MODUL 4 blok 18

4
MODUL 4 “INFLAMASI NON INFEKSI SUSUNAN MUSKULOSKELETAL” ‘Jariku..’ Jump 1 1. Poliartritis 2. Sendi interfalang distal dan proksimal digiti III dan IV 3. Rhematoid Factor 5. Terapi Agresif 6. Deformitas Jump 2 1. Apa yg menyebabkan Ibu Rima mengalami keluhan jari2 tangan kanan nya bengkak kemerahan dan terasa nyeri sejak 3 hari yg lalu? Etiologi nyeri sendi terutama pada jari tangan Nyeri sendi pada kasus diatas disebabkan oleh adanya inflamasi yang diakibatkan oleh adanya reaksi autoimun yang di sebabkan oleh adanya zat – zat yang dapat memicu terjadinya proses autoimun seperti kehadiran virus dan adanya pemakaian zat-zat kimia atau obat-obatan. Patofisiologi nyeri sendi terutama pada jari tangan Lupus adalah penyakit autoimun,dimana antibodi yang seharusnya menyerangbenda asing yang masuk ke tubuh (contoh : kuman) tetapi malah menyerangtubuh itu sendiri dan menimbulkan reaksi peradangan yang berakibat munculnyarasa nyeri.Atau juga antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukanantibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun. Gabungan antibodidan antigen mengalir bersama darah, sampai di pembuluh darah kapiler akanmenimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasioleh sel-sel radang (fagosit). Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks initidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitarkompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Pada arthritis rheumatoid, reaksi autoimun terjadi dalam jaringan synovial. Proses fagosistosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membrane synovial dan akhirnya pembentukkan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degenerative dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.

Transcript of MODUL 4 blok 18

MODUL 4 INFLAMASI NON INFEKSI SUSUNAN MUSKULOSKELETALJariku..Jump 11. Poliartritis2. Sendi interfalang distal dan proksimal digiti III dan IV3. Rhematoid Factor5. Terapi Agresif6. DeformitasJump 21. Apa yg menyebabkan Ibu Rima mengalami keluhan jari2 tangan kanan nya bengkak kemerahan dan terasa nyeri sejak 3 hari yg lalu?Etiologi nyeri sendi terutama pada jaritangan Nyeri sendi pada kasus diatas disebabkan oleh adanya inflamasi yang diakibatkan oleh adanya reaksi autoimun yang di sebabkan oleh adanya zat zat yang dapat memicu terjadinya proses autoimun seperti kehadiran virus dan adanya pemakaian zat-zat kimia atau obat-obatan.Patofisiologi nyeri sendi terutama pada jaritanganLupus adalah penyakit autoimun,dimana antibodi yang seharusnya menyerangbenda asing yang masuk ke tubuh (contoh : kuman) tetapi malah menyerangtubuh itu sendiri danmenimbulkan reaksi peradangan yang berakibat munculnyarasa nyeri.Atau juga antibodibisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukanantibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun. Gabungan antibodidan antigenmengalir bersama darah, sampaidi pembuluh darah kapiler akanmenimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasioleh sel-sel radang (fagosit). Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks initidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitarkompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusakorgan tubuh danmengganggu fungsinya.Pada arthritis rheumatoid, reaksi autoimun terjadi dalam jaringan synovial. Proses fagosistosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membrane synovial dan akhirnya pembentukkan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degenerative dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.

