Bleeding Time Jadiii

download Bleeding Time Jadiii

If you can't read please download the document

Transcript of Bleeding Time Jadiii

BLEEDING TIME(Masa Perdarahan)

Hemoestasis adalah mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan dan mencegah terjadinya perdarahan spontan. Dengan kata lain mekanisme hemoestasis bertujuan untuk mengusahakan darah agar tetap mengalir di dalam pembuluh darah. Terdapat beberapa Pemeriksaan laboratorium untuk menilai hemostasis diantaranya adalah (Yoshie Lunita : tt) :1. Bleeding time (BT)2. Cloting time (CT)3. Trombin time (TT)4. Prothombin time (PTT)5. Activated Partial Thromboplastin Time (APTT)Dalam paper ini, salah satu pemeriksaan yang dibahas adalah pemeriksaan Bleeding Time (masa perdarahan). Bleeding Time (masa perdarahan) adalah uji laboratorium untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Dimana dalam pemeriksaan ini yang dinilai adalah respon dari pembuluh darah kecil terhadap trauma. Sehingga adapun factor-faktor yang mempengaruhi Masa perdarahan antara lain : ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi (CasualH.R.R. , 2010).Uji ini membantu mengidentifikasi orang yang memiliki disfungsi trombosit. Ini adalah kemampuan darah untuk membeku setelah luka atau trauma. Biasanya, trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah menyebabkan gumpalan darah. Ada banyak faktor dalam mekanisme pembekuan, dan hal tersebut diprakarsai oleh trombosit. Uji waktu perdarahan atau bleeding time biasanya digunakan pada pasien yang memiliki riwayat perdarahan berkepanjangan setelah terluka, atau yang memiliki riwayat keturunan gangguan perdarahan. Selain itu, Uji waktu perdarahan kadang-kadang dilakukan sebagai tes pra operasi untuk menentukan respon perdarahan yang mungkin terjadi selama dan setelah operasi. Namun, pasien yang tidak memiliki riwayat masalah perdarahan, atau yang tidak memakai obat anti-inflamasi, uji waktu perdarahan biasanya tidak diperlukan (CasualH.R.R. , 2010).Prinsip dari pemeriksaan ini adalah dilakukannya penusukan pada pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler yang tertusuk akan mengeluarkan darah sampai luka itu tersumbat oleh trombosit yang menggumpal. Bila darah keluar dan menutupi luka , terjadilah pembekuan dan fibrin yang terbentuk akan mencegah perdarahan yang lebih lanjut . Pada tes ini darah yang keluar harus dihapus secara perlahan lahan sedemikian rupa sehingga tidak merusak trombosit. Setelah trombosit menumpuk pada luka , perdarahan berkurang dan tetesan darah makin lama makin kecil. Waktu antara terjadinya perdarahan sampai terhentinya perdarahan tersebut secara spontan inilah yang ditentukan sebagai masa perdarahan (Bleeding Time) (Adison , 2010).Ada 4 metode untuk melakukan tes perdarahan, yaitu metode Ivy, Duke, Template, dan Template yang dimodifikasi. Metode Ivy adalah cara yang paling tradisional. Dalam metode Ivy, manset tekanan darah ditempatkan pada lengan atas dan dipompa sampai 40 mmHg. Sebuah pisau bedah atau lanset digunakan untuk membuat luka tusuk di bagian lengan bawah. Daerah tusukan dipilih sehingga tidak ada vena superfisial yang terluka sebab vena, karena ukurannya, memungkinkan memiliki waktu perdarahan lebih lama, terutama pada orang dengan kelainan perdarahan. Setiap 30 detik, kertas saring atau handuk kertas digunakan untuk menghisap darah. Tes ini selesai ketika perdarahan telah berhenti sepenuhnya. Tiga metode lainnya adalah template, template yang dimodifikasi, dan metode Duke. Template dan metode template yang dimodifikasi adalah variasi dari metode Ivy. Sebuah manset tekanan darah digunakan dan kulit lengan bawah disiapkan seperti dalam metode Ivy. Sebuah template ditempatkan di atas area yang akan ditusuk dan dua sayatan dibuat di lengan menggunakan template sebagai penunjuk tempatnya. Perbedaan utama antara template dan metode yang dimodifikasi adalah panjang dari pemotongan dibuat. Untuk metode Duke, sebuah torehan dibuat di cuping telinga atau ujung jari yang ditusuk sampai menyebabkan perdarahan. Seperti dalam metode Ivy, tes ini dimulai dari awal sampai perdarahan benar-benar berhenti (Riswanto, 2010).Kepekaan metode Ivy lebih baik, dengan nilai rujukan 1- 7 menit dan metode Duke dengan nilai rujukan 1 3 menit. Baik dengan metode Duke maupun metode Ivy, sama-sama mengukur waktu pendarahan sampai terhenti secara spontan, Namun pada metode Ivy dilakukan pembendungan dengan tekanan tertentu terlebih dahulu. Sehingga kelemahan Metode Duke adalah bahwa tekanan pada vena darah di daerah tusukan tidak konstan dan hasil yang dicapai kurang dapat diandalkan. Sedangkan keuntungan metode Duke adalah tidak ada bekas luka setelah pemeriksaan (Adison, 2010).Masa perdarahan (Bleeding time) ini dapat memberikan hasil yang memanjang atau memendek. Pemanjangan hasil dapat terjadi pada keadaan : idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), abnormalitas trombosit, abnormalitas vascular, leukemia, penyakit hati serius, disseminated intravascular coagulation (DIC), anemia aplastik, defisiensi faktor koagulasi (V, VII, XI). Sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien sebaiknya ditanya terlebih dahulu mengenai obat yang sedang mereka konsumsi. Beberapa obat akan mempengaruhi hasil tes waktu perdarahan. Obat-obat ini termasuk antikoagulan, diuretik, obat anti kanker, sulfonamide, thiazide, aspirin, dan obat anti inflamasi. Penggunaan aspirin dan obat-obat sejenisnya adalah penyebab paling umum dari waktu perdarahan berkepanjangan, maka penggunaannya harus dihentikan dua minggu sebelum pemeriksaan. Sedangkan hasil yang memendek terjadi pada Penyakit Hodgkin (CasualH.R.R., 2010).

