Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

51
PT. MUNASA KREASI NUSANTARA UKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK BAB A BAB A P ENDAHULUAN ENDAHULUAN A.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kawasan Kolong Keramik merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Belitung dalam rangka meningkatkan kawasan wisata alternatif tersebut. Pada dasarnya selain untuk mewujudkan tujuan seperti diuraikan diatas, pembangunan Kawasan Kolong Keramik ini dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Namun demikian, munculnya dampak negatif baik terhadap lingkungan fisik-kimia, lingkungan hayati maupun sosial ekonomi dan budaya seringkali tidak dapat dihindari. Oleh karena itu sebagai wujud nyata dalam melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan, Pemerintah Kabupaten Belitung melalui Dinas Tata Ruang Permukiman dan Lingkungan Hidup berencana menyusun Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Kegiatan ini juga merupakan perintah dari peraturan perundangan yakni “Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup” . A.2. TUJUAN PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK a. Meningkatkan kawasan Kolong Keramik dalam rangka peningkatan kawasan wisata alternatif. b. Meningkatan pariwisata disekitar Kabupaten Belitung. 1

Transcript of Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

Page 1: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

BAB ABAB A

PPENDAHULUANENDAHULUAN

A.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan Kawasan Kolong Keramik merupakan salah satu upaya

yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Belitung dalam rangka

meningkatkan kawasan wisata alternatif tersebut.

Pada dasarnya selain untuk mewujudkan tujuan seperti diuraikan diatas,

pembangunan Kawasan Kolong Keramik ini dapat memberikan dampak

positif terhadap lingkungan. Namun demikian, munculnya dampak

negatif baik terhadap lingkungan fisik-kimia, lingkungan hayati maupun

sosial ekonomi dan budaya seringkali tidak dapat dihindari. Oleh karena

itu sebagai wujud nyata dalam melaksanakan pembangunan

berwawasan lingkungan, Pemerintah Kabupaten Belitung melalui Dinas

Tata Ruang Permukiman dan Lingkungan Hidup berencana menyusun

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan

Lingkungan (UPL). Kegiatan ini juga merupakan perintah dari peraturan

perundangan yakni “Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan

Hidup”.

A.2. TUJUAN PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG

KERAMIK

a. Meningkatkan kawasan Kolong Keramik dalam rangka peningkatan

kawasan wisata alternatif.

b. Meningkatan pariwisata disekitar Kabupaten Belitung.

A.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN UKL DAN UPL

A.3.1. Tujuan Studi UKL dan UPL

1

Page 2: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

Pembangunan yang bijaksana harus dilandasi dengan prinsip

pembangunan yang berwawasan lingkungan sebagai suatu landasan

untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu

penyusunan dokumen UKL dan UPL Pembangunan Kawasan Kolong

Keramik ini bertujuan untuk:

1). Mengidentitikasi dampak dari kegiatan terhadap lingkungan hidup

(fisik-kimia biologi, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan

masyarakat) sesuai dengan isu potensial.

2). Mengidentitikasi rona lingkungan hidup terutama yang diprakirakan

akan terkena dampak dari kegiatan sesuai dengan isu potensial.

3). Mengupayakan cara-cara pengelolaan lingkungan hidup yang efektif

untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak

positif yang timbul dari kegiatan proyek (prakonstruksi, konstruksi,

dan operasi).

4). Melakukan cara-cara pemantauan lingkungan hidup untuk

mengetahui sampai sejauh mana efektifitas pengelolaan yang

dilakukan.

5). Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka

pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

A.3.2. Kegunaan Studi UKL dan UPL

Kegunaan studi UKL-UPL adalah sebagai berikut:

A. Bagi Pemerintah

1). Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan

rencana kegiatan dilihat dari sudut pandang lingkungan.

2). Bahan masukan bagi perencanaan pembangunan wilayah.

B. Bagi Pemrakarsa

1). Memberikan masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari

rencana kegiatan.

2). Sebagai pedoman teknis bagi pemrakarsa untuk melaksanakan

pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada masing-masing

tahapan kegiatan proyek.

2

Page 3: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

C. Bagi Masyarakat

1). Memberikan informasi pada masyarakat mengenai kegiatan poyek

sejelas-jelasnya.

2). untuk dapat memanfaatkan dampak positif dan menghindari

dampak negatif yang akan timbul dari kegiatan pada masing-masing

tahapan kegiatan proyek.

A.4. LINGKUP KEGIATAN PENYUSUNAN UKL DAN UPL

Dalam melaksanakan kegiatan penyusunan UKL dan UPL ini, lingkup

kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan adalah:

a. Melakukan survey lapangan.

b. Pengukuran kualitas air dan kualitas udara.

c. Pengumpulan data sekunder yang diperlukan dan relevan dengan

pekerjaan.

d. Koordinasi dengan pihak proyek dan instansi terkait lainnya.

e. Menyusun UKL dan UPL sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

A.5. PEMRAKARSA/PENANGGUNGJAWAB PEKERJAAN

Pemrakarsa/penanggungjawab pekerjaan penyusunan UKL-UPL

Pembangunan Kawasan Kolong Keramik Kabupaten Belitung adalah

Bagian Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung.

A.6. WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan penyusunan UKL dan UPL Pembangunan Kawasan Kolong

Keramik ini akan diselesaikan dalam waktu 2 (dua) bulan.

3

Page 4: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

A.7. PENAWARAN TEKNIS PT. MUNASA KREASI

NUSANTARA

Materi Usulan Teknis Pekerjaan Penyusunan UKL dan UPL Pembangunan

Kawasan Kolong Keramik Kabupaten Belitung yang disusun oleh PT.

Munasa Kreasi Nusantara adalah:

MATERI USULAN TEKNIS

BAB A PENDAHULUAN

BAB B PENGALAMAN PERUSAHAAN

BAB C PEMAHAMAN KAK

BAB D TANGGAPAN TERHADAP KAK

BAB E APRESIASI INOVASI

BAB F PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BAB G RENCANA KERJA

BAB H JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

BAB J JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

BAB K O RGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN

BAB L PELAPORAN

BAB M STAF PENDUKUNG

BAB N FASILITAS PENUNJANG

BAB O PENUTUP

LAMPIRAN

1. Dokumen Pendukung

2. Ijazah dan CV Tenaga Ahli

3. Lain-lain

4

Page 5: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

BAB BBAB B

PPENGALAMANENGALAMAN K KERJAERJA P PERUSAHAANERUSAHAAN

PT. MPT. MUNASAUNASA K KREASIREASI N NUSANTARAUSANTARA telah mempunyai beberapa pengalaman,

disamping itu memiliki tenaga ahli yang telah mempunyai pengalaman sejenis yang

dapat menunjang pekerjaan ini. Secara lebih rinci pengalaman perusahaan diuraikan

pada Tabel B.1.

5

Page 6: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

BAB CBAB C

PPEMAHAMANEMAHAMAN T TERHADAPERHADAP K KAKAK

C.1. UMUM

Dari Kerangka Acuan Kerja dan rapat-rapat penjelasan pekerjaan

(Aanwizing) yang telah disampaikan oleh pemberi tugas, pada

prinsifnya dapat dipahami secara jelas oleh konsultan.

