BAB IV Desiminasi Br

43
BAB IV PELAKSANAAN Pada bab ini di uraikan aplikasi Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) yang dilaksanakan dalam praktik menejemen keperawatn di ruang Ismail Rs Siti khodijah sepanjang tangga 9 - 29 maret 2015. Pelaksanaan MAKP ditentukan beberapa komponen, yaitu : (1) penataan tenaga keperawatan, (2) Sistem MAKP, (3) Discharge Planning, (4) Penerimaan Pasien Baru (PPB), (5) Sentralisasi Obat (SO), (6) Timbang Terima, (7) Supervisi Keperawatan, (8) Ronde Keperawatan, (9) Dokumentasi Keperawatan. Fokus pelaksanaan praktek manajemen keperawatan adalah Model Asuhan Keperawatn Profesional Primer (MAKP Primer). 4.1 Penataan Ketenagaan Keperawatan 4.1.1 Persiapan Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan form catatan harian mengenai jumlah penderita setiap hari (BOR) serta tingkat ketergantungannya. b. Menyiapkan format klasifikasi dan criteria tingkat ketergantungan penderita berdasarkan teori Orem yaitu Self Care Deficit. 101

description

desiminasi akhir

Transcript of BAB IV Desiminasi Br

BAB IVPELAKSANAANPada bab ini di uraikan aplikasi Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) yang dilaksanakan dalam praktik menejemen keperawatn di ruang Ismail Rs Siti khodijah sepanjang tangga 9 - 29 maret 2015. Pelaksanaan MAKP ditentukan beberapa komponen, yaitu : (1) penataan tenaga keperawatan, (2) Sistem MAKP, (3) Discharge Planning, (4) Penerimaan Pasien Baru (PPB), (5) Sentralisasi Obat (SO), (6) Timbang Terima, (7) Supervisi Keperawatan, (8) Ronde Keperawatan, (9) Dokumentasi Keperawatan. Fokus pelaksanaan praktek manajemen keperawatan adalah Model Asuhan Keperawatn Profesional Primer (MAKP Primer).4.1 Penataan Ketenagaan Keperawatan

4.1.1 Persiapan

Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan form catatan harian mengenai jumlah penderita setiap hari (BOR) serta tingkat ketergantungannya.

b. Menyiapkan format klasifikasi dan criteria tingkat ketergantungan penderita berdasarkan teori Orem yaitu Self Care Deficit.c. Menyiapkan konsep perhitungan kebutuhan tenaga perawat berdasar tingkat ketergantungan pasien.

4.1.2 Pelaksanaan

a. Mengumpulkan data beserta jumlah 45 pasien serta tingkat ketergantungannya pada pagi, sore, dan malam pada tangga 9 - 29 maret 2015. BOR rata rata pasien kelolaan 82 %

b. Melakukan tabulasi data dan melaksanakan perhitungan jumlah kebutuhan tenaga berdasarkan tingkat ketergantungan pasien.

c. Melakukan perhitungan perkiraan jumlah tenaga yang bertugas dalam sehari pada sift pagi, sore dan malam.Kriteria pasienShift

PagiSiangMalam

Minimal3x0,17=0,512x0,14=0,282x0,7=0,14

Parsial3x0,27=0,813x0,15=0,453x0,10=0,30

Total0x0,36=00x0,10=00x0,20=0

JUMLAH1,32=10,73=10,44=0

Kebutuhan perawat perhari : 2 orangLepas dinas sebanyak 2x86/279=0,61=1

Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah sebanyak 2 orang ditambah 1 orang kepala ruangan ditambah 1 orang lepas dinas.

4.1.3 Hambatan

Kelompok mengalami hambatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan Rumus Douglas, sehingga dalam pelaksanaan MAKP Keperawatan Primer kami tidak menerapkan perhitungan Rumus Douglas dalam mentukan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan perhari sebab jika menerapkannya tidak sesuai dengan beban kerja. Oleh karena itu, kami membagi jadwal dinas menyesuaikan jumlah anggota kelompok.4.1.4 Dukungan

Kepala ruangan atau pembimbing ruangan membantu dalam mencari solusi perhitungan kebutuhan tenaga perawat dan kesetaraan distribusi jumlah tiap shif dan peran yang didapatkan oleh tiap anggota berdasarkan jadwal shift dimana setiap harinya terdiri dari KARU, PP, PA.

4.1.5 Gambaran Umum Pelaksanaan KegiatanA. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan

Pelaksanaan praktek menejemen keperawatan dengan menerapkan MAKP model Primer dilaksanakan dari tangga 9 - 29 maret 2015.

Praktek dilaksanakan diruang ismail Rs Siti Khodijah Sepanjang dengan mengelola ruangan 6, 8 dan 9 dengan Kapasitas tepat tidur total 7 buah. Dalam menjalankan praktek, kelompok dibagi menjadi 3 sift jaga yaitu pagi, sore, malam dan masing masing dikoordinir oleh perawat primer.

