Blok 1 2009
-
Upload
widyaanggarini -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Blok 1 2009
BLOK I : KETERAMPILAN BELAJAR
Puji syukur kehadirat Allah sehingga buku panduan blok I (Keterampilan Belajar) Fakultas Kedokteran Universitas Mataram telah selesai.
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram telah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang bertujuan mencetak dokter-dokter yang lebih kompeten dan mempunyai pengetahuan yang terintegrasi sehingga mampu menjawab tantangan di masa yang akan datang. Kurikulum Berbasis Kompetensi menitikberatkan pada pembelajaran mandiri oleh mahasiswa sendiri (student centered learning) yang diharapkan mampu lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap ilmu ilmu kedokteran yang mereka pelajari dan mampu meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar secara terus menerus (long life learning). Blok I mempunyai 5 skenario yang akan dipelajari oleh mahasiswa pada proses tutorial. Skenario yang telah disusun bertujuan memacu diskusi mahasiswa secara aktif dan dinamis serta memacu mahasiswa mencari sumber belajar secara mandiri.
Demikian buku panduan ini disusun dengan harapan semoga dapat dipergunakan semaksimal mungkin sebagai panduan tutor dan mahasiswa serta bahan diskusi untuk mencapai tujuan belajar (learning objectives) yang telah ditetapkan. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya buku panduan ini, masukan dan kritikan sangat diharapkan untuk penyempurnaan buku panduan ini.
Mataram, Agustus 2009
Penyusun,
Tim Blok I
Kata Pengantar........................................................................................... 3Daftar isi........................................................................................................ 4
Pendahuluan............................................................................................... 5Pemetaan Kegiatan................................................................................... 7
Tata tertib blok............................................................................................12
Sistem Evaluasi............................................................................................13
Skenario.......................................................................................................14Jadwal Blok..................................................................................................11
I. GAMBARAN UMUM BLOK
Blok I atau Blok Keterampilan Belajar merupakan blok yang memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi mahasiswa kedokteran sebelum melanjutkan ke blok-blok berikutnya. Penekanan yang utama dalam blok keterampilan belajar adalah agar mahasiswa mempunyai pola pikir ( mind set ) sebagai mahasiswa kedokteran, memahami proses dan metode pembelajaran, dan memanfaatkan segala potensi dirinya untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. Disamping itu, mahasiswa juga diharapkan mempunyai pandangan mengenai profesinya kelak dan segala konsekuensi yang mengikuti profesinya tersebut, antara lain tentang arti penting etika kedokteran dan belajar sepanjang hayat (life long learning).Blok I ini akan berlangsung selama 6 minggu efektif dengan 1 minggu ujian. Di akhir blok, mahasiswa akan dievaluasi melalui ujian tulis dan ujian lisan (presentasi essai). Komponen blok I antara lain : Tutorial dilaksanakan 2 kali seminggu, tiap pertemuan 100 menit. Tiap kelompok tutorial terdiri atas 10 mahasiswa.
Kuliah Diadakan 3 - 4 kali perminggu
Kuliah audiovisual
Pada kagiatan ini mahasiswa belajar dari sumber audiovisual, Meliputi 2 judul : Seven Jumps dan 100 tahun Kiprah Dokter Indonesia Keterampilan Medik
Dilaksanakan 2 kali seminggu, terdiri dari 2 topik : Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Komunikasi Interpersonal Praktikum
Terdiri dari Praktikum Komputer dan Pengenalan MikroskopII. KOMPETENSI BLOKSetelah mengikuti kegiatan Blok Keterampilan Belajar ini, mahasiswa diharapkan dapat menunjukkan kompetensi sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia sebagai berikut :
1. Area Komunikasi Efektif Mampu bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya.
Mampu menggali informasi dan meminta penjelasan pada pasien bila ada pernyataan yang kurang dimengerti.
Mampu memahami perspektif pasien.
2. Area Keterampilan Klinis
Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien dan keluarganya.3. Area Pengelolaan Informasi Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (internet) dengan baik Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi
Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum dan menyimpan arsip
Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi
4. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya. Memantau perkembangan profesi secara berkesinambungan Menyesuaikan diri dengan tekanan yang dialami selama pendidikan kedokteran
Menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan profesi dan pribadi
Mengelola umpan balik dari hasil kerja sebagai bagian dari pelatihan dan praktik
Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru
Menanggapi secara kritis literatur kedokteran
Menyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan belajarnya
5. Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme dan Keselamatan Pasien
Menunjukkan kepercayaan dan saling menghormati dalam hubungan dokter dengan pasien simulasi Menunjukkan rasa empati dengan pendekatan yang menyeluruh
PEMETAAN KEGIATAN
TEMATUJUAN PEMBELAJARANJENIS KEGIATAN
KULIAHDISKUSI(tutorial)FILM(audiovisual)PRAKTIKUMTUGAS
Dasar-dasar PBL (Problem Based Learning) - Mahasiswa memahami konsep PBL sebagai metode pembelajaran dan mampu mengaplikasikannya dalam proses pemecahan masalah
- Mahasiswa memahami langkah-langkah seven jumps dan mampu mengaplikasikannya dalam memecahkan skenario
Kemampuan Berbahasa Inggris- Mahasiswa mampu memanfaatkan sumber-sumber tulisan berbahas Inggris (artikel, jurnal textbook) sebagai salah satu referensi yang menunjang pembelajaran
- Mahasiswa mempunyai kemampuan dalam memahami tulisan berbahasa Inggris dan menangkap esensi tulisan tersebut
- Mahasiswa mampu menuangkan kembali tulisan berbahasa Inggris berdasarkan pemahamannya dalam bentuk tulisan terstruktur
Kemampuan berbahasa Indonesia Mahasiswa mampu menulis suatu karya ilmiah (essai, laporan tutorial) dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Berpikir Kritis - Mahasiswa mampu memahami konsep berfikir dan membaca kritis dan mengaplikasikannya dalam keseluruhan aspek pembelajaran dalam PBL
- Mahasiswa mampu mengkritisi bacaan dan suatu argumentasi berdasarkan kerangka pemahamannya menuangkan ide-ide kritis dalam bentuk argumentasi, essai terstruktur dan kerangka konsep (mindmapping) Mahasiswa mampu menulis secara terstruktur dengan rangkaian yang sistematis untuk mendukung pembelajaran dalam PBL