Dalam penyusunan studi UKL-UPL ini konsultan akan menganalisis

secara lebih detail potensi dan kemungkinan terjadinya dampak

terhadap komponen lingkungan hidup (fisik-kimia, biologi, sosial dan

ekonomi dan kesehatan masyarakat) yang diakibatkan oleh kegiatan

proyek pada setiap tahapannya (pra konstruksi, konstruksi dan operasi).

Dari dampak-dampak yang telah diidentifikasi selanjutnya dirumuskan

upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan tujuan untuk

mengembangkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif.

C.2. STUDI UKL DAN UPL

Sebagaimana diuraikan dalam KAK, ruang lingkup penyusunan UKL-UPL

adalah:

1). Survey Komponen Lingkungan.

2). Pengolahan Data dan Analisis Data.

3). Deskripsi Kegiatan.

4). Perkiraan Dampak.

5). Penyusunan Dokumen UKL-UPL.

6). Presentasi UKL-UPL.

7). Persetujuan UKL-UPL

C.2.1. Survey Komponen Lingkungan Hidup

Konsutan akan melakukan survey di daerah studi untuk mengetahui

kondisi lingkungan awal sebelum dibangunnya Kawasan Kolong Keramik

. Survey dimaksud terutama dilakukan terhadap komponen lingkungan

6

Page 7: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

hidup yang diprakirakan terkena dampak kegiatan proyek antara lain;

survey komponen lingkungan fisik-kimia, survey biologi dan survey

sosial.

C.2.2. Pengolahan Dan Analisis Data

Data-data komponen lingkungan yang diperoleh (baik primer maupun

sekunder) kemudian diolah dan selanjutnya dianalisis untuk mengetahui

gambaran umum mengenai rona lingkungan awal.

C.2.3. Deskripsi Kegiatan

Deskripsi kegiatan yang akan diuraikan meliputi:

a. Jenis usaha/kegiatan.

b. Lokasi kegiatan.

c. Hubungan rencana kegiatan dengan kegiatan lain di sekitarnya.

d. Uraian kegiatan (tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan tahap

operasi).

C.2.4. Prakiraan Dampak

Prakiraan dampak dilakukan dengan menginteraksikan rencana

kegiatan dengan komponen lingkungan. Dengan melakukan interaksi

tersebut, selanjutnya dianalisis apakah rencana kegiatan pada setiap

tahapan (pra konstruksi, konstruksi, operasi) berdampak signifikan

terhadap lingkungan hidup atau tidak.

C.2.5. Penyusunan UKL Dan UPL

Penyusunan UKL dan UPL dirumuskan berdasarkan hasil analisis dalam

prakiraan dampak. Kalau hasil analisis menunjukan perubahan

lingkungan yang akan terjadi signifikan maka perlu dilakukan upaya

pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan (UPL).

Dalam penyusunan UKLdan UPL, hal-hal yang perlu diuraikan secara

lebih detail adalah:

a. Sumber Dampak.

7

Page 8: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

b. Jenis Dampak.

c. Indikator Dampak.

d. Pengelolaan yang Dilakukan.

e. Lokasi Pengelolaan.

f. Waktu Pengelolan.

g. Pelaksana dan Pengawas.

C.2.6. Presentasi UKL-UPL

Konsultan akan mempresentasikan UKL-UPL di Lingkungan Intern dan

Ekstern (Instansi terkait) pada waktu yang telah ditentukan.

C.2.7. Persetujuan Dokumen UKL-UPL

Persetujuan Dokumen UKL-UPL dikeluarkan oleh Ketua Komisi AMDAL

Daerah terhadap Dokumen UKL-UPL yang telah dilakukan

perbaikan/penyempurnaan sesuai dengan masukanItanggapan pada

saat presentasi. Konsultan akan memonitor perihal persetujuan

dokumen tersebut.

8

Page 9: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

BAB DBAB D

TTANGGAPANANGGAPAN T TERHADAPERHADAP K KAKAK

C.3. TANGGAPAN UMUM

Secara umum, muatan informasi yang terkandung dalam Kerangka

Acuan Kerja (KAK) Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Kawasan Kolong

Keramik Kabupaten Belitung telah memuat secara lengkap dan tersusun

urutan informasinya. Susunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) tersebut

memuat:

a. Latar Belakang.

b. Tujuan Pembangunan Kawasan Kolong Keramik .

c. Tujuan dan Kegunaan UKL dan UPL.

d. Pemrakarsa/ Penanggungjawab Pekerjaan.

e. Gambaran Umum Kegiatan Pembangunan Kawasan Kolong Keramik .

f. Lingkup Kegiatan Penyusunan UKL dan UPL.

g. Waktu Pelaksanaan.

h. Keperluan Tenaga Ahli .

i. Pelaporan.

j. Biaya Penyusunan UKL dan UPL.

Dari semua informasi di atas, secara umum subtansi yang disampaikan

dalam Kerangka Acuan Kerja dan penjelasan pekerjaan (Aanwizing)

dapat dipahami oleh konsultan. Sehingga tidak ada hal-hal yang

signifikan yang perlu ditanggapi oleh konsultan kecuali masalah waktu

penyelesaian laporan.

9

Page 10: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

C.4. WAKTU STUDI

Waktu yang dibutuhkan dalam penyusunan studi UKL-UPL adalah 2

(dua) bulan atau ± 60 (enam puluh) hari kalender terhitung dari

dikeluarkannya SPMK. Waktu untuk penyusunan UKL-UPL tersebut pada

dasarnya secara teknis cukup realistis walaupun tidak bisa dikatakan

longgar. Dengan waktu yang tersedia tersebut, konsultan dapat

melakukan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan,

asalkan tidak ada hambatan-hambatan non teknis diluar kemampuan

konsultan. Akan tetapi konsultan sangat percaya seandainya semua

pihak yang berkepentingan komit dengan pekerjaan ini, maka waktu

tersebut dapat dimanfaatkan dengan efektif. Sehingga pekerjaan ini

dapat berjalan dengan baik, tercapai tujuan, tepat sasaran dan tepat

waktu.

10

Page 11: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

BAB E

APRESIASI INOVASI

C.5. UMUM

UKL-UPL akan efektif dilaksanakan apabila dokumen UKL-UPL disusun

secara operasional. Untuk mebuat dokumen UKL-UPL yang operasional

maka hal yang paling pertama akan dilakukan oleh konsultan adalah

menyusun dekripsi kegiatan secara detail pada setiap tahapannya.

Langkah yang kedua adalah menyusun rona lingkungan awal sesuai

dengan kondisi riil dilapangan. Setelah deskripsi dan rona lingkungan

disajikan dengan baik, maka akan dengan mudah bagi konsultan untuk

memprediksi dampak yang akan terjadi dengan jalan menginteraksikan

kedua komponen tersebut. Langkah terakhir adalah merumuskan Upaya

Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) berdasarkan

prediksi dampak.

Oleh karena itu, kunci sukses dalam penyusunan UKL-UPL adalah

“merumuskan isu lingkungan (prediksi dampak)”. Isu lingkungan

bisa dirumuskan dengan baik apabila deskripsi kegiatannya jelas dan

rona lingkungan disusun dengan baik.

