Blok 18 Pathologic Reflex

13
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Kampus Bumi Tadulako Tondo JI. Soekarno Hatta Km. 9 Telp : (0451) 422611 – 422355 Fax: (0451) 422844 email: [email protected] UNTAD CEKLIS KETERAMPILAN REFLEKS PATOLOGIS Nama : NIM : No . Kriteria Nilai 0 1 2 1. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan 2. Meminta pasien untuk rileks 3. Memposisikan pasien dalam posisi telentang 4. Memposisikan pinggul pasien dan lutut dalam posisi ekstensi dan tumitnya bersandar di tempat tidur. Babinski’s Sign 5. Memilih alat yang tepat untuk Babinski’s Sign 6. Menggesek telapak kaki pasien di tepi lateral, mulai dekat tumit dan melanjutkan di sepanjang tepi lateral hingga hampir ke dasar jari kelingking kaki Chaddock’s Sign 7 Memilih alat yang tepat untuk Chaddock’s Sign 8 Menerapkan rangsangan bawah dan di sekitar maleolus eksternal dalam arah sirkuler. Gordon's Sign 9. Meremas atau melakukan tekanan yang mendalam untuk otot betis Schaeffer’s Sign 10 . Meremas atau menerapkan tekanan yang mendalam pada tendon Achilles

Transcript of Blok 18 Pathologic Reflex

Page 1: Blok 18 Pathologic Reflex

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Kampus Bumi Tadulako Tondo

JI. Soekarno Hatta Km. 9 Telp : (0451) 422611 – 422355 Fax: (0451) 422844 email: [email protected]

Palu - Sulawesi Tengah 94118

UNTAD

CEKLIS KETERAMPILAN REFLEKS PATOLOGIS

Nama :NIM :

No. KriteriaNilai

0 1 2

1. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan

2. Meminta pasien untuk rileks

3. Memposisikan pasien dalam posisi telentang

4. Memposisikan pinggul pasien dan lutut dalam posisi ekstensi dan tumitnya bersandar di tempat tidur.

Babinski’s Sign5. Memilih alat yang tepat untuk Babinski’s Sign

6. Menggesek telapak kaki pasien di tepi lateral, mulai dekat tumit dan melanjutkan di sepanjang tepi lateral hingga hampir ke dasar jari kelingking kaki

Chaddock’s Sign7 Memilih alat yang tepat untuk Chaddock’s Sign

8 Menerapkan rangsangan bawah dan di sekitar maleolus eksternal dalam arah sirkuler.

Gordon's Sign9. Meremas atau melakukan tekanan yang mendalam untuk otot

betis

Schaeffer’s Sign10. Meremas atau menerapkan tekanan yang mendalam pada tendon

Achilles

Oppenheim’s Sign11. Meremas dengan menerapkan tekanan berat dengan ibu jari dan

jari telunjuk ke permukaan anterior tibia, terutama pada aspek medial, dan menggosok turun dari regio infrapatellar ke pergelangan kaki

Rossolimo’s Sign12. Memilih alat yang tepat untuk Rossolimo’s Sign

Page 2: Blok 18 Pathologic Reflex

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Kampus Bumi Tadulako Tondo

JI. Soekarno Hatta Km. 9 Telp : (0451) 422611 – 422355 Fax: (0451) 422844 email: [email protected]

Palu - Sulawesi Tengah 94118

UNTAD

13. Menahan mata kaki, perkusi permukaan plantar ibu jari, tekan atau gosok mata kaki dari jari-jari kaki, atau berikan ketukan cepat ke ujung jari-jari kaki

Hoffmann reflex14. Membantu tangan pasien: dorsofleksi di pergelangan tangan,

sehingga benar-benar rileks dan jari-jari tertekuk sebagian15. Menempatkan jari tengah dalam posisi sebagian ekstensi dan baik

phalanx yang tengah atau distal digenggam antara jari tengah dan telunjuk pemeriksa

16. Dengan tajam dan kuat ibu jarinya, ketuk kuku jari tengah pasien, menyebabkan peningkatan fleksi paksa jari ini diikuti oleh pelepasan tiba-tiba

Tromner reflex17. Memegang tangan pasien dalam posisi rileks dengan memegang

phalanx proksimal atau tengah dengan sebagian tertekuk antara ibu jari dan jari telunjuknya