Penelusuran Informasi- Mahasiswa mempunyai pengetahuan dalam mengakses berbagai sumber informasi dan menggunakan sumber-sumber informasi tersebut dalam proses pembelajarannya dalam PBL
- Mahasiswa mampu mendemonstrasikan kemampuannya dalam menggunakan sumber informasi yang berbeda-beda
- Mahasiswa bersikap terbuka dalam menerima metode baru memperoleh informasi
Sejarah Kedokteran Indonesia Mahasiswa mendapatkan gambaran mengenai profesi dokter dan idealisme profesi kedokteran sehingga mampu mempersiapkan diri sejak dini untuk mewujudkan harapannya dalam dunia kedokteran
Mahasiswa mendapatkan pemahaman mengenai sejarah perkembengan profesi dokter di Indonesia
Mahasiswa mengetahui paradigma dokter Indonesia masa depan
Etika Kedokteran Mahasiswa mampu memahami dasar dan arti penting etika kedoktera
Teknik Presentasi Mahasiswa mempunyai kemampuan teknik presentasi dengan terstruktur dengan menggunakan berbagai media
Manajemen Waktu Mahasiswa mampu mengoptimalkan dan mengorganisir waktunya sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhannya sebagai strategi untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal
Mahasiswa mampu membuat jadwal belajar mingguan dan mengaplikasikannya dengan baik
Manajemen Stress Mahasiswa dapat menggali dan mengenali stressor yang ada pada diri mereka
Mahasiswa dapat mengetahui cara mengatasi masalah/stressor dalam diri
Analisis SWOT- Mahasiswa mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan/mengembangkan kelebihan dirinya
- Mahasiswa mampu mengenal/menggali kelebihan dan kelemahan diri sendiri
- Mahasiswa mampu menerima serta membuat pola perencanaan di dalam mengatasi/meminimalkan kekurangan/kelemahan dirinya
- Mahasiswa bisa menerima/menilai kelebihan dan kelemahan orang lain sebagai suatu hal yang positif
Belajar Sepanjang Hayat Mahasiswa mempunyai kemampuan memahami pentingnya mengikuti perkembangan ilmu kedokteran terbaru
Keterampilan Penggunaan Komputer Pemanfaatan komputer dalam menunjang pembelajaran
Keterampilan Medik Bantuan Hidup DasarMemberikan dasar-dasar teori, latihan terstruktur dan latihan mandiri mengenai :
BHD Anak dan Dewasa
Penanganan obstruksi jalan nafas
Keterampilan Medik Komunikasi Interpersonal- Memberikan dasar teori, latihan terstruktur dan latihan mandiri mengenai teknik komunikasi interpersonal
Keterampilan Penggunaan Mikroskop Memberikan dasar teori penggunaan mikroskop
Mampu mengaplikasikan keterampilan penggunaan mikroskop dalam menunjang proses pembelajaran
1. Mahasiswa wajib mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di fakultas dan laboratorium penyelenggara kegiatan blok (praktikum dan keterampilan medik)
2. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu pada semua kegiatan blok (kuliah, tutorial, keterampilan medik, dan praktikum), kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan blok (kuliah, tutorial, keterampilan medik, dan praktikum), kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, antara lain :a. Sakit (dengan menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter)
b. Terkena musibah/ keluarga dekat meninggal
c. Mendapat tugas dari Fakultas atau Universitas
4. Mahasiswa yang tidak mengikuti diskusi (tutorial, keterampilan medik, dan praktikum)diwajibkan untuk meminta penugasan kepada dosen pengampu. Penilaian tidak akan diberikan bila tugas tidak dikerjakan.
5. Sanksi pelanggaran tata tertiba. Teguran
b. Penugasan
c. Tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan blok d. Tidak diperbolehkan mengikuti ujian
Selama 6 minggu mahasiswa akan dinilai melalui :
Proses tutorial 10% Proses : 5%
Laporan tutorial : 5% Penugasan : 5% Tugas bahasa Inggris Tugas Analisis SWOT
Tugas presentasi kelompok Ujian : 65%
Oral Examination (presentasi essai) 25% Ujian tulis 40% keterampilan Medik : 15% BHD
Komunikasi interpersonal Praktikum : 5% Histologi : Keterampilan Penggunaan Mikroskop Praktikum KomputerPrasyarat mengikuti ujian akhir (ujian tulis dan ujian lisan essai) : Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti 100% kegiatan pendidikan, kecuali bagi mahasiswa dengan alas an yang tersebut dalam tata tertib Telah menyelesaikan semua bentuk penugasan sesuai dengan batas waktu yang disepakati
Telah mengumpulkan essai sesuai dengan batas waktu yang disepakati
Bagi mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan diatas maka tidak diperkenankan mengikuti ujian dan dapat mengulang pada tahun berikutnya
Skenario I TUJUH LOMPATAN
Chatty, adalah seorang mahasiswi baru Fakultas Kedokteran sebuah perguruan tinggi di Mataram. Chatty memulai hari-hari pertamanya sebagai mahasiswi kedokteran dengan penuh semangat. Ada beberapa hal baru yang ditemuinya selama di kampus, salah satunya adalah kegiatan belajar PBL dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pada sesi tutorial, Chatty dipilih oleh teman-teman sekelompoknya untuk berperan sebagai scribe. Chatty sangat menyukai metode seven jumps yang digunakan dalam tutorial tersebut. Langkah ketiga adalah langkah favoritnya meskipun langkah itu menuntut kejeliannya sebagai scribe.
Keywords : PBL, kurikulum berbasis kompetensi, tutorial, metode seven jumps, scribe. Learning objective :
1. Mahasiswa mampu memahami Kurikulum Berbasis Kompetensi
2. Mahasiswa mampu memahami konsep dan cara belajar dalam PBL
3. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjabarkan langkah-langkah seven jumps dalam tutorial
4. Mahasiswa mampu menjabarkan tugas masing-masing peran yang terdapat dalam suatu tutorial
5. Mahasiswa mampu menjabarkan keterampilan apa saja yang diperlukan untuk menunjang kerja individu dan kerja sama kelompok dalam proses pemecahan skenario
Daftar PustakaHarsono, (2005), Pengantar Problem Based Learning, Yogyakarta : Medika Wood FD (2003). ABC of learning and teaching in medicine : Problem based learning. BMJ. 326 :328-30
Division of Educational Development & Research, Teacher & Educational Development University of New Mexico School of Medicine (2002) Faculty and student guide to problem based learning tutorials in phase I curriculum. New Mexico : University of New Mexico School of Medicine
McGaghie, W.C., Sajid, A.W., Miller, G.E., Telder, T.V. (1978). Competency based curriculum development in medical education: an introduction. Geneva: United Nations
Panduan Tutor
Diharapkan dari tutorial ini, mahasiswa akan mampu menjelaskan tentang konsep kurikulum berbasis kompetensi dan Problem Based-Learning, tahapan dalam proses diskusi tutorial (Seven Jumps), perangkat diskusi tutorial (ketua, scribe, sekretaris, anggota dan tutor) serta perannya masing-masing.
Pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan muncul:1. Kurikulum berbasis kompetensi :
1. Apa yang dimaksud dengan KBK?2. Mengapa pendidikan kedokteran menggunaan KBK?
2. Problem Based-learning
1. Apa yang dimaksud dengan PBL?2. Bagaimana cara belajar mahasiswa dalam sistem PBL?3. Apa saja perbedaan sistem PBL dan Konvensional?3. Apa saja tahap-tahap/ langkah dalam diskusi tutorial? (atau apa saja komponen Seven Jump?)
4. Apa peran scribe dalam tutorial ?
5. Apa saja peran yang ada dalam tutorial (selain scribe) dan apa tugas masing-masing? Kemampuan apa yang harus dimiliki oleh masing-masing peran?
6. Mengapa langkah ketiga dikatakan memerlukan kejelian seorang Scribe?
Jawaban :
1. KBK
1. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum yang disusun berdasar fungsi atau kompetensi yang diperlukan untuk praktek kedokteran pada setting tertentu.
Kompetensi meliputi spektrum pengetahuan yang luas, attitude dan pola perilaku yang dapat diobservasi. Ketiganya memampukan profesional kesehatan untuk memberikan pelayanan profesional spesifik.
Penentuan apa yang menjadi kompetensi medis sangat tergantung dari kondisi sosial politik dan ekonomi setempat, kebutuhan kesehatan, ketersediaan sumberdaya dan struktur sistem kesehatan lokal.
2. KBK dalam pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan profesional kesehatan yang dapat mempraktekkan ilmu kedokteran pada tingkat penguasaan tertentu yang sejalan dengan kondisi lokal untuk menjawab kebutuhan lokal.
2. PBL
1. Suatu metode pembelajaran di mana mahasiswa sejak awal dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student centered. 2. Cara belajar mahasiswa dalam PBL, mahasiswa diharapkan memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Adult learning : mandiri dan self directing, pengalaman belajar luas dan kaya sumber belajar, mengintegrasikan pembelajaran dengan tuntutan hidup sehari-hari, tertarik pada problem centered approach, memiliki motivasi internal2. Self directed learning ; Metode pengorganisasian pengajaran dan pembelajaran di mana tugas-tugas belajar dikontrol sepenuhnya oleh mahasiswa.3. Perbedaan sistem konvensional dan PBL :KonvensionalPBL
Staf pengajar berperan sebagai expert / ototritas formalStaf pengajar berperan sebagai Fasilitator, pemandu, co learner, konsultan profesional
Pengajar bekerja dalam situasi terisolasiBekerja sama dengan anggota tim dari luar departemennya
Pengajar mengorganisasikan content dalam Satuan Acara Pengajaran berdasar konteks disiplinSekelompok pengajar merancang pembelajaran berdasar masalah yg bersifat ill structured
Pengajar hanya bekerja individual dalam disiplinnyaStruktur fakultas bersifat suportif dan fleksibel.
Mahasiswa sebagai penerima informasi yang pasifMahasiswa dengan dorongan dari pengajar mengambil inisiatif untuk belajar
Mahasiswa bekerja dalam situasi terisolasiMahasiswa berinteraksi dengan fakultas untuk memperoleh umpan balik tentang kinerja guna perbaikan
Mahasiswa menyerap, menyalin, mengingat dan mengulang informasi untuk tugas khusus, misalnya ujianMahasiswa belajar secara aktif dan mandiri berdasar masalah yang telah diberikan tanpa mengingat ada ujian atau tidak
Belajar adalah kegiatan individualistik dan kompetitifMahasiswa belajar dalam situasi kolaboratif dan supportif
Mahasiswa mencari jawaban yang benar agar mencapai hal yang bagus dalam ujianFakultas tidak menyarankan mahasiswa untuk mencari satu jawaban yang benar, tetapi membantu mahasiswa belajar merangkai pertanyaan, menyusun masalah, mengeksplorasi alternatif dan membuat keputusan yang efektif
Kinerja diukur berdasar content specific taskMahasiswa mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah berdasar pengetahuan sebelumnya dan bukan hanya berdasar recall
3. Tahap-tahap dalam tutorial
1. Clarifying unfamiliar terms : mahasiswa mengidentifikasi istilah yang belum dipahami maknanya, mencari artinya di kamus bahasa.
2. Defining problems : mahasiswa mendiskusikan dan menetapkan masalah yang akan didiskusikan, sekretaris mencatat daftar masalah yang telah disetujui kelompok.
3. Brainstorming : curah pendapat dengan menggunakan prior knowledge, kemudian mengidentifikasi area yang belum jelas atau belum lengkap, sekretaris kelompok mencatat hasil diskusi.
4. Analyse the problem and offering tentative explanation : mahasiswa membuat review terhadap hasil langkah 2 dan 3, kemudian membuat penjelasan sementara, sekretaris mengorganisasikan penjelasan tadi, bila perlu membuat restrukturisasi.
5. Formulating LO : kelompok menentukan tujuan belajar,mencapai consensus tujuan belajar mereka, tutor memastikan bahwa tujuan belajar telah tercapai, bersifat komprehensif dan tepat
6. Privat study : Mahasiswa bekerja secara independent untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan tujuan belajar
7. Reporting : Mahasiswa melaporkan dan mendiskusikan hasil temuan informasi masing-masing, tutor memperhatikan diskusi dan hasil temuan mahasiswa dan dapat membuat penilaian terhadap kinerja kelompok
4. Peran dalam Tutorial
Peranan scribe :
Mencatat poin-poin yang didiskusikan oleh kelompok
Membantu kelompok menyusun hasil pemikiran mereka
Berpartisipasi dalam diskusi
Mencatat sumber belajar yang digunakan
Peranan ketua :
Memimpin kelompok selama proses diskusi
Mendorong setiap anggota untuk berpartisipasi
Mempertahankan dinamika kelompok
Menjaga agar waktu diskusi dimanfaatkan sebaik-baiknya
Mengawasi agar kelompok mengerjakan tugas yang telah diberikan
Mengawasi kerja scribe dan memastikan scribe mencatat dengan akurat
Peranan anggota :
Mengikuti setiap tahapan dalam proses diskusi
Berpartisipasi dalam diskusi
Mendengarkan dan memberi respek terhadap kontribusi anggota kelompok lainnya
Mengajukan pertanyaan
Mencari jawaban seluruh tujuan belajar
Berbagi informasi dengan anggota lainnya
Peranan tutor :
Mendorong agar seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam diskusi
Bersama ketua, mengawasi dinamika kelompok dan menjaga waktu
Mengawasi apakah scribe mencatat dengan akurat
Mencegah diskusi menyimpang dari hal-hal yang seharusnya dibahas
Memastikan kelompok mencapai tujuan belajar yang diharapkan
Menilai performa kelompok
Pengendali proses :
Tutor berperan sebagai penjaga waktu, mengatasi bila ada konflik antar mahasiswa, dan mendorong terbentuknya situasi yang nyaman.
