Biologi Sistem Pencernaan

18
1 Sistem Pencernaan DEFINISI Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut: Q menerima makanan Q memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan) Q menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah Q membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Saluran dari Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

description

Biologi Sistem Pencernaan

Transcript of Biologi Sistem Pencernaan

1

Sistem Pencernaan

DEFINISI

Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai

berikut:

Q menerima makanan

Q memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut

pencernaan)

Q menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah

Q membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,

lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga

meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu

pankreas, hati dan kandung empedu.

Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem

pernafasan. Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Saluran dari

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

2

kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya

ke dalam mulut. Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk

merasakan dan mencampur makanan.

Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring).

Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.

Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung. Pengecapan relatif

sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman lebih rumit,

terdiri dari berbagai macam bau.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah

oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang

lebih mudah dicerna.

Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan

tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.

Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa

menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya. Ludah juga

mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein

dan menyerang bakteri secara langsung.

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara

(trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang

(palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke

dalam hidung.

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding

tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan

tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan

bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi

otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

3

Lambung

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk

seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan

antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot

berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam

keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke

dalam kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi

secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang

melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:

Q lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung

dan enzim.

Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh

bakteri. Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan

kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

Q asam klorida

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang

diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung

yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan

cara membunuh berbagai bakteri.

Pelepasan asam dirangsang oleh:

o saraf yang menuju ke lambung

o gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

4

o histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

Q prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin

merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang

merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.

Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung

(misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat

kecil.

Usus halus

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari

(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan

masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa

dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal

kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu

dari hati.

Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang

disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses

pencernaan dan penyerapan.

Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara

mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.

Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi

sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan

yang lebih kecil (mikrovili). Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

5

permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang

diserap.

Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari

jejunum dan ileum. Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan

lemak dan zat gizi lainnya.

Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari

lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat

yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir

(yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-

pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah

kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan

perjalanannya melalui usus halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat

dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung. Ketika

melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena

mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.

Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:

Q Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

Q Pulau pankreas, menghasilkan hormon.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

6

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan

melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan

oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus

pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu

pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,

karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk

yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.

Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas

juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi

melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

Tiga hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:

Q Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah

Q Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah

Q Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua

hormon lainnya (insulin dan glukagon).

Hati

Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai

fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi

dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh

darah yang kecil-kecil (kapiler).

Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena

yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.

Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana

darah yang masuk diolah.

Darah diolah dalam 2 cara:

Q Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang

Q Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah

sehingga dapat digunakan oleh tubuh.

Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah

diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati

menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

7

berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati

digunakan untuk membuat empedu. Hati juga menghasilkan empedu, yang

disimpan di dalam kandung empedu.

Kandung empedu & Saluran empedu

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan,

yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum. Saluran ini

kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung

empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum. Duktus

pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam

duodenum.

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung

empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di

dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf

sehingga kandung empedu berkontraksi. Sebagai akibatnya, empedu

mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.

Empedu memiliki 2 fungsi penting:

Q Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

Q Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama

hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan

kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:

Q Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin

yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan

Q Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk

membantu menggerakkan isinya

Q Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu

sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan

Q Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya

dibuang dari tubuh

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

8

Q Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di

dalam empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh

hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai

sirkulasi enterohepatik.

Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12

kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke

dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu

menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap

kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.

Usus besar

Usus besar terdiri dari:

Q Kolon asendens (kanan)

Q Kolon transversum

Q Kolon desendens (kiri)

Q Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk

seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon

asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi

menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus

berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi

mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di

dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.

Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta

antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus

besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya

lendir dan air, dan terjadilah diare.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

9

Rektum & Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar

(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong

karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon

desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,

maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang

lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda

mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk

menunda buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan

limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh

(kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani)

menjaga agar anus tetap tertutup.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

10

Pemeriksaan Diagnostik Untuk Saluran Pencernaan

DEFINISI

Pemeriksaan yang dilakukan untuk sistem pencernaan terdiri dari:

• Endoskop (tabung serat optik yang digunakan untuk melihat struktur

dalam dan untuk memperoleh jaringan dari dalam tubuh)

• Rontgen

• Ultrasonografi (USG)

• Perunut radioaktif

• Pemeriksaan kimiawi.

