BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN...

20
24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano, menurut Profil Puskesmas Kolbano, memiliki luaswilayah 76,04 km 2 yang terdiri atas tujuh (7) desa meliputi lima puluh tiga (53) RW dan seratus dua puluh (120) RT. Jarak dari ibukota Provinsi NTT ke Kolbano yaitu diperkirakan 159,5 km ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam 33 menit menggunakan mobil, sedangkan jarak dari Kabupaten TTS (Kota Soe) ke Kolbano yaitu diperkirakan 50,0 km dapat ditempuh sekitar 1 jam 32 menit menggunakan mobil. Jalan menuju Kolbano sangat sepi atau tidak banyak kendaraan yang melewati daerah tersebut sehingga tidak pernah terjadi macet. Akses jalan ke Kecamatan Kolbano berbatu dan berlubang. Walaupun demikian, seluruh desa di wilayah Kecamatan Kolbano dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, terkecuali pada musim hujan, beberapa desa sulit di jangkau disebabkan karena mobil yang tertanam di lumpur. Di wilayah Kecamatan Kolbano, menurut profil Puskesmas Kolbano (2014) terdapat lima Puskesmas yakni Puskesmas Niki-niki, Kot’olin, Se’i, Kuanfatu dan Kolbano. Puskesmas Kolbano adalah puskesmas rawat jalan yang berlokasi di Desa Kolbano, Kecamatan

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Setting Penelitian

a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Wilayah Kolbano, menurut Profil Puskesmas Kolbano, memiliki

luaswilayah 76,04 km2 yang terdiri atas tujuh (7) desa meliputi lima puluh

tiga (53) RW dan seratus dua puluh (120) RT. Jarak dari ibukota

Provinsi NTT ke Kolbano yaitu diperkirakan 159,5 km ditempuh dengan

waktu sekitar 3 jam 33 menit menggunakan mobil, sedangkan jarak dari

Kabupaten TTS (Kota Soe) ke Kolbano yaitu diperkirakan 50,0 km dapat

ditempuh sekitar 1 jam 32 menit menggunakan mobil. Jalan menuju

Kolbano sangat sepi atau tidak banyak kendaraan yang melewati

daerah tersebut sehingga tidak pernah terjadi macet. Akses jalan ke

Kecamatan Kolbano berbatu dan berlubang. Walaupun demikian,

seluruh desa di wilayah Kecamatan Kolbano dapat dijangkau dengan

kendaraan roda dua maupun roda empat, terkecuali pada musim hujan,

beberapa desa sulit di jangkau disebabkan karena mobil yang tertanam

di lumpur.

Di wilayah Kecamatan Kolbano, menurut profil Puskesmas

Kolbano (2014) terdapat lima Puskesmas yakni Puskesmas Niki-niki,

Kot’olin, Se’i, Kuanfatu dan Kolbano. Puskesmas Kolbano adalah

puskesmas rawat jalan yang berlokasi di Desa Kolbano, Kecamatan

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

25

Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Puskesmas ini merupakan

Puskesmas hasil pemekaran dari Puskesmas Se’i. Topografi wilayah

kerja Puskesmas Kolbano didominasi daerah pegunungan dan bukit.

Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi tenaga kesehatan apabila

ada pelayanan bagi masyarakat yang sakit di desa dalam wilayah

Kolbano.

Gambar. Peta Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah

Selatan, Propinsi NTT

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

26

Dari data Puskesmas jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas

Kolbano ada 13 orang, dua (2) perawat S1, enam (6) perawat D3, satu

(1) gizi, satu (1) sanitasi dan tiga (3) bidan D3. Dari tiga belas (13)

tenaga kesehatan yang ada, mereka harus melayani lima desa yaitu

desa Kolbano, desa Spaha, desa Pene Selatan, desa Noesiu, dan desa

Oetuke dengan jumlah masyarakat ± 5000 penduduk sehingga dapat

dilihat bahwa di Puskesmas Kolbano masih membutuhkan tambahan

tenaga kesehatan Karena pelayanan kesehatan merupakan hak asasi

manusia yang harus diwujudkan pemerintah dalam bentuk yang

menyeluruh, aman terjangkau dan adil serta merata (Peraturan

Pemerintah No 36, 2014).

