PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS...

51
i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM SOLVING (LAPS) HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN MYER-BRIGGS Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh PINDO LAKSONO NPM : 1511050292 Jurusan: Pendidikan Matematika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1442 H/2020 M

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM

SOLVING (LAPS) HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU

DARI TIPE KEPRIBADIAN

MYER-BRIGGS

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh

PINDO LAKSONO

NPM : 1511050292

Jurusan: Pendidikan Matematika

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1442 H/2020 M

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM

SOLVING (LAPS) HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU

DARI TIPE KEPRIBADIAN

MYER-BRIGGS

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh :

PINDO LAKSONO

NPM : 1511050292

Jurusan : Pendidikan Matematika

Pembimbing I : Mujib, M.Pd

Pembimbing II : Suherman, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1442 H / 2020 M

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

iii

ABSTRAK

Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya kemampuan

berpikir kritis matematis peserta didik. Mereka mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

penelitian dengan menggunakan model pembelajaran melalui Logan Avenue

Problem Solving (LAPS) Heuristik. Penelitian ini menganalisis masalah

kemampuan berpikir kritis matematis antara peserta didik yang mendapat

pembelajaran menggunakan Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik

dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari tipe kepribadian Myer-Briggs.

Penelitian ini merupakan penelitian quasy experimental design, populasi

penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Merbau Mataram.

Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas yang dipilih dengan teknik cluster

random sampling, yaitu kelas VIII A sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran

tanpa Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik dan kelas VIII B sebagai

kelas eksperimen dengan pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)

Heuristik.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan angket.

Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama, dengan

taraf signifikansi 5%. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji

normalitas dan homogenitas. Pengolahan data ini menggunakan bantuan SPSS 18

dan Ms. Excel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Terdapat pengaruh antara

peserta didik yang memperoleh model pembelajaran Logan Avenue Problem

Solping (LAPS) Heuristik dengan peserta didik yang memperoleh model

pembelajaran kooperatif CLT (contectual teaching and learning) terhadap

kemampuan berpikir kritis matematis (2) Tidak terdapat pengaruh tipe

kepribadian guardian, artisan, rational, dan idealist terhadap kemampuan berpikir

kritis matematis.; (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tipe

kepribadian terhadap kemampuan berpikir kritis matematis.

Kata kunci: Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik, Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis, Tipe kepribadian Myer-Briggs.

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

iv

MOTTO

رسلنا من قبلك إلا رجالا نوح إلهم فس وما أ كر إن كنتم ل تعلمون هل ٱلذ

لوا أ

Artinya : “ dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki

yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang

mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (Q.S. An-Nahl ayat 43)

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah hirobil’alamin, Segala Puji hanya milik Allah SWT karena

hanya dengan izinNya skripsi ini dapat selesai, penulis persembahkan karya kecil

ini untuk orang-orang yang penulis sayangi:

1. Kedua orang tuaku, Ayahanda Karseno dan Ibunda Nurlela tercinta yang

tak pernah lelah mengingatkan, memotivasi, mendukung dan mendidikku

dengan penuh cinta, kasih sayang, nasihat dan do’a yang tiada henti untuk

kesuksesanku. Terimakasih untuk semua pengorbanannya.

2. Kakak dan Adikku tersayang Eka Setiawati dan Rahmat Tri Gunawan

terimakasih atas canda tawa, kasih sayang dan dukungan yang selama ini

kalian berikan, semoga kita semua bisa membuat orang tua kita tersenyum

bahagia.

3. Almamaterku UIN Raden Intan Lampung yang tercinta.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Pindo Laksono yang lahir di Karang Raja pada tanggal 10

Oktober 1997. Anak kedua dari tiga bersaudara, dari ayahanda Karseno, S.Pd. dan

ibunda Nurlela.

Penulis mengawali pendidikan di SDN 2 Karang Raja tahun 2003 dan

diselesaikan pada tahun 2009. Kemudian melanjutkan ke SMPN 2 Merbau

Mataram dan diselesaikan pada tahun 2012. Selanjutnya, untuk jenjang Sekolah

Menengah Atas dilanjutkan di SMA N 1 Tanjung Bintang pada tahun 2015. Pada

tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung program strata 1 (satu) jurusan pendidikan

matematika.

Penulis mengikuti kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa Kertosari

Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Juli sampai Agustus 2018. Setelah

mengikuti KKN, penulis mengikuti kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)

di SMA BUDAYA Bandar Lampung pada bulan Oktober sampai Desember 2018.

Bandar Lampung, Januari 2020

Penulis,

Pindo Laksono

NPM. 1511050292

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT, atas

segala limpahan rahmat dan keridhoan-Nya yang telah memberikan nikmat sehat

dan kecerdasan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE

PROBLEM SOLVING (LAPS) HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN

MYER-BRIGGS”, ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu meskipun

dalam bentuk yang sederhana.

Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan,

dukungan, do’a dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya dengan seluruh

kerendahan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku ketua jurusan Pendidikan

Matematika.

2. Bapak Mujib, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Suherman, M.Pd

selaku Pembimbing II yang telah memperkenankan waktu dan ilmunya

untuk mengarahkan dan memotivasi penulis.

3. Dosen pendidikan matematika di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan, yang telah membantu dan memberikan ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada penulis.

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

viii

4. Bapak Bambang Budi Utomo, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri 3

Merbau Mataram, Bapak Bambang Budi Utomo, S.Pd selaku guru

matematika kelas VIII serta guru-guru dan staf TU SMP Negeri 3 Merbau

Mataram yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Adik-adikku kelas VIII A dan VIII B SMP Negeri 3 Merbau Mataram.

6. Sahabat-sahabat terbaikku didunia dan disurga khususnya kelas E yang

membantu memberi semangat dan motivasi saat penulisan skripsi ini.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam rangka penyusunan

skripsi ini.

