BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga -...

32
7 BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga Banyak ahli mendefinisikan tentang keluarga sesuai dengan perkembangan sosialdi masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan definisi keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan (1986) menguraikan definisi keluarga adalah : “ Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental emosional serta sosial dari tiap anggota keluarga. Bailon dan Maglaya (1989) mendefinisikan sebagai berikut : “ Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Departemen Kesehatan R.I. 1998 Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan dalam saling ketergantungan.

Transcript of BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga -...

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

7

BAB II

KONSEP DASAR

A. Keluarga

Banyak ahli mendefinisikan tentang keluarga sesuai dengan

perkembangan sosialdi masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan definisi

keluarga menurut beberapa ahli.

Duvall dan Logan (1986) menguraikan definisi keluarga adalah :

“ Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan

adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan

meningkatkan perkembangan fisik, mental emosional serta sosial dari tiap

anggota keluarga.

Bailon dan Maglaya (1989) mendefinisikan sebagai berikut :

“ Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena

hubungan darah, perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam

suatu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya

masing-masing menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Departemen Kesehatan R.I. 1998

Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari

kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu

tempat dibawah suatu atap dalam keadaan dalam saling ketergantungan.

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

8

WHO 1969

Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan

melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.

Bergess (1962)

Keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai ikatan

perkawinan, keturunan atau hubungan sedarah atau hasil adopsi , anggota

tinggal bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan berkomunikasi

dalam peran sosial, serta mempunyai kebiasaan/ kebudayaan yang berasal

dari masyarakat, tetapi mempunyai keunikan tersendiri.

Dari pengertian diatas tentang keluarga maka dapat disimpulkan

bahwa karakteristik keluarga dalah sebagai berikut :

1. Terdiri atas dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,

perkawinan, atau adopsi.

2. Anggoata keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka

tetap memperhatikan satu sama lain.

3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing

mempunyai peran sosial, suami, istri, anak, kakak, adik.

4. Mempunyai tujuan yaitu : menciptakan dan mempertahankan budaya dan

meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

Dari uraian diatas menunjukkan bahwa keluarga juga merupakan

sistem. Sebagai sistem keluarga mempunyai anggota yaitu : ayah, ibu dan

anak atau semua individu yang tinggal didalam rumah tangga tersebut.

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

9

Anggota keluarga tersebut saling berinteraksi, intelerasi dan interdependensi

untuk mencapai tujuan bersama.

Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat

dipengaruhi oleh supra sistemnya yaitu: lingkungan atau masyarakat dan

sebaliknya sebagai sub sistem dari lingkungan atau masyarakat, keluarga

dapat mempengaruhi masyarakat (suprasistem). Oleh karena itu betapa

pentingnya peran dan fungsi keluarga dalam membentuk manusia sebagai

anggota masyarakat yang sehat bio-psiko-sosial dan spiritual. Jadi sangat

tepat bila keluarga sebagai titik sentral pelayanan keperawatan. Diyakini

bahwa keluarga yang sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan

mewujudkan masyarakat yang sehat.

B. Struktur Keluarga

1. Macam-macam struktur keluarga

Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :

a. Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis

ayah.

b. Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

10

c. Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

istri.

d. Patrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

suami.

e. Keluarga kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga,

dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena

adanya hubungan dengan suami istri. (Nasrul Effendy, 1998)

2. Cirri-ciri struktur keluarga

a. Terorganisasi

Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.

b. Ada keterbatasan

Setiap anggota keluarga memiliki kebebasan tetapi mereka juga

mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya

masing-masing.

c. Ada perbedaan dan kekhususan

Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-

masing. (Anderson Carter)

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

11

Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas :

a. Pola dan proses komunikasi

Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila

dilakukan secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, dan ada

hierarki kekuatan.

Komunikasi dalam keluarga di katakan tidak berfungsi

apabila tertutup, adanya isu atau berita negatif, tidak berfokus

pada satu hal, dan selalu mengulang isu dan pendapat sendiri.

Karakteristik komunikasi berfungsi untuk :

1) Karakteristik pengirim

a) Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat.

b) Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.

c) Selalu meminta dan menerima umpan balik.

