BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada...

51
36 BAB VI SARAN - SARAN 1. Perlu diiakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan struktur ste- rol yang terdapat pada biji kacang hijau. 2 . iRiiiu diiakukan penelitian lebih lanjut untuk pemeriksaan secara kuan- tatif untuk mengetahui kadar sterol yang terdapat pada biji kacang hijau. ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Transcript of BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada...

Page 1: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

36

BAB VI

SARAN - SARAN

1. Perlu diiakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan struktur ste­

rol yang terdapat pada biji kacang hijau.

2 . iRiiiu diiakukan penelitian lebih lanjut untuk pemeriksaan secara kuan-

tatif untuk mengetahui kadar sterol yang terdapat pada biji kacang

hijau.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 2: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

37

DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Koordinasi Keiuaraga Berencana Nasional 1982, Biro Data

Kependudukan, Kumpulan Data Kependududukan Indonesia.

2. Demography PopulacionReference Bereau, 1983, World Population Data

Sheet of The Population Reference Bereau, Prepared by Mary Meridios

Kent*

3. Sudiarto, Rosita M.D., 1982,Upaya penyediaan Bahan Baku kontrasepsi

Oral, J . Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1.

4. Badan Koordinasi Keluarga Berencana, 1985, Kumpulan Data Ke-

Pendudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

5. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 1981,Sinopsis Se­

minar Nasional Produksi bahan baku Kontrasepsi Oral, Jakarta.

6 . Fasich, 1983, Mekanisme Kerja Hormon Steroid , Kursus Penyegar Da­

lam Rangka Dwi Dasa Warsa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

7. Burger, A., 1960, Medical Chemistry, second edition, Interscience Pu­

blisher, Inc, New York.

8 . Thio Poo An, Phd, 1964, Kemungkinan Produksi Hormon Steroid di In­

donesia, Seminar Nasional Penggalian Sumber Alam Indonesia untuk

Farmasi, Yogyakarta.

9. Noor Choiies Zaini, Gunawan Indrayanto, 1978, Cara - Cara Skrining •

Fitokimia, Kursus Penyegar FakultasFarmasi Universitas Airlangga, ,

Surabaya

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 3: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

38

10. Gunawan Indrayanto, et al, 1979, Mencari Sumber Hormon Steroid Dari

Solanum sp. yang Tumbuh di Indonesia, Penelitian Pelita Fakultas Far­

si universitas Airlangga, Surabaya

11. Geuns, J.M.C., 1973, Variation in Sterol Composition in Etiolated Munjj;

Bean Seedlings, J. Phytochemistry, 12.

12. Hakim, A., Tatang, S., 1975, Prospek Alkaloid Solanum Sebagai Sumber

Bahan Baku Hormon Steroid di Indonesia, Simposium Tanaman Obat

I , Bogor.

13. Wahjo Dyatmiko, Noor Cholies Zaini, Aniek M., 1977, Isolasi Diosgenln

Dari biji Klabet ( Foenigraeci Semen ), Simposium Penelitian Obat II,

Bogor.

14. Spradling, A.B., 1981, Production of Medroxyprogesteron acetate from

Stigmasterol and Diosgenin, Seminar Nasional Produksi Bahan baku

Kontrasepsi Oral, Jakarta.

15. Smith, W., et al, 1981, Production of Contraceptive Steroids, Regular

and Advanced from Indonesian Plants, Sinopsis Seminar Nasional Bahan

Baku Kontrasepsi Oral, BKKBN, Jakarta, hal. 77 - 83.

16. Bernt, 1981, Sitosterol and Stigmasterol as Precursor for Production

of Contraseptives, Sinopsis Seminar Nasional Produksi Bahan Baku Kon­

trasepsi oral, BKKBN, Jakarta.

17. Fisher, L.F., Fislier, M., 1959, Steroids, Maruzen Asian Edition, Maru-

zen Company, Ltd., Tokyo, p. 341 - 363, 403 - 420, 442 - 453, 554

- 555.

18. Panagiotis Menounos, Kostis Staphylakis and Dina Gegio, 1973, Tne Ste

rol of Nigella Sativa Seed Oil, J. Phytochemistry, 25.

19. Oberti, J.C., et al, Variation Sterol from Beans, J. Phytochemistry,

vol. 12. ,

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 4: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

39

20. Van Steenis, C.G.G.J., 1975, Flora, Untuk sekolah di Indonesia, Pradnya

Paramita, Jakarta.

21. Hsuan Keng, 1978, Orders and Families of Malayan Seed Plant, Singa

pore University Pers.

22. Trea.se, E.G., Evans, W.C., 1978, Pharacognosy, 11 ed, Cassell & Col­

lier Macmillan Publisher Ltd, New York.

23. Strassburger, E, et al, 1977, Lehrbuch Der Botanik fur Hochschulen,

Gustav Fischer Verlag, Stuttgart.

24. Lawrence, G.H.M., 1951, Taxonomy of Vascular Plants, The Macmillan

Company, New York.

25. Heyne, K., 1950, De Nuttige Planten van Indonesia, III, 3 edruk, N.V.

Uitgeverij W. Van Hoeve - 'sGravenhage, Bandung.

26. Kloppenburg - Versteegh, J., 1978, Wenken en Raadgevingen Betre-

vende het Gebruik van Indische Planten, Vijfdedruk.

27. Lubis, I., 1981, Diosgenin and Related Steroids, Present State of Re­

search and Development of Indonesian Plant Resources, Seminar Nasi­

onal Produksi Bahan Baku Kontrasepsi Oral, BKKBN, Jakarta.

28. Samsuri Effendi, 1982, Ensiklopedi Tumbuh - Tumbuhan Berkhasiat

Obat yang ada di Bumi Nusantara, Karya Anda, Surabaya, Indonesia.

29. Burger, A., 1970, Medicinal Chemistry, Tnird edition, John Willey &

Sons, New York - London,

30. Tyler, V.E., et al, 1976, Pharmacognosy, 7 th. ed., Lea and Fabiger

31. Hoover, J.E., 1970,Remington'sPharmacetical sciences, Fourteenth ed.,

Mack Publishing Co., Pensylvania.

32. Hendrickson, J.B., et al, 1970, Organic Chemistry, 3 th. ed., Mac

Graw Hill Kogakusha, Ltd., Tokyo.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 5: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

33. Paech(K, & Tracey,M.V., 1955, Moderne Methoden der Planzen Analyse

, Vol. Ill, Springer - Verlag, Berlin - Gottingen, Heidelberg.

34. Heftman, E & Mosettig, E., 1960, Biochemistry of Steroids, Reinhold

Corporation, New York.

35. Under Wood, A.L. & Day R.A., 1983, Analisa Kuantitatif, terjemahan

Sundoro, R., Edisi 4, Penerbit Erlangga, Jakarta.

9 6 . Hardjono Sastrohamidjojo, 1985, Kromatografi, edisi I, cetakan I, l i­

berty, Yogyakarta.

37. Muhammad Zainuddin, 1976, Kromatografi Lapisan Tipis ( KLT ), Kur-

sus Instrumental Bagian Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Air-

langga.

38. Stahl, E., 1969, Thin - layer Chromatography, A Laboratory Hand Book

,2 nd ed., Topan Co. Ltd., Tokyo, Japan.

39. Ac.hmad Inoni, 1976, Paper & Thin - layer Chromatography, Kursus

Penyegar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

40. Wahjo Dyatmiko, Noor Cholies Z., 1976, Penggunaan Kromatografi La­

pisan Tipis Dalam Analisa Simplisia, Kursus Penyegar Fakuitas Farmasi

Universitas Airlangga.

41. Sumadi, 1972, Kromatografi gas, Kursus Penyegar Fakultas Farmasi

Universitas Airlangga.

