BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas -...

27
28 BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Nama : Tn.S Umur : 33 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Ungaran Suku : Jawa, Indonesia Agama : Islam Status Perkawinan : Kawin Pendidikan : SD Nomor Register : 07 53 26 Diagnosa Medis : Skizophrenia Tanggal Masuk : 10 Januari 2011 pukul 10.00 WIB Tanggal Pengkajian : 17 Januari 2011 pukul 09.00 WIB di ruang VIII (Irawan) RSJD Dr. Aminogondohutomo Semarang Penanggung jawab Nama : Tn. S Umur : 58 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam

Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas -...

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

28

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Identitas

Nama : Tn.S

Umur : 33 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Ungaran

Suku : Jawa, Indonesia

Agama : Islam

Status Perkawinan : Kawin

Pendidikan : SD

Nomor Register : 07 53 26

Diagnosa Medis : Skizophrenia

Tanggal Masuk : 10 Januari 2011 pukul 10.00 WIB

Tanggal Pengkajian : 17 Januari 2011 pukul 09.00 WIB di ruang VIII

(Irawan) RSJD Dr. Aminogondohutomo

Semarang

Penanggung jawab

Nama : Tn. S

Umur : 58 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

29

Pendidikan : SD

Pekerjaan : petani

Alamat : Ungaran

Hubungan dengan Pasien : Ayah Kandung

B. Alasan Masuk

Kurang lebih 3 tahun yang lalu pasien suka marah-marah, keluyuran dan

suka menginap di tetangga, mudah tersinggung, pernah marah dan mengejar

ibunya untuk di pukul, pernah mencoba bunuh diri dua kali, 6 bulan yang

lalu suka ngomong sendiri, suka melamun dan menyendiri. Menurut

keluarga klien kecewa permintaanya untuk minta uang untuk membeli tanah

tidak di turuti, hubungan dengan tetangga baik. Namun dengan keluarga

sering terjadi berselisih.

C. Faktor Predisposisi

Keluarga mengatakan klien belum pernah masuk Rumah sakit Jiwa, ini

merupakan pertama kalinya klien dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.

Amino Gondhohutomo.

Tidak ada riwayat aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam

keluarga dan tindakan kriminal baik klien sebagai pelaku, sebagai korban

maupun sebagai saksi. Dari keluarga tidak ada yang pernah mengalami

gangguan jiwa. Pengalaman yang tidak menyenangkan menurut klien adalah

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

30

saat klien tidak di beri uang untuk membeli tanah. Sejak itu klien merasa

sangat kecewa, sering melamun dan merasa dirinya tidak berguna.

D. Pemeriksaan Fisik

a.Tanda vital

TD : 120/80 mmHg

N : 88 x/mnt

RR : 24 x/mnt

S :370 C

b. Antropometri

BB : 65 kg

TB : 165 cm

c.Pemeriksaan fisik

a. Kepala : Bentuk mesocepal, rambut hitam, rambut kriting, kulit

kepala tampak bersih, tidak terdapat luka, rambut bau kurang sedap.

b. Mata : Bentuk simetris, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak

ikterik, tidak ada gangguan penglihatan.

c. Hidung : Lubang tampak simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret,

kepatenan jalan nafas seimbang kanan- kiri.

d. Mulut : Mukosa bibir lembab, bau rokok.

e. Gigi : Gigi tidak ada yang tanggal, tidak ada gangguan

mengunyah, terdapat caries gigi.

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

31

f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada

pembesaran vena jugularis.

g. Dada :

1) Pulmo :

a) I : Bentuk dan gerakan dada simetris

b) Pa : Taktil fremitus kanan – kiri teraba sama

c) Pe : Sonor seluruh lapang paru.

d) Aus: Suara nafas vesikuler, tidak ada tambahan suara nafas.

