Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

51
MODUL 5 KELOMPOK 5

description

qw

Transcript of Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

Page 1: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

MODUL 5KELOMPOK 5

Page 2: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

AKIBAT MEROKOK

Pak Sinom, 65 tahun, seorang pekerja pabrik datang ke praktik dokter dengan keluhan nyeri dada dan punggung serta hipokondrium kanan. Nyeri dirasakan terus menerus, memberat jika batuk dan menarik napas dalam. Pak sinom juga mengeluh adanya pembengkakan pada dada dan hipokondrium kanan sejak 6 bulan terakhir. Keluhan ini juga disertai dengan anoreksia dan penurunan berat badan . Berdasarkan anamnesis, diketahui bahwa Pak Sinom seorang perokok berat sejak berumur 25 tahun.

Hasil pemeriksaan didapatkan KU lemah dan konjungtiva palpebra inferior pucat. Pada inspeksi dinding thoraks didapatkan gerakan hemitoraks dekxtra tertinggal saat bernafas, deviasi trakea ke kiri serta pembengkakan pada hemitoraks dan hipokondrium dekstra yang lunak saat palpasi.

Page 3: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

Selain itu pada pemeriksaan paru kanan juga ditemukan stem fremitus melemah, perkusi redup, dan suara napas menghilang pada auskultasi. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 8,8 g/dL, foto rontgen thoraks menunjukkan gambaran konsolidasi pada hemithoraks dekstra, deviasi trakea dan mediatinum kesisi kiri.

Dokter menjelaskan bahwa Pak Sinom memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyakitnya. Pak Sinom pun kemudian dirujuk ke RSUD untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan lebih lanjut.

Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Pak Sinom ?

Page 4: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

JUMP 1 : TERMINOLOGI

• Hipokondrium : regio supralateral abdomen di sebelah lateral regio epigastrika

Page 5: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

JUMP 2 &3 1. Mengapa Pak Sinom mengalami nyeri dada, punggung,

serta hipokondrium kanan ?H : - nyeri dada: Tumor menginvasi pleura

parietalnekrosis jaringan paru

- Nyeri punggung : sudah menekan vert. Th- nyeri hipokondrium : sel kanker sudah

bermetastasis ke hati

2. mengapa nyeri dirasakan terus menerus dan memberat ketika batuk dan menarik nafas dalam ?

H : - invasi sel tumor yang besar - peregangan pleura yang sudah

mengalami pleuritis - bronkus sudah terkena

Page 6: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

3. Apa penyebab pembengkakan pada hipokondrium kanan ?

H : metastasis tumor ke hati

4. Mengapa Pak Sinom mengalami anoreksia dan penurunan BB?

H : - anoreksia : akibat sitokin yang dihasilkan sel tumor menekan

pusat lapar diotak - penurunan BB: - anoreksia tubuh

menggunakan sumber energi lain selain KH (protein dan lemak ) kakheksia - BMR pada pasien kanker cenderung lebih tinggi

Page 7: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

5. Apa hubungan riwayat merokok dengan keluhannya ?

H : - Faktor resiko ( berhubungan dgn indeks Brinkman)

- mengandung berbagai karsinogenik6. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan KU dan inspeksi,dan palpasi ?

H : * KU lemah : akibat anoreksia pasien kekurangan nutrisi ; anemia anemia disebabkan oleh : - kebocoran plasma diparu pasien kurus kering- ggn metabolisme di paru :

kerusakan paru ikatan antara O2 dan Hb berkurang metabolisme diseluruh tubuh terganggu- neovaskularisasi

Page 8: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Hemitoraks dekstra tertinggal : akibat paru yang terkena tidak dapat mengembang sempurna• Deviasi trakea : - dorongan dari efusi pleura

- Karena metastasis ke daerah leher- keterlibatan kel limfe

mendesak vena cava superior sindroma vena cava superior

• Pembengkakan : efusi pleurametastasis ke hati

•Fremitus melemah : disebabkan krn hambatan udara karena adanya cairan

Page 9: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

7. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan perkusi dan auskultasi ?