2.Bagaimana interpretasi dari hasil anamnesa yg diketahui sudah sejak 5 hari yg lalu jari2 kedua tangannya terasa kaku pada pagi hari dan akan membaik satu jam kemudian? Mengapa hal itu bisa terjadi?Adanya kekakuan pada pagi hari (morning stiffness) disebabkan imobilisasi pasien saat tidur, sehingga otot tendo mengalami pemendekan. Sehingga memerlukan waktu untuk mengembalikam otot dan tendo seperti normal. Pada pasien arthritis rheumatoid waktu yang diperlukan lebih lama, yaitu sekitar 1-2 jam.3. Apakah benar yg dikhawatirkan oleh Ibu rima bahwa hal ini ada kaitannya dengan infeksi pd tulang jari2 tangannya? Jika iya, mengapa? Jika tidak, mengapa?4. Mengapa tetangga Ibu Rima yg menderita penyakit yg sama akhirnya mengalami kelainan bentuk jarinya? Dan Apakah hal tsb dpt terjadi pada Ibu Irma?5. Bagaimana hubungan usia (39 tahun) dan jenis kelamin dengan penyakit Ibu Irma? Dan adakah faktor lain yg dpt menyebabkan nya?6. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik yg diperoleh dan mengapa bisa terjadi ?- Keadaan umum baik- Poliartritis pada sendi interfalang distal dan proksimal digiti III dan IV dengan tanda inflamasi yg jelas7. Analgetik apa yg biasa digunakan utk mengurangi nyeri pd Ibu Irma? Oleh dokter diberi obat NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug) untuk mengurangi akibat yang disebabkan inflamasi yang terjadi di ruang synovial. NSAID yang digunakan bisa analgetik untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien, antipiretik dan antiinflamasi. Efek samping dari penggunaan obat NSAID adalah reaksi hipersensitifitas, sehingga harus berhati-hati dalam pemilihan obat. Selain itu bisa juga digunakan obat DMARDs (Disease Modiifying Arthritis Rheumatoid Drugs), namun DMARDs ini efek sampingnya lebih besar, jadi harus lebih berhati-hati. Selain itu, dokter juga menyarankan pasien untuk ke dokter rehabilitasi medis. Karena pada pasien arthritis rheumatoid perlu dilakukan latihan-latihan spesifik dan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi sendi.8. Apa tujuan dokter melakukan pemeriksaan Laboratorium dan lainnya ? Pemeriksaan lain spt apa yg dpt dilakukan selain skenario? Apa standar baku emas utk penyakit ini? 9. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan Laboratorium : leukosit 13.000/LDan Pemeriksaan radiologis : gambaran erosi permukaan sendi dan pembengkakan jaringan lunak??Arthritis rheumatoid disebabkan adanya antigen di daerah synovial. Asal dari antigen ini yang sampai sekarang masih diteliti dan belum ditemukan hasil yang pasti, apakah genetic, hasil infeksi atau hasil metastase juga masih diragukan kebenarannya.Adanya antigen di dalam cairan synovial ini akan diproses olehantigen presenting cell (APC)yang selanjutnya dilekatkan pada sel CD4+. Sel CD4+ akan teraktivasi akan merangsang terjadinya proliferasi dan aktivasi sel B untuk memproduksi antibody. Antibody di dalam cairan synovial inilah yang selanjutnya pada pemeriksaan laboratorium disebut sebagai factor rheumatoid.Antibody dan antigen yang sama-sama terdapat di cairan synovial ini akan membentuk kompleks imun dan berdifusi bebas didalam ruang synovial. Endapan kompleks imun di membrane synovial ini akan menyebabkan pengaktifan kompleks imun dengan mebebaskan komplemen c5a. pengaktifan sistem komplemen ini disertai degranulasi sel mast, enzim lisosomal, prostaglandin, kolagenase dan stromelysin. Yang dapat mengakibatkan inflamasi dan kerusakan jaringan. Sehingga pada gambaran foto X diidapatkan hasil tampak erosi (kerusakan di permukaan)dan swelling tulang rawan dan tulang sendi, dan juga osteopenia.Aktivasi sistem komplemen juga menyebabkan sel T masuk ke dalam membran synovial, yang kemudian akan membentuk panus rheumatoid. Panus rheumatoid merupakan elemen paling destruktif dalam pathogenesis AR. Pannus merupakan jaringan granulasi yang terdiri dari makrofag yang teraktivasi, sel fibroblast yang berproliferasi dan jaringan mikrovaskular. Pannus inilah yang akan menginvasi jaringan kolagen dan proteoglikan rawan sendi dan tulang. Akibatnya akan menghancurkan struktur persendian (ankilosis). Sehingga akan terjadi perubahan bentuk (deformitas). Adanya deformitas ini yang akan menyebabkan disarsitektur sendi pada gambaran foto X.10. Apa tujuan dokter melakukan pemeriksaan Rheumatoid Factor? Bagaimana indikasi, KontraIndikasi, cara pemeriksaan nya serta hasil dri pemeriksaan Rhematoid Factor?11. Terapi agresif spt apa yg diberikan oleh dokter utk menghilangkan gejala inflamasi serta mencegah destruksi yg menyebabkan deformitas? Apa dasar dokter memilih pengobatan dgn terapi agresif dan adakah efek samping yg dpt ditimbulkan?Oleh dokter diberi obat NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug) untuk mengurangi akibat yang disebabkan inflamasi yang terjadi di ruang synovial. NSAID yang digunakan bisa analgetik untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien, antipiretik dan antiinflamasi. Efek samping dari penggunaan obat NSAID adalah reaksi hipersensitifitas, sehingga harus berhati-hati dalam pemilihan obat. Selain itu bisa juga digunakan obat DMARDs (Disease Modiifying Arthritis Rheumatoid Drugs), namun DMARDs ini efek sampingnya lebih besar, jadi harus lebih berhati-hati. Selain itu, dokter juga menyarankan pasien untuk ke dokter rehabilitasi medis. Karena pada pasien arthritis rheumatoid perlu dilakukan latihan-latihan spesifik dan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi sendi.12. Dari hasil pemeriksaan yg telah dilakukan, apa diagnosa kerja dan diagnosa banding utk Ibu Irma?Dari gejala-gejala yang didapat ada beberapa diagnosis differential yang memungkinkan, antara lain:Arthritis Reumatotoid, Osteoartritis dan Gout Arthritis1. Arthritis ReumatoidPada penderita arthritis rheumatoid kelelahan yang berkepanjangan, anoreksia, dan poliarthritis. Pada pemeriksaan darah terdapat Faktor Reumatoid, Laju Endap Darah meningkat, WhiteBlood Cell dalam sendi 16.000-20.000, dan anemia hipokromik mikrositik. Adanya factor rheumatoid sebenarnya non-patognomonik, karena pada penyakit lain juga bisa terdapat factor rheumatoid, bahkan pada orang normal sekalipun bisa terdapat factor reumathoid. Namun, factor reumathoid ini bisa menjelaskan patofisiologi dari gejala-gejala lain yang muncul. WBC dalam sendi sejumlah 16.000-20.000 ini jauh di atas normal, dari WBC normal dalam sendi yang hanya 200. Kriteria diagnosis yang menunjang diagnosis arthritis reumathoid antara lain adanya kekakuan pagi hari 1-2 jam, serta erosi.

