Bengs Vera

download Bengs Vera

of 54

Transcript of Bengs Vera

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERAMPILAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMASCIPANAS KABUPATEN CIANJURTAHUN 2010 Karya Tulis Ilmiah Diajukan untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan VERA WULANDARI NIM 4004070127 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG 2010 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang TujuanpembangunankesehatanmenujuIndonesiasehat2010adalah meningkatkankesadaran,kemauandankemampuanuntukhidupsehatbagi setiaporangagarterwujudnyaderajatkesehatanmasyarakatyangoptimal diseluruhwilayahIndonesia.Salahsatuupayayangdapatdilakukanuntuk menurunkan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). DepartemenKesehatandalammempercepatpenurunanangkakematian ibudankematianbayi,telahmelaksanakanberbagaiprogramyang berhubungandengankesehatanibudananakdansalahsatunyapencegahan tetanusneonatorum.Upayaini dilaksanakan dengan pencegahaninfeksi pada persalinan dan perawatan tali pusat. (Depkes, 2007) Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikat tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisisk ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalamkeadaan bersih dan terhindar dariinfeksi tali pusat. Perawatan talipusatyangbaikdanbenarakanmenimbulkandampakpositifyaitutali pusatakanpuputpadahaarike-5sampaiharike-7tanpaadakomplikas, sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayiakanmengalamipenyakittetanusneonatorumdandapatmengakibatkan kematian.(Depkes,2007).Tujuanperawatantalipusatadalahuntuk mencegahterjadinyapenyakittetanuspadabayibarulahirpenyakitini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat,baikdarialatyangtidaksteril,pemakaianobat-obatan,bubukatau daun-daunanyangditaburkanketalipusatsehinggadapatmengakibatkan infeksi. (Depkes RI,2005) Kasus kesakitan dankematianneonatalyang berhubungan denganinfeksi talipusatmasihbanyakditemukan.Padatahun2000,WHO(WordHearth Organisation)menemukanangkakematianbayisebesar560.000,yang disebabkanolehinfeksitalipusat,NegaraAsiaTenggaradiperkirakanada 220.000kematianbayiyangdisebabkankarenaperawatantalipusatyang kurang bersih (Astuti, 2003) MenurutdataDepartemenKesehatan,75%kematianbayiterjadipada masaperinatal.Kematianneonatalkelompokumur 8-28haritertinggiadalah infeksisebesar57,1%(termasuktetanus,sepsis,pneumonia,diare),proporsi kematian tetanus neonatorum yaitu 9,5% (Depkes RI, 2008) MenurutdataDinasKesehatanProvinsiJawaBarat,padatahun2007 kematian bayi di Jawa Barat sebesar 39/1000 kelahiran hidup. Kasus kematian neonatalmemilikiproporsisebesar68%darikematianbayidan56% disebabkan karena infeksi pada masa perinatal. (Dinkes Jabar, 2008). Menurut dataDinasKesehatanKabupatenCianjur,padatahun2008kematianibu sebesar4,5%darikelahiranhidup.Sertakematianbayisebesar0,04%dari kelahiran hidup. (Dinkes cianjur, 2008) DaridataPuskesmasKabupatenCianjurterdapatKasuskematianbayi 33,3%dari6orangyangterkenainfeksitalipusatada2orangyang meninggal.(Dinkescianjur,2009).Infeksitalipusatjugaadalahsebagai penyebabkematianpadabayi.Dimanadampaktersebutakanmenjadiangka mortalilitas pada bayi. Sehingga ada faktor-faktor yang mempengaruhi seperti faktorpredisposisi(Umur,Pendidikan,Pengetahuan,sikap,paritas),faktor penguat (Pelayanan kesehatan, dukungan keluarga). Sehinggahalinitersebutmenjadibahanpenelitianpenulisuntuk melakukanpenelitiantentangFAKTOR-FAKTORYANG MEMPENGARUHIKETERAMPILANIBUNIFASDALAM PERAWATANTALIPUSATDIWILAYAHKERJAPUSKESMAS CIPANASKABUPATENCIANJURTAHUN2010,karenadiwilayah tersebut belum pernah ada penelitian yang sama. B.Perumusan Masalah Belumdiketahuinyafaktor-faktoryangmempengaruhiketerampilanibu nifasdalamperawatantalipusatdiwilayahkerjaPuskesmasCipanas KabupatenCianjurtahun2010.Sedangkankasuskesakitandankematian neonatal yang berhubungan dengan infeksi tali pusat masih banyak ditemukan sebesar33,3%diKabupatenCianjur.faktor-faktorapasajayang mempengaruhi keterampilan ibu nifas dalam perawatan tali pusat ? C.Tujuan Penelitian a.Tujuan Umum Mengetahuifaktor-faktoryangmempengaruhiketerampilanibunifas dalamperawatantalipusatdiwilayahkerjaPuskesmasCipanas Kabupaten Cianjur tahun 2010. b.Tujuan Khusus 1.Mengetahuigambaranketerampilanibunifasdalamperawatantali pusatdiwilayahkerjaPuskesmasCipanasKabupatenCianjurtahun 2010. 2.Mengetahuigambaranfaktorpredisposisi(Umur,Pendidikan, Pengetahuan,sikap,paritas)yangmempengaruhiketerampilanibu nifas dalam perawatan tali pusat di wilayah kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur tahun 2010. 