42 . L 1983, Pengantar, Dasar Teori, Perlengkapan, Kegunaan

& Pelaksanaan, Penataran Toksikologi Patologi Bagl Tenaga - tenaga

Laboratorium dan Balai uaboracorium Kesehatan se Indonesia,

43. Collage of Art and Science University of Phiiiphines, 1981, Phytoche­

mical Biologicaland Pharmacological Screening of Medicinal Plants,

Los Banos.

44. Altman. L. L, 1976, Sterol and Triterpene from Fruit of Artocarpus

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 6: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

4i

altilis, J . Phytochemistry, 15.

A5. Cit'agn, P., 1978, Phytochemical Microbiological Screening of Medicinal

Plants, University of Santo Thomas, Manila, 1

46. Gunawan Indrayanto, et al, 1983, Steroide und Triterpene in Zellkultu-

ren , J . Chemiker - Zeitung, 107.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 7: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa

atas rahmat dan ridhloNya sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi ini

guna untuk memenuhi kewajiban terakhir untuk menyelesaikan tahapan

pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga,

Dalam penelitian ini kami memilih judul " Isolasi dan identifika-

si sterol dari biji kacang hijau ". Dalam 'rangka peningkatan program Ke-

luarga Berencana di Indonesia diperlukan kelancaran penyediaan bahan

baku yang digunakan. Sementara kontrasepsi y. ng paling banyak diguna-

kan oleh masyarakat adalah kontrasepsi oral, Karena kebutuhan akan kon­

trasepsi oral yang terus meningkat, maka dibutuhkan sumber-sumber ba­

han baku yang banyak untuk mesintesa obat-obat kontrasepsi oral terse-

but. Dalam hat ini penyediaan bahan pemula untuk mensintesa obat-obat

kontrasepsi oral dari dalam negeri sangat dibutuhkan untuk kesinambung-

an dari program Keluarga Berencana ini.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka kami mencoba

untuk mengisolasi sterol, yang dapat digunakan sebagai bahan pemula

pembuatan obat kontrasepsi oral.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan, bim-

bingan, saran dan pengarahan, oleh karena itu kami ingin mengucapkan

terima kasih kami yang sebesar-besarnya kepada bapak Prof. DR. Su-

tarjadi dan bapak DR. Gunawan Indrayanto yang dengan sabar telah

mengarahkan dan membimbing; Kami dalam penyelesaian skripsi ini.

Terima kasih kami sampaikan juga kepada bapak dan ibu dosen

jurusan Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang te­

lah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada kami.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 8: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

Juga tak lupa kepada rekan-rekan mahasiswa, karyawan labora-

torium Fitokimia kami ucapkan terima kasih atas informasinya serta ban-

tuan dalam penyediaan bahan dan alat-alat yang kami butuhkan dalain

penelitian ini.

Yang utama ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada kedua

Bapak dan ibu serta kakak dan adik-adik yang telah mendorong untuk

terselesaikannya penelitian kami ini.

Akhir kata, kami menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari

sempurna tetapi harapan kami semoga dapat bermanfaat bagi penelitian

selanjutnya.

Surabaya, Desember 1986

Penyusun.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 9: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

DAFTAR ISI

halaman

PERSETUJUAN................................................................................... ...... ii

KATA PENGANTAR........................................................................... ..... iii

DAFTAR ISI..............................................................................................v

PENDAHULUAN.................................................................................. ......1

DAB I. TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 5

1. 7'injauan centang tanaman kacang hijau...................... ......5

2. Tinjauan tentang steroid.............................................. ......7

3. Tinjauan tentang kromatografi..................................... .... 9

BAB II. METODOLOGI PENELITIAN............................................. ......14

1. Bahan penelitian........................................................... ......14

2. Bahan kimia ...................................................................... 14

3. Alat - alat ynng digunakan............................................... 15

4. Metode kerja.......................................................................16

4.1 Penyiapan bahan penelitian............ .................... ......16

4.2 Ekstraksi dan isolasi sterol................................... .....16

4.3 Pemeriksaan hasil isolasi dengan kromatografi

lapisan tipis........................................................... .....16

4.4 Pemurnian sterol dengan rekristalisasi................ ..... 18

4.5 Pemeriksaan hasil rekristalisasi dengan kromato­

grafi lapisan tipis................................................. .......18

4.6 Pemeriksaan hasil rekrisialisai dengan reaksi

warna..................................................................... ..... 19

4.7 Pemeriksaan hasil rekristalisasi dengan kromato­

grafi gas.................................................................. ....19

5. Skema isolasi......................................................................... 20

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 10: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

vi

halaman

BAD III. HAS1L PENELITIAN......................... .................................. 21

BAB IV. PEMBAHASAN..................................................................... 33

BAB V. KESIMPULAN..................................................................... 35

BAB VI. SARAN - SARAN....................... '........................................ 36

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 37

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 11: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

PENDAHULUANI

Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang, pada

saat Ini menghadapi berbagai masalah, diantaranya adalah masalah kepen-

dudukan yang merupakan masalah yang sangat pelik. Data kependudukan

di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan grafik yan§terus mening-

kat. Dari tahun 1930 sampai tahun 1961 rata-rata pertambahan penduduk

mencapai 1,5 % per tahun Tahun 1961 sampai tahun 1971 rata-rata

pertumbuhan penduduk tiap tahunnya meningkat menjadi 2 ,1 % , dan pada

sensus terakhir tahun 1980 rata-rata pertumbuhan penduduk lebih me­

ningkat menjadi 2,32 % , dimana pada tahun itu tercatat penduduk Indo­

nesia lebih kurang 147,5 juta jiwa * . Sekarang di Indonesia setiap hari

nya permenit lahir lebih kurang 11 bayi permenit * .

Sementara menurut " World Population 1983 ", angka pertumbuh

an penduduk di Indonesia pada saat ini mencapai 1,7 % pertahun. Dimana

dengan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar angka tersebut, nanti pa­

da tahun 2000 jumlah penduduk di Indonesia akan mencapai 198,7 Juta2

jiwa . Namun timbul suatu harapan dimana pemerintah telah mencanang-

kan program Keluarga Berencana Nasional yans; secara resmi program

tersebut dimulai sejak tahun 1970. Pengendalian dan pengaturan pertam-

ahan penduduk bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga

ktta semua.

Bcberapa cara yang digunakan untuk terwujudnya Keluarga Be­

rencana ini telah diperkenalkan kepada masyarakat diantaranya adalah

dengan sterilisasi baik bagi pria maupun wanita, pil oral, pantang berkala,3

IUD dan lain sebagainya .Pada akhir Repelita I sekitar tahun 1971, di1 4Tndonesia tercatat 2.527.900 akseptor baru ’ . Dalam pelaksanaan Pro­

gram Keluarga Berencana ini Kontrasepsi oral menduduki urutan teratas

! ' L I KPi t , . ; ,\KAAN

S U ; u B A Y A____ I

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 12: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

penggunaannya sekitar 60 - 64,4 % dari seluruh akseptor . Data statis-

tik merp'njukkan bahwa pemakaian kontrasepsi oral telah meningkat dari

14,6 juta siklus pada tahun 1974 menjadi 30 juta sikius pads tahun 1976

- 1977. Sedangkan pada tahun 1983 - 1984 mencapai lebih kurang 56 ju- 5ta siklusPada saat ini kebutuhan akan bahan baku untuk kontrasepsi

sangat besar, sehingga penelitian mulai diarahkan untuk mencoba mencari

bahan baku yang dapat digunakan sebagai bahan dasar kontrasepsi yang

lebih aman dan effektif 5 .

