BAB III TINJAUAN KASUS -...

35
47 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan keluarga yang dimulai dengan pengkajian, diagnosa keperawatan keluarga,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada keluarga Tn.K dengan masalah kesehatan utama Diabetes Melitus terutama pada Ny.S, di wilayah daerah binaan Banget Ayu tepatnya di kelurahan Kudu Rt 3 Rw 7 , pada tanggal 7 januari 2011. A. Pengkajian 1. Data umum Nama kepala keluarga Tn. K, usia 65 tahun, pendidikan tidak tamat SD,pekerjaan pedagang, alamat kelurahan Kudu RT 3 RW 7, Komposisi keluarga dalam keluarga Tn. K tergambar dalam table berikut. Tabel 3.1 komposisi keluarga Tn. K No Nama Jk Umur Hub dg KK Pendidikan Status kesehatan 1 Tn .K L 65 th KK SD Sehat 2 Ny. S P 61 th Istri SD Menderita DM 3 Nn. L P 18 th Anak SMA Sehat Gambar 3.2 Genogram keluarga Tn. K Tn. K 65 th Nn. L 18 th Ny.S 61 th

Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS -...

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

47

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari pelaksanaan kegiatan

asuhan keperawatan keluarga yang dimulai dengan pengkajian, diagnosa

keperawatan keluarga,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada keluarga

Tn.K dengan masalah kesehatan utama Diabetes Melitus terutama pada

Ny.S, di wilayah daerah binaan Banget Ayu tepatnya di kelurahan Kudu Rt 3

Rw 7 , pada tanggal 7 januari 2011.

A. Pengkajian

1. Data umum

Nama kepala keluarga Tn. K, usia 65 tahun, pendidikan tidak tamat

SD,pekerjaan pedagang, alamat kelurahan Kudu RT 3 RW 7,

Komposisi keluarga dalam keluarga Tn. K tergambar dalam table

berikut.

Tabel 3.1 komposisi keluarga Tn. K

No Nama Jk Umur Hub dg KK Pendidikan Status kesehatan 1 Tn .K L 65 th KK SD Sehat 2 Ny. S P 61 th Istri SD Menderita DM 3 Nn. L P 18 th Anak SMA Sehat

Gambar 3.2 Genogram keluarga Tn. K

Tn. K 65 th Tn. K 65 th

Nn. L 18 th

Ny.S 61 th

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

48

Keterangan :

: Wanita

: Laki- laki

: Tinggal Serumah

: Meninggal

: Klien

a. Tipe Keluarga

Keluarga Tn. K termasuk keluarga inti yang terdiri dari kepala

keluaraga, istri dan 1 orang anak.

b. Suku bangsa

Seluruh keluarga berasal dari suku jawa , Indonesia

c. Agama

Seluruh anggota keluarga menganut agama islam dan mereka

selalu taat beribadah dan menjalankan perintah Tuhan YME

d. Status sosial ekonomi keluarga Sebagian besar anggota keluarga

memiliki penghasilan sendiri, Tn. K dan Ny. S memiliki

penghasilan sendiri yaitu berjualan (warungan) disebelah

rumahnya. Anaknya yang pertam Tn. B bekerja di Solo sebagai

TNI dan istrinya sebagai pegawai BANK , anak yang ke dua yaitu

Ny. R bekerja di Jakarta sebagai guru dan suaminya polisi. Tn. B

dan Ny. R setiap bulannya selalu memberikan uang kepada orang

tuanya (Tn. K dan Ny. S). Dilihat dari masing – masing anggota

keluarga yang sudah bekerja dan harta benda yang dimiliki

keluarga tersebut mempunyai status sosial ekonomi menengah.

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

49

e. Aktifitas rekreasi keluarga

Keluarga Tn. K tidak pernah bepergian ke tempat- tempat rekreasi

tapi dalam memenuhi kebutuhan rekreasi sederhana, keluarga Tn.

K biasanya menonton TV dan hanya duduk di teras sambil

mendengarkan radio.