Semoga semua bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada

penulis mendapatkan ridho dan sekaligus sebagai catatan amal ibadah dari Allah

SWT. Aamiin yaa Robbal Alamin. Penulis menyadari penelitian ini masih banyak

kekurangan dalam penulisan ini, hal ini disebabkan masih terbatasnya ilmu,

pemahaman, dan teori penelitian yang penulis miliki. Oleh karena itu, kepada para

pembacanya kiranya dapat memberikan masukan dan saran-saran yang sifatnya

membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya

dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, Januari 2020

Penulis

Pindo Laksono

NPM. 1511050292

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

MOTTO ......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

G. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 9

H. Definisi Operasional ....................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 11

1. Model Pembelajaran Kooperatif .............................................. 11

2. Model Pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)

Heuristik ................................................................................. 12

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Logan Avenue

Problem Solving (LAPS) Heuristik ........................................ 13

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Logan

Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik ............................ 15

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

x

5. Model Pembelajaran Mekanistik ............................................. 16

6. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis .................................. 18

7. Tipe Kepribadian Myer-Briggs ................................................ 19

B. Kerangka Berpikir ........................................................................ 26

C. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ......................................................................... 30

B. Variabel Penelitian ....................................................................... 30

C. Populasi, Teknik Sampling dan Sampel ....................................... 31

1. Populasi .................................................................................. 31

2. Sampel ................................................................................... 31

3. Teknik Sampling .................................................................... 31

D. Desain Penelitian .......................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 33

F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 34

G. Uji Instrumen ................................................................................ 36

H. Teknik Analisis Data .................................................................... 40

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................... 49

B. Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis .......... 49

1. Analisis Validitas Tes .............................................................. 50

a. Uji Validitas ....................................................................... 50

b. Uji Tingkat Kesukaran....................................................... 51

c. Uji Daya Pembeda ............................................................. 51

d. Uji Reliabilitas ................................................................... 52

C. Uji Test (Posttest) Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ........... 53

1. Uji Prasyarat untuk Pengujian Hipotesis .................................. 53

a. Uji Normalitas .................................................................... 53

b. Uji Homogenitas ................................................................. 55

2. Uji Hipotesis ............................................................................. 56

a. Uji Anava Dua Jalan ........................................................... 57

b. Uji Lanjut Pasca Anava Dua Jalan ..................................... 60

D. Pembahasan .................................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

xi

A. Kesimpulan ............................................................................ 71

B. Saran ...................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ........................................ 3

2.1 Langkah-langkah Pembelajaran oleh Guru dan Peserta Didik menggunakan

Model Pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik ............ 14

2.2 Indikator Pengelompokkan Tipe Kepribadian ................................................. 23

2.3 Karakteristik Indikator Tipe Prefensi Dimensi Myer-Briggs ........................... 24

3.1 Rancangan Penelitian ...................................................................................... 32

3.2 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ........................ 35

3.3 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Soal .................................................... 38

3.4 Interprestasi Klasifikasi Daya Pembeda.......................................................... 39

3.5 Tabel Anava Klasifikasi Dua Jalan ................................................................. 44

4.1 Jumlah Peserta Didik Tes Tipe Kepribadian MBTI ......................................... 49

4.2 Validasi Hasil Uji Coba Instrumen ................................................................. 50

4.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal ......................................................................... 51

4.4 Daya Pembeda Tes .......................................................................................... 51

4.5 Rangkuman Perhitungan Uji Coba.................................................................. 52

4.6 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Berdasarkan Kelas ................................................................................................. 54

4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Berdasarkan Tipe Kepribadian .............................................................................. 54

4.8 Hasil Uji Homogenitas Variansi Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Berdasarkan Kelas ................................................................................................. 55

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

xiii

4.9 Hasil Uji Homogenitas Variansi Data Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Berdasarkan Tipe Kepribadian Myer- Briggs ...................................................... 56

4.10 Deskriptif Statistik Uji Anava Dua Jalan ...................................................... 57

4.11 Hasil Analisis Variansi Dua Jalan

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Perangkat Pembelajaran

1.1 RPP Kelas Kontrol .................................................................................. 73

1.2 RPP Kelas Eksperimen ............................................................................ 89

2. Instrumen Penelitian

2.1 Lampiran 1 Daftar Nama Responden kelas Uji Coba ............................ 122

2.2 Lampiran 2 Kisi-Kisi Soal Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ...... 123

2.3 Lampiran 3 Soal Kemampuan Berpikir Kritis Matematis...................... 125

2.4 Lampiran 4 Alternatif Jawaban Soal Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis ............................................................................................... 126

2.5 Lampiran 5 Angket Tipe Kepribadian .................................................... 133

2.6 Lampiran 6 Nilai Angket Tipe Kepribadian Kelas Kontrol ................... 137

2.7 Lampiran 7 Nilai Angket Tipe Kepribadian Kelas Eksperimen ............ 139

3. Analisis Data

3.1 Lampiran 8 Perhitungan Uji Validitas .................................................... 141

3.2 Lampiran 9 Perhitungan Uji Reliabilitas ................................................ 143

3.3 Lampiran 10 Perhitungan Uji Daya Pembeda ........................................ 145

3.4 Lampiran 11 Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran ................................. 149

3.5 Lampiran 12 Perhitungan Uji Normalitas .............................................. 151

3.6 Lampiran 13 Perhitungan Uji Homogenitas ........................................... 152

3.7 Lampiran 14 Deskriptife Statistik ......................................................... 153

3.8 Lampiran 15 Uji Anava Dua Jalan ......................................................... 154

4. Surat Menyurat

4.1 Lembar Pengesahan Seminar Proposal

4.2 Lembar Angket Tipe Kepribadian MBTI

4.3 Lembar Validasi Soal

4.4 Lembar Validasi RPP

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengembangkan potensi peserta didik dalam rangka mewujudkan suasana

belajar yang lebih aktif dalam pembelaajaran diperlukan upaya oleh seluruh

elemen. Suasana belajar yang konddusif dalam rangka memiliki suasana

pengendalian diri dengan akhlak mulia, dan agar memiliki kecerdasan dan

kepribadian yang baik maka diperlukan upaya, sebagaimana amanat Undang-

Undang nomor 20 tahun 2003.1 Sejalan dengan itu, bahwa pendidikan diperlukan

sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, yang didasarkan

pada Pancasila dan UUD 1945, dengan nilai-nilai agama sebagai pedoman dan

tanggap terhadap perkembangan zaman.

