BAB V PENCERNAAN MAKANAN

25
BAB V BAB V PENCERNAAN MAKANAN PENCERNAAN MAKANAN FUNGSI PENCERNAAN MAKANAN Untuk mengubah makanan menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel-sel tubuh

description

BAB V PENCERNAAN MAKANAN. FUNGSI PENCERNAAN MAKANAN Untuk mengubah makanan menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel-sel tubuh. MAKANAN. Lemak. Protein. Karbohidrat. Zat Makanan :. Garam An Organik. Mineral. Vitamin. Air. SUMBER KALORI. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of BAB V PENCERNAAN MAKANAN

Page 1: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

BAB VBAB VPENCERNAAN MAKANANPENCERNAAN MAKANANFUNGSI PENCERNAAN MAKANAN

Untuk mengubah makanan menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel-sel tubuh

Page 2: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

Zat Makanan :Zat Makanan : Karbohidrat

Lemak Protein

Air

Garam An Organik MineralVitamin

MAKANANMAKANAN

Karbohidrat : 1 gr KH = 4 kalori Protein : 1 gr Protein = 4 kaloriLemak : 1 gr lemak = 9 kalori

SUMBER KALORI

Page 3: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

Vitamin

Larut dalam Air Larut dalam LemakVit. B1 : metabolisme KH dan kadar air dalam tubuh

Vit. B2 : respirasi sel penyakit kulit, mata

Vit. B6 ,B12 : pembentukan. sel darah, kerja saraf anemia, pelagra

Vit. C : aktivator perombakan protein,lemak,kerja ginjal, pembentukan trombosit

Vit A : rabun senja, kulit kasar

Vit D : penyerapan zat kapur proses penulangan rachitis

Vit. E : mencegah pendarahan, kemandulan

Vit. K : pembekuan darah

Page 4: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

PENCERNAAN MAKANANPENCERNAAN MAKANAN 1. INTRA SELULER :1. INTRA SELULER : Protozoa, PoriferaProtozoa, Porifera contoh :contoh : AmoebaAmoeba

Page 5: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

2. INTRA dan EKSTRA SELULER :2. INTRA dan EKSTRA SELULER :Hydra

Pencernaan dimulai secara ekstra seluler dalam rongga gastrovaskuler kemudian diselesaikan secara intraseluler oleh sel-sel gastrodermal

Page 6: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

3. EKSTRA SELULER :3. EKSTRA SELULER :

Pencernaan terjadi didalam saluran pencernaan makanan

Hewan tinggi ( Platyhelminthes sampai Chordata)

Page 7: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

Sistem saluran pencernaan Sistem saluran pencernaan (Ekstra seluler):(Ekstra seluler):

1. Tidak Lengkap : Platyhelminthes, contoh : Planaria

Faring rongga bercabang – cabang (usus)

(terjadi digesti, absorpsi, sirkulasi)

Page 8: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

2. Saluran Pencernaan Lengkap :Saluran sudah terspesialisasi, mempunyai lubang pemasukan dan pengeluaran

MULUT – ESOFAGUS – LAMBUNG - USUS HALUS -

USUS BESAR – REKTUM – ANUS

Page 9: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

Bahan Makanan dan Cara Bahan Makanan dan Cara MakanMakan

1. Padat : Pemecahan bahan : fisik dan kimiawi / enzimatik

Herbivora, Karnivora, Omnivora

2. Padat Tersuspensi : ASI

3. Cair : SaprotrofParasit ,Pencernaan bahan : kimiawi / enzimatik

Page 10: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

SISTEM PENCERNAAN PADA SISTEM PENCERNAAN PADA RUMINANSIARUMINANSIA

MULUT – ESOPHAGUS – RUMEN & RETICULUMMULUT – ESOPHAGUS – RUMEN & RETICULUM (pencernaan oleh (pencernaan oleh protista & prokariot simbiotik) – protista & prokariot simbiotik) – MULUT – OMASUMMULUT – OMASUM (air dikeluarkan) – (air dikeluarkan) – ABOMASUMABOMASUM (pencernaan enzimatis, penyerapan) – (pencernaan enzimatis, penyerapan) – INTESTINEINTESTINE (penyerapan) – (penyerapan) – ANUS ANUS

Page 11: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

Pada Rumen dan Reticulum terjadi fermentasi oleh siliata dan bakteri memecah selulose menjadi asam laktat, asam lemak, asam asetat dan gas.

