PBL Blok 20 rio

19
Akibat kekurangan kalium di tubuh Rio ramadhona 102011446 E-1

description

kedokteran

Transcript of PBL Blok 20 rio

Slide 1

Akibat kekurangan kalium di tubuh Rio ramadhona 102011446E-1

AnamnesisIdentitas pasienKeluhan Utama Kelemahan pada kedua tungkaiRiwayat Penyakit SekarangKeluhan Penyerta Nyeri otot, badan lemas, diare disangkalRiwayat Penyakit DahuluRiwayat Penyakit Keluarga

Pemeriksaan FisikInspeksiPalpasiPerkusiAuskultasi

Pada skenario didapatkanMotorik ekstremitas bawah sedikit menurunPemeriksaan PenunjangA.labKadar kalium serumFungsi ginjalPh darah Hormon tiroid Kadar CPK dan mioglobin serumB.EkgC.Emg D.Biopsi otot

Differential DiagnosisHiponatremiaHipokalsemia HipokalemiaADH ADH tertekan fisiologik osmolalitas plasma normal atautinggi

konsentrasi kalsium (Ca2+) di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dL darahHipokalemia akan menyebabkan ekskresi kalium melalui ginjal menurunJumlah asupan cairan melebihi kemampuan ekskresi, ketidakmampuan menekan sekresi ADH misalnya pada kehilangan cairan melalui saluran cerna

defisit Ca2+. Dan Hampir 46% Ca2+ serum terikat protein, utamanya dengan albumin hingga penurunan kadar albumin tubuh akan menyebabkan hypokalsemiEkskresi kalium yang rendah melalui ginjal disertai asidosis metabolik merupakan pertanda adanya pembuangan kalium berlebihan melalui saluran cernapenurunan kesadaran atau kejang (ada proses adaptasi), lemas atau mengantuk.Cemas,delirium,nafas pendek,hipotensi,bising usus meningkat,diare diare akibat infeksi atau penggunaan pencaharWorking DiagnosisHipokalemia periodic paralisis

Hipokalemia periodik paralise adalah kelainan yang ditandai dengan kadar potassium (kalium) yang rendah (kurang dari 3.5 mmol/L) pada saat serangan, disertai riwayat episode kelemahan sampai kelumpuhan otot skeletal.

EtiologiHipokalemia periodik paralise biasanya disebabkan oleh kelainan genetik otosomal dominan. Etiologi

EpidemiologiAngka kejadian adalah sekitar 1 diantara 100.000 orang, pria lebih sering dari wanita dan biasanya lebih berat. Usia terjadinya serangan pertama bervariasi dari 1-20 tahun, frekuensi serangan terbanyak di usia 15-35 tahun dan kemudian menurun dengan peningkatan usia.PatofisiologiHipokalemiaAsupan kalium kurangPengeluaran kalium berlebihanKalium masuk kedalam selAsupan Kalium KurangKalium yang masuk ke dalam tubuh dalam keadaan fungsi ginjal yang normal, akan di ekskresikan melalui ginjal.Namun ini jarang terjadi.Pengeluaran Kalium Berlebihan Muntah bisa terjadi alkalosis metabolik adanya hiperaldosteron sekunder dari hipovolemia yang timbul akibat muntah. Kesemuanya ini akan meningkatkan ekskresi kalium melalui urin dan menyebabkan hipokalemia.

Kalium masuk ke dalam selDapat terjadi pada alkalosis ekstrasel, pemberian insulin, peningkatan aktifitas beta-adrenergik (pemakaian 2-agonis), paralisis periodic hipokalemik, hipotermia.

Manifestasi KlinisPada kadar kalium 3-3,5 mEq/L Asimptomatik2,5-3 mEq/L Gejala nonspesifik (lemah, lesu, konstipasi)2-2,5 mEq/L adanya nekrosis pada otot< 2 mEq/L adanya ascending paralysis yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi respirasi.1. Kelemahan pada otot2. Perasaan lelah3. Intermiten 4. Palpitasi 5. Tekanan darah dapat meningkat6. Kelumpuhan atau rabdomiolisis (jika penurunan Kalium amat berat)7. Gangguan metabolisme protein8. Poliuria dan polidipsia9. Alkalosis metabolikGejala klinis nomor 1, 2, 3, 4 di atas merupakan gejala pada otot yang timbul jika kadar kalium kurang dari 3 mEq/ltr

PenatalaksanaanBila kadar kalium dalam serum > 3 mEq/L, koreksi K cukup per oral. Pemberian 40-60 mEqPemberian K intravena dalam bentuk larutan KCl disarankan melalui vena yang besar dengan kecepatan 10-20 mEq/jam, kecuali disertai aritmia atau kelumpuhan otot pernafasan, diberikan dengan kecepatan 40-100 mEq/jam. KCl dilarutkan sebanyak 20 mEq dalam 100 cc NaCl isotonik.Monitor kadar kalium tiap 2-4 jam untuk menghindari hiperkalemia terutama pada pemberian secara intravena.Pemberian acetazolamide untuk mencegah serangan dengan dosis 125-1500 mg/hari. Dichlorphenamide 50-150 mg/hari juga telah menunjukkan keefektifan yang sama.Pemberian triamterene (25-100 mg/hari) atau spironolactone (25-100 mg/hari) apabila acetazolamide tidak memberikan efek pada orang tertentu.

PrognosisBaik, apabila dilakukan kontrol yang adekuat terhadap kadar kalium darah serta mengobati penyakit yang mendasarinya.Kesimpulan

Wanita 30 tahun dengan keluhan kelemahan pada kedua tungkai kaki sejak 1 hari yang lalu menderita hipokalemia periodic paralisis akibat kekurangan asupan kalium untuk kebutuhan tubuh.

THANK YOU