(Daftar tugas dapat dilihat pada lampiran,B. Jumlah BOR perhari selama masa praktekHari/TanggalShiftRata-Rata BOR dalam 1 hari

Pagi Siang Malam

MP T BORMP T BORM P TBOR

Senin, 9 maret 201515085,7%15085,7%160100%90,4%

Selasa, 10 maret 2015340100%14071,4%14071,4%80,9%

Rabu, 11 mater 201524085,7%250100%250100%95,2%

Kamis, 12 maret 2015250100%250100%250100%100%

Jumat, 13 maret 2015160100%06085,7%06085,7%90,4%

Sabtu, 14 maret 201506085,7%04057,1%04057,1%66,6%

Minggu,15 maret 201540057,1%40057,1%40057,1%57,1%

Senin, 16 maret 201540057,1%40057,1%40057,1%57,1%

Selasa, 17 maret 201551085,7%51085,7%51085,7%85,7%

Rabu, 18 maret 2015520100%520100%520100%100%

Kamis, 19 maret 201515085,7%15085,7%160100%90,4%

Jumat, 20 maret 2015610100%51085,7%51085,7%90,4%

Sabtu, 21 maret 2015520100%520100%42085,7%95,2%

Minggu, 22 maret 201551085,7%51085,7%41071,4%80,9%

Senin, 23 maret 201514071,4%14071,4%14071,4%71,4%

Selasa, 24 maret 201514071,4%14071,4%160100%80,9%

Rabu, 25 maret 2015250100%05071,4%06085,7%85,7%

Kamis, 26 mare 2015340100%340100%340100%100%

Jumat, 27 maret 2015340100%14071,4%14071,4%80,9%

Sabtu, 28 maret 201514071,4%14071,4%14071,4%71,4%

Minggu, 29 maret 201551085,7%51085,7%51085,7%85,7%

Jumlah1828.31699,61656,882,2%

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa BOR tertinggi terjadi di tanggal 12, 18, 26 maret 2015 dengan BOR 100 % Standart Nasional BOR 75 - 80 % (Nursalam, 2014).

C. Jumlah Pasien yang Dirawat Berdasarkan Diagnosa Medik

No.Dx medisJumlah%

1Obs. Febris1424%

2DHF1221%

3GE814%

4Typoid35%

5Bronkitis35%

6Ispa23%

7Kejang Demam58,7%

8Vomiting47%

9Bronkopneumoni11,7%

10Dehidrasi58,7%

Dari table diatas dapat disimpulkan jenis kasus terbanyak adalah Obs. Febris dengan jumlah orang (24 %).D. Jumlah Masalah Keperawatan yang Ditemukan

NoMasalah KeperawatanJumlah%

1Ketidak efektifan bersihan jalan nafas45,79%

2Hipertermi3449,27%

3Defisit vol cairan1724,63%

4Gangguan eliminasi alvi (diare)811,59%

5Gangguan pola nafas22,89%

6Nutrisi kurang dari kebutuhan45,79%

JUMLAH69100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan jenis masalah keperawatan terbanyak adalah hipertermi dengan jumlah 34 anak ( 49 %).E. Jumlah Pasien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan

Hari/TanggalTingkat KetergantunganJumlahpasien

Minimal carePartial careTotal care

Senin, 9 maret 20151607

Selasa, 10 maret 20151405

Rabu, 11 mater 20152507

Kamis, 12 maret 20152507

Jumat, 13 maret 20150606

Sabtu, 14 maret 20150404

Minggu,15 maret 20154004

Senin, 16 maret 20154004

Selasa, 17 maret 20155106

Rabu, 18 maret 20155207

Kamis, 19 maret 20151607

Jumat, 20 maret 20155106

Sabtu, 21 maret 20154206

Minggu, 22 maret 20154105

Senin, 23 maret 20151405

Selasa, 24 maret 20151607

Rabu, 25 maret 20150606

Kamis, 26 mare 20153407

Jumat, 27 maret 20151405

Sabtu, 28 maret 20151405

Minggu, 29 maret 20155106

Jumlah50720122

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah pasien yang memiliki tingkat ketergantungan paling banyak adalah dengan tingkat ketergantungan minimal care yang terjadi di tanggal 13, 19, 24, 25 maret 2015.sebanyak 6 orang orang.F. Nilai ALOS Diruang IsmailNONama PasienDX. MedisMasalah KeperawatanMRSKRSLama Hari dirawat

1An. SObs. Vebris +bronkitis Hipertermi+ketidak efektifan jalan nafas07-03-1512-03-155

2An. FObs.vebrisHipertermi 09-03-1512-03-153

3An. NObs.vebrisHipertermi06-03-1510-03-154

4An. SaKDSHipertermi08-03-1510-03-152

5An. KhObs.vebrisHipertermi06-03-1509-03-153

6An. RDiare akutResiko kekurangan volume cairan +Gg. Eliminasi alvi09-03-1510-03-151

7An. RiDHFHipertermi06-03-1509-03-153

8An. DeObs.vebrisHipertermi09-03-1514-03-155

9An. MObs.vebris+ispa+intake kurang Hipertermi+ketidak efektifan jalan nafas+ Resiko kekurangan volume cairan09-03-1514-03-155

10An. JObs.vebrisHipertermi10-03-1516-03-156

11An. PGE+dehidrasi sedangResiko kekurangan volume cairan+Gg. Eliminasi alvi11-03-1513-03-152

12An. VTypoidHipertermi11-03-1514-03-153

13An. NDFHipertermi12-03-1516-03-154

14An. BDFHipertermi12-03-1515-03-153

15An. NRGEResiko kekurangan volume cairan +Gg. Eliminasi alvi14-03-1514-03-151

16An. NNObs.vebrisHipertermi22-03-1525-03-153

17An. CObs.vebris+dehidrasi sedangResiko kekurangan volume cairan+hipertermi17-031519-03-152

18An. ADHFHipertermi16-03-1518-03-152

19An. STypoid Hipertermi20-03-1525-03-155

20An FDHFHipertermi20-03-15

23-03-153

21An. MAISPAketidak efektifan jalan nafas19-03-1520-03-151

22An. AlBronkitis ketidak efektifan bersihan jalan nafas18-03-1521-03-153

23An. AObs.vebrisHipertermi19-03-1522-03-153

24An. RDHF+GEAHipertermi+ Resiko kekurangan volume cairan +Gg. Eliminasi alvi21-03-1524-03-153