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut bisa membantu dalam menegakkan

diagnosis, menentukan lokasi kelainan dan kadang mengobati penyakit pada

sistem pencernaan. Pada beberapa pemeriksaan, sistem pencernaan harus

dikosongkan terlebih dahulu; ada juga pemeriksaan yang dilakukan setelah

8-12 jam sebelumnya melakukan puasa; sedangkan pemeriksaan lainnya

tidak memerlukan persiapan khusus.

Langkah pertama dalam mendiagnosis kelainan sistem pencernaan

adalah riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Tetapi gejala dari kelainan

pencernaan seringkali bersifat samar sehingga dokter mengalami kesulitan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

11

dalam menentukan kelainan secara pasti.

Kelainan psikis (misalnya kecemasan dan depresi) juga bisa mempengaruhi

sistem pencernaan dan menimbulkan gejala-gejalanya.

Pemeriksaan Kerongkongan

1. Pemeriksaan barium.

Penderita menelan barium dan perjalanannya melewati kerongkongan

dipantau melalui fluoroskopi (teknik rontgen berkesinambungan yang

memungkinkan barium diamati atau difilmkan). Dengan fluoroskopi,

dokter bisa melihat kontraksi dan kelainan anatomi kerongkongan

(misalnya penyumbatan atau ulkus). Gambaran ini seringkali direkam

pada sebuah film atau kaset video.

Selain cairan barium, bisa juga digunakan makanan yang dilapisi oleh

barium, sehingga bisa ditentukan lokasi penyumbatan atau bagian

kerongkongan yang tidak berkontraksi secara normal.

Cairan barium yang ditelan bersamaan dengan makanan yang dilapisi

oleh barium bisa menunjukkan kelainan seperti:

• selaput kerongkongan (dimana sebagian kerongkongan tersumbat

oleh jaringan fibrosa)

• divertikulum Zenker (kantong kerongkongan)

• erosi dan ulkus kerongkongan

• varises kerongkongan

• tumor.

2. Manometri.

Manometri adalah suatu pemeriksaan dimana sebuah tabung dengan

alat pengukur tekanan dimasukkan ke dalam kerongkongan. Dengan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

12

alat ini (alatnya disebut manometer) dokter bisa menentukan apakah

kontraksi kerongkongan dapat mendorong makanan secara normal

atau tidak.

3. Pengukuran pH kerongkongan.

Mengukur keasaman kerongkongan bisa dilakukan pada saat

manometri.

Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah terjadi refluks

asam atau tidak.

4. Uji Bernstein (Tes Perfusi Asam Kerongkongan).

Pada pemeriksaan ini sejumlah kecil asam dimasukkan ke dalam

kerongkongan melalui sebuah selang nasogastrik. Pemeriksaan ini

digunakan untuk menentukan apakah nyeri dada disebabkan karena

iritasi kerongkongan oleh asam dan merupakan cara yang baik untuk

menentukan adanya peradangan kerongkongan (esofagitis).

Intubasi

Intubasi adalah memasukkan sebuah selang plastik kecil yang lentur

melalui hidung atau mulut ke dalam lambung atau usus halus. Prosedur ini

bisa digunakan untuk keperluan diagnostik maupun pengobatan. Intubasi

bisa menyebabkan muntah dan mual, tetapi tidak menimbulkan nyeri.

Ukuran selang yang digunakan bervariasi, tergantung kepada tujuan

dilakukannya prosedur ini (apakah untuk diagnosik atau pengobatan).

1. Intubasi Nasogastrik.

Pada intubasi nasogastrik, sebuah selang dimasukkan melalui hidung

menuju ke lambung. Prosedur ini digunakan untuk mendapatkan

contoh cairan lambung, untuk menentukan apakah lambung

mengandung darah atau untuk menganalisa keasaman, enzim dan

karakteristik lainnya. Pada korban keracunan, contoh cairan lambung

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

13

ini dianalisa untuk mengetahui racunnya. Kadang selang terpasang

agak lama sehingga lebih banyak contoh cairan yang bisa didapat.

Intubasi nasogastrik juga bisa digunakan untuk memperbaiki keadaan

tertentu:

• Untuk menghentikan perdarahan dimasukkan air dingin

• Untuk memompa atau menetralkan racun diberikan karbon aktif

• Pemberian makanan cair pada penderita yang mengalami

kesulitan menelan.

Kadang intubasi nasogastrik digunakan secara berkesinambungan

untuk mengeluarkan isi lambung. Ujung selang biasanya dihubungkan

dengan alat penghisap, yang akan mengisap gas dan cairan dari

lambung. Cara ini membantu mengurangi tekanan yang terjadi jika

sistem pencernaan tersumbat atau tidak dapat berfungsi sebagaimana

mestinya.