4.2 Karakteristik Partisipan

Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan enam partisipan yang

berjenis kelamin perempuan, bukan karena tidak ada partisipan yang

berjenis kelamin laki-laki namun ketika peneliti melakukan penelitian

pasien laki-laki yang berobat sedikit dan mereka tidak bersedia menjadi

partisipan karena berbagai alasan. Adapun karakteristik riset partisipan

adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik riset partisipan 1

Nama : Ibu A

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 25 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

27

Riset partisipan 1 adalah Ibu A yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan berusia 25 tahun. Riset partisipan 1 tinggal bersama suami

dan 3 orang anak. Riset partisipan 1 dan keluarga sudah sering

berobat di Puskesmas Kolbano dengan berbagai macam penyakit

misalnya demam, batuk, pilek dan lain-lain.

b. Karakteristik riset partisipan 2

Nama : Ibu L

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 30 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Riset partisipan 2 adalah Ibu L. Riset partisipan 2 tinggal

bersama suami dan 2 orang anak. Riset partisipan 2 bekerja sebagai

ibu rumah tangga. Riset partisipan 2 dan keluarga sering berobat di

Puskesmas Kolbano dengan berbagai macam keluhan misalnya sakit

kepala, demam, batuk, pilek dan lain-lain.

c. Karakteristik riset partisipan 3

Nama : Ibu Y

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 54 tahun

Pekerjaan : Guru

Riset partisipan 3 adalah Ibu Y. Riset partisipan 3 tinggal

bersama suami dan 2 orang. Riset partisipan 3 memiliki 5 orang anak

namun 3 diantaranya sudah berkeluarga. Riset partisipan 3 sudah

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

28

sering berobat di Puskesmas Kolbano dengan berbagai macam

penyakit ataupun saat melahirkan.

d. Karakteristik riset partisipan 4

Nama : Ibu S

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 35 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Riset partisipan 4 adalah Ibu S. Riset partisipan 4 tinggal

bersama suami dan 2 orang anak. Riset partisipan 4 sudah sering

berobat di Puskesmas Kolbano yaitu pada saat melahirkan ataupun

saat menderita sakit.

e. Karakteristik riset partisipan 5

Nama : Ibu B

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 37 tahun

Pekerjaan : Guru

Riset partisipan 5 adalah Ibu B. Riset partisipan 5 tinggal

bersama suami dan 1 orang anak. Riset partisipan 5 sudah sering

berobat di Puskesmas Kolbano dengan berbagai macam penyakit

termasuk pada saat riset partisipan 5 melahirkan anaknya.

f. Karakteristik riset partisipan 6

Nama : Ibu W

Jenis kelamin : Perempuan

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

29

Usia : 26 Tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Riset partisipan 6 adalah Ibu W. Riset partisipan 6 tinggal

bersama suami dan sedang mengandung anak pertama. Riset

partisipan 6 sudah sering berobat di Puskesmas Kolbano dengan

berbagai penyakit dan pada saat mengandung anak pertama ini riset

partisipan 6 sudah beberapa kali melakukan kontrol di Puskesmas.

4.3 Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan

di Puskesmas Kolbano ditinjau dari keterbatasan tenaga kesehatan

adalah sebagai berikut:

a. Partisipan/Responden

Nama Umur Pekerjaan

Ny. A 25 th Ibu Rumah Tangga

Ny. L 30 th Ibu Rumah Tangga

Ny. Y 54 th Guru

Ny. S 35 th Ibu Rumah Tangga

Ny. B 37 th Guru

Ny. W 26 th Ibu Rumah Tangga

Tabel 4.1. Deskripsi Responden Menurut Umur

dan Pekerjaan

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

30

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar partisipan

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia antara 25-54 tahun.