Dalam usaha menjamin penyediaan bahan baku untuk kontrasepsi

yang cukup serta murah, Menteri Kesehatan telah menyatakan bahwa

sebaiknya bahan baku kontrasepsi tersebut diproduksi didalam negeri

5 , di Indonesia sendiri telah berhasil memproduksi pil untuk kontrasepsi

oral walaupun dalam jumlah yang belum mencukupi kebutuhan program,

dan masih menggunakan bahan baku yang didatangkan dari luar negeri.

Sehingga untuk menghindari ketergantungan ini produksi bahan baku untuk

kontrasepsi oral sebaiknya menggunakan bahan baku yang diproduksi sen­

diri dengan mematifaatkan sumber daya alam yang ada.

Sumber bahan baku untuk kontrasepsi oral berbentuk senyawa

steroid yang dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan. Pada saat ini

Kahan baku untuk hormon steroid sebagian besar bahan pemulanya berasal

dari tumbuhan. PeneKti-peneliti dahuki telah berusaha mengisolasi hor-

mon steroiddarii kelenjar endokrin hewan, tetapi terialu rendah untuk di7 8produksi secara ekonomi ’ .

Beberapa tumbuhan yang mengandung bahan pemula untuk sinte-

sa hormon steroid terut^ma pada 4suki’ Dioscoreaceae, Solanaceae, Lili-S 9aceae, Leguminosae dan Amaryllidaceae ’ •

Semula Sumber bahan baku untuk kontrasepsi terbatas pada di-

3

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 13: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

3

osgenin dan solasodin yang berasal dari beberapa jenis Dioscorea. Costns.

dan Solanum. karena industri bahan baku untuk kontrasepsi tersebut ber­

asal dari tanaman tersebut'*’ Sementara Mexico sebagai penghasil dl-

osgsnin terbesar didunia telah mengalami kesulitan dengan makin menipis

nya tanaman Dioscorea yang tumbuh liar, sedang usaha pembudidayaan

tanaman ini juga mengalami kesulitan terutama dari segi pembiayaan11 12 13yang tak.sepadan dengan hasil yang diperoleh ’ .

Indonesia yang kaya akan berbagai jenis tumbuhan akan dapat

digunakan sebagai ladang untuk mencari sumber-sumber bahan baku hor-

mon steroid yang penting untuk pembuatan kontrasepsi oral.

Pemanfaatan limbah minyak kedelai yang mengandung bahan ba­

ku sterol seperti sitosterol dan stigmasterol *4,15,16,17 berbagai sterol

sterol dari tumbuhan Nigella sativa { famili Ranunculaceae ) dapat juga18digunakan sebagai bahan baku •

Pemilihan bahan baku yang akan digunakan sangat dipengaruhi

oleh pertimbangan biaya produKsi yang berhubungan dengan pertimbangan

tehnologi yang ada serta kelangsungan penyediaan bahan baku tersebut.

Diantara jenis tumbuhan dari Fabaceae terdapat senyawa yang

mengandung steroid seperti kedelai ( Glvcine soia ),kacang emas ( Pha- 19seolus aureus ) . Maka diduga pada kacang hijau yang termasuk Faba­

ceae juga mengandung senyawa steroid dilakukan isolasi sterol dari

biji-biji kacang hijau kemudian diidentifikasi hasil isolasi' dengan reaksi

warna, kromatografi lapisan tipis dan kromatografi gas.

Sasaran penelitian

Pendayagunaan biji kacang hijau sebagai hasil pertanian untuk

dipakai sebagai bahan pemula kontrasepsi.

Tujuan Penelitian

I. Melakukan percobaan isolasi sterol dari biji kacang hijau.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 14: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

4

2. Menentukan hasil isolasi sterol dari kacang hijau dengan cara

reaksi warna, kromatografi lapisan tipis dan kromatografi gas

Kcgunaan penelitian

Sebagai pertimbangan dalam usaha mencari dan memenuhi kebu­

tuhan akan sumber akan sumber bahan baku untuk kontrasepsi.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 15: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

5

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan tentang tanaman kacang hijau

Nama ilmiah dari kacang hijau adalah Phaseolus radiatus L.

1. 1. Klasifikasi

20

Divisi : Spermatophyta

Anak Divisi : AngiosDennae

Kelas • Dyr.otvledoneae

Bangsa : Rosales

Suku : Papilionaceae

Marga : Phaseolus

Jenis : Phaseolus radiatus L.20,21.22,23,24

1.2. Nama daerah

PJiaseotus radiatus L. dibeberapa daerah di Indonesia disebut : 2 0 f 2 5

JewaMaduraSundaIndonesia

1.3. Asal tanaman

Kacang ijo ArtakKacang heran# Kacang hijau

Tumbuhan ini berasal dari afrika dan sekarang banyak terdapat di In-26donesla.

1.4. Tempat tumbuh

Phaseolus radiatus L . telah dibudidayakan o!eh masyarakat secara

luas diladang-Iadang pertanian. Tumbuh didaerah kering pada ke-?0 25 27tingglan 1 - 1 2 0 0 m diatas permukaan laut, ' * ’

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 16: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

Bunga

1.5. Morfologi tanaman

Berupa semak, panjang 0,5 - 1,5 m. Batang berkayu dengan ram-

but.

Daun : Daun penumpu memanjang sampai bentuk

garis atau bulat telur terbali-k.

Bentuk anak daun bulat telur, meruncing

pendek tepi rata atau sedikit berlekuk tiga.

Panjang daun 3 - 13 cm Iebar daun 2 - 820.25.26.27cm

: tandan duduk diketiak, serupa bongkol ;

tangkai tandan 2 - 1 2 cm; bagian yang men

dukung bunga 1 - 2 cm tonjolan masing

- masing dengan dua bunga ; anak tangkai

pendek. Daun pelindung lebih panjang . dari

kelopak. Tinggi kelopak 3-4 mm,gigi atas me. . . . 20,25,26,27lekat pendek

Bendera pada pangkal dengan dua telinga

Danjang lebih kurang 1 cm ; lunas padas sa-

lah satu sisi bertaji . Benang

sari lepas, sedang yang lainnya me-

lekat. Tangkai putik pada ujungnya berjang-20.25.26.27gut

: polongan, menggantung mudah pecah ( pi-

sah ), bebentuk pipih dengan 4 - 6,5 cm,

fcerrambut coklat, dengan sekat antara, ber-

katup dua ^0,25,26,27

: bijinya berjumlah 8 - 15 biji, bulat lonjong

Panjang lebih kurang 3 mm dan lebar le-

Buah

Biji

bi’ kurang 2 mm 20,25,26,27

m 1 I K.ph.KPL^iAKAAN

'UNIVfcRSiTAS AIRLANOOA' I » k a P a Y A

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 17: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

1.6. Kandungan tanamanZat kandungan yang utama dalam tanaman Kacang hijau adalah

23Vitamin B .Protein dan lemak.

Selain itu juga mengandung glikosida, tannin, gula dan asam -23asam organik serta enzim phaseolin.

1.7. Kegunaan

Biji - .biji dari tanaman ini sejak dahulu telah banyak diperguna-

kan dalam ramuan obat - obatan tradisionil. Penggunaan biji ka­

cang hijau oleh masyarakat terutama sebagai obat untuk membe-

rantas penyakit beri - beri. Juga berkhasiat membersihkan perut.

Orang yang bertubuh lemah baik sekali bila sering diberi sop ka­

cang hijau dengan kaldu ayam. Para penderita penyakit hati ( le­

ver ) dan bawasir ( haemorrhoiden atau sembilik ), dianjurkan be-

berapa kali dalam seminggu untuk menambah makanannya dengan, ... 24,25,28 kacang hijau. ’ ’

2. Tinjauan tentang steroid

Senyawa steroid adalah senyawa yang mengandung inti berkerang-17 29 30ka siklopentano perhidrofenantren ’ ’

Steroid meliputi sterol - sterol, asam empedu, macam - macam

hormon sex, normon kelenjar adrenal dan glikosida jantung.