Pengamat perilaku kelompok :
Tutor mendorong agar terjadi interaksi antar anggota kelompok, mendorong mahasiswa mengembangkan kualitas mereka, menghayati kemampuan dan kelemahan, serta mendorong mahasiswa menjadi agen perubahan. Tutor juga bertindak sebagai role model
Pemecah masalah : Tutor mendorong mahasiswa agar diskusi lebih hidup, memeriksa kembali hasil diskusi, mengajukan pertanyaan, komentar atau saran serta merangsang mahasiswa untuk mengembangkan hipotesis. Mendorong mahasiswa untuk membahas kembali penjelasan yang ada, menganalisis, melakukan sintesis dan evaluasi, serta membantu mahasiswa mengidentifikasi sumber belajar.
5. Mengapa langkah ketiga dikatakan memerlukan kejelian seorang scribe?
Karena pada langkah ketiga (brainstorming), scribe harus mampu menangkap dan memilah berbagai konsep yang disampaikan oleh anggota, mencari hubungan antar konsep, kemudian mengelompokkannya dan menyusun sehingga konsep tadi membentuk suatu alur yang logis dan mudah dipahami.
Skenario II BERBURU INFORMASI ILMIAHSebagai mahasiswa baru FK, Chatty berusaha belajar dengan giat. Kali ini Chatty mendapatkan tugas dari kampus untuk membuat sebuah esai tentang obesitas. Chatty merasa sudah menyelesaikan esainya dengan baik karena banyak mendapat sumber informasi dari internet. Menurut dokter Edy, dosen pembimbingnya, terdapat bagian-bagian yang harus diperbaiki, antara lain format esai, tata bahasa, cara pengutipan, dan penulisan daftar pustaka. Dokter Edy juga mengatakan bahwa sumber pustaka esai Chatty masih banyak merujuk pada artikel popular bukan artikel ilmiah dan menyarankan untuk mencari sumber informasi lain.
Keywords : esai, sumber informasi, format esai, cara pengutipan, penulisan daftar pustaka, artikel ilmiah.
Learning Objective :1. Mahasiswa mampu mengetahui format karya ilmiah
2. Mahasiswa mengetahui dan mampu menggunakan tata bahasa yang benar dalam karya ilmiah
3. Mahasiswa mampu mengutip sumber pustaka dengan benar dan menghindari plagiarisme4. Mahasiswa mampu menjabarkan kekuatan dan kelemahan dari sumber-sumber informasi
5. Mahasiswa mampu memilih sumber-sumber informasi ilmiah yang tepat yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran
6. Mahasiswa mengetahui dan mampu menulis daftar pustaka yang benar (terutama penulisan dengan metode Harvard dan Vancouver)
Daftar Pustaka :
Ribes, R., Ros, P R.; 2006. Medical English, Springer, Boston, pp 67-87Peat, J.; Elliot,E; Barr, L;Keena,V; (2002) Scientific Writing: Easy When You Know How, BMJ Books, London, pp 48-120Barnet, S.; Bellanca, P.; Stubbs, M.;(2005), A Short Guide To College Writing, Pearson Education Inc, New York, pp 301- 51Sastroasmoro, S.; (2006). Beberapa Catatan tentang Plagiarisme, Majalah Kedokteran Indonesia vol:56, pp1-6
Panduan Tutor
Skenario III MANAJEMEN STRESS
Sudah 5 bulan Chatty menjalani kehidupan barunya sebagai seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran. Awalnya Chatty tidak merasakan kesulitan. Namun saat ini setelah beban belajarnya semakin berat, Chatty mulai sulit membagi waktu antara belajar, mengerjakan berbagai macam tugas, dan bergaul. Pada blok sebelumnya, prestasi belajar Chatty sangat jauh tertinggal dengan teman-temannya, padahal ia merasa sudah belajar dengan maksimal. Rasa rindu kepada orangtuanya yang tinggal di pulau lain semakin mengganggu konsentrasi belajarnya. Chatty merasa bersalah dan sedih telah mengecewakan orangtuanya. Dua bulan ini, Chatty sering mengeluh pusing dan nafsu makan berkurang. Saat memeriksakan diri ke Poliklinik mahasiswa, dokter mengatakan Chatty mengalami gangguan psikosomatis akibat dari stress. Dokter kemudian memberikan saran tentang cara-cara mengatasinya.Keywords : stress, gangguan konsentrasi belajar, gangguan psikosomatis.Learning objective :1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi stress dan stressor, level stress
2. Mahasiswa mampu mengetahui tahapan dan gejala tiap tahapan stress
3. Mahasiswa mampu mendefinisikan macam-macam stresor terutama yang berhubungan dengan mahasiswa kedokteran4. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh stress (positif dan negatif) terutama yang berpengaruh kepada kemampuan belajarnya
5. Mahasiswa mampu mengetahui cara mengatasi stress dengan koping stress yang maturDaftar PustakaKaplan, SaddockMaramis, W.F.; (1995). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press, Surabaya, hal 59-89PinelDari skenario ini diharapkan mahasiswa mampu memahami stress dan stressor, dan tahapan stress dan gejalanya, pengaruh stress terutama yang mempengaruhi proses belajarnya, dan koping stress yang maturPertanyaan yang diharapkan muncul :
1. Apakah yang dimaksud dengan stress dan stressor?2. Hal apa saja yang dapat menimbulkan stress (terutama pada mahasiswa)?
3. Apakah gangguan psikosomatis itu?
4. Mengapa timbul rasa cemas dan bersalah pada Chatty?
5. Mengapa timbul keluhan pusing dan nafsu makan berkurang pada Chatty? 6. Bagaimana cara mengatasi stress?Jawaban :
1. Stress adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang bila tidak diatasi dengan baik akan mengakibatkan ganggguan baik badan ataupun jiwa
2. Stress dapat timbul antara lain dari sumber stress psikologik (seperti yang terdapat dalam skenario) Frustrasi Konflik
Tekanan
Krisis
3. Gangguan psikosomatis merupakan salah satu gangguan akibat stress yang berakibat pada gangguan fisik (somatisasi)4. Gejala Chatty cemas dan merasa bersalah5. Gejala Chatty pusing dan nafsu makan berkurang
6. Pengaruh stress dapat berakibat 7. Mekanisme pertahanan terhadap stress/ defend mechanism adalah mekanisme pertahanan diri agar seseorang dapat bneradaptasi dengan suatu stressor. Cara mengatasi stress antara tiap orang berbeda, dikarenakan daya tahan seseorang terhadap stress juga berbeda-beda, tergantung umur, jenis kelamin, kepribadian, intelegensi, emosi, sattus sosial atau pekerjaan individu tersebut. Stress yang terjadi secara fisik menyebabkan penyesuaian fisik dan psikis, demikian juga stress psikis seperti yang ada di skenario, selain menyebabkan penyesuaian psikis dan fisik juga. Dalam suatu waktu bisa saja fisik lebih menonjol atau sebaliknya. Secara garis besar, secara psikis manusia akan melakukan dua bentuk penyesuaian yaitu berorientasi kepada tugas dan mekanisme pembelaan ego.
