BLOK 5 modul 1

22
MODUL 1 TUMBUH KEMBANG OROFACIAL PRENATAL Skenario 1 “Kepala lebih besar dari badan” Olie (23 th) calon ibu muda yang sejak 16 minggu lalu dinyatakan hamil setelah melakukan pemeriksaan ke dokter. Karena perasaan ingin tahu perkembangan janin dalam kandungannya, bersama suaminya Olie mengunjungi klinik dr.Yudha.SpOG untuk memeriksa kehamilannya. Karena seperti yang mereka dengar dengan pemeriksaan dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan sesuai umur kandungan tersebut. Sambil memeriksa, dr.Yudha.SpOG bercerita bahwa pada usia kehamilan 8 minggu intrauterin telah terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan orofacial sehingga dapat terlihat pada hasil pemeriksaan USG. Olie dan suaminya terkejut melihat hasil USG, terlihat pertumbuhan janin yang seperti tidak normal, kepala besar, mulut kecil, dan badan tidak seimbang dengan kepala. Dokter menjelaskan bahwa pada usia kehamilan inin pertumbuhan dan perkembangan orofacial secara embriologis belum sempurna tapi hal tersebut normal, karena dengan bertambahnya usia kehamilan makin sempurna pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Yang penting mulai sekarang Ny Olie harus menjaga kehamilannya dan makan makanan yang bergizi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta

description

fkg

Transcript of BLOK 5 modul 1

MODUL 1TUMBUH KEMBANG OROFACIAL PRENATALSkenario 1Kepala lebih besar dari badanOlie (23 th) calon ibu muda yang sejak 16 minggu lalu dinyatakan hamil setelah melakukan pemeriksaan ke dokter. Karena perasaan ingin tahu perkembangan janin dalam kandungannya, bersama suaminya Olie mengunjungi klinik dr.Yudha.SpOG untuk memeriksa kehamilannya. Karena seperti yang mereka dengar dengan pemeriksaan dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan sesuai umur kandungan tersebut.Sambil memeriksa, dr.Yudha.SpOG bercerita bahwa pada usia kehamilan 8 minggu intrauterin telah terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan orofacial sehingga dapat terlihat pada hasil pemeriksaan USG. Olie dan suaminya terkejut melihat hasil USG, terlihat pertumbuhan janin yang seperti tidak normal, kepala besar, mulut kecil, dan badan tidak seimbang dengan kepala. Dokter menjelaskan bahwa pada usia kehamilan inin pertumbuhan dan perkembangan orofacial secara embriologis belum sempurna tapi hal tersebut normal, karena dengan bertambahnya usia kehamilan makin sempurna pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Yang penting mulai sekarang Ny Olie harus menjaga kehamilannya dan makan makanan yang bergizi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta menghindari hal-hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Bagaimana saudara menjelaskan perkembangan janin dalam kandungan Olie ?

I. TERMINOLOGI1. Intrauterin 2. Prenatal3. Orofacial4. USG5. Embriologi6. Janin

II. IDENTIFIKASI MASALAH1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan orofacial pada masa prenatal ?2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan cavum oris pada masa prenatal ?3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama intrauterin ?4. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan janin ?5. Kenapa pertumbuhan kepala tidak seimbang dengan badan ?6. Apa saja gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin ?7. Apa saja akibat yang ditimbulkan apabila ibu tidak memenuhi gizi janin ?