18. Dengan jari tengah dari tangan lain, tekan permukaan volar phalanx distal jari tengah pasien

Kernig’s Sign19 Memfleksikan paha pasien dengan sudut yang tepat, dan

kemudian mencoba untuk memfleksikan kaki pada paha

20 Ekstensi pasif pada lutut ini disertai tidak hanya rasa sakit dan

ketahanan terhadap spasme otot hamstring, tetapi juga oleh

keterbatasan ekstensi

Brudzinski's Neck Sign

21 Memfleksikan secara pasif kepala ke dada diikuti dengan fleksi

kedua paha dan kaki, sehingga kedua ekstremitas bawah dapat

sangat fleksi di panggul

22 Tes dilakukan dengan menempatkan satu tangan di bawah kepala

pasien dan paksa memfleksikan leher sambil menempatkan tangan

lain di dadanya untuk mencegah elevasi tubuh

23 Kadang-kadang terdapat fleksi pada lengan juga, dan jari-jari kaki

terbuka (seperti mengipas)

Page 3: Blok 18 Pathologic Reflex

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Kampus Bumi Tadulako Tondo

JI. Soekarno Hatta Km. 9 Telp : (0451) 422611 – 422355 Fax: (0451) 422844 email: [email protected]

Palu - Sulawesi Tengah 94118

UNTAD

Brudzinski's Contralateral Leg Sign

24. Memfleksikan secara pasif satu pinggul, terutama jika pinggul

yang fleksi sementara lutut dalam ekstensi, disertai dengan fleksi

pinggul dan lutut yang berlawanan

25. Hasil yang sama dapat diperoleh dengan cara mengekstensikan

kaki secara pasif ke paha setelah paha difleksikan ke sudut kanan

26. Tanda kontralateral kaki Brudzinski, satu kaki dan paha yang

tertekuk sementara kaki yang lain dan paha diekstensikan, ketika

tungkai terfleksi diturunkan, sebelahnya yang terekstensi akan

menjadi fleksi

Lasegue’s Sign

27. memfleksikan paha ke pinggul sementara kaki dalam keadaan

ekstensi pada lutut yang menyebabkan peregangan saraf siatik

28 Peregangan dapat dilakukan sebagai proses aktif jika pasien

membungkuk sementara kakinya ekstensi pada lutut, tapi hal itu

dilakukan sebagai tes diagnostik neurologis dengan fleksi pasif

pinggul pasien yang terlentang sambil memegang kaki yang

ekstensi di lutut

29 Iritasi pada saraf siatik, atau dari akar saraf yang masuk ke

dalamnya, ada rasa sakit di skiatik disertai rasa sakit dan

hipersensitivitas sepanjang perjalanan distribusi saraf siatik. Ini

adalah tanda positif Lasegue

Pemeriksaan Saraf Kranial I

30 Dapat memilih instrumen yang tepat untuk saraf 1

31 Minta pasien untuk rileks

32 Memposisikan pasien dalam posisi berbaring atau duduk

Page 4: Blok 18 Pathologic Reflex

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Kampus Bumi Tadulako Tondo

JI. Soekarno Hatta Km. 9 Telp : (0451) 422611 – 422355 Fax: (0451) 422844 email: [email protected]

Palu - Sulawesi Tengah 94118

UNTAD

33 Mintalah pasien untuk menutup mata

34 Memberi Stimulan yang bersifat non-iritatif (tembakau, kopi) satu

per satu ke lubang hidung

35 Tes satu lubang hidung pada satu waktu dengan sisi berlawanan

36 Laporan hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Saraf Kranial II

37 Dapat memilih instrumen yang tepat untuk Pemeriksaan saraf

kranial II

38 Jarak pasien dari Snellen chart adalah 6 meter

39 Minta pasien dalam posisi rileks

40 Meminta pasien untuk membaca baris huruf semakin kecil sampai

mereka tidak bisa melanjutkannya lagi

41 Rekam atau melaporkan hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Saraf Kranial III

42. Siapkan ophthalmoscope untuk Pemeriksaan saraf kranial III

43. Minta pasien untuk memilih posisi rileks

44. Posisi mahasiswa dengan pasien sekitar 50 cm

45. Mahasiswa harus mengamati respon terhadap cahaya, kedua pupil

akan berkonstriksi diikuti dengan kembalinya sebagian ke

diameter (ukuran) pupil sebelum tes

46. Rekam atau melaporkan hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Saraf Kranial IV dan VI

47. Jarak mahasiwa dengan pasien sekitar 1 m

Page 5: Blok 18 Pathologic Reflex

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Kampus Bumi Tadulako Tondo

JI. Soekarno Hatta Km. 9 Telp : (0451) 422611 – 422355 Fax: (0451) 422844 email: [email protected]

