Bahan CA Serviks

4
Pemeriksaan Diagnostik a) Tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) Metode skrining IVA mempunyai kelebihan, diantaranya.. 1. Mudah, praktis dan sangat mampu laksana. 2. Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah 3. Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi 4. Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter ginekologi, dapat dilakukan oleh bidan di setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih 5. Alat-alat yang dibutuhkan dan Teknik pemeriksaan sangat sederhana. 6. Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana Syarat ikut IVA TEST : 1. Sudah pernah melakukan hubungan seksual 2. Tidak sedang datang bulan/haid 3. Tidak sedang hamil 4. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual Teknik IVA Dengan spekulum melihat serviks yang dipulas dengan asam asetat 3- 5%. Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut aceto white epithelum Dengan tampilnya porsio dan bercak putih dapat disimpulkan bahwa tes IVA positif, sebagai tindak lanjut dapat dilakukan biopsi. Andaikata penemuan tes IVA positif oleh bidan, maka di beberapa negara bidan tersebut dapat langsung melakukan terapi dengan cryosergury. Hal ini tentu mengandung kelemahan-kelemahan dalam menyingkirkan lesi invasif. Kategori pemeriksaan IVA Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:

description

about reproduksi

Transcript of Bahan CA Serviks

Pemeriksaan Diagnostika) Tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)Metode skrining IVA mempunyai kelebihan, diantaranya..1. Mudah, praktis dan sangat mampu laksana.2. Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah3. Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi4. Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter ginekologi, dapat dilakukan oleh bidan di setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih5. Alat-alat yang dibutuhkan dan Teknik pemeriksaan sangat sederhana.6. Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana

Syarat ikut IVA TEST :1.Sudah pernah melakukan hubungan seksual2.Tidak sedang datang bulan/haid3.Tidak sedang hamil4.24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksualTeknik IVADengan spekulum melihat serviks yang dipulas dengan asam asetat 3-5%. Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut aceto white epithelum Dengan tampilnya porsio dan bercak putih dapat disimpulkan bahwa tes IVA positif, sebagai tindak lanjut dapat dilakukan biopsi. Andaikata penemuan tes IVA positif oleh bidan, maka di beberapa negara bidan tersebut dapat langsung melakukan terapi dengan cryosergury. Hal ini tentu mengandung kelemahan-kelemahan dalam menyingkirkan lesi invasif.Kategori pemeriksaan IVAAda beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:1.IVA negatif = Serviks normal.2.IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip serviks).3.IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).4.IVA- Kanker serviks Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini.b) Schillen testTes ini dilakukan dengan cara memberikan larutan yang mengandung yodium pada porsio serviks. Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glikogen sehingga tidak akan mengikat yodium. Saat dikenai larutan yodium, sel epitel karsinoma tidak akan berwarna. Sedangkan pada sel normal, warnanya akan kecoklatanc) Coloscopy Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat seperti selang yang dipasang kamera dengan kabel serat optik dan lampu untuk melihat area serviks. Kelebihan penggunaan koloskopi yaitu dapat melihat objek dengan lebih jelas. d) KolpomikroskopiKolpomikroskopi yaitu tes yang dilakukan dengan melihat apusan vagina dengan pembesaran sampai 200 kali.e) Papanicolaou (Pap) Smear Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi eksfoliative dengan memeriksa sel-sel epitel cervix yang lepas. Tujuan tes Pap adalah menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker termasuk infeksi HPV.Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan obat obatan vaginal.f) Pemeriksaan radiologi lain : USG, CT Scan, MRI dan sebagainya.Tes ini dilakukan untuk melihat adanya metastasis sel kanker ke organ-organ yang jauh, seperti paru-paru, ginjal, dsb. Organ yang sudah terkena metastase kanker akan nampak massa berwarna putih atau penampakkan massa yang abnormal pada hasil pemeriksaan.EtiologiMultipartner sexual : wanita dengan pasangan seksual lebih dari satu berisiko tinggi terkena kanker serviks oleh karena tingginya kemungkinan terkena infeksi menular seksual. Salah satu jalur penyebaran HPV yang utama yaitu melalui kontak seksual dengan pasangan yang mengalami infeksi HPV.Efek samping pengobatanBerdasarkan artikel ilmiah yang ditulis oleh Jennifer Hunter tahun 2011, didapat bahwa wanita yang mengalami kanker serviks dan menjalani terapi anti-kanker baik itu kemoterapi, radiasi, pembedahan dan sebagainya, mengalami berbagai efek samping pengobatan yang cukup mengganggu kualitas hidup mereka. Efek samping fisiologis yang dialami antara lain masalah di kandung kemih (inkontinensia urin, diare, fistula dari kandung kemih ke vagina, dan obstruksi, peningkatan intensitas nyeri, dan infeksi saluran kemih). Selain itu, terjadi perubahan pada vagina dari yang minimal sampai parah (kering, mengerut, penurunan sirkulasi, dan nyeri saat melakukan hubungan seksual). Hasrat ingin menyalurkan kebutuhan biologis mereka terganggu, baik dalam bentuk nyeri, sulit mencapai orgasme, penurunan keinginan, dll.Kondisi psikologis mereka tidak luput mengalami perubahan. Mereka seringkali merasa sendiri, merasa berbeda dengan wanita lain, berduka karena infertilitas, frustasi dengan hubungan bersama partner seks, dll. Pria yang diwawancarai dalam penelitian pendahuluan ini mengaku bahwa penurunan hasrat biologis dari pasangan hidup mereka menyebabkan mereka berpikir bahwa pasangannya tersebut sudah tidak mencintainya atau berniat mencari pasangan yang lain. Pria-pria tersebut berpikiran untuk tetap pada hubungan mereka tapi dengan risiko hubungan bisa jadi tidak seindah dahulu, meninggalkan pasangannya atau beradaptasi dan mencoba untuk mencari ekspresi seksual alternatif serta fokus pada hubungan mereka.

Daftar PustakaBuku Doenges, M dkk.2010.Nursing Diagnosis Manual.Philadelphia : F.A Davis Company.Kyle, T dan Ricci,S.S.2009.Maternity and Pediatric Nursing.Philadelphia : Lippincot William and Wilkins.ArtikelCervical Cancer, diunduh dari www.cancer.gov pada 24 April 2014