III. ANALISIS MASALAH1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan orofacial pada masa prenatal ?Perkembangan orofacial masa prenatal dimulai pada minggu ke-3 intra uterin. Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengan proses invaginasi lapisan ektoderm di bagian caudal dan processus prontalis dan disebut stomodeum atau Primitive Oral Cavry. Selanjutnya juga terjadi invaginasi pada lapisan endoderm yang disebut Primitive Digestive Tract. Pada minggu ke-3 ini juga terjadi perkembangan branchial Apparatus yang nantinya akan berkembang menjadi Branchial Archess (lengkungan ), Branchial Pouches (konjungsi), Branchial Grooves (celah), Branchial Membrane (selaput). Pada minggu ke-4 intra uterin terjadi pembentukan pada bagian wajah, penbentukan tulang lidah dan jiga epiglotis.Pada minggu ke-5 intra uterin terjadi pembentukan cartilago dan juga otot-otot pada wajah, diantaranya : Otot fasia, terbentuk dari kelompok sel otot primitif (myoblatus)yang membelah sampai masa pertengahan fetus. Otot pengunyahan, wajah, palatum molle, pharing dan laring terbentuk dari arkus pharingeal.2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan Cavum Oris pada masa prenatal ?Pertumbuhan dan perkembangan Cavum Oris pada masa prenatal dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :a. Pembentukan gigi Pembentukan gigi terdiri dari 5 tahap, yaitu:a) Inislasi (janin 5-6 minggu IU)Permulaan terbentuknya benih gigi dari epitel mulut. Hasilnya lapisan epitel yang menebal di regio bukal lengkung gigi dan meluas sampai seluruh bagian maxilla dan mandibula.b) Proliferasi (janin 9-11 minggu IU)Sel-sel mesenkim membentuk dentin dan pulpa.c) Histodiferensiasi (janin 14 minggu IU)Terjadi differensiasi seluler pada tahap ini, ameloblast berdiferensiasi menbentuk enemel, dan odontoblas (sel-sel bagian tepi dari papila gigi ) membentuk dentin.d) Morfodifferensiasi Sel pembentuk gigi tersusun dan dipersiapkan untuk menghasilkan bentuk dan ukuran gigi selanjutnya. e) AposisiTerjadi pembentukan matrik keras gigi.b. Pembentukan pallatumPenulangan pada maxila berlangsung pada minggu ke-9. Palatum terbentuk dari procesus maxilaris. Procesus nasal medial membentuk jaringan yang meliputi area insicivus maxila sentral dan lateral dan sebuah procesus kecil berbentuk segitiga yang meluas ke belakang diketehui sebagai palatum primer atau premaksila.3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama intrauterin ?Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama intrauterin dapat dilihat pada: Minggu ke 3 IntrauterinTerdapat tonjolan yang menonjol yang terbentuk oleh forebrain merupakan bagian terbesar dari wajah. Bagian ini ditutupi oleh lapisan ektoderm dan sebuah lapisan tipis mesoderm. Di bawah bulatan menonjol tersebut terdapat sebuah alur yang dalam yaitu alur mulut primitif (stomotedeum) Minggu ke 5 IntrauterinTerjadi fusi antara nasal dan maxila process yang menyempit ke arah nasal pit. Medial nasal process tumbuh ke bawah lebih cepat dar ipada nasal process. Minggu ke 7 IntrauterinNasal area agak menonjol. Nasal septum lebih banyak berkurang. Mata berada di depan permukaan wajah. Minggu ke 12 IntrauterinJarak kepal dan bokong ialah 6-7 cm. Pada saat ini pusat pertulangan telah terbentuk, jari tangan dan kaki telah jelas, juga kuku serta bakal rambut. Genitalis eksterna mulai menunjukkan perbedaan laki-laki dan perempuan. Minggu ke 16 IntrauterinPada akhir minggu ke 16 jarak bokong dan kepala ialah 2 cm, berat 10 gr, secara cermat dapat dilihat genitalis eksterna. Minggu ke 20 IntrauterinKulit janin tidak begitu bening dan tampak lanugo halus dan beberapa helai rambut. Sejak saat ini bila dilahirkan disebut partus. Minggu ke 24 IntrauterinKulit tampak keriput dan tampak lemak dibawah kulit. Kepala masih relatif besar serta sudah tampak alis dan bulu mata. Minggu ke 28 IntrauterinJarak kepala dan bokong 25 cm, kulit masih merah dan diselimuti vernixcaseosa (substansi lemak yang menutupi kulit janin saat di dalam rahim). Membran yang meliputi pupil baru saja menghilang dari mata. Minggu ke 32 IntrauterinPanjang kepala dan bokong 28 cm, kulit masih merah dan keriput. Minggu ke 36 IntrauterinPanjang kepala dan bokong 32 cm, karena lemak subkutan yang cukup, bayi lebih kuat dan tidak tampak keriput. Minggu ke 40 intrauterinJanin telah berkembang sempurna.4. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan janin ?Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan bayi yaitu :a. Faktor dalam Faktor dalam yang mempengaruhi tumbuh kembang janin antara lain adalah :Ras/etnik, bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetika, kelainan kromosom.b. Faktor luarFaktor luar yang mempengaruhi tumbuh kembang janin antara lain adalah : Faktor persalinan: komplikasi persalinan (trauma kepala, asphyksia) Faktor pascapersalinan: gizi, penyakit kronis, kelainan kongenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan. Faktor prenatal: gizi, mekanik (posisi bayi), toxsin/zat kimia, infeksi, kelainan immunologi.5. Kenapa pertumbuhan kepala tidak seimbang dengan badan ?Bagian kepala janin lebih besar lebih dahulu, karena tumbuh kembang kembang kepala janin pada masa prenatal lebih cepat, kurang lebih mendominasi 50% dari semua tumbuh kembang bagian lainnya. Sedangkan untuk perkembangan ekstermitas yang lain, pertumbuhannya lebih cepat pada masa postnatal. 6. Apa saja gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin ?Ada beberapa gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan antara lain : Gizi mayor: karbohidrat, protein, lemak. Gizi minor: larut dalam air ( vitamin B dan vitamin C ), larut dalam lemak ( vitamin A, D, E, dan K ). Vitamin A berguna untuk membentuk keratin pada gigi. Vitamin C, D, dan phospor berguna untuk membentuk kolagen untuk gigi. Vitamin C dan zat besi berguna untuk membawa O2 sel darah dari ibu ke bayi. 7. Apa saja akibat yang ditimbulkan apabila ibu tidak memenuhi gizi janin ?Ada beberapa hal yang dapat diakibatkan oleh tidak terpenuhinya gizi janin pada masa kehamilan antara lain yaitu, : Protein: gigi yang tumbuh lebih kecil dari ukuran normal, mengurangi email dan terjadi gngguan erupsi gigi. Vitamin K: dapat menyebabkan terjadinya bibir sumbing. Vitamin B: menyebabkan berkurangnya kekuatan gigi. Vitamin D: menyebabkan dentin tidak beratur, dan mengalami gangguan pulpa. Vitamin A: menyebabkan berkurangnya perkembangan jaringan epitel dan gangguang pada pembentukan gigi. Flour: menyebabkan gangguan remineralisasi email. Zat besi: menyebabkan terjadinya gangguan fungsi kelenjer ludah.

