Biologi Sistem Pencernaan
-
Upload
kadek-bayu-dwipermana -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Biologi Sistem Pencernaan
1
Sistem Pencernaan
DEFINISI
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai
berikut:
Q menerima makanan
Q memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut
pencernaan)
Q menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
Q membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga
meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu
pankreas, hati dan kandung empedu.
Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem
pernafasan. Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Saluran dari
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2
kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya
ke dalam mulut. Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk
merasakan dan mencampur makanan.
Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring).
Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung. Pengecapan relatif
sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman lebih rumit,
terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang
lebih mudah dicerna.
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan
tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa
menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya. Ludah juga
mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein
dan menyerang bakteri secara langsung.
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara
(trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang
(palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke
dalam hidung.
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding
tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan
tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan
bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi
otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3
Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk
seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan
antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot
berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam
keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke
dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi
secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang
melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
Q lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung
dan enzim.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh
bakteri. Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan
kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
Q asam klorida
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang
diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung
yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan
cara membunuh berbagai bakteri.
Pelepasan asam dirangsang oleh:
o saraf yang menuju ke lambung
o gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4
o histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).
Q prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin
merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang
merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.
Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung
(misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat
kecil.
Usus halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan
masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa
dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal
kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu
dari hati.
Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang
disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses
pencernaan dan penyerapan.
Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara
mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.
Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi
sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan
yang lebih kecil (mikrovili). Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5
permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang
diserap.
Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari
jejunum dan ileum. Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan
lemak dan zat gizi lainnya.
Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari
lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir
(yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-
pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah
kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan
perjalanannya melalui usus halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat
dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung. Ketika
melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena
mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.
Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
Q Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Q Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
6
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan
melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan
oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus
pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu
pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,
karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk
yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas
juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
Tiga hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
Q Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
Q Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
Q Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua
hormon lainnya (insulin dan glukagon).
Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai
fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi
dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh
darah yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena
yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana
darah yang masuk diolah.
Darah diolah dalam 2 cara:
Q Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
Q Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah
sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah
diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati
menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7
berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati
digunakan untuk membuat empedu. Hati juga menghasilkan empedu, yang
disimpan di dalam kandung empedu.
Kandung empedu & Saluran empedu
Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan,
yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum. Saluran ini
kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung
empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum. Duktus
pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam
duodenum.
Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung
empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di
dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf
sehingga kandung empedu berkontraksi. Sebagai akibatnya, empedu
mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
Q Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
Q Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
Q Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin
yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
Q Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk
membantu menggerakkan isinya
Q Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu
sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
Q Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya
dibuang dari tubuh
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8
Q Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di
dalam empedu.
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh
hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai
sirkulasi enterohepatik.
Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12
kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke
dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu
menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap
kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.
Usus besar
Usus besar terdiri dari:
Q Kolon asendens (kanan)
Q Kolon transversum
Q Kolon desendens (kiri)
Q Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk
seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon
asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi
menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus
berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di
dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus
besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya
lendir dan air, dan terjadilah diare.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
9
Rektum & Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong
karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,
maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang
lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda
mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh
(kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani)
menjaga agar anus tetap tertutup.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
10
Pemeriksaan Diagnostik Untuk Saluran Pencernaan
DEFINISI
Pemeriksaan yang dilakukan untuk sistem pencernaan terdiri dari:
• Endoskop (tabung serat optik yang digunakan untuk melihat struktur
dalam dan untuk memperoleh jaringan dari dalam tubuh)
• Rontgen
• Ultrasonografi (USG)
• Perunut radioaktif
• Pemeriksaan kimiawi.
Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut bisa membantu dalam menegakkan
diagnosis, menentukan lokasi kelainan dan kadang mengobati penyakit pada
sistem pencernaan. Pada beberapa pemeriksaan, sistem pencernaan harus
dikosongkan terlebih dahulu; ada juga pemeriksaan yang dilakukan setelah
8-12 jam sebelumnya melakukan puasa; sedangkan pemeriksaan lainnya
tidak memerlukan persiapan khusus.
Langkah pertama dalam mendiagnosis kelainan sistem pencernaan
adalah riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Tetapi gejala dari kelainan
pencernaan seringkali bersifat samar sehingga dokter mengalami kesulitan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
11
dalam menentukan kelainan secara pasti.
