blok 10

12
Pendahuluan ISI : Struktur sistem urogenital Secara makroskopis A. REN ( GINJAL ) Terletak di retro peritoneal, sebelah kiri / kanan columna vertebralis. (1) Pembungkus ginjal Capsula fibrosa melekat pada ginjal,hanya menyelubungi ginjal (gl. supra renalis tidak) mempertahankan ginjal pada tempatnya mudah dikupas Capsula adiposa mengandung banyak lemak membungkus ginjal dan gl.supra renalis bagian depan : tipis bagian belakang : tebal Fascia renalis : letak : di luar capsula fibrosa terdiri 2 lembar: depan : f. prerenalis belakang : f. retro renalis

description

blok 10

Transcript of blok 10

Pendahuluan

ISI :Struktur sistem urogenitalSecara makroskopisA. REN ( GINJAL ) Terletak di retro peritoneal, sebelah kiri / kanan columna vertebralis. (1) Pembungkus ginjal Capsula fibrosa melekat pada ginjal,hanya menyelubungi ginjal (gl. supra renalis tidak) mempertahankan ginjal pada tempatnya mudah dikupas Capsula adiposa mengandung banyak lemak membungkus ginjal dan gl.supra renalis bagian depan : tipis bagian belakang : tebal Fascia renalis : letak : di luar capsula fibrosa terdiri 2 lembar: depan : f. prerenalis belakang : f. retro renalis kedua lembar f. renalis ke caudal tetap terpisah, ke cranial bersatu, sehingga kantong ginjal terbuka ke bawah. oleh karena itu sering terjadi: ascending infection

Bagian-bagian ginjal Cortex renis yang terdiri dari : (2) Glomerolus Di glomerulus darah disaring menjadi filtrat, kemudian disalurkan ke dalam medulla, saluran- saluran tsb. akan bermuara pada papilla renalis terdapat garis- garis dari medulla: processus medullaris ( FERHEINI ) Pembuluh darah Pembuluh darah `Medulla renis Papilla renalis sesuai ujung ginjal berbentuk = pyramid renalis (malphigi) Saluran-saluran yang menembus papilla = ductuli papillares ( Bellini), tempat tembusnya berupa ayakan = area cribriformis Papilla renalis menonjol ke dalam calyx minor Di antara pyramis-pyramis terdapat columna renalis (Bertini) Beberapa calyx minor ( 2 4 ) membentuk calyx major Beberapa calyx major menjadi pyelum = pelvis renis, kemudian menjadi ureter Ruangan tempat calyx = hillus renalis

Vascularisasi ginjal (1, 2) A. renalis cabang Aorta abdominalis A. renalis kanan > panjang A. renalis kiri, karena harus menyilang V. cava inferior di belakangnya. A. renalis masuk ke dalam ginjal melalui hillus renalis dan bercabang 2: yg. satu ke depan ginjal, mengurus ginjal bagian depan & > panjang satu lainnya ke belakang ginjal, mengurus ginjal bagian belakang A. renalis depan & belakang bertemu di lateral, pada garis Broedel, tempat pertemuannya di belakang grs. tengah ginjal. bercabang lagi & berjalan di antara lobus ginjal = A. interlobaris A. Interlobaris pada perbatasan cortex & medula bercabang menjadi A. arcuata, mengelilingi cortex & medulla, sehingga disebut A. arciformis. A. arcuata mempercabangkan : A. interlobularis berjalan sp. tepi ginjal (cortex), mpercabangkan: Vassa afferens : glomerolus Dalam glomerolus mbtk. anyaman / pembuluh kapiler,sbg. vassa efferens anyaman rambut = tubuli contorti

Vena Mengikuti nadinya mulai permukaan ginjal sbg. kapiler berkumpul dlm. V. interlobularis = Vv stellatae ( Verheyeni ) Dari V. interlobularis V. arcuataV. interlobaris V. renalis VCI

B. URETER Merupakan lanjutan pelvis renis, menuju distal & bermuara pada vesica urinaria. (1, 2, 4) Terdiri atas dua bagian : a. pars abdominalis Jalannya ureter pada wanita sama dengan laki- laki Topografi ventral : Peritoneum vassa colica vassa spermatica int. / ovarica (menyilang) ureter kanan: pars desc.duodeni ( atas ) ileum ( bawah ) tepi lateral V. cava inferior (medial) ureter kiri : tertutup colon sigmoideum & meso colonnya (di blkg. recessus intersigmoideus)Topografi dorsal disilang oleh : M. psoas N. genitofemoralis b. pars pelvina Jalannya ureter pada , e.c. alat- alat panggul.Mula anterior terhadap A. iliaca comm. flexura marginalis tepi depan incisura ischiadica major(di depan A.hypogastrica), med.terhadap A.V.N. obturatorius / AV.vesicales sup.& inf. Ureter : depan atas gl.vesiculosa menyilang duct.deferens di sebelah lateral untuk bermuara ke dalam v. urinaria Ureter : para metrium lateral cervix uteri & bagian atas vagina sejajar & medial terhadap A. uterina, menyilang nadi tersebut di atasnya.Terdapat tiga tempat penyempitan pada ureter :1. uretero- pelvic junction2. tempat penyilangan ureter dg.vassa iliaca = flexura marginalis 3. muara ureter ke dalam vesica urinaria