IV. SKEMA

Pertumbuhan dan Perkembangan orofacial prenatal

Zat GiziOrofacial Prenatal

Faktor yang mempengaruhiProses neuromuskular

Akibat defisiansi Manfaat

Maxsilla dan MandibulaCavum Oris

V. LEARNING OBJECTIVES1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang aspek embriotogenik perkembangan neuromuskular.2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang proses pertumbuhan dan perkembangan Cavum oris pada masa prenatal.3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang proses pertumbuhan dan perkembangan maxsila dan mandibula pada masa prenatal.4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan orofacial.5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang manfaat zat gizi dan akibat defisiensi zat gizi pada masa prenatal.

VI. MENGUMPULKAN INFORMASI

VII. SINTESA UJI INFORMASI

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang aspek embriotogenik perkembangan neuromuskular.Perkembangan neuromuskular dimulai dengan nuklei yang diperlukan untuk membentuk saraf kranial sudah ada padaminggu keempat perkembangan mudigah. Pada otak belakang, proliferasi pusat-pusat di neuroepitelium akan membentuk delapan segmen terpisah yang disebut rhombomere. Pasangan-pasangan rhombomere tersebut akan membentuk nukleimotorik saraf kranial IV, V, VI, VII, IX, X, XI, dan XII. Ganglia sensorik untuksaraf kranial berasal dari plakoda ektoderm dan sel neural krista. Plakodaektoderm mencakup plakoda hidung, telinga, dan empat plakoda epibrankial.Plakoda epibrankial turut membentuk ganglia untuk saraf V, VII, IX, dan X.Sedangkan sel krista neuralis membentuk hampir semua ganglia saraf kranialis.