Struktur steroid tersebut digambarkan sebagai berikut

7

R

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 18: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

Berdasarkan rantai samping inti steroid, senyawa steroid dibagi

menjadi :

1. Sterol

R inerupakan alifatis , mengandung satu atau lebih gugus OH yang

Yang terikat rantai alisiklis.

2. Hormon sex

R mengandung gugus keton atau gugus OH

3. Glikosida kardiotonik

R merupakan cincin laktoa Mempunyai ikatan dengan gula dan bila

dihidrolisa menghasilkan gula dan aglikon.

1. Asam ampedu

R merupakan lima atom karbon yang diakhiri dengan suatu asam

karboksilat.

5. Sapogenin

R merupakan cicin Oxasiklis.

Steroid t^lah seiaK lama dUunakan sebagai bahan pembuatan obat30obatan, terutama sebagai hormon . Sementara dengan adanya program

Keluarga Berencana, maka kebutuhan akan bahan untuk pembuatan hor­

mon stemid dewasa ini dirasakan semakin bertambah. Dalam hal ini pe-

makaian hormon steroid yang berkhasiat sebagai hormon kontrasepsi.

Bahan baku untuk pembuatan hormon steroid yang berkhasiat se­

bagai hormon kontrasepsi sebagian besar berasal dari tanaman Jenis

tanaman yang digunakan terutama Dioscorea sp, Costus sp, TriRoneUa

sjy, dan Solanum sp.

Kegunaan hormon steroid adalah untuk anti inflamasi, anti alergi, vit-30 32amin D dan pengobatan impotensi. ’

Steroid umumnya larut dalam pelarut organik yang non polar se-

^erti CHCl^ dan eter. 33

8ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 19: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

9

Reaksi identifikasi untuk steroid dapat ditunjukkan dengan reak-

si warna Liebermann - Burchard maupun dengan reaksi warna Salkowski. 17,34

Salah satu hormon kontrasepsi yang digunakan adalah progesteron

dimana progesteron ini dapat disintesa dari diosgenin, kolesterol maupun* , 14,30,34 stigmasteroh

Pada tahun 1959 di amerika serikat telah dapat diproduksi obat

kontrasepsi yang dibuat dari progesteron, Dan progesteron dapat dibuat

dari stigmasterol melalui proses tiga tahap reaksi. Reaksi pertama adalah

oksidasi stigmasterol menjadi stigmadienon, yang kemudian dengan ozon

dirubah menjadi bisnor - aldehid. Dengan melalui oksidasi bisnor - alde-14hid diperoleh progesteron

3. Tinjauan tentang kromatografi

Kromatografi merupakan suatu metoda analisa untuk pemisahan

komponen - komponen suatu zat dari campurannya dengan melewatkan, , . . , 35,36,37 campuran melalui dua fasa * ’ .

Kromatografi mula - mula digunakan untuk pemisahan senyawa

- senyawa berwarna, dan nama kromatografi diambU dari senyawa ber-

warna yang berasal dari bahasa yunani yaitu chromato dan grafe yang

berarti penulisan dengan warna - warna. Tetapi sekarang cara ini dapat

juga dipergunakan untuk memisahakan senyawa - senyawa yang tidak

berwarna.

Pada dasarnya semua cara kromatografi menggunakan dua fasa

yaitu fasa gerak dan fasa diam,

Dikenal dua cara kromatografi yang dapat digolongkan sesuai35dengan sifat dari fasa tetap yaitu :

1. Kromatografi adsorpsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 20: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

10

I3ila fasa cetap yang digunakan berupa zat padat.

Contoh : kromatografi lapisan tipis, kromatografi gas padat.

2. Kromatografi partisi

Bila fasa tetap yang digunakan berupa zat cair.

Contoh : Kromatografi gas cair.

3.1. Kromatografi lapisan tipis

Kromatografilapisan tipis oleh Stahl dipergunakan pertama kali38pada tahun 1956 untuk inengidentifikasi kandungan simplisia

Mekanisme dari kromatografi lapisan tipis yang biasa diiakukan

acalah kromatografi adsorpsi yaitu merupakan kekuatan tarik mena-

rik antara molekul adsorbent dengan molekul zat yang akan diad-

sorpsi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada kromatografi

lapisan tipis ; antara lain pembuatan lapisan tipis, cara membuatnya

melalui cara tuang, cara celup, cara semprot, cara oles. Sementara

zat penyerap yang dipakai dari bahan inertseperti silika gel, alumina 39dan lain - lain

Untuk memisahkan campuran diperlukan zat padat sebagai fasa

tetap yang dialiri dengan zat cair sebagai fasa geraknya. Kecepatan

bergerak dari suatu kcmponen tergantung dari berapa besarnya ia te£

tahan oleh adsorbent. Jadi suatu senyawa diadsorbsi lemah akan be£35 36gerak lebih cepat dari pada zat yang diadsorbsi kuat ’ .

Pemilihan pelarut untuk kromatografi lapisan tipis ditentukan

oleh poiaritas zat yarg akan dianalisa.

Adapun cara kerja yang diiakukan dalam kromatografi lapisan

tipis ; setelah dibuat plat kromatografi, plat dipanaskan ( diaktifkan

) dengan suhu kira - kira 100° C selama beberapa waktu. Kemudian

zat yang akan dipisahkan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, ke-

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 21: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

I I

mudian ditotolkan pada plat dengan noda totolan diusahakan sekecil

mungkin diameter 2 - 5 mm. Bila noda telah kering plat diletakkan

vertikai dalam bejana yang telah dijenuhkan dengan uap fasa gerak

yang dipakai. Setelah pelarut naik sampai batas yang ditentukan,

plat diambil dan pelarut dibiarkan menguap, kemudian noda diidenti-

fikasi

Untuk identifikasi senyawa - senyawa, digunakan harga Rf ( Re­

tardation faktor ) dimana harga Rf ini dibandingkan dengan standart.

Jarak yang ditempuh zat_______^ ” Jarak yang ditempuh fasa gerakiya

Keuntungan dari kromatografi lapisan tipis adalah lebih ba­

nyak adsorben maupun fase geraknya yang dapat digunakan dan pelak-

aanaannya lebih cepat. Kerugiannya yang terutama adalah hasil kro-

matogramnya sukar disimpan.

Kegunaan kromatografi lapisan tipis antara lain untuk pemisahan

campuran zat atas komponen - komponennya, Untuk pemeriksaan ke

murnian suatu zat, untuk pemeriksaan adanya pemalsuan, pengotoran35, pemurnian dan untuk penentuan kuantitatif dari suatu campuran .

3.2. Kromatografi gas

kromatografi gas telah berkembang sejak tahun 1957. Dimana -

kromatografi gas dapat digunakan untuk analisa senyawa - senyawa

organik.41 42Dalam kromatografi gas dikenal dua jenis ' :

3.2.1. Kromatografi gas padat

Kromatografi gas padat, fasa diamnya dalam bentuk pa-

dat, peristiwanya adalah tiap - tiap komponen dalam campur­

an diadsorbsi oleh adsorben, kemudian oleh aliran dari fasa

gerak akan dipisahkan sedikit demi sedikit.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 22: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

12

Komponen yang paling lemah diadsorbsi oleh fasa diam

dan paling mudah terlarut dalam fasa bergerak akan terpisah

kan lebih dahulu , baru kemudian komponen - komponen lain

yang kurang kuat diadsorbsi oleh adsorben.

3.2.2. Kromatografi gas cair

Kromatografi partisi dimana fasa diamnya adalah cairan

Pemisahan komponen - komponennya terjadi karena perbedaan

kelarutan dari masing - masing komponennya didalam fasa di­

am dan fasa geraknya.