Pendidikan nasional berpengaruh terhadap peserta didik sebagai anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Sehingga pendidik perlu berperan aktif dalam menyelenggarakan pendidikan

nasional. Oleh sebab itu, dibutuhkan pendidik yang berkualitas sebagai dosen,

konselor, guru, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan yang sesuai

dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan

dalam rangka mencerdaskan peserta didik.2

1 Suhandi Eni, Undang-Undang SISDIKNAS(Sistem Pendidikan Nasional), (Jakarta: Sinar

Grafik, 2013), h.3 2 Presiden Republik Indonesia, “Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun

2003 tentang sistem pendidikan nasional,” 2003.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

2

Kecerdasan yang ditujukan untuk memproses kemampuan peserta didik

mampu ditingkatkan melalui keterampilan berpikir3, diantaranya kemampuan

berpikir dengan kritis, kemampuan berpikir analisis, dan kemampuan

mengorganisir. Berpikir kritis merupakan yaitu suatu cara berpikir tidak hanya

sekedar menghapal suatu konsep melainkan kemampuan untuk berpikir kedalam

tingkat yang lebih tinggi dengan memanipulasi bahan atau materi yang telah

dipelajari. Perintah berpikir kritis terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-Imran 190-

191 sebagai berikut:

ين يذكرون ٱللذ جنوبهم و ٱلذ ر يت قيما وقعودا ولع رض ون ف خلق فكذت وٱل مو بذنا ما ر ٱلسذ

خلقت هذا بطل سبحنك فقنا عذاب ٱنلذار

Artinya: “ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya

malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu)

orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan

berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya

berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,

Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”.

Berdasarkan ayat yang tertera di atas, Allah SWT berwasiat kepada kita agar

menggunakan pikiran dan akal kita untuk berpikir. Allah SWT yang menciptakan

manusia lebih baik dan lebih sempurna dibandingkan dengan jenis mahkluk yang

lainnya, bahwa kesempurnaan terlihat dengan manusia harus berpikir secara kritis

3 Karyanti Karyanti dan Komarudin Komarudin, “Pengaruh model pembelajaran kumon

terhadap pemahaman matematis ditinjau dari gaya kognitif peserta didik pada mata pelajaran

matematika kelas viii smp negeri satu atap 4 pesawaran,” dalam Prosiding Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan Matematika, vol. 1, 2017, 89–94; Umi Nur Hasanah dkk., “MURDER

Learning and Self Efficacy Models: Impact on Mathematical Reflective Thingking Ability,”

Journal for the Education of Gifted Young Scientists 7, no. 4 (2019): 1123–35; Nia Agustiana,

Nanang Supriadi, dan Komarudin Komarudin, “Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis

dengan Penerapan Pendekatan Bridging Analogy Ditinjau dari Self-Efficacy,” Inovasi

Pembangunan: Jurnal Kelitbangan 7, no. 1 (2019): 61–61; Komarudin Komarudin, Novi

Rosmawati, dan Suherman Suherman, “The Effect of Algebra Finger-Based Brain Gym Method to

Improve Student Learning Outcomes,” Eduma: Mathematics Education Learning and Teaching 8,

no. 2 (2020): 80–88.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

3

memikirkan ciptaan Allah SWT yaitu alam semesta. Dengan melihat ciptaan

Allah SWT, ilmu pengetahuan bisa maka rasa syukur kita kepada kepada Allah

SWT akan meningkat. Sehingga dengan berpikir kritis mampu dikatakan

memberikan manfaat bagi manusia. Dengan demikian berpikir kritis sangat

berpengaruh bagi peserta didik4. Oleh sebab itu sebagai umat islam yang memiliki

akal mampu menggunakannya dengan sebaik-baiknya seperti berpikir kritis.

Kegiatan pembelajaran diperlukan suatu upaya untuk dapat memahami apa

yang telah dipelajari5, hal ini diperlukan sekolah dalam rangka membina peseta

didik untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan mengutamakan

kemampuan berpiir kritis. Berdasarkan hasil prasurvei dengan diberikan soal essai

di SMPN 3 Merbau Mataram, pada tanggal 22 Mei 2018 belom sebagian peserta

didik memiliki hasil kemampuan berpikir kritis matematis masih rendah, hal ini

dapat dilihat dari dari tabel dibawah ini:

4 Agung Akbar Maden Gumanti, Nanang Supriadi, dan Suherman Suherman, “Pengaruh

Pembelajaran dengan Musik Klasik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta

Didik,” dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, vol. 1, 2018,

393–99; Suherman Suherman dkk., “Improving Trigonometry Concept Through STEM (Science,

Technology, Engineering, and Mathematics) Learning,” dalam International Conference On

Multidisciplinary Academic (ICMA), 2018; Taza Nur Utami, Agus Jatmiko, dan Suherman

Suherman, “Pengembangan Modul Matematika dengan Pendekatan Science, Technology,

Engineering, And Mathematics (STEM) pada Materi Segiempat,” Desimal: Jurnal Matematika 1,

no. 2 (2018): 165–72; Holidun Holidun dkk., “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelompok Matematika Ilmu Alam dan Ilmu-Ilmu Sosial,” Desimal: Jurnal Matematika 1, no. 1

(2018): 29–37. 5 Irda Yusnita, Ruhban Maskur, dan Suherman Suherman, “Modifikasi model

pembelajaran Gerlach dan Ely melalui integrasi nilai-nilai keislaman sebagai upaya meningkatkan

kemampuan representasi matematis,” Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika 7, no. 1 (2016):

29–38; Siti Rahma, Farida Farida, dan Suherman Suherman, “Analisis Berpikir Kritis Siswa

Dengan Pembelajaran Socrates Kontekstual di SMP Negeri 1 Padangratu Lampung Tengah,”

dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, vol. 1, 2017, 121–

28; Khusnul Hamidah dan Suherman Suherman, “Proses Berpikir Matematis Siswa dalam

Menyelesaikan Masalah Matematika di tinjau dari Tipe Kepribadian Keirsey,” Al-Jabar: Jurnal

Pendidikan Matematika 7, no. 2 (2016): 231–48; Anis Fataturrohmah dan Ruhban Masykur,