C. VESICA URINARIA Disebut juga bladder/ kandung kemih. Vesica urinaria merupakan kantung berongga yang dapat diregangkan dan volumenya dapat disesuaikan dengan mengubah status kontraktil otot polos di dindingnya. Secara berkala urin dikosongkan dari kandung kemih ke luar tubuh melalui ureter. (2, 4)Fungsi : sebagai reservoir urine mampu menampung sampai 200 - 400 ccLetak: di belakang os pubis V.U. kosong : seluruhnya terletak dalam rongga panggul,di belakang os pubis V.U. terisi : bagian V.U. terletak di regio hypogastric Bagian-bagian : Apex Dihubungkan ke cranial oleh urachus (sisa kantong allantois ) sp. ke umbilicus membentuk. lig. vesico umbilicale mediale Tertutup peritoneum Berbatasan dgn ileum & colon sigmoideum Corpus Fundus Dinding Vesika Urinaria Dasar vesica urinaria berbentuk segitiga pada sudut laterosuperior ki.& ka.terdapat ureter pada sudut inferior terdapat urethra Permukaan latero inferior berhubungan dengan: M. obturator int.(cranial) dan M. levator ani (distal) Colum Vesika Urinaria Berbatasan dengan permukaan atas gl.prostata Terdiri atas tiga lapisan otot pada vesica.urinaria yang saling menutupi yakni.: M. detrusor Terdapat pada lapisan dalam dan Dapat mengeluarkan isi vesica urinaria M. trigonal Terdapat dalam segitiga Liutaudi (di fundus vesica urinaria), Ikut membentuk uvula, dan Membuka orificium urethra interna M. sphincter vesica Dapat menahan urine di dalam vesica urinaria

E. URETHRA Urethra adalah saluran akhir dari Tractus Urinarius, yang mengalirkan urine ke luar tubuh. Pada laki laki, urethra memiliki panjang hingga 20 cm, dan selain berfungsi untuk mengeluarkan urine, juga berfungsi untuk membawa keluar semen, namun tidak pada saat yang bersamaan. (2)Urethra pada laki laki dibagi menjadi 3 bagian : Urethra pars Prostatika Dikelilingi oleh kelenjar prostat, dan merupakan muara dari 2 buah duktus ejakulatorius. Juga merupakan muara dari beberapa duktus dari kelenjar prostat Urethra pars Membranosa Bagian terpendek. Berdinding tipis dan dikelilingi oleh otot rangka sfingter urethra eksterna Urethra pars Cavernosa Bagian terpanjang. Menerima duktus dari kelenjar bulbourethralis dan bermuara pada ujung penis. Sebelum mulut penis, bagian ini membentuk suatu dilatasi kecil, yang disebut Fossa Navicularis. Bagian ini dikelilingi oleh Korpus Spongiosum yang merupakan suatu kerangka ruang vena yang besarUrethra pada perempuan memiliki panjang yang jauh lebih pendek. Ujung mulut urethra pada perempuan terletak dalam vestibulum, antara Clitoris dan Vagina. Perbedaan panjang dan letak anatomis dari urethra ini, mengakibatkan perbedaan resiko akan terjadinya infeksi saluran kemih. (4)Secara mikroskopisGinjalTiap tubulus ginjal dan glumerulusnya membentuk satu kesatuan (nefron). Nefron adalah unit fungsional ginjal. Dalam setiap ginjal terdapat sekitar satu juta nefron. Setiap nefron terdiri dari kapsula bowman, tumbai kapiler glomerulus, tubuluskontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal, yang mengosongkan diri keduktus pengumpul