Hasil penelitian memaparkan mengenai variabel-variabel dari proses

reduksi data yang ditemui selama dilapangan. Data tersebut diperoleh

peneliti melalui proses wawancara yang telah diuji keabsahannya

terhadap riset partisipan. Adapun tema yang ditemukan adalah:

1. Ketidakpuasan pasien terhadap sikap petugas kesehatan yang tidak

ramah

Sub kategorinya adalah: Sikap petugas kesehatan tidak ramah

Sub kategori diatas merupakan hasil wawancara. 4 dari 6

partisipan menyatakan bahwa sikap petugas kesehatan terlihat

jarang/tidak senyum dan tidak ramah saat memberikan pelayanan.

Hal ini didukung oleh pernyataan dari 4 partisipan penelitian

Puskesmas Kolbano. Ketidaknyamanan pasien dirasakan saat

pasien menerima pelayanan dari tenaga kesehatan tanpa

memberikan senyum dan sapaan yang ramah.

Hasil ini didukung oleh pernyataan partisipan sebagai berikut:

“Dong pu pelayanan bagus nona, tapi hanya kurang di

senyum sa. Ada beberapa orang yang senyum, ada yang kurang

senyum nona, na katong datang di sini untuk berobat tapi ada

petugas yang sonde senyum deng katong, na karmana katong

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

31

mau sembuh cepat jadi kalo mama datang selalu liat petugas

yang senyum deng mama baru mama pi berobat. Tapi untuk

dong pu pelayanan baik nona, semakin hari mama liat dong pu

pelayanan untuk masyarakat semakin bae.”(A,P1,12-01-2016,37-39)

“Pelayanan yang diberikan bagus namun tenaga kesehatan

yang ada di puskesmas kurang memberikan senyum.Ada

tenaga kesehatan yang senyum dan ada tenaga kesehatan

yang kurang senyum.Saya datang ke sini untuk berobat namun

jika tenaga kesehatan tidak senyum bagaimana saya bisa cepat

sembuh”.

“Dong pu pelayanan bagus nona hanya ada petugas yang kurang

senyum deng mama dong jadi mama dong ju sonde rasa

nyaman lai.”(L,P2,13-01-2016,38)

“Pelayanan yang diberikan bagus namun ada petugas

kesehatan yang kurang memberikan senyum sehingga kami

merasa tidak nyaman lagi”

“Dong pu pelayanan bae nona tapi sonde semua petugas layani

mama dong deng bae, ada yang layani sonde senyum, muka

keram sa deng katong ju katong mo berobat lai deng dia katong

sonde mau jadi katong harus cari petugas yang katong

suka.”(B,P5,14-01-2016,37)

“Pelayanan yang diberikan baik namun tidak semua petugas

melayani dengan baik, ada petugas yang tidak senyum

sehingga ketika berobat lagi kami mencari peugas kesehatan

yang kami suka.”

“ Dong pu pelayanan ni bae nona, hanya ada yang kadang bae

kadang sonde na nona mungkin karena dia cape mungkin jadi dong

kurang senyum.”(W,P6,15-01-2016,35)

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

32

“Pelayanan yang diberikan baik namun kadang tidak baik

mungkin karena mereka capek sehingga mereka kurang

senyum.”

Berdasarkan hasil observasi langsung peneliti pada saat penelitian,

petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Kolbano yang sedang

melayani pasien cenderung tidak senyum hal ini dapat dilihat dari

raut wajah dan petugas kesehatan cenderung tidak ramah saat

melayani pasien serta cara mereka berbicara kepada pasien.