Kelainan psikis (misalnya kecemasan dan depresi) juga bisa mempengaruhi
sistem pencernaan dan menimbulkan gejala-gejalanya.
Pemeriksaan Kerongkongan
1. Pemeriksaan barium.
Penderita menelan barium dan perjalanannya melewati kerongkongan
dipantau melalui fluoroskopi (teknik rontgen berkesinambungan yang
memungkinkan barium diamati atau difilmkan). Dengan fluoroskopi,
dokter bisa melihat kontraksi dan kelainan anatomi kerongkongan
(misalnya penyumbatan atau ulkus). Gambaran ini seringkali direkam
pada sebuah film atau kaset video.
Selain cairan barium, bisa juga digunakan makanan yang dilapisi oleh
barium, sehingga bisa ditentukan lokasi penyumbatan atau bagian
kerongkongan yang tidak berkontraksi secara normal.
Cairan barium yang ditelan bersamaan dengan makanan yang dilapisi
oleh barium bisa menunjukkan kelainan seperti:
• selaput kerongkongan (dimana sebagian kerongkongan tersumbat
oleh jaringan fibrosa)
• divertikulum Zenker (kantong kerongkongan)
• erosi dan ulkus kerongkongan
• varises kerongkongan
• tumor.
2. Manometri.
Manometri adalah suatu pemeriksaan dimana sebuah tabung dengan
alat pengukur tekanan dimasukkan ke dalam kerongkongan. Dengan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
12
alat ini (alatnya disebut manometer) dokter bisa menentukan apakah
kontraksi kerongkongan dapat mendorong makanan secara normal
atau tidak.
3. Pengukuran pH kerongkongan.
Mengukur keasaman kerongkongan bisa dilakukan pada saat
manometri.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah terjadi refluks
asam atau tidak.
4. Uji Bernstein (Tes Perfusi Asam Kerongkongan).
Pada pemeriksaan ini sejumlah kecil asam dimasukkan ke dalam
kerongkongan melalui sebuah selang nasogastrik. Pemeriksaan ini
digunakan untuk menentukan apakah nyeri dada disebabkan karena
iritasi kerongkongan oleh asam dan merupakan cara yang baik untuk
menentukan adanya peradangan kerongkongan (esofagitis).
Intubasi
Intubasi adalah memasukkan sebuah selang plastik kecil yang lentur
melalui hidung atau mulut ke dalam lambung atau usus halus. Prosedur ini
bisa digunakan untuk keperluan diagnostik maupun pengobatan. Intubasi
bisa menyebabkan muntah dan mual, tetapi tidak menimbulkan nyeri.
Ukuran selang yang digunakan bervariasi, tergantung kepada tujuan
dilakukannya prosedur ini (apakah untuk diagnosik atau pengobatan).
1. Intubasi Nasogastrik.
Pada intubasi nasogastrik, sebuah selang dimasukkan melalui hidung
menuju ke lambung. Prosedur ini digunakan untuk mendapatkan
contoh cairan lambung, untuk menentukan apakah lambung
mengandung darah atau untuk menganalisa keasaman, enzim dan
karakteristik lainnya. Pada korban keracunan, contoh cairan lambung
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
13
ini dianalisa untuk mengetahui racunnya. Kadang selang terpasang
agak lama sehingga lebih banyak contoh cairan yang bisa didapat.
Intubasi nasogastrik juga bisa digunakan untuk memperbaiki keadaan
tertentu:
• Untuk menghentikan perdarahan dimasukkan air dingin
• Untuk memompa atau menetralkan racun diberikan karbon aktif
• Pemberian makanan cair pada penderita yang mengalami
kesulitan menelan.
Kadang intubasi nasogastrik digunakan secara berkesinambungan
untuk mengeluarkan isi lambung. Ujung selang biasanya dihubungkan
dengan alat penghisap, yang akan mengisap gas dan cairan dari
lambung. Cara ini membantu mengurangi tekanan yang terjadi jika
sistem pencernaan tersumbat atau tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
2. Intubasi Nasoenterik.
Pada intubasi nasoenterik, selang yang dimasukkan melalui hidung
lebih panjang, karena harus melewati lambung untuk menuju ke usus
halus.
Prosedur ini bisa digunakan untuk:
• mendapatkan contoh isi usus
• mengeluarkan cairan
• memberikan makanan.