A. Metode Duke1. PrinsipDibuat luka standar pada cuping telinga , lamanya perdarahan sampai berhenti dicatat.

2. Alat dan bahanAlat: Disposible Lanset Steril Kapal Alkohol Kertas Saring Stopwacth

Bahan :Darah kapiler dari daun telinga

3. Cara kerjaa. Cuping telinga dibendung dengan jarib. Desinfeksi cuping telinga dengan kapas alcohol 70% , biarkan mengering.c. Buat luka dengan cara menusukan cuping telinga dengan disposable lanset steril sedalam 2 mm d. Tepat pada saat darah mulai keluar stopwatch dijalankan.e. Setiap 30 detik darah yang keluar diisap dengan kertas saring tetapi jangan sampai menyentuh luka atau sampai menekan kulit pada waktu menghisap darah.f. Bila perdarahan berhenti , stopwatch dihentikan dan catatlah waktu perdarahan 4. Nilai Normal1 3 menit

5. Catatan1. Bila perdarahan 10 menit, hentikan perdarahan dengan menekan luka dengan kapas alkohol . Dianjurkan untuk diulang dengan cara yang sama atau dengan metode Ivy.2. Digunakan untuk bayi dan anak anak.3. Kepekaannya kurang dibandingkan dengan metode Ivy karena tidak dilakukan pembendungan secara pasti

B. Metode Ivy1. PrinsipDibuat perlukaan standar pada permukaan volar lengan bawah , lamanya perdarahan diukur.

2. Alat dan BahanAlat : Tensimeter Disposable lanset steril dengan ukuran lebar 2 mm dan 3 mm Stopwatch Kertas saring Kapas alcoholBahan : Darah Kapiler

3. Cara Kerjaa. Pasang manset tensimeter pada lengan atas dan dipompakan tensi meter sampai 40 mm Hg selama pemeriksaan .b. Daerah kulit dipilih yang tidak ada vena superfisial , kira kira 3 jari dari lipatan siku.c. Desinfeksi lokasi tersebut dengan kapas alkohol 70 % . d. Kulit direntangkan dan ditusuk dengan lanset steril disposible dengan dalam 3mm.e. Tepat pada saat terjadi perdarahan stopwatch dijalankanf. Setiap 30 detik dihapuslah bintik darah yang keluar dari luka hindari jangan sampai menutup luka.g. Bila perdarahan berhenti ( diameter 15 menit

DAFTAR PUSTAKA

Adison,2010. Bleeding Time (masa perdarahan). Diakses pada http://www.analis ponya kendari.analisqmateri.bloggspot.com/. Diakses 4 September 2013CasualH.R.R.,2010. Tugas Neurologi. Diakses pada http://www.feedmap.net/widgets/blogmap.aspx?id=A1A86825622E0A2DA9A77E3F610. Diakses 4 September 2013Lunita,Yoshie, tt. Buku Penuntun Praktikum Hematologi III. Universitas Setia Budi : Solo. Diakses 4 September 2013Riswanto, 2010. Waktu Perdarahan. Diakses pada http://labkesehatan.blogspot.com/2010/01/waktu-perdarahan.html. Diakses 7 September 2013