Pada prinsipnya cara kerja kromatografi gas adalah sebagai beri-

kut : uap komponen - komponen karena pengaruh pemanasan pada ruang

contoh akan terbawa oleh aliran gas dan seterusnya terbagi dalam fasa

diamnya dan fasa geraknya, Karena gas terus mengalir, maka komponen

yang ada pada fasa diamnya akan teruapkan kembali dan terbawa oleh

aliran gas sebagai fasa geraknya. Keluarnya contoh yang dianalisa akan35 41 42dapat diamati kromatogramnya dengan alat detektor ' ’ .

Gas - gas yang digunakan sebagai pembawa adalah gas inert se­

perti hidrogcn, nitrogen, karbon dioksida, argon, nelium dan sebagainya.

Pemilihan gas sebagai fasa gerak tergantung dari sifat contoh yang di-

kerjakan dan alat detektor yang dipakai.

Keuntungan menggunakan kromatografi gas yaitu**’^ :

1. Waktu pemisahan sangat cepat.

2. Sangat peka sehungga hanya memerlukan sampel yang sedikit.

3. Dapat digunakan untuk analisa kualitatif dan analisa kuantitatif.

4. Dapat digunakan untuk memisahkan senyawa - senyawa dari suatu

campuran yang mempunyai titik didih yang berdekatan.

Gambar skema alat kromatografi gas; r M K.

UNiVfc.it :4 I * ^ H L A N G U A 's u R H V A____

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 23: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

13

Keterangan gambar :

1. Silinder tempat gas pembawa

2. Pengatur aliran dan pengatur tekanan

3. Tempat injeksi sampel

4. Kolom

5. Detektor

6 . Pencatat

7 . Oven

. n .. . . 43,44,454. Pemeriksaan reaksi warna

Untuk pemeriksaan ini dilakukan

4.1. Reaksi Liebermann - Burchard

Sedikit kristal murni pada papan tetes, kemudian ditetesi dengan

asetat anhidrid dan asam sulfat pekat, maka akan memberikan

warna biru ungu.

4.2. Reaksi warna Salkowski

Sedikit zat dilarutkart dalam khloroform dan dikocok dengan

dengan asam sulfat pekat pada volume sama, maka lapisan

khloroform akan berwarna merah dan lapisan asam tidak ber-

warna.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 24: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

14

BAB II

BAHAN, ALAT DAN METODE K ER JA

1. Bahan penelitian

Sebagai bahan percobaan isolasi adalah biji kacang hijau yang di-

dapat dari hasil panen penduduk desa Bluru Kidul, Kabupaten Sidoarjo, Ja-

wa Timur pada tanggal 4 Oktober 1986.

2. Bahan kirata

1. Campuran sterol muml sebagai pembandlng

2. Petroleum eter p.a. { Fluka }

3. Dietll eter p.a. ( E. Merck )

4. Methanol p.a ( E. Merck )

5. Khloroform p.a. ( E. Merck )

6 . n - Heksan p.a. ( E. Merck )

7. Etil asetat p.a. ( E. Merck )

8 . Benzen p.a. { E. Merck )

9. Aseton p.a. ( E. Merck )

Biji - biji kacang hijau

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 25: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

15

10. Anls aldehld p.a. ( E. Merck

11. Asetat anhidrid p.a. ( E. Merck )

12. Asam sulfat pekat p.a. ( E. Merck )

13. Asam asetat glasial p.a. ( E. Merck )

14. KOH

15. Alkohol 96 % tehnls

16. A ir sullng*

3. A lat - alat yang digunakan

1. Labu alas bulat.

2. Pendingln balik

3. Rotavapour

4. Erlenmeyer

5. Gelas piala

6. Cawan porselln

7. Bejana kromatografi

HP- S890 Gas Chromatograph

n 2

HP- 3392A Reporting Integrator

Fuse'Silica 10 m x 530 yum

300° C

300° C

290° C

15ml/menit

8. Mikro pipet

9. Kromatografi gas

- alat :

- G a s :

- Detektor

- Kolom

- Ukuran kolom

- Suhu injeksi

- Suhu detektor

- Suhu kolom :

- Kecepatan : aliran gas

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 26: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

4. Metode kerja

4.1. Penyiapan bahan penelitian

Biji-biji kacang hijau dibersihkan dart kctoran yang masih melekat,

kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari, lalu diserbuk dan di-

ayak.464.2. Ekstraksi dan isolasi sterol

500 gram serbuk dirnasukan kedalam labu alas bulat dan direfluks

dalam Delarut petroleum eter. Ekstraksi dilakukan selama dua jam

sebanyak tiga kali. Kemudian disaring. Penyaringan dilakukan seclap

dua jam sekali. Lalu filtrat dikumpulkan, sedangkan residu dibuang.

Dengan alat rotavapour filtrat dipekatkan.Ekstrak kental dimasukkan

dalam labu alas bulat, ditambah dengan KOH 10% dalam metanol.

Lalu dilakukan penyabunan dengan cara dipanaskan diatas water bath

selama tiga jam. Hasilnya dipekatkan. Ekstrak kental ditambah air

suling sebanyak lima kalinya kemudian dikocok. Kemudian disaring.

l iltrat hasil penyaringan diekstraksi beruiang kali dengan dietil eter-

''erulang kali Residu hasil penyaringan juga diekstraksi dengan dietil

selama dua jam. Fase dietil eter hasil ekstraksi filtrat dan residu

dikumpulkan lalu dicuci dengan air suling berulang-ulang. Fase dielil-

eter ditampung, fase air dibuang. Fase dietil eter ditambah kalsium

klorida anhidrat sampai bebas air. Lalu disaring. Filtrat diuapkan.

si*a oenguapan dilakukan rekristalisasi. Selain itu dilakukan pemerik-

saon dengan kromatografi lapisan tipis.

4.3. pemeriksaan hasil isolasi dengan kromatografi lapisan tipis,

- Bahan yang digunakan ;

Zat hasil isolasi

- Fase diam :

Kiselgel 60 F 254 dari E. Merck, tebal 0,25 mm.

16ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 27: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

17

Fase gerak

t. n-Heksan Etil asetat

2. Kloroform E t’l a^etnt

9 1

3. Benzen : Aseton

15 1

Penampak noda :

Pereaksi anisaldehid asam suifat, dibuat, dibuat dari

♦ Anisaldehid 0,5 ml

- asam asetat giasial 10 ml

- M e t a n o l 5 ml

■ Asam suifat pekat 5 ml

Pembanding

fampuran dari beberapa mucam sterol

Suhu :

1 10° C

Cara pelaksanaan

Pada fase diam ditotolkan larutan campuran sterol sebagai

pembanding secukupnya. Dengan jarak terientu dari tempat totolan

semula ditotolkan larutan zat hasil isolasi dalam kloroform sede-

mikian rupa sehingga totolan pembanding dengan zat hasil isolasi

terletak pada satu garis. Fase diam tersebut kemudian dimasukkan

kedalam bejana kromatografi yang telah jenuh dengan uap fase ge­

raknya. Apabila fase gerak telch mencapai garis yang telah diten-

tukan, fase diam diambil dan dibiarkan kering pada suhu kamar.

Lalu fase diam disemprot denga pereaksi penampak noda. Dibiar-

kering pada suhu kamar, lalu dimasukkan dalam almari pengering

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 28: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

18

pada suhu 110° C, selama sepuluh menit. Kemudian dilihat warna

noda yang terbentuk dan diukur harga Rf nya.

