cairan Intrasel sebesar 60% dan cairan Ekstrasel 40%. Di dalam 2 kompartemen ini pastinya akan terdapat solute elektrolit kation & anion yang berfungsi mengatur keseimbangan cairan dan fungsi sel didalam tubuh. Selain ion Natrium dan ion Kloride juga terdapat ion Kalium yang sama pentingnya dan dibutuhkan di dalam sel untuk menjalankan fungsinya dengan baik dan secara sinergis.1Fungsi penting ion Kalium disini cukup vital sebagai penghantar aktifitas normal bagi sel di otot, jantung dan saraf. Hal ini memainkan peran penting dalam mengontrol aktivitas otot polos, otot rangka, serta otot jantung. Hal ini juga penting untuk transmisi normal sinyal listrik seluruh sistem saraf dalam tubuh. Kadar normal kalium sangat penting untuk menjaga irama listrik jantung normal.Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium per oral.1Salah satu kondisi gangguan keseimbangan konsentrasi K+ kurang dari batas normal adalah hipokalemia yang merupakan salah satu gangguan elektrolit yang sering ditemukan dimana nilai dewasa K+ adalah kurang dari 3,5mEq/L.Apabila keseimbangan ini terganggu maka tekanan osmolaritas akan terganggu seterusnya menyebabkan fungsi sel terganggu. Gangguan keseimbangan ini boleh disebabkan oleh karena diare, muntah dan gangguan pada sistem ekskresi ginjal. Walaupun kadar K+ dalam serum hanya sebesar 2 % dari K+ total tubuh, namun penurunan konsentrasi kalium serum ini dapat menimbulkan berbagai keluhan, mulai dari keluhan ringan berupa badan lemas atau mual-muntah, sakit otot, kaki lemah seperti hipokalemia periodik paralisis hingga keluhan serius yang gawat darurat berupa gangguan jantung dan bahkan kematian.1IsiSKENARIO 3Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan utama kelemahan pada kedua tungkai bawah sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri otot dan badan terasa lemas. Adanya diare disangkal.Pasien mengaku ibunya sering mengalami keluhan seperti ini.Sebagian gejala yang diderita oleh pasien dengan gangguan keseimbangan cairan memiliki kesamaan yang cukup menyulitkan diagnosa penyakit. Maka dari itu sangat berharga dan bermakna sekali setiap pernyataan yg di kemukakan pasien(Autoanamnesis) atau orang yang mengantar pasien (Alloanamnesis) terhadap riwayat penyakit yang dideritanya.Anamnesis yang perlu dilakukan terhadap pasien adalah sebagai berikut :1. Identitas pasien: Menanyakan kepada pasien atau keluarga pasien: Nama lengkap pasien, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat, umur, pendidikan dan pekerjaan (orang tua), suku bangsa.2. Keluhan utama dan penyerta: Kelemahan tungkai bawah. Sejak kapan terjadi keluhan, terus-menerus atau ada waktu tertentu terjadi keluhan. Keduanya atau hanya sebelah atau disertai oleh ekstremitas lain. Adakah disertai poliuria, diare, demam, lemas, serta lemah dan nyeri otot.3. Riwayat penyakit dahulu Penyakit jantung, ginjal, tiroid, hipertensi atau diabetes.4. Riwayat obat-obatan dan pengobatan: Adakah pernah berobat (jantung, tiroid, hipertensi, diabetes) atau pengambilan obat diuretik?

5. Riwayat penyakit dalam keluarga: Adakah pernah ada ahli keluarga menderita penyakit jantung, ginjal, tiroid, hipertensi atau diabetes atau mengalami keluhan yang sama?6. Kebiasaan seharian dan sosio-ekonomi:Ketidakmampuan secara ekonomi, minum alkohol dan diet seharian.

PemeriksaanTanda-tanda VitalTanda-tanda vital adalah nadi, pernapasan, suhu dan tekanan darah. Periksa keadaan umum dan tanda-tanda vital pada pasien. Semuanya harus diukur dalam setiap pemeriksaan yang lengkap. Tekanan darah, temperatur tubuh, frekuensi nadi dan frekuensi napas menentukan tingkat keparahan penyakit. Pada hasil pemeriksaan TTV didapatkan TekDarah 120/90 mm/Hg , suhu afebris, Respiratory rate 20x/menit, Nadi 80x/menit.FisikPemeriksaan reflex biasanya akan didapati penurunan kekuatan motorik, penurunan sampai hilangnya refleks tendon dan sensibilitas, namun kesadaran tidak terpengaruh. Kaji turgor kulit pada kulit tangan orang dewasa dan bagian abdomen untuk melihat derajat dehidrasi dengan menggenggam dan menarik lipatan kulit dengan perlahan, dan melepaskannya, observasi berapa cepat kulit kembali ke bentuk normalnya. Jika lambat kembali ke bentuk normalnya mungkin telah terjadi dehidrasi. Pada hasil pemeriksaan didapatkan keadaan aktifitas ekstremitas pasien yang sedikit menurun.Laboratoriuma) Kadar kalium serum.Kalium serum merupakan pemeriksaan laboratorium yang sangat diperlukan. Diantara serangan paralisis, kalium serum akan terdapat abnormal pada tipe paralisis periodik sekunder, tetapi biasanya normal pada paralisis periodik primer. Selama serangan kadar kalium serum dapat tinggi, rendah, atau di atas batas normal dan boleh di bawah batas normal.1,2Konsentrasi kalium serum pada 3,0-3,5 mEq/L akan berhubungan dengan suatu gejala klinis seperti kelemahan otot ringan, fatigue, dan mialgia. Pada konsentrasi serum kalium 2,5-3,0 mEq/L kelemahan otot menjadi lebih berat terutama pada bagian proximal tungkai. Ketika serum kalium turun hingga dibawah dari 2,5 mEq/L maka dapat terjadi kerusakan struktural dari otot hingga menyebabkan miogobinuria.2b) Fungsi GinjalHipokalemia biasanya menyebabkan alkalosis dan begitu juga sebaliknya. Alkalosis akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar kalium tubuh karena kalium bergerak dari rongga ekstraselular ke intraselular. Fungsi tubulus ginjal menjadi sangat terganggu oleh berkurangnya kadar kalium. Pada sel nefron tubulus distal ginjal, kenaikan kalium intraselular tersebut akan menstimulasi sekresi kalium dan meningkatkan ekskresi kalium renal. Kadar glukosa darah pada pengambilan glukosa darah ke dalam sel menyebabkan kalium berpindah dari luar sel (darah) ke dalam sel-sel tubuh.1c) pH darahPemeriksaan pH dibutuhkan untuk menginterpretasikan K+ yang rendah. Alkalosis biasa menyertai hipokalemia dan menyebabkan pergeseran K+ ke dalam sel. Sedangkan asidosis menyebabkan kehilangan K+ langsung dalam urin.d) Hormon TiroidHormon T3, T4 dan TSH diperlukan untuk menyingkirkan penyebab sekunder hipokalemia.1e) Kadar CPK (creatinin phospokinase) dan mioglobin serum.Kadar CPK tinggi pada paralisis periodik primer selama atau baru saja setelah serangan. Kadar mioglobin serum juga mungkin tinggi.Diagnosis BandingPenyakitSign & SymptomsDifferential Diagnosis

Hipokalsemia:(Kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan ketika konsentrasi kalsium di dalam darah