2. Pelayanan petugas kesehatan terhadap pasien teridentifikasi baik

Sub kategorinya adalah: Pelayanan yang diberikan petugas

kesehatan teridentifikasi baik

Sub kategori diatas merupakan hasil dari wawancara. Enam pasien

partisipan di Puskesmas Kolbano menyatakan bahwa pelayanan yang

diberikan petugas kesehatan di Puskesmas tersebut teridentifikasi baik.

Dalam hal ini pasien merasa dilayani dengan cepat dan tepat, pasien

diedukasi dengan jelas, keputusan medis melibatkan pasien, upaya

penambahan peralatan medis, dan kenyamanan ruang. Hal ini didukung

oleh beberapa pernyataan partisipan:

“Dong pu pelayanan bagus nona, tapi hanya kurang senyum

sa.”(A,P1,12-01-2016,39)

“Pelayanan yang diberikan bagus, namun masih kurang

senyum”.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

33

“ Iya nona, apa yang mama dong mau dong selalu layani begitu

tapi kalo yang mama dong mau merugikan mama dong ju dong akan

jelaskan bae-bae di mama dong jadi mama dong bisa mengerti.”

(Y,P3,13-01-2016,38)

“ iya nona, apa yang kami mau mereka selalu layani tapi kalau

merugikan mereka selalu menjelaskan baik-baik sehingga bisa

dimengerti.”

”Sejauh ini sesuai nona, dong sonde pernah bertindak sendiri tapi

dong selalu minta pendapat dari mama dong.” (S,P4,14-01-

2016,45)

“Sejauh ini sesuai dengan keinginan mama, mereka tidak

pernah bertindak sendiri tapi selalu meminta pendapat dari

kami.”

“Menurut mama dong pu pelayanan su cepat deng tepat nona.

Dong buka puskesmas selalu tepat waktu jam 8 jadi kalo mama

dong datang pagi dong su buka, tapi bukan hanya itu nona kalo

mama dong saki deng tenga malam dong selalu cepat layani mama

dong.” (L,P2,13-01-2016,74)

“Menurut mama pelayanan yang diberikan sudah cepat dan

tepat. Puskesmas selalu dibuka tepat jam 8 jadi ketika kami

datang puskesmas sudah dibuka, namun bukan hanya itu

kalau mama sakit sudah larut malam mereka selalu cepat

layani mama.”

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

34

“Untuk kecepatan deng ketepatan waktu mama talalu suka nona,

dong ni selalu siap kapan sa mama dong datang na. Kalo mama

dong sakit dirumah katong telpon dong sa dong su datang liat

mama dong di rumah na.” (B,P5,14-01-2016,62)

“Untung kecepatan dan ketepatan waktu mama suka, mereka

selalu siap kapan saja mama datang. Kalau mama sakit

dirumah mama telpon saja mereka langsung datang kerumah.”

“Untuk dong pu kecepatan deng ketepatan waktu mama suka

nona soalnya dong ni bergerak cepat kalo ada yang su darurat

nona.” (W,P6,15-01-2016,58)

“Untuk kecepatan dan ketepatan waktu mama suka karena

mereka selalu bergerak cepat ketika ada keadaan darurat.”

“Untuk dong pu pelayanan menurut mama dari dulu sampe

sekarang semakin bae nona. Biarpun keliatan tenaga kesehatan

disini sedikit tapi karena ada kemajuan untuk alat-alat medis dong

pu pelayanan semakin bagus. Dulu katong mo opname sa harus pi

rumah sakit na rumah sakit begini jauh ni.” (L,P2,13-01-2016,102)

“untuk pelayanan menurut mama dari dulu sampai sekarang

semakin baik. walaupun kelihatan tenaga kesehatan sedikit

namun ada kemajuan alat-alat medis sehingga pelayanan yang

diberikan semakin bagus.”