H : redup : karena terdapat cairan di pleuraauskultasi : - pembengkakan dinding dada- terpisahnya paru dan dinding paru

karena ada cairan- penurunan aliran udara di salah satu

lobus paru

8. Bagaimana interpretasi pemeriksaan radiologi ?H : konsolidasi : terjadi pemadatan pada

jaringan paru pneumonia light clearance

pengaruh dari sel tumor

Page 10: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

9. Apa DD dan DS ?H : DS : efusi pleura maligna et causa Adeno Ca paru

DD : scc paruSCLCLCCTumor mediastinum

10. Apa MK lain yang mungkin ditemukan pada pasien ?H : mengi,

hemoptisis, demam, limfadenopati, sindrome pancoast : akibat perluasan tumor yg bersifat lokal

dan tumbuh dari bagian apeks paru dgn lesi yg mengenai N.cervikalis VIII dan N. Thorakalis I & IInyeri bahu yg secara khas menyebar dengan distribusi

ulnar ke bagian lenganSindrom vena cava superiorSindrom horner

Page 11: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

11. Apa pemeriksaan lanjutan yg dianjurkan oleh dokter ?

H : CT Scan, bronkoskopi, thorakosintesis (eksudatif / transudatif ), uji tuberkulin

12. Bagaimana tatalaksana sebelum dan sesudah dirujuk ?

H : - sebelum dirujuk : perbaiki KU pasien : (O2, morfin, nutrisi)

- setelah dirujuk : pembedahankemoterapitargeting theraphyRadioterapi ( Hb >10)

Page 12: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

13. Bagaimana prognosis serta komplikasi dari penyakit Pak Sinom ?

H : Dubia et malamKomplikasi : hepatomegali

metastasis ke hati, otak, adrenal, tulang

Page 13: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

JUMP 4 : SKEMA NEOPLASMA

SISTEM RESPIRASI

SAL. NAFAS ATAS

SAL. NAFAS BAWAH

EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI FAKTOR RESIKO

PATOFISIOLOGI

MK

PEMERIKSAAN

PROGNOSIS & KOMPLIKASI

TLRUJUKAN

FISIK DAN PENUNJANG

Page 14: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

JUMP 5 : LEARNING OBJECTIVE

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang :1. Neoplasma sistem respirasi atas2. Neoplasma sistem rspirasi bawah

Page 15: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

KARSINOMA NASOFARING

Karsioma ini dapat terjadi pada semua usia, tapi umumnya usia 30 – 60 tahun, proporsi wanita : pria = 2-3,8 : 1

Etiologi :• Genetik• Virus EB• Faktor lingkungan berikut zat yang berkaitan :

gol. Nitrosamin, hidrokarbon aromatik, unsur renik seperti nikel sulfat

Page 16: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

Gejala dan tanda :• Gejala nasofaring : epistaksis ringan atau

sumbatan hidung• Gejala telinga : tinitus, rasa tidak nyaman

ditelinga sampai rasa nyeri di telinga (otalgia)• Gejala mata dan saraf• Metastasis atau gejala di leher

Page 17: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Diagnosis pasti : biopsi nasofaringDilakukan dengan 2 cara:1. Cunam biopsi dimasukkan melalui rongga

hidung meneliusuri konka media ke nasofaring kemudian cunam diarahkan ke lateral dan dilakukan biopsi

2. Biopsi melalui mulut dengan memakai bantuan kateter nelaton yang dimasukkan melalui hidung dan ujung kateter yang berada dalam mulut ditarik keluar dan diklem bersama-sama ujung kateter yang di hidung.

Page 18: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

HISTOPATOLOGI3 bentuk karsinoma nasofaring (WHO)1. Karsinoma sel skuamosa berkreatinisasi2. Karsinoma tidak berkreatinisasi3. Karsinoma tidak berdiferensiasi

Stadium : memakai sistem TNM menurut UICC (2002)

Page 19: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

PENCEGAHAN

• Vaksinasi pada penduduk yg bertempat tinggal di resiko tinggi.• Penerangan kebiasaan hidup yang salah,

mengubah cara memasak makanan untuk mencegah akibat timbul dari bahan-bahan yang berbahaya.• Penyuluhan mengenai lingkungan hidup yang

tidak sehat.• Meningkatkan keadaan sosioekonomi.• Melakukan tes serologik IgA-anti VCA dan IgA anti

EA.