Cara berorientasi kepada tugas : bertujuan utama menghadapi tuntutan secara sadar, ralistik, obyektif, dan rasional. Hal ini ilakukan bila seseorang merasa mampu menghadapi stress. Cara ini mempunyai kemungkinan yang lebih besar dalam pemenuhan kebutuhan dibandingkan dengan mekanisme pembelaan ego.Cara-cara yang dapat dilakukan :
a. menghadapi masalah secara frontal
b. menarik diri/ tidak mau tau tentang masalah
c. kompromi
Langkah-langkah yang dilakukan (5 langkah) :
Mekanisme pembelaan ego : mekanisme ini penting karena dapat memperlunak kegagalan, menghilangkan kecemasan, mengurangi perasaan menyakitkan, mempertahankan perayaan leyak, dan harga diri. Mekanisme ini biasantya tidak realistik, anatara lain :a. Fantasi
b. Penyangkalan
c. Rasionalisasi
d. Identifikasi
e. Introyeksi
f. Represi
g. Regresi
h. Proyeksi
i. Penyusunan reaksi
j. Kompensasi
k. Displacement
l. Pelepasan (undoing)/ penebusan
m. Penyekatan emosionalSimpatismen. Pemeranan
Skenario IV ETIKA SEORANG DOKTERChatty sekarang sedang menjalani kepaniteraan klinik. Dia menulis status facebooknya tentang pasien yang ditanganinya di RS.
tadi di RS aku meriksa pasien, Kak Jeko, dia tuh tetanggaku sendiri, ga disangka, ternyata dia HIV positif!!!!!!!!, kasian deh....
Chytta, temannya, memberi komentar di statusnya bahwa tindakan Chatty tidak sesuai dengan kode etik kedokteran dan Sumpah dokter.
Esoknya mereka bertemu dan Chytta mengingatkan kembali kepada Chatty tentang Kode Etik Kedokteran Indonesia yang menjadi aturan dalam menjalankan profesi dokter.
Panduan tutor
Keywords : kode etik kedokteran, sumpah dokter, profesi dokter
Learning objective :
1. Mahasiswa mengetahui bagaimana awal adanya Kode Etik Kedokteran dan Sumpah Dokter serta perkembangannya dari masa ke masa
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami garis besar isi Kode Etik Kedokteran Indonesia
3. Mahasiswa mampu memahami penerapan secara garis besar Kode Etik Kedokteran dalam kehidupan profesi dokter (Sesuai penjelasan KODEKI)
Pertanyaan minimal yang diharapkan muncul:
1. Bagaimana asal usul disusunnya KODEKI?
2. Bagaimana garis besar isi dari KODEKI?
3. Mengapa KODEKI dijadikan aturan dalam profesi dokter?
4. Bagaimana asal usul Sumpah Dokter?
5. Apa isi dari Sumpah Dokter?
6. Bagaimana penerapan KODEKI dan Sumpah Dokter dalam profesi dokter?
7. Kode etik yang manakah yang dilanggar oleh Chatty?
Jawaban pertanyaan minimal:
1. Asal usul munculnya KODEKI :
Sejak permulaan sejarah mengenai umat manusia, sudah dikenal hubungan kepercayaan antara dua insan yaitu sang pengobat dan penderita. Sejak perintisannya, profesi dokter telah membuktikan sebagai profesi yang luhur dan mulia dan ditunjukkan oleh 6 sifat dasar (fundamental) yang harus ditunjukkan oleh setiap dokter, yaitu 1)Sifat Ketuhanan, 2) Kemurnian niat, 3) Keluhuran budi, 4) Kerendahan hati, 5) Kesungguhan kerja, dan 6) Integritas ilmiah dan sosial.
Kode Etik profesi kedokteran bermula sedikitnya kira-kira 2000 SM. Diawali dengan Kode Etik oleh Hamurabi yang menyusun bermacam-macam peraturan, moral dan tanggung jawab para dokter. Terdapat pula petunjuk mengenai hubungan antar dokter dan pasien. Kemudian Inhotep dari Mesir, Hippocrates dari Yunani, Galenus dari Roma, meletakkan sendi-sendi permulaan untuk terbinanya suatu tradisi kedokteran yang mulia. Beserta semua tokoh dan organisasi kedokteran yang tampil ke forum internasional, kemudian mereka bermaksud mendasarkan tradisi dan disiplin kedokteran tersebut atau suatu etik profesional. Etik ini sendiri memuat prinsip-prinsip, yaitu : beneficence, non maleficence, autonomy dan justice.
Dalam mengamalkan profesinya, agar dalam hubungan setiap dokter dengan manusia dapat tetap terjaga maka disusun Kode etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) yang merupakan kesepakatan dokter Indonesia bagi pedoman pelaksanaan profesi. Atau dengan kata lain KODEKI merupakan pedoman bagi dokter Indonesia dalam melaksanakan praktek kedokteran. KODEKI didasarkan pada asas-asas hidup bermasyarakat, yaitu Pancasila serta dan UUD 1945 sebagai landasan struktural.
2. Garis besar isi dari KODEKI:
KODEKI merupakan pedoman etik bagi dokter dalam menjalankan praktik kedokteran, yang terdiri dari 17 pasal dan dikelompokkan menjadi:
a. Kewajiban umum
Seorang dokter dalam menjalankan profesinya harus mengamalkan sumpah dokter dan sesuai dengan standar profesi tertinggi.
Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan etik
Memperhatikan kepentingan masyarakat dan dapat bekerjasama dengan para pejabat di bidang lain
b. Kewajiban dokter terhadap pasien
Menjelaskan kewajiban dokter untuk menggunakan segala ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk kepentingan pasien termasuk dalam kondisi kedaruratan
Kewajiban dokter menjaga kerahasiaan pasien
c. Kewajiban dokter terhadap teman sejawat
Dokter memperlakukan teman sejawat dengan baik dan bekerjasama sesuai dengan prosedur yang etis
d. Kewajiban dokter terhadap diri sendiri
Dokter wajib memelihara kesehatannya sendiri dan senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
Keharusan mengamalkan Kode Etik disebutkan dalam lafal Sumpah Dokter yang didasarkan pada PP No. 26 tahun 1960.