C.6. IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN

Meskipun dampak lingkungan akan bisa diprediksi dengan baik apabila

sudah jelas deskripsi kegiatan dan rona lingkungannya, akan tetapi

berdasarkan pengalaman konsultan, dampak-dampak yang diperkirakan

11

Page 12: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

akan terjadi pada kegiatan pembangunan Kawasan Kolong Keramik

adalah:

C.6.1. Tahap Pra Konstruksi

1. Timbulnya persepsi masyarakat baik yang positif maupun yang

negatif sebagai akibat dari kegiatan penentuan tapak proyek dan

kegiatan pembebasan lahan.

C.6.2. Tahap Konstruksi

1. Terbukanya kesempatan kerja pada saat kegiatan penerimaan

tenaga kerja konstruksi.

2. Penurunan kualitas udara terutama debu, CO, NOx, SO2, H2S, NH3 dan

peningkatan intensitas kebisingan pada saat kegiatan Mobilisasi

kendaraan pengangkut alat berat dan material.

3. Kemacetan lalu lintas sebagai akibat mobilisasi kendaraan

pengangkut alat berat dan material.

4. Peningkatan air larian sebagai akibat kegiatan pembukaan lahan dan

konstruksi pada saat kegiatan konstruksi.

5. Timbulnya persepsi masyarakat baik yang positif maupun yang

negatif sebagai akibat dari kegiatan penerimaan tenaga kerja,

penurunan kenyamanan, penurunan kualitas udara dan peningkatan

kebisingan.

6. Keselamatan dan kesehatan kerja pekerja pada saat konstruksi.

C.6.3. Tahap Operasional

1. Peningkatan air larian setelah adanya pembangunan Kawasan

Kolong Keramik.

2. Peningkatan volume lalulintas dari dan menuju Kawasan Kolong

Keramik .

12

Page 13: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

BAB F

PENDEKATAN & METODOLOGI STUDI

Metodologi studi yang akan digunakan merupakan pendekatan

pelaksanaan kegiatan studi yang komprehensif, tepat dan efisien

dengan cara memanfaatkan seluruh potensi informasi yang ada.

Dengan metode tersebut diharapkan hasil dari studi akan lebih

berimbang, menyeluruh dan bisa mengakomodasi semua kepentingan

terkait, serta pada akhirnya output studi akan lebih sesuai dengan

tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.

F.1. PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Pendekatan lingkungan hidup yang digunakan adalah pendekatan

teknologi, ekonomi dan institusi.

F.1.1. Pendekatan Teknologi

Pendekatan teknologi dilakukan untuk mencari teknologi yang tepat

dalam upaya pengelolaan yang dilakukan yang berpotensi menimbulkan

dampak perubahan kualitas lingkungan antara lain:

13

Page 14: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

Dalam rangka meningkatkan dampak positif berupa peningkatan nilai

tambah dari dampak positif yang telah ada, misalnya melalui

peningkatan dan daya guna dari dampak positif tersebut.

Teknologi yang akan dipilih adalah teknologi yang telah dikuasai dan

materialnya tersedia.

Biaya yang dibutuhkan sedapat mungkin bisa terjangkau, serta

menghindari pembiayaan yang berkesinambungan.

F.1.2. Pendekatan Sosial Ekonomi

Pada pendekatan sosial ekonomi ini adalah langkah-langkah yang akan

ditempuh dalam upaya menanggulangi dampak penting melalui

tindakan-tindakan yang berlandaskan pada interaksi sosial, misal:

Melibatkan masyarakat di sekitar rencana kegiatan untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengelolaan lingkungan hidup.

Memprioritaskan penyerapan tenaga kerja setempat sesuai dengan

keahlian dan ketrampilan yang dimiliki.

Menjalin interaksi sosial yang harmonis dengan masyarakat sekitar

guna mencegah timbulnya kecemburuan sosial.

F.1.3. Pendekatan Institusi

Pendekatan institusi merupakan mekanisme kelembagaan yang akan

ditempuh dalam rangka menanggulangi dampak lingkungan hidup,

misal:

Kerjasama dengan instansi-instansi terkait yang berkepentingan

dalam pengelolaan lingkungan.

Pengawasan terhadap hasil untuk kerja pengelolaan lingkungan dari

instansi yang berwenang.

Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan secara periodik kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

F.2. PENDEKATAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Pemantauan yang dilakukan erat kaitannya dengan upaya pengelolaan

14

Page 15: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

lingkungan yang dilakukan, dan pelaksanaan pemantauannya akan

dilakukan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Pemantauan lingkungan perlu memperhatikan hal-hal berikut

ini: komponen lingkungan yang dipantau, indikator dampak, sumber

dampak, parameter lingkungan yang dipantau, tujuan dilakukannya

pemantauan, metoda pemantauan, lokasi pemantauan, jangka waktu

dan frekuensi pemantauan, serta institusi pemantauan.

F.3. METODOLOGI STUDI

Metodologi Studi UKL-UPL Pembangunan Kawasan Kolong Keramik akan

disusun berdasarkan latar belakang, maksud dan tujuan serta lingkup

pekerjaan yang telah ditetapkan pemberi tugas melalui KAK. Untuk

memudahkan pemahaman metodologi pekerjaan ini, maka konsultan

akan mengambarkannya melalui bagan alir metodologi yang disajikan

dalam Gambar F.1.

F.3.1. Metodologi Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data sekunder dan data primer merupakan 2 (dua)

kegiatan yang akan dilakukan dalam studi ini. Data sekunder diperoleh

dari hasil penelitian yang telah dilakukan maupun dari studi literature

serta dari informasi instansi terkait. Data-data tersebut diharapkan

dapat memberikan gambaran mengenai kondisi lingkungan dalam

lingkup studi, sehingga dapat menunjang proses identifikasi dan

perkiraan dampak yang akan timbul. Sedangkan data primer yang

dikumpulkan meliputi beberapa parameter lingkungan yang diduga

akan terkena dampak kegiatan. Data primer diperoleh dari hasil

pengamatan, pengukuran dan wawancara.

Komponen lingkungan yang diamati meliputi lingkungan fisik-kimia,

komponen lingkungan hayati, komponen sosial-ekonomi budaya dan

komponen kesehatan masyarakat.

1. Komponen Fisik - Kimia

a. Iklim

15

Page 16: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

Parameter iklim seperti tipe iklim, suhu, kelembaban udara, curah hujan

serta kecepatan dan arah angin dikumpulkan dari stasiun meteorologi

terdekat atau Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) terdekat.

Sedangkan analisis data dilakukan secara perhitungan matematis

berdasarkan rumus-rumus yang ada dan secara deskriptif.

16

Page 17: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL/UPL PENGEMBANGAN KOLONG KERAMIK

Gambar F.1

Bagan Alir Metodologi Studi

17

Page 18: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

b. Kualitas Udara dan Kebisingan

Kualitas udara ditentukan dengan pengukuran langsung dilapangan

dengan menggunakan alat high volume sampler sedangkan alat yang

akan digunakan untuk pengukuran intensitas kebisingan adalah sound

level meter. Sampel udara diambil dilokasi dengan parameter gas-gas

polutan CO, NOx, SO2, Pb, dan debu. Metoda pengukuran parameter

kualitas udara, debu dan kebisingan dapat dilihat dalam Tabel F.1.