2) Karakteristik penerima

a) Siap mendengarkan.

b) Memberikan umpan balik.

c) Melakukan validasi.

b. Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai

dengan posisi sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa

bersifat formal atau non formal.

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

12

c. Struktur kekuatan dan struktur nilai

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual)

dari individu untuk mengontrol, mempengaruhi, atau mengubah

perilaku orang lain ke arah positif. Ada beberapa macam tipe

struktur kekuatan :

1) Legitimate power (power).

2) Referent power (ditiru).

3) Reward power (hadiah).

4) Coercive power (paksa).

5) Affective power.

6) Expert power (keahlian).

d. Struktur Norma dan nilai

Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan dan mengikat

anggota keluarga dalam budaya tertentu. Norma adalah pola

perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan

keluarga, dan lingkungan sekitar masyarakat keluarga.

C. Tipe Keluarga

Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari

berbagai macam pola kehidupan.Sesuai dengan perkembangan sosial maka

tipe keluarga berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran

serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu

mengetahui berbagai tipe keluarga.

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

13

1. Tipe keluarga tradisional

a. Keluarga inti

Yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri, dan anak

(kandung atau angkat).

b. Keluarga besar

Yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai

hubungan darah, misalnya : kakek, nenek, keponakan, paman, bibi.

c. Keluarga “Dyad”

Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak.

d. Single parent

Suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu) dengan

anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian

atau kematian.

e. Single Adult

Suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa (misalnya

seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau

kuliah ).

2. Tipe keluarga non tradisional

a. Commue family yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah hidup

serumah.

b. Orang tua (suami istri) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak

hidup dalam satu rumah tangga.

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

14

c. Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis (laki-laki) hidup satu

rumah tangga.

D. Fungsi Keluarga

Fungsi dan tugas keluarga.

Dalam suatu keluarga ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga

sebagai berikut :

1. Fungsi biologis

a. Untuk meneruskan keturunan.

b. Memelihara dan membesarkan anak.

c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

2. Fungsi psikologis

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga.

b. Memberikan perhatian diantara keluarga.

c. Memberikan kedewasaan kepribadian anggota keluarga.

d. Memberikan identitas keluarga.

3. Fungsi sosialisasi

a. Membina sosialisasi pada anak.

b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan masing-masing.

c. Meneruskan nilai-nilai budaya.

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

15

4. Fungsi ekonomi

a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

b. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa

yang akan datang.

5. Fungsi pendidikan

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan,

dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang

dimilikinya.

b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating

dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Dalam sebuah keluarga ada beberapa tugas dasar didalamnya

terdapat delapan tugas pokok didalamnya yaitu sebagai berikut :

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.

b. Memelihara sumber-sumber daya dalam keluarga.

c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan

kedudukannya masing-masing.

d. Sosialisasi antar anggota keluarga.

e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.

f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih

luas.

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

16

h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

(Nasrul Effendy, 1998 : 37)

Friedmann (1986) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga,

sebagai berikut :

a. Fungsi afektif (The Affective Function).

Fungsi efektif berhubungan erat dengan fungsi internal

keluarga, yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif

berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan

melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan

kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.

Tiap anggoata keluarga saling mempertahankan iklim yang

positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan melalui

interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian, keluarga

yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga

dapat mengembangkan konsep diri positif.

Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam

melaksanakan fungsi afektif adalah :

1) Memelihara saling asuh (mutual nurturance)

Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima,

dan saling mendukung antar anggota.

2) Keseimbangan saling menghargai

Adanya sikap saling menghargai dengan mempertahankan

iklim yang positif dimana tiap anggota diakui serta dihargai

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

17

keberadaan dan haknya sebagai orang tua maupun sebagai anak,

sehingga fungsi afektif tercapai.

3) Pertalian dan identifikasi.

Kekuatan yang besar dibalik persepsi dan kepuasan dari

kebutuhan-kebutuhan individu dalam keluarga adalah pertalian

(bonding) atau kasih sayang (attechment). Kasih sayang adalah

ikatan emosional yang relative unik dan abadi antara dua orang

tertentu. Ikatan dimulai sejak pasangan sepakat memulai hidup

baru.