25An. NaKejang demam Hipertermi20-03-1522-03-152

26An. GrDFHipertermi16-03-1519-03-153

27An. MjObs.vebris+dspneu+s. bronkitisHipertermi+ketidak efektifan jalan nafas+ Resiko kekurangan24-03-1527-03-153

28An. LDFHipertermi17-03-1519-03-152

29An. BPDHFHipertermi23-03-1527-03-154

30An. NuSuspect TypoidHipertermi25-03-1528-03-153

31An. MDObs.conflusiHipertermi28-03-1529-03-151

32An, A.nySuspect bronkopnemoniketidak efektifan jalan nafas27-03-1529-03-152

33An. MIBKDSHipertermi29-03-1529-03-151

34An. AGED+voomitingHipertermi+ Resiko kekurangan volume cairan +Gg. Eliminasi alvi25-03-1529-03-154

35

An. PrVoomiting+dehidrasi sedangHipertermi+Resiko kekurangan volume cairan +Gg. Eliminasi alvi25-03-1529-03-154

36An. RObs.vebrisHipertermi16-03-1519-03-153

37An. ZObs.vebrisHipertermi29-03-1529-03-151

38An. CHObs voomitingHipertermi14-03-1520-03-156

39An. BNObs.vebrisHipertermi23-03-1525-03-152

40An. AKDHFHipertermi16-03-1518-03-152

41An. AzDFHipertermi26-03-1528-03-152

42An. MzkGE+voomitingHipertermi+ Resiko kekurangan volume cairan +Gg. Eliminasi alvi19-03-1520-03-151

43An. MzKDSHipertermi14-03-1517-03-153

44An. NrGEA+dehidrasi sedangHipertermi+ Resiko kekurangan volume cairan +Gg. Eliminasi alvi25-03-1528-03-153

45An. IbDHFHipertermi19-03-1523-03-154

Jumlah131

ALOS : Hari dirawat = 131 =2,91

Pasien

45Standart Nasional ALOS 1 10 Hari (Nursalam, 2014)G. Tingkat Kepuasan Pasien

Perhitungan Tingkat Kepuasan Pasien Post MAKP Primer

Tanggal: 9-29 maret 2015NONama PasienTingkat Kepuasan Pasien (%)

1An. S80%

2An. F75 %

3An. N80%

4An. Sa80%

5An. Kh80%

6An. R78%

7An. Ri80%

8An. De80%

9An. M78%

10An. J80%

11An. P80%

12An. V80%

13An. N80%

14An. B80%

15An. NR80%

16An. NN75%

17An. C80%

18An. A76%

19An. S80%

20An F85%

21An. MA85%

22An. Al77%

23An. A75%

24An. R86%

25An. Na76%

26An. Gr75%

27An. Mj80%

28An. L77%

29An. BP85%

30An. Nu80%

31An. MD81%

32An, A.ny80%

33An. MIB80%

34An. A81%

35

An. Pr84%

36An. R80%

37An. Z83%

38An. CH85%

39An. Bn75%

40An. Ak80%

41An. Az75%

42An. Mzk80%

43An. Mz84%

44An. Nr85%

45An. Ib75%

Total3591%

Jumlah rata-rata tingkat kepuasan pasien = 3591% = 79,8 % = 80%

45Kategori Kepuasan Pasien ( Dewi, 2010):

1. Puas : 76 - 100 %

2. Cukup Puas : 56 75 %

3. Kurang Puas : < 56 %H. Jumlah pasien selama MAKP :

Pasien dirawat

= 45 orang

Pasien meninggal= 0 orang

Pasien pulang paksa = 1 orang, alasan keluarga pasien dan pasien menginginkan perawatan dirumah saja.I. Indikator Mutu Klinik (Pasien Safety)Bulan : 09-29 maret 2015

Ruang : Pav. IsmailNo.Besaran/variableJumlahTOTAL

Maret 201591011121314151617181920212223242525272829

1. jumlah pasien dekubitus----------------------

2.jumlah pasien resiko dekubitus----------------------

3.jumlah pasien jatuh----------------------

4.jumlah pasien resiko jatuh667766446777766577756129

5.jumlah pasien KTD dalam pemberian obat----------------------

6.jumlah pasien pada hari itu777766446777766577756131

7.jumlah pasien cidera akibat restrain----------------------

8.jumlah total pasien cidera yang direstrain----------------------

9Jumlah pasien flebitis----1------------1---4

10.jumlah pasien hari itu777766446777766577756131

11.jumlah pasien nyeri----------------------

12.jumlah pasien nyeri yang dilakukan tindakan keperawatan----------------------

13.jumlah pasien dengan nyeri skala > 4----------------------

14.jumlah pasien yang kurang pengetahuan777766446777766577756131

15.jumlah pasien pada hari itu777766446777766577756131

16.jumlah pasien yang tidak dibuat discharge planning----------------------

17.jumlah pasien pada hari itu777766446777766577756131

18.jumlah pasien TBC yang pengobatan DOTS----------------------

19.jumlah pasien TBC ----------------------

ANGKA KEJADIAN FLEBITIS

RS SITI KHODIJAH SEPANJANGRuang : IsmailBulan : maretTahun : 2015NoVariabelTanggalTotal

91011121314151617181920212223242526272829

1 kejadian Flebitis :

a. Mechanical

b. Bacterial

c. Chemical 0000100000000000010004

2 pasien beresiko terjadi Flebitis0100101100000000110017

Jumlah pasien tiap hari777766446777765777756131

Keterangan : pasien plebitis x 100

jml pasien : ((2 x 100%

45

: 4,44%

: 4%Sistem MAKP

4.2.1 Persiapan

Berdasarkan hasil pengkajian dan analisis situasi, kelompok berkesimpulan bahwa pada ruang Pav. Ismail dengan jumlah dan spesifikasi pendidikan tenaga yang ada selama masa praktek dapat diterapkan model asuhan keperawatan primer.