“Pengaruh Model Cinta Berbantu Media Tangram Terhadap Pemahaman Konsep Matematis

Siswa,” dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, vol. 1, 2017,

21–27.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

4

Tabel 1.1

Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Matematis per Indikator

No Indikator Kemampuan Berpikir

Kritis Matematis Persentase (%) Kategori

1 Interpretasi 22 Sangat Rendah

2 Analisis 9.5 Sangat Rendah

3 Evaluasi 13.16 Sangat Rendah

4 Inferensi 25.33 Sangat Rendah

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat diketahui bahwa masih sangat rendah

kemampuan dalam berpikir kritis matematis peserta didik di segala indikator

yakni interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi. Selain itu, dapat diketahui data

hasil wawancara dengan salah satu guru matematika yaitu Leni Marlina, S.Pd,

bahwa masalah yang terjadi saat proses pembelajaran di sekolah ini diantaranya

seperti kurangnya peserta didik dalam memahami masalah yang ditujukan,

kemudian kurangnya peserta didik dalm mengidentifikasi hubungan antara

pertanyaan-pertanyaan dan konsep yang diberikan dalam soal, selanjutnya peserta

didik belum dapat menggunakan strategi dalam menyelesaikan masalah soal,

kemudian peserta didik belom bisa membuat kesimpulan dari suatu permasalahan

dengan tepat dan sesuai dengan apa yang menjadi permasalahan.

Kepribadian adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-

hari, tipe kepribadian layaknya mesin, yang mendorong dan mempengaruhi

perilaku dan juga sikap kita sehari-hari. Pentingnya diketahui tipe kepribadian

pada peserta didik bagi seorang pendidik sangat berguna dan bermanfaat, bisa

menjadi acuan , dapat menjadi patokan untuk menerapkan strategi yang akan

diberikan dalam menampaikan sebuah permasalahan, dengan mengetahui tipe

kepribadian dari peserta didik pula pendidik dapat mendidik peserta didik dengan

profesional dan baik, dengan demikian tipe kepribadian sangat penting untuk kita

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

5

ketahui untuk memberikan pelajaran dan pengajaran agar perserta didik dapat

belajar dan memahami materi apa diberikan dengan baik.

Rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik diduga

dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor yang diduga berpengaruh terhadap

keemampuan berpikir kritis peserta didik adalah metode pembelajaran.

Berdasarkan observasi bahwa terlihat peserta didik hanya fokus dalam

mendengarkan materi dan hanya sedikit peran peserta didik dalam aktivitas

belajar, sementara guru terlihat aktif. Selain cara pembelajaran yang digunakan

oleh guru, faktor lain yang diduga mempengaruhi kemampuan berpikir kritis

matematis adalah tipe kepribadian dari peserta didik. Adanya perbedaan tipe

kepribadian dari peserta didik dapat mempengaruhi dalam memproses konsep dan

informasi yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah belajar terutama

dalam kemampuan berpikir kritisnya, selain itu memengaruhi informasi yang

didapatkan secara langsung oleh guru saat dikelas.

Usaha yang perlu dilakukan untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah

menciptakan suasana belajar yang aktif. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa

percaya diri peserta didik sehinngga dapat mengontruksi pengetahuannya sendiri

dan mencari alternatif pemecahan masalah yaitu melalui kemampuan berpikir

kritisnya, yaitu dengan cara menggunakan model pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang mampu memberikan kesempatan peserta

didik untuk dapat mengontruksi pengetahuannya sendiri dalam menyelesaikan

suatu masalah adalah model tipe LAPS Heuristik. Model LAPS Heuristik

merupakan model peembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

6

centerd), dimana peserta didik mendapat kesempatan untuk mengontruksi

pengetahuannya sendiri, yang berasal dari bagaimana mengetahui masalahnya,

alternatif pemecehannya, apakah bermanfaat, apakah solusinya, dan bagaimana

sebaiknya mengejakanya.6

Penelitian terkait model LAPS Heuristik telah banyak dilakukan oleh peneliti

lain. Model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik

memberikan hasil yang maksimal, bahwa dengan model pembelajaran Logan

Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik peserta didik dapat

mengkombinasikan konsep yang digunakan untuk menciptakan pembelajaran

yang mampu meningkatkan karakter kedisiplinan, mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah.7

Selain itu, bahwa adanya perbedaan dalam peningkatan suatu kemampuan

pemecahan masalah pada peserta didik yang diberikan pembelajaran Logan

Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik dengan peserta didik yag tidak

memperoleh pembelajaran LAPS.8 Dipihak lain, bahwa karakter kedisiplinan dan

6 Oktaviana Nirmala Purba dan Syahriani Sirait, “Peningkatan Kemampuan Pemecahan

Masalah dengan Model LAPS-Heuristic di SMA Shafiyyatul Amaliyah,” Jurnal Mathematic

Paedagogic 2, no. 1 (2017): 31–39; Komarudin, Rosmawati, dan Suherman, “The Effect of

Algebra Finger-Based Brain Gym Method to Improve Student Learning Outcomes”; Teguh

Yunianto, Hasan Sastra Negara, dan Suherman Suherman, “Flip Builder: Pengembangannya Pada

Media Pembelajaran Matematika,” TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar 6,

no. 2 (2019): 115–27.

7 Sri Wahyuni, “Pengembangan Karakter Kedisiplinan Dan Kemampuan Pemecahan

Masalah Melalui Model Laps-Heuristik Materi Lingkaran Kelas-VIII” (PhD Thesis,

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, 2015); Syamsul Huda dkk., “Understanding of

Mathematical Concepts in the Linear Equation with Two Variables: Impact of E-Learning and

Blended Learning Using Google Classroom,” Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika 10, no. 2

(2019): 261–70; Suherman Suherman, Ayu Sekarsari Suharno, dan Istihana Istihana, “ALQURAN

TEACHING MODEL: THE EFFECT OF PROBLEM SOLVING ABILITY AND GENDER ON

MATHEMATICS,” HUMANISMA: Journal of Gender Studies 3, no. 1 (2019): 13–26. 8 Ira Silviana Rahman, Nerru Pranuta Murnaka, dan Wiwik Wiyanti, “Pengaruh Model

Pembelajaran Laps (Logan Avenue Problem Solving)-Heuristik Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah,” WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan 2, no. 1 (2018):

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

7

kemampuan pemecahan masalah peserta didik meningkat, serta kemampuan

pemecahan masalah peserta didik mencapai KKM melalui model pembelajaran

Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik.9 Senada dengan itu, bahwa

penggunaan model pembelajaran LAPS Heuristik mampu memberikan dampak

yang positif terhadap peningkatan belajar peserta didik.10

Merujuk hasil penelitian di atas, perlu diterapkannya kembali model

pembelajaran yang telah dilakukan dengan tepat agar kemampuan berpikir kritis

matematis peserta didik dapat ditingkatkan, dan kemampuan berpikir kritis

matematis peserta didik harus difasilitasi. Berdasarkan hal tersebut, terdapat

perbedaan penelitian terdahulu dengan penenlitian ini, bahwa penelitian terdahulu

hanya menekankan pada model pembelajaran dan kognitif saja, namun pada

penelitian ini menekankan pada model pembelajaran, kognitif, dan faktor luar

yang mempengaruhi yaitu tipe kepribadian.

