Ppt Blok 28 Rio Keracunan Timbal

23
Rio Nesa Pratama 102009050 Keracunan Timbal

Transcript of Ppt Blok 28 Rio Keracunan Timbal

Keracunan Karbon Monoksida

Rio Nesa Pratama102009050Keracunan Timbal7 Langkah Diagnosis PAKTentukan Diagnosis KlinisAnamnesisRiwayat penyakit : RPS, RPD, RPKRiwayat pekerjaan :Pekerjaannya apa ?Alat dan bahan kerjanya apa saja, baik atau tidak?Menanyakan bagaimana ventilasi di dalam tempat bekerja?Menanyakan apakah ada temannya yang mengalami hal yang sama?

Pemeriksaan FisikTTVNilai kesadaranInspeksi kulit (pucat/kuning)Gusi (Lead Line)Lemahnya otot rangka (extensor bagian distal)Pemeriksaan PenunjangCek darah rutin Darah tepi UrinTest mobilisasi CaNa2 EDTAPb

2. Pajanan yang dialamiPajanan yang dialami pada kasus ini adalah Timbal Dikarenakan bahan komponen baterai/aki berupa timbal yang bila dipanaskan akan menimbulkan uap yang dapat terhirup oleh pekerja.

3. Hubungan pajanan dengan penyakitApakah terdapat bukti-bukti ilmiah dalam kepustakaan yang mendukung pendapat bahwa pajanan yang dialami menyebabkan penyakit yang dideritaLogam berat lunak berwarna kelabu kebiruan, titik leleh 327 C dan titik didih 1.620 C. Suhu 550 600C timbal menguap dan bereaksi dengan oksigen membentuk timbal oksida.Timbal dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat dan asam sulfat pekat. Bentuk oksidasi yang paling umum adalah timbal (II) dan senyawa organometalik yang terpenting adalah timbal tetra etil (TEL: tetra ethyl lead), timbal tetra metil (TML : tetra methyl lead) dan timbal stearat.

Keracunan terjadi karena masuknya persenyawaan logam tersebut ke dalam tubuh.Proses masuknya timbal ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, melalui makanan dan minuman, udara (pernafasan/inhalasi) ,perembesan dan penetrasi pada selaput atau lapisan kulit. Penyerapan di usus mencapai 5 -15 % pada orang dewasa.Paparan inhalasi umumnya terjadi pada kawasan industri

Kadar Pb (g/dL)AnakDewasa0 s/d 10Penurunan kecerdasan Gangg. Pertumbuhan tulang---10 s/d 30Gangg. Metab Vit DGangg Sistolik Tek. DarahGangg Protoporphyrin eritrosit30 s/d 50Gangg. Sintesa HbGangg. SSPGangg. GinjalInfertilitas pada pria50 s/d 100AnemiaGangg. GinjalGangg. Otak & SSPAnemiaGangg. Sintesa Hb100KematianKematian4. Pajanan Cukup BesarPb karbonat dan Pb oksida sebanyak 5 40%. Asosiasi standar Amerika dalam tahun 1995 menentukan bahwa cat mainan, perabot rumah tangga, dan interior tempat tinggal tidak boleh mengandung lebih dari 1 %. Pemajanan Pb di tempat kerja di Amerika telah berkurang selama 50 tahun terakhir karena adanya peraturan dan program tepat guna di bidang pengawasan medis.

Gejala KlinikAnoreksiaKonstipasi atau diareIritabilitasMual dan muntahNyeri abdomen atau kolikMalaiseSistem sensoris hanya sedikit mengalami gangguan, sedangkan ensefalopati sering ditemukan pada anak-anak. Gejala keracunan ini pada sistem jantung dan peredaran darah berupa anemia, hipertensi dan nefritis, artralgia ( rasa nyeri pada sendi )

Evaluasi Lingkungan Kerja

Kondisi fisikMemasang temperatur suhu untuk menjaga suhu ruanganPengelompokan alat-alat berdasarkan fungsinyaAdanya jalan-jalan atau gang yang bisa digunakan sebagai jalan darurat bila terjadi kecelakaanTempat kerja harus bersih dengan penerangan yang cukupPenetapan pengukuran kadar bahan-bahan kimia berbahaya dan kondisi fisik di lingkungan kerja secara berkalaPengkondisian suhu lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif bagi pekerja

