Makalah Ukl Dan Upl

22
Makalah UKL-UPL Eksploitasi Emas DMP Blok WPR Gunung Simbe Oleh: Kelompok 1 RADEN HABIBI INSANUL HAER (41302A0046) RAWAN SURYAL GANI(41302A0048) ZUBAIR ALAMUDIN(41302A0084) HAERUL ANNAS(41302A0066 SUPARMAN(41302A0056) MUHAMMAD HADI GHIFARI(41302A0072 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN 1

description

makalah

Transcript of Makalah Ukl Dan Upl

Page 1: Makalah Ukl Dan Upl

Makalah UKL-UPL Eksploitasi Emas DMP Blok WPR Gunung Simbe

Oleh: Kelompok 1

RADEN HABIBI INSANUL HAER (41302A0046)RAWAN SURYAL GANI(41302A0048)

ZUBAIR ALAMUDIN(41302A0084)HAERUL ANNAS(41302A0066

SUPARMAN(41302A0056)MUHAMMAD HADI GHIFARI(41302A0072

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2015

1

Page 2: Makalah Ukl Dan Upl

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allh SWT yang tidak

putus-putusnya melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, salawat

serta salam tak lupa pula kita junjungkan kepada Nabi besar kita yaitu Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam

yang terang benderang.

Dan atas hidayahnya pula penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Makalah UKL-UPL Eksploitasi Emas DMP Blok WPR

Gunung Simbe”. Walaupun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing.

Terima kasih

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mataram, 27 Februari 2015

2

Page 3: Makalah Ukl Dan Upl

BAB I

PENDAHULUAN

 1.1.  Latar Belakang

 Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan mineral

logam Emas DMP di Kecamatan Sekotong merupakan suatu upaya Pemerintah

Kabupaten Lombok Barat dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan

bila ditinjau dari segi pola kehidupan masyarakat sangat berhubungan langsung

dengan peningkatan kebutuhan barang dan jasa, pemakaian sumber-sumber

energi, dan konsumsi kebutuhan primer lainnya. Sehingga pemanfaatan sumber

daya alam seperti Industri pertambangan mineral logam emas baik dengan skala

kecil maupun skala besar yang mengabaikan kaidah lingkungan dapat

mengakibatkan berbagai dampak negatif yang terasa dalam jangka pendek

maupun dalam jangka panjang. Oleh karena itu pembangunan berkelanjutan

merupakan suatu upaya dan pendekatan dalam pemanfaatan sumber daya alam

melalui suatu pendekatan pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan

generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk

memenuhi kebutuhan mereka.Pengelolaan lingkungan bagi

industri di bidang usaha tambang mineral logam merupakan hal terpenting

dari suatu kegiatan usaha yang harus dilakukan agar industri tetap berjalan dan

berkelanjutan. Pembangunan industri yang berkelanjutan mencakup tiga aspek

yaitu lingkungan (environment), ekonomi (economy) dan sosial/ kesempatan yang

sama bagi semua orang (equity) yang dikenal sebagai 3E. Aspek lingkungan tidak

berdiri sendiri namun sangat terkait dengan dua aspek lainnya. Dalam kegiatan

internal industri, peluang untuk memadukan aspek lingkungan dan ekonomi

sangat besar, tergantung cara mengelola lingkungan dengan bijak dan

menguntungkan. Faktor sosial yang sebagian besar menyangkut masyarakat

sekitar atau di luar industri juga sangat terkait dalam pengelolaan lingkungan.

3

Page 4: Makalah Ukl Dan Upl

               Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, maka setiap usaha

atau kegiatan dilarang melanggar kriteria baku mutu dan kriteria baku kerusakan

lingkungan hidup, dimana ketentuan mengenai baku mutu lingkungan hidup,

pencegahan dan penaggulangan pencemaran serta pemulihan daya tampungnya

diatur dalam peraturan pemerintah.

Mengingat kebijaksanaan pembangunan di Indonesia yang harus berwawasan

lingkungan dan prinsip pembangunan berkelanjutan yang diamanatkan oleh

Undang–Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,

maka setiap kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak penting diwajibkan

untuk mengelola dampaknya. Sementara setiap kegiatan yang tidak wajib

AMDAL harus dilengkapi dengan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan

Hidup (UPL) dan dokumen Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL) yang

tercantum didalam Surat Keputusan Menteri Negeri Lingkungan hidup No.39

tahun 1996. Kewajiban pengelolaan lingkungan ini dipertegas dalam Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup No 17 Tahin 2001.   Dan kemudian sebagaimana

diisyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No. 27 Thn 2009, setiap penaggung jawab

kegiatan atau usaha wajib mengajukan rencana pengelolaan lingkungan hidup

(RKL) dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL).