3.Mengetahuigambaranfaktorpenguat(PelayananPetugas,Dukungan Keluarga)yangmempengaruhiketerampilanibunifasdalam perawatantalipusatdiwilayahkerjaPuskesmasCipanasKabupaten Cianjur tahun 2010. 4.Mengetahuihubunganantarafaktorpredisposisi(Umur,Pendidikan, Pengetahuan,sikap,paritas)denganketerampilanibunifasdalam perawatantalipusatdiwiklayahkerjaPuskesmasCipanasKabupaten Cianjur tahun 2010. 5.Mengetahuihubunganantarafaktorpenguat(Pelayananpetugas, Dukungankeluarga)denganketeranpilanibunifasdalamperawatan talipusatdiwilayahkerjaPuskesmasCipanasKabupatenCianjur tahun 2010. D.Manfaat Penelitian 1.Manfaat Akademik a.Bagi Peneliti Untukmenambahpengetahuantentangketerampilandalam perawatan tali pusat selama ilmu yang di dapat di bangku kuliah untuk diterapkanditempatpenelitiandanmenambahpengetahuanserta pengalaman dalam pelaksanaan penelitian. b.Bagi STIKes Dharma Husada MeningkatkankerjasamaantarakebidananSTIKesDharma HusadaBandungdenganpuskesmascipanaskabupatencianjur,serta memberikanmasukanyangbermanfaatuntukbahanpembelajaranke depan serta menambah kepustakaan.2.Manfaat Praktis a.Bagi Puskesmas Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan khususnya yang berkaiatan dengan perawatan tali pusat.b.Bagi Dinas Sebagaibahanmasukanuntukperencanandalampencegahandan penanggulanganbahayainfeksi tali pusat dimasayangakan datang di dinas kesehatan kabupaten cianjur tahun 2010. c.Bagi Ibu Nifas Untuk menambah pengetahuan ibu dalan perawatan tali pusat yang baik dan benar. E.Ruang Lingkup Mengingatketerbatasanwaktu,sumberdaya,dandanapenulismaka ruanglingkupdibatasiterhadapvariabelyangberkaitandenganfaktor-faktoryangmempengaruhiketerampilanibunifasdalamperawatantali pusat dengan variebel-variabel yaitu : 1.Variabelbebas:Umur,Pendidikan,PengetahuanSikap,Paritas, Peralatan 2.Variabel terikat :Keterampilan ibu nifas dalam perawatan tali pusat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Perawatan Tali Pusat 1.PengertianPerawatanadalahpelayananesensialyangdiberikanolehperawat terhadap individu, keluarga, dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan.Perawatantalipusatadalahmemberikanperawatan terhadap tali pusat pada bayi. Selama tali pusat belum puput dilakukan perawatantalipusatsetiap habismandidansewaktu-waktubilaperlu masih kotor karena BAB/BAK.(Noval, 2009) 2.Tujuan Perawatan Tali Pusat a.Mencegah terjadinya infeksi b.Mempercepat proses pengeringan tali pusat c.Mempercepat terlepasnya tali pusat.(Noval,2009) 3.Pelaksanaan 1.Janganmembungkuspuntungtalipusatataumengoleskan cairan/bahan apapun ke puntung tali pusat. 2.Mengoleskanalcoholataupovidiniodinemasihdiperkenankan, tetapitidakdikompreskankarenamenyebabkantalipusat basah/lemba. 3.Lipat popok dibawah tali pusat 4.Jikatalipusatkotor,bersihkan(hati-hati)denganairDTTdan sabun dansegerakeringkansecaraseksamadenganmenggunakan kain bersih.(APN, 2008) 4.Hal-hal yang harus diperhatikan a.Perawatantalipusatdilakukansecararutinsetiapselesaimandi dan sewaktu waktu bila diperlukan b.Daerahsekitartalipusatharusselaludalamkeadaankeringdan bersih untuk mencegah terjadinya infeksi c.Jika tali pusat menjadi merah, bernanah dan atau berbau, ibu harus segera mencari bantuan ke petugas atau fasilitas kesehatan. d.Jikapangkaltalipusat(pusatbayi)menjadiberdarah,merah meluas atau mengeluarkan nanah dan berbau, segera rujuk bayi ke fasilitasyangdilenngkapiperawatanuntukbayibarulahir.(APN, 2008) 5.Pencegahan terhadap infeksi Dewasainiinfeksidilakukanadalahkumangramterutama E.Coliperawatantalipusatdenganmenutuptalipusatdengankain kasaalcohol.Ternyatatidakbaikuntukmencegahinfeksimelaluitali pusat,sebabalkoholnyadapatmenguapdantinggalkainkasabasah yang baik untuk pertumbuhan kuman. Untuk mencegah infeksi dari tali pusat ke daerah lain atau dari satu neonateskeneonateslainmakapenghambatpertumbuhankuman dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1.Tindakan aseptic 2.Menggunakan zat antiseptic terhadap tali pusat (APN, 2008) 6.Pengamatan Pengamatandilakukanuntukmengetahuiapakahadaperdarahan, yangdilakukantiapjamsampaidengantalipusatlepas.Diperiksa apakahtalipusatlepas.Kalaudemikiantalipusatdigantidengan betadine dan perhatikan sekitar umbilicus apakahada kemerahan atau tidak akan menyebabkan terjadinya infeksi.7.Pengikatan tali pusat Pengikatanyangbaikyangmemberikanpenekananterusmenerus dan dapat mengikuti perubahan pada tali pusat. Pengikat dilakukan dua kaliyaitu 1-2 cm dari pangkal diikatsekuat mungkin, dengan caraini biasanya tidak terjadi perdarahan.