2) Jantung:

a) I : Ictus cordis tak tampak.

b) Pa : Ictus cordis teraba di SIC V 2 cm mid clavikula

c) Pe : Konfigurasi jantung normal.

d) Aus: terdengar Bj s 1 s 2 murni

3) Abdomen :

a) I : Datar, tidak kembung

b) Aus : Bising usus (+)

c) Pe : Timpani

d) Pa : Hepar, lien tak teraba, nyeri tekan (-)

h. Kulit : Sawo matang, bersih

i. Ekstremitas:

1) Atas : Lengkap, Tidak ada oedema, terdapat bekas luka di

tangan sebelah kiri

2) Bawah : Lengkap , tidak ada oedema, tidak terdapat luka

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

32

E. Psikososial

Genogram

Keterangan :

: Laki – laki

: Perempuan.

.......... : Serumah

: Meninggal

: Klien

Klien adalah anak pertama dari lima bersaudara masih tinggal bersama

orang tua, adik beserta istri dan anaknya, namun anaknya sudah

meninggal satu tahun yang lalu. Komunikasi dalam keluarga kurang

harmonis, klien merupakan pribadi yang tertutup. Klien lebih terbuka

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

33

pada ibunya. Pengambil semua keputusan oleh ayah klien, pola asuh

yang diterapkan cenderung otokratis.

dengan musyawarah terlebih dahulu. Dari keluarga tidak ada yang menderita

gangguan jiwa seperti klien.

1. Konsep diri

a. Gambaran diri

Klien menyukai semua bagian tubuhnya karena tidak ada masalah /

kekurangan pada tubuhnya.

b. Identitas diri

Status klien adalah seorang laki-laki usia 33 tahun, sudah menikah,

klien merasa kurang percaya diri atas apa yang dimiliki dalam

dirinya. Klien mengetahui kalau klien sedang menderita gangguan

jiwa.

c. Peran diri

Klien dirumah tinggal bersama ayah, ibu dan adik beserta istrinya.

Klien sehari-hari membantu orang tua disamping bekerja di proyek.

Klien dirumah berperan sebagai anak dan suami dalam anggota

keluarga. Sejak dirumah sakit klien tidak mampu melaksanakan

fungsi perannya dan semua kebutuhannya dibantu oleh perawat.

d. Ideal diri

Klien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya dan tidak

mau kembali lagi ke rumah sakit dan ingin berkumpul kembali

dengan keluarga.

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

34

e. Harga diri

Klien mengeluh tidak berguna dan putus asa, klien selalu

mengatakan bahwa dia tidak percaya diri untuk melakukan

sosialisasi pada lingkungan. Sejak sakit klien hanya diam saja

dirumah, tidak pernah bergaul dengan tetangganya dan sering putus

asa. Klien merasa diacuhkan teman-teman atau orang-orang di

sekitar lingkungan rumahnya.

2. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti

Menurut klien orang yang sangat berarti dalam hidupnya adalah ibu

dan istrinya.

b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat

Klien mengatakan jarang ikut dalam kegiatan kelompok seperti

arisan.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan bahwa klien adalah orang yang lebih banyak diam

dan mengatakan malas bertemu atau berbicara dengan orang lain.

Klien jarang bergaul.

3. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien beragama Islam dan percaya bahwa Tuhan, surga dan neraka

ada.

b. Kegiatan beribadah

Selama sakit, klien tetap menjalankan sholat 5 waktu.

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

35

F. Status Mental

a.Penampilan

Penampilan cukup rapi, rambut disisir rapi, pakaian yang dikenakan

sesuai, tidak terlalu besar dan kecil, klien juga memakai alas kaki.

b. Pembicaraan

Pembicaraan klien pelan, nada suara rendah, kadang kontak mata kurang

dan sering menunduk.

c.Aktivitas motorik

Klien tampak lesu dan kurang bersemangat, klien hanya diam, tidak

bergairah, lebih banyak tiduran di kamar, klien lambat dalam menerima

perintah.

d. Afek

Afek serasi, klien dapat merespons dengan benar stimulus yang

diberikan.

e.Interaksi selama wawancara

Klien kooperatif, walaupun kontak mata sulit dipertahankan selama

berinteraksi.

f. Persepsi

Saat dikaji klien mengatakan tidak ada halusinasi.

g. Proses pikir

Pembicaraan klien bisa dimengerti perawat, selama komunikasi dengan

perawat dapat diobservasi bahwa pembicaraan klien terarah, jawaban

koheren dengan pertanyaan yang diajukan.