Berdasarkan hal diatas, Kelompok Usaha Pertambangan Rakyat Koperasi

Serba Usaha “LUMBUNG BATU” Desa Pelangan merasa perlu menyusun

dokumen UKL dan UPL sebagai upaya untuk membangun kegiatan eksploitasi

logam emas melalui penambangan rakyat yang berwawasan lingkungan dan

memiliki kaidah Good Mining Practice.

1.2.      Peraturan dan Perundang-undangan yang berkaitan           

            Penyusunan dokumen UKL/UPL untuk kegiatan penambangan rakyat ini

didasarkan pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku antara lain :

1. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

4

Page 5: Makalah Ukl Dan Upl

2. UU No.04 Tahun 1982 tentang ketentuan – ketentuan pokok pengelolaan

lingkungan hidup

3. Keputusan Menteri Negeri Lingkungan hidup No.39 tahun 1996

4. Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999

5. Kegiatan wajib AMDAL diatur dalam KepMenLH no.17 Tahun 2001.

6. Keputusan Menteri Negeri Lingkungan hidup No.86 tahun 2002

7. Kepmen ESDM 1453 K/29/MEM/2000 Pasal 4 Ayat 2(b)

8. Peraturan Pemerintah No. 27 Thn 2009

9. Undang-undang No. 13 Tahun 2010 Tentang UKL-UPL

10. Peraturan Pemerintah No. 82/2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air

11. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/MEN/1999 Tentang

Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja.

12. Peraturan Menteri Kesehatan No.907/MEN-KES/SK/VII/2002 Tentang

Baku Mutu Air Bersih

1.3.      Dasar dasar pelaksanaan UKL/UPL                       

            Dasar penyusunan UKL/UPL untuk kegiatan penambangan rakyat mineral

logam emas di Blok Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) gunung Simbe ini

didasarkan pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86 tahun 2002

mengenai “Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup” dalam surat keputusan tersebut,

berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 Mengenai

Analisa Dampak Lingkungan Hidup bagi usaha atau kegiatan yang tidak

diwajibkan menyusun Analisa Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), maka

diwajibkan melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya

pemantauan lingkungan hidup (UPL)

1.4.      Tujuan dan manfaat UKL/UPL

1.4.1    Tujuan dan Manfaat Pengelolaan Lingkungan (UKL)

5

Page 6: Makalah Ukl Dan Upl

Untuk menghindari timbulnya dampak lingkungan yang tidak dapat

ditoleransi, maka perlu disiapkan rencana pengendalian dampak negatif yang akan

terjadi.

Perubahan lingkungan yang tidak dapat ditoleransi oleh daya dukung

lingkungan akan menimbulkan kerugian bagi manusia di sekitarnya dalam

memenuhi kebutuhan hidup, kesejahteraan dan keselamatan dirinya. Rencana

Pengelolaan Lingkungan merupakan bagian dari upaya pelestarian kualitas

lingkungan. Meskipun demikian, rencana pengelolaan lingkungan yang telah

disusun tanpa diikuti oleh aktivitas pengelolaan lingkungan tidak akan

mendatangkan manfaat.

Rencana pengelolaan lingkungan ini disusun berdasarkan prakiraan dan

evaluasi dampak kegiatan pada lingkungan dari studi analisa dampak yang telah

disusun untuk Kelompok Ijin Pertambangan Rakyat logam emas (IPR) Koperasi

Serba Usaha “LUMBUNG BATU” Desa Pelangan.

Rencana Pengelolaan Lingkungan yang disusun ini, bertujuan untuk :

1. Mengupayakan agar perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan

Penambangan Emas dapat dikendalikan.

2. Mengembangkan dampak positif agar dapat diperoleh manfaat yang

sebesar-besarnya dari kegiatan Penambangan Emas.

3. Mempertahankan daya dukung lingkungan akibat dampak dari  kegiatan

Penambangan Pasir Emas.

Kegunaan dari rencana pengelolaan lingkungan bagi pihak-pihak yang terlibat

di dalam pengelolaan lingkungan adalah untuk memperoleh kejelasan sistem

pengelolaan yang akan dilakukan, sehingga dapat diketahui :

1. Unsur-unsur pengelola lingkungan yang bertanggung jawab, tata kaitan

tugas dalam bidang-bidang yang ditangani, baik sendiri maupun bersama-

sama.