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang proses pertumbuhan dan perkembangan Cavum oris pada masa prenatal.Sekitar hari ke 25 setelah pembuahan, cavum orisprimitivum (stomatodeum) akan berkembang sebagai suatu celah sempit yang dikelilingi oleh capsul otak di bagian atas,pericardium di bagian bawah, proc. mandibula dan proc. maksila di bagian samping. Proc. Mandibula meluas ke medial untuk membentuk mandibula primitiv dan memisahkan stomatedeum dari pericardium. Pada saat bersamaan, capsul-capsul otak akan terpisah dari cavum oris primitif melalui pembentukan Proc frontalis. Proc frontalis atau septum nasi primer, pada tahap ini akan membentuk sebagian besar tepi atas orifisium cavum oris. Proc mandibularis akan berkontak ke garis median, untuk membentuk batas bawah cavum oris. Proc maksilaris terbentuk dari Proc mandibularis dari sudut mulut dan akan tumbuh ke bawah pada kedua sisi wajah di balik mata untuk berkontak dengan Proc nasalis lateral, selanjutnya akan berkontak dengan ujung nasal Proc nasalis medial.Pertumbuhan mandibulla biasanya didahului dengan pertumbuhan cartilago Meckel. Pada embrio manusia cartilago Meckel akan berkembang ke bentuk sempurna pada minggu ke-6. Cartilago Meckel pada tahap perkembangan ini berhubungan erat terhadap N. Mandibularis, saraf arcus pharyngeus primus, cabang-cabangnya akan berfungsi sebagai pendukung skeletal. Riwayat selanjutnya dari cartilago Meckel umumnya berhubungan dengan perkembangan corpus mandibula. Pada mandibula terdapat 3 daerah pembentuk cartilago sekunder yang utama. Yang pertama dan terbesar adalah cartilago condylaris berperan penting pada pertumbuhan mandibula. Cartilago ini muncul pertama kali pada minggu ke-12. Pada tahap ini terluhat potongan cartilago pada aspek superior dan leteral tulang pada proc condylaris. Pada bulan ke-5 masa kehidupan fetus, semua cartilago sudah digantikan oleh tuberkel tulang. Selama periode ini penebalan zona cartilago akan berkurang perlahan-lahan karena aktifitas poliferasi dari sel-sel fibro seluler tumbuh lebih lambat, sampai akhirnya cartilago menghilang dan tulang pengganti membentuk seluruh bagian proc condylaris tersebut.

a. Pembentukan Awal PalatumMaksila propium (kecuali premaksila) terbentuk berupa proc.maksilaris dari arcus mandibularis. Penulangan pada maksilaberlangsung pada minggu ke-9. Palatum terbentuk dari proc.maksilaris kanan dan kiri serta proc. nasal medial. Proc. Nasal medial membentuk jaringan yg meliputi area incisivus maksila sentral dan lateral dan sebuah proc kecil berbentuk segi 3 yang meluas ke belakang diketahui sebagai palatum primer atau premaksila. Pada sekitar minggu perkembangn ke-6, dua perluasan proc. Maksilaris akan tumbuh ke arah dalam dan ke bawah sebagai proc. palatinus. Palatum terbentuk dalam 2 bagian yaitu palatum primer danpalatum sekunder. Bagian bwh proc. frontonasalis ikut membentukregio philtrum dari labium oris superius berupa segmen pre-maksilaris yang mengandung 4 gigi incisivus. Pada minggu ke 8, proc palatines akan menjadi horizontal, saling berkontak satu sama lain danbergabung tepat dibawah ujung bebas septum nasi. Dengan terjadinyaperubahan proc. palatinus, cavum oris primitiv akan terbagi menjadi 3 bagian yaitu cavum nasi kanan dan kiri diatas palatum sedangberkembang, dan cavum oris definitif yang terletak dibawahpalatum. Palatum yg sedang berkembang nantinya akan terkenaperluasan tulang di bagian depan dan otot di bagian belakang (regio palatum molle). Pertumbuhan tulang dari pusat penulanganpremaksilaris, maksila dan palatinum akan membentuk palatum durum (Dixon, 1993).