2. Riwayat tahap perkembangan keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. K sekarang pada tahap keluarga dengan dewasa awal.

dengan tugas perkembangan keluarga antara lain: memperluas

keluarga inti menjadi keluarga besar, mempertahankan keintiman

pasangan, membantu anak untuk mandiri di masyarakat dan

pemantauan kembali peran dan kegiatan rumah tangga. Keluarga

Tn. K Jarang berkunjung ke rumah anaknya untuk bertemu dengan

anak, cucu,dan menantunya karena jaraknya jauh. Dan sebaliknya

anak – anak Tn. K berkunjung ke rumah Tn. K saat liburan.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluaraga yang belum terpenuhi yaitu anak

Tn. K yang terakhir masih sekolah kelas 3 SMA, sehingga Tn. K

masih memiliki tanggung jawab untuk membiayai sekolah anaknya

yaitu Nn. L

c. Riwayat keluarga inti

Dalam keluarga Tn. K sebelumnya tidak ada yang memiliki

penyakit keturunan maupun menahun. Ny. S baru menderita

penyakit diabetes millitus sejak 1 tahun yang lalu. Ny. S

mengatakan selama 1 tahun ini tidak pernah dirawat di rumah sakit.

Selama ini Ny. S ke puskesmas untuk berobat dan mengontrol

kesehatan, serta untuk tes kadar gula darah, keluarga mendapat

masukan dari perawat puskesmas untuk menjaga pola makan,

istirahat yang cukup, olah raga teratur dan rutin periksa 1 bulan

sekali.

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

50

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Kelurga Tn. K tidak ada yang menderita penyakit diabetes milltus

dan di dalam keluarga Ny. S juga tidak ada yang memiliki penyakit

keturunan diabetes millitus.

3. Pengkajian lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah yang ditempati Tn. K adalah milik sendiri. Luas tanah 6 x 8

m, 1 x 6 m . jenis bangunan tersebut permanen, atap terbuat dari

genting, lntai dari plester, terdapat 4 kamr tidur, ruang tamu, ruang

keluarga, dapur, kamr mandi dan pekarangan rumah yang di

penuhi dengan pekarangan bunga, pembuangan limbah lancar,

kondisi air bersih berasal dari air sumur, tidak berbau,dan tidak

berasa, dan tempat sampah dibuang di tempat sampah di depan

rumah.

8 5 4

U

7 1

B T

6 3 2

S

Keterangan :

1. Ruang tamu, pencahayaan dari listrik, terdapat meja dan kursi,

terdapat jendela.

2. Kamar tidur, terdapat kasur dengan penataan rapi pencahayaan

menggunakan listrik,

3. Kamar untuk anak dan cucu

4. Almari bifet untuk penyekat , dan TV sebagai ruang keluarga

5. Kamar untuk anak dan cucu

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

51

6. Kamar mandi / WC, keadaan kurang bersih dan agak licin, air

berasal dari sumur.

7. Dapur, penataan alat dapur yang rapi

8. Kamar anak dan cucu

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Hubungan keluarga dan tetangga baik, tetangga klien yang ada di

sekitar rumah juga ramah tamah. Keluarga tinggal di wilayah

pedesaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup

berjauhan. Mayoritas penduduk yang tinggal di wilayah ini bekerja

sebagai petani dan wiraswasta. Warga mempunyai kebiasaan atau

tradisi mengadakan pengajian dan arisan.

c. Mobilitas geografis keluaraga

Keluarga Tn. K menempati rumahnya yang di tempatinya di

kelurahan Kudu RT 3 RW 7 kecamatan Genuk Semarang. Dan saat

ini rumah tersebut rencananya di kontrakkan atau di jual karena

keluarga Tn. K di ajak anaknya Tn. B tinggal di Solo bersama Tn

B, anaknya yang terakhir juga berencana melanjutkan kuliah di

Solo.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn. K sering mengikuti pengajian, maupun kegiatan yang

diadakan di lingkungan sekitar rumahnya.

e. Sistem pendukung keluarga

Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah dalam keluarga

biasanya di musyawarahkan secara bersama dengan semua anggota

keluarga. Anak – anak Tn. K juga membantu untuk pemenuhan

kebutuhan Tn K ,dan Ny. S yaitu anaknya (Tn. B dan Ny. R)

4. Struktur keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi yang digunakan dikeluaraga Tn. K, dan Ny. S adalah

secara verbal dengan menggunakan bahasa jawa dan kadang

menggunakan bahasa Indonesia. Komunikasi menggunakan dua

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

52

arah dan anggota keluarga selalu menghormati orang yang sedang

berbicara jika ada anggota keluarga yang sedang berbicara maka

yang lain mendengarkan

b. Struktur kekuatan keluarga

Dalam keluarga Tn. K yang mengambil keputusan adalah Tn. K

selaku kepala rumah tangga, tetapi terkadang anaknya juga ikut

mengambil keputusan. Jika ada masalah selalu di musyawarahkan

bersama dengan semua anggota keluarga yang masih tinggal satu

rumah dengan Tn. K. Tidak jarang pula Tn. K diminta pendapat

oleh anaknya yang sudah berkeluarga baik itu anaknya datang

langsung kerumah Tn. K atau lewat telepon.

c. Struktur peran ( formal dan informal )

Tn. K mampu menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga

walaupun bekerja sebagai pedagang dan Ny. S mampu

menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dan membantu

pekrjaan Tn K berjualan.

d. Nilai dan norma keluarga

Di dalam keluarga tidak ada nilai maupun norma yang

bertentangan dengan kesehatan keluarga mengaggap kesehatan

sangat penting.