6

Page 7: Makalah Ukl Dan Upl

2. Cara-cara institusional untuk mengembangkan sistem pengelolaan terpadu.

3. Cara-cara teknologi untuk menangani dampak lingkungan yang sesuai

dengan kemampuan finansial dari industri sebagai sumber pencemaran dan

pendekatan ekonomi lainnya.

Dengan demikian, rencana pengelolaan lingkungan ini berguna, bagi :

      Pemerintah

Menghindari perusakan lingkungan hidup, seperti pencemaran kualitas air,

penurunan kualitas udara, peningkatan intensitas kebisingan dan lain sebagainya,

sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan dan keselamatan

masyarakat.Mencegah rusaknya sumber daya alam di sekitar lokasi

proyek.Menghindari pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul khususnya

dengan masyarakat dan kegiatan lain.Bahan acuan penilaian terhadap kelayakan

rencana kegiatan dari segi lingkungan serta cara pengelolaannya sehingga dapat

menjadi dasar keputusan dan perencanaan pembangunan.Mengintegrasikan

pertimbangan lingkungan dalam tahap perencanaan rinci kegiatan

pembangunan.Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat umum.

      Pemrakarsa

1. Membantu pengambilan keputusan dalam pengelolaan lingkungan  yang

layak.

2. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dalam tahap perencanaan

rinci dari rencana kegiatan Penambangan Emas.

3. Memenuhi ketentuan perundang–undangan yang berlaku di wilayah

Republik Indonesia.

4. Sarana untuk mencegah dan menangkal timbulnya isu yang negatif

terhadap kegiatan Penambangan Emas.

5. Untuk melihat masalah–masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa

yang akan datang .

7

Page 8: Makalah Ukl Dan Upl

6. Mempersiapkan cara–cara pemecahan masalah yang akan dihadapi di

masa yang akan datang.

7. Sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyek secara kuantitatif,

termasuk informasi sosial ekonomi dan budaya.

8. Bahan penguji secara komprehensif atas perencanaan kegiatan proyek,

untuk dapat menemukan kelemahan dan kekurangan, sehingga dapat

dipersiapkan penyempurnaan.

1.4.2        Tujuan dan Manfaat Pengelolaan Lingkungan (UPL)

1. Menguji efektivitas dari aktivitas atau teknologi yang digunakan untuk

pengendalian dampak negatif.

2. Menjamin agar tingkat penurunan kualitas lingkungan yang terjadi tidak

melampaui ambang batas yang telah ditetapkan.

3. Memberikan peringatan sedini mungkin tentang perubahan lingkungan

yang tidak dikehendaki sehingga perbaikan suatu tindakan pengelolaan

lingkungan dapat disempurnakan.

4. Pembagian tugas antara pihak – pihak yang berkepentingan antara

Kelompok Usaha Pertambangan Rakyat di Blok Wilayah Pertambangan

Rakyat (WPR) Gunung Simbe, dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat

dalam rangka meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak

positif.

Rencana Pemantauan Lingkungan ini merupakan penyajian sistem yang

dapat digunakan sebagai pedoman oleh pemrakarsa maupun oleh instansi –

instansi terkait dalam pemantauan lingkungan akibat adanya kegiatan tersebut.

Dengan demikian, Rencana Pemantauan Lingkungan ini dapat digunakan :

Bagi Pemrakarsa 

(1)   Memberikan arahan dalam pemantauan lingkungan hidup di sekitar lokasi

kegiatan.

8

Page 9: Makalah Ukl Dan Upl

(2)   Mengidentifikasikan aspek kegiatan  Ijin Pertambangan Rakyat (IPR) logam

Emas DMP  yang dapat menimbulkan dampak penting.

(3)   Menjadi pedoman bagi pemrakarsa untuk melakukan kerjasama pemantauan

lingkungan di daerah sekitarnya dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

(4)   Memenuhi persyaratan – persyaratan hukum yang berlaku.

Bagi Pemerintah Daerah

Rencana Pemantauan Lingkungan kegiatan  Penambangan Rakyat Logam

Emas DMP, berguna untuk menunjang berbagai kepentingan Pemerintah Daerah

di dalam pemantauan lingkungan, antara lain :

1. Untuk membantu dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan

pemantauan lingkungan bagi pemrakarsa.

2. Menghindarkan kerusakan lingkungan hidup sehingga fungsinya sebagai

ruang hidup dan tempat sumber daya alam ditingkatkan kualitasnya.