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

36

h. Isi pikir

Saat interaksi dengan perawat klien mengatakan bahwa ia merasa tidak

berharga, karena belum mempunyai pekerjaan yang mapan.

i. Tingkat kesadaran

Tingkat kesadaran klien baik, orientasi tempat, waktu dan orang baik,

klien mengetahui sekarang berada di RSJ Semarang, klien mengetahui

hari, tanggal dan jam, klien dapat membedakan pagi, siang dan malam.

j. Memori

Klien masih ingat tahun lahir yaitu tahun , mampu mengingat kejadian

masa lalu, dan kejadian sekarang, klien dapat menceritakan riwayat

kehidupannya secara berurutan dan konsisten.

k. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien mudah berkonsentrasi, daya ingat jangka panjang klien baik,

dimana klien masih mengingat tahun lahirnya dan tahun lahir anaknya,

klien masih mampu mengingat hal-hal yang baru saja terjadi. Klien

masih dapat berhitung sederhana, ketika diberi pertanyaan 12 + 9 + 11 =

klien menjawab 32.

l. Kemampuan penilaian

Klien masih mampu mengambil keputusan sederhana, dibantu orang

lain. Contoh ketika diberi opsi sholat dulu sebelum ngobrol atau ngobrol

dulu sebelum sholat, klien mengatakan sholat dulu sebelum ngobrol

karena nanti agar sholatnya tidak ketinggalan.

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

37

m. Daya tarik diri

Klien mengakui dan sadar bahwa dirinya sedang sakit dan ingin segera

sembuh.

G. Kebutuhan Persiapan Pulang

Selama di RS klien makan 3x sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk dan

buah, kadang ada susu. Pola BAB klien teratur sekali sehari. BAK tidak

mengalami masalah. Dalam BAB dan BAK klien di kamar mandi / WC atas

inisiatif sendiri, begitu juga membersihkan diri setelah BAB / BAK. Klien

mandi 2x sehari atas inisiatif sendiri. Selama di RS klien berpakaian

seragam dan terlihat sesuai tubuhnya. Klien berpakaian sendiri dan ganti

setiap hari. Klien tidak mengalami gangguan tidur. Selama di RS

penggunaan obat klien diatur oleh perawat, pemeriksaan kesehatan

dilakukan setiap hari oleh perawat pula. Klien memiliki sistem pendukung

yaitu keluarga dan perawat selama di RS.

H. Mekanisme Koping

Klien mengatakan jika ada masalah dipendam sendiri namun kadang cerita

dengan istri ataupun ibunya. Klien jarang bergaul dengan tetangga, klien

cenderung menarik diri dengan lingkungannya.

I. Masalah Psikososial dan Lingkungan

Klien mengatakan jarang bergaul dengan tetangganya, klien tidak

mempermasalahkan dengan pendidikan terakhirnya. Mengenai pekerjaan

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

38

kadang ia mengeluh kadang tidak bekerja. Mengenai masalah perumahan, ia

mengatakan belum mempunyai rumah sendiri.

J. Pengetahuan

Klien tamat SD, klien bekerja membantu orang tuanya disamping bekerja di

proyek, tergantung orang menyuruh untuk melakukan pekerjaan apa. Klien

mengerti kondisi yang dialami saat ini, Klien mengerti tentang gangguan

jiwa tetapi klien tidak mampu menerapkan koping system yang adaptif,

serta memanfaatkan system pendukung yang ada.