Kuda , Kelinci dan Marmot : tidak memiliki lambung seperti hewan memamah biak (ruminansia) tetapi memiliki Caecum (Usus buntu) yang besar dimana terjadi fermentasi oleh bakteri.

Page 12: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

1. MULUT

3 buah kelenjar liur

a. Sub lingualis : air + lendirb. Sub maksilaris : air + lendir

c. Parotid : air

pH liur : 6,5 – 6,8 air , garam, lendir, enzim

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Gigi dan lidah

Page 13: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

2. KERONGKONGAN (esofagus) : makanan2. KERONGKONGAN (esofagus) : makanan diteruskan oleh diteruskan oleh Gerak peristaltikGerak peristaltik

Getah Lambung

- air3. LAMBUNG :- lendir- asam lambung (HCl)

Enzim Renin : Menggumpalkan protein susu

Pepsinogen : Pepsin: HCl

Protein pepton

Page 14: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

LAMBUNG

dan

BAGIAN-BAGIANNYA

Page 15: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

Mekanisme membuka dan menutupnya katup pilorik sehingga makanan dari lambung dapat masuk ke usus halus secara teratur:

- lambung bersifat asam- Usus halus bersifat basa

Katup pilorik di lambung akan mengendur bila terkena asam lambung

Katup pilorik yang ada di usus halus akan mengkerut atau menutup apabila terkena

asam dan mengendur apabila terkena basa

Page 16: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

4. USUS HALUS4. USUS HALUSa. Duodenum ( usus 12 jari)b. Yeyenum (Usus kosong)

c. Ileum (Usus penyerapan)

Dinding usus

Getah ususHormon sekretin

Hormon kolesistokininAsam pada makanan dari lambung

Page 17: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

Getah UsusGetah UsusErepsin : Protein Asam amino

Maltase : Maltosa Glukosa

Sukrase : Sukrosa Glukosa + fruktosa(sakarase)

Laktase : Laktosa Glukosa + galaktosa

Page 18: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

PANKREASPANKREAS Sekretin

Getah Pankreas

Tripsin : Protein asam amino

disakaridaAmilopsin : Amilum

Steapsin/ lipase :

asam lemak + gliserin Lemak

Page 19: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

Kantung EmpeduKantung Empedu

Kolesistokinin Kantung Empedu

Empedu

mengaktifkan steapsin

mengemulsikan lemak

Page 20: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

HATI – KANTUNG EMPEDU – PANKREAS – USUS HALUS

Page 21: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

Penyerapan di usus halus :Penyerapan di usus halus :

Gula, asam amino, garam-garam, Vitamin kapiler darah Asam lemak & Gliserin Pusat Lakteal (pembuluh limf) aliran darah sistem limfatikus

KarbohidratKarbohidrat monosakaridamonosakaridaProteinProtein as. Aminoas. Amino

LemakLemak as. Lemak & gliserolas. Lemak & gliserol

Page 22: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

PENYERAPAN TERJADI PADA VILI USUS HALUS

Page 23: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

5. USUS BESAR ( Kolon ) 5. USUS BESAR ( Kolon ) Berhubungan dengan usus halus dan terdapat sekum yang relatif kecil dengan usus buntu. Berfungsi menyerap kembali air yang masuk dalam proses pencernaan menyebabkan feses menjadi lebih padat

6. REKTUM6. REKTUMMerupakan bagian ahir dari kolon, dimana feses disimpan sampai bisa dikeluarkan

7. ANUSLubang tempat pengeluaran sisa-sisa pencernaan, dengan bantuan kontraksi kolon menciptakan dorongan untuk defekasi

Page 24: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN

SISTEM PENCERNAAN MANUSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Page 25: BAB  V PENCERNAAN MAKANAN