3. Membantu pemerintah Kabupaten Lombok Barat  dalam pengawasan dan

pembinaan pemantauan lingkungan di dalam usaha pelestarian lingkungan.

4. Menghindarkan terjadinya konflik yang mungkin timbul antara

masyarakat dan kegiatan – kegiatan lain sebagai akibat kegiatan dari

pemrakarsa.

Bagi Instansi Terkait

1. Dinas  Pertambangan dan Energi dalam usaha memberikan perijinan.

2. Dinas Kesehatan dalam usaha menjaga perbaikan sanitasi lingkungan dan

peningkatan pelayanan kesehatan, disamping penyuluhan dan pemantauan

tingkat kesehatan masyarakat.

3. Dinas Tenaga Kerja dalam usaha memberi kesempatan kerja sesuai dengan

kemampuan dan keterampilan.

4. Dinas Perhubungan dalam usaha mengatur arus lalu lintas.

9

Page 10: Makalah Ukl Dan Upl

5. Dinas Pekerjaan Umum dalam usaha pemeliharaan jalan di sekitar lokasi

kegiatan.

6. Badan Lingkungan Hidup dalam usaha pemeliharaan lingkungan.

Bagi Masyarakat yang Terkena Dampak

1. Untuk mengetahui kegiatan pembangunan di daerahnya sehingga dapat

memanfaatkan peluang kerja sekaligus meningkatkan pendapatan

keluarga.

2. Melakukan penyesuaian kehidupan dengan mengembangkan usaha atau

jasa sesuai dengan kemampuan dan keterampilan.

3. Memahami adanya kegiatan Penambangan Rakyat logam Emas DMP

sehingga kesalahpahaman dapat dihindarkan.

4. Menjaga keamanan, kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan.

1.5.      Lingkup Pembahasan:

a. Pendahuluan membahas latar belakang, tujuan dan manfaat dasar dasar

pengelolaan lingkungan UKL/UPL.

b. Deskripsi Kegiatan, identitas pemrakarsa dan identitas penyusun

c. Rencana kegiatan Eksploitasi Logam Emas DMP mulai dari tahap pra produksi,

tahap produksi dan pasca produksi.

d. Membahas rona awal lingkungan mengenai suhu, radiasi matahari, kecepatan

angin, kebisingan, hidrologi dan kualitas air serta keadaan lalu lintas.

e.   Dampak lingkungan yang diperhitungkan akan terjadi, sumber dampak, jenis

dampak dan besaran dampak yang akan terjadi.

f. Program / Upaya pengelolaan dampak lingkungan, lembaga yang mengelola,

serta upaya pemantauan dampak yang membahas frekuensi pemantauan, tolak

10

Page 11: Makalah Ukl Dan Upl

ukur pemantauan dan ditutup dengan rekomendasi penting RKL/RPL eksploitasi

sumber daya logam emas di lokasi kegiatan.

11

Page 12: Makalah Ukl Dan Upl

BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN

 2.1. Judul Kegiatan dan Pemrakarsa Kegiatan

2.1.1    Judul Kegiatan

Jenis Kegiatan          : Eksploitasi Emas DMP Blok WPR Gunung Simbe

Propinsi                    : Nusa Tenggara Barat

Kabupaten                : Lombok Barat

Kecamatan               : Sekotong

2.1.2    Identitas Pemrakarsa

Nama Kelompok      : Koperasi Serba Usaha ‘LUMBUNG BATU”

Penanggung Jawab : Muksin, S.pt

Alamat Sekretariat   : Dusun Mendawe Selatan, Desa Kedaro

No. Telp/Fax            : –

2.2. Identitas Penyusun

Nama Konsultan         : PT. Mitra Mandiri Globalindo Resources

Penanggung Jawab  : Imam Muhajjir FP, ST. M.eng

Jabatan                      : Direktur Utama

Alamat Kantor          : Taman Vila Baru Blok B No. 11A Rt 08/02 –

Bekasi

No. Telp/Fax             : 081227338217

Daftar Team Penyusun, antara lain :

No Nama Jabatan Kualifikasi

1

Imam

Muhajjir .FP,ST,M.Eng Ketua

OHSAS 18001 : 1999 (Environment

Management)

12

Page 13: Makalah Ukl Dan Upl

2.Bayu Sakti, ST KoordinatorAMDAL A & B

3.Feranica Pessy, ST Anggota AMDAL A & B

4.Julianti Julie, ST Anggota AMDAL A & B

5.Fadlin Idrus, ST, IPP,

M.Eng

Anggota Tenaga Ahli Geologi Tambang

(KTT)