Hubungan dikembangkan dengan hubungan orang tua dan

anak melalui proses identifikasi. Identifikasi merupakan unsur

penting dalam pertalian dan inti dari hubungan keluarga.

4) Keterpisahan dan keterpaduan

Untuk merasakan dan memenuhi kebutuhan psikologis,

anggota keluarga harus mencapai pola keterpisahan (separatness)

dan keperpaduan yang memuaskan .

b. Fungsi sosialisasi (The Socialization Function).

Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi.

Sosialisasi dimulai pada saat lahir dan akan diakhiridengan kematian.

Pada setiap tahap perkembangan keluarga dan individu (anggota

keluarga) dicapai melalui interaksi atau hubungan yang diwujudkan

dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

18

serta perilaku melalui hubungan dan interaksi dalam keluarga,

sehingga individu mampu berperan di masyarakat.

c. Fungsi reproduksi (The Reproductive Function).

Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan

keturunan dan menambah sumber daya manusia.

d. Fungsi ekonomi (The Economic Function).

Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan seperti :

sandang, pangan dan papan maka keluarga memerlukan sumber

keuangan.

e. Fungsi perawatan kesehatan (The Health Care Function)

Fungsi keperawatan kesehatan merupakan pertimbangan vital

dalam pengkajian keluarga yang memerlukan penyadiaan kebutuhan-

kebutuhan fisik, seperti : makanan, pakaian, tempat tinggal, dan

perawatan kesehatan. Jika dilihat dari perspektif masyarakat, keluarga

merupakan sistem dasar, dimana perilaku sehat dan perawatan

kesehatan diatur, dilaksanakan dan diamankan.

Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :

(Friedman, 1998)

a. Mengenal masalah kesehatan.

b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah tangga yang

sehat.

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

19

e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas

kesehatan masyarakat.

E. Keluarga Sebagai Suatu Sistem

Keluarga merupakan unit pelayanan dasar di masyarakat dan juga

merupakan perawat utama dalam anggota keluarga. Keluarga akan berperan

banyak terutama dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota

keluarga. Sebagai satu sistem akan terjadi saling interaksi, intelerasi, dan

interdependensi antara sub-sub sistem di dalam keluarga. Dengan kata lain

salah satu anggota keluarga mengalami gangguan , maka sistem keluarga

secara keseluruhan akan terganggu.

1. Definisi sistem.

Kumpulan dari beberapa bagian fungsional yang saling

berhubungan dan tergantung satu dengan yang lain dalam waktu tertentu

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Alasan keluarga disebut sistem.

a. Keluarga mempunyai sub sistem yaitu : anggota, fungsi, peran,aturan,

budaya,dan lainnya yang dipelajari dan dipertahankan dalam

kehidupan keluarga.

b. Terdapat saling berhubungan dan ketergantungan antar sub sistem.

c. Merupakan unit (bagian) terkecil dari masyarakat yang dapat

mempengaruhi supra sistemnya.

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

20

Keluarga merupakan sistem sosial karena terdiri dari kumpulan dua

orang atau lebih yang mempunyai peran sosial yang berbeda dengan ciri

saling berhubungan dan tergantung antar individu. Komponen-komponen

sistem :

Gambar 1 komponen dalam keluarga

Gambar diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Masukan atau input, terdiri dari : anggota keluarga, struktur keluarga,

fungsi keluarga, aturan dari lingkungan (masyarakat) sekitar (luas)

budaya, agama, dan sebagainya.

2) Proses (throughput) merupakan proses yang terjadi dalam

melaksanakan fungsi keluarga.

Lingkungan

Masukan proses keluaran

Umpan balik

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

21

3) Keluaran (output) adalah hasil dari suatu proses yang berbentuk

prilaku keluarga : perilaku sosial, perilaku kesehatan, perilaku

keagamaan, perilaku sebagai warga negara dan yang lainnya.

4) Umpan balik (feedback) adalah sebagai pengontrol dalam masukan dan

proses yang berasal dari perilaku keluarga yang ditampakkan pada

lingkungan/masyarakat disekitar.