3. Dalam mengamalkan profesinya, setiap dokter akan berhubungan dengan manusia yang sedang mengharapkan pertolongan dalam suatu hubungan kesehatan terapeutik. Agar dalam hubungan tersebut keenam sifat dasar seorang dokter di atas dapat tetap terjaga dan sebagai wujud kesungguhan dan keluhuran ilmu kedokteran maka disusun KODEKI yang merupakan kesepakatan dokter Indonesia bagi pedoman pelaksanaan profesi.
4. Asal usul Sumpah Dokter:
Muktamar Ikatan Dokter Sedunia (WMA) di Geneva pada bulan September 1948 mengeluarkan suatu pernyataan yang dimuat dengan asas Etik Kedokteran yang bersumber pada sumpah Hippocrates. Pernyataan ini kemudian diamandir di Sidney bulan Agustus 1968. Pernyataan tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan ditambah dengan beberapa asas baru yang ditegakkan atas dasar pengalaman tentang kejahatan Nazi jerman dalam Perang Dunia II dan dikukuhkan oleh Peraturan Pemerintah tahun 1960. Pernyataan ini kemudian sempurnakan pada Mukernas Etik Kedokteran II di Jakarta tahun 1981 dan diterima sebagai lafal Sumpah Dokter Indonesia. Lafal ini disempurnakan lagi pada Rakernas MKEK dan Majelis Pertimbangan dan Pembelaan Anggota (MP2A) 1993.
5. Garis besar isi Sumpah Dokter:
Isi Sumpah Dokter Indonesia:
1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan
2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter
3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran
4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya
5. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan dokter saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam
6. Saya akan menghormati setiap hidup insane mulai dari saat pembuahan
7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat
8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan social dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien
9. Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya
10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara sekandung
11. Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia
12. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
6. Penerapan KODEKI dan Sumpah Dokter dalam profesi dokter:
Sesuai dengan Penjelasan KODEKI Pasal demi pasal dan Pedoman Pelaksanaan KODEKI.Mind Mapping:Pembelajaran yang mendukung skenario:
Kuliah Etika Kedokteran (Prof. Mulyanto)
Kuliah Audiovisual 100 tahun Kiprah Dokter Indonesia
Referensi:
Samil, RS. 2001. Etika Kedokteran Indonesia. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Daldiyono, 2007. Pasien Pintar dan Dokter Bijak. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. pp 175-97
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia (MKEK). 2002. Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta.
Moeloek F A. 2005. Etika Kedokteran Indonesia: Banyak yang harus kita benahi. Majalah Kedokteran Indonesia. Jakarta.
Skenario V BELAJAR SEPANJANG HAYATChatty saat ini sudah menjadi seorang dokter umum di Puskesmas terpencil di suatu kabupaten di NTB. Chatty merasa sangat kesulitan dalam memperoleh informasi kedokteran terbaru. Dua hari yang lalu, Chatty bertemu dengan Chytta, sahabat lamanya yang bekerja di Puskesmas yang tidak jauh dengan tempat kerja Chatty. Chytta aktif mengikuti seminar dan pelatihan pendidikan kedokteran berkelanjutan yang diselenggarakan oleh institusi kesehatan setempat. Chytta ingin selalu mengikuti perkembangan ilmu kedokteran terbaru sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Mendengar cerita dan informasi dari Chytta, Chatty merasa tertinggal sangat jauh. Chatty kemudian menyadari, bahwa bekerja di daerah terpencil bukan merupakan suatu penghambat untuk mengikuti perkembangan ilmu dan menambah keterampilan kedokterannya.
Keywords : Standar Kompetensi Dokter Indonesia, pendidikan kedokteran berkelanjutan. Learning Objective
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pentingnya konsep belajar sepanjang hayat bagi seorang dokter2. Mahasiwa mampu mengkonstruksi diri untuk mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru3. Mahasiswa mampu memahami pentingnya berperan aktif dalam pembelajaran berkelanjutan 4. Mahasiswa mampu memahami pentingnya merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara bersinambung saat dia telah menjadi dokter5. Mahasiswa mampu memahami makna dan tujuan SKDI untuk dokter umum
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tingkat penguasaan pengetahuan dan kemampuan keterampilan klinis dalam SKDIDaftar Pustaka
Konsil Kedokteran Indonesia.; 2006. Standar Kompetensi Dokter Indonesia edisi pertama, Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia
Wright, J.; Hill, P.;2003. Clinical Governance, Edinburgh: Churchill Livingstone, pp 73-88
Panduan Tutor :Pertanyaan yang diharapkan muncul adalah :1. Apakah yang dimaksud dengan SKDI ?
2. Mengapa diperlukan standar kompetensi untuk dokter ?
3. Apakah yang termasuk di dalam kompetensi dokter Indonesia ?
4. Apakah yang dimaksud dengan program pendidikan kedokteran berkelanjutan ?
5. Apa bentuk pelaksanaan dari P2KB ?
6. Mengapa seorang dokter harus menerapkan belajar sepanjang hayat ?
Penjelasan dari pertanyaan di atas adalah
1. Pengertian Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002 kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas di bidang pekerjaan tertentu. Elemen elemen kompetensi terdiri dari :
i. Landasan kepribadian
ii. Penguasan ilmu dan keterampilan
iii. Kemampuan berkarya
iv. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai
v. Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya
Standar Kompetensi dokter merupakan satu kesatuan dengan Standar Pendidikan Profesi Dokter. SKDI adalah standar output atau keluaran dari program studi dokter.
2. Manfaat Standar kompetensi dokter
a. Bagi Institusi Pendidikan kedokteran
Kerangka acuan utama bagi institusi dalam mengembangkan kurikulum sehingga diharapkan dokter yang dihasilkan memiliki kesetaraan dalam hal penguasaan kompetensi
b. Bagi Dinkes dan Depkes
Pengembangan sumber daya manusia dengan menyelenggarakan pembekalan atau pelatihan sesuai dengan kompetensi yang perlu ditingkatkan dan kebutuhan spesifik di tempat kerja.
c. Bagi Mahasiswa
Digunakan oleh mahasiswa untuk mengarahkan proses belajar karena mahasiswa mengetahui sejak awal kompetensi yang harus dikuasai di akhir pendidikan.
3. Standar kompetensi terdiri dari 7 area kompetensi yang merupakan gambaran tugas, peran dan fubgsi seorang dokter dalam Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) strata pertama. Setiap area kompetensi dijabarkan menjadi beberapa komponen kompetensi yang diperinci lebih lanjut menjadi kemampuan.