6.Lebrata DTA, ST Anggota AMDAL A & B

2.3       Lokasi Kegiatan

Jenis Kegiatan    : Eksploitasi Logam Emas DMP WPR Blok Simba

Lokasi Proyek    : Dusun Rambut Petung, Desa Pelangan Kecamatan

Sekotong

2.3.4. Peta Lay Out Titik Penambangan & fasilitas Produksi

            Adapun Layout titik penambangan dan fasilitas Produksi untuk wilayah

penambangan rakyat Koperasi Serba Usaha “LUMBUNG BATU”, dimana luas

areal Ijin Penambangan seluas 10 Ha, dengan perencanaan tiga lubang produksi

(Underground Mining) dan dikerjakan oleh masing masing satu kelompok untuk

setiap titik lubang produksi. Sehingga dibutuhkan tiga kelompok pekerja, dimana

satu kelompok pekerja beranggotakan 7 – 10 orang.

2.4.      Batas Kegiatan

2.4.1.   Batas Lokasi Penambangan

Batas yang digunakan sebagai batas kegiatan penambangan diambil

berdasarkan Batas untuk setiap Blok IPR yang berada dalam Wilayah

Pertambangan Rakyat (WPR) Gunung Simba.

2.4.2.   Batas Administrasi

Batas administrasi yang termasuk dalam skala kegiatan terletak pada

Kecamatan Sekotong – Desa Pelangan

13

Page 14: Makalah Ukl Dan Upl

2.4.3.   Batas Ekologi

Batas ekologi adalah daerah pengaruh kegiatan yang didasarkan atas batas

dampak terhadap kegiatan yang dapat dirasakan oleh ekologi sekitarnya. Untuk itu

batas ekologi ditetapkan dengan perkiraan luas ± 450 Ha.

2.5.      Skala Usaha atau Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan pertambangan skala kecil sampai

menegah untuk Ijin Pertambangan Rakyat (IPR) tahap Eksploitasi mineral logam

emas dan mineral pengikutnya.

1. Luas lahan yang akan digunakan untuk kegiatan Eksploitasi adalah seluas

10 Hektar.

2. Luas lahan untuk sarana pendukung seluas ± 2 Hektar

3. Status lahan sebagian besar merupakan kawasan hutan produksi terbatas,

sedikit hutan lindung dan sebagian didalam aral hutan produksi terbatas

telah menjadi lahan hak garap dengan objek pajak perorangan (SPPT),

dimana lahan yang digunakan, dilakukan melalui mekanisme pinjam

pakaim kawasan hutan dan mekanisme ganti rugi biaya penggarapan untuk

melepas hak atas  pemilik objek pajak (SPPT) didalam kawasan hutan

produksi terbatas yang diketahui oleh aparat desa terkait.

4. Lahan yang digunakan sebagai wilayah pertambangan untuk kegiatan

eksploitasi ini  termasuk kawasan hutan, berupa lahan kering dengan

tumbuhan yang didominasi oleh semak, tegalan milik penduduk yang

sebagian ditanami tanaman keras dan tahunan yang kerapatannya rendah

dan tidak teratur.

5. Disekitar Wilayah Izin Pertambangan Rakyat (IPR) yang berjarak ±1,5

kilometer terdapat permukiman  penduduk.

6.  Jangka waktu kegiatan sesuai dengan Ijin yang diberikan untuk Ijin

Pertambangan Rakyat (IPR) ialah melakukan penambangan, pengolahan

pemurnian dan pengangkutan penjualan  selama 5 (Lima) tahun

14

Page 15: Makalah Ukl Dan Upl

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini

adalah sebagai kegiatan penambangan rakyat mineral logam emas di Blok

Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) gunung Simbe harus dilaksanakan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UPL) dan dokumen Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL) karena Kegiatan yang dilakukan

adalah kegiatan pertambangan skala kecil sampai menegah untuk Ijin

Pertambangan Rakyat (IPR) tahap Eksploitasi mineral logam emas dan

mineral pengikutnya. Luas lahan yang akan digunakan untuk kegiatan

Eksploitasi adalah seluas 10 Hektar.

3.2 SaranBagi mahasiswa tambang penting untuk tahu bahwa pertambangan skala

kecil atau tambang rakyat yang luas area tambang kurang dari 40 ha harus menggunakan UPL dan UKL.

15

Page 16: Makalah Ukl Dan Upl

16