5. Fungsi keluarga

a. Fungsi efektif

Keluarag Tn. K merupakan keluarga yang ramah, mereka hidup

bahagia di masa tuanya dengan anak –anak serta cucu- cucunya

yang selalu menghormati dan menyayangi mereka, Tn. S selalu

mengajarkan kepada anak dan cucunya untuk saling menghormati

oarang yang lebih tua satu sama lain.

b. Fungsi sosial

Keluarag Tn. K mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan

interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat

yaitu dengan menganjurkan anaknya berpartisipasi dengan

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

53

lingkungan sekitar misalnya jika ada kerja bakti, pengajian, arisan,

dan tidak melarang anak dan cucunya untuk bersilaturahmi dengan

tetangga dan lingkunghan sekitar.

c. Fungsi perawatan kesehatan

1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengatakan sudah mengetahui jika Ny. S menderita

kencing manis, keluarga mengatakan diabetes mellitus sama

dengan kencing manis tidak boleh makan atau minum yang

manis-manis. Keluarga belum mengetahui secara jelas diabetes

mellitus baik pengertiannya, tanda dan gejala, cara perawatan,

diit yang harus diberikan, komplikasi serta pencegahan bagi

anggota keluarga. Keluarga banyak bertanya tentang segala

sesuatu yang berkaitan dengan penyakit Ny. S. Keluarga

mengatakan tidak memeriksakan kondisi kesehatan Ny. S ke

Puskesmas atau dokter. Keluarga mengatakan belum perlunya

mengunjungi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas atau

klinik.

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi

masalah kesehatan belum efektif hal ini terlihat bahwa Ny. S

mengatakan beberapa bulan terakhir sudah tidak pernah lagi

mengecek gula darah ke Puskesmas. Ketika diperiksa keluarga

mengetahui jika gula darah Ny. S tinggi yaitu 358 mg/dl,

namun keluarga tidak memeriksakan Ny. S ke pelayanan

kesehatan. Keluarga hanya menyarankan untuk tidak makan

yang manis-manis.

3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Diperoleh data Ny. S mengatakan kepalanya kadang pusing,

badannya agak gemetar, penglihatan agak kabur. Selain itu Ny.

S mengatakan badannya pegal-pegal, agak lemas dan merasa

lelah, Ny. S lebih banyak duduk. Keluarga menganjurkan Ny. S

untuk istirahat dan tidak makan yang manis-manis.

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

54

4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Diperoleh data Ny. S membersihkan rumah setiap hari, di

kamar Ny. S tidak ada jendela, cahaya masuk hanya dari

jendela yang ada di ruang tamu dan dari satu genteng kaca.

Lantai rumah dari plester, pembuangan sampah disamping

rumah setiap sore dibakar. Rumah terlihat kurang rapi, lantai

kamar mandi agak licin. Pada pagi dan siang agak gelap karena

jendela hanya ada di ruang tamu dan dari satu genteng kaca.

Pada malam hari penerangan cukup namun ada bagian rumah

yang tidak diberi penerangan yaitu di ruang untuk makan

didepan kamar mandi. Ny. S mengatakan kadang memakai

sandal kadang tidak. Ny. S tiap berjalan pelan-pelan terkadang

berpegangan pada tembok.

5) Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan

diperoleh data keluarga mengatakan belum sepenuhnya

menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat yaitu

Puskesmas. Selain jaraknya yang agak jauh kurang lebih 5

kilometer, keluarga setiap hari sibuk dengan pekerjaan masing-

masing. Keluarga mengatakan selama ini jarang bahkan hampir

tidak pernah membawa Ny. S ke Puskesmas. Keluarga

mengatakan memeriksakan kondisi kesehatan Ny. S ketika

memang benar-benar sudah sakit.

d. Fungsi reproduksi

Tn. K dikaruniai 4 anak dan 3 orang cucu, anaknya yang pertama

meninggal saat usia 2 tahun karena sakit, anak yang terakhir masih

sekolah kelas 3 SMA.

e. Fungsi ekonomi

Untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari masih cukup dengan

menggunakan uang dari hasil kerja Tn. K, keluarga mempunyai

tabungan untuk berjaga – jaga jika ada kebutuhan yang tidak

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

55

terduga, anak- anaknya yang sudah bekerja juga sering

memberikan bantuan baik materiel maupun non materiel.