Analisis data dilakuna dengan cara membandingkan hasil pengukuran

lapangan (hasil tes laboratorium) dengan baku mutu lingkungan (BML)

yang telah ditetapkan.

Tabel F.1

Metode Pengukuran Kualitas Udara dan Kebisingan

ParameterMetoda Analisis

Alat Analisis Alat Sampling

1. Kebisingan FrekuensiSound level

meterSLM

2. Sullfur dioksida (SO2) PararosanilinSpectrofotomet

erGas Sampler

3. Oksida Nitrogen (NOx) SaltzmanSpectrofotomet

erGas Sampler

4. Debu GravimetriAnalitical Balance

HVS

5. Karbon monoksida (CO)

NDIRSpectrofotomet

erGas Sampler

6. Timbal (Pb) AASSpectrofotomet

erGas Sampler

7. Hidro Carbon (HC)Flameoionisa

siSpectrofotomet

erGas Sampler

Sumber : KEP-MENKLH No. KEP-02/MENKLH/I/1988

Tabel F.2

Baku Mutu Kualitas Lingkungan Udara

Parameter SatuanBaku Mutu

Lingkungan

1. Kebisingan* dBA 55

2. Sullfur dioksida (SO2) g/m3 900

3. Oksida Nitrogen (NOx) g/m3 365

4. Debu g/m3 230

5. Karbon monoksida

(CO)

g/m3

30.000

6. Timbal (Pb) g/m3 2

18

Page 19: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

7. Hidro Carbon (HC) g/m3 160

Keterangan:Baku Mutu PP No. 41 Tahun 1999* : Baku Mutu lampiran KEP-MENLH No. Kep-48/MENLH/11/1996

c. Hidrologi

Metode pendekatan yang dilakukan dalam studi ini adalah metode

deterministik melalui pengkajian data hasil pengamatan, pengukuran

dari pengambilan sampel langsung di lapangan serta studi literatur dan

hasil penyelidikan sebelumnya.

Komponen lingkungan yang dianalisis yaitu:

Kuantitas air permukaan (sungai)

Kuantitas air sungai meliputi debit sungai (saluran yang ada) dan pola

penggunaan air sungai. Metoda analisis yang digunakan adalah

metoda perhitungan matematis dan metoda deskriptif.

Kuantitas air tanah

Kuantitas air tanah yang dilakukan analisis terutama fluktuasi debit

dan tinggi muka air tanah. Metoda analisis yang digunakan adalah

metoda perhitungan matematis dan metoda deskriptif.

Kualitas air sungai dan air tanah

Analisa terhadap kualitas air permukaan dan air tanah dilakukan

dengan cara membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu

yang telah ditetapkan. Pengambilan dan pengukuran sampel air

sungai dan air sumur terutama dilakukan terhadap parameter-

parameter kunci berikut ini.

Tabel F.3

Parameter Kualitas Air Sungai & Metoda Analisis

No. Parameter Satuan Metoda Analisis

I. FISIKA  1. Suhu oC Thermometer Air Raksa2. TSS mg/L Gravimetri

19

Page 20: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

No. Parameter Satuan Metoda Analisis

3. TDS  mg/L Gravimetri4. Kekeruhan Skala NTU Nefelometri

II.KIMIA ANORGANIK

 

1. pH - Potensiometri2. Timbal Mg/L Spektrofotometri Serapan Atom3. Amonia Mg/L Spektrofotometri4. Sulfida Mg/L Ion Selektif Meter

III. KIMIA ORGANIK  1. BOD Mg/L Titrimetri-Potensiometri2. COD Mg/L Titrimetri-Potensiometri

Sumber: Kumpulan SNI Bidang Pekerjaan Umum mengenai Kualitas Air

Tabel F.4

Parameter Kualitas Air Bersih & Metoda Analisis

NO. PARAMETER SATUAN METODA ANALISIS

I. FISIKA1. Bau -2. Kekeruhan Skala NTU Gravimetri3. Suhu oC Thermometer Air Raksa4. Warna Skala TCU Colorimeter

II. KIMIA

1. Raksa Mg/LSpektrofotometri Serapan

Atom5. Besi Mg/L Spektrofotometri

7. Kadmium Mg/LSpektrofotometri Serapan

Atom8. Kesadahan (CaCO3) Mg/L Spektrofotometri

9. Klorida Mg/LSpektrofotometri Serapan

Atom10. Kromium Valensi 6 Mg/L Spektrofotometri11. Mangan Spektrofotometri13. Nitrat sebagai N Mg/L Spektrofotometri14. Nitrit sebagai N Mg/L Spektrofotometri16. pH - Potensiometri18. Seng Mg/L Spektrofotometri19. Sianida Mg/L Ion Selektif Meter20. Sulfat Mg/L Spektrofotometri22. Tembaga Mg/L Spektrofotometri23. Timbal Mg/L Spektrofotometri24. Zat Organik Mg/L Spektrofotometri

20

Page 21: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

NO. PARAMETER SATUAN METODA ANALISIS

III. MIKROBIOLOGIMPN-Kuman Gol.Koli JPT/100 ml Inkubator

Sumber: - Kumpulan SNI Bidang Pekerjaan Umum mengenai Kualitas Air,- Departemen Pekerjaan Umum- Permenkes RI. No.416/Menkes/Per/IX/1990

2. Komponen Biologi

a. Vegetasi Alam

Pengamatan atas keragaman vegetasi dimaksudkan untuk

mendapatkan informasi pelengkap bagi pengkajian vegetasi dalam

studi ini.

Pengamatan dilakukan secara okuler dan pembahasannya yang

dilakukan secara deskriptif.

Analisis dan interpretasi data dilakukan secara deskriptif. Rekonstruksi

keragaman vegetasi alam di kawasan ini dilaksanakan berdasarkan

informasi yang tersedia di instansi terkait.

b. Vegetasi Budidaya

Pengamatan vegetasi budidaya khususnya berupa tanaman yang

dibudidayakan oleh masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan.

Tanaman budidaya ini meliputi tanaman perkebunan dan tanaman

pertanian.

Pengamatan atas jenis-jenis tanaman budidaya ini akan dilakukan

secara okuler dan sebagian besar datanya dikumpulkan dari data

sekunder (laporan dan statistik).

Hasil analisis data vegetasi budidaya akan dilukiskan dalam bentuk

profil tanaman budidaya dan pola kecenderungan tanaman budidaya.

Metode ini cukup sederhana, namun mampu memberikan informasi

mengenai status dan fungsi dari tanaman budidaya, mencerminkan

kecenderungan dinamika perubahan komunitas tersebut.

3. Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya

Komponen sosial yang ditelaah diantaranya yaitu data kependudukan,

agama serta tingkat pendidikan masyarakat, komponen ekonomi yaitu

tingkat mata pencaharian penduduk sedangkan komponen sosial

budaya meliputi adat istiadat dan persepsi masyarakat. Analisis

21

Page 22: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

terhadap komponen sosial, ekonomi dan budaya dilakukan dengan

mengolah data sekunder yang ada secara kuantitatif dan kualitatif.