Page 20: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

KARSINOMA LARING

Page 21: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

EPIDEMIOLOGI • Umumnya terjadi pada usia 50-69 tahun• Pria lebih tinggi daripada wanita, 2:1 atau 5:1

ETIOLOGIFaktor yang berkaitan dengan Ca. Laring :

1. Merokok pasien Ca. Laring yang merokok sekitar 95%

2. Infeksi virusberkaitan dengan human papilloma virus. Pada

Ca. Skuamosa, Ca. Sel verukiform laring berkaitan dengan infeksi HPV16 sedangkan adenokarsinoma berkaitan dengan infeksi HPV18

Page 22: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

3. Onkogen dan gen supresor tumor

• Timbul dan berkembangnya Ca. Laring berkaitan dengan mutasi ,replikasi onkogen ras, myc, dll , dan inaktivasi supresor gen p53

4. Hormon kelamin

• Reseptor hormon estrogen ER terdeteksi + pada 68-80% dan anga + reseptor hormon testosteron adalah 50-100%

• GEJALA KLINIS . . .• Suara parau

• Terasa benda asing ditenggorokan

• Batuk dan hemoptisis

• Sukar bernapas

• Disfagia

• Pembengkakan pada leher

Page 23: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Manifestasi tersebut bervariasi sesuai lokasi dan stadium tumor :

1. Ca. Area supraglotis• fase dini : asimtomatik atau adanya rasa tidak

enak pada tekak, rasa benda asing ditenggorokan

• Berkembang penyakit dapat menimbulkan : nyeri tekak lebih hebat waktu menelan, tumor besar luka batuk hemoptisis, tumor infiltrasi kebawah glotis suara serak

2. Ca. Area glotis• Stadium awal : timbul suara serak yang secara progresif

bertambah parah• Ca membesar : timbul stridor laring dan dispneu

inspiratorik.• Stadium lanjut : nyeri tekak, hemoptisis, dll

Page 24: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

3. Ca. Area subglotis• gejala awal tidak menonjol• Tumor membesar : ulserasi batuk

hemoptisis• Apabila tumor mengenai pita suara akan

menyebabkan suara serak• Dan jika tumor mengobstruksi jalan nafas akan

menyebabkan sesak nafas.

Page 25: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

TATALAKSANA1. Pembedahan • Laringektomi : • Parsial : Ca laring stadium 1 yang tidak memungkinkan

dilakukan radiasi• Total : pengangkatan seluruh struktur laring mulai dari batas

atas (epiglotis dan os hyoid) sampai batas bawah (cincin trakea)

2. Radioterapi3. Kemoterapi

- diberikan pada tumor stadium lanjut, sebagai terapi adjuvan/paliatif. Obat yang diberikan adalah Cisplatinum 80-120 mg/m2 4. Rehabilitasi

setelah operasi rehabilitasi sangat penting, seperti:

Vocal rehabilitation

Page 26: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

PROGNOSIS

• Tergantung stadium tumor dan terapi yang diberikan.• Secara umum dikatakan five years survival pada

karsinoma laring• Stadium 1 : 90-98%• Stadium 2 : 75-85%• Stadium 3 : 60-70%• Stadium 4 : 40-50%

Page 27: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

TUMOR MEDIASTINUM

• Tumor primer mediastinum merupakan sekelompok tumor yang berasal dari mediastinum, termasuk timoma, tumor tiroid torakal, teratoma, limfoma melaigna, dll• Umumnya bersifat jinak.• >50% tumor tidak didapatkan adanya gejala,

walaupun pada pemeriksaan radiologi ditemukan radiologi

Page 28: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

TERATOMA

• Suatu tumor padat campuran, terbentuk dari jaringan ektoderm, mesoderm, dan endoderm, didalamnya terdapat unsur kartilago, otot polos, bronkus, mukosa usus, neurovaskular, dll.• Dapat berubah menjadi ganas -> karsinoma

epidernoid atau adenoCa.

Page 29: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Tumor paling sering ditemukan• Setengah kasus timbul di 20-40 tahun usianya.• Manifestasi klinis: biasanya asimptomatik, jika

tumor besar menekan organ sekitar, dapat timbul gejala akibat desakan organ terkait, misalnya: penekanan pada saraf laringeus -> suara parau.