(APN, 2008) 8.Panjang tali pusat sisa Sebaiknya tali pusat di potong pada 5 cm dari pangkalnya, bila ini terjadimakabagianyangdapatdipotongdansisatalipusatdapat digunakan.Bahayanyabilaterlalupendekmengikatnyasulitsehingga bahaya perdarahan lebih banyak. B.KetarampilanKeterampilanadalahkecakapanuntukmenyelesaikantugas. Bahwalingkungankecakapanseseoranguntukmemakaibahasadalam menulis,membaca,menyimak,atauberbicaratematislingkungan kesanggupanpemakaibahasauntukmenanggapisecarabetulstimulus lisanatautulisandenganmenggunakanpolagramatikadankonstanta secara tepat. Penerjemahkan dari satu bahasa lain dan sebagainya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia : 2001) C.NIFAS 1.Pengertian masa nifas Masanifas(puerperium)adalahmasayangdimulaisetelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keeadaansemula(sebelumhamil).Masanifasberlangsungselama6 minggu. (Ari Sulistyawati, 2009) 2.Tujuan asuhan masa nifas : Asuhan yang diberikan kepada ibu nifas bertujuan untuk : 1.Meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis bagi ibu dan bayi 2.Pencegahan, diagnose dini, dan pengobatan komplikasi pada ibu3.Merujuk ibu keasuhan tenaga ahli bilamana perlu4.Mendukungdanmemperkuatkeyakinanibu,sertamemungkinkan ibuuntukmampumelaksanakanperannyadalamsituasikeluarga dan budaya yang khusus 5.Imunisasi ibu terhadap tetanus 6.Mendorongpelaksanaanmetodeyangsehattentangpemberian makan anak, serta peningkatan pengembangan hubungan yang baik antara ibu dan anak (Ari Sulistyawati, 2009) 3.Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalm Masa Nifas Perandantanggungjawabbidandalammasanifasiniantaralain sebagai : 1.Temanterdekat,sekaliguspendampingibunifasdalam menghadapi saat-saat kritis masa nifas 2.Pendidikdalamusahapembarianpendidikankesehatanterhadap ibu dan keluarga 3.Pelaksanaasuhankepadapasiendalamhaltindakanperawatan, pemantauan,penangananmasalah,rujukan,dandeteksidini komplikasi masa nifas (Ari Sulistyawati, 2009) 4.Tahapan Masa Nifas Masa nifas dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : 1.Peurperium dini Peurperiumdinimerupakanmasakepulihan,yangdalamhalini ibutelahdiperbolehkanberdiridanberjalan-jalandalamagama islam, dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. 2.Peurperium intermedial Peurperiumintermedialmerupakanmasakepulihanmenyeluruh alat-alat genitalia, yang lamanya sekitar 6 8 minggu. 3.Remote peurperiumRemote peurperium merupakan masayang diperlukanuntuk pulih dansehatsempurna,terutamabilaselamahamilatauwaktu persalinanmempunyaikomplikasi.Waktuuntuksehatsempurna dapatberlangsungselamaberminggu-minggu,bulan,bahkan tahunan. (Ari Sulistyawati, 2009) 5.Kebijakan Program Nasional Masa Nifas KunjunganWaktuTujuan 1 6-8jamsetelah persalinan 1.Mencegahpendarahankarena atonia uteri. 2.Mendeteksidanmerawat penyebablainpendarahan,rujuk jika pendarahan berlanjut 3.Memberikankonselingpadaibu atausalahsatuanggotakeluarga mengenaibagaimanacara mencegahpendarahanmasanifas karena atonia uteri 4.Pemberian ASI awal5.Melakukanhubunganantaraibu dengan bayi yang baru lahir 6.Menjagabayitetapsehatdengan cara mencegah hypotermi 7.Jikapetugaskesehatanmenolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibudanbayiyangbarulahir selama2jampertamasetelah kelahiranatausampaiibudan bayinya dalam keadaan stabil2 6harisetelah persalinan 1.Memastikaninvolusiuterus berjalannormal:uterus berkontraksi,fundusdibah umbilicus,tidakadapendarahan abnormal tidak ada bau. 2.Menilaiadanyatanda-tanda demam,infeksi,ataupendarahan abnormal 3.Memastikanibumendapatkan cukupmakanan,cairan,dan istirahat 4.Memastikanibumenyusui fdenganbaikdantidak memperlihatkantanda-tanda penyulit 5.Memberikankonselingpadaibu mengenaiasuhanpadabayi,tali pusat,menjagabayitetaphangat, dan merawat bayi sehari-hari3 2minggusetelah persalinan Sama seperti yang diatas 4 6minggusetelah persalinan 1.Menanyakanpadaibutentang kesulitan-kesulitanyangiaatau bayinya alami 2.MemberikankonselingKBsecara dini (Ari Sulistyawati, 2009) D.Konsep Prilaku Skiner (1938) seseorang ahli perilaku, mengemukakan bahwa perilaku merupakanhasilhubunganantaraperangsang(stimulasi)danresponia membedakan adanya dua respon, yaitu : 1.Respondent respon atau reflexive Ialahresponyangditimbulkanolehrangsangan-rangsangan tertentu.Perangsangsemacaminidisebutelitingstimulikarena menimbulkan respon-respon yang relatif tetap. 