4. Komponen Kesehatan Masyarakat

Pada komponen kesehatan masyarakat yang akan ditelaah yaitu

meliputi tingkat kesehatan masyarakat serta sarana dan prasarana

kesehatan yang ada. Pengumpulan data komponen kesehatan

masyarakat diperolah dari data sekunder yang ada di instansi terkait

yaitu di Dinas Kesehatan atau Puskesmas yang ada di wilayah studi.

Sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif analisis.

F.3.2. Metoda Prakiraan Dampak

Dalam meprakirakan dampak kegiatan pembangunan Kantor

Kejaksanaan terhadap lingkungan hidup, metoda yang digunakan

adalah:

1. Metoda Formal

Metoda formal adalah metoda prakiraan dampak dengan memakai

formula matematik, seperti prakiraan debit air larian, perhitungan

kebisingan dll.

2. Metoda Non Formal

Metoda non formal adalah metoda yang digunakan pada parameter-

parameter yang tidak dapat diprakirakan dengan metoda perhitungan.

Parameter-parameter tersebut antara lain permasalahan sosial,

permasalahan kesehatan masyarakat dll. Adapun metoda nonformal

yang akan digunakan adalah metoda analogi, perbandingan baku mutu

lingkungan dan professional judgment.

F.3.3. Metoda Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan

1. Metoda Pengelolaan Lingkungan

22

Page 23: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

Upaya Pengelolaan Lingkungan akan disusun berdasarkan bentuk narasi

dan matrik dengan menguraikan hal-hal berikut ini :

1. Sumber Dampak.

2. Jenis Dampak.

3. Indikator Dampak.

4. Pengelolaan yang Dilakukan.

5. Lokasi Pengelolaan.

6. Waktu Pengelolan.

7. Pelaksana dan Pengawas.

Tabel F.5

Matrik Ringkasan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)

Sumber dampak

(1)

Jenis dampak

(2)

Indikator dampak

(3)

Pengelolaan yang

dilakukan(4)

Waktu pengelola

an(5)

Lokasi pengelolaa

n(6)

Pelaksana &

pengawas(7)

1.2.3.

2. Metoda Pemantauan Lingkungan

Sama halnya dengan pengelolaan lingkungan, penyusunan pemantauan

lingkungan juga akan dususun dalam bentuk narasi dan dalam bentuk

matrik dengan menguraikan hal-hal berikut ini :

1. Komponen Lingkungan yang Dipantau.

2. Indikator Dampak.

3. Sumber Dampak.

4. Parameter Lingkungan yang Dipantau.

5. Metoda Pemantauan.

6. Lokasi Pemantauan.

7. Periode Pemantauan.

8. Pelaksana dan pengawas.

Tabel F.6

Matrik Ringkasan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

Komponen Indikato Sumbe Parameter Metoda Lokasi Perioda Pelaksana

23

Page 24: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

lingkungan yg dipantau

(i)

r dampak

(ii)

r dampa

k(iii)

lingungan yang

dipantau(iv)

pematauan(v)

pemantauan(vi)

pemantauan

(vii)

& pengawas

(viii)

1.2.3.

BAB G

RENCANA KERJA

Secara garis besar, ada 5 (lima) kegiatan utama yang akan dilakukan

oleh konsultan dalam melaksanakan studi UKL-UPL Pembangunan

Kawasan Kolong Keramik ini yakni:

1. Persiapan.

2. Pengumpulan Data.

3. Pengolahan dan Analisis Data

4. Penyusunan Dokumen UKL-UPL.

5. Pembahasan UKL-UPL.

G.1. PERSIAPAN

Dalam tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah; melakukan

konsolidasi dan pengorganisasian tim, pemahaman dan pendalaman

materi pekerjaan, koordinasi dengan pemberi tugas dan instansi-

instansi terkait lainnya dan menyiapkan rencana survey dan

pengukuran lapangan.

G.2. PENGUMPULAN DATA

Pekerjaan pengumpulan data terdiri dari kegiatan pengumpulan data

24

Page 25: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

sekunder dan pengumpulan data primer.

G.2.1. Pengumpulan Data Sekunder

Kegiatan pengumpulan data sekunder dimaksudkan untuk

mendapatkan data-data pendukung yang diperlukan untuk penyusunan

dokumen UKL-UPL. Kegiatan pengumpulan data sekunder terdiri dari:

1. Pengumpulan data deskripsi kegiatan: meliputi data-data yang

berkaitan dengan data-data perencana dan data-data rencana

kegiatan lainnya. Data ini dapat diperoleh dari pemrakarsa kegiatan

pembangunan Kawasan Kolong Keramik .

2. Pengumpulan data komponen lingkungan: meliputi data-data

kondisi fisik wilayah studi, data sosial dan ekonomi, data kesehatan

masyarakat dan lain-lain. Data-data tersebut dapat diperoleh dari

dinas/instansi terkait baik di tingkat desa, tingkat kecamatan

maupun dinas/instansi terkait lainnya di tingkat Kabupaten Belitung.

G.2.2. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer terdiri dari kegiatan-kegiatan:

1. Tinjauan Lapangan: dimaksudkan untuk mengetahui kondisi

lingkungan di wilayah studi secara visual di lapangan dan melihat

lokasi Kawasan Kolong Keramik .

2. Wawancara: kegiatan ini bertujuan untuk menjaring seluas-luasnya

aspirasi masyarakat di wilayah studi yang berkaitan dengan rencana

pembangunan Kawasan Kolong Keramik .

3. Survey dan orientasi lapangan: meliputi orientasi area tapak

proyek dan survey/ orientasi kondisi lingkungan di sekitar area tapak

proyek.

4. Kegiatan Pengukuran Lapangan: meliputi kegiatan pengambilan

sampel air (air sumur dan air sungai) dan pengukuran kualitas udara

dan kebisingan di sekitar tapak proyek.

25

Page 26: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

Pengambilan sampel air; sebanyak 2 (dua) titik terdiri dari 1 (satu)

titik sumur penduduk dan 1 (satu) titik air permukaan/sungai

terdekat. Lokasi pengambilan akan ditentukan kemudian.

Pengukuran kualitas udara dan kebisingan; sebanyak 1 (satu) titik

sampel yang lokasinya akan ditentukan kemudian oleh pemberi

tugas.

5. Kegiatan Laboratorium: merupakan kegiatan analisis

laboratorium yang dilakukan terhadap parameter kualitas air dan

udara yang tidak bisa diukur langsung di lapangan.

G.3. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Data-data yang telah terkumpul, baik primer maupun sekunder

kemudian diolah dan selanjutnya dilakukan analisis untuk kemudian

disajikan dalam laporan UKL-UPL.

G.4. PENYUSUNAN DOKUMEN UKL DAN UPL

Dokumen UKL-UPL Pembangunan Kawasan Kolong Keramik akan

disusun dengan sistematika pelaporan sebagai berikut:

1). Pendahuluan.

2). Deskripsi Rencana kegiatan.

3). Uraian Komponen Lingkungan.

4). Prakiraan Dampak Lingkungan.

5). Upaya Pengelolaan Lingkungan.

6). Upaya Pemantauan Lingkungan.

7). Pelaporan UKL dan UPL.

Sistematika diatas, telah sesuai dengan sistematika pada ” Keputusan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup”.