K. Aspek Medik

1. Diagnosa medik : skizophrenia kataton

2. Therapi medik

- ECT konvensional 4 kali

- Therapi oral : Chlorpromazin 2x50 mg

Haloperidol 2x5 mg

Tryhexylphenidyl 2x2 mg

-Therapi injeksi: Diazepam 1 amp

Lodomer 1 amp

3. Hasil lab

1. Laborat : pada tanggal 11 Januari 2011

Test Result Unit Flag Reference Range

DIABETES

Glukosa 129 Mg/dl H 76 – 110

FAAL GINJAL

Ureum 22 Mg/dl 10 – 50

Creatinin 0.74 Mg/dl 0.50 – 1.40

UriC Acid 6.8 Mg/dl 2.5 – 7.0

FAAL HATI

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

39

SGOT 81.5 u/l H 0.0 – 33.0

SGPT 31.5 u/l 0.0 – 46.0

Total Protein 7.2 g/dl 6.4 – 8.3

A lbumin 4.2 g/dl 3.4 – 4.8

Globulin 3.0 Mg/dl L 3.0 – 3.5

LEMAK

Cholesterol 153 Mg/dl 130 – 200

Triglycerides 31 Mg/dl 0 - 200

L. Analisa Data

No Data Fokus Masalah Keperawatan

1. DS :

- Klien mengatakan pekerjaannya tidak

menetap

- Klien mengatakan belum mempumyai

rumah dan merasa malu sebagai seorang

suami dan ayah yang tidak bisa memberi

nafkah.

- Klien selalu memendam perasaannya

ketika ada masalah

DO :

- Klien kooperatif

- Nada bicara rendah ketika sedang

berinteraksi dengan perawat

Peran diri tidak efektif.

2. DS :

- Klien mengatakan jarang bergaul dengan

teman-temanya.

- Klien mengatakan ingin pulang dan ingin

bekerja selayaknya tetangga tidak

mengunjunginya.

Isolasi sosial

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

40

- Klien mengatakan bahwa ia merasa tidak

berguna dan tidak berharga.

DO :

- Kontak mata ada namun sulit

dipertahankan

- Selama sakit klien tampak sering

menyendiri, dan tidak mau berkomunikasi

dengan orang lain.

3. DS :

- Klien mengatakan jarang ikut kegiatan

masyarakat seperti tahlilan.

- Klien mengatakan bergaul dengan orang

tertentu saja

DO :

- Klien berbicara lambat, nada rendah sering

menunduk.

- Klien tampak kurang bersemangat, klien

hanya diam, lebih banyak tiduran di kamar.

- Kontak mata sulit di pertahankan.

Harga diri rendah

Daftar Masalah Keperawatan

1. Harga diri rendah

2. Isolasi Sosial

3. Peran diri tidak efektif

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

41

Pohon Masalah

M. Diagnosa Keperawatan

- Harga diri rendah

- Isolasi sosial

- Peran diri tidak efektif

Isolasi sosial

Harga diri rendah

Peran diri tidak efektif

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

42

N. RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. S

Ruang : Irawan

No. RM : 07 53 26

PerencanaanNo

No

Dx.

Diagnosa

Keperawatan Tujuan Kriteria EvaluasiIntervensi ttd

1 1 Harga diri

rendah

TUM:

Klien dapat

berhubungan

sosial dengan

orang lain

secara optimal

TUK:

Klien dapat

membina

hubungan

saling percaya

1.1 Ekspresi

wajah

bersahabat,

menunjukkan

rasa senang, ada

kontak mata,

mau berjabat

tangan, mau

menyebutkan

nama, mau

menjawab

salam, klien mau

duduk

berdampingan

dengan perawat,

mau

mengutarakan

masalah yang

dihadapi

1.1.1 Bina hubungan

saling percaya dengan

mengungkapkan

prinsip komunikasi

terapeutik

a. Sapa klien dengan

ramah baik verbal

maupun non verbal

b. Perkenalkan diri

dengan sopan

c. Tanyakan nama

lengkap klien dan

nama panggilan

yang disukai klien

d. Jelaskan tujuan

pertemuan

e. Jujur dan menepati

janji

f. Tunjukkan sikap

empati dan

menerima klien apa

adanya

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

43

g. Beri perhatian

kepada klien dan

perhatikan

kebutuhan dasar

klien

Rasionalisasi :

hubungan saling

percaya merupakan

dasar untuk hubungan

interaksi selanjutnya

TUK 2

Klien dapat

mengklasifikasi

kemampuan

dan aspek

positif yang

dimiliki

2.1 Daftar

kemampuan

yang dimiliki

klien di

rumah sakit,

rumah dan

sekolah

tempat kerja

2.2 Daftar positif

keluarga

2.3 Daftar positif

lingkungan

klien

2.1.1 Diskusikan

kemampuan dan

aspek positif

yang dimiliki

dan buat daftar

2.2.1 Setiap bertemu

klien

dihindarkan dari

memberi

penilaian negatif

2.3.1 Utamakan pada

kemampuan

aspek positif

klien

Rasionalisasi :