3. Karakteristik keluarga sebagai sistem.

a. Pola komunikasi keluarga

1) Sistem terbuka

Langsung, jelas, spesifik, tulus, jujur, tanpa hambatan.

2) Sistem tertutup

Tidak langsung, tidak jelas, tidak spesifik, tidak selaras, sering

menyalahkan, kacau dan membingungkan.

b. Aturan keluarga

1) Sistem terbuka

Hasil musyawarah, tidak tertinggal zaman, berubah sesuai

kebutuhan keluarga, bebas mengeluarkan pendapat.

2) Sistem tertutup

Ditentukan tanpa musyawarah, tidak sesuai perkembangan,

mengikat, tidak sesuai, kebutuhan dan pendapat terbatas.

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

22

c. Perilaku anggota keluarga

1) Sistem terbuka

Sesuai dengan kemampuan keluarga, memiliki kesiapan,

mampu berkembang sesuai kondisi, harga diri : percaya diri,

mengikat, dan mampu mengembangkan dirinya.

2) Sistem tertutup

Memiliki sikap melawan, kacau, tidak siap (selalu

tergantung), tidak berkembang, harga diri : kurang percaya diri,

ragu-ragu dan kurang dapat dukungan untuk mengembangkan

diri.

F. Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah (Berginning

Family)

Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada

sistem keluarga yang meliputi : perubahan pola interaksi dan hubungan antara

anggotanya disepanjang waktu. Siklus perkembangan keluarga merupakan

komponen kunci dalam setiap kerangka kerja yang memandang keluarga

sebagai suatu sistem.Pada setiap tahapan keluarga memiliki tugas

perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan

sukses.

Kerangka perkembangan keluarga menurut Evelyn Duvall

memberikan pedoman untuk memriksa serta menganalisis perubahan dan

perkembangan tugas-tugas dasar yang ada dalam keluarga selama siklus

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

23

kehidupan mereka. Tingkat perkembangan keluarga ditandai oleh usia anak

yang tertua.

Tahap perkembangan keluarga baru menikah (berginning

family)

Tahap perkembangan keluarga baru menikah sering juga disebut

dengan keluarga tahap 1.Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing

individu, yaitu suami dan istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang

sah dan meninggalkan keluarga masing-masing, dalam arti secara psikologis

keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru.

Dua orang yaitu suami dan isttri yang membentuk keluarga baru

tersebut perlumempersiapkan kehidupan yang baru karena keduanya

membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari. Masing-masing

pasangan menghadapi perpisahan dengan keluarga orang tuanya dan memulai

membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan

masing-masing. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi

dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Misalnya kebiasaan : makan,

tidur, bangun pagi, bekerja dan sebagainya.

Tugas perkembangan pada keluarga pasangan baru menikah (keluarga

tahap 1) adalah :

1. Membina hubungan intim dan kepuasaan bersama.

2. Menetapkan tujuan bersama.

3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.

4. Merencanakan untuk memiliki anak, KB.

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

24

5. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk

menjadi orang tua.

Menurut Carter dan Mc.Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985 tugas

perkembangan keluarga pasangan baru meliputi :

1. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

2. Mengubungkan jaringan persaudaraan secara armonis.

3. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)

Fungsi perawat selain melakukan kegiatan asuhan keperawatan juga

melakukan konsultasi, misalnya : tentang KB, perawatan pre natal dan

komunikasi. Kurangnya informasi tentang berbagai hal tersebut dapat

menimbulkan masala seksual, emosional, rasa takut atau cemas, rasa bersalah,

kehamilan yang tidak direncanakan.

G. Peran Keluarga Dan Peran Perawat Keluarga

1. Peran

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang

lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem (Kozier,

Barbara 1995 : 7). Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam

maupun dari luar dan bersifat stabil.

Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan

aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan

formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

25

menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara professional

sesuai dengan kode etik professional.

2. Peran keluarga

Setiap posisi formal dalam keluarga adalah peran-peran yang

terkait, yaitu sejumlah perilaku yang kurang lebih bersifat homogen.