G.5. PEMBAHASAN UKL DAN UPL

Pembahasan UKL dan UPL akan dilakukan 1 kali yakni pada tahap

laporan Draft UKL-UPL. Pembahasan akan dilakukan didepan komisi

26

Page 27: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

Amdal Daerah Kabupaten Belitung. Pembahasan ini dimaksudkan untuk

menerima koreksian/masukan-masukan dari komisi Amdal. Dengan

adanya koreksian dan masukan, diharapkan dokumen UKL-UPL akan

lebih sempurna lagi.

BAB H

JADWAL RENCANA KERJA

Waktu pelaksanaan dalam UKL-UPL Pembangunan Kawasan Kolong

Keramik Kabupaten Belitung adalah 2 (dua) bulan terhitung sejak

dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Oleh karena itu

dalam menyusun jadwal rencana kerja, konsultan berusaha untuk

merencanakannya seefektif dan seefisien mungkin dengan

mempertimbangkan waktu yang tersedia. Jadwal Rencana Kerja UKL-

UPL Pembangunan Kawasan Kolong Keramik Kabupaten Belitung

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel H.1.

Tabel H.1Jadwal Rencana Kerja Studi UKL-UPL Pembangunan Kawasan

Kolong Keramik

27

Page 28: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

BAB I

TENAGA AHLI & TANGGUNGJAWABNYA

A. TENAGA AHLI YANG DIUSULKAN

Berdasrkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), dalam UKL-UPL Pembangunan

Kawasan Kolong Keramik Kabupaten Belitung, dibutuhkan tenaga ahli

dengan kualifikasi sebagai berikut :

1. Team Leader: Sarjana Teknik Lingkungan, mempunyai sertifikat

minimal Amdal A, dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun

dalam pekerjaan UKL-UPL atau AMDAL.

28

No Jenis Kegiatan

Bulan

Ke-1

Bulan

Ke-2

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

2. Pengumpulan data

3. Pengolahan & Analisis data

5. Penyusunan UKL-UPL

6. Presentasi UKL-UPL

7. Perbaikan UKL-UPL

8. Persetujuan UKL-UPL

9. Penyerahan Laporan

a. Laporan Pendahuluan

b. Konsep Laporan Akhir UKL-UPL

c. Laporan Akhir UKL-UPL

Page 29: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

2. Tenaga Ahli Lingkungan: Sarjana Teknik Lingkungan, dengan

pengalaman minimal 4 (empat) tahun dalam pekerjaan UKL-UPL

atau AMDAL.

3. Tenaga Ahli Arsitektur: Sarjana Arsitektur, dengan pengalaman

minimal 4 (empat) tahun dalam pekerjaan UKL-UPL atau AMDAL.

4. Ahli Sosial dan Ekonomi: Sarjana Sosial atau Sarjana Ekonomi,

dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun dalam pekerjaan

UKL-UPL atau AMDAL.

5. Tenaga Ahli Geodesi: Sarjana Teknik Geodesi, dengan pengalaman

minimal 4 (empat) tahun dalam pekerjaan UKL-UPL atau AMDAL.

Berdasarkan kualifikasi yang disyaratkan dalam KAK tersebut maka

tenaga ahli yang akan disusulkan oleh konsultan adalah:

Tabel I.1.Susunan Tim Penyusun UKL-UPL

No

.Nama Pendidikan

Pendidikan

Tambahan

Jabatan

Dalam Tim

1.

Ir. SuhendiSarjana Teknik

Lingkungan

Sertifikat

AMDAL A,B

Ketua

Tim/Ahli

Lingkungan

2.Ir. Lili Mulyatna

Sarjana Teknik

Lingkungan

Tenaga Ahli

Lingkungan3. Sarjana Teknik

Arsitektur

Tenaga Ahli

Arsitektur4. Erif Rahdiansyah,

SSos

Sarjana Sosial &

EkonomiAhli Sosek

5. Ir. Joko

Trimartono

Sarjana Teknik

Geodesi

Tenaga Ahli

Geodesi

B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI

Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli seperti dijelaskan pada Tabel I.2.

Tabel I.2.

Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli

No

.Tenaga Ahli Tugas dan Tanggung Jawab

1. Ketua Tim Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan

29

Page 30: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

mempunyai wewenang penuh untuk mengambil

keputusan dan tindakan yang dianggap perlu

bagi kelancaran pekerjaan.

Sebagai ahli lingkungan menyusun kajian,

analisis, prediksi dampak dan menyusun

rekomendasi UKL-UPL.

Memewakili perusahaan dalam hal melaksanakan

pekerjaan dan bertanggung jawab atas hasil

pekerjaan tim pelaksana yang dikoordinasinya.

2. Tenaga Ahli

Lingkungan

Sebagai ahli lingkungan menyusun kajian,

analisis, prediksi dampak dan menyusun

rekomendasi UKL-UPL.

Memewakili perusahaan dalam hal melaksanakan

pekerjaan dan bertanggung jawab atas hasil

pekerjaan tim pelaksana yang dikoordinasinya.

3. Tenaga Ahli

Arsitektur

Bertanggung jawab dalam melakukan survey,

pengolahan data dan analisis data terkait aspek-

aspek arsitektur budaya setempat.

Membantu Ketua Tim dalam menyusun UKL-UPL

terkait aspek arsitektur budaya setempat.

4. Ahli Sosial

dan ekonomi

Bertanggung jawab dalam melakukan survey,

pengolahan data dan analisis data terkait aspek-

aspek sosial ekonomi dan budaya di wilayah

studi.

Membantu Ketua Tim dalam menyusun UKL-UPL

terkait aspek sosial ekonomi dan budaya.

5. Tenaga Ahli

Geodesi

Bertanggung jawab dalam melakukan survey,

pengolahan data dan analisis data terkait aspek-

aspek fisik di wilayah studi.

Membantu Ketua Tim dalam menyusun UKL-UPL

terkait aspek fisik di wilayah studi.

30

Page 31: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

BAB J

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Penugasan tenaga ahli dan staf pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

”Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan Kawasan Kolong Keramik ”, akan disesuaikan dan bersinergi

dengan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang telah ditetapkan. Adapun

secara lengkap jadwal penugasan tenaga ahli dan staf pendukung dapat

dilihat pada Tabel J.1 di bawah ini.