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

35

” Omong-omong soal pelayanan dulu deng sekarang ni semakin

bae nona, ada banyak perubahan dipuskesmas, dong pu

pelayanan semakin bae , ruangan dong su diperbaiki, ada

tambahan ruangan lai ni nona.” (B,P5,14-01-2016,87)

“Omong-omong soal pelayanan dari dulu sampai sekarang

semakin baik, ada banyak perubahan dipuskesmas. Pelayanan

yang diberikan semakin baik, ruangan suah diperbaiki dan ada

tambahan ruangan lagi.”

Pernyataan diatas tentang pelayanan petugas kesehatan

teridentifikasi baik juga didukung oleh pernyataan partisipan lain

yang dapat dilihat berdasarkan kode berikut:

“(S,P4,14-01-2016,23); (B,P5,14-01-2016,74); (A,P1,12-01-

2016,62); (L,P2,13-01-2016,55); (Y,P3,13-01-2016,38); (S,P4,14-

01-2016,45); (B,P5,14-01-2016,51); (W,P6,15-01-2016,46);

(A,P1,12-01-2016,80); (L,P2,13-01-2016,72); (Y,P3,13-01-2016,51);

(S,P4,14-01-2016,56);

Berdasarkan hasil observasi peneliti saat penelitian di Puskesmas

Kolbano peneliti melihat bahwa pelayanan yang diberikan petugas

kesehatan semakin baik. Hal ini dilihat dari sikap melayani perawat

yang semakin baik serta kemajuan alat medis.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

36

3. Masalah kurangnya petugas kesehatan di Puskesmas

Sub kategorinya adalah: Terdapat masalah kurangnya jumlah

petugas kesehatan

Sub kategori diatas merupakan hasil dari wawancara. Enam

pasien partisipan menyatakan bahwa masih minimnya petugas

kesehatan di Puskesmas Kolbano. Namun hal ini tidak terlalu

berpengaruh terhadap pelayanan yang diperoleh. Partisipan masih

merasa puas terhadap pelayanan yang diberi. Walaupun mereka

berharap untuk adanya penambahan petugas kesehatan agar lebih

memuaskan (dimana perawat tidak kewalahan dan capek). Namun

sejauh ini diimbangi dengan peralatan yang semakin lengkap.

Hal ini didukung oleh pernyataan 6 partisipan sebagai berikut:

“Menurut mama dong pu pelayanan su memuaskan tapi perlu

tambahtenaga kesehatan lai ko karena keliatannya masih kurang nona.”

“ Menurut mama pelayanan yang diberikan sudah memuaskan

namu perlu penambahan tenaga kesehatan lagi karena kelihatannya

masih kurang.”

” Kalo mama sendiri su puas deng dong pu pelayanan nona

biarpunsonde semua tapi menurut mama sendiri petugas kesehatan di

sini perlu ditambah nona karena keliatannya masih kurang nona.”

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

37

“Kalau mama sendiri sudah puas dengan pelayanan yang diberikan

walaupun tidak semua namun menurut mama sendiri petugas

kesehatan disini perlu ditambah karena kelihatannya masih

kurang.”

” Menurut mama deng jumlah yang ada sekarang dong pu pelayanan su

bagus nona tapi mesti ditambah lai petugas kesehatan di sini biar dong

jang kewalahan layani mama dong kalo ada banyak yang datang

berobat.”

”Menurut mama dengan jumlah yang ada sekarang pelayanan yang

diberikan bagus namun harus ditambah lagi petugas kesehatan

disini sehingga mereka tidak kewalahan dalam melayani pasien jika

pasien yang datang berkunjung banyak.”