Page 30: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Pemeriksaan sinar X: kista terletak di mediastinum anterior, di tempat persilangan jantung dan arkus aorta

Page 31: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

TUMOR NEMOGENIK

• Tumor mediastinum posterior yang hampir sering dijumpai.• Umumnya berasal dari saraf simpatis, biasanya

timbul dari saraf interkostal atau radix saraf spinal.

Page 32: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Umumnya tumor nemogenik jinak, tidak bergejala klinis, hanya ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan fisik -> sakit dada, dada penuh, napas pendek.• Diagnosis utama: Pemeriksaan sinar X.• 30% tumor nemogenik berubah menjadi ganas ->

nemofibrosarkoma dan neroblastoma.

Page 33: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Diagnosis:• Metode pemeriksaan: Sinar X, Bronkoskopi/ Esofagoskopi

Fiber, CT, Mediastinoskopi, MRI, Biopsi Kelenjar limfe leher, Pemeriksaan Isotop, Torakotomi Esplorasi.

• Diagnosis banding: Ca paru tipe sentral, TB K. Limfe mediastinum, aneurisma aorta, sarkoidois, Kista dermoid, kista bronkus.

Page 34: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Terapi dan Prognosis• Operasi -> Torakotomi biasa atau dengan VATS• Prognosis -> 80% tumor mediastinum primer adalah

jinak, berprognosis baik, pasca operasi tidak tampak kambuh.

Page 35: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

KANKER PARU

Page 36: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

KANKER PARU

• Kanker Paru timbul berasal dari epitel saluran pernafasan, biasanya dari lapisan sel di sal. Udara.• Jenis kanker paru didiagnosis berdasarkan

bentuk sel di bawah mikroskop.• Jenis dari kanker paru :1Karsinoma sel skuamosa2Karsinoma sel kecil3Karsinoma sel besar4Adenokarsinoma• Untuk kepentingan klinis dan terapi, kanker

paru sering diklasifikasikan sebagai kanker paru sel kecil ( SCLC ) dan kanker paru non-SCLC

Page 37: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KANKER PARU :

• Merokok adalah faktor risiko utama yang paling penting untuk terjadinya kanker paru-paru.

• Bahan-bahan berbahaya dalam rokok bisa merusak sel paru-paru, antara lain :

- Nikotin bisa mangakibatkan ketergantungan- Tar bersifat karsinogenik- Karbonmonoksida menyebabkan gangguan

pernafasan- Asap rokok mengandung radikal bebas yg

bisa menyebabkan cedera pada membran sel dan inti sel paru-paru sehingga mengakibatkan kecacatan DNA

Page 38: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Orang dengan riwayat keluarga pengidap kanker paru-paru.• Terpapar dengan zat berbahaya seperti :

Radon, asbestos, arsenik, krom, nikel dan polusi udara.• Orang yg pernah mengidap kanker paru beresiko

untuk terkena tumor paru yg kedua.• Usia diatas 65 tahun rentan terkena kanker paru

Page 39: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

GAMBARAN PARU YANG TERKENA KANKER

Page 40: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

GEJALA :• Kanker paru-paru stadium dini seringkali

tidak menunjukkan gejala apapun. Tapi dengan berkembangnya kanker, gejala yg umum untuk terjadi antara lain :

1Batuk yg terus bertambah berat atau tidak kunjung sembuh

2Kesulitan bernafas (Dispnea)3Nyeri dada yg terus menerus4Hemoptisis ( batuk berdarah )5Suara serak6Rentan terkena peny. Infeksi paru7Selalu merasa letih (malaise)8Kehilangan BB yg drastis.

Page 41: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

DIAGNOSIS MENENTUKAN PENY. KANKER PARU :

• Pemeriksaan fisik• Sinar X untuk dada• Sitologi sputum :

Untuk memeriksa apakah ada sel kanker pada dahak penderita• Thoracocentesis :

Dengan menggunakan jarum panjang untuk mengeluarkan cairan pleura dari dada untuk memeriksa apakah ada sel kanker.• Bronkoskopi :

Memasukan tabung tipis bercahaya (bronkoskop) melalui hidung atau mulut ke dalam paru-paru.