Keluarga membagi peran secara merata kepada para anggota keluarga

seperti cara masyarakat membagi peran-perannya. Peran yang formal yang

setandar terdapat dalam keluarga (pencari nafkah, ibu rumah tangga,

pengasuh anak, menejer keuangan, dan tukang masak). Peran dasar yang

membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah dan istri-ibu antara lain

sebagai berikut.

a. Peran sebagai provider atau penyedia.

b. Sebagai pengatur rumah tangga.

c. Perawatan anak, baik yang sehat maupun yang sakit.

d. Sosialisasi anak.

e. Rekreasi.

f. Persaudaraan (kinship), memlihara hubungan keluarga paternal dan

maternal.

g. Peran terapeutik (memnuhi kebutuhan afektif dari pasangan).

h. Peran seksual.

Peran informal keluarga

Peran-peran informal keluarga bersifat implisit, biasanya tidak

tampak, dimaikan hanya untuk meenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

26

individu dan / untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga(Satir, 1967).

Kievit, 1968 menerangkan bahwa, peran informal mempunyai tuntutan

yang berbeda, tidak terlalu didasarkan pada usia, jenis kelamin melainkan

lebih didasarkan pada atribut-atribut personalitas atau keperibadian

anggota keluarga individual. Beberapa contoh peran informal yang bersifat

adaptif dan merusak kesejahteraan keluarga diantaranya sebagai berikut.

Peran adaptif antara lain:

a. Pendorong

b. Pengharmonis

c. Inisiator-kontributor

d. Pendamai

e. Pencari nafkah

f. Perawatan keluarga

g. Penghubung keluarga

h. Pionir keluarga

i. Sahabat, penghibur, dan coordinator

j. Pengikut dan saksi

3. Peran perawat keluarga

Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang

ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan

keluarga yang sehat. Fungsi perawat membantu keluarga untuk

menyelesaikan kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

27

keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Peran

perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah:

a. Educator

Perawat kesehatan keluarga harus mampu memberikan pendidikan

kesehatan kepada keluarga, agar keluarga dapat melakukan program

asuhan kesehatan keluarga secara mandiri dan bertanggung jawab

terhadap masalah keehatan keluarga.

b. Coordinator

Koordinasi merupakan salah satu peran utama perawat yang bekerja

dengan keluarga.Misalnya klien yang pulang dari rumah sakit

memerlukan perawatan lanjutan dirumah, maka perlu koordinasi

lanjutan asuhan keperawatan dirumah.

c. Pelaksana perawatan dan pengawas perawatan langsung

Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik dirumah, klinik

maupun di rumah sakit bertanggung jawab memberikan perawatan

langsung atau mengawasi keluarga memberikan perawatan pada

anggota keluarga yang sakit.

d. Pengawas kesehatan

Perawat mempunyai tugas melakukan home visit yang teratur untuk

mengidentifikasi attau melakukan pengkajian tentang kesehatan

keluarga.

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

28

e. Konsultan atau penasehat

Perawat sebagi nara sumber bagi keluarga didalam mengatasi masalah

kesehatan.

f. Kolaborasi

Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah

sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap

kesehatan keluarga yang optimal.

g. Advokasi

Perawat sebagai advokat klien harus dapat melindungi hak dan

kewajiban klien.

h. Fasilitator

Peran perawat disini adalah membantu keluarga didalam menghadapi

kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya.

i. Penemu kasus

Perawat berperan mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini,

sehingga tidak terjadi penyakit yang mewabah.

j. Modifikasi lingkungan

Perawat juga harus berperan dalam memodifikasi lingkungan, baik

lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar dapat tercipta

lingkungan yang sehat.

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

29

H. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang

diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu

menyelesaikan masalah kesehtan keluarga tersebut dengan menggunakan

pendekatan proses keperawatan.

Asuhan keperawatan keluarga juga didefinisikan suatu rangkain

kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai

anggota keluarga, pada tatanan komunitas dengan menggunakan proses

keparawatan, berpedoman pada standar keperawatan, berlandaskan pada etika

dan etiket keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab

keperawatan (kelompok kerja keperawatan CHS, 1994; Mc Closkey & grace,

2001)

Menurut teori / model family center nursing friedman, meliputi 7

komponen pengkajian yaitu :

Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai berikut :

1. Pengkajian

a. Data umum

1) Identitas kepala keluarga

2) Komposisi kepala keluarga

3) Genogram

4) Tipe keluarga

5) Suku bangsa

6) Agama

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

30

7) Status social ekonomi keluarga

8) Aktifitas rekreasi keluarga

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembengan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari

keluarga ini.