Kondisi kimiaMemasang sistem ventilasi yang memadai dengan sirkulasi udara yang adekuatMenyediakan tempat penyimpanan yang aman untuk bahan kimia berbahayaMengontorl kadar debu di tempat kerjaAir untuk mandi dan cuci mata harus cukup tersedia terutama untuk membersihkan bahan-bahan korosifBubuk yang tumpah harus diambil dengan alat penghisap vakum

Kondisi biologiSanitasi lingkungan kerja yang memadai (tempat cuci tangan, ruangan makan)Ruang pertolongan pertama yang terletak di lingkungan kerjaTerdapat fasilitas kesehatan

ErgonomiMemposisikan pekerja sesuai dengan keahliannyaPeralatan disesuaikan dengan ukuran pekerjaMenyediakan ruang oksigenasiTersedianya waktu istirahat yang cukupPenempatan mesin-mesin dan alat-alat industri yang tepat

alat-alat pelindung diri yang digunakan, yaitu :Kepala: Pengikat rambut, penutup rambut, topi dari berbagai bahanMata: Kacamata dari berbagai gelasMuka: Perisai mukaTangan dan jari: Sarung tanganKaki: SepatuAlat pernafasan: Respirator / masker khusus berlapis Tourmaline.Telinga: Sumbat telinga, tutup telingaTubuh: Pakaian kerja dari berbagai bahan

5. Faktor Individuriwayat alergi, riwayat penyakit dalam keluarga, riwayat penyakit dahulu, higiene diri baik di lingkungan kerja atau lingkungan rumah dan alat pelindung diri sewaktu bekerja.

6. Faktor lain di luar pekerjaanMengalami pajanan lain yang diketahui dapat merupakan penyebab penyakit

7. Diagnosis OkupasiLaki-laki usia 35 tahun dengan keluhan sering pusing, mengantuk dan lemas merupakan salah satu penyakit akibat kerja karena terpajan bahan kimia berupa timbal.

PenatalaksanaanMedikamentosaSerangan kejang diobati dengan diazepamEdema otak diatasi dengan manitol dan deksametason.Kelator harus diberikan pada pasien dengan kadar Pb darah 0,5 0,6 ppb. Tiga kelator yang biasa digunakan dalam pengobatan intoksikasi Pb, kalsium disodium edetat (CaNa2EDTA), dimerkapol dan D-penisilamin.

CaNa2EDTA : 50 -75 mg/kgBB per hari,dua kali pemberian secara IM yang dalam atau sebagai infus selama 5 hari berturut-turut.Dimerkapol: 4 mg/kgBB diberikan secara IM setiap 4 jam selama 48 jam, kemudian setiap 6 jam selama 48 jam berikutnya dan akhirnya setiap 6 12 jam selama 17 hari terakhir. Penisilamin: jangka panjang tidak boleh melebihi 40 mg/kgBB per hari.

Non MedikamentosaEdukasi tentang bahayanya pajanan bila bekerja tidak menggunakan alat pelindung diri yang benarjauhkan korban dari pajanan utama misalnya dengan memindahkan posisi atau shift kerjagunakan alat pelindung diri yang baik saat bekerja dan menggunakan masker berlapis Tourmaline.

Pencegahanpenyuluhan tentang bahayanya pajanan bahan kimiamenjaga kesehatan dengan minimalnya sering berolah raga bekerja menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan baikPerbaiki ventilasi pabrik terutama di gedung yang terdapat pajanan agar pertukaran udara terjadi dengan baik dan tidak menimbulkan resiko besar bagi yang bekerja. Sanitasi lingkungan kerja dan perilaku makan yang sehat harus diperhatikan.

KesimpulanPada kasus ini pasien di diagnosis telah mengalami penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh paparan timbal dimana dapat dilihat dari hasil pemeriksaan kadar Pb Darah 40 g/dL. Pada kasus ini pasien kurang memperhatikan keselamatan dirinya dengan baik karena tidak menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja, seharusnya hal ini dapat dicegah apabila pasien menggunakan alat pelindung diri dengan benar sehingga pasien dapat menghindari terhirupnya zat-zat berbahaya seperti timbal.

TERIMA KASIH