6. Stress dan koping keluarga

a. Stress jangka pendek dan jangka panjang .

Stress jangka pendek yang dirasakan keluarga Tn. K adalah cara

perawatan pada Ny. S, Sedangkan stress jangka panjang yang

dirasakan adalah penyakit Diabetes Mellites yang diderita Ny. S itu

sendiri.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor .

Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita

Ny. S karena sakit yang diderita sudah sekitar 6 bulan

c. Strategi koping yang di gunakan

Koping yang digunakan jika ada masalah adalah musyawarah

dengan anggota keluarga yang lain

d. Strategi adaptasi disfungsional

Dalam beradaptasi dengan masalah yang ada, keluarga

menggunakan adaptasi yang positif karena keluaraga menyadari

jika menggunakan kekerasan, dalam menyelesaikan masalah tidak

akan menyelesaikan masalah tapi akan semakin berlarut – larut.

7. Harapan keluarga

Keluarga mengharapkan petugas kesehatan atau mahasiswa dapat

memberikan penjelasan dan informasi tentang kesehatan khususnya

cara perawatan penyakit Diabetus Mellitus sehingga tidak timbul

masalah lagi akibat Diabetes Mellitus. Tn. K dan Ny. S berharap anak

mereka yang terakhir yaitu Nn. L bisa melanjutkan kuliah dan

mendapatkan calon suami yang baik. Tn. K dan Ny. S berharap di

masa yang tua ini bisa hidup dengan bahagia bersama anak cucu dan

semua anggota keluarga.

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

56

8. Pemeriksaan fisik

Tabel 3.2 hasil pemeriksaan fisik keluarga Tn. K

Pemeriksaan fisik

Nama anggota keluarga Tn. K Ny. S Nn. L

TD 130/90 mmHg 160/100 mmHg 110/80 mmHg Nadi 89 x/ menit 88 x/ menit 84 x/ menit RR 21 x/ menit 22 x/ menit 24 x/ menit BB 59 kg 55 kg 49 kg TB 171 cm 162 cm 160 cm Kepala Mesocepal Mesocepal Mesocepal Rambut Beruban Beruban Hitam, lurus Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab Leher Tidak ada

pembesaran tiroid Tidak ada pembesaran tiroid

Tidak ada pembesaran tiroid

Dada Tidak ada suara mengi

Tidak ada suara mengi Tidak ada suara mengi

Ekstremitas Tidak ada oedema Tidak ada oedema Tidak ada oedema Kulit Sawo matang Sawo matang Putih bersih

Pemeriksaan penunjang : Gula darah sewaktu 358 gr/dl, tanggal 11 januari

2011 di Puskesmas Banget Ayu.

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

57

B. Analisa Data

No Tgl/jam Data ( DS dan DO) Masalah keperawatan

Etiologi

1

8 januari 2011/ 15.00 WIB

DS : - Ny. S

mengatakan badannya agak lemas.

- Ny. S mengatakan badannya pegal-pegal seperti kelelahan.

- Keluarga dan Ny. S mengatakan tidak tahu apa yang menyebabkan badan Ny. S selalu terasa lemah.

- Keluarga mengatakan tidak mengetahui secara jelas cara merawat Ny. S yang menderita Diabetes Mellitus.

DO : - Ny. S lebih

banyak duduk. - Tes gula darah

sewaktu 358 mg/dl pada tanggal 11 januari 2011

- Tekanan darah 160/100 mmhg

- Nadi 96 x/menit - Suhu 37 derajat

celcius - Pernafasan 22

x/menit.

Kelelahan pada Ny. S keluarga Tn. K.

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit yaitu Ny. S dengan diabetes mellitus.

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

58

2

8 januari 2011/ 16.00 WIB

DS : - Ny. S

mengatakan kepalanya kadang pusing, badannya agak gemetar, penglihatan agak kabur.

- Ny. S mengatakan kadang memakai sandal kadang tidak.

- Keluarga mengatakan jarang sekali bersih – bersih rumah karena waktunya banyak digunakan untuk bekerja diwarung

- Keluarga mengatakan tidak perlu memakai banyak lampu untuk menghemat biaya.