b. Pembentukan bibirBibir atas dibentuk dari maxilary process di jedua sisi emrio, dan medial nasal process. Maxila yang pada awalnya terletak di lateral embrio, akan bergeser ke arah medil dan menekan medial nasal process ke arah garis tengah. Bibir bawah terbentuk dari penggabungan 2 alur dari ektomesenkim dari mandibular process.Pertumbuhan bibir atas pada awalnya lebih cepat dari bibir bawah, hal ini desebabkan karena maxsila lebih cepat pertumbuhannya dari pada mandibula. Saat embrio berumur 7-8 minggu, mandibula masih terlihat kecil dan lebih ke belakang dari maxsila. Hal ini disebabkan karena kepala embrio masih menekuk ke bawah sehinggga mandibula belum bisa tumbuh secara maxsimal. Saat embrio kira-kira berumur 9 minggu kepala sudah terangkat dan mandibula akan tumbuh cepat untuk menyamakan posisi dengan maxsila, dengan demikian posisi maxsila dan mandibula akan sejajar, begitu juga bibir atas dan bawah. c. Pembentukan lidahPertumbuhan dan perkembangan lidah dimulai pada akhir minggu ke-4 . Mula-mula dibentuk tonjolan di dasar pharing, anterior foramen caecum disebut : Tuberkulum Impar. Kemudian dibentuk pula 2 tonjolan di daerah lateral dari tuberculum Impar yang disebut : tonjolan lateral lidah. Ke tiga tonjolan ini berasal dari Branchial Arch 1. Kemudian tonjolan lateral lidah berfusi membentuk 2/3 anterior lidah dengan garis fusi pada Sulcus lingualis media (luar), Septum lingual (dalam). Sulkus terminalis berbentuk V, yang aspeknya adalah foramen caecum, memisahkan tubuh lidah bergerak dari akar yang cekat. Garis sulkus terminalis ditandai dengan 8-12 papila circuvalatate yang terbentuk pada bulan II-IV intrauterin. d. Pembentukan pappila dan taste buds pada lidahMula-mula dibentuk papilla filiformis tanpa ada induksi syaraf sehingga tidak ada taste buds. Saat umur 54 hari dibentuk papilla circum vallatae, lalu papilla folatae fungiformis yang diinduksi oleh chorda tympani (N. VII). Ketiganya terdapat taste buds. Lidah umumnya bertambah panjang, lebar dan tebal 2 kali lipat antara ;ahir dan remaja, mencapai ukuran maxsimal pada usia 8 tahun. Pada tahap awal pertumbuhan cenderung lebih besar dari ukuran mulut, mencerminkan peran awal yaitu menghisap. 3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang proses pertumbuhan dan perkembangan maxilla dan mandibula pada masa prenatala. Pertumbuhan dan perkembangan maxillaOs maxilla berasal dari Branchial Arch I bagian atas yang disebut dengan processus maxillaris. Awalnya dimulai dengan adanya ossifikasi (pembentukan tulang) ke arah posterior membentuk proc. Zygomaticus ossis maxillaris. Kemudian ke arah caudal membentuk proc palatinus ossis maxillaris. Pusat ossifikasi terletak pada percabangan N. Infra orbitalis menjadi N. Alveolais sup anterior dan N. Alveolaris sup medius. Selama proses perkembangan tersebut, dibagian pusatnya membentuk Corpus maxill, hingga terbentuk Os maxilla yang lengkap. b. Pertumbuhan dan perkembangan mandibulaOs mandibula berasal dari Branchial Arch I bawah yang disebut processus mandibularis. Mula-mula dibentuk tulang rawan Meckel dibagian lingual Proc. Mandibularis. Pertumbuhan dan perkembangan tulang Meckel ini berada dekat dengan pembentukan n. Mandibularis. Pada saat n. Mandibularis dibentuk mencapai 1/3 dorsal tulang rawan Meckel, kemudian bercabang menjadi n. Alveolaris inf ke arah anterior dan bercabang lagi menjadi n. Mentalis dan n. Incisivus. Di tempat lateral percabangan inilah, jaringan ikat pada fibrosa mengalami ossifikasi ( minggu ke-7). Kemudian pertumbuhan dan perkembangan posterior membentuk raamus mandibula hingga terbentuk mandibulla yang lengkap, sedangkan tulang rawan Meckel menghilang.