Adapun bagan model asuhan keperawatan adalah sebagai berikut :

Bagan 4.1 Bagan Pengembangan MAKP : Keperawatan Primer (Nursalam, 2000)4.2.2 Pelaksanaan

Uji coba penerapan model asuhan keperawatan professional dilaksanakan sejak tanggal 09-15-2015 dengan menguji cobakan peran, yaitu KARU, PP, dan PA.

Pada 16-29 maret 2015 pelaksanaan MAKP langsung diterapkan oleh kelompok dan telah terbagi menjadi 3 shif yaitu shif pagi, siang, dan malam dimana KARU ada dishift pagi dan tiap shiftnya dikoordinir oleh PP/PJ, untuk penentuan peran sebelumnya telah dijadwalkan secara sistematis dan masing-masing mahasiswa mendapat kesempatan yang sama dan menjalankan peran tersebut (jadwal peran, uraian tugas dan jadwal dinas terlampir). Pada tanggal 09-29 maret 2015 dilakukan pengukuran tingkat kepuasan pada pasien dengan hasil 74% pasien menyatakan puas terhadap pelayanan keperawatan yang kami berikan .4.2.3 Hambatan

a. Tingkat kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi terhadap peran bervariasi antar individu sehingga meskipun telah dibagi tugasnya terkadang masih saling membantu. Jadi, ada tumpang tindih tugas.b. Dana yang terbatas dalam pembelian alkes yang di butuhkan mahasiswa praktek.4.2.4 Dukungan

a. Kepala ruang dan perawat mendukung pelaksanaan model asuhan keperawatan professional primer.

b. Adanya kepercayaaan pasien terhadap perawat diukur dari tingkat kepuasan pasien secara keseluruhan rata- rata tingkat kepuasan pasien 74% kategori cukup puas.

c. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung.

d. Adanya SDM yang dapat diandalkan.4.3 Timbang Terima

4.3.1 Persiapan

Persiapan timbang terima mulai direncanakan minggu kedua. Persiapan yang dilakukan antara lain : 1. Menunjuk penanggung jawab Timbang terima kemudian membuat proposal.

2. Menyusun format asuhan keperawatan ( Status Pasien ) sebagai Instrument timbang terima serta petunjuk teknis pengisiannya.

3. Menyusun format timbang terima serta petunjuk teknis pengisian untuk acara RolePlay timbang terima ( dalam pelaksanaan timbang terima, kelompok praktek manajemen di Pav. Ismail menggunakan format timbang terima dan menggunakan format asuhan keperawatan di status pasien.

4. Menyiapkan pasien yang akan dilakukan timbang terima keperawatan

5. Menyiapkan pelaksanaan timbang terima.Hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima antara lain :

a. Jumlah pasien.

b. Identitas klien dan diagnosis medis.

c. Data (Keluhan / subyektif dan obyektif).

d. Masalah keperawatan yang masih muncul.

e. Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum).f. Intervensi kolaboratif dan dependen.4.3.2 Pelaksanaan Pelaksanaan Timbang Terima dilaksanakan mulai tanggal 14 Juli 2014 s/d 5 Agustus 2014. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian Shift operan, pagi pukul 07.00, Shift sore pukul 14.00 dan Shift malam pada pukul 21.00 . Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan pasien pulang dilakuakan timbang terima khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang belum/dapat teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut. PP menyampaikan timbang terima pada PP berikutnya. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (pemeriksaan penunjang, dan lain-lain). Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan atau perawat yang bertugas saat itu dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift selanjutnya dimana post confrent dilakukan sebelum timbang terima dan pre confrent setelah dilakukan timbang terima. Perawat primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di Nurse Station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke Nurse Station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, data subyektif, Objektif, masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan. Perubahan terapi Dokter dan pesan khusus.Role play Timbang Terima dilaksanakan pada minggu ketiga hari Senin tanggal 20 maret 2015 dengan jumlah 7 pasien. Roleplay timbang terima dihadiri oleh 2 pembimbing klinik yang merangkap sebagai supervisor. Kegiatan timbang terima di mulai di Nurse Station dibuka dan dipimpin oleh kepala ruangan, timbang terima berjalan lancar dan setiap anggota kelompok melaksanankan perannya masing-masing sesuai dengan perannya. 4.3.3 Hambatan

Selama pelaksanaan tidak terdapat hambatan yang berarti karena adanya koordinasi yang baik antara anggota kelompok yang berperan, akan tetapi pada pengkajian masalah keperawatan masih belum sempurna. Mahasiswa masih membutuhkan penyesuaian yang lebih lama khususnya menyangkut isi timbang terima dan pesan khusus yang akan disampaikan.4.3.4 Dukungan 1. Pengorganisasian timbang terima keperawatan terstruktur.

2. Adanya kerja sama dan kesempatan yang seluas luasnya antara pihak ruangan dengan mahasiswa pelaksana.

3. Hubungan saling percaya terjalin antara keluarga klien dalam pelaksanaan timbang terima keperawatan.

4. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses timbang terima yang baik diruang Pav. Ismail.5. Dukungan dan bimbingan juga dilakukan untuk perawat yang ada diruangan untuk kelancaran timbang terima.4.4 Penerimaan pasien baru

4.4.1. Persiapan Persiapan pasien baru di mulai pada minggu pertama, persiapan yang dilakukan antara lain:

1. Menunjuk penaggung jawab penerimaan penerimaan pasien baru kemudian membuat proposal.

2. Menyiapkan lembar pernyataan di rawat, lembar penerimaan pasien baru, lembar persetujuan tindakan medis, format asuuhan keperawatan (status pasien), nursing kit.