2. Intubasi Nasoenterik.

Pada intubasi nasoenterik, selang yang dimasukkan melalui hidung

lebih panjang, karena harus melewati lambung untuk menuju ke usus

halus.

Prosedur ini bisa digunakan untuk:

• mendapatkan contoh isi usus

• mengeluarkan cairan

• memberikan makanan.

Sebuah selang yang dihubungkan dengan suatu alat kecil di ujungnya

bisa digunakan untuk biopsi (mengambil contoh jaringan usus halus

untuk diperiksa secara mikroskopik atau untuk analisa aktivitas

enzim). Lambung dan usus halus tidak dapat merasakan nyeri,

sehingga kedua prosedur diatas tidak menimbulkan nyeri.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

14

Endoskopi

Endoskopi adalah pemeriksaan struktur dalam dengan menggunakan

selang/tabung serat optik yang disebut endoskop. Endoskop yang

dimasukkan melalui mulut bisa digunakan untuk memeriksa:

• kerongkongan (esofagoskopi)

• lambung (gastroskopi)

• usus halus (endoskopi saluran pencernaan atas).

Jika dimasukkan melalui anus, maka endoskop bisa digunakan untuk

memeriksa:

• rektum dan usus besar bagian bawah (sigmoidoskopi)

• keseluruhan usus besar (kolonoskopi).

Diameter endoskop berkisar dari sekitar 0,6 cm-1,25 cm dan

panjangnya berkisar dari sekitar 30 cm-150 cm. Sistem video serat-optik

memungkinkan endoskop menjadi fleksibel menjalankan fungsinya sebagai

sumber cahaya dan sistem penglihatan.

Banyak endoskop yang juga dilengkapi dengan sebuah penjepit kecil untuk

mengangkat contoh jaringan dan sebuah alat elektronik untuk

menghancurkan jaringan yang abnormal.

Dengan endoskop dokter dapat melihat lapisan dari sistem

pencernaan, daerah yang mengalami iritasi, ulkus, peradangan dan

pertumbuhan jaringan yang abnormal. Biasanya diambil contoh jaringan

untuk keperluan pemeriksaan lainnya.

Endoskop juga bisa digunakan untuk pengobatan. Berbagai alat yang

berbeda bisa dimasukkan melalui sebuah saluran kecil di dalam endoskop:

Elektrokauter bisa digunakan untuk menutup suatu pembuluh darah dan

menghentikan perdarahan atau untuk mengangkat suatu pertumbuhan yang

kecil Sebuah jarum bisa digunakan untuk menyuntikkan obat ke dalam

varises kerongkongan dan menghentikan perdarahannya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

15

Sebelum endoskop dimasukkan melalui mulut, penderita biasanya

dipuasakan terlebih dahulu selama beberapa jam. Makanan di dalam

lambung bisa menghalangi pandangan dokter dan bisa dimuntahkan selama

pemeriksaan dilakukan. Sebelum endoskop dimasukkan ke dalam rektum

dan kolon, penderita biasanya menelan obat pencahar dan enema untuk

mengosongkan usus besar.

Komplikasi dari penggunaan endoskopi relatif jarang. Endoskopi

dapat mencederai atau bahkan menembus saluran pencernaan, tetapi

biasanya endoskopi hanya menyebabkan iritasi pada lapisan usus dan

perdarahan ringan.

Laparoskopi

Laparoskopi adalah pemeriksaan rongga perut dengan menggunakan

endoskopi. Laparoskopi biasanya dilakukan dalam keadaan penderita terbius

total. Setelah kulit dibersihkan dengan antiseptik, dibuat sayatan kecil,

biasanya di dekat pusar. Kemudian endoskop dimasukkan melalui sayatan

tersebut ke dalam rongga perut.

Dengan laparoskopi dokter dapat:

• mencari tumor atau kelainan lainnya

• mengamati organ-organ di dalam rongga perut

• memperoleh contoh jaringan

• melakukan pembedahan perbaikan.

Rontgen

1. Foto polos perut.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

16

Foto polos perut merupakan foto rontgen standar untuk perut, yang

tidak memerlukan persiapan khusus dari penderita. Sinar X biasanya

digunakan untuk menunjukkan:

• suatu penyumbatan

• kelumpuhan saluran pencernaan

• pola udara abnormal di dalam rongga perut

• pembesaran organ (misalnya hati, ginjal, limpa).

2. Pemeriksaan barium.

Setelah penderita menelan barium, maka barium akan tampak putih

pada foto rontgen dan membatasi saluran pencernaan, menunjukkan

kontur dan lapisan dari kerongkongan, lambung dan usus halus.

