Blok 17-1

20
MANDA SETYO WULANDARI 102013008 MARTHA LEONORA HT 102013051 YUAN ALLESANDRO SUROS 102013009 Ikterus Fisiologis pada Neonatus

description

PPT Blok 17 Ikterus Fisiologis

Transcript of Blok 17-1

Slide 1

Manda setyo wulandari 102013008Martha leonora ht 102013051Yuan allesandro suros 102013009Ikterus Fisiologis pada NeonatusSkenario 1Seorang bayi usia 5 hari dibawa ke dokter untuk control rutin. Ibu mengatakan bahwa bayinmya mulai tampak kuning pada usia 2 hari. Bayi dilahirkan secara normal per vaginam pada usia kehamilan 39 minggu. Bayi masih aktif, menangis kuat, dan menyusu dengan baik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan + kedua sclera ikterik, + kuning pada wajah dan badannya, TTV dalam batas normal.

Anamnesis1. Identitas PasienJenis kelaminNama lengkap pasien Umur pasien 2. KUBayi tampak kuning3. RPSKuning sejak 3 hr yllTidak ada penurunan berat badanAnamnesis4. Riwayat Maternal dan PerinatalBayi lahir normal pervaginam pada usia 39 mingguWaktu timbulnya ikterus mempunyai arti penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebut.5. RPK6.Riwayat Status Sosial Ekonomi

Pemeriksaan FisikUmumTTV normalKedua sklera ikterik (+)Kuning pada wajah dan badan (+)Bayi masih aktif, menangis kuat, dan menyusu dengan baikKhususMenekan kulit ringan dengan memakai jari tangan dan dilakukan pada pencahayaan yang memadai

Metode Kramermenekan jari telunjuk di tempat yang tulangnya menonjol seperti tulang hidung, tulang dada, lutut, dan lain lain, tempat yang ditekan akan tampak pucat atau kuning.penilaian kadar bilirubin dari tiap tiap nomor di sesuaikan dengan angka rata-rata dalam gambar

Pemeriksaan PenunjangPengukuran bilirubin darah direk dan indirekPenggolongan darahUji Coombs, bahan uji adalah darah.Darah perifer lengkapDPL menunjukan peningkatan hitung sel darah putih (SDP) dengan peningkatan neutrofil immatur yang menyatakan adanya infeksi. Apus darah untuk morfologi darah tepi

Pemeriksaan PenunjangKonsentrasi G6PDAlbumin serumKultur Urin dan Cairan SerebrospinalAnalisis kultur urine dan cairan sebrospinal (CSS) dengan lumbal fungsi dapat mendeteksi organisme. Pemeriksaan radiologis : USG abdomen (pada ikterus berkepanjangan)

Working DiagnosisIkterus Neonatorum FisiologisEpidemiologiIkterus fisiologi bayi prematur (80%) > bayi cukup bulan (60%)Bilirubin serum mencapai kadar maksimum sebesar 6 mg/dL antara hari ke-2 dan ke-4 pada bayi cukup bulan dan 10-12 mg/dL pada hari ke-5 sampai ke-7 pada bayi prematur.Yang dimaksud dengan ikterus fisiologis adalah : 1. Ikterus terlihat pada hari ke 2-3, biasanya mencapai puncaknya antara hari ke 2-4 dan menurun kembali dalam minggu pertama setelah lahir. 2. Kadar bilirubin indirect tidak melebihi 10 mg/dL pada neonatus cukup bulan (9 bulan 10 hari / 40 minggu) dan 12 mg/dL untuk neonatus lebih bulan (lebih dari 9 bulan 10 hari). 3. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin serum tidak melebihi 5 mg/dL/ hari -PatofisiologiFaktor yang mempengaruhi icterus fisiologis :Peningkatan massa sel darah merah (hematocrit)Peningkatan penghancuran eritrosit Bayi yang menghasilkan 2-3x > bilirubin Rendahnya kadar glukoronil transferase

KomplikasiKernikterusKernikterus terjadi bila bilirubin indirek diendapkan dalam sel otak serta menganggu metabolisme dan fungsi neuron, terutama pada ganglia basalis.

TerapiTujuan utama penatalaksanaan ikterus neonatarum adalah untuk mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat menimbulkan kernikterus atau ensefalopati biliaris, serta mengobati penyebab langsung ikterus tersebut. Meliputi:Blokade perubahan heme menjadi bilirubinTransfusi tukarFototerapi

FOTOTERAPI

Pencegahan Ikterus dapat dicegah dan dihentikan peningkatannya dengan :Pengawasan antenatal yang baik.Menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi pada masa kehamilan dan kelahiran, misalnya sulfafurazole, novobiosin, oksitosin dan lain-lain.Pencegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan neonatus.Penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari sebelum partus.Iluminasi yang baik pada bangsal bayi baru lahir.Pemberian makanan yang dini.Pencegahan infeksi.Differential DiagnosisIkterus Patologis ec Inkompatibilitas golongan darahIkterus patologis oleh karena inkompatibilitas glongan darah merupakan percepatan destruksi sel darah merah pada janin dan neonatus paling sering disebabkan oleh inkompatibilitas golongan darah Rh dan ABO dengan golongan darah ibu (eritoblastosis fetalis).Ikterus Patologis ec InfeksiSebagian kecil bayi yang tampak ikterik saat lahir, menderita suatu infeksi kongenital yang dapat melewati plasenta dan mungkin dapat menyebabkan kerusakan serius pada janin. Infeksi kongenital tersebut adalah toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, virus herpes, dan sifilis.

Differential DiagnosisIkterus Patologis ec TraumaHemolisis perdarahan tertutup yang menyebabkan trauma (pendarahan subaponeurosis, pendarahan Hepar, sub kapsula dll).

Kesimpulan