Tahap persiapan penerimaan pasien baru termasuk pada tahap pra penerimaan pasien baru meliputi:

1. Memperkenalkan diri pada klien dan keluarga

2. Meperkenalkan dokter yang merawat dan tenaga non medis yang turut dalam perawatan klien (ahli gizi, administrasi).

3. Menjelaskan aturan rumah sakit ( fasilitas, aturan berkunjung diruangan, penunggu klien, jadwal waktu makan, pengelolaan obat)

4. Memberika penjerlasan tentang lingkungan di sekitar, ruang perawat, kamar mandi

5. Menganjurkan klien dan keluarga untuk tidak membawa barang berharga

6. Memperkenalkan klien baru dengan klien sekamar

7. Menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah di berikan oleh perawat

8. Keluarga atau klien menandatanganin lembar penerimaan pasien baru sebagai bahan dokumentasi bahwa klien dan keluarga sudah mendapat informasi yang jelas dan sebagai bukti bahwa PP telah melaksanakan sesuai tugasnya.4.4.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan penerimaan pasien baru dilaksanakan mulai minggu kedua sampai keempat tanggal 9 sampai 29 maret 2015. Penerimaan pasien baru dilaksanakan pada saat ada pasien baru baik dari poli, IGD, ICU.

Proses penerimaan pasien baru dipimpin oleh karu, pada saat pasien baru datang KARU dan PP menyambut pasien dan keluarga dengan memperkenalkan diri, PP, dan PA pada klien dan keluarga. PP mengambil lembar pasien masuk ( status pasien : lembar pengkajian, lembar tata tertib), serta menjelaskan beberapa hal yang tercantum dalam lembar penerimaan pasien baru dan PA membawa nursing kit. PP memperkenalkan diri , menjelaskan dokter yang merawat dan jadwal visite, menjelaskan fasilitas yang ada, menjelaskan aturan yang ada di rumah sakit, mengorentasikan pasien pada ruangan dan lingkungan rumah sakit. PP di bantu PA melakukan pengkajian keperawatan dan pemeriklsaan fisikn pada klien. PP memeyakan kembali pada pasien dan keluarga mengenai hal-hal yang belum di mengerti kemudian PP , pasien dan keluarga menandatangani lembar penerimaan pasien baru. Setelah itu KARU,PP dan PA kembali ke Nurse Station.

Persiapan penerimaan pasien baru di awali dengan penyusunan proposal, alur penerimaan pasien baru, pembuatan format penerimaan pasien baru. Pelaksanaan penerimaan pasien baru tidak mengalmi kendala yang berarti, karna penerimaan pasien baru yang di lakukan sesuai dengan format.

Pelaksanaan roleplay penerimaan pasien baru dilakukan pada pasien baru karena saat pelaksanaan roleplay di Ruangan kebetulan ada pasien baru. Sebelum melakukan roleplay, mahasiswa melakukan BHSP terlebih dahulu kepada pasien dan keluarga. Kemudian PP melakukan penerimaan pasien baru setelah di beri informasi oleh Kepala Ruangan dan dilakukan pada An. Cantika, Umur 10 bulan, Kelas III Bed 6C dengan diagnosa Febris + Dehidrasi Sedang pada hari selasa tanggal 17 Maret 2015. Karu, PP dan PA menuju kamar pasien. Karu memperkenalkan PP dan PA yang bertugas serta Dokter yang bertanggung jawab. Kemudian PP meminta salah satu keluarga pasien untuk ikut ke Nurse Station untuk diberikan penjelasan tentang: Gelang identitas pasien, identitas perawat yang mengorientasi, orientasi sarana yang ada di Ruangan, aturan yang ada di ruangan, sentralisasi obat, tindakan tindakan yang di berikan. Keluarga pasien mendampingi saat pasien di orientasikan secara langsung pada fasilitas-fasilitas yang di terima pasien dan ruang perwat serta ruang administrasi jika pasien akan membayar biaya rumah sakit. Sementara itu PA melakukan pemeriksaan TTV pada pasien.

Evaluasi supervisor antara lain pada PP dan PA tidak kembali ke Ruangan pasien untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan memperkenalkan pasien dengan pasien lainnya yang sekamar karena memang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dimana pelaksanaan PPB di lakukan pada pasien lama. Namun PP dan PA bisa menjelaskan secara lisan tahap-tahapnya.4.4.2 Hambatan

Dalam pelaksanaan kegiatan penerimaan pasien baru selama pelaksanaan sudah berjalan dengan baik akan tetapi hambatan dalam penerimaan pasien baru yaitu dilakukkan pada pasien lama karena saat pelaksanaan kegiatan di Ruangan tidak ada pasien baru sehingga pelaksanaannya berjalan kurang maksimal.4.4.3 Dukungan

1. Pengorganisasian acara penerimaan pasien baru yang terstruktur.2. Proses bimbingan pelaksanaan penerimaan pasien baru oleh pembimbing akademik dan ruangan.3. Adanya kerjasama yang baik antara PP dan PA pada saat pelaksanaan.4. Hubungan saling percaya yang terjalin antara keluarga klien dan perawat.5. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses penerimaan pasien baru yang baik di Ruang Ismail Rs siti khodijah sepanjang. 4.5 Discharge Planning

4.5.1 Persiapan

Persiapan discharge planning mulai dilaksanakan pada minggu kedua, ketiga dan keempat, persiapan yang dilakukan anatara lain :1. Menunjuk penanggung jawab Discharge Planning.