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum

terpenuhi serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut

belum terpenuhi.

3) Riwayat keluarga inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang

meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-

masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit

(status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa

digunakan keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan

kesehatan.

4) Riwayat keluarga sebelumnya

Menjelaskan mengenai riwayat penyakit keturunan dan penyakit

menular pada keluarga serta riwayat kebiasaan / gaya hidup yang

mempengaruhi kesehatan.

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

31

c. Pengkajian lingkungan

1) Karakteristik rumah yang meliputi : ukuran rumah (luas rumah),

kondisi dalam dan luar rumah, kebersihan rumah, ventilasi rumah,

saluran pembuangan air limbah, air bersih, pengelolaan sampah,

kepemilikan rumah, kamar mandi / WC, denah rumah.

2) Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal,

Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas

setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan /

kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang

mempengaruhi kesehatan.

3) Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga

berpindah tempat.

4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk

berkumpul bersama, serta perkumpulan yang ada. Sejauhmana

keluarga berinteraksi dengan masyarakat (organisasi sosial yang

diikuti oleh anggota keluarga)

5) System pendukung keluarga

Yang termasuk pada system pendukung keluarga adalah jumlah

anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki

keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

32

fisik, fasilitas psikologi dan dukungan dari anggota keluarga dan

fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.

d. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga

serta cara keluarga memecahkan masalah.

2) Struktur kekuatan keluarga

Menjelaskan kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan

mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku. Respon keluarga

bila ada anggota keluarga yang mengalami masalah, serta power

yang digunakan keluarga.

3) Struktur peran

Menjelaskan peran dari masing–masing anggota keluarga baik

secara formal maupun informal.

4) Nilai dan norma keluarga.

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga,

yang berhubungan dengan keluarga.

e. Fungsi keluarga

1) Fungsi afektif

Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga,

perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga

terhadap anggota keluarga lainnya, bagimana kehangatan tercipta

Page 27: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

33

pada anggota keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan

sikap saling menghargai.

2) Fungsi sosialisasi

Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan

dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin,

norma, budaya dan perilaku, serta bagaimana memperkenalkan

anggota anggota keluarga dengan dunia luar.

3) Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi perawatan kesehatan terkait 5 fungsi kesehatan keluarga

yaitu bagaimana keluarga mengenal masalah, mengambil

keputusan, merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan,

dan memodifikasi lingkungan.

Kondisi perawatan kesehatan ditujukan pada seluruh anggota

keluarga (bukan hanya kalau sakit diapakan tetapi bagaimana

prevensi / promosi).

4) Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksikeluarga adalah:

Berapa jumlah anak yang direncakan oleh keluarga , bagaimana

keluarga merencakan jumlah anggota keluarga, adakah penggunaan

alat kontrasepsi.

Page 28: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

34

f. Stress dan koping keluarga

1) Stressor jangka pendek dan stressor jangka panjang

Stesor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan.

Stesor jangka panjang yaitu stesor yang dialami keluarga yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.

2) Respon keluarga terhadap stress

Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap

situasi / stesor.

3) Strategi koping yang digunakan

Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi

permasalahan.

4) Strategi adaptasi disfungsional

Menjelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang

digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. Adakah cara

keluarga mengatasi masalah secara maladaptive.

g. Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap

petugas kesehatan yang ada.

Pemeriksaan fisik ( Head to toe)

2. Perumusan diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang

didapatkan pada pengkajan.

Page 29: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

35

Tipologi dari diagnosis keperawatan :

a. Aktual (terjadi defisit / gangguan kesehatan)

Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari

gangguan kesehatan.

Diagnosa gangguan digunakan bila sudah timbul gangguan / masalah

kesehatan dikeluarga, didukung dengan adanya beberapa data

maladaptive. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga nyata / sign

(S).