B. Identifikasi Masalah

48–60; Eva Damayanti, Septuri Septuri, dan Suherman Suherman, “Pengetahuan Deklaratif Siswa

Tunanetra Dalam Pembelajaran Matematika,” Inovasi Pembangunan: Jurnal Kelitbangan 7, no. 2

(2019): 173–173; Bambang Sri Anggoro, Heri Efendi, dan Suherman Suherman, “The Impact Of

Ethnomathematics-Based Probing-Prompting Learning Method On Class IX SMP Negeri 2 Way

Tenong Students’mathematical Communication Skills Year 2016/2017,” Asian Journal of Current

Research, 2019, 1–8. 9 Wahyuni, “Pengembangan Karakter Kedisiplinan Dan Kemampuan Pemecahan

Masalah Melalui Model Laps-Heuristik Materi Lingkaran Kelas-VIII”; Farida Farida, Suherman

Suherman, dan Sofwan Zulfikar, “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Himpunan

Melalui Pembelajaran Matematika dengan Media Articulate Studio’13,” JSHP: Jurnal Sosial

Humaniora dan Pendidikan 3, no. 1 (2019): 20–28; Fahkur Setiaji, Suherman Suherman, dan Eko

Kuswanto, “Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis: Dampak Model Pembelajaran

Discovery Learning Terintegrasi Learning Start With A Question,” Desimal: Jurnal Matematika 2,

no. 1 (2019): 33–42. 10 Muh Fatchurrohim dan Peduk Rintayanti Rukayah, “Peningkatan Pemahaman Konsep

Sifat-Sifat Cahaya Melalui Model Pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (laps)–

Heuristik,” Didaktika Dwija Indria 4, no. 6 (2016); S. Andriani dkk., “The Application of

Differential Equation of Verhulst Population Model on Estimation of Bandar Lampung

Population,” dalam Journal of Physics: Conference Series, vol. 1155 (IOP Publishing, 2019),

012017; Suherman Suherman, “Ethnomathematics: Eksploration of Traditional Crafts Tapis

Lampung as Ilustration of Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM),” Eduma:

Mathematics Education Learning and Teaching 7, no. 2 (2018): 21–30.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

8

Bedasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan

sebagai berikut:

1. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami masalah yang

ditujukan.

2. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam mengidentifkasi hubungan antara

konsep dan pertanyaan yang ada dalam soal. Hal ini daapat dilihat dari hasil

pengerjaan soal dengan tingkat presentase yang rendah.

3. Rendahnya kemampuan peserta didik untuk menggunakan strategi dalam

meyelesaikan masalah soal.

4. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menyimpulkan suatu masalah

dengan tepat sesuai dengan apa yang menjadi permasalahan.

C. Pembatasan Masalah

Penulis membatasi masalah ini pada pengaruh model pembelajaran Logan

Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis Ditinjau dari Tipe Kepribadian Myer-Briggs.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Adakah pengaruh model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)

Heuristik dengan pembelajaran mekanistik terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis Matematis?.

2. Apakah terdapat pengaruh tipe Kepribadian Myer-Briggs terhadap kemampuan

berpikir kritis matematis peserta didik?

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

9

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran Logan Avenue Problem

Solving (LAPS) Heuristik dengan tipe Kepribadian Myer-Briggs terhadap

kemampuan berpikir matematis?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)

Heuristik dengan pembelajaran mekanistik terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis Matematis?

2. Tipe Kepribadian Myer-Briggs manakah yang dapat berpengaruh terhadap

kemampuan berpikir kritis matematis?

3. Interaksi antara model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)

Heuristik dengan tipe Kepribadian Myer-Briggs terhadap kemampuan berpikir

matematis.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik sehingga

pembelajaran dan pemecahan masalah matematika menjadi lebih mudah dan

menyenangkan.

2. Bagi Guru

Memberikan gambaran kepada guru mengenai kemampuan berpikir kritis

matematis dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan hasil belajar

peserta didik.

3. Bagi Sekolah

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

10

Mengasah kemampuan berpikir kritis matematis yang dimiliki siswa sehingga

prestasi sekolah mampu meningkat.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Objek Penelitian

Model LAPS Heuristik dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau

dari Tipe Kepribadian Myer-Briggs.

2. Subjek Penelitian

Peserta didik kelas IX Semester Genap SMP N 3 Merbau Mataram

3. Tempat Penelitian

SMP N 3 Merbau Mataram

4. Waktu penelitian

Semester genap tahun pelajaran 2018/2019

H. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik adalah

model pembelajaran yang memberikan dampak dalam bersikap kreatif

sehingga memunculkan keingintahuan dan motivasi peserta didik.

2. Berpikir kritis matematis adalah sebuah keterampilan atau proses berpikir

peserta didik, bukan hobi di bidang akademik dalam memecahkan masalah

matematika.

3. Tipe kepribadian Myer Briggs suatu cara dari individu untuk mendapatkan data

dalam mengambil keputusan, tipe ini dibagi menjadi empat skala preferensi

didasarkan pada kemana individu cenderung untuk menerima informasi dari

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

11

luar (sensing-intuition), cara individu membuat keputusan (thinking-feeling),

dan bagaimana individu dalam mengamati dan menilai (judging-perceiving).

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif yaitu suatu model dalam pembelajaran yang

didalamnya terdapat kelompok-kelompok kecil dengan kelompok kecil tersebut

didasarkan pada kemampuan yang heterogen atau berbeda, dengan tujuan untuk

menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan dalam pembelajaran di kelas.