2. PP melaporkan ke Karu tentang perencanaan discharge planning Tahap ke I dan II.

3. Karu menanyakan bagaimana persiapan PP untuk melaksanakan discharge tahap ke I dan II.

4. Karu menanyakan pada PP hal-hal yang akan diajarkan pada klien dan keluarga.

5. PP menyiapkan format discharge planning, kartu discharge planning, dan leaflet.

6. Karu memeriksa dan menyetujui format discharge planning .

7. Mengadakan kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter dan ahli gizi).

8. Mengadakan pendekatan / kontak dengan pasien dan keluarga mengenai rencana pelaksanaan discharge planning.

4.5.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan discharge planning dimulai pada minggu kedua sampai minggu keempat. Kegiatan discharge planning yang dihadiri oleh supervisor dari pendidikan dan rumah sakit, pembimbing akademik dan pembimbing klinik manajemen keperawatan dilaksanakan pada Jumat 23 maret 2015 jam 11.00 WIB pada An. S Dengan diagnose medis typoid. Discharge planning dilaksanakan setiap pasien yang akan direncakanan untuk pulang, proses discharge planning dipimpin oleh kepala ruangan dan dilakukan oleh PP dan PA. PP dibantu PA memberikan Health Education kepada klien dan keluarga dari awal dirawat samapi hari terakhir dirawat, HE yang disampaikan tentang pencegahan typoid. HE selain diberikan secara lisan juga secara tertulis dengan memberikan leaflet dan kartu discharge. Setelah keluarga dan Klien mendapatkan Health Education dalam discharge planning keluarga pasien menandatangani format discharge planning dan kartu perencanaan pulang, perencanaan discharge planning didokumentasikan dalam format tersendiri, PP dan PA mengisi resume keperawatan bagi pasien yang diperbolehkan pulang, selain itu pasien dan keluarga diberikan lembar yang menunjukkan hasil pemeriksaan yang dibawa pulang oleh keluarga dan ditangani oleh keluarga maupun pasien. Health Education yang disampaikan meliputi definisi, tanda dan gejala, penyebab, pencegahan, penatalaksanaan, dan rencana kontrol setelah pulang, nutrisi yang harus dikonsumsi di rumah, obat-obatan yang diminum, aktifitas di rumah. Kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan proposal yang dibuat sebelumnya, semua anggota kelompok dapat berperan sesuai dengan perannya masing-masing. Dalam pelaksanaan discharge planning kita juga menyertakan beberapa lembaran yang dibawa pulang oleh pasien diantaranya: leaflet dan kartu kontrol.

Selama parktik profesi manajemen keperawatan sebanyak 45 pasien telah dilakukan discharge planning. Setelah itu di dokumentasikan pada lembar discharge planning.

Pada ruang Pav. Ismail Rs siti khodijah sepanjang kegiatan discharge planning sudah dilaksanakan sesuai protap rumah sakit dan di dokumentasikan pada rekam medik.

4.5.3 Hambatan

1. Selama pelaksanaan kegiatan discharge planning, terdapat hambatan yaitu PP kurang melibatkan PA, pendokumentasian belum lengkap, penjelasan penyakit masih mengunakan bahasa medis dan kurang menyeluruh2. pelaksanaan discharge planning kurang berpengalaman terhadap masalah yang dihadapi klien sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan kurang maksimal4.5.4 Dukungan

1. Pasien dan keluarga bersedia dan kooperatif saat dilakukan discharge planning, tenaga kesehatan lain (ahli gizi dan perawat ruangan) mendukung pelaksanaan discharge planning. 2. Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara pihak perawat ruangan dan mahasiswa sebagai pelaksana sehingga mampu bekerja sama dalam pelaksanaan discharge planning.3. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses discharge planning di ruang Pav. Ismail Rs siti khodijah sepanjang.4.6 Supervisi Keperawatan Akademik

4.6.1 Persiapan

1. Menentukan penanggung jawab supervisi nebulezer.

2. Menentukan topik pelaksanaan supervisi nebulezer.

3. Menyusun proposal kegiatan supervisi nebulezer.

4. Menyusun format penilaian supervisi nebulezer.

5. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan pembimbing akademik.4.6.2 Pelaksanaan

Kegiatan supervisi pendokumentasian di laksanakan hari Jumat, 20 maret 2015 jam 01.00 WIB. Supervisi di awali dengan penyampaian kegiatan supervisi, tujuan diadakannya supervisi dan format penilaian sepervisi nebulezer oleh kepala ruangan kepada PP dan PA, pelaksanaan tindakan supervisi nebulezer, dan evaluasi pelaksanaan. Pendokumentasia kegiatan dan penyampaian hasil supervisi dan pemberian Reward oleh Kepala Ruangan kepada PP dan PA.4.6.3 Hambatan

1. Pelaksana supervisi belum berpengalaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut sehingga mahasiswa belum bisa melaksanakkan peranannya secara optimal.4.6.4 Dukungan1. Pengorganisasian acara supervisi yang terstruktur.2. Proses bimbingan pelaksanaan supervisi oleh pembimbing akademik dan pembimbing ruangan.

3. Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara pihak perawat ruangan dan mahasiswa sebagai pelaksana.

4. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses supervisi di Ruang Ismail Rs siti Khodijah Sepanjang.4.7 Ronde Keperawatan

4.7.1 Persiapan

Persiapan Ronde Keperawatan mulai direncanakan minggu kedua. Persiapan yang dilakukan antara lain:

1. Menentukan pasien dan kontrak.

2. Menunjuk tim Ronde Keperawatan kemudian membuat proposal kegiatan.3. Melakukan Pengkajian secara komprehensif.4. Menyusun format Asuhan Keperawatan sebagai Instrument Ronde Keperawatan.

5. Menyerahkan Proposal kepada Kepala Ruangan.

6. Menyiapkan pelaksanaan Ronde Keperawatan.Hal yang perlu disampaikan dalam Ronde Keperawatan antara lain:

1. Identitas pasien dan Diagnosa medis.

2. Data (keluhan / subyektif dan obyektif, riwayat penyakit sekarang, riwayat kesehatan yang lalu).3. Masalah keperawatan yang masih muncul.