Uretera) Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine dari pelvis renalis menuju vesika urinaria (kantong air seni). Mukosa membentuk lipatan memanjang dengan epithel peralihan, lapisan sel lebih tebal dari pelvis renalis. Tunika propria terdiri atas jaringan ikat dimana pada kuda terdapat kelenjar tubulo-alveolar yang bersifat mukous, dengan lumen agak luas. Tunika muskularis tampak lebih tebal dari pelvis renalis, terdiri dari lapis dalam yang longitudinal dan lapis luar sirkuler, sebagian lapis luar ada yang longitudinal khususnya bagian yang paling luar. Dekat permukaan pada vesika urinaria hanya lapis longitudinal yang nampak jelas. (3,5,6)b) Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf, ganglia sering terdapat didekatnya. Selama urine melalui ureter komposisi pokok tidak berubah, hanya ditambah lendir saja. (3,5, 6)c) Dinding ureter terdiri atas beberapa lapis, yakni:1. Tunika mukosa : lapisan dari dalam ke luar sebagai berikut :Epithelium transisional : pada kaliks dua sampai empat lapis, pada ureter empat sampai lima lapis, pada vesica urinaria 6-8 lapis.Tunika submukosa tidak jelasLamina propria beberapa lapisanLuar jaringan ikat padat tanpa papila, mengandung serabut elastis dan sedikit noduli limfatiki kecil, dalam jaringan ikat longgarKedua-dua lapisan ini menyebabkan tunika mukosa ureter dan vesika urinaria dalam keadaan kosong membentuk lipatan membujur2. Tunika muskularis : otot polos sangat longgar dan saling dipisahkan oleh jaringan ikat longgar dan anyaman serabut elastis. Otot membentuk tiga lapisan : stratum longitudinale internum, stratum sirkulare dan stratum longitudinale eksternum.3. Tunika adventisia : jaringan ikat longgar.

Vesica urinariaKantong air seni merupakan kantong penampung urine dari kedua belah ginjal Urine ditampung kemudian dibuang secara periodik. Struktur histologi :1. Mukosa, memiliki epithel peralihan (transisional) yang terdiri atas lima sampai sepuluh lapis sel pada yang kendor, apabila teregang (penuh urine) lapisan nya menjadi tiga atau empat lapis sel. ( 6,7)2. Propria mukosa terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang terlihat limfonodulus atau kelenjar. Pada sapi tampak otot polos tersusun longitudinal, mirip muskularis mukosa. ( 7)3. Sub mukosa terdapat dibawahnya, terdiri atas jaringan ikat yang lebih longgar. (7) 4. Tunika muskularis cukup tebal, tersusun oleh lapisan otot longitudinal dan sirkuler (luar), lapis paling luar sering tersusun secara memanjang, lapisan otot tidak tampak adanya pemisah yang jelas, sehingga sering tampak saling menjalin. Berkas otot polos di daerah trigonum vesike membentuk bangunan melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae intertinum. Lingkaran otot itu disebut m.sphinter internus. (7)5. Lapisan paling luar atau tunika serosa, berupa jaringat ikat longgar (jaringan areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf. (7)

UretraUretra adalah suatu tabung yang membawa urin dari kandung kemih ke luar. Pada pria, sperma juga melalui uretra selama ejakulasi. Pada wanita, uretra hanya merupakan organ perkemihan. (6)Uretra priaUretra pria terdiri atas 4 bagian: pars prostatika, pars membranosa, pars bulosa, dan pars pendulosa. Bagian awal uretra melalui prostat yang terletak sangat dekat dengan kandung kemih, dan duktus yang mengangkut sekret prostat bermuara ke dalam uretra pars prostatika. Di bagian distal dan dorsal uretra pars prostatika, terdapat bagian yang meninggi, yaitu verumontanum (dari bahasa Latin, yang berarti tepi gunung), yang menonjol ke bagian dalam uretra tersebut. Suatu tabung tertutup yang disebut utrikulus prostatikus bermuara ke puncak verumontanum; tabung ini tidak diketahui fungsinya. Duktus ejakulatorius bermuara pada sisi verumontanum. Cairan semen masuk ke dalam uretra proksimal melalui duktus ini untuk disimpan tepat sebelum terjadinya ejakulasi. Uretra pars prostatika dilapisi epitel transisional. (6)Uretra pars membranosa hanya memiliki panjang 1 cm dan dilapisi epitel berlapis atau bertingkat silindris. Di sekeliling uretra bagian ini terdapat sfingter otot rangka, yakni sfingter uretra eksterna. Sfingter lurik volunter eksterna ini menambah tekanan penutupan yang telah ditimbulkan oleh sfingter uretra involunter. Sfingter uretra involunter dibentuk oleh lanjutan muskulus longitudinalis interna di kandung kemih. (6) Uretra pars bulbosa dan pendulosa berlokasi di korpus spongiosum penis. Lumen uretra melebar ke arah distal, yang membentuk fossa navikulare. Epitel di bagian uretra ini kebanyakan berupa epitel bertingkat dan silindris, dengan daerah epitel gepeng dan berlapis. (6)Kelenjar Littre adalah kelenjar mukosa yang dijumpai di sepanjang uretra namun kebanyakan berada di uretra pars pendulosa. Bagian sekresi dari beberapa kelenjar ini langsung terhubung dengan lapisan epitel uretra; sebagian kelenjar lainnya memiliki duktus ekskretorius. (6)