- Keluarga mengatakan sangat jarang mengepel lantai terutama lantai kamar mandi.

DO : - Ny. S tiap

berjalan pelan-pelan terkadang berpegangan pada tembok.

- Rumah terlihat kurang rapi, pada pagi dan siang agak gelap

Resiko cedera pada Ny. S keluarga Tn. K.

Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

59

karena jendela hanya ada di ruang tamu dan satu genteng kaca, lantai kamar mandi agak licin.

- Pada malam hari penerangan cukup namun ada bagian rumah yang tidak diberi penerangan yaitu di ruang untuk makan didepan kamar mandi.

C. Skoring dan prioritas masalah

a. Kelelahan pada Ny. S keluarga Tn. K.

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran 1. sifat

masalahnya aktual : 3

3 3/3x1 3/3 masalah ini sudah terjadi, Ny. S merasa agak lemas, lelah dan badannya pegal-pegal.

2. Kemungkinan masalah untuk diubah adalah sebagian : 1

1 1/2x2 1 masalah dapat diubah dilihat dari ada perhatian keluarga terutama anak Ny. S untuk mengurangi aktivitas.

3. Potensial masalah untuk dicegah adalah cukup : 2

2 2/3x1 2/3 masalah ini jika dibiarkan dapat menjadi parah, keluarga

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

60

masih ragu-ragu dalam merawat Ny. S.

4. Menonjolnya masalah tidak segera diatasi : 1

1 1/2x1 1/2 Ny. S merasakan kondisi badannya yang agak lemas dan merasa lelah namun Ny. S dan keluarga tidak perlu masalah tersebut untuk segera diatasi.

Total 4 1/3

b. Risiko cedera pada Ny. S keluarga Tn. K.

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran 1. sifat masalah

adalah ancaman kesehatan : 2

2 2/3x1 2/3 masalah belum terjadi namun terdapat data bahwa Ny. S kepalanya kadang pusing, badannya gemetar. Selain itu kadang Ny. S memakai sandal kadang tidak. Ny. S tiap berjalan pelan-pelan terkadang berpegangan pada tembok. Rumah kurang rapi,

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

61

pada pagi dan siang agak gelap, lantai kamar mandi agak licin, malam hari penerangan cukup namun diruang untuk makan didepan kamar mandi tidak diberi penerangan.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah adalah sebagian : 1

1 1/2x1 1/2 masalah dapat diubah sebagian dilihat dari tenaga kesehatan di masyarakat, sumber daya keluarga untuk dapat memodifikasi lingkungan cukup.

3. Potensial masalah untuk dicegah adalah cukup : 2

2 2/3x1 2/3 dengan alat bantu tongkat, memberi penerangan yang cukup, mengusahakan agar lantai tidak licin dan memberikan pemahaman pada keluarga tentang penataan perabot rumah yang baik agar cedera tidak terjadi.

4. Menonjolnya masalah adalah

1 1/2x1 1/2 Ny. S merasakan

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

62

tidak segera diatasi : 1

kondisi badannya yang agak lemas dan merasa lelah namun Ny. S dan keluarga tidak perlu masalah tersebut untuk segera diatasi.

Total 3 2/3

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

63

D. Rencana Keperawatan Keluarga

No Dx

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI UMUM KHUSUS

1

Kelelahan pada Ny. S keluarga Tn. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Diabetes mellitus yaitu Ny. S

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6x pertemuan diharapkan masalah kelelahan pada Ny. S teratasi

1. Setelah pertemuan selama 1 x 45 menit merawat, diharapkan keluarga dapat mengenal masalah berkaitan dengan kelelahan akibat dari penyakit DM 1.1 Menyebutkan

pengertian dan Penyebab Diabetes Mellitus

Respon verbal

1.1 Klien dan keluarga

mampu menjelaskan. a. Diabetes mellitus

adalah peningkatan

gula dalam darah

yang normalnya

80-150 mg/dl

b. Penyebab diabetes

mellitus adalah

- Keturunan

- kegemukan

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian,penyebab Diabetes Mellitus

2. Beri penyuluhan tentang pengertian dan penyebab Dabetes Mellitus

3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan pengertian dan penyebab Diabetes Mellitus

4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang perjalanan penyakit yang dapat menyebabkan kelelahan

5. Anjurkan klien untuk banyak istirahat

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

64

2. Setelah pertemuan 1 x 30 menit, keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan akibat lanjut / komplikasi dari Diabetes Mellitus 2.1 Menyebutkan

akibat / komplikasi dari Diabetes Mellitus

Respon verbal

- pola

makan

yang salah.