Palu - Sulawesi Tengah 94118

UNTAD

48 Minta pasien dalam posisi rileks

49 Minta pasien untuk mengikuti jari Anda dengan mata mereka

tanpa menggerakkan kepala mereka

50 Jeda di ujung setiap arah tatapan untuk mengamati nystagmus

51 Menilai gerakan mata saccadic dengan menyuruh pasien membuat

gerakan mata cepat horisontal dan vertikal

52 Rekam atau melaporkan hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Saraf Kranial V

53 Dapat memilih instrumen yang tepat untuk Pemeriksaan saraf

kranial V

54 Minta pasien dalam posisi rileks

55 Minta pasien untuk menutup mata

56 Menyentuh wajah dengan jari sesuai dengan tiga dermatom

trigeminal (yaitu, mata, rahang atas, rahang bawah).

56 Membandingkan sisi wajah yang satu dan yang lain, masing-

masing dermatom harus dirangsang dengan benda tajam atau

tumpul

57 Menyentuh secara cepat (menggunakan seuntai kapas bersih,

dengan penilaian yang dibuat masing-masing dermatom

trigeminal dengan membandingkan mana yang dominan antara

sisi kiri dan kanan dari wajah)

58. Menempatkan jempol di atas otot-otot masseter secara bilateral,

dengan jari-jari yang tersisa didistribusikan di seluruh otot

temporalis. Pada saat yang sama, pasien diberi instruksi untuk

mengatupkan gigi berulang-ulang. Mahasiswa harus merasakan

otot-otot yang berkontruksi

Page 6: Blok 18 Pathologic Reflex

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Kampus Bumi Tadulako Tondo

JI. Soekarno Hatta Km. 9 Telp : (0451) 422611 – 422355 Fax: (0451) 422844 email: [email protected]

Palu - Sulawesi Tengah 94118

UNTAD

59. Rekam atau melaporkan hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Saraf Kranial VII

60. Dapat memilih instrumen yang tepat untuk Pemeriksaan saraf

kranial VII

61. Minta pasien dalam posisi rileks

62 Lidah dikeluarkan dan dipegang lembut oleh pemeriksa

63 Pasien harus dapat menaikkan alis dan mengkerutkan kulit dahi

64 Pasien harus mampu menahan matanya yang tertutup sementara

pemeriksa mencoba untuk membuka mata pasien menggunakan

jempol dan telunjuk. Selanjutnya, pasien harus membusungkan

pipi tanpa memungkinkan udara untuk keluar melalui bibir,

bahkan dengan tekanan ringan pada pipi oleh jari pemeriksa.

Pasien harus menunjukkan gigi (mungkin sambil tersenyum) dan

cemberut atau mengerutkan kening.

65 Pasien diminta untuk tetap mengeluarkan lidah, pemeriksa

memberitahukan bahwa dia akan menempatkan sesuatu di lidah

untuk identifikasi oleh pasien

66 Rekam atau melaporkan hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Saraf Kranial Vill

67 Dapat memilih instrumen yang tepat untuk Pemeriksaan saraf

kranial VIII

68 Minta pasien dalam posisi rileks

69 membandingkan konduksi udara dengan tulang menggunakan tes

Rinne. Terapkan garpu bergetar terhadap prosesus mastoid.

Gunakan garpu tala 512 Hertz. Tanyakan pasien kapan mereka

tidak bisa lagi mendengarnya, kemudian menempatkannya di

Page 7: Blok 18 Pathologic Reflex

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Kampus Bumi Tadulako Tondo

JI. Soekarno Hatta Km. 9 Telp : (0451) 422611 – 422355 Fax: (0451) 422844 email: [email protected]

Palu - Sulawesi Tengah 94118

UNTAD

depan telinga.

70 Pasien harus diminta untuk menunjukkan apakah nada yang

terdengar dan apakah itu terdengar sama baiknya pada kedua

telinga. Ketika intensitas vibrasi memudar, pasien mungkin

diminta untuk menunjukkan bila nada tidak lagi terdengar. Dokter

juga mungkin ingin untuk dicatat tingkat di mana garpu bergetar

kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan pengalaman

suara bilateral selama tes.

