Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

22
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI MATA Cokorda Istri Sri Arisanti

Transcript of Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Page 1: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI MATA

Cokorda Istri Sri Arisanti

Page 2: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Pokok Bahasan

• Pendahuluan• Anatomi mata• Barrier untuk absorbsi• Absorbsi melalui mata• Sistem penghantaran obat melalui mata• Kesimpulan

Page 3: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Pendahuluanpenghantaran obat secara topikal lebih dominan dibandingkan sistemik obat yang diberikan melalui mata ditujukan untuk mengatasi infeksi prekornea (konjungtiva) atau pengobatan intraokular (glaukoma)Masalah penghantaran obat secara topikal :

Mekanisme penghilangan bahan asing yang masuk ke dalam mata

barrier prekornea (reflek berkedip, air mata, permeabilitas kornea yang rendah)

Page 4: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Anatomi Fisiologi Mata

Page 5: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Anatomi Fisiologi Mata

• Lapisan terluar Merupakan jaringan fibrous yang berwarna putih

(posteor) dan transparan (anterior) yang berfungsi untuk melindungi lapisan mata bagian dalam. Penghubung kornea dan sklera disebut dengan corneal scleral junction atau limbus.

• Lapisan bagian dalam Bagian dalam mata tersusun dari choroid, the ciliary

body dan iris. The ciliary body mensekresikan cairan dan mengandung otot yang bertanggungjawab terhadap akomodasi mata (ability of the eye to adjust to distant objects in order to obtain a clear image on the retina)

Page 6: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Anatomi Fisiologi Mata

• Lapisan terdalam• The inner coat of the eye is called retina. It contains two

types of photoreceptor cells (i.e., light-sensitive receptors) called rods and cones.

• They transfer impulses from the retina to the brain via the optic nerve.

• The rods function best during dim light. A loss of the rods renders a person almost blind at night. The cones function best in daylight and are also responsible for color vision.

• A partial loss of the cones can result in a loss of visual acuity and color blindness.

Page 7: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Kornea

• Merupakan jaringan yang mendistribusikan nutrisi dan oksigen

• Merupakan jalur utama masuknya obat ke dalam mata• Memiliki ketebalan 0,5 mm (bagian dalam) dan 0,7 mm

(bagian luar) dan tersusun dari 5 lapisan

Page 8: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Penyakit Mata

• Konjungtiva radang konjungtiva yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus, agen penyebab alergi, asap dan polutan

• Mata kering ketidakmampuan permukaan okular untuk melembabkan mata

• Glaukoma timbulnya tekanan pada bagian luar dan dalam lapisan koroid

• Keratitis radang pada kornea yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur

Page 9: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1
Page 10: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Secara Topikal ke Dalam Mata• The topical application of opthalmically active drugs to

the eye is the most prescribed route of administration for the treatment of various ocular disorders.

• It is generally agreed that the intraocular bioavailability of topically applied drugs is extremely poor.

• For example, in the treatment of glaucoma with pilocarpine eye drops only a very small fraction (i.e., 2-3%) of the instilled pilocarpine doses is actually absorbed into the aqueous humor, the target tissue ,for the reduction of intraocular tension in glaucoma patients.

Page 11: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1
Page 12: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

• Absorbsi obat melalui mata yang efisien penetrasi kornea yang baik dan waktu kontak obat pada jaringan kornea• the use of sustained drug delivery systems which

provide the controlled and continuous delivery of opthalmic drugs, such as implants, inserts and colloidals.

• maximizing corneal drug absorption and minimizing precorneal drug loss through viscosity and penetration enhancers, prodrugs and colloids.

Page 13: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Penetrasi Obat dari Sediaan Obat Mata

• Penetrasi obat ke dalam mata dapat melalui kornea dan konjungtiva

• Besarnya laju penetrasi ke dalam kornea berdasarkan hukum difusi dari Fick

• Faktor yang berpengaruh terhadap penetrasi obat dari sediaan mata :• Faktor fisiologis• Faktor fisiko kimia

Page 14: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Cara Penghantaran Obat Melalui Mata

• Larutan dan Suspensi• Prodrug dan Penggunaan Bahan Peningkat

Permeabilitas• Injeksi• Particulate drug delivery systems : nanopartikel dan

mikropartikel• Ocular implant• Iontrophoresis

Page 15: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Larutan

• Cara penghantaran obat yang utama adalah tetes mata

• Tetes mata akan dihilangkan dengan cepat oleh reflek berkedip dan batasan volume cairan yang dapat ditampung oleh prekornea (7μl)

• Konsentrasi obat di daerah prekornea merupakan kekuatan pendorong masuknya obat ke dalam kornea melalui mekanisme difusi pasif

• Viskositas sediaan merupakan faktor penting penentu bioavailabilitas

Page 16: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

AQUEOUS SUSPENSIONS

• Aqueous suspensions contain a sparingly soluble drug as finely divided particles dispersed in a saturated solution of the drug with a suspending agent dissolved in the medium.

• The advantage of suspensions over solutions is that the suspended particles are better. Retention increases with an increase in the particle size as does the irritation of the eye.

• The ophthalmic suspensions available are hydrocortisone acetate suspension, Prednisolone acetate suspension.

Page 17: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Ointments:

Ophthalmic ointments represent a common topical dosage form.

• Their obvious disadvantage include interference with vision and aesthetic consideration.

• Ointments offers the clinical advantage of prolonged medication from each instillation.

• Thus, with drugs whose maximum efficacy depends upon constant presence, such as antiviral agents, night time ointments use combined with a day time eye drop use in a common regimen.

Page 18: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Prodrug dan Penggunaan Bahan Peningkat Permeabilitas

• Prodrug penetrasi ke dalam kornea lebih baik dibandingkan formula standarnya

• Contoh prodrug yang diberikan secara topikal asiklofir dan gansiklofir

• Permeability enhancers meningkatkan stabilitas kimia, bioavailabilitas dan menurunkan iritasi lokal obat

• Contoh permeability enhancers surfaktan, agen pengkelat, siklodekstrin

• The first ophthalmic prodrug, dipivalylepinephrine. By diesterification, the compound was made more lipophilic, resulting in a ten-fold increase in its corneal absorption.

Page 19: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Injeksi

• Intravitreal steroid sebagai obat anti radang• Subjunctival route mengurangi frekuensi

pemberian obat dan menyediakan sistem penghantaran obat yang diperlambat (lebih efektif utuk obat yang bersifat hidrofilik)

Page 20: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Nanopartikel dan Mikropartikel

• Nanospheres and microspheres are a polymer–drug combination in which the drug is homogenously dispersed in the polymeric matrix.

• Particulate systems have the advantage of intraocular delivery by injection, and their size and polymer composition influence markedly their biological behavior in vivo

• Ukuran partikel yang optimal dan penggunaan polimer yang bersifat mukoadesif dapat meningkatkan bioavailabilitas obat

Page 21: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Ocular Implant

• Dosis akurat, mengurangi absorbsi sistemik, kepatuhan pasien meningkat

• Degradable dan non degradable implant

Page 22: Biofarmasi Sedian Yang Diberikan Melalui Mata1

Ionthophoresis

• Iontophoresis is a noninvasive technique in which a small electric current is applied to enhance ionized drug penetration into tissue