2. OsteoarthritisSekelompok penyakit yang overlap dengan penyakit-penyakit yang lain tapi menimbulkan gejala yang sama. Proses penyakitnya mengenai seluruh sendi, termasuk tulang subkondral, ligamentum, kapsul dan jaringan synovial. Penyakit ini bersifat multifaktorial. Pada pasien osteoarthritis biasanya datang ke dokter dengan keluhan nyeri. Nyeri biasanya bertambah dengan adanya sedikit gerakan, dan sedikit berkurang dengan istirahat. Nyeri pada OA juga dapat berupa penjalaran akibat radikulopati, misalnya pada OA servikal dan lumbal. Pada pasien OA juga terdapat kaku sensi setelah imobilitas, seperti duduk atau menyetir terlalu lama atau sesudah bangun tidur. Kemudian juga terdapat krepitasi atau rasa gemeretak pada sendi yang sakit. Juga terdapat pembesaran sendi (terutama di lutut dan tangan) secara perlahan, selain itu juga seringkali diikuti perubahan gaya berjalan.Pada gambaran radiologis biasanya didapati penyempitan celah sendi yang asimetris, peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral, kista tulang, osteofut pada pinggir sendi, dan perubahan struktur anatomi sendi.Sedang pada pemeriksaan darah tepi hemoglobin, leukosit dan laju endap darah berada pada batas normal.

3. Gout ArthritisMerupakan sekelompok penyakit sebagai akibat deposit Kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari cairan ekstra seluler yang telah mengalami supersarurasi dari hasil metabolism purin, yaitu asam urat. Manifestasinya terdapat arthritis gout akut dan arthritis gout menahun. Arthritis gout akut timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa gejala apa-apa, namun ketika bangun merasakan nyeri yang sangat hebat bahkan tidak bisa berjalan. Biasanya bersifat monoartikuler dan menimbulkan manifestasi berupa bengkak, nyeri, hangat, merah disertai gejala sistemik seperti demam, menggigil, dan merasa lelah.Sedangkan arthritis gout menahun biasanya disertai tofi yang banyak dan terdapat poliartikular.13. Bagaimana penatalaksanaan lainnya yg dpt dilakukan utk Ibu Irma?14. Bagaimana komplikasi dan prognosis utk Ibu Irma ? SKDI Nya?

GAMBARAN KLINIS PADA TANGAN