4. Intervensi Keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum).

5. Intervensi kolaboratif dan dependen.4.7.2 Pelaksanaan

Ronde Keperawatan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 maret 2015 pukul 11:00 WIB pada pasien An. J dengan diagnosa medis awal bronkopneumonia + decomp + VSD dengan masalah keperawatan yang belum dapat diatasi adalah Ketidak efektifan pola nafas, ketidak efektifan bersihan jalan nafas, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan dengan menghadirkan konselor Ruangan. Ronde Keperawatan dilaksanakan di Ruang Kepala Ruangan Pav Ismail Rs siti khodijah sepanjang.

Dari hasil Ronde Keperawatan dapat disimpulkan intervensi untuk mengatasi masalah pasien adalah monitor TTV, intake output memberikan terapi dan berkolaborasi dengan tim medis untuk memberikan terapi lanjutan, menimbang BB tiap hari dan dengan ahli gizi menentukan perhitungan kebutuhan nutrisi sehari-hari, dan pengobatan tetap dilanjutkan. Hasil evaluasi dari ronde keperawatan:

1) Kegiatan Ronde Keperawatan dihadiri dari undangan yaitu 2 orang pembimbing klinik, 1 orang supervisor klinik, 1 orang pembimbing akademik, dan 10 orang mahasiswa.

2) Selama kegiatan masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya.

3) Acara dimulai sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

4) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan tercapai dengan baik.4.7.3 Hambatan

1. Waktu pelaksanaan sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan namun kurang maksimal karena persiapan materi yang kurang.2. Pengkajian yang kurang lengkap.3. Data penunjang pasien yang tidak lengkap karena masalah tidak diketahui sejak awal sehingga pelaksanaan pemeriksaan penunjang tidak sesuai dengan kondisi pasien yang sebenarnya.4.7.4 Dukungan

1. Pengorganisasian acara Ronde Keperawatan yang terstruktur.2. Mahasiswa mengerti alur untuk acara ronde keperawatan.3. Proses bimbingan pelaksanaan Ronde Keperawatan oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing Klinik.4. Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara pihak tenaga Rumah Sakit dengan mahasiswa sebagai pelaksana.5. Hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga pasien terjalin dengan baik.6. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses Ronde Keperawatan yang baik di Ruang Pav Ismail.4.8 Sentralisasi Obat4.8.1 PersiapanPersiapan Sentralisasi Obat mulai direncanakan pada minggu kedua. Persiapan yang dilakukan antara lain : 1. Menunjuk penanggung jawab Sentralisasi Obat kemudian membuat proposal.2. Menyusun format Sentralisasi Obat sebagai Instrument Sentralisasi Obat serta petunjuk teknis pengisiannya.3. Menyusun format Sentralisasi Obat serta petunjuk teknis pengisian untuk acara RolePlay Sentralisasi Obat ( dalam pelaksanaan Sentralisasi Obat, kelompok praktek manajemen di Ruang Pav. Ismail menggunakan format informed consent persetujuan sentralisasi obat, format serah terima obat dan lembar stok obat)4. Menentukan pasien yang akan dilakukan sentralisasi obat5. Menyiapkan pelaksanaan Sentralisasi Obat.6. Konsultasi dan koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik untuk pelaksanaan role play Sentralisasi obat.7. Menyediakan semua perlengkapan sentralisasi obat

8. Membuat undangan dan mendistribusikan.

9. Berlatih roleplay.4.8.2 PelaksanaanKegiatan Sentralisasi obat dilakukan mulai minggu kedua sampai kelima bekerjasama dengan perawat ruangan dengan mekanisme :1. Sentralisasi obat dilakukan setelah penerimaan pasien baru dimana, PP menyiapkan dokumentasi setelah itu PP meminta keluarga pasien ke ruang nursestation untuk menjelaskan tentang sentralisasi obat kepada pasien dan keluarga, tujuan dan manfaat dilaksanakan sentralisasi obat, cara pengelolaan obat, cara penyimpanan dan pemberian obat, cara mengelola jika ada obat habis dan obat baru. Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya. Setelah keluarga menyetujui PP meminta keluarga mengisi lembar persetujuan sentralisasi obat. dilanjutkan dengan mengisi kolom yang telah tersedia di format stock obat dan alkes. Obat yang disentralisasi adalah Obat Injeksi, Alkes dan cairan. Untuk obat Oral kelompok menyerahkan pada perawat ruangan. Obat yang diterima perawat dicek dan dihitung, kemudian pada format lembar serah terima obat, ditulis jenis obat beserta dosis pada kolom nama obat dan dosis, jumlah obat yang diterima dimasukkan ke kolom jumlah sediaan, setelah itu perawat yang menerima obat menandatangani kolom tanda tangan perawat dan keluarga yang menyerahkan menandatangani kolom tanda tangan keluarga. Kemudian PA menyimpan obat yang telah diterima di lemari berisi loker-loker kecil dan rak obat sesuai nama dan bed pasien. PA menyiapkan obat yang akan diberikan kepada pasien sesuai dengan jadwal pemberian obat, meletakkan obat injeksi yang akan diberikan ke pasien ke keranjang obat, selanjutnya dibawa ke pasien dan diberikan sesuai aturan. Selanjutnya setelah pemberian obat, obat di cek dan dihitung kembali dan di tulis pada kolom stock obat untuk obat pakai dan sisa sesuai dengan sift.4.8.3 Hambatan

Dalam pelaksanaan kegiatan SO selama minggu kedua sampai kelima ditemukan hambatan dalam pelaksanaan yaitu kurangnya ketelitian mahasiswa untuk membuat laporan stok serah terima, obat habis, obat pakai. Sehingga ada beberapa obat yang kadang kurang saat penghitungan stok obat pada sift akhir (malam), kemudian hambatan tentang sarana dan prasarana untuk menyimpan obat serta alkes yang kurang memadai. Akan tetapi pada kegiatan rolepay secara umum mahasiswa mampu melakukan kegiatan SO dengan lancar dan sesuai standar dengan alur yang benar.