Sebuah selang yang dihubungkan dengan suatu alat kecil di ujungnya
bisa digunakan untuk biopsi (mengambil contoh jaringan usus halus
untuk diperiksa secara mikroskopik atau untuk analisa aktivitas
enzim). Lambung dan usus halus tidak dapat merasakan nyeri,
sehingga kedua prosedur diatas tidak menimbulkan nyeri.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
14
Endoskopi
Endoskopi adalah pemeriksaan struktur dalam dengan menggunakan
selang/tabung serat optik yang disebut endoskop. Endoskop yang
dimasukkan melalui mulut bisa digunakan untuk memeriksa:
• kerongkongan (esofagoskopi)
• lambung (gastroskopi)
• usus halus (endoskopi saluran pencernaan atas).
Jika dimasukkan melalui anus, maka endoskop bisa digunakan untuk
memeriksa:
• rektum dan usus besar bagian bawah (sigmoidoskopi)
• keseluruhan usus besar (kolonoskopi).
Diameter endoskop berkisar dari sekitar 0,6 cm-1,25 cm dan
panjangnya berkisar dari sekitar 30 cm-150 cm. Sistem video serat-optik
memungkinkan endoskop menjadi fleksibel menjalankan fungsinya sebagai
sumber cahaya dan sistem penglihatan.
Banyak endoskop yang juga dilengkapi dengan sebuah penjepit kecil untuk
mengangkat contoh jaringan dan sebuah alat elektronik untuk
menghancurkan jaringan yang abnormal.
Dengan endoskop dokter dapat melihat lapisan dari sistem
pencernaan, daerah yang mengalami iritasi, ulkus, peradangan dan
pertumbuhan jaringan yang abnormal. Biasanya diambil contoh jaringan
untuk keperluan pemeriksaan lainnya.
Endoskop juga bisa digunakan untuk pengobatan. Berbagai alat yang
berbeda bisa dimasukkan melalui sebuah saluran kecil di dalam endoskop:
Elektrokauter bisa digunakan untuk menutup suatu pembuluh darah dan
menghentikan perdarahan atau untuk mengangkat suatu pertumbuhan yang
kecil Sebuah jarum bisa digunakan untuk menyuntikkan obat ke dalam
varises kerongkongan dan menghentikan perdarahannya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
15
Sebelum endoskop dimasukkan melalui mulut, penderita biasanya
dipuasakan terlebih dahulu selama beberapa jam. Makanan di dalam
lambung bisa menghalangi pandangan dokter dan bisa dimuntahkan selama
pemeriksaan dilakukan. Sebelum endoskop dimasukkan ke dalam rektum
dan kolon, penderita biasanya menelan obat pencahar dan enema untuk
mengosongkan usus besar.
Komplikasi dari penggunaan endoskopi relatif jarang. Endoskopi
dapat mencederai atau bahkan menembus saluran pencernaan, tetapi
biasanya endoskopi hanya menyebabkan iritasi pada lapisan usus dan
perdarahan ringan.
Laparoskopi
Laparoskopi adalah pemeriksaan rongga perut dengan menggunakan
endoskopi. Laparoskopi biasanya dilakukan dalam keadaan penderita terbius
total. Setelah kulit dibersihkan dengan antiseptik, dibuat sayatan kecil,
biasanya di dekat pusar. Kemudian endoskop dimasukkan melalui sayatan
tersebut ke dalam rongga perut.
Dengan laparoskopi dokter dapat:
• mencari tumor atau kelainan lainnya
• mengamati organ-organ di dalam rongga perut
• memperoleh contoh jaringan
• melakukan pembedahan perbaikan.
Rontgen
1. Foto polos perut.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
16
Foto polos perut merupakan foto rontgen standar untuk perut, yang
tidak memerlukan persiapan khusus dari penderita. Sinar X biasanya
digunakan untuk menunjukkan:
• suatu penyumbatan
• kelumpuhan saluran pencernaan
• pola udara abnormal di dalam rongga perut
• pembesaran organ (misalnya hati, ginjal, limpa).
2. Pemeriksaan barium.
Setelah penderita menelan barium, maka barium akan tampak putih
pada foto rontgen dan membatasi saluran pencernaan, menunjukkan
kontur dan lapisan dari kerongkongan, lambung dan usus halus.
Barium yang terkumpul di daerah abnormal menunjukkan adanya
ulkus, erosi, tumor dan varises kerongkongan.