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan orofacialSecara umum ada 2 faktor utam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanga janin antara lain, yaitu :a) Faktor GenetikTermasuk faktor genetikan antara lain adalah factor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku, dan bangsa. Potensi genetic yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi terhadap lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di Negara maju lebih sering di akibatkan oleh factor genetic ini. Sedangkan di Negara yang sedang berkembang gangguan pertumbuhan selain di akibatkan oleh factor genetic, juga factor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal.b) Faktor lingkungan Lingkungan merupakan factor yang paling menentukan tercapai atau tidaknya factor bawaan. Lingkunganlah yang nantinya banya berperan dalam menetukan sikap seorang anak. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janian yaitu : Gizi ibu pada waktu hamil Gizi ibu yang jelek pada saat kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus, dll. Radiaasi Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya. Misalnya pada peristiwa di Hiroshima, Nagasaki dan chernobel. Sedangkan efek radiasi pada orang laki-laki, dapat mengakibatkan cacat bawaan pada anaknya. Infeksi Infeksi intra uterin yang sering menyebabkan Cacat Bawaan adalah capital torch (toxoplasmosis, rubella, cytomegalofirus, herpes simplex). Sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah farisella coxackie, echovirus, malaria lues, hiv, campak, polio, listeriosis, leptospira, mikoplasma, virus influinsa, dan hepatitis. Diduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat merusak janin. Stress Stress yang di alami ibu pada ibu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan jiwa, kejiwaan dan lain-lain Toksin / zat kimia Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti talidomoda, penitoil, metadion, obat-obatan anti kanker, dan lain sebagainya dapt menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat atau peminum alcohol kronis sering melahirkan bayi BBLR, lahir mati, cacat atau retadasi mental. Keracunan logam berat pada ibu hamil, misalnya karena makan ikan yang terkontaminasi merkuri dapat mengakibatkan mikrosefali dan palsi serebralis, seperti di jepang yang di kenal sebagai penyakit minamata.

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang manfaat zat gizi dan akibat defisiensi zat gizi pada masa prenatal. Manfaat dan sumber zat gizi yaitu:JENIS VITAMINSUMBERFUNGSI

Vitamin ALemak hewani, mentega, keju, kuning telur, susu lengkap, minyak ikan, sayuran hijau, buah yang kuning dan sayuran.Membantu pertumbuhan sel tubuh dan penglihatan, menyehatkankan rambut dan kulit integritas membrane epitel dan mencegah xerophtalmia

Vitamin B1 (thiamin) larut dalam airIkan daging ayam tanpa lemak, kacang-kacangan dan susuMetabolisme karbohidrat, membantu kelancaran system persarafan, dan mencegah beri-beri atau penyakit yang di tandai neuritis.

Vitamin B2 (riboflavin)Larutan dalam airTelur, sayur hijau, daging tanpa lemak, susu, dan biji-bijianMembantu membentuk enzim, pertumbuhan, dan membantu adaptasi cahaya dalam mata

Vitamin B3 (niacin)Daging tanpa lemak, hati ikan,kacang-kacangan, biji-bijian, telur dan hatiMetabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan komponen unzim serta mencegah menurunnya nafsu makan

Vitamin B6 (pyrodoksin)Biji-bijian, sayur, daging dan pisangMembantu kesehatan gusi dan gigi, pembentukan sel darah merah, serta metabolisme karbohidrat, lemak dan protein

Vitamin B12 (cyanocobalamin)Hati, susu, daging tanpa lemak, kerang laut.Metabolisme protein, membantu pembentukan sel darah merah, kesehatan jaringan dan mencegah anemia.

Vitamin C (ascorbut acid)Jeruk, tomat, kubis, sayuran hijau dan kentangMenjaga kesehatan tulang, gusi, membantu membentuk dinding pembuluh darah dan pembuluh kapiler, kesembuhan jaringan dan tulang, serta memudahkan penyerapan zat besi dan asam folat.

Proteindaging tak berlemak, ikan, telur , susu dan hasil olahannyaMembantu proses pertumbuhan pada jaringan

Zat besiHati, telur, dagingKomponen hemoglobin dan membantu oksidasi sel

Vitamin DMinyak ikan, susu, kuning telur, mentega, hati, kerang, atau terbentuk dikulit akibat pemanasan sinar matahariMembantu penyerapan fosfor serta mencegah rakhitis

KalsiumSusuPembentukan gigi dan tulang, aktivitas neuromuscular dan koagulasi (penggumpalan) darah.

Asa folatBrokoli, kol, kacang-kacangan, jerukUntuk membentuk sistem syaraf pusat

MagnesiumBiji-bijian, susu dan dagingPengaktifan enzim, pembentukan gigi dan tulang dan membantu kegiatan neuormuskular

YudiumGaram beryodium dan makanan lautMengaur metabolisme tubuh dan memperlancar pertumbuhan

Omega 6Ikan cotsPembentukan tulang, kecerdasan.

DHATelur, susu,pembentukan saraf otak dan perkembngan otak

Akibat kekurangan zat gizi terhadap ibu dan janin yaitu :1) Terhadap ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain : anemia , pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.2) Terhadap persalinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya atau premature, pendarahan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.3) Terhadap janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertimbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfeksia, intrapartum atau mati dalam kandungan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)