Tabel J.1

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Staf Pendukung

NO. PERSONILBULAN KE I BULAN KE II

1 2 3 4 5 6 7 8

                   

31

Page 32: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

I TENAGA AHLI                                   

1 Team Leader/ Ahli Lingkungan                                   

                   

2 Tenaga Ahli Lingkungan                                   

3 Tenaga Ahli Arsitektur                                   

4 Tenaga Ahli Sosial & Ekonomi                

                   

5 Tenaga Ahli Geodesi                                   

II STAF PENDUKUNG                                   

1 Operator Komputer                                   

Keterangan:

  : Jadwal Riil

  : Tentative

BAB K

ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN

C. MEKANISME PELAKSANAAN PEKERJAAN

Keberhasilan suatu pekerjaan tidak akan lepas daripada peran serta dan

kemampuan daripada personil atau komponen yang terlibat di

dalamnya dalam melaksanakan atau meminij pekerjaan. Keberhasilan

tersebut diperoleh berdasarkan kejelasan tugas pokok dan fungsi,

sistem koordinasi serta tanggung jawab dari pada masing-masing

komponen. Demikian juga halnya dalam pelaksanaan “UKL-UPL

Pembangunan Kawasan Kolong Keramik Kabupaten Belitung“,

memerlukan manajemen yang benar-benar matang. Dengan

pembentukan manajemen dan organisasi pelaksanaan pekerjaan yang

direncanakan secara matang, diharapkan akan memudahkan semua

32

Page 33: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

unsur yang terlibat dalam pekerjaan mengetahui tugas dan tanggung

jawabnya masing-masing. Adapun gambaran umum mengenai peran,

tanggung jawab, sistem koordinasi dari seluruh komponen (institusi)

pelaksana kegiatan yang terlibat dalam pekerjaan ini, selengkapnya

diuraikan sebagai berikut:

1). Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum, bertindak sebagai penanggung jawab

pekerjaan ”UKL-UPL Pembangunan Kawasan Kolong Keramik

Kabupaten Belitung“ mempunyai peran dalam hal koordinasi

khususnya menyangkut administrasi proyek dan memfasilitasi

konsultan dalam melakukan koordinasi dengan instansi lainnya

seperti; membuat surat penugasan pencarian data dan surat

tugas pelaksanaan survey lapangan.

Tim Teknis, mempunyai kewenangan untuk memberikan arahan

kepada konsultan baik yang berkaitan dengan materi teknis

maupun strategi pelaksanaan pekerjaan, serta turut membantu

konsultan dalam melakukan koordinasi dengan instansi terkait

lainnya.

2).Dinas/Instansi Terkait

Dinas/Instansi terkait lainnya (Desa, Kecamatan, Kabupaten) melalui

instansi teknis dan instansi non teknisnya masing-masing, akan

membantu konsultan dalam pelaksanaan koordinasi pelaksanaan

survey lapangan dan kompilasi data-data sekunder yang diperlukan.

3).Komisi AMDAL Kabupaten Belitung

Selalu komisi yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Belitung,

komisi ini mempunyai otorita penuh untuk memberikan arahan,

masukan dan penilaian terhadap dokumen UKL-UPL yang disusun

33

Page 34: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

oleh konsultan. Komisi AMDAL ini juga mempunyai otorita dalam

memberikan persetujuan UKL-UPL.

4).Konsultan

Direktur Perusahaan, bertanggung jawab atas masalah-masalah

kontraktual, manajemen personil dan pembiayaan proyek secara

keseluruhan.

Manajer Proyek, bertanggung jawab dalam memonitoring progres

pekerjaan, manajemen personil, serta bertanggung jawab dalam

hal-hal manajerial administratif yang terkait dengan pekerjaan.

Ketua Tim/Team Leader, secara umum bertanggung jawab dalam

hal-hal manajerial pelaksanaan pekerjaan dan koordinasi

(koordinasi intern tim maupun koordinasi ekstern dengan

dinas/instansi terkait) dan bertanggung jawab penuh terhadap

hasil dari materi studi secara keseluruhan .

Tenaga Ahli, bertanggung jawab terhadap pekerjaan di bidang

ilmunya masing-masing sesuai dengan apa yang ditetapkan

dalam KAK dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing

pekerjaan.

Disamping tenaga ahli, pekerjaan ini juga akan dibantu oleh

tenaga-tenaga pendukung yang mempunyai peran dan tanggung

jawab membantu tenaga-tenaga ahli dalam melaksanakan

pekerjaannya.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi Konsultan disusun berdasarkan ketersediaan tenaga

ahli sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan struktur

organisasi dilakukan agar koordinasi antar tenaga kerja berjalan dengan

teratur dan mensistematisasikan pelaksanaan kegiatan, sehingga

pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Selengkapnya struktur organisasi pelaksana pekerjaan dapat dilihat

dalam Gambar K.1.

34

Page 35: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

Gambar K.1 Struktur Organisasi Studi UKL dan UPL Pembangunan

Kawasan Kolong Keramik

BAB L

PELAPORAN

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), Laporan yang akan dibuat

oleh konsultan dalam melaksanakan penyusunan UKL-UPL Kawasan

Kolong Keramik adalah:

35

Page 36: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

1. Laporan Pendahuluan.

2. Laporan Final UKL dan UPL.

L.1. LAPORAN PENDAHULUAN

Laporan pendahuluan merupakan laporan tahap pertama yang berisi

tentang uraian mengenai pendekatan dan metodologi studi, rencana

kerja terinci yang meliputi semua tahapan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Laporan Pendahuluan akan diserahkan 2 (dua) minggu setelah SPMK.

L.2. LAPORAN DRAFT UKL-UPL

Laporan Draft UKL-UPL berisi tentang:

Pendahuluan (latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup

kegiatan).

Deskripsi rencana kegiatan (uraian rencana kegiatan mulai dari pra

konstruksi, konstruksi dan operasi).

Uraian komponen lingkungan (sajian mengenai rona lingkungan

awal).

Prakiraan dampak lingkungan (uraian prediksi dampak kegiatan

terhadap rona lingkungan dengan cara membandingkan antara

komponen lingkungan awal denga prediksi dampak).

Upaya pengelolaan lingkungan (upaya sistematis dan terencana

untuk mengelola dampak yang timbul dari kegiatan).

Upaya pemantauan lingkungan (upaya sistematis dan terencana

dalam melakukan pematauan lingkungan.

Pelaporan UKL dan UPL (berisi tentang dinas/institusi yang

ditugaskan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan).

L.3. LAPORAN AKHIR UKL-UPL

Laporan Akhir UKL-UPL merupakan laporan final hasil perbaikan dari

Laporan final UKL-UPL setelah mendapat masukan dari Komisi AMDAL.

Laporan Akhir UKL-UPL ini akan diserahkan 2 (dua) bulan setelah SPMK.

36

Page 37: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

BAB M

STAF PENDUKUNG

Dalam rangka mendukung pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen

UKL-UPL Pembangunan Kawasan Kolong Keramik , konsultan akan

37

Page 38: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

memobilisasi tenaga pendukung yakni 1 (satu) orang operator komputer

dengan kualifikasi pendidikan SMU/Diploma Komputer yang akan

bertugas membantu tim inti dalam hal:

Pengetikan Laporan kegiatan sesuai dengan jenis laporan yang

akan disusun.

Pengarsipan data-data hasil survey dan bahan atau materi

penunjang.

Pembuatan bahan-bahan diskusi/presentasi.

Tenaga operator komputer ini akan ditugaskan secara penuh 2 (dua)

bulan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

BAB N

FASILITAS PENUNJANG

N. 1. UMUM

Dukungan penuh kantor konsultan terhadap pelaksanaan proyek,

merupakan syarat penting bagi keberhasilan pelaksanaan kegiatan jasa

38

Page 39: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

konsultan. Hal tersebut akan menjamin standar kualitas kerja yang

tinggi serta tidak terganggunya kegiatan Tim Konsultan oleh kesulitan

teknis/non-teknis yang tidak diharapkan terjadi.