- Umur

- Gaya hidup

2.1 Keluarga mampu

menyebutkan dan

menjelaskan 4 dari 6

komplikasi yang terjadi jika

DM memberat

a. Penyakit jantung

b. Hipertensi

6. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya

1. Kaji pengetahuan keluarga

tentang akibat lanjut atau

komplikasi dari DM.

2. Beri penyuluhan kepada

keluarga tentang

komplikasi dari Dm

3. Motivasi keluarga untuk

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

65

3. Setelah pertemuan 1 x 30 menit, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit 3.1 Menyebutkan

cara perawatan Diabetes Mellitus

Respon verbal

c. Gagal ginjal

d. Luka yang susah

sembuh

e. Gangguan

penglihatan

f. Gangguan syaraf

4.1 Keluarga mampu

menyebutkan dan menjelaskan 2 dari 3 cara perawatan Diabetes mellitus. a. Olah raga teratur,

bertujuan untuk mengendalikan kadar gula dalam

menyebutkan kembali

komplikasi dari dibetes

mellitus.

4. Dorong keluarga untuk

mengambil keputusan yang

tepat.

5. Beri reinforcement positif

atas usaha dari keluarga

1. Kaji pengetahuan keluarga

tentang cara perawatan

diabetes mellitus.

2. Beri penyuluhan kepada

keluarga cara perawatan

bagi penderita diabetas

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

66

darah. b. Mengetahui diit

bagi penderita diabetes mellitus. Diit harus memperhatikan makanan yang harus dikonsu,si dan yang dibatasi.

c. Obat berupa obat yang diminum dan berupa suntikan insulin. Dan dengan pengobatan tradisional. Misalnyaa dengan mengkonsumsi lidah buaya yang diambil dagingnya,ataupun dengan menggunakan buah mengkudu.

mellitus.

3. Motivasi keluarga untuk

melakukan cara perawatan

bagi penderita diabetes

mellitus seperti yang sudah

dijelaskan oleh mahasiswa.

4. Berikan reinforcement positif atas usaha dari keluarga.

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

67

4. Setelah pertemuan

1x30 menit

keluarga mampu

memanfaatkan

fasilitas pelayanan

kesehatan bagi

penderita diabetes

mellitus.

4.1.Menyebutkan

manfaat

fasilitas

kesehatan

Respon

verbal

4.1 Keluarga mampu

menjelaskan tentang manfaat fasilitas pelayanan kesehatan untuk penderita diabetes mellitus.

1. Kaji pengetahuan keluarga

tentang manfaat pelayanan

kesehatan bagi penderita

diabetes mellitus.

2. Beri penjelasan kepada

keluarga manfaat yang

didapat kalau keluarga

dapat memanfaatkan

pelayanan kesehatan yang

ada.

3. Motivasi keluarga untuk

memanfaatkan pelayanan

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

68

2

Resiko Cidera pada Ny. S keluarga Tn. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 x pertemuan cedera tidak terjadi pada Ny. S

1. Setelah pertemuan selama 1 x 30 menit merawat, diharapkan keluarga dapat mengenal masalah tentang cedera 1.1 Menyebutkan

pengertian dan penyebab lingkungan yang beresiko cidera

Respon verbal

1.1 Pengertian Cidera adalah keadaan dimana seseorang berisiko terjadi perlukaan oleh suatu sebab. Penyebab cedera adalah kelemahan pada anggota gerak tubuh, lingkungan yang kurang mendukung seperti lantai licin,

kesehatan yang ada.

4. Beri reiforcement positif

atas usaha keluarga.

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penertian, penyebab dan akibat cedera

2. Jelaskan pada keluarga tentang pengertian, penyebab dan akibat cedera

3. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya

4. Tanyakan kembali apa yang telah ndijelaskan

5. Beri reinforsment positif atas jawaban keluarga

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

69

2. Setelah pertemuan selama 1 x 30 menit merawat, diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah cedera 2.1 Keluarga

dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi lingkungan

Respon afektif

penerangan kurang, penataan perlengkapan rumah yang kurang sesuai.