2.Operant response atau instrumental response Ialahresponyangtimbuldanberkembangnyadiikutioleh perangsangtertentu.Perangsanginidisebutreinforcingstimuliatau reinforcekarenaperangsang-perangsangtersebutmemperkuatrespon yangtelahdilakukan.Olehkarenaituperangsangyangdemikianitu mengikutiataumemperkuatsuatuperilakutertentuyangtelah dilakukan. (Notoatmojo,2007) E.Prosedur Pembentukan Prilaku Prosedurpembentukanperilakudalamoperantconditioningini menurut Skiner adalah sebagai berikut : 1.Melakukanidentifikasitentanghal-halyangmerupakanpenguat berupa hadiah-hadiah atau rewads bagi perilaku yang akan di bentuk. 2.Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang membentuk perilaku yang di kehendaki. 3.Menggunakansecaraurutkomponen-komponenitusebagaitujuan-tujuansementara,mengidentifikasireinforceatauhadiahuntuk masing-masing komponen tersebut. 4.Melakukanpembentukanperilakudenganmenggunakanurutan komponen yang telah tersusun itu. 5.Sebagaiilustrasi,misalnyadikehendakiagaranakmempunyai kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur (Notoatmojo, 2007) F.Bentuk Prilaku Secara operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organism atau seseorangterhadaprangsangan(stimulus)dariluarsubjektersebut. Respon ini berbentuk dua macan, yaitu : 1.Bemtuk pasifatau internal Yaituyangterjadididalamdirimanusiadantidaksecaratidak langsung dapat terlihat oleh orang. 2.Bentuk pasif Yaitu apabila perilaku itu jelas dapat di observasi secara langsung. (Notoatmojo, 2007) G.Prilaku Kesehatan Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organisme) terhadapstimulusyangberkaitandengansakitdanpenyakit,system pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Responataureaksimanusia,baikbersifatpasif(pengetahuan, persepsi,dansikap),maupunbersifataktif(tindakanyangnyataatau practice),sedangkanstimulusataurangsanganterdiridari4 unsur pokok, yaknisakitdanpenyakit,systempelayanankesehatandanlingkungan (Notoatmojo, 2007). H.Aspekyangmempengaruhifaktorfaktorketerampilanibudalam perawatan tali pusat 1.Umur Darihasil penelitianhartono (1994) bahwasemakin tua seseorang semakinbijaksanadanmatang.Umuribujugamempengaruhistatus produksinyayangberhubunganeratdengankehamilandannifas sehinggamerekacenderungberhati-hatidalammenjagakehamilanya (Andy, 2001) 2.Pendidikan Mccarthydanmaine(1992),mengemukakanbahwapendidikan ibumerupakansalahsatukelompokdeterminankonektual/jauh penyebabkematianibu.Wanitayangberpendidikanlebihtinggi cenderunglebihmemperhatikankesehatandirinya keluarganya.(Depkes 1999). 3.Pengetahuan Menurutbloom(1995)pengetahuanadalahpemberianbuktioleh seseorangprosespeningkatanataupengenalaninformasi,ideyang sudahdiperolehsebelumnya.Menurutskinneryangdikutipoleh Notoatmojo(1993)bilaseseorangdapatmenjawabmengenal pertanyaan-pertanyaansatubidangtertentudenganlancerbaiklosan maupuntulisanmakadiadikatakanmengetahuibidangtersebut. Jawabanvariabelyangditentukanorangtersebutdinamakan pengetahuan. 4.Sikap Sikapmerupakanreaksiatauresponyangmasihtertutupdan seseorang terhadap stimulasi suatu objek. 5.Paritas Paritasjugamempengaruhiketerampilandalamperawatantali pusat dimana ada perbedaan antara primigravida dan multigravida. 6.Pelayanan Petugas Sikappetugasdalammemberikaninformasitentangkesehatan mempengaruhi ibu dalam melakukan perilaku kesehatan. 7.Dukungan Keluarga Menurutkar(1983)dukungansocialdarimasyarakatsekitar termasukkeluargamendukungseseorangdalamperilaku kesehatannya. BAB III KERANGKA KONSEPTUALDAN DEFINISI OPERASIONAL A.Kerangka Konseptual Sesuaidenganmasalahyangdibahasmakapenulismemcoba menuangkankerangkakonsepataukerangkaberfikir,dengan menggunakanhubunganyangpalingdasaryaituhubunganantaradua variabelyaitu:variabelpengaruh(Variebelindependen)atauvariabel bebas dengan variabel terpengaruh (variabel dependen) Gambar 3.1 Kerangka Konsep FAKTOR PREDISPOSISI 1.Umur 2.Pendidikan 3.Pengetahuan 4.Sikap 5.ParitasFAKTOR PENGUAT 1.Pelayanan petugas 2.Dukungan keluarga Keterampilan ibu nifas dalam perawatan tali pusat B.Definisi Operasional NOVARIABEL DEFINISI OPERASIONAL ALAT UKUR / CARA UKUR KATEGORISKALA Variabel Terikat 1Keterampilanibu dalamperawatan tali pusat Kemampuanibu dalammerawattali pusat Lembar Observasi/ Observasi a.Terampil b.Tidak Terampil Ordinal Faktor predisposisi 2UmurUsiaresponden padasaatdilakukan wawancara Kuesioner/ Wawancaraa.< 20 Tahun b.20-35 Tahun c.