Barium yang terkumpul di daerah abnormal menunjukkan adanya

ulkus, erosi, tumor dan varises kerongkongan.

Foto rontgen bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk

menunjukkan keberadaan barium. Atau digunakan sebuah fluoroskop

untuk mengamati pergerakan barium di dalam saluran pencernaan.

Proses ini juga bisa direkam.

Dengan mengamati perjalanan barium di sepanjang saluran

pencernaan, dokter dapat menilai:

• fungsi kerongkongan dan lambung

• kontraksi kerongkongan dan lambung

• penyumbatan dalam saluran pencernaan.

Barium juga dapat diberikan dalam bentuk enema untuk melapisi usus

besar bagian bawah. Kemudian dilakukan foto rontgen untuk

menunjukkan adanya polip, tumor atau kelainan struktur lainnya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

17

Prosedur ini bisa menyebabkan nyeri kram serta menimbulkan rasa

tidak nyaman.

Barium yang diminum atau diberikan sebagai enema pada akhirnya

akan dibuang ke dalam tinja, sehingga tinja tampak putih seperti

kapur. Setelah pemeriksaan, barium harus segera dibuang karena bisa

menyebabkan sembelit yang berarti. Obat pencahar bisa diberikan

untuk mempercepat pembuangan barium.

Parasentesis

Parasentesis adalah memasukkan jarum ke dalam rongga perut dan

mengambil cairannya. Dalam keadaan normal, rongga perut diluar saluran

pencernaan hanya mengandung sejumlah kecil cairan. Cairan bisa terkumpul

dalam keadaan-keadaan tertentu, seperti perforasi lambung atau usus,

penyakit hati, kanker atau pecahnya limpa.

Parasentesis digunakan untuk memperoleh contoh cairan untuk keperluan

pemeriksaan atau untuk membuang cairan yang berlebihan.

Pemeriksaan fisik (kadang disertai dengan USG) dilakukan sebelum

parasentesis untuk memperkuat dugaan bahwa rongga perut mengandung

cairan yang berlebihan.

Selanjutnya daerah kulit (biasanya tepat dibawah pusar) dibersihkan dengan

larutan antiseptik dan dibius lokal. Melalui kulit dan otot dinding perut,

dimasukkan jarum yang dihubungkan dengan tabung suntik ke dalam rongga

perut dimana cairan terkumpul.

Sejumlah kecil cairan diambil untuk pemeriksaan laboratorium atau sampai

0,96 liter cairan diambil untuk mengurangi pembengkakan perut.

USG Perut

USG menggunakan gelombang udara untuk menghasilkan gambaran

dari organ-organ dalam. USG bisa menunjukkan ukuran dan bentuk berbagai

organ (misalnya hati dan pankreas) dan juga bisa menunjukkan daerah

abnormal di dalamnya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

18

USG juga dapat menunjukkan adanya cairan. Tetapi USG bukan alat

yang baik untuk menentukan permukaan saluran pencernaan, sehingga tidak

digunakan untuk melihat tumor dan penyebab perdarahan di lambung, usus

halus atau usus besar.

USG merupakan prosedur yang tidak menimbulkan nyeri dan tidak

memiliki resiko. Pemeriksa menekan sebuah alat kecil di dinding perut dan

mengarahkan gelombang suara ke berbagai bagian perut dengan

menggerakkan alat tersebut. Gambaran dari organ dalam bisa dilihat pada

layar monitor dan bisa dicetak atau direkam dalam filem video.

Pemeriksaan Darah Samar

Perdarahan di dalam saluran pencernaan dapat disebabkan baik oleh

iritasi ringan maupun kanker yang serius. Bila perdarahannya banyak, bisa

terjadi muntah darah, dalam tinja terdapat darah segar atau mengeluarkan

tinja berwarna kehitaman (melena).

Jumlah darah yang terlalu sedikit sehingga tidak tampak atau tidak

merubah penampilan tinja, bisa diketahui secara kimia; dan hal ini bisa

merupakan petunjuk awal dari adanya ulkus, kanker dan kelainan lainnya.

Pada pemeriksaan colok dubur, dokter mengambil sejumlah kecil tinja

. Contoh ini diletakkan pada secarik kertas saring yang mengandung zat

kimia. Setelah ditambahkan bahan kimia lainnya, warna tinja akan berubah

bila terdapat darah.

http://medicastore.com/med/detail_pyk.php?idktg=7&iddtl=19&UID=20070

414131936125.163.222.121

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.