2.1 Keluarga menyatakan setuju untuk melakukan tindakan dalam mengatasi masalah cedera

1. Beri motivasi pada keluarga untuk mengambil keputusan mengatasi masalah cedera pada anggota keluarganya

2. Beri reinforsment positif atas usaha keluarga

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

70

yang beresiko cedera

3. Setelah pertemuan selama 1 x 30 menit merawat, diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus 3.1 Keluarga

dapat merawat anggota keluarga untuk mencegah lingkungan yang beresiko cidera

Respon psikomotor

3.1 Keluarga dapat melakukan minimal dua dari tiga pencegahan cedera untuk lansia dirumah antara lain mengusahakan agar lantai tidak licin

1. Diskusikan dengan keluarga tentang cara mencegah cedera pada usia lanjut

2. Anjurkan klien untuk selalu memakai sandal

3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya hal – hal yang belum jelas

4. Beri reinforsment positif atas jawaban keluarga

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

71

4. Setelah pertemuan

selama 1 x 30 menit merawat, diharapkan keluarga dapat memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya cedera pada Ny. S

Respon psikomotor

4.1 Keluarga mampu

melakukan modifikasi lingkungan untuk mencegah cedera dengan melakukan pembersihan pada tempat – tempat yang licin dalam rumah, memberikan penerangan yang baik, menjauhkan barang – barang yang berbahaya dari lansia

1. Diskusikan dengan

keluarga untuk melakukan tindakan modifikasi lingkungan yang aman untuk mencegah cedera

2. Motivasi keluarga untuk memodifikasi lingkungan untuk mencegah cedera pada lansia

3. Beri reinforsment positif pada keluarga yang telah memodifikasi lingkungan dengan benar

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

72

E. Implementasi Keperawatan

Tgl/jam No. DX Tujuan khusus Implementasi Evaluasi sumatif paraf

9 Januari 2011/ 15.00 WIB

1

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit keluarga mampu :

a. Mengenal masalah Diabetes Mellitus yang berkaitan dengan kelelahan pada Ny. S.

1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan cek gula darah.

2. Menjelaskan pada keluarga tentang proses penyakit diabetes mellitus yang dapat mengakibatkan kelelahan.

S :

- Ny. S mengatakan bersedia untuk dilakukan pemeriksaan Tanda – tanda vital dan cek gula darah.

O : - Tekanan darah

160/ 100 mmHg.

- Nadi 102x/menit.

- Pernafasan 20x/menit.

- Suhu 36 derajat celcius.

- Tes gula darah sewaktu 351 mg/dl.

S :

- Ny. S dan keluarga mengatakan bersedia untuk menerima penjelasan.

O : - Keluarga

mendampingi dan mendengarkan.

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

73

b. Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah kelelahan

3. Mengidentifikasi aktivitas yang masih dapat dilakukan.

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut / komplikasi Diabetes Mellitus.

2. Memberikan Penkes kepada keluarga tentang Komplikasi Diabetes Mellitus

S : - Ny. S

mengatakan masih dapat membersihkan rumah, dan menjaga warung di rumah, tidak dapat berbelanja ke pasar karena sering merasa sangat lelah.

O : - Ny. S

menjelaskan tentang aktivitasnya.

S :

- Keluarga mengatakan tidak tahu apa komplikasi dari Diabetes Mellitus

O : - Keluarga

tampak bingung

S :

- Keluarga mengatakan bersedia di berikan Penkes oleh Mahasiswa

- Keluarga antusias dan kooperatif

Page 28: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

74

c. Merawat anggota keluarga yang sakit dalam mengatasi kelelahannya

3. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali komplikasi Diabetes Mellitus

4. Memberikan reinforsment postif atas usaha keluarga

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara perawatan Diabetes Mellitus

S : - Keluarga

mengatakan komplikasi Diabetes mellitus adalah Penyakit jantung, Hipertensi, Gagal jantung, Luka yang susah sembuh, Gangguan penglihatan, Gangguan saraf.

O : - Keluarga

menjelaskan - Keluarga

kooperatif S :

- Keluarga mengatakan terima kasih kepada Mahasiswa

O : - Keluarga

tersenyum S :

- Keluarga mengatakan belum mengerti tentang perawatan Diabetes Mellitus

O : - Keluarga

tampak bingung

Page 29: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

75

d. Memanfaatkan pelayanan kesehatan.