Page 42: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

BRONKOSKOPI :

Page 43: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Aspirasi jarum halus :Dengan menggunakan jarum tipis untuk mengangkat jaringan atau cairan dari paru-paru atau kelenjar getah bening• Biopsi terbuka :

Jika jaringan tumor sukar dicapai, mungkin perlu melakukan biopsi langsung pada tumor paru atau kel. Getah bening melalui insisi di dinding dada.

Page 44: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Kanker paru-paru paling sering menyebar ke tempat-tempat, seperti :

1Kelenjar getah bening2Otak3Tulang4Hati5Dan kelenjar adrenal

Page 45: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

TAHAPAN KANKER PARU-PARU SEL KECIL MENJADI 2 TAHAP :

• Tahap Terbatas :Kanker hanya ditemukan pada satu paru-paru saja dan pada jaringan sekitarnya• Tahap ekstensif :

Kanker ditemukan di jaringan dada di luar paru-paru tempat asalnya. Kanker ditemukan menyebar ke organ-organ tubuh yang jauh.

Page 46: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

TAHAPAN PADA KANKER PARU-PARU BUKAN SEL KECIL

• Tahap tersembunyi :Sel kanker paru-paru ditemukan di dahak (sputum) atau didalam sampel air yg dikumpulkan saat bronkoskopi, tapi tumor tidak terlihat di paru-paru.• Stadium 0 :

Sel-sel kanker ditemukan hanya pada lapisan terdalam paru-paru. Tumor belum tumbuh menembus lapisan ini (carcinoma in situ). Bukan kanker invasif • Stadium I :

Tumor paru-paru ini bersifat invasif. Tumor telah tumbuh menembus lapisan terdalam paru-paru dan masuk ke jaringan paru-paru yg lebih dalam. Tidak ditemukan sel kanker pada kelenjar getah bening.

Page 47: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• Stadium II :Tumor paru-paru bisa dalam berbagai ukuran, tapi tumor ini belum menyerang organ-organ tubuh di sekitarnya. Sel-sel kanker ditemukan pada kelenjar getah bening di sekitarnya. • Stadium III :

Tumor paru-paru ini telah menyebar ke organ tubuh di sekitarnya, atau ke dinding dada, diafragma, pembuluh besar atau kelenjar getah bening di sisi yang sama ataupun di sisi yang berlawanan dari tumor tersebut.• Stadium IV:

Pertumbuhan yang ganas bisa ditemukan di lebih dari satu lobus paru-paru yang sama, atau di bagian paru-paru yang lain. Sel-sel kanker dapat ditemukan di bagian lain tubuh, misalnya di otak, kelenjar adrenal, hati atau tulang.

Page 48: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

PENATALAKSANAAN KANKER PARU-PARU

• Pengobatan Kanker Paru-ParuTergantung pada stadium kanker paru-parunya, tujuan pengobatan bisa ditujukan untuk penyembuhan, pengendalian penyakit untuk memperpanjang hidup, atau penanganan gejala dan pencegahan komplikasi untuk meningkatkan kualitas hidup.

• Metode pengobatan berikut ini dapat digunakan secara terpisah atau dalam kombinasi, yaitu dengan cara :

1. Pembedahan

Pembedahan dalam kanker paru-paru adalah tindakan mengangkat jaringan tumor dan kelenjar getah bening di sekitarnya.

Page 49: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

TINDAKAN PEMBEDAHAN KANKER PARU-PARU

Page 50: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

2. Terapi Radiasi Terapi radiasi (juga disebut sebagai radioterapi) menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Cara ini akan mempengaruhi sel-sel kanker pada area yang diobati saja.

3. Kemoterapi Kemoterapi menggunakan obat-obatan anti kanker untuk mengecilkan/membunuh sel-sel kanker. Obat-obatan ini memasuki aliran darah dan dapat mempengaruhi sel-sel kanker di seluruh tubuh.

4. Terapi Dengan Target Tertentu Terapi dengan target tertentu ini menggunakan obat-obatan untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker. Obat-obatan ini memasuki aliran darah dan dapat mempengaruhi sel-sel kanker di seluruh tubuh. Orang dengan kanker paru-paru bukan sel kecil yang sudah menyebar akan menjalani terapi dengan target tertentu ini.

Page 51: Pleno Modul 5 Blok 16 Kel 5

• TERIMA KASIH