4.8.4 Dukungan

a. Alur SO sudah jelas

b. Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas luasnya antara pihak perawat Ruangan dengan mahasiswa.

c. Tersedia sebagian fasilitas pendukung untuk kelancaran proses SO.d. Terjalinya kerjasama yang baik antar mahasiswa kelompok 5 dalam pelaksanaan sentralisasi obat, sehingga kekurangan dalam pelaksanaan sentralisasi obat dapat teratasi.4.9 Dokumentasi

4.9.1 Persiapan

Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut :

a. Membuat SOP pengisian dokumentasi asuhan keperawatan mulai dari DRM 1 sampai dengan DRM 13 yang terdiri dari : persetujuan umum MRS pasien, lembar discharge planning, lembar penerimaan pasien baru dan persetujuan sentralisasi obat, format serah terima obat, lembar stock obat, assesment awal keperawatan rawat inap pasien anak, SAK rencana asuhan keperawatan dan implementasi, cppt, lembar observasi dan laporan timbang terima pasien, lembar grafik vital sign, penempelan hasil pemeriksaan laboratorium, lembar penempelan hasil periksaan lindoscopy/patology anatomy/citology/ekg/dll, penolakan tindakan medis, persetujuan tindakan medis, DP dan HE , Resume medis, resume keperawatan. b. Menyiapkan format indikator pasien Safety (resiko jatuh, plebitis) , buku BOR, SOP tindakan, Format penilaian kepuasan pasien, format penilaian kepuasan kinerja perawat, format penilaian supervisi, SAK 10 penyakit terbesar

c. Pemahaman tentang SOP pengisian dokumentasi asuhan keperawatan mulai dari DRM 1 sampai dengan DRM 13 yang terdiri dari : persetujuan umum MRS pasien, lembar discharge planning, lembar penerimaan pasien baru dan persetujuan sentralisasi obat, format serah terima obat, lembar stock obat, assesment awal keperawatan rawap inap pasien dewasa, rencana asuhan keperawatan dan implementasi, cppt, lembar observasi dan laporan timbang terima pasien, lembar grafik vital sign, penempelan hasil pemeriksaan laboratorium, lembar penempelan hasil periksaan lindoscopy/patology anatomy/citology/ekg/dll, penolakan tindakan medis, persetujuan tindakan medis, Resume medis, resume keperawatan. Menyiapkan format pendokumentasian asuhan keperawatan mulai dari DRM 1 sampai dengan DRM 13.4.9.2 Pelaksanaan

Jika ada pasien baru datang :

1. Menyiapkan status yang sudah berisi DRM 1 sampai dengan DRM 132. Melakukan penerimaan pasien baru yang datang dari Ruangan/Rumah Sakit lain dan mencatat daftar nama obat dan alat yang diterima saat penerimaan pasien baru

3. Mengkaji dan mengumpulkan data mengenai masalah yang terjadi pada pasien meliputi keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem muskuloskeletal, status nutrisi, psikologis pasien, ekonomi dan spiritual, data penunjang.4. Meminta persetujuan dari keluarga tentang sentralisasi obat dengan menjelaskan kepada keluarga tentang pengelolaan obat yang akan dilakukan perawat.

5. Menganalisa masalah yang terjadi pada pasien untuk menentukan diagnosa keperawatan dan intervensi keperawatan yang akan dilakukan pada pasien.

6. Melakukan evaluasi terhadap masalah keperawatan yang muncul pada pasien setiap hari.7. Melakukan timbang terima setiap pergantian shift8. Melakukan discharge planning pada pasien sejak awal masuk sampai pasien pulang dengan menyampaikan berbagai pengetahuan tentang penyakit yang diderita oleh pasien hingga tindak lanjut tindakan mandiri jika pasien pulang.

9. Berbagai pengetahuan tentang kesehatan yang diberikan oleh perawat kepada pasien tersebut di dokumemntasikan pada lembar health education yang di ketahui oleh perawat primer dan pasien/keluarga.

10. Melakukan resume pasien dalam menindak lanjuti masalah keperawatan saat pasien pulang (dirumah).

11. Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien serta tingkat ketergantungannya pada pagi, siang dan malam mulai minggu pertama sampai minggu kelima.

12. Melakukan perhitungan jumlah tenaga yang bertugas dalam sehari pada shift pagi, siang dan malam13. Membuat dan mengisi indikator pasien safety (pasien resiko jatuh pada anak, pasien plabitis)4.9.3 Hambatan

Pada minggu pertama mahasiswa belum memahami cara pengisisan dokumentasi asuhan keperawatan, sehingga pengisian dokumentasi asuhan keperawatan belum maksimal dan ada perubahan DRM mahasiswa mengikuti DRM rumah sakit yang baru. 4.9.4 Dukungan

Kepala Ruangan dan perawat Ruangan memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan mahasiswa serta memberikan masukan, kritikan yang bersifat membangun saat mahasiswa melakukan praktek manajemen keperawatan dan pemberian asuhan keperawatan.

Tim Medis dan Tim lain

Kepala Ruangan

Sarana RS

Perawat Primer

Perawat Primer

Perawat Primer

Perawat Associate

Perawat Associate

Pasien

Perawat Associate

Pasien

Pasien

113