identifikasi

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki

memudahkan perawat

dalam melakukan

intervensi dan

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

44

meningkatkan

kepercayaan diri klien

TUK 3

Klien dapat

menilai

kemampuan

yang

digunakan

3.1 Klien

menilai

kemampuan

yang dapat

digunakan di

RS

3.2 Klien

menilai

kemampuan

yang dapat

digunakan di

RS

3.1.1 Diskusikan

dengan klien

kemampuan

yang masih

dapat digunakan

selama sakit

3.1.2 Diskusikan

kemampuan

yang dapat

dilanjutkan di

RS

3.1.3 Berikan pujian

Rasionalisasi : upaya

mengurangi efek

hospitalisasi

TUK 4

Klien dapat

menetapkan

dan

merencanakan

kegiatan sesuai

dengan

kemampuan

yang dimiliki

4.1 Klien

memiliki

kemampuan

yang akan

dilatih

4.2 Klien

mencoba

4.3 Susun jadwal

harian

4.1.1 Meminta klien

untuk memilih

satu kegiatan

yang mau

dilakukan di RS

4.1.2 Bantu klien

melakukannya

jika perlu diberi

contoh

4.1.3 Beri pujian atas

keberhasilan

klien

4.1.4 Diskusikan

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

45

jadwal kegiatan

harian atas

kegiatan yang

telah dilatih

Rasionalisasi :

meningkatkan

penerimaan terhadap

kemampuan yang

dimiliki

TUK 5

Klien dapat

melakukan

kegiatan sesuai

kondisi sakit

dan

kemampuannya

5.1 Klien

melakukan

yang telah

dilatih

(mandiri,

dengan

bantuan atau

tergantung)

5.2 Klien

mampu

melakukan

kegiatan

secara

mandiri

5.1.1 Beri kesempatan

pada klien untuk

mencoba

kegiatan yang

telah

direncanakan

5.1.2 Beri pujian atas

keberhasilan

klien

5.1.3 Diskusikan

kemungkinan

pelaksanaan di

rumah

Rasionalisasi :

memberikan

kesempatan pada klien

untuk merasakan

keberhasilan

menggunakan

kemampuan yang

dimiliki

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

46

TUK 6

Klien dapat

memanfaatkan

sistem

pendukung

yang ada

6.1 Keluarga

memberi

dukungan

dan pujian

6.2 Keluarga

memahami

jadwal

kegiatan

harian klien

6.1.1 Beri pendidikan

kesehatan pada

keluarga tentang

cara merawat

klien HDR

6.1.2 Bantu keluarga

memberikan

dukungan

selama klien

dirawat

6.1.3 Bantu keluarga

menyiapkan

lingkungan di

rumah

6.1.4 Jelaskan cara

melaksanakan

jadwal kegiatan

klien di rumah

6.1.5 Anjurkan

memberi pujian

pada klien setiap

berhasil

Rasionalisasi :

dukungan keluarga

meningkatkan derajat

kesembuhan klien

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

47

O. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama klien : Tn. S

Ruang : Irawan

No Rm : 07 53 26

Tgl/

jam

No

DxImplementasi Keperawatan Evaluasi TTD

18/01

2011

08.30

1 TUK 1

Membina hubungan saling

percaya

a. Menyapa dan memberi salam

b. Memperkenalkan diri dengan

menyebut nama lengkap,

nama panggilan, alamat dan

berjabat tangan

c. Menanyakan nama lengkap

klien, nama panggilan serta

asal

d. Menjelaskan tujuan

pertemuan yaitu ingin

membantu menyelesaikan

masalah klien

S : “Wa’alaikum salam…”

“nama saya Tn.S, biasa

dipanggil Tn.S, saya

berasal dari Semarang.

Klien menjawab

pertanyaan perawat “Hobi

saya membuat peralatan

keluarga. Tetapi kegiatan

saya bekerja di proyek.