4.4. Pemurnian sterol dengan rekristalisasi

Sisa hasil penguapan dari fase dietil eler ditambah kloroform secu-

kupnya sampai tepat larut. Lalu ditambah metanol sedikit demi sedi-

kit sampai terbentuk kristal.Kristal yang terjadi diendapkan kemudi-

andlpisahkan. Kristal kemudian ditambah dengan metanol dan dikccok

poian-pelan, dibiarkan kristal mengendap kemudian fase metanol di-

umbil. Pengerjaan ini diiakukan berulang sampai didapat kristal pu-

tih.

4.5. Pemeriksaan hasil rekristalisasi dengan kromatografi lapisan tipis.

- Bahan yang digunakan :

7at hasil rekristalisasi

- Fase aiain

Kieselgel 60 F 254 dari E. Merck, tebal 0,25 mm

- Fase gerak :

1. n-heksan : Etil asetat

- Penampak noda

Pereaksi anisaldehid

- Pembanding

Campuran dari beberapa macam sterol

- Suhu

8 2

2. Kloroform Etil asetat

9

3. Benzen Aseton15 1

- Cara pelaksanaan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 29: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

- Cara pelaksanaan

Sama dengan cara 4.3.

6. Pemeriksaan hasil rekristalisassi dengan reaksi warna

- Reaksi warna Liebermann - Burchard

SediKit zat ditempatkan pada papan tetes. ditambah asetat anhidrid

lalu ditambah satu tetes asam sulfat pekat, dilihat warna yang

terjadi.

- Reaksi warna Salkowski

Sedikit zat dilarutkan dalam kiorcformpada tabung reaksi, ditam­

bah asam sulfat pekat dan dikocok. Lalu dilihat perubahan warna

yang terjadi.

7. Pemeriksaan hasil rekrisralisasi dengan kromatografi gas.

Zat hasil rekristalisasi dilarutkan .kemudian dimasukkan kedalam ru-

ang contohengan pertolongan jarum suntik. Zat akan menguap karena

pengaruh pemanasan pada runag contoh.Uap akan terbawa oleh gas

yang mengalir yang telah diatur kecepatannya. Hasilnya diamati me-

lalui detektor.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 30: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

20

serbuki+\

petroleum eter

dipanaskan se ama 3 x 2 jam

Saring

Fase petroleum eter

diuapkan

Penyabunan dengan KOI I 10 % dalam metanol, dan dipanaskan selama 3 Jam

setelah dingin +

air

Sisa serbuk

saringl---

Residui+

Eterdipanaskan selama 1 jam

saring

fase eter

— IFiltrat

kocok dengan eter

fase eter

diuapkan

isolat

rekristalisasi CHC1 - MetanolJ

Sterol nasil rekristalisasi

ident fikasi

Reaksi warna Kromatografi gas

Kromatografi lapisan tipis

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 31: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

21

BAB 111

HASIL PENELITIAN

1. Hasil ekstraksi dan isolasi sterol

Dari hasil ekstraksi dengan petroleum eter didapat ekstrak kenta! ber­

warna kuning kecoklatan. Setelah diiakukan penyabunan, dipekatkan,

diencerkan dengan air kemudian disaring. Lalu filtrat dan residu dieks-

tr^ksi dengan dietil eter. Fase dietil eter diuapkan dan diperoleh sisa

penguapan be* warna kuning, yang kemudian direkristalisasi dan didapat

kristal putih seberat 0,0892 gram sterol.

2. Pemeriksaan hasil isolasi

2.1. Identlfikasi hasil penguapan dari fase petroleum eter

2.1.1. Dengan reaksi warna

Reaksi warna Warna hasil isolasi

dari penguapan fase

Petroleum eter

Warna dari sterol

pembanding

1. Lieberman-

Burchard hijau biru hijau

2. Salkowski Lapisan CHCL ber-Jwarna merah, lapis-

san asam tidak be£

warna

Lapisan CHCl^ ber_

warna merah, la­

pisan asam tidak

warna

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 32: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

2.1.2. Dengan kromatografi lapisan tipis

Fasa diam : Kieselgel F 254 E.Merck, tebal 0,25

mm

Fasa gerak : n-Heksan : Etil asetat = 8 : 2

Suhu visualisasi ■ : 110° C

Penampak noda : Larutan anisaldehid asam suifat

Hasil :

22

noda Rf Warna

Sterol pembanding 1 0,28 Ungu

Hasil penguapan 1 0,60 Hijau ungu

dari fasa petro­ 2 0,33 Biru ungu

leum eter 3 0,26 Ungu

4 0,17 Biru.. .

2.2. IdentifikasVsterol yang belurti direkristalisasi

2.2.1. Dengan reaksi warna

Reaksi warna Stero! yang belum di­

rekristalisasi

Sterol pembanding

1. Lieberman-Burchard biru biru hijau

2. Salkowski Lapisan CHCl^ berwar

na merah, lapisan as­

am tidak berwarna

Lapisan CHCI^ -

berwarna merah,

lapisan asam ti­

dak berwarna

2.2.2. Dengan kromatografi lapisan tipis

Fasa diam : Kieselgel 60 F 254 E. Merck, Tebal 0,25

mm

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 33: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

23

Fasa gerak

Suhu visualisasi

Penampak noda

Hasil

: n-Heksan

110° c

Etil asetat = 8

Larutan anis aldehid asam sulfat

noda Rf warna

Sterol pembanding 1 0,37 ungu

Sterol yang belum 1 0,81 jingga

direkristalisasi 2 0,49 ungu

3 0,42 ungu

4 0,36 ungu

Fasa diam

Fasa gerak

Suhu visualisasi

Penampak noda

Hasil

: Kieselgel F 254 H. Merck, tebal 0,25

mm

: CHCI3 : Etil asetat = 9 :

: 110° C

: Larutan anis aldehid asam sulfatnoda Rf warna

Sterol pembanding 1 0,39 ungu

Sterol yang belum 1 0,80 Jingga

direkristalisasi 2 0,77 ungu

3 . 0,60 ungu

4 0,48 ungu

5 0,38 ungu

Fasa diam

Fasa gerak

Suhu visualisasi

Hasil

: Kieselgel 60 F 254 E. Merck, tebal 0,25

mm

: Aseton = 15 : 1

110“ C

Benzen

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 34: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

24

noda Rf warna

Sterol pembanding 1 0,36 ungu

Sterol yang belum dire­ 1 0,48 ungu

kristalisasi 2 0,36 ungu

3 0,28 ungu

2.3. Identifikasi sterol hasil rekristatisasi

2.3.1. Dengan reaksi warna

Reaksi Warna Sterol hasil rekristalisasi Sterol pembanding

1. Lieberman -

Burchard Bjrui' hijau Biru hijau

2. Salkowski Lapisan CHCl^ berwar-

no merah,lapisan asam

tidak berwarna

----------------------------------------------------------------— .