Perumusan problem (P) merupakan respon terhadap gangguan

pemenuhan kebutuhan dasar. Sedangkan etiologi (E) mengacu pada 5

tugas keluarga yaitu:

1) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, meliputi :

Persepsi terhadap keparahan penyakit, pengertian, tanda dan

gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah.

2) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, meliputi:

Sejauhmana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya

masalah, masalah yang dirasakan keluarga, keluarga menyarah

terhadap masalah yanga dialami, sikap negatif terhadap masalah

kesehatan, kurang percaya terhadap tenaga kesehatan, serta

informasi yang salah.

Page 30: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

36

3) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,

meliputi:

Bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakit, sifat dan

perkembangan keluarga perawatan yang dibutuhkan, sumber-

sumber yang ada dalam keluarga, sikap keluarga terhadap yang

sakit.

4) Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan, meliputi:

Keuntungan / manfaat pemeliharaan linhkungan, pentingnya

hiegyene sanitasi, upaya pencegahan penyakit.

5) Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas keluarga,

meliputi:

Keberadaan fasilitas kesehatan, keuntungan yang didapat,

kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan, pengalaman

keluarga yang kurang baik, pelayanan kesehatan yang terjangkau

oleh keluarga.

b. Risiko (ancaman kesehatan)

Sudah ada yang menunjang namun belum terjadi gangguan, misalnya :

lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak

adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat.

c. Potensial (keadaan sejahtera / “wellness”)

Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga

kesehatan keluarga dapat ditingkatkan belum ada data maladaptive.

Perumusan diagnosa keperawatan keluarga potensial, hanya terdiri

Page 31: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

37

dari komponen problem (P) saja uatau P (problem) dan S (symptom

/sign), tanpa komponen etiologi (E).

3. Intervensi keperawatan

Perencanaan diawali dengan merumuskan tujuan yang ingin

dicapai serta rencana tindakan untuk mengatasi masalah yang ada. Tujuan

dirumuskan untuk mengatasi atau meminimalkan stresor dan intervensi

dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan. Pencegahan primer untuk

memperkuat garis pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk

memperkuat garis pertahanan sekunder dan pencegahan tersier untuk

memperkuat garis pertahanan resisten (Anderson & Mc Farlane, 2000).

Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.

Penetapan tujuan jangka panjang (tujuan umum) megacu pada bagaimana

mengatasi problem / masalah (P) dikeluarga, sedangkan penetapan tujuan

jangka pendek (tujuan khusus) mengacu pada bagaimana mengatasi

etiologi (E). Tujuan jangka pendek harus SMART (S= spesifik, M=

measurable / dapat diukur, A= achievable / dapat dicapai, R= reality, T=

Time limited / punya limit waktu).

4. Implementasi

Implementasi merupakan langkah yang dilkukan setelah

perencanaan program. Program dibuat untuk menciptakan keinginan

berubah dari keluarga, memandirikan keluarga. Seringkali perencanaan

program yang sudah baik tidak diikuti dengan waktu yang cukup untuk

merencanakan implementasi.

Page 32: BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-muazizahni-6734-2-babii.pdf · keluarga menurut beberapa ahli. Duvall dan Logan ... dan

38

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi

merupakan sekumpulan informasi yang sistematis berkenaan dengan

program kerjadan efektifitas dari serangkaian program yang digunakan

terakhir program kegiatan, karakteristik dan hasil yang telah dicapai

(Patton, 1986 dalam Halvie, 1998).

Evaluasi digunakan untuk mengetahui sebarapa tujuan yang

ditetapkan telah tercapai dan apakah intervensi yang dilakukan efektif

untuk keluarga setempat sesuai dengan kondisi dan situasi keluarga.

Program evaluasi dilaksanakan untuk memastikan apakah hasil program

sudah sejalan dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan.

Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.

S adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah

dilakukan intervensi keperawatan.

O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah

dilakukan intervensi keperawatan.

A adalah analisa dari hasil yang telah di capai dengan mengacu pada

tujuan yang terkait dengan diagnosis.

P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari

keluarga pada tahapan evaluasi.