Biofarmasi

36
FARMAKOLOGI Yugo Susanto

Transcript of Biofarmasi

Page 1: Biofarmasi

FARMAKOLOGIYugo Susanto

Page 2: Biofarmasi

ASPEK-ASPEK BIOFARMASIBagaimana

pengaruh pembuatan sediaan obat atas kegiatan teraupetisnya ?

Page 3: Biofarmasi

Faktor FormulasiDapat mempengaruhi efek obatAda 4 :

Bentuk fisik zat aktifKeadaan kimiawiZat-zat pembantuProses teknik dlm pembuatan

Page 4: Biofarmasi

Formulasi dan Pharmacutical availability

Formulai

“Ukuran untuk bagian obat (in vitro) dibebaskan dari bentuk

pemberiannya dan tersedia utk resorpsi”

FA

Page 5: Biofarmasi

Skema obat dlm bentuk tablet

Tablet pecah

Granul PecahZat aktif lepasLarut

ADME

InteraksiObat Dg ReseptorDi TempatKerja

efek

Obat tersedia utk

resorbsi

Obat tersedia utk

bekerja

Tablet dengan

zat aktif

Page 6: Biofarmasi

DEFINISI LAIN :FA menyatakan kecepatan larut (dan jumlah) dari obat yang menjadi tersedia in vitro dari bentuk farmaseutisnya

Page 7: Biofarmasi

TabletBentuk paling umumSetelah di telan desintegrasi di lambung granul kecil granul pech zat aktif dibebaskan.Jk daya larut cukup besar zat aktif larut dlm cairan lambung/ ususKecepatan larut tergantung kec pengosongan lambung (2-3 jam) setelah makan.Selanjutnya obat siap di resorbsi (usus).

Page 8: Biofarmasi

Kadar salisilat dlm plasma (mg / l)

Waktu (jam)GRAFIK KADAR WAKTU ASETOSAL SBG

LARUTAN (A) DAN SEBAGAI TABLET SALUT ENTERIC(B)

A

B

Page 9: Biofarmasi

Sbg larutan asetosal akan mencapai kadar puncak dalam 1 jam, jk sebagai tab salut enteric pada 4 jam.Kadar maksimal (B) hanya sekitar 50% (A)

URUTAN kecepatan melarut dari berbagai bentuk sediaan (menurun) :Larutan – suspensi – serbuk – kapsul – tab salut film – tab salut gula – tablet salut enteric – tablet kerja panjang

Page 10: Biofarmasi

Faktor Bentuk FisikKehalusan serbuk. Obat bentuk kristal harus

digiling sehalus mungkin utk mempercepat melarut dlm getah lambung.

Terbukti : obat dg ukuran sangat halus 1-5 mikron menghasilkan kadar darah sd 2-3 kali lebih tinggi, maka dosisnya dapat diturunkan 2-3 kalinya. Misal griseofulvin, spironolakton, dan digosin.

Zat amorf, resorpsi lebih baik dibanding kristal. (suspensi sulfa dan kloramfenikol).

Syarat kehalusan tak berlaku bagi zat yang tdk utk diserap di usus, misalnya ovat cacing.

Page 11: Biofarmasi

Keadaan Fisiko-kimiawiZat hidrat (dg air kristal) dlm molekulnya lebih

lambat diresorpsi drpd zan tanpa air kristal (anhidrat). Misal ampisilintrihidrat (Penbritin) dibanding ampisilin.0aq (Amfipen).

Natriumedetat (EDTA) membentuk komplek dg byk zat, mk mempercepat resorpsinya di usus misal manitol dan heparin.

Hormon kelamin (terurai oleh getah lambung) dpt diberikan peroral dlm bentuk ester yg stabil (etinilestradiol, testosterondekanoat), eritromisin juga dlm bentuk ester (stearat, estolat)

Page 12: Biofarmasi

Faktor Zat pembantuZat pengikat tablet dn zat pengental (gom,

gelatin, tajin) memperlambat larutnya obatZat desintegrator (tepung, amilum)

mempercepat kelarutan.

Page 13: Biofarmasi

KOMPARTEMENKompartemen penting :Saluran lambung ususSistem peredaran darahRuang ekstra selRuang intra selRuang cerebrospinal

Catt : antar kompartmen dipisah oleh membran sel

Absorbsi, Distribusi dan Ekskresi erlangsung dlm mekanisme yg sama, semua proses melalui / melintasi serangkaian membran tersebut

Page 14: Biofarmasi

MEMBRAN SEL

Terdiri atas LIPOPROTEIN (Lemak dan Protein)Mengandung banyak pori kecil dan berisi airBersifat SEMIPERMEABLE (dilintasi dg mudah / sukar oleh zat tertentu)Zat LIPOFIL dan tak bermuatan listrik (non ionik) lebih mudah melintas dibanding zat HIDROFIL (ionik)

Page 15: Biofarmasi

Diagram Proses-proses Farmakokinetik yg dialami Obat dlm tubuh

SirkulasiSIstemik

lambung us

us

Limfe

Mukosa

Ik. Protein

Ik. Lemak

CES

CIS

CCS

T4 KERJA

ginjal

Hati

Metabolit

Tinja Uri

ne

Sublingual / rektal

i.m.

i.v.

Oral

Siklus enterohepatik via empedu

Page 16: Biofarmasi

SISTEM TRANSPORT

Transport obat

Aktif

DifusiFiltrasi

Page 17: Biofarmasi

Sistem transport : DifusiPergerakan acak zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi

rendah hingga dicapai kesetimbanganZat melarut pd lapisan lemak dari membran selTak memerlukan energiBerpindah dari konsentrasi besar ke kecilContoh ion kalium, ion natrium, ion klorida

Page 18: Biofarmasi

Sistem transport : FiltrasiMelalui pori-pori kecil dari membran (penyaringan)Tanpa energiPidah dari konsentrasi besar ke kecilMisalnya ddg kapiler (glomerulus) yg menyaring air dan zat hidrofil (alkohol dan urea)Ukuran zat yang di transport harus lebih kecil dari ukuran filter.

Page 19: Biofarmasi

Sistem transport : AktifMemerlukan EnergiDilakukan dg mengikat zat hidrofil (mkromolekul atau ion) pd protein spesifik (umumnya ada di membran sel), bertindak sbg carrier.Dapat melawan perbedaan konsentrasi (besar ke kecil)Contoh : Glukosa, asam amino, asam lemak, zat gizi, gaam besi, garam empedu, metildopa, vitamin B1,B2, B12, dan senyawa basa kuat amonium kwarterner.

Page 20: Biofarmasi
Page 21: Biofarmasi
Page 22: Biofarmasi
Page 23: Biofarmasi
Page 24: Biofarmasi
Page 25: Biofarmasi
Page 26: Biofarmasi

Terjadi melalui Filtrasi, Difusi, atau Transport AktifMolekul besar diresorpsi melalui sistem limfe.Zat hidrofil (larut dalam CES) lebih mudah diresorpsi dibanding zat-zat lipofil (misal prokain penisilin, atau protamin zinc insulin.Kecepatan Resorpsi tergantung

Bentuk pemberianCara PemberianSifat fisiko-kimiawi obat

Page 27: Biofarmasi
Page 28: Biofarmasi
Page 29: Biofarmasi
Page 30: Biofarmasi
Page 31: Biofarmasi
Page 32: Biofarmasi
Page 33: Biofarmasi
Page 34: Biofarmasi
Page 35: Biofarmasi
Page 36: Biofarmasi

selesaiSee you next session...