Foto rontgen bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk
menunjukkan keberadaan barium. Atau digunakan sebuah fluoroskop
untuk mengamati pergerakan barium di dalam saluran pencernaan.
Proses ini juga bisa direkam.
Dengan mengamati perjalanan barium di sepanjang saluran
pencernaan, dokter dapat menilai:
• fungsi kerongkongan dan lambung
• kontraksi kerongkongan dan lambung
• penyumbatan dalam saluran pencernaan.
Barium juga dapat diberikan dalam bentuk enema untuk melapisi usus
besar bagian bawah. Kemudian dilakukan foto rontgen untuk
menunjukkan adanya polip, tumor atau kelainan struktur lainnya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
17
Prosedur ini bisa menyebabkan nyeri kram serta menimbulkan rasa
tidak nyaman.
Barium yang diminum atau diberikan sebagai enema pada akhirnya
akan dibuang ke dalam tinja, sehingga tinja tampak putih seperti
kapur. Setelah pemeriksaan, barium harus segera dibuang karena bisa
menyebabkan sembelit yang berarti. Obat pencahar bisa diberikan
untuk mempercepat pembuangan barium.
Parasentesis
Parasentesis adalah memasukkan jarum ke dalam rongga perut dan
mengambil cairannya. Dalam keadaan normal, rongga perut diluar saluran
pencernaan hanya mengandung sejumlah kecil cairan. Cairan bisa terkumpul
dalam keadaan-keadaan tertentu, seperti perforasi lambung atau usus,
penyakit hati, kanker atau pecahnya limpa.
Parasentesis digunakan untuk memperoleh contoh cairan untuk keperluan
pemeriksaan atau untuk membuang cairan yang berlebihan.
Pemeriksaan fisik (kadang disertai dengan USG) dilakukan sebelum
parasentesis untuk memperkuat dugaan bahwa rongga perut mengandung
cairan yang berlebihan.
Selanjutnya daerah kulit (biasanya tepat dibawah pusar) dibersihkan dengan
larutan antiseptik dan dibius lokal. Melalui kulit dan otot dinding perut,
dimasukkan jarum yang dihubungkan dengan tabung suntik ke dalam rongga
perut dimana cairan terkumpul.
Sejumlah kecil cairan diambil untuk pemeriksaan laboratorium atau sampai
0,96 liter cairan diambil untuk mengurangi pembengkakan perut.
USG Perut
USG menggunakan gelombang udara untuk menghasilkan gambaran
dari organ-organ dalam. USG bisa menunjukkan ukuran dan bentuk berbagai
organ (misalnya hati dan pankreas) dan juga bisa menunjukkan daerah
abnormal di dalamnya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
18
USG juga dapat menunjukkan adanya cairan. Tetapi USG bukan alat
yang baik untuk menentukan permukaan saluran pencernaan, sehingga tidak
digunakan untuk melihat tumor dan penyebab perdarahan di lambung, usus
halus atau usus besar.
USG merupakan prosedur yang tidak menimbulkan nyeri dan tidak
memiliki resiko. Pemeriksa menekan sebuah alat kecil di dinding perut dan
mengarahkan gelombang suara ke berbagai bagian perut dengan
menggerakkan alat tersebut. Gambaran dari organ dalam bisa dilihat pada
layar monitor dan bisa dicetak atau direkam dalam filem video.
Pemeriksaan Darah Samar
Perdarahan di dalam saluran pencernaan dapat disebabkan baik oleh
iritasi ringan maupun kanker yang serius. Bila perdarahannya banyak, bisa
terjadi muntah darah, dalam tinja terdapat darah segar atau mengeluarkan
tinja berwarna kehitaman (melena).
Jumlah darah yang terlalu sedikit sehingga tidak tampak atau tidak
merubah penampilan tinja, bisa diketahui secara kimia; dan hal ini bisa
merupakan petunjuk awal dari adanya ulkus, kanker dan kelainan lainnya.
Pada pemeriksaan colok dubur, dokter mengambil sejumlah kecil tinja
. Contoh ini diletakkan pada secarik kertas saring yang mengandung zat
kimia. Setelah ditambahkan bahan kimia lainnya, warna tinja akan berubah
bila terdapat darah.
http://medicastore.com/med/detail_pyk.php?idktg=7&iddtl=19&UID=20070
414131936125.163.222.121
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.