Secara Skematis :
Area kompetensi Komponen Inti Komponen Kompetensi
Ket : dijabarkan dalam
Hasil Pembelajaran atau Kemampuan yng diharapkan di akhir pendidikan terangkum dalam :1. Lampiran 1 Daftar Masalah
Masalah yang akan dihadapi dokter di UKM dan UKP strata pertama dan dokter harus mampu menangani masalah tersebut.
2. Lampiran 2 Daftar Penyakit
Berisikan daftar penyakit yang dipilih menurut beban penyakit yang timbul, setiap penyakit yang dipilih ditetapkan tingkat kemampuan yang diharapkan akan dicapai di akhir pendidikan dokter. Tujuannya untuk memudahkan institusi pendidikan untuk menentukan kedalaman dan keluasan dari kurikulum.
3. Lampiran 3 Daftar Ketrampilan Klinis
Berisikan ketrampilan klinis yang perlu dikuasai oleh dokter di UKM dan UKP strata pertama di Indonesia. Pada setiap ketrampilan telah ditentukan tingkat kemampuan yang diharapkan.
4. Program pendidikan kedokteran berkelanjutan adalah
Kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan yang merupakan bagian dari kehidupan profesional dokter. Motivasi yang bersifat pribadi antara lain untuk mengembangkan ilmu dan kompotensi profesional serta peningkatan jenjang karir. Hambatan yang dihadapi berupa masalah waktu, kesempatan, fasilitas dan akses.
5. Pelaksanan pendidikan dokter berkelanjutan berbentuk kegiatan tatap muka seperti ceramah, seminar, kursus singkat. Pemberian materi dengan simulasi berupa demonstrasi klinik, konperensi, studi jurnal dan diskusi kelompok. Kegiatan diatas dilaksanakan secara teratur dan diatur oleh IDI.
6. Belajar sepanjang hayat
Salah satu kompotensi yang harus dikuasai oleh dokter adalah area mawas diri dan pengembangan diri.
Lulusan dokter mampu
1. Menerapkan mawas diri
i. Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan praktik kedokterannya dan berkonsultasi bila diperlukan
ii. Menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan profesi dan pribadi
iii. Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik yang membangun dari pasien, sejawat, instruktur dan penyelia
2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
a. Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru
b. Berperan aktif dalam program P2KB dan pengalaman belajar lainnya
c. Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis bukti (Evidence-Based Medicine)
d. Menyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan belajarnya
3. Mengembangkan pengetahuan baru
Mengidentifikasi kesenjangan dari ilmu pengetahuan yang sudah ada dan mengembangkannya menjadi pertanyaan penelitian yang tepat
Mapping
Minggu I
Jam ke-Senin
31 Agt 2009Selasa
1 Sep 2009Rabu
2 Sep 2009Kamis
3 Sep 2009Jumat
4 Sep 2009Sabtu
5 Sep 2009
108.00-08.5008.00 09.40
Kuliah
Pengantar Blok
Tim Blok08.00 09.40
Kuliah
Pengantar Tramed
Tim Trameddr. Herpan S. H08.00 09.40
Kuliah
Berpikir Kritis I (belajar efektif, overview berpikir kritis)
dr. Siti Farida, SpM08.00 09.40
Kuliah Seven Jumpsdr. Ilsa Hunaifi08.00 09.40Kuliah Pakar Tramed
Komunikasi interpersonal
dr. Bobby MS, MPH08.00 09.40
Kuliah
MKU Agama
Tim MKU Agama
20850-09.40
309.40-10.30MandiriMandiriMandiriMandiri10.00 10.50
Audiovisual
Seven Jumps
Mandiri
410.30-11.2010.30-12.10Tutorial
Skenario 1 :
TUJUH LOMPATAN10.30-12.10
Kuliah Bahasa Indonesia
(penulisan karya ilmiah I)10.30-12.10
Kuliah Pakar Tramed
BHD
Dr. Sp. An10.30 12.10Tutorial
Skenario 1 :
TUJUH LOMPATAN
Mandiri10.30-12.10
Kuliah
MKU Pancasila
Tim MKU Pancasila
Mandiri
511.20-12.10
612.10-13.00MandiriMandiriMandiriMandiriMandiri
713.00-13.50
Minggu II
Jam ke-Senin
7 Sep 2009Selasa
8 Sep 2009Rabu
9 Sep 2009Kamis
10 Sep 2009Jumat
11 Sep 2009Sabtu
12 Sep 2009
1
08.00-08.5008.00 09.40
Tramed
Pretest dan Demo08.00 09.40
Kuliah
Penelusuran Informasi
dr. Bobby MS, MPH08.00 - 09.40
Kuliah
Bahasa Indonesia
Penulisan karya Ilmiah II08.00 09.40
Kelas Besar
Bahasa Inggris I
Drs. I Made Sujana, MAPLENO SKENARIO 208.00 09.40
Kuliah
MKU Agama
Tim MKU Agama
2
0850-09.40
3
09.40-10.30MandiriMandiriMandiri09.40 10.30
Penugasan Esai Akhir
(Tim Blok)10.00 11.40
Kuliah
Teknik Presentasi dan Diskusi
dr. Yanna IndrayanaMandiri
4
10.30-11.2010.30 11.20
Tutorial
Skenario 2 :
BERBURU INFORMASI ILMIAH10.30 11.20
Kuliah
Pengantar Mikroskop
Tim Histologi dr. Rika Hastuti10.30 11.20
Tramed
Pretest dan Demo
10.30 11.20
Tutorial
Skenario 2 :
BERBURU INFORMASI ILMIAH10.30 11.20
Kuliah
MKU Pancasila
Tim MKU Pancasila
5
11.20-12.10Mandiri
6
12.10-13.00MandiriMandiriMandiriMandiriMandiri
7
13.00-13.5013.00 14.30
Praktikum Komputer I (A) 13.00 14.30
Praktikum Komputer I (B)13.00 14.30
Praktikum Komputer I (C)
13.50-14.30
Minggu III
Jam ke-Senin
14 Sep 2009Selasa