> 35 Tahun Ordinal 3PendidikanPendidikanterakhir yangdiikutioleh respondensecara formalKuesioner/ Wawancara a.Pendidikan rendah(SD, SMP) b.Pendidikan Tinggi(SMU, PT) Ordinal 4PengetahuanGambaran pemahaman respondententang perawatan tali pusat Kuesioner/ Wawancara a.Tinggi( median) b.Rendah( madian) Ordinal terdiri dari : Pengertian,Tujuan, manfaat,tanda-tanda infeksi 5 6 Sikap Paritas Pandangandan perilaku ibu tentang perawatan tali pusat :Halyangharus diperhatikan,Pencegahan terhadap infeksi Jumlahanakyang dilahirkan oleh ibu Kuesioner/ Wawancara Kuesioner/ Wawancara a.Sikap Positif b.Sikap Negatip a.< 3 b.3 c.>3 Nominal Ordinal Faktor Penguat 7Pelayanan petugasAsuhanyang diberikankepada respondententang perawatan tali pusat Kuesioner/ Wwancara a.Baik( median) b.Kurang( median) Ordinal 8Dukungan keluarga Dukunganyang diberikanoleh keluargaterhadap perawatan tali pusat Kuesioner/ Wawancara a.Mendukung b.Tidak mendukung Nominal C.Hipotesa Ho:tidakterdapatpengaruhantarafaktorpredisposisi (umur,pendidikan,pengetahuan,sikap,paritas)denganfaktor penguat (pelayanan petugas,dukungan keluarga) H1:terdapatpengaruhantarafaktorpredisposisi (umur,pendidikan,pengetahuan,sikap,paritas)denganfaktor penguat (pelayanan petugas,dukungan keluarga) BAB IV METODE PENELITIAN A.Jenis penelitian Penelitianinibersifatanalitikdenganmenggunakanpendekatan crosssectionaluntukmengetahuimasalahketerampilanibunifasdalam perawatantalipusatdimanabaikvariabeldependenmaupunvariabel independendiambilsecarabersamadenganmengamatiindividu(sampel) dari satu populasi pada periode tertentu. B.populasi dan Sempel 1.populasi Populasidalampenelitianiniadalahibunifasdiwilayahkerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur tahun2010. 2.Sampel Sampelpenelitianinidiambilberdasarkanrata-ratakunjunganibu nifasperbulandipuskesmascipanassebanyak30responden.Teknik penelitian dengan cara accidental. C.Variabel Penelitian Padapenelitianinipenulismembatasiterhadapvariabelyang berkaitandenganfaktor-faktoryangmempengaruhiibunifasdalam perawatan tali pusat dengan variabel-variabel yaitu : 1.Variabelbebas:(Umur,Pendidikan,Pengetahuan,Sikap,paritas,peralatan, pelayanan petugas, dukungan keluarga) 2.Variabel terikat : (Keterampilan ibu dalam perawatan tali pusat) D.Instrumen Penelitian Padapenelitianinipenulismenggunakaninstrumentpenelitian yaitumenggunakankuesioner.Kuesioneradalahdaftarpertanyaan yangsudahtersusundenganbaik,sudahmatang,dimanaresponden (dalamhalangket)daninterview(dalamhalwawancara)tinggal memberikanjawabanataudenganmemberikantanda-tandatertentu. Dengandemikiankuesionerseringjugadisebutdaftarpertanyaan (Formulir). (Notoatmojo, 2005) Kuesioneruntukvariabelbebas(faktorpredisposes,faktor pemungkin,faktorpenguat).Sedangkanformobsevasiuntukvariabel terikat (Keterampilan ibu dalam perawatan tali pusat). Sebelumdilakukanpenelitian.Halpertamadilakukanyaitu mengujikevaliditasanangketyangdigunakan.Berdasarkandatayang diperoleh darihasil kuesioneryang diberikankepada responden,yang masukkedalamsampel,kemudiandilakukanpengujianterhadap kuesioneruntukmengukurtingkatkebaikankuesioner,makakita dapat melakukan analisis validitas dan reliabilitas kuesioner.Validitas menunjukkan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apayangditanyakanatauapayangingindiukurdalampenelitian. Tingkatvaliditaskuesionerdiukurberdasarkankoefisienvaliditas yangdalamhalinimenggunakankoefisienkorelasiitem-totalyang terkoreksi.Karenadatadalamkuesionerberskalanominal menggunakanujipointbiserialdanuntukdataordinalmenggunakan productmoment(pearsoncorrelation).Untukujireliabilitasdata berskalanominalmenggunakanujiKR-20danuntukdataberskala ordinal menggunakan alpha crombach. 1.Uji Validitas a.Point biserial Apabilabentukitemadalahdichotomous(correct/incorrect, true/false). Rumus untuk korelasi point-biserial pada item ke-i adalah : ppSDX XrXiPB||.|