O : Klien mau berjabat tangan

dengan perawat

Klien tersenyum, kontak

mata cukup, duduk

berdampingan dengan

perawat, nada bicara

rendah/ pelan, klien mau

menceritakan kemampuan

dan aspek positif yang

dimiliki

Klien kooperatif saat

bicara dengan perawat

A : TUK 1 tercapai

Klien mau menyebut nama

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

48

lengkap, nama yang

disukai serta alamat

P : P : optimalkan TUK 1

Lanjutkan TUK 2 dan 3

K : katakan pada klien

bahwa perawat ingin

membantu klien dan ingin

menjadi teman klien

Katakan bahwa perawat

siap kapan saja klien mau

bercerita tentang masalah

yang dihadapi

18/01

2011

09.00

TUK 2

a. Memualisasi TUK 2

b. Tanyakan pada klien tentang

kemampuan dan aspek positif

yang dimiliki klien

c. Memberikan reinforcement

positif atas keberhasilan klien

mengungkapkan segala

kemampuan klien

d. Menyampaikan kontrak waktu

untuk pertemuan berikutnya

S : Klien menjawab pertanyaan

perawat “kemampuan

positif yang saya miliki

suka membantu pekerjaan

rumah tangga seperti

mencuci piring, gelas, atau

sendok, juga menyapu

lantai.

O : Klien tersenyum, kontak

mata cukup, nada bicara

rendah/pelan, klien mau

menceritakan aspek positif

yang dimiliki. Klien

kooperatif saat bicara

dengan perawat.

A : TUK 2 tercapai. Klien

mau menceritakan

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki.

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

49

P : P : optimalkan TUK 2

Lanjutkan TUK 3.

K : Katakan pada klien bahwa

perawat ingin membantu

klien dan ingin menjadi

teman klien. Memotivasi

klien untuk

melakukan/mengerjakan

aspek positif yang dimiliki

oleh klien. Kontrak waktu

untuk pertemuan

berikutnya. Anjurkan

untuk mengingat nama

perawat.

18/01

2011

09.10

TUK 3

Klien dapat menilai kemampuan

yang digunakan

- Mengucapkan salam

- Mengajak klien untuk

berbincang-bincang sesuai

kontrak sebelumnya

- Mengingatkan kembali

(identitas / nama perawat)

- Bertanya pada klien tentang

kontrak hari ini

- Mendiskusikan kemampuan

klien yang dapat dilakukan

selama di rumah sakit atau di

rumah

S : Klien mengatakan

wa’alaikum salam

“Mba Tri”

Klien mengatakan tadi

malam tidurnya nyenyak,

makannya habis, obatnya

sudah diminum

Klien mengatakan

perasaannya lebih baik

dari kemarin

Klien memilih menyapu

O : Klien mau menjawab

salam

Klien mau berjabat tangan

dengan perawat

Klien tersenyum, kontak

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

50

mata cukup, duduk

berdampingan dengan

perawat, nada bicara

rendah

Klien mau mencoba

pilihannya

Klien melakukan kegiatan

dengan baik

Klien kooperatif saat

bicara dengan perawat

A : TUK 3 tercapai

Klien mau menilai

kemampuan yang

digunakan

P : P : optimalkan TUK 3

Lanjutkan TUK 4 dan 5

K : katakan bahwa perawat

siap kapanpun klien mau

bercerita tentang masalah

yang dihadapi

Anjurkan klien untuk

mengingat nama perawat

Anjurkan klien membuat

jadwal kegiatan sehari-

hari

19/01

2011

08.30

TUK 4

Klien dapat menetapkan dan

merencanakan kegiatan sesuai

dengan kemampuan yang

dimiliki

- Mengucapkan salam

S : “Wa’alaikum salam”

Klien mengatakan” mba

Tri”

