Berita Acara Diskusi SPT, SSP, Pajak

8
BERITA ACARA DISKUSI (KELOMPOK 5) Hari / Tanggal : Kamis / 1 Oktober 2015 Tempat : Gedung Fakultas Ekonomi Materi Diskusi : Jenis- Jenis Surat Pajak Meliputi : SSP, SKP, SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN, STP, Pengertian dan dasar pengajuan serta penyelesaian keberatan dan banding. A. Tujuan Diskusi 1. Untuk mengetahui jenis – jenis surat pajak 2. Untuk mengetahui pengertian dan dasar pengajuan serta penyelesaian keberatan dan banding B. Resume Materi Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Pengertian lain juga menyebutkan bahwa SSP adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui Kantor Penerima Pembayaran. Jenis Surat Setoran pajak

description

Jenis- Jenis Surat Pajak Meliputi : SSP, SKP, SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN, STP

Transcript of Berita Acara Diskusi SPT, SSP, Pajak

Page 1: Berita Acara Diskusi SPT, SSP, Pajak

BERITA ACARA DISKUSI

(KELOMPOK 5)

Hari / Tanggal : Kamis / 1 Oktober 2015

Tempat : Gedung Fakultas Ekonomi

Materi Diskusi : Jenis- Jenis Surat Pajak Meliputi : SSP, SKP, SKPKB, SKPKBT,

SKPLB, SKPN, STP, Pengertian dan dasar pengajuan serta

penyelesaian keberatan dan banding.

A. Tujuan Diskusi

1. Untuk mengetahui jenis – jenis surat pajak

2. Untuk mengetahui pengertian dan dasar pengajuan serta penyelesaian keberatan

dan banding

B. Resume Materi

Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah

dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara

melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Pengertian lain juga

menyebutkan bahwa SSP adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan

pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui Kantor Penerima

Pembayaran.

Jenis Surat Setoran pajak

Surat Setoran Pajak sebagai sarana administrasi untuk melakukan pembayaran, yaitu:

Surat Setoran Pajak Standar

Surat Setoran Pajak Khusus

Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak dalam Rangka Impor

Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau Buatan dalam

Negeri.

Page 2: Berita Acara Diskusi SPT, SSP, Pajak

Masing-masing pengertian jenis Surat Setoran Pajak tersebut adalah sebagai berikut:

SSP Standar adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak atau berfungsi untuk

melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke Kantor Penerima

Pembayaran, dan digunakan sebagai bukti pembayaran dengan bentuk, ukuran, dan isi yang

telah ditetapkan.

SSP Khusus adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke Kantor

Penerima Pembayaran yang dicetak oleh Kantor Penerima Pembayaran dengan menggunakan

mesin transaksi dan/atau alat lainnya yang isinya sesuai dengan yang telah ditetapkan, dan

mempunyai fungsi yang sarna dengan SSP Standar dalam administrasi perpajakan.

Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak dalam Rangka Impor (SSPCP) adalah SSP

yang digunakan oleh Importir atau Wajib Bayar dalam rangka impor.

Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau Buatan

dalam Negeri (SSCP) adalah SSP yang digunakan oleh Pengusaha untuk cukai atas Barang

Kena Cukai dan PPN hasil tembakau buatan dalam negeri.

SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)

Surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN),

atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB).

Penerbitan suatu SKP hanya terbatas kepada WP tertentu yang disebabkan oleh

ketidakbenaran dalam pengisian SPT atau karena ditemukannya data fiskal yang tidak

dilaporkan oleh WP. Daluwarsa penetapan pajak ditentukan dalam jangka waktu 5 (lima)

tahun sejak akhir Masa Pajak atau Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak.

Fungsi SKP

Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap WP tertentu yang nyata-nyata

Sarana untuk mengenakan sanksi administrasi perpajakan

Sarana administrasi untuk melakukan penagihan pajak

Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih bayar

Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang.

Page 3: Berita Acara Diskusi SPT, SSP, Pajak

Jenis surat ketetapan pajak :

a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) adalah surat ketetapan pajak yang

menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan

pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus

dibayar.

b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) adalah surat

ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan

sebelumnya.

c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) adalah surat ketetapan pajak yang

menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih

besar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

d. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) adalah surat ketetapan pajak yang

menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau

pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

Surat Tagihan Pajak (STP)

Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi

administrasi berupa denda, dan atau bunga.

Sebab diterbitkannya STP:

a. Pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar

b. Berdasarkan penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat

salah tulis dan atau salah hitung

c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga

d. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak membuat faktur pajak

atau membuat faktur pajak tetapi tidak tepat waktu

e. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak mengisi faktur secara

lengkap

f. PKP melaporkan faktur tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak

g. PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian pajak masukan

Page 4: Berita Acara Diskusi SPT, SSP, Pajak

Keberatan

Keberatan merupakan suatu cara yang dilakukan oleh Wajib Pajak kepada Direktorat

Jenderal Pajak apabila merasa kurang/tidak puas atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan

kepadanya atau atas pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga

Hal-hal yang Dapat Diajukan Keberatan

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN,

Pemotongan atau Pemungutan oleh pihak ketiga.

Ketentuan Pengajuan Keberatan

Keberatan diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di tempat WP

terdaftar, dengan syarat:

a. Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia.

b. Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong

atau dipungut.

c. Satu keberatan harus diajukan untuk satu jenis pajak dan satu tahun/masa pajak.

d. Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang harus dibayar paling sedikit sejumlah yang

disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan.

Penyelesaian Keberatan

Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak

tanggal surat keberatan diterima, harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan.

Apabila dalam jangka waktu 12 (dua belas ) telah lewat dan Direktorat Jenderal Pajak tidak

memberi suatu keputusan, maka keberatan yang diajukan tersebut dianggap diterima

Keputusan keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak atau

menambah besarnya jumlah pajak terhutang.

Banding

Banding adalah Wajib Pajak (WP) yang masih tidak sependapat dengan Keputusan

Direktur Jenderal Pajak atas keberatannya, dapat mengajukan banding kepada Pengadilan

Pajak (PP).

Page 5: Berita Acara Diskusi SPT, SSP, Pajak

Tata Cara Pengajuan Banding

1. Permohonan banding diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan memuat

alasan yang jelas;

2. Permohonan banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal

diterimanya Surat Keputusan atas Keberatan oleh WP;

3. Permohonan banding harus dilampiri foto kopi Surat Keputusan atas Keberatan.

Bentuk Putusan Banding

Putusan banding dapat berupa : menolak, mengabulkan sebagian atau seluruhnya,

menambah jumlah PBB yang harus dibayar, tidak dapat diterima, membetulkan kesalahan

tulis dan atau kesalahan hitung, dan/atau, membatalkan.

C. Kesimpulan / kesepakatan materi dalam Diskusi

Pada Diskusi kali ini kami menyimpulkan bahwa pengunaan SSP adalah untuk

menyetorkan pajak setelah ditetapkan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak,

jumlah pembayaran pokok pajak, besarrnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus

dibayar yang tertera pada SKP.

D. Lampiran

DAFTAR HADIR DISKUSI KELOMPOK

Hari / Tanggal : Kamis / 1 Oktober 2015

Tempat : Gedung Fakultas Ekonomi

No. NIM Nama Mahasiswa Tanda Tangan

1. 7142220023 Melani Tanjung 1.

2. 7143220023 M. Dimas Farhan 2.

3. 7143220035 Vicky Pravitasari 3.