\| =1 dimana := XRata-rata pada test untuk semua orang =iX Rata-ratapadatesthanyauntukorang-orangyang menjawab benar pada item ke-i p = Proporsi dari orang yang menjawab benarpada item ke-i.1- p = Proporsi dari orang yang menjawab salah pada item ke-i. =XSDStandar deviasi pada test untuk semua orang MenurutFriedenberg(1995)biasanyadalampengembangandan penyusunanskala-skalapsikologi,digunakanhargakoefisienkorelasi yangminimalsamadengan0,30.Dengandemikian,semuaitemyang memilikikorelasikurangdari0,30dapatdisisihkan,danitem-item yang akan dimasukkan dalam alat test adalah item-item yang memiliki korelasidiatas0,30denganpengertiansemakintinggikorelasiitu mendekatiangkasatu(1,00)makasemakinbaikpulakonsistensinya (validitasnya). b.Product moment MenurutKaplansuatupertanyaandikatakanvaliddandapat mengukurvariabelpenelitianyangdimaksudjikanilaikoefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3. Not all validity coefficient are the same value, and there are no hard fastruleobouthowlargethecoefficientmustbeinordertobe meaningful.Inpractice,itisraretoseeavaliditycoefficientlarger than0.6,andvaliditycoefficientintherangeof0.3to0.4are commonly considered high. (RobertM.Kaplan&DennisP.Saccuzzo,PhsycologicalTesting principles,application,andissues;Brooks/ColePublishingCompany, Pacific Grove, California,1993 p: 141). { }{ }2 2 2 2i) Y ( Y N ) X ( X NY X XY Nr = Berdasarkanhasilvaliditaspenelitianyangdilakukanterhadap10 responden, ternyata pada variabel pengetahuan untuk setiap pertanyaan telahterujikevaliditasannya.Adapunnilaivaliditasnyadiatas0,3. Padavariabelsikapuntuksetiappertanyaantelahteruji kevaliditasannya nilainya 0,3. Pada variabel keterampilan untuk setiap pertanyaan telah teruji kevaliditasannya nilainya 0,3. 2.Uji Reliabilitas a.KR-20 Teknikperhitungankoefisienreliabilitasyangdigunakandisini adalah dengan menggunakan Koefisien Reliabilitas Kuder-Richardson (KR-20),metodeinimerupakankoefisienreliabilitasyangdapat menggambarkanvariasidariitem-itemuntukjawabanbenar/salah yang diberi skor 1 atau 0 (Guilford and Benjamin, 1978).KoefisienReliabilitasKuder-Richardson(KR-20)dapatdihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : dimana : n = jumlah item St2 = Varians total p= Proporsi dari orang yang menjawab benarpada item ke-i.1-p= Proporsi dari orang yang menjawab salah pada item ke-i= q ||.|

\| |.|

\|= 22120ttSpq SnnKRBila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956), yaitu : 1. Kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 2. 0,20 - < 0,40: Hubungan yang kecil (tidak erat) 3. 0,40 - < 0,70: Hubungan yang cukup erat 4. 0,70 - < 0,90 : Hubungan yang erat (reliabel) 5. 0,90 - < 1,00: Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) 6. 1,00 : Hubungan yang sempurna b. Alpha crombach Teknikperhitungankoefisienreliabilitasyangdigunakandisiniadalah denganmenggunakanKoefisienReliabilitasAlphayangdihitungdengan menggunakan rumus sebagai berikut : ||||.|

\|==totalkiiSSkk21211dimana : k adalah banyaknya belahan item Si2 adalah varians dari item ke-i S2total adalah total varians dari keseluruhan item Si2 ) 1 () (2=nX Xi Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956), yaitu : 1. Kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 2. 0,20 - < 0,40: Hubungan yang kecil (tidak erat) 3. 0,40 - < 0,70: Hubungan yang cukup erat 4. 0,70 - < 0,90: Hubungan yang erat (reliabel) 5. 0,90 - < 1,00: Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) 6. 1,00: Hubungan yang sempurna Berdasarkan hasil koefisien reliabilitas untuk faktor pengetahuan sebesar 0,798, hal ini menunjukan bahwa faktor pengetahuan reliabel. Untuk faktor sikap sebesar 0,794, hal ini menunjukan bahwa faktor sikap reliabel. Untuk faktor keterampilan sebesar 0,872, hal ini menunjukan bahwa faktor keterampilan reliabel.F.Prosedur Pengambilan Data Pengumpulan data yang dipakai adalah primer (observasi langsung kelapangandenganmelihatlangsungdanmembagikuesioner) langsungdarirespondendalamhalinifaktor-faktoryang mempengaruhiketerampilanibunifasdalamperawatantalipusat. Sedangkan data sekunder diambil dari semua ibu nifasyang berada di wilayah kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur tahun2010. Pada waktu pengambilan data responden diberi penjelasan terlebih dahulumengenaitujuandankegunaanpenelitiansertadiminta kesediaannya untuk dilibatkan dalam penelitian ini. G. Pengelolaan Data Tahap-tahappengelolaandataadalahsebagaiberkut:(Notoatmojo, 2005) 1.Editing Datayangtelahdilakukandiperiksasegeramungkinberkenaan denganketepatandankelengkapanjawabansehingga mempermudah pengolahan selanjutnya. 2.Coding Memberikankodepadasetiapvariabelyangditelitidan mengubahdatayangberbentukhurufkedalamkode-kodeangka memudahkan pada saat entry data ke computer. 3.Processing Datayangsudahbenarpadatahapselanjutnyadimasukanke computer. 4.Cleaning Setelahdimasukankemudiandilakukanpengecekankembali pada data tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak. H.Analisis Data 1.Analisis Univariat Padapenelitianini,penelitianmenggunakananalisis univariatuntukmengetahuigambaranketerampilanibunifas dalam perawatan tali pusat dan distribusi berdasarkan karakteristik ibu nifas dan menampilkan nilai absolute dan proporsi. Adapun metode yang digunakan adalah distribusi frekuensi berupapresentasidanfungsicrosssectionaluntukmengetahui gambaran keterampilan berdasarkan faktor faktor pendukungnya. 