Lapisan CHCI3 ber

warna merah, lapis

asam tidak berwar_

na

2.3.2. Dengan kromatografi lapisan tipis

Fasa diam : Kieselgel 60 F 254 E, Merck, tebal

0,25 mm

Fasa gerak : n-Heksan : Etil asetat * 8 : 2

Suhu visualisasi

Hasil

: 1 1 0 C

noda Rf warna

Sterol pembanding 1 0,37 ungu

Sterol hasil rekristalisasi 1 0,37 ungu

Fasa diam

Fasa gerak

Kieselgel 60 F 254 E. Merck, tebal

0,25 mm

CHCl^ : Etil asetat = 9 ; 1

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 35: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

25

Suhu visualisasi : 110°C

Hasil :

noda Rf warna

Sterol pembanding 1 0,41 ungu

Sterol hasil rekristalisasi 1 0,41 ungu

Fasa diam

Fasa gerak

Suhu visualisasi

Penampak noda

Hasil

noda Rf warna

Sterol pembanding 1 0,37 ungu

Sterol hasil rekristalisasi 1 0,37 ungu

2.3.3 Dengan kromatografi gas

- Waktu retensi campuran sterol murni : 1. 6,54 menit

K am p cstro l

sebagai pembanding 2. 6,78 menit

Stigmasterol

3. 7,29 menit Sitosterol

• Waktu retensi hasil rekristalisasi : 1. 6,81 menit

2. 7,32 menit

: Kieselgel 60 F 254 E. Merck, tebal

0,25 mm

Benzen : Etil asetat * 15 : I

110 C

Larutan anisaldehid asam suifat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 36: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

I Vfc *, , <rt.sUUA I

Gambar 2

Hasil Kromatografi lapisan tipis

1. Hasil penguapan dari fase Petroleum eter

2. Sterol pembanding

Fasa diam : Kieselgel 60 F 254 E. Merck, tebal 0,25 mm

Fasa gerak •. n-Heksan : Etil asetat * 8 : 2

Suhu visualisasi : 110 C

Penampak noda : Larutan anisaldehid asam suifat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 37: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

27

Gambar 3

Hasil kromatografi lapisan tipis

B : stero! yang belum direkristalisasi

Rekr. : sterol yang telah direkristalisasi

Pemb.: Sterol pembanding

Fasa diam : Kieselgel 60 F 254 E. Merck, tebal 0,25 mm

Fasa gerak : n-Heksan : Etil asetat = 8 : 2 '

Suhu visualisasi : 110° C

Penampak noda : Larutan anisaldehid asam sulfat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 38: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

28

Gambar 4

Hasil kromatografi lapisan tipis

B : Sterol yang belum direkristalisasi

P ; Sterol pembanding

Fasa diam

Fasa gerak

Suhu visualisasi

Penampak noda

Kieselgel 60 F254 E. Merck, tebal 0.25 mm

CHCL

1 1 0 ° c

Etil asetat * 1

Larutan anisaldehid asam suifat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 39: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

29

Qambar 5

Hasil kromatografi lapisan tipis

R : Sterol yang telah direkristalisasi

p : Sterol pembanding

Fasa diam

Fasa gerak

Suhu visualisasi

Penampak noda

Kieselgel 60 F 254 E. Merck,tebal 0,25mm

CHCI

110° c

Etil asetat -

Larutan anisaldehid asam suifat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 40: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

30

Gambar 6

Hasil kromatografi lapisan tipis

B : Sterol yang belum direkristalisasi

Rekr, : Sterol yang telah direkristalisasi

Pemb. : Sterol pembanding

Fasa diam : Kieselgel 60 F 254 E. Merck, tebal 0,25 mm

Fasa gerak : Benzen : Aseton = 15 : 1

Suhu visualisasi : 110° C

Penampak noda : Larutan anlsaldehid asam sulfat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 41: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

31

Gambar 7

Kromatogram kromatografi gas sterol hasil percobaan

yang telah direkristalisasi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 42: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

32

Gatnbar 8

Kromatogram Kromatografi gas

sterol pembanding

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 43: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

33

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini,biji kacang hijau dlperoleh dari seorang petani

kacang hijau yang berada di desa Bluru kidul, Kabupaten Sidoarjo. Biji

biji kafcang hijau tersebut telah bebas dari kulit dan telah dikeringkan

dibawah sinar rnatahari.

Dalam ekstraksi dan isolasi sterol, dilakukan ekstraksi dengan

pelarut petroleum eter selama dua jam sebanyak tiga kali dimana dengan

perlakuan tersebut diharapkan minyak dan sterol dapat terekstraksi selu-

ruhnya. Hasil ekstraksi dipekatkan untuk menghilangkan petroleum eter

hingga didapat ekstrak kental. Ekstrak kental disabunkan selama tiga jam

diharapkan agar minyak yang ada dapat tersabunkan seluruhnya. Hasil

penyafcunan dipekatkan. Kemudian diencerkan dengan air sebanyak lima kali

nya agar sabun yang terbentuk dapat larut. Lalu diekstraksi dengan pela­

rut dietil eter untuk menarik sterol. Fase dietil eter dicuci dengan air

berulang kali guna menarik sabun yang inasih terikut pada fase dietil

eter. Fase dietil eter ditampung dan ditambah dengan CaClg anhidrat

untuk menarik sisa air pada fase dietil eter.

Kemudian fase dietil eter diuapkan. Sisa penguapan masih berwar-

na kuning, ini kemungkinan dicebabkan oleh adanya sabun yang masih

tortinggal pada fase dietil eter.

Dari hasil penguapan dilakukan pemeriksaan kromatografi lapisan

lipis. Hasilnya ternyata terbentuk noda lebih dari satu, namun terdapat

dua noda yang dua noda yang lebih jelas dibanding dengan noda lainnya.

Namun hanya satu noda yang jelas tersebut yang mempunyai harga Rf

sama dengan noda campuran sterol sebagai pembanding. Dengan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 44: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

34

pemeriksaan pendahuluan ini diduga bahwa hasil isolat mengandung sterol.

Pemilihan pelarut untuk ekstraksi ini dipilih berda&arkan ketarut-

an sterol dalam petroleum eter yang merupakan pelarut non polar.

Dari hasil isolasi diiakukan pemurnian dengan cara rekristalisasi

menggunakan pelarut CHCK. dan metanol.Kristal yang terbentuk diperiksa

dengan reaksi warna Liebermann-Burchard dan Reaksi warna Salkowski di­

mana didapatkan warna yang samadengan reaksi warna dari sterol pem­

banding. Kemudian diiakukan juga pemeriksaan dengan kromatografi lapis­

an tipismenggunakan fase gerak berbeda-beda didapatkan hasil satu noda

yag berwarna dan mempunyai hsrga Rf yang sama dengan campuran ste­

rol murni sebagai pembanding.

Pada pemeriksaan dengan menggunakan kromatografi gas untuk

idenlifikasi sterol sterol yang terdapat dalam kristal hasil isolasi. Ternya-

ta dengan kromatografi gas komponen-komponen dalam sampel dapet

dipisahkan terbukti dengan adanya dua puncak dalam kurva. Waktu reten-

s’iy^rig didapat dari puncak-puncak tersebut identik dengan waktu re­

tensi sterol pembanding yaitu Kampesterol, Stigmasterol dan Sitosterol.

Komponen-komponen sterol tersebut dapat dipisahkan karena ada

nya perbedaan waktu retensi dari masing-masing komponen. Perbedaan

ini disebabkan karena perbedaan affinitas dari masing-masing sterol ter-

hadap fasa diamnya.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 45: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

BAB V

KESIMPULAN

Dari percobaan isolasi dan pemeriksaan secara kualitatif yang

telah dilakukan terhadap biji kacang hijau, maka diperoleh kesimpulan se­

bagai berikut :

1. Biji kacang hijau mengandung senyawa sterol.

2. Dari percobaan isolasi biji kacang hijau yang dilanjutkan dengan re­

kristalisasi didapatkan kristal sterol seberat 0,0892 gram dari 500

gram biji kacang hijau.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 46: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

36

BAB VI

SARAN - SARAN

1. Perlu diiakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan struktur ste­

rol yang terdapat pada biji kacang hijau.

2 . iRiiiu diiakukan penelitian lebih lanjut untuk pemeriksaan secara kuan-

tatif untuk mengetahui kadar sterol yang terdapat pada biji kacang

hijau.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 47: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

37

DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Koordinasi Keiuaraga Berencana Nasional 1982, Biro Data

Kependudukan, Kumpulan Data Kependududukan Indonesia.

2. Demography PopulacionReference Bereau, 1983, World Population Data

Sheet of The Population Reference Bereau, Prepared by Mary Meridios

Kent*

3. Sudiarto, Rosita M.D., 1982,Upaya penyediaan Bahan Baku kontrasepsi

Oral, J . Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1.