Senada dengan hal tersebut, Suprijono mengatakan bahwa model pembelajaran

kooperatif merupakan rencana yang lebih luas mencakup semua jenis kerja

kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan

oleh guru.11 Secara keseluruhan pembelajaran kooperatif dipandang lebih

diarahkan oleh guru, guru menyediakan bahan-bahan untuk mengarahkan pada

konsep dalam memecahkan suatu masalah.

Dipihak lain, Damon dan Phelps mendefinisikan model pembelajaran

kooperatif merupakan pembelajaran yang menghendaki adanya kegiatan

kelompok, kegiatan kelompok biasanya dibagi kedalam individu-individu yang

terdiri atas 5-6 orang, yang dalam kegiatannya yaitu memecahkan suatu masalah.

Pengelompokan individu tersebut dikelompokkan secara heterogen dan dari peran

individu memiliki tugas yang berdeda.12 Berdasarkan pendapat di atas, dapat

11 Mustofa Arifin, “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari

Bambu (Bamboo Dancing) Pada Standar Kompetensi Menggunakan Hasil Pengukuran Listrik

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 2 Surabaya,” 2012. 12 Kiki Riska Ayu Kurniawati, Budiyono Budiyono, dan Dewi Retno Sari Saputro,

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Numbered Heads Together Ditinjau

Dari Kecerdasan Interpersonal Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar,” Jurnal

Pendidikan Matematika Sriwijaya 11, no. 1 (2017): 15–28.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

13

disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan yang

dilakukan berkelompok yang terdiri 5-6 individu dalam menyelesaikan sesuatu

permasalah kelompok atau individu itu sendiri.

2. Model Pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik

Model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS) merupakan

model pembelajaran yang mengarahkan pada peserta didik dalam memahami dan

merencanakan suatu masalah untuk diselesaikan dengan bantuan oleh guru berupa

serentetan pertanyaan. Secara umum bahwa LAPS Heuristik memaknai suatu

masalah dengan memakai kata tanya seperti apa masalahnya, bagaimana data

yang diketahui, untuk apa kegunaan dari data itu, dan bagaimana dalam

memecahkannya. Sedangkan heuristic yaitu suatu petunjuk yang secara garis

besar berisi tentang suatu pertanyaan untuk mengarahkan peserta didik dalam

memecahkan suatu permasalahan. Heuristic ini bermanfaat untuk peserta didik

dalam menemukan suatu pemecahan masalah atau jalan keluar dari apa yang telah

dihadapinya.13

Dipihak lain, Polya mengatakan bahwa model pembelajaran Logan Avenue

Problem Solving (LAPS) Heuristik merupakan kegiatan pembelajaran cenderung

berpusat pada peserta didik (student centerd), dimana peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengkontruksi peengetahuannya sendiri, yaitu bermula dari

mengetahui tentang apa masalahnya, adakah alternatifnya, apakah bermanfaat,

apakah solusinya, dan bagaimana sebaiknya mengejakanya. Senada dengan

13 Rinda Eka Puspitasari, “Penerapan pembelajaran LAPS-Heuristik untuk meningkatkan

penalaran siswa kelas V pada materi pecahan,” PTK A2 2018 PGSD FKIP Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo, t.t.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

14

pendapat tersebut, Nurdin menjelaskan bahwa Heuristik adalah penuntun berupa

pertanyaan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Berdasarkan pendapat di atas, ppeneliti dapat menyimpulkan bahwa model

pembelajaran LAPS Heuristik adalah suatu model dalam pembelajaran dimana

peserta didik dapat mencari suatu alternatif solusi dalam memecahkan suatu

masalah dimana peserta didik dapat mencarinya dengan menggunakan asumsi

tanya.

3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Logan Avenue Problem Solving

(LAPS) Heuristik

a. Menurut Polya mengemukakan langkah-langkah model Logan Avenue

Problem Solving (LAPS) Heuristik sebagai berikut:

1) “Understanding the problem

2) Devising a plan

3) Carryting out the plan

4) Looking back”

b. Menurut Haryadin mengemukakan langkah-langkah model Logan Avenue

Problem Solving (LAPS) Heuristik sebagai berikut:

1) “UNDERSTAND; what is problem asking?

2) PLAN; act it out, make a diagram, draw a picture, make a chart, use

manipulatives, make a list, use logical thinking, look for a pattern, work

backwards, guess and check.

3) SOLVE; work a problem.

4) CHECK BACK; does it make sense?”

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

15

c. Adapun langkah-langkah model Logan Avenue Problem Solving (LAPS)

Heuristik menurut Demiyanti adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Langkah-Langkah Pembelajaran oleh Guru dan Peserta Didik

Menggunakan Model Pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)

Heuristik

Guru Peserta didik

Menyusun pertanyaan (lisan atau

tertulis) yang berisi materi pendukung.

Peserta didik menjawab dengan

mengumpulkan kembali informasi

tentang pengetahuan-pengetahuan

yang telah dimiliki sebelumnya.

Kelompok pertanyaan berikutnya

menuntun kearah pembentukan konsep

baru.

Kelompok pertanyaan berikutnya

menuntun kearah pembentukan

konsep baru.

Peserta didik menjawab pertanyaan

dengan cara mengkonstruksi sendiri

pengetahuan baru tersebut dari

jawaban-jawaban yang telah diberikan.

Peserta didik menjawab pertanyaan

dengan cara mengkonstruksi sendiri

pengetahuan baru tersebut dari

jawaban-jawaban yang telah

diberikan.

Guru memberikan kesempatan sebagi-

an peserta didik untuk mempresentasi-

kan hasil yang telah diperoleh.

Guru memberikan kesempatan se-

bagian peserta didik untuk mem-

presen-tasikan hasil yang telah

diperoleh.

Peserta didik mempresentasikan hasil

yang diperoleh dan peserta didik lain

menyimak.

Peserta didik mempresentasikan hasil

yang diperoleh dan peserta didik lain

menyimak.

Berdasarkan pendapat di atas, maka langkah-langkah pembelajaran yang akan

diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Guru dapat menyajikan suatu materi pelajaran.