2.Analisis Bivariat Untukmengetahuihubunganantara2variabeldependen danindependendenganmenggunakanrumusderajatkepercayaan yangdigunakanadalah=0.05denganketentuanyangditetapkan apabilavalue0.05makamenunjukanhasilyangbermakna berartiadahubungantetapiapabilavalue0.05maka menunjukan bahwa hasil yang didapat tidak bermakna berarti tidak ada hubungan. Analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antarafaktorpredisposisiketerampilanibunifasdengantingkat keterampilanibunifasdalamperawatantalipusat,peneliti menggunakanmetodeindependentsampeltest(ujisampel independent)Tujuanujitduavariableindependenadalahuntuk membandingkanapakahkeduavariabletersebutsamaatau berbeda.Gunanyauntukmengujikemampuangeneralisasi (signifikasi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel). Rumus uji t dua variable adalah sebagai berikut: 1 21 2 1 21 2 1 22hitungx xtS S s srn n n n=| | | |+ +|| ||\ . \ . Dimana: r :Nilai korelasi X1 dengan X2 n:Jumlah sampel 1x :Rata-rata sampel ke-1 2x :Rata-rata sampel ke-2 1s : Standar deviasi sampel ke-1 2s :Standar deviasi sampel ke-2 1S :Standar deviasi populasi ke-1 2S :Standar deviasi populasi ke-2 (Riduwan,2009:126) I.Jadwal dan Lokasi Penelitian1.Lokasi WilayahPuskesmasCipanasKabupatenCianjuralasan pemilihanlokasikarenamudahdijangkausertamemilikijumlah populasi yang memadai. 2.Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2010. J.Etika Penelitian Sebelumdilakukanpenelitian,penelitimelakukanperizinanpada instansiynagakandijadikantempatpenelitian.Selainitupeneliti menjelaskanmengenaipenelitiandanmemberikaninformedconsent pada objek penelitian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Padababiniakandibahasmengenaifactor-faktoryangmempengaruhi keterampilanibunifasdalamperawatantalipusatdiwilayahkerjapuskesmas CipanasKabupatenCianjur2010.Padapenelitianini,penelitimenggunakan analisis univariat dan bivariat, dimana metode yang digunakan dengan pendekatan distribusifrekuensiuntukmenggambarkanfrekuensifactor-faktoryang mempengaruhiketerampilanibunifasdanujituntukmengetahuiadaatau tidaknyapengaruhfactor-faktoryangdidugamempengaruhiketerampilanibu nifas dalam perawatan tali pusat. Analisis univariat DistribusifrekuensiUsiaIbunifasDiWilayahKerjaPuskesmasCipanas Kabupaten Cianjur 2010 Untukmelihatgambaranfrekuensiusiaibunifasdapat dilihatdarigrafik dibawah ini: Tabel 5.1 Usia Ibu nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Usia Kategorif% < 20 tahun2170 20 - 35 tahun723.33 > 35 tahun26.67 Total30100 Berdasarkan table 5.1 mengenai usia ibu nifas, dapat dilihat bahwa dari 30 responden,terdapat21responden(70%)berusiakurangdari20tahun,7 responden(23.33%)berusiaantara2035tahun,danterdapat2responden( 6.67%)berusialebihdari35tahun.Halinimengindikasikanbahwadari30 responden, sebagian besar berusia kurang dari 20 tahun. DistribusifrekuensiPendidikanIbunifasDiWilayahKerjaPuskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Table 5.5 frekuensi Pendidikan Ibu nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Pendidikan Kategorif% Rendah1446.67 Tinggi1653.33 Total30100 Berdasarkan table 5.2 mengenai Pendidikan Ibu nifas dapat dilihat bahwa dari30responden,terdapat14responden(46.67%)berpendidikanrendah,dan terdapat16responden(53.33%)berpendidikanTinggi.Halinimengindikasikan bahwa dari 30 responden sebagian besar berpendidikan tinggi. DistribusifrekuensiPengetahuanIbunifasDiWilayahKerjaPuskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Table 5.4 Frekuensi Pengetahuan Ibu nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Pengetahuan Kategorif% Baik2170 Kurang930 Total30100 Berdasarkantable5.4mengenaipengetahuanibunifas,dapatdilihatdari 30 responden, terdapat 21 responden (70%) memiliki pengetahuan yang baik, dan terdapat9responden(30%)memilikipengetahuanyangkurang.Halini mengindikasikan bahwa dari 30 repondden sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik. DistribusifrekuensiSikapIbunifasDiWilayahKerjaPuskesmasCipanas Kabupaten Cianjur 2010 Table 5.5 Frekuensi Sikap Ibu nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Sikap Kategorif% Positif2376.67 Negatif723.33 Total30100 Berdasarkantable5.5mengenaifrekuensiSikapIbuNifas,dapatdilihat