Pernyataan diatas juga didukung oleh pernyataan partisipan lain

yangdapat dilihat berdasarkan kode berikut: (A,P1,12-01-2016,98);

(L,P2,13-01-2016,89); (Y,P3,13-01-2016,62); (S,P4,14-01-2016,68);

(B,P5,14-01-2016,74); (W,P6,15-01-2016,69)”.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

38

4.4 Pembahasan

4.4.1. Ketidakpuasan Pasien terhadap Sikap Petugas Kesehatan

yang tidak ramah

Data yang didapat dari hasil wawancara dengan partisipan

menunjukkan bahwa sikap petugas kesehatan di Puskesmas terlihat

jarang/tidak senyum dan tidak ramah saat memberikan pelayanan

dikarenakan kewalahan dalam melayani pasien (B,P5,14-01-

2016,74; W,P6,15-01-2016,35). Hal ini sejalan dengan penelitan

Putu dkk, (2016) bahwa pasien merasa kurang puas dengan

pelayanan tenaga kesehatan karena ada tenaga kesehatan yang

kurang ramah sikapnya dalam melayani pasien sedangkan sikap

tenaga kesehatan mempunyai peranan penting sehingga dapat

tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan yang

berkualitas akan menghasilkan tingkat kepuasan yang tinggi, namun

jika mutu pelayanan rendah maka akan menghasilkan tingkat

kepuasan yang rendah.

Tenaga kesehatan memberikan sikap tidak ramah karena

mengalami keadaan dimana pasien lebih banyak dibandingkan

dengan mereka, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas sosial dengan

perasaan tertentu, membuat tenaga kesehatan menanggapi objek

situasi atau kondisi di sekitarnya dengan sikap tak ramah (Daryanto,

dkk, 2014).

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

39

Sikap tenaga kesehatan di Puskesmas Kolbano tentu

membuat dirinya dinilai sebagian partisipan secara negatif maupun

positif. Tenaga kesehatan juga mendapatkan beragam respon dari

orang sekitar dan lingkungannya, ada yang menolak berobat dengan

tenaga medis yang tak senyum, ada pula yang merasa dirinya akan

sulit sembuh ketika tenaga medis tidak senyum. Hal ini sangat

terlihat dari pernyataan pasien yang merasa kurang nyaman selama

mendapat pelayanan dari tenaga medis yang dianggap tidak ramah.

Padahal ekspresi wajah merupakan salah satu penunjang dalam

proses komunikasi antara pasien dengan tenaga kesehatan dan

sering digunakan sebagai dasar penting dalam membangun

hubungan saling percaya (Potter dan Perry, 2010).

Dari hasil penelitian Hayati (2010) tentang sikap caring perawat

diruang rawat inap, ekspresi tenaga medis haruslah diupayakan

tetap baik agar pasien tidak merasa terasing, merasa tidak ada yang

menolong, dan kemungkinan sakitnya akan bertambah, proses

penyembuhan pasien akan semakin lama, serta hubungan

interpersonal perawat dan pasien tidak terjalin dengan baik. Hasil

penelitian ini didukung juga oleh hasil penelitian menurut Alven

(2008) menurunnya peran Posyandu di wilayah Jakarta Timur

disebabkan sikap dan pelayanan petugas kesehatan yang bertugas

di Posyandu terutama dalam hal komunikasi. Sikap tidak ramah dan

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

40

kaku, kurang senyum, serta cerewet adalah sebagian gambaran

yang diberikan masyarakat di tempat pelayanan.

4.4.2. Pelayanan petugas kesehatan teridentifikasi baik

Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipan merasa puas

terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan

Puskesmas Kolbano. Hal ini tergambarkan lewat ungkapan pasien

yang merasa dilayani dengan baik. Pelayanan baik yang

dimaksudkan adalah dalam hal kecepatan dan ketepatan, rasa

peduli, pasien diedukasi dengan jelas, keputusan medis melibatkan

pasien, serta adanya upaya penambahan peralatan medis sehingga

partisipan merasa puas. Selain itu kebutuhan dan harapan

masyarakat terhadap kualitas pelayanan Puskesmas ketika berobat

di Puskesmas adalah pelayanan oleh seorang dokter, tersedianya

obat yang lebih berkualitas dan obat paten, jadwal pelayanan yang

selalu tepat waktu, pelayanan yang cepat, tepat, sabar dan ramah

(Helaria, 2015). Yang dimaksud dengan pelayanan yang cepat dan

tepat di Puskesmas Kolbano adalah tenaga kesehatan selalu

memperhatikan ketepatan waktu dalam membuka Puskesmas dan

selalu cepat jika ada keadaan darurat di masyarakat.