15 Sep 2009Rabu
16 Sep 2009Kamis
17 Sep 2009Jumat
18 Sep 2009Sabtu
19 Sep 2009
1
08.00-08.5008.00 09.40Tramed
Latihan Terstruktur I
08.00 09.40
Kuliah
Manajemen Stress
Dr. Sp KJ
08.00 09.40
Kuliah
Berpikir Kritis III(menulis kritis)dr. Siti Farida S.W, SpMMandiri
2
0850-09.40
3
09.40-10.30MandiriMandiriMandiriLIBUR IDUL FITRILIBUR IDUL FITRI
4
10.30-11.2010.30 11.20Tutorial
Skenario 3: Manajemen Stress10.30 11.20Kuliah
Berpikir Kritis II
(membaca kritis)dr. Siti Farida S.W, SpM
10.30 11.20TramedLatihan Terstruktur I10.30 11.20Tutorial
Skenario 3: Manajemen Stress
5
11.20-12.10
6
12.10-13.00MandiriMandiri MandiriMandiri
7
13.00-13.5013.00 14.30
Praktikum Komputer II (A) /
Praktikum Mikroskop I (B)13.00 14.30
Praktikum Komputer II (B) /
Praktikum Mikroskop I (C)13.00 14.30
Praktikum Komputer II (C) /
Praktikum Mikroskop I (A)
13.50 14.30
Minggu IV
Jam ke-Senin
21 Sep 2009Selasa
22 Sep 2009Rabu
23 Sep 2009Kamis
24 Sep 2009Jumat
25 Sep 2009Sabtu
26 Sep 2009
1
08.00-08.50MandiriKuliah
Manajemen Waktu
dr. Dian Puspita Sari08.00 09.40
Kuliah
MKU Agama
Tim MKU Agama
2
0850-09.40
3
09.40-10.30MandiriMandiriMandiri
4
10.30-11.20LIBUR IDUL FITRILIBUR IDUL FITRILIBUR IDUL FITRIMandiriMandiri10.30-12.10Kuliah
MKU Pancasila
Tim MKU Pancasila
5
11.20-12.10
6
12.10-13.00MandiriMandiri
713.00-13.50
8
13.50-14.30
Minggu V
Jam ke-Senin
28 Sep 2009Selasa
29 Sep 2009Rabu
30 Sep 2009Kamis
1 Oktober 2009Jumat
2 Oktober 2009Sabtu
3 Oktober 2009
1
08.00-08.5008.00 09.40
Tramed Latihan Terstruktur II08.00 09.40
Kuliah
Analisis SWOT
dr. Emmy Amalia08.00-09.40
Kuliah
Etika Kedokteran
Prof. Mulyanto08.00 09.40
Diskusi
Tugas Analisis SWOT
dr. Emmy Amalia08.00-09.40
Kuliah
Mindmapping dan Notetaking
dr. Dyah Purnaning08.00 09.40
Kuliah
MKU Agama
Tim MKU Agama
2
0850-09.40
3
09.40-10.30MandiriMandiriMandiriMandiriMandiriMandiri
4
10.30-11.2010.30-12.10
Tutorial Skenario 4 :
Etika Seorang Dokter10.30-12.10
Kelas Besar
Bahasa Inggris II
Dr. Siti Farida S.W, Sp.M10.30-12.10
Tramed
Latihan Terstruktur II10.30-12.10
Tutorial Skenario 4 :
Etika Seorang DokterMandiri10.30-12.10
Kuliah
MKU Pancasila
Tim MKU Pancasila
5
11.20-12.10
6
12.10-13.00Mandiri MandiriMandiriMandiriMandiri
7
13.00-13.50Mandiri13.00-selesai
Praktikum Komputer III (A)13.00-selesai
Praktikum Komputer III (B) 13.00-selesai
Praktikum Komputer III (C)
1
08.00-08.50
Minggu VI
Jam ke-Senin
5 Oktober 2009Selasa
6 Oktober 2009Rabu
7 Oktober 2009Kamis
8 Oktober 2009Jumat
9 Oktober 2009Sabtu
10 Oktober 2009
1
08.00-08.5008.00 09.40
Tramed
Latihan mandiri08.00 10.40
Latihan Presentasi
(Tugas Kelompok)
dr. Yanna Indrayana08.00 10.40
Latihan Presentasi
(Tugas Kelompok)
Dr. Emmy Amalia08.00 10.40
Kuliah
SKDI
(dr dari IDI)
Dr. Stephanus GunawanUjian
Komputer 08.00 09.40
Kuliah
MKU Agama
Tim MKU Agama
2
0850-09.40
3
09.40-10.30MandiriMandiriMandiriMandiriMandiri
4
10.30-11.2010.30-12.10Tutorial Skenario 5 :
Belajar Sepanjang Hayat10.30-12.10Audiovisual
100 Tahun Kiprah Dokter Indonesia
dr. Umu Istikharoh10.30-12.10Tramed
Latihan mandiri10.30-12.10Tutorial Skenario 5 :
Belajar Sepanjang Hayat10.30-12.10Kuliah
MKU Pancasila
Tim MKU Pancasila
5
11.20-12.10Mandiri
6
12.10-13.00MAndiriMandiriMandiriMandiriMandiri
7
13.00-13.50Praktikum Mikroskop II (A)Praktikum Mikroskop II (B)Praktikum Mikroskop II (C)Ujian Praktikum Mikroskop
8
13.50-14.30
Minggu VII
Jam ke-Senin
12 Oktober 2009Selasa
13 Oktober 2009Rabu
14 Oktober 2009Kamis
13 Oktober 2009Jumat
14 Oktober 2009Sabtu
15 Oktober 2009
108.0008.00 selesaiUjian Tramed 08.00 selesaiUjian Esai
08.00 selesaiUjian Esai08.00 selesaiUjian remedial Tramed08.00-selesaiUjian Tulis Blok I08.00 selesai
Ujian
MKU Agama
Tim MKU Agama
209.00
310.0010.00 selesai
Ujian
MKU Pancasila
Tim MKU Pancasila
411.00Mandiri
512.00Mandiri
613.00MandiriMandiriMandiriMandiri
714.00
PANDUAN TUTOR
2009
BLOK I : KETERAMPILAN BELAJAR
EDISI KETIGA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
BLOK I : KETERAMPILAN BELAJAR
PANDUAN TUTOR
EDISI KETIGA
2009
Koordinator
dr. Dyah Purnaning
Kontributor
dr. Siti Farida S W, SpM
dr. Emmy Amalia
dr. Yanna Indrayana
dr. Dian Puspita Sari
dr. Ummu Istikharoh
dr. M. Rizki, MPd.Ked
dr. Dewi Suryani
FAKULTAS KEDOKTERAN UNRAM
Jalan Pendidikan 37 Mataram NTB 83125
Telp/fax (0370) 640874
Email : [email protected]
PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
SKENARIO I
SKENARIO II
TATA TERTIB BLOK
Lulusan dokter
SKENARIO V
SKENARIO III
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMETAAN KEGIATAN
SISTEM EVALUASI
P2KB
Aplikasi ilmu dan praktek kedokteran di masyarakat
SKDI
SKENARIO IV
KUMPULAN SKENARIO
44