71. Rekam atau melaporkan hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Saraf Kranial IX dan X

72. Dapat memilih instrumen yang tepat untuk Pemeriksaan saraf

kranial IX dan X

73. Minta pasien dalam posisi rileks

74. Pemeriksa meminta pasien untuk membuka mulut, setelah itu

pemeriksa akan merangsang sisi langit-langit tenggorokan dengan

alat yang bersih (misalnya, depressor lidah atau swab). Dengan

stimulasi kedua sisi langit-langit mulut, otot-otot palatal harus

berkontraksi dengan kuat dan bilateral. Tanggapan harus dinilai

secara bilateral untuk tujuan perbandingan

75. Meminta Pasien mengucapkan "AAAAAAAAHH HHHHHHH”

Sepanjang mungkin. Ini menyebabkan lidah rata, sehingga

terlihat langit-langit tenggorokan yang tidak simetris meningkat

dengan gerakan uvula ke atas dan posterior sepanjang garis tengah

76. Rekam atau melaporkan hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Saraf Kranial XI

77. Dapat memilih instrumen yang tepat untuk XI saraf kranial

Page 8: Blok 18 Pathologic Reflex

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Kampus Bumi Tadulako Tondo

JI. Soekarno Hatta Km. 9 Telp : (0451) 422611 – 422355 Fax: (0451) 422844 email: [email protected]

Palu - Sulawesi Tengah 94118

UNTAD

78. Minta pasien untuk memilih posisi rileks

79 Amati otot yang atrofi atau asimetri dan amati kecepatan bahu

yang diangkat dan meminta pasien untuk mengangkat bahu

mereka melawan tekanan dari pemeriksa

80 pemeriksa mempalpasi otot trapezius secara bilateral untuk

menilai ukuran dan tonus. Selanjutnya memberikan tekanan pada

puncak bahu saat pasien mengangkat bahu.

81 Pemeriksa menempatkan telapak tangan di pipi pasien, pasien

diinstruksikan untuk memutar kepala sekitar sumbu longitudinal

searah letak telapak tangan pemeriksa. Pada saat yang sama,

tangan pemeriksa ditempatkan pada otot sternokleidomastoid

(yaitu, terletak berlawanan dengan arah gerakan wajah).

82 Minta pasien untuk memutar kepala mereka ke sisi yang

berlawanan terhadap tekanan, baik melihat dan mempalpasi otot

sternokleidomastoid

83 Minta pasien untuk memfleksikan kepala mereka ke depan

terhadap tekanan, menempatkan tangan sebelah Anda terhadap

bagian belakang kepala dengan lembut untuk membantu leher

pasien harus ada kelemahan apapun

84 Rekam atau melaporkan hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Saraf Kranial XII

85 Dapat memilih instrumen yang tepat untuk saraf kranial XII

86 Minta pasien untuk memilih posisi rileks

87 Pasien diinstruksikan untuk menjulurkan lidah lurus keluar. Lidah

pada di posisi ini memungkinkan pemeriksa untuk memeriksa

secara visual untuk deviasi lateral yang massa otot abnormal dan

gerakan menyimpang (misalnya, fasikulasi). Selanjutnya,

Page 9: Blok 18 Pathologic Reflex

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Kampus Bumi Tadulako Tondo

JI. Soekarno Hatta Km. 9 Telp : (0451) 422611 – 422355 Fax: (0451) 422844 email: [email protected]

Palu - Sulawesi Tengah 94118

UNTAD

penilaian harus dibuat dari pergerakan lateral dan vertikal lidah

88 Amati atrofi atau pembesaran lidah

89 Minta pasien untuk menjulurkan lidah

90 Minta pasien untuk mendorong lidah ke pipi masing-masing atau

alternatifnya menonjolkan lidah dan mendorongnya secara lateral

terhadap depressor lidah

91 Minta pasien untuk memindahkan lidah dengan cepat dari sisi ke

sisi

92 Rekam atau melaporkan hasil pemeriksaan

TOTAL

Keterangan :0 = Tidak dilakukan1 = Dilakukan, tetapi kurang lengkap/ tepat2 = Dilakukan dengan benar

NILAI =------------/184 x 100 % =………. %

Mengetahui :Instruktur

......................................