4. Badan Koordinasi Keluarga Berencana, 1985, Kumpulan Data Ke-

Pendudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

5. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 1981,Sinopsis Se­

minar Nasional Produksi bahan baku Kontrasepsi Oral, Jakarta.

6 . Fasich, 1983, Mekanisme Kerja Hormon Steroid , Kursus Penyegar Da­

lam Rangka Dwi Dasa Warsa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

7. Burger, A., 1960, Medical Chemistry, second edition, Interscience Pu­

blisher, Inc, New York.

8 . Thio Poo An, Phd, 1964, Kemungkinan Produksi Hormon Steroid di In­

donesia, Seminar Nasional Penggalian Sumber Alam Indonesia untuk

Farmasi, Yogyakarta.

9. Noor Choiies Zaini, Gunawan Indrayanto, 1978, Cara - Cara Skrining •

Fitokimia, Kursus Penyegar FakultasFarmasi Universitas Airlangga, ,

Surabaya

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 48: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

38

10. Gunawan Indrayanto, et al, 1979, Mencari Sumber Hormon Steroid Dari

Solanum sp. yang Tumbuh di Indonesia, Penelitian Pelita Fakultas Far­

si universitas Airlangga, Surabaya

11. Geuns, J.M.C., 1973, Variation in Sterol Composition in Etiolated Munjj;

Bean Seedlings, J. Phytochemistry, 12.

12. Hakim, A., Tatang, S., 1975, Prospek Alkaloid Solanum Sebagai Sumber

Bahan Baku Hormon Steroid di Indonesia, Simposium Tanaman Obat

I , Bogor.

13. Wahjo Dyatmiko, Noor Cholies Zaini, Aniek M., 1977, Isolasi Diosgenln

Dari biji Klabet ( Foenigraeci Semen ), Simposium Penelitian Obat II,

Bogor.

14. Spradling, A.B., 1981, Production of Medroxyprogesteron acetate from

Stigmasterol and Diosgenin, Seminar Nasional Produksi Bahan baku

Kontrasepsi Oral, Jakarta.

15. Smith, W., et al, 1981, Production of Contraceptive Steroids, Regular

and Advanced from Indonesian Plants, Sinopsis Seminar Nasional Bahan

Baku Kontrasepsi Oral, BKKBN, Jakarta, hal. 77 - 83.

16. Bernt, 1981, Sitosterol and Stigmasterol as Precursor for Production

of Contraseptives, Sinopsis Seminar Nasional Produksi Bahan Baku Kon­

trasepsi oral, BKKBN, Jakarta.

17. Fisher, L.F., Fislier, M., 1959, Steroids, Maruzen Asian Edition, Maru-

zen Company, Ltd., Tokyo, p. 341 - 363, 403 - 420, 442 - 453, 554

- 555.

18. Panagiotis Menounos, Kostis Staphylakis and Dina Gegio, 1973, Tne Ste

rol of Nigella Sativa Seed Oil, J. Phytochemistry, 25.

19. Oberti, J.C., et al, Variation Sterol from Beans, J. Phytochemistry,

vol. 12. ,

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 49: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

39

20. Van Steenis, C.G.G.J., 1975, Flora, Untuk sekolah di Indonesia, Pradnya

Paramita, Jakarta.

21. Hsuan Keng, 1978, Orders and Families of Malayan Seed Plant, Singa

pore University Pers.

22. Trea.se, E.G., Evans, W.C., 1978, Pharacognosy, 11 ed, Cassell & Col­

lier Macmillan Publisher Ltd, New York.

23. Strassburger, E, et al, 1977, Lehrbuch Der Botanik fur Hochschulen,

Gustav Fischer Verlag, Stuttgart.

24. Lawrence, G.H.M., 1951, Taxonomy of Vascular Plants, The Macmillan

Company, New York.

25. Heyne, K., 1950, De Nuttige Planten van Indonesia, III, 3 edruk, N.V.

Uitgeverij W. Van Hoeve - 'sGravenhage, Bandung.

26. Kloppenburg - Versteegh, J., 1978, Wenken en Raadgevingen Betre-

vende het Gebruik van Indische Planten, Vijfdedruk.

27. Lubis, I., 1981, Diosgenin and Related Steroids, Present State of Re­

search and Development of Indonesian Plant Resources, Seminar Nasi­

onal Produksi Bahan Baku Kontrasepsi Oral, BKKBN, Jakarta.

28. Samsuri Effendi, 1982, Ensiklopedi Tumbuh - Tumbuhan Berkhasiat

Obat yang ada di Bumi Nusantara, Karya Anda, Surabaya, Indonesia.

29. Burger, A., 1970, Medicinal Chemistry, Tnird edition, John Willey &

Sons, New York - London,

30. Tyler, V.E., et al, 1976, Pharmacognosy, 7 th. ed., Lea and Fabiger

31. Hoover, J.E., 1970,Remington'sPharmacetical sciences, Fourteenth ed.,

Mack Publishing Co., Pensylvania.

32. Hendrickson, J.B., et al, 1970, Organic Chemistry, 3 th. ed., Mac

Graw Hill Kogakusha, Ltd., Tokyo.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 50: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

33. Paech(K, & Tracey,M.V., 1955, Moderne Methoden der Planzen Analyse

, Vol. Ill, Springer - Verlag, Berlin - Gottingen, Heidelberg.

34. Heftman, E & Mosettig, E., 1960, Biochemistry of Steroids, Reinhold

Corporation, New York.

35. Under Wood, A.L. & Day R.A., 1983, Analisa Kuantitatif, terjemahan

Sundoro, R., Edisi 4, Penerbit Erlangga, Jakarta.

9 6 . Hardjono Sastrohamidjojo, 1985, Kromatografi, edisi I, cetakan I, l i­

berty, Yogyakarta.

37. Muhammad Zainuddin, 1976, Kromatografi Lapisan Tipis ( KLT ), Kur-

sus Instrumental Bagian Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Air-

langga.

38. Stahl, E., 1969, Thin - layer Chromatography, A Laboratory Hand Book

,2 nd ed., Topan Co. Ltd., Tokyo, Japan.

39. Ac.hmad Inoni, 1976, Paper & Thin - layer Chromatography, Kursus

Penyegar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

40. Wahjo Dyatmiko, Noor Cholies Z., 1976, Penggunaan Kromatografi La­

pisan Tipis Dalam Analisa Simplisia, Kursus Penyegar Fakuitas Farmasi

Universitas Airlangga.

41. Sumadi, 1972, Kromatografi gas, Kursus Penyegar Fakultas Farmasi

Universitas Airlangga.

42 . L 1983, Pengantar, Dasar Teori, Perlengkapan, Kegunaan

& Pelaksanaan, Penataran Toksikologi Patologi Bagl Tenaga - tenaga

Laboratorium dan Balai uaboracorium Kesehatan se Indonesia,

43. Collage of Art and Science University of Phiiiphines, 1981, Phytoche­

mical Biologicaland Pharmacological Screening of Medicinal Plants,

Los Banos.

44. Altman. L. L, 1976, Sterol and Triterpene from Fruit of Artocarpus

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS

Page 51: BAB VI SARAN - SARANrepository.unair.ac.id/10548/1/71.gdlhub-gdl-s1... · pendidikan strata 1 pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dalam penelitian ini kami memilih judul

4i

altilis, J . Phytochemistry, 15.

A5. Cit'agn, P., 1978, Phytochemical Microbiological Screening of Medicinal

Plants, University of Santo Thomas, Manila, 1

46. Gunawan Indrayanto, et al, 1983, Steroide und Triterpene in Zellkultu-

ren , J . Chemiker - Zeitung, 107.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Isolasi dan Identifikasi Sterol Dari ... Sentot Brahmantyo DS