Klien mengatakan akan

mencuci gelas dan sendok

setelah makan siang

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

51

- Mengajak klien untuk

berbincang-bincang sesuai

kontrak sebelumnya dengan

klien

- Mengingatkan kembali

identitas perawat

- Bertanya kepada klien tentang

kontrak hari ini

- Mendiskusikan dengan klien

kemampuan klien yang dapat

dilakukan selama sakit atau di

rumah

- Memberikan kertas jadwal

kepada klien beserta

bolpoinya

- Merencanakan bersama klien

aktivitas yang dapat dilakukan

setiap hari sesuai kemampuan

- Mendiskusikan kemampuan

yang dapat dilanjutkan

penggunaannya

Klien mengatakan mau

membuat jadwal kegiatan

sehari-hari

O : Klien duduk, disamping

perawat

Klien mau berjabat tangan

Klien ingat nama perawat

Klien kooperatif

Klien membuat jadwal

kegiatan

Klien tersenyum

A : TUK 4 klien mampu

merencanakan kegiatan

yang akan dilakukan

sesuai kemampuannya

Klien menulis beberapa

jadwal bersama perawat

TUK 4 terpenuhi

P : P : optimalkan TUK 4

Lanjutkan TUK 5

K : motivasi klien untuk

merencanakan dalam

daftar / jadwal yang telah

dibuat

19/01

2011

12.45

TUK 5

Klien dapat melakukan kegiatan

sesuai dengan kondisi sakit dan

kemampuannya

- Mengucapkan salam

- Mengajak klien berbincang

sesuai kontrak sebelumnya

S : “Wa’alaikum salam”

“mba Tri”

Klien mengatakan sudah

menulis daftar / jadwal

Klien mau berjabat tangan

O : Klien Memperagakan apa

yang ada pada daftar

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

52

19/01/

2011

09.00

2

- Mengingatkan kembali

identitas perawat

- Mengingatkan kembali topik

yang akan dibahas

- Memberikan kesempatan

kepada klien untuk mencoba

kegiatan yang ada pada jadwal

- Memberi pujian atas

keberhasilannya

- Mendiskusikan kemungkinan

pelaksanaan di rumah

Sp1p

1. Membantu klien

mengidentifikasi penyebab

menarik diri

2. Membantu klien

mengidentifikasi manfaat

berhubungan dengan orang

lain.

3. Membantu klien

mengidentifikasi kerugian

tidak berhubungan

Klien mencuci piring,

gelas dan sendok

A : TUK 5 klien dapat

melakukan kegiatan sesuai

kondisi sakit dan

kemampuannya

Klien mencuci piring,

gelas dan sendok di depan

perawat

TUK 5 terpenuhi

P : P : optimalkan TUK 5,

K : motivasi untuk

melakukannya baik di

rumah sakit ataupun di

rumah

Katakan pada klien bahwa

perawat merasa senang

karena mau

mempraktekan

S :

- klien mengatakan

keuntungan dalam

berkenalan dengan orang

lain yaitu dapat

mempunyai teman

banyak.

- klien mengatakan

kerugian tidak berkenalan

dengan orang lain yaitu

tidak mempunyai teman.

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

53

berhubungan dengan orang

lain.

4.

embantu klien untuk

berkenalan dengan satu

orang

5.

embantu klien untuk

memasukan dalam jadwal

kegiatan harian

6.

erminasi

Mengingatkan klien untuk

melakukan kemampuan

yang sudah dilatih dan

memotivasi klien untuk

tetap semangat dalam

menghadapi masalah.

- klien mampu

berkenalan “nama saya

Tn S,alamat saya

Pekalongan, hobi saya

tidur.

O:

- Pasien kurang

kooperatif

- Pasien menunduk

- Kontak mata

kurang

A:

- Pasien tidak dapat

menyebutkan penyebab

menarik diri.

- Pasien dapat

menyebutkan manfaat

berhubungan dengan

orang lain

- Pasien dapat

menyebutkan kerugian

tidak berhubungan

dengan orang lain

- Pasien mampu

berkenalan dengan satu

orang.

Pp:

- Pertahankan Sp1p

Pk:

- Anjurkan pasien

untuk melakukan

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trihendriy... · Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa

54

kemampuan yang sudah

diajarkan untuk dilakukan

di rumah.

- Anjurkan setiap

kegiatan dimasukan

dalam jadwal kegiatan

harian

- Anjurkan pada

klien untuk minum obat

secara teratur dirumah

- Anjurkan pada

klien untuk rutin kontrol

jika obat sudah habis.