2. Memberikan Penkes kepada keluarga tentang cara perawatan Diabetes Mellitus

3. Memotivasi keluarga untuk melakukan cara perawatan bagi penderita Diabetes Mellitus seperti yang sudah oleh Mahasiswa

4. Memberikan reinforsment positif pada keluarga

1. Menjelaskan tempat – tempat pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat

S :

- Keluarga mengatakan bersedia mendengarkan penjelasan Mahasiswa

O : - Keluarga

mendengarkan S :

- Keluarga mengatakan akan mencoba apa yg sudah di anjurkan Mahasiswa

O : - Keluarga

kooperatif S :

- Keluarga mengucapkan terima kasih kepada Mahasiswa

O : - Keluarga

tersenyum S :

- Keluarga mengatakan sudah mengerti tempat – tempat pelayanan kesehatan

O : - Keluarga

menyebutkan

Page 30: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

76

10 Januari 2011/ 15.00 WIB

2

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit keluarga mampu :

a. Mengenal masalah tentang lingkungan yang beresiko cidera

b. Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi lingkungan yang beresiko

2. Menganjurkan

keluarga memeriksakan kondisi Ny. S ke tempat pelayanan Kesehatan secara rutin.

1. Menjelaskan pada keluarga tentang pengertian cedera, faktor-faktor yang dapat menyebabkan cedera, dan akibat yang dapat ditimbulkan.

1. Memberi motivasi pada keluarga untuk mengambil keputusan mengatasi

tempat – tempat pelayanan kesehatan

S :

- Keluarga mengatakan akan memeriksakan Ny. S ke Puskesmas secara rutin

O : - Keluarga

menuruti anjuran Mahasiswa.

S :

- Keluarga mengatakan bersedia menerima penjelasan.

O : - Keluarga

mendengarkan dan memperhatikan.

- Keluarga antusias dan kooperatif.

S :

- Keluarga mengatakan akan memodifikasi lingkungan

Page 31: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

77

cidera

c. Merawat anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya cedera

masalah cedera pada anggota keluarganya.

2. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

1. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang cara mencegah cedera pada Ny. S.

senyaman mungkin untuk menghindari resiko cedera pada Ny. S.

O : - Keluarga

memperhatikan dan menuruti apa yang di nasehatkan oleh mahasiswa.

S :

- Keluarga mengucapkan terima kasih kepada Mahasiswa.

O : - Keluarga

tampak senang S :

- Keluarga mengatakan akan berusaha mengatur keadaan lingkungan rumah agar Ny. S merasa nyaman dan tidak mengalami cedera.

O : - Keluarga

mendengarkan penjelasan mahasiswa.

- Keluarga antusias dan

Page 32: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

78

d. Memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya cedera pada anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus.

2. Menganjurkan pada klien untuk selalu menggunakan alas kaki.

1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang modifikasi lingkungan yang dilakukan untuk mencegah cedera.

kooperatif. S :

- Ny. S mengatakan akan selalu memakai sandal.

O : - Ny. S

mendengarkan dan menuruti anjuran mahasiswa

- Ny. S dan keluarga kooperatif.

S :

- Ny. S mengatakan akan melakukan apa yang telah dijelaskan oleh mahasiswa.

O : - Keluarga

kooperatif. - Keluarga

memperhatikan mendengarkan dengan antusias apa yang dijelaskan oleh mahasiswa.

Page 33: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

79

F. EVALUASI

Tanggal/jam Diagnosa keperawatan Evaluasi Sumatif Paraf

12 januari 2011/ 16.10 WIB

1. Kelelahan pada Ny.

S keluarga Tn. K

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga

yang menderita

diabetes mellitus

khususnya Ny.S.

S : - Ny. S mengatakan

badannya masih terasa lelah.

- Keluarga mengatakan untuk mengurangi rasa lelahnya Ny. S mengurangi aktifitasnya.

O : - Keluarga

menjelaskan. - Klien lebih banyak

duduk. A : Masalah teratasi

sebagian. P : Lanjutkan intervensi.

- Cek gula darah rutin.

- Pantau aktivitas. Motivasi untuk banyak istirahat.

Page 34: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

80

13 Januari/15.30 WIB.

1. Resiko cedera pada Ny. S keluarga Tn. K berhubungan dengan ketidakmampuan memodifikasi lingkungan.

S : - Keluarga

mengatakan telah menambah penerangan, lantai kamar mandi sudah tidak licin, menata perabot rumah lebih baik untuk mencegah cedera.

- Klien mengatakan selalu memakai sandal dimanapun.

O : - Keluarga kooperatif - Keluarga antusias.

A : Masalah teratasi,Resiko tidak terjadi.

P : Pertahankan kondisi.

Page 35: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-haliligoa0... · Sistem pendukung keluarga Di dalam keluarga Tn. K apabila ada masalah

81