Ini sejalan dengan tujuan dan fungsi dari pelayanan

kesehatan itu sendiri, dimana pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan oleh Puskesmas meliputi pelayanan kuratif

(pengobatan), preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

41

kesehatan) dan rehabilitasi (pemulihan kesehatan). Selain itu,

Puskesmas Kolbano juga ikut berupaya untuk mendukung Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dimana telah

disediakannya pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas oleh

penyelenggara kesehatan, dan terbukti dari ungkapan kepuasan

pasien.

Tingkat kepuasan pasien sendiri merupakan hal penting

dalam proses pelayanan kesahatan di Puskesmas Kolbano karena

merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Ini tentu diatur dalam

Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 dan Pasal 34 yang

menyatakan negara menjamin setiap warga negara mendapatkan

hidup sejahtera, tempat tinggal, kesehatan dan pelayanan

kesehatan yang ada di Indonesia. Namun sering terjadi dikotomi

dalam upaya pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan yang baik

hanya diberikan bagi kalangan masyarakat yang mampu sedangkan

masyarakat yang kurang mampu tidak mendapatkan perlakuan yang

adil dan proporsional (Info Askes, 2010), tetapi hal ini tidak

terdeteksi di Puskesmas Kolbano, karena pernyataan membuktikan

partisipan merasa pelayanan yang diperoleh teridentifikasi baik.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

42

4.4.3. Masalah Kurangnya Petugas Kesehatan

Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap yang kurang senyum

disebabkan oleh minimnya rasio tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan

menjadi lelah dan kewalahan dalam mengurus pasien yang tidak

sebanding dengan jumlah mereka sehingga dapat dilihat mereka

jarang/kurang senyum dalam melayani. Minimnya tenaga kesehatan di

Puskemas Kolbano tidak mempengaruhi pelayanan di Puskesmas

namun dari pernyataan enam pasien partisipan berharap adanya

penambahan tenaga kesehatan sehingga mereka mendapatkan

pelayanan yang lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan pernyataan

Permenkes RI Nomor 75/2014, dimana Puskesmas di 8

kabupaten/kota belum seluruhnya memiliki jenis SDM kesehatan

seperti yang disebutkan dalam namun jenis SDM kesehatan seperti

dokter umum, bidan dan perawat telah tersedia di seluruh puskesmas

meskipun dengan jumlah yang masih kurang.

SDM di Puskesmas Kolbano sendiri terdata hanya 13 orang

tenaga medis sedangkan pasien yang berkunjung rata-rata 400

orang/bulan (menurut hasil studi pendahuluan peneliti). Hal ini dapat

memperlambat pencapaian tujuan yang ditetapkan, pasien tidak

dilayani dengan baik, banyaknya pasien yang mengeluh dan terjadi

antrian yang lama dan panjang sehingga banyak pasien merasa

kecewa dengan layanan yang diterima (Sahlan, 2014). Ini sejalan

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian · 2018. 4. 2. · 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting Penelitian . a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kolbano,

43

dengan hasil penelitian yang mana pasien merasa dampak dari

kekurangan SDM membuat tenaga medis bersikap tidak ramah

kepada mereka. Ketidakramahan tenaga kesehatan juga sejalan

dengan permasalahan terkait ketersediaan SDM kesehatan di FKTP

yaitu perubahan dalam perencanaan dan pengadaan SDM di era JKN,

adanya peningkatan beban kerja dan jam kerja, sehingga

menyebabkan pelayanan tidak maksimal (Mujiati & Yuyun, 2016)