bahwa dari 30 responden, terdapat 23 responden (76.67 %) memiliki sikap positif, danterdapat7responden(23.33%)memilikisikapnegative.Halini mengindikasikanbahwadari30respondensebagianbesarmemilikisikapyang positif. Distribusi frekuensi Paritas Ibu nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Table 5.3 frekuensi Paritas Ibu nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Paritas Kategorif% Kurang dari 31136.67 sama dengan 31756.67 Lebih dari 326.67 Total30100 Berdasarkan table 5.3 mengenai frekuensi Paritas Ibu nifas, dapat dilihat bahwa dari 30 responden, terdapat 11 responden (36.67%) mengalami paritas sebanyak kurang dari 3 kali, terdapat 17 responden (56.67%) mengalami paritas sebanyak 3 kali, dan 2 responden (6.67%) mengalami paritas lebih dari 3 kali. Ii mengindikasikan bahwa dari 30 responden sebagian besar responden mengalami paritas sebanyak 3 kali. DistribusifrekuensiPelayananPetugasKesehatanDiWilayahKerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Table 5.6 Frekuensi Pelayanan Petugas Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Pelayanan Petugas Kategorif% Baik1963.33 Kurang1136.67 Total30100 Berdasarkantable5.6mengenaifrekuensiPelayananPetugasKesehatan, dilihat dari 30 responden, terdapat 19 responden (63.33%) menyatakan pelayanan petugaskesehatanbaik,dan11responden(36.67%)menyatakanpelayanan petugaskesehatanKurangBaik.Halinimengindikasikanbahwadari30 responden sebagian besar menyatakan bahwa pelayanan petugas kesehatan baik. DistribusifrekuensiDukunganKeluargaIbunifasDiWilayahKerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Tabel 5.7 frekuensi Dukungan Keluarga Ibu nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Dukungan Keluarga Kategorif% Mendukung2170 Tidak Mendukung930 Total30100 Beradasarkan table 5.7 mengenai Dukungan Keluarga terhadapIbu Nifas, dapatdilihatbahwaterdapat21responden(70%)mendukung,dan9responden (30%)tidakmendukung.Halinimengindikasikanbahwasebagianbesar responden mendapat dukungan dari keluarga. DistribusifrekuensiKeterampilanIbunifasDiWilayahKerjaPuskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Table 5.8 Frekuensi Keterampilan Ibu nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipanas Kabupaten Cianjur 2010 Keterampilan Ti dakYaTot alf%f%f% a1033.332066.6730100 b1240186030100 c723.332376.6730100 d1963.331136.6730100 e2273.33826.6730100 f1136.671963.3330100 g1343.331756.6730100 Keterangan Tabel a.Cuci tangan b.Keringkan tali pusat setelah mandi c.Bersihkan tali pusat dengan kain bersihd.Jangan mengoleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat e.Jangan membungkus puntung tali pusat f.Kemudian pakaian bayi dikenakan dan rapikan g.Cuci tangan Keterampilan Kategorif% Terampil1860 Tidak Terampil1240 Total30100 Berdasarkantable5.8mengenaiketerampilanibunifasdalamperawatan talipusat,dapatdilihatbahwaterdapat18responden(60%)terampil.Dan12 responden(40%)tidakterampil.Halinimengindikasikanbahwasebagianbesar responden terampil dalam perawatan tali pusat Analisis Bivariat Padaanalisisbivariatakandibahasmengenaifactor-faktoryang mempengaruhi keterampilan ibu nifas dalam perawatan tali pusat.PengaruhUsiaTerhadapKeterampilanIbuNifasDalamPerawatanTali pusat Table 5.9 Distribusi frekuensi Keterampilan Ibu Nifas DalamPerawatan Tali Pusat Berdasarkan Usia CrosstabulationChi-Square Tests Keterampilan Umur Total Pearson Chi-Square < 20 tahun 20 - 35 tahun> 35 tahunValuedf P-Value Terampil f124218 1.4320.49 %40.0013.336.6760.00 Tidak Terampil f93012 %30.0010.000.0040.00 Total f217230 %70.0023.336.67100 Berdasarkantable5.9mengenaifrekuensiketerampilanibunifasdalam perawatantalipusatberdasarkanusia,dapatdilihatbahwadari30responden terdapat 21 responden berusia < 20 tahun, dimana 12 responden (57,1%) terampil dan 9 responden (42.9%) tidak terampil. Terdapat 7 responden berusia antara 20 35tahundimana,4responden(57.1%)terampildan3responden(42,9%)tidak terampil,danterdapat2respondenberusia>35tahun,dimana2responden tersebutterampil,dantidakterdapatrespondenyangtidakterampil.Halini mengindikasikan bahwa dilihat dari usia, maka sebagian besar respondenberusia < 20 tahun dimana respondennya terampil. Berdasarkanhasil diatas diperolehnilai pearson Chi-Square sebesar 1,43 < 2 20.05(2)5.991tabel = = dannilaisignifikansi(0.49) 2 20.05(2)5.991tabel = = dannilaisignifikansi(0.00) 2 20.05(1)3.841tabel = = dannilaisignifikansi(0.00) 2 20.05(1)3.841tabel = = dannilaisignifikansi(0.00)