Selama pelaksanaan kegiatan jasa ini berlangsung, kantor konsultan

yang berada di Bandung akan memberi dukungan sepenuhnya kepada

Tim Pelakasana Kegiatan Proyek. Lebih lanjut dapat ditambahkan bahwa

kantor konsultan memiliki fungsi pendukung teknis yang sangat mantap

bagi proyek yang akan dilaksanakan. Kantor konsultan didukung oleh

staf yang berpengalaman, yang akan mendukung aspek teknis,

administrasi dan logistik. Kantor konsultan juga dilengkapi dengan

perpustakaan teknik yang memadai serta perangkat keras (hardware)

dan perangkat lunak (software) komputer yang terkini “up date” dan

mencukupi.

N. 2.N. 2. FASILITAS PENUNJANG

Peralatan yang akan diperlukan dalam kegiatan UKL-UPL Pembangunan

Kawasan Kolong Keramik Kabupaten Belitung, antara lain:

Perlengkapan pengumpulan data dan survey di lapangan.

Komputer dan perlengkapannya.

Kendaraan transportasi.

Kelengkapan diskusi (LCD Projector, pointer, dll).

Sedangkan jumlah dari masing-masing peralatan diatas akan diatur

sesuai daftar quantity. Sarana dan prasarana fasilitas pendukung

pekerjaan yang dimiliki konsultan guna mendukung kelancaran

pelaksanaan kegiatan disajikan pada Tabel N.1.

39

Page 40: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

Tabel N.1

Daftar Peralatan

No.

Nama Peralatan Jumlah/

Luas

Kapasitas/ Outp

ut

Merek, Tipe, dan

Nomor Seri/mesin/alat

Tahun Pembuatan

Kondisi

Lokasi

Kondisi

Pemilikan

(milik sendiri/sewa)

(1)

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

I. PERALATAN KANTOR      

1Meja dan Mesin Gambar

5 buah - DMC 2000 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

2 Lemari arsip8 buah - olympic 1991 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

3 Meja tulis & Kursi11 buah - olympic 1991 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

4 Kursi roda2 buah - olympic 1984 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

5 Kalkulator1 buah - Casio 1998 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

6 Monitor1 buah -

GTC 14 HP 33T 1984 Baik

Bandung 75%

Milik sendiri

7 Monitor1 buah -

SPC CD 500 E 1984 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

8 Monitor1 buah -

SPC CD 500 E 1984 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

9 Printer1 buah -

Hp-Deksjet 3225 2003 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

10 Printer

1 buah -

Hp-Deksjet 3535 2003 Baik

Bandung 90%

Milik sendiri

11 Printer

1 buah -

Hp-Deksjet 500 1984 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

12 Printer

1 buah -

Hp-Laserjet 1000 2003 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

13 keyboard

4 buah - Compusa 2000 Baik

Bandung 80%

Milik sendiri

14 CPU

4 Buah - Emerald 2000 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

15 Meja Komputer

5 Buah -

Xenia 2006 1992 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

17 Mobil

1 Buah - Panter 1995 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

18

Motor 1 Buah

- Yamaha F1Z

2000 Baik Bandun

85% Milik sendiri

40

Page 41: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

No.

Nama Peralatan Jumlah/

Luas

Kapasitas/ Outp

ut

Merek, Tipe, dan

Nomor Seri/mes

Tahun Pembuatan

Kondisi

Lokasi

Kondisi

Pemilikan

(milik sendiri/sewa)

(1)

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

g

19 Laptop Toshiba

1 Buah - Toshiba 2000 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

20

Ruang Kantor/Studio

300 m2 - 300 m2 2000 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

21

Pesawat telepon PABX

5 unit - 5 unit 2000 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

22 Scaner

1 buah - Umax 2000 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

23 Fotocopy

1 buah - Cannon 2000 Baik

Bandung 85%

Milik sendiri

II.

PERALATAN TEKNIS      

A

Peralatan Studio/Laboratorium       -

Milik sendiri

1 Meja gambar2

Unit - VCIDA 1991 Baik

Bandung -

Milik sendiri

2Curvimeter dan Lattering set 1 set -   1991 Baik

Bandung -

Milik sendiri

3 Camera 1 set - Fuji 1991 Baik

Bandung -

Milik sendiri

          -Milik

sendiri

B.Peralatan survey dan Penyelidikan       -

Milik sendiri

1 Theodolith2

Buah - Wil.D/T.2 1988 Baik

Bandung -

Milik sendiri

2 Waterpass2

Buah - NIK.10 1989 Baik

Bandung -

Milik sendiri

3 Clinometer2

Buah -Sunto Finlan 1990 Baik

Bandung -

Milik sendiri

4 Compas4

Buah -Sunto, Finlan 1991 Baik

Bandung -

Milik sendiri

5 Pita Ukur4

Buah - Megalong 1992 Baik

Bandung -

Milik sendiri

6 Rambu ukur4

Buah - Ex. Lokal 1991 Baik

Bandung -

Milik sendiri

7 Bor tanah4

Buah - Ex. Lokal 1990 Baik

Bandung -

Milik sendiri

8 Bor gambut 4 Buah

- Ex. Lokal 1996 Baik Bandun

- Milik sendiri

41

Page 42: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

No.

Nama Peralatan Jumlah/

Luas

Kapasitas/ Outp

ut

Merek, Tipe, dan

Nomor Seri/mes

Tahun Pembuatan

Kondisi

Lokasi

Kondisi

Pemilikan

(milik sendiri/sewa)

(1)

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

g

9 Stp watch5

Buah - Ex. Lokal 1997 Baik

Bandung -

Milik sendiri

10 pH meter

6 Buah -

Osk. Jepang 1995 Baik

Bandung -

Milik sendiri

11 Hand Auger

4 Buah - Lokal 1990 Baik

Bandung -

Milik sendiri

12 Thermometer

1 Buah - Lokal 1990 Baik

Bandung -

Milik sendiri

1 Meja gambar2

Unit - VCIDA 1991 Baik

Bandung 75%

Milik sendiri

2Curvimeter dan Lattering set 1 set -   1991 Baik

Bandung 80%

Milik sendiri

3 Camera 1 set - Fuji 1991 Baik

Bandung 80%

Milik sendiri

BAB OBAB O

PPENUTUPENUTUP

Berdasarkan penjabaran bab-bab dalam usulan teknis ini, maka dapat

dibuat kesimpulan sebagai berikut:

Setelah memahami KAK dengan seksama, maka konsultan

memandang perlu mengadakan inovasi terhadap beberapa isi yang

terdapat dalam KAK. Hal ini disampaikan secara lebih rinci pada BAB

Apresiasi dan Inovasi.

42

Page 43: Bahan UKL-UPL Kolong Keramik 01

PT. MUNASA KREASI NUSANTARAUKL-UPL PEMBANGUNAN KAWASAN KOLONG KERAMIK KABUPATEN BELITUNG

Untuk mendukung kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan, maka

pendekatan dan metodologi disusun dengan mempertimbangkan

aspek kemudahan teknis dengan tetap mengacu pada ketentuan

sebagai mana tercantum dalam KAK dan batasan yang disyaratkan.

Dengan adanya dokumen usulan teknis ini, konsultan berharap dapat

memberikan gambaran secara lebih rinci kepada Pengguna Jasa tentang

rencana yang akan dilaksanakan konsultan dalam menyelesaikan

pekerjaan “UKL-UPL Pembangunan Kawasan Kolong Keramik

Kabupaten Belitung”.

43