2) Guru akan membagi peserta didik dalam suatu kelompok kecil secara acak

yang terdiri atas 4-5 orang.

3) Guru akan membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK), dengan peserta didik

harus memecahkannya kedalam kelompok yang telah dibentuk dengan jalan

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

16

membaca buku-buku, meneliti, bertanya atau berdiskusi. Pertama guru

mengajak peserta didik untuk memahami masalah, dilanjutkan dengan

merencanakan penyelesaian, untuk selanjutnya melaksanakan rencana

penyelesaian, dan memeriksa kembali penyelesaian yang diperoleh.

4) Guru menyuruh tiap peserta didik menetapkan jawaban sementara dari soal-

soal LKK tersebut dari data yang mereka peroleh.

5) Guru menyuruh peserta didik menguji kembali jawaban sementara mereka

dengan teman kelompoknya untuk memperoleh jawaban yang paling benar.

6) Guru menyuruh peserta didik menarik kesimpulan, yaitu peserta didik harus

sampai pada kesimpulan tentang jawaban terakhir dari soal-soal LKK dan

menuliskannya pada lembar jawaban yang telah disediakan.

7) Guru membantu peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi terhadap hasil

diskusi dan proses-proses yang peserta didik gunakan dengan menunjuk secara

acak beberapa peserta didik mewakili kelompoknya untuk mengerjakan di

papan tulis dan kemudian dibahas bersama.

8) Menyimpulkan materi yang telah dibahas”.14

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Logan Avenue Problem

Solving (LAPS) Heuristik

a. Kelebihan pada model Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik yaitu:

1) Dapat menimbulkan keingintahuan dan motivasi untuk bersifat kritis.

2) Disamping memiliki pengetahuan dan keterampilan, diisyaratkan adanya

kemampuan untuk terampil membaca dan membuat pertanyaan yang benar.

14 Zhieyan Amelia, “Implementasi Model pembelajaran LAPS (Logan Avenue Problem

Solving)- Heuristik untuk Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa sekolah

menengah pertama (SMP)” (PhD Thesis, FKIP UNPAS, 2016).

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

17

3) Menimbulkan jawaban yang asli, baru khas, dan beraneka ragam serta

menambah pengetahuan baru.

4) Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya.

5) Mengajak peserta didik memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu

membuat analisis dan sintesis dan dituntut untuk membuat evaluasi terhadap

hasil pemecahnya.

6) Merupakan kegiatan yang penting bagi pesrta didik yang melibatkan dirinya

bukan hanya satu bidang studi tapi (bila diperlukan) banyak bidang studi”.

b. Kekurangan pada Model Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik

yaitu:

1) Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, mereka

akan merasa enggan untuk mencoba.

2) Keberhasilan strategi pembelajaran membutuhkan cukup waktu untuk

dipersiapkan.

3) Tanpa memahami mengapa berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang

dipelajari, mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari”.15

5. Medel Pembelajaran Mekanistik

Model pembelajaran mekanistik lebih dikenal dengan model pembelajaran

konvensionel yaitu pembelajaran yang bersifat reguler artinya pemilihan strategi,

metode kurang bervariasi. Proses belajar mengajar cenderung dimulai dengan

15 Nova Auliyatul Faizah, “Efektifitas Model Pembelajaran Logan Avenue Problem

Solving (LAPS-HEURISTIK) terhadap peningkatan prestasi peserta didik pada mata pelajaran fiqih

kelas VII Di Mts DARUS SALAM Jetak Wedung Demak Tahun Pelajaran 2016/2017 (STUDI

EKSPERIMEN)” (PhD Thesis, STAIN KUDUS, 2017).

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

18

orientasi dan penyajian informasi yang berkaitan dengan konsep yang di pelajari

siswa, pemberian contoh dilanjutkan dengan tes.

Nur mengatakan bahwa pendidikan matematika di indonesia pada umumnya

masih berada pada pendidikan matematika konvensional yang banyak ditandai

oleh ‘strukturalistik’ dan ‘mekanistik’ disamping itu, kurikulumnya terlalu sarat

dan kelasnya didominasi pelajaran yang berpusat pada guru.16 Menurut Hadi

mengatakan bahwa pendekatan mekanistik bersifat algoritmik dan cenderung

menjadikan proses pembelajaran menggunakan metode ceramah dan latihan

menggunakan rumus-rumus dan hukum-hukum matematika.17 Dipihak lain,

Treffer mengatakan metode matematika mekanistik merupakan metode yang

didasarkan pada apa yang diketahui dari pengalaman sendiri (diawali dari yang

sederhana ke yang kompleks).18 Dalam metode matematika mekanistik proses

pembelajaran cenderung dipisahkan dan tidak terjadi kegiatan siswa berupa proses

bermatematika secara horizontal dan vertical. Dipihak lain Suryanto mengatakan

metode matematika mekanistik yaitu metode matematika yang berfokus pada

prosedur penyelesaian soal. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan

metode pembelajaran mekanistik merupakan metode pengalaman sendiri untuk

menyelesaikan soal.

16 Sri Ambar Tugiyati, “Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V

Menggunakan Model Pembelajaran Van Hiele dan Model Pembelajaran Mekanistik.” (PhD

Thesis, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW, 2012). 17 Elli Kusumawati dan Tries Morina Turisia, “Kemampuan Siswa dalam Pemecahan

Masalah Matematika Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dan

Mekanistik,” EDU-MAT 2, no. 1 (2014). 18 Eka Sri Juarmi, “Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Menggunakan

Metode Problem Based Learning (PBL) yang Memanfaatkan Media CD Interaktif dengan Metode

Mekanistik.” (PhD Thesis, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW, 2012).

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

19

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bawa model pembelajaran

mekanistik atau konvensional merupakan model pembelajaran yang masih

berpusat pada guru dan masih sangat monoton dan membuat peserta didik kurang

aktif.

6. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan kemampuan yang dimiliki

oleh sesorang dalam memahami masalah, menganalisis, mengaplikasikannya,

menyintesis, dan mengevaluasi terhadap masalah yang didapat. Hal ini senada

dengan pendapat Richard W. Paul bahwa kemampuan berpikir kritis merupakan

serangkaian berpikir yang dimiliki oleh orang perorang dalam menganalisis dan

memahami suatu masalah. Dipihak lain, Soeprapto mengatakan bahwa berpikir

kritis yaitu suatu kemampuan yang utama bagi segala aspek, dengan fungsi untuk

dapat menganalisa suatu masalah atau pekerjaan.19 Senada dengan pendapat di

atas, berpikir kritis adalah kemampuan dalam menganalisis secara empiris

terhadap suatu masalah yang ditempuh dengan jalan menganalisis terhadap

permasalahan, sampai dengan mengevaluasinya20.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa

kemampuan berpikir kritis matematis adalah kemampuan aktif dan terfokus pada

pengambilan keputusan.

19 Hawa Liberna, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui

Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel,” Formatif:

Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA 2, no. 3 (2015). 20 Liberna.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

20

7. Tipe Kepribadian Myer-Briggs

a. Tipe Kepribadian MBTI

MBTI (Myers Briggs Type Indicator) adalah alat dipergunakan untuk

memahami kepribadian manusia, yang bersumber dari teori psikologi analitik.

MBTI adalah hasil rancangan Katherine Briggs dan putrinya Isabel Briggs Myers

dan merupakan aplikasi dari teori psikologi Carl Gustav Jung Myers

menyimpulkan terdapat 4 dimensi yang saling membedakan satu dengan yang

lainnya.21

1) Extraversion (E) versus Intriversion (I)

Orang introvert merupakan orang reflektif dalam berpikir dan konsentrator,

dapat menemukan ide, konsep, dan abstraksi. Introvert memahami dunia dirinya

sendiri dan cenderung tertutup pada orang lain. Sedangkan orang ektrovert

menemukan energi pada orang dan benda-benda. Berinteraksi dengan orang lain,

dan berorientasi pada tindakan. Bagi ektrovert tidak ada kesan tanpa ekspresi.

Peserta didik ektrovert belajar secara kelompok.

2) Sensing (S) versus Intuition (N)

Orang sensing adalah tipe pengindera yang berorientasi secara detail,

menginginkan fakta, dan mempercayainya. Tipe sensing menyukai pelajaran

terorganisir, linier, dan terstruktur. Peserta didik intuitif dapat membantu peserta

didik sensing untuk penemu teori dan dapat mengidentifikasi, menyusun

percobaan melalui fakta. Peserta didik intuitif harus memiliki sebuah gambaran

besar atau sebuah kerangka kerja.

21Sugiyanto, Perbedaan Individu, Skripsi Psikologi (Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta), h. 19

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

21

3) Thinking (T) versus Feeling (F)

Sebagian dari kita memutuskan sesuatu secara impersonal pada logika, prinsip,

dan analisis atau pada nilai kemanusiaan. Peserta didik thinking menghargai

kebebasan. Peserta didik feeling menghargai harmoni. Mereka memusatkan pada

nilai-nilai dan kebutuhan kemanusiaan pada saat membuat keputusan atau

penailaian. Mereka cenderung ahli dalam persuasi dan fasilitas yang berbeda antar

kelompok. Sedang thinking menyukai tujuan atau topic yang jelas, dan menyukai

bekerja dalam kelompok.

4) Judging (J) dan Perceptive (P)

Orang judging condong tegas, penuh rencana, dan mengatur diri. Berfokus

pada penyelesaaian tugas, esensi, dan cepat bertindak. Peserta didik dengan

perceiving adalah tipe mengamati dan menyelesaikan tugas dimenit terakhir.

Mereka bersifat fleksibel, acak dalam berpikir, langsung, dan menggali info

dimenit akhir namun cepat tanggap.

Berdasarkan 4 indeks preferensi yang dirancang Katherine dan putrinya Isabel

di atas, maka dirumuskan ada 16 tipologi umum kepribadian manusia, yaitu:22

Gambar 2.1

Pembagian 16 kepribadian

22 Amir Tengku Ramly, “Genealogical Critique of The MBTI (Myers Briggs Type

Indicator)”, Analisis Kritis Jurnal Ilmiah IPB : 2011.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

22

David kairsey ahli psikologi dari california state university pada tahun 1984,

menggolongkan kepribadian di atas menjadi 4 tipe yaitu, guardian, artisan,

rational dan idealist23.

1) Tipe Guardian

Tipe guardian ini menyukai kelas dengan model tradisional beserta prosedur

yang teratur. Peserta didik dengan tipe ini menyukai pengajar yang dengan

gamblang menjelaskan materi dan memberikan perintah secara tepat dan nyata.

Sebelum mengerjakan tugas tipe guardian adanya instruksi detail, segala tugas

segera di kerjakan tapat waktu. Tipe guardian mempunyai ingatan yang kuat,

menyukai pengulangan, latihan materi dan penjelasan terstruktur. Meskipun tidak

selalu berpartisipasi dalam kelas diskusi, tetapi menyukai saat tanya jawab. Tidak

menyukai gambar-gambar tapi cenderung pada kata-kata.

2) Tipe Artisan

Tipe ini suka terhadap perubahan, aktif, dan jadi perhatian semua peserta.

Menyukai kelas demonstrasi, diskusi, presentasi, karena dengan begitu tipe ini

dapat memperlihatkan kemampuannya. Artisan akan bekerja dengan kelas apabila

dirangsang dengan suatu konteks. Segala sesuatu dikerjakan secara cepat bahkan

tergesa-gesa. Artisan mudah bosan, apabila pengajar tidak punya teknik yang

berubah-ubah.

23Aries Yuwono, “Profil Siswa SMA Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari

Tipe Kepribadian” (Universitas Sebelas Maret, 2010), h. 6.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

23

3) Tipe Rational

Tipe rational menyukai penjelasan yang didasarkan pada logika. Mereka

mampu menangkap abstraksi dan materi yang memerlukan intelektualitas yang

tinggi. Setelah materi, biasanya tipe rational mencari tambahan materi dan

menyukai tugas tambahan yang bersifat individu. Cara belajar yang paling disukai

adalah eksperimen, penemuan melalui eksplorasi, dan pemecahan masalah yang

komples. Tipe rational sering mengabaikan materi yang dirasa tidak perlu,

pendidik harus meyakinkan kepentingan materi tersebut.

4) Tipe Idealist

Tipe idealist menyukai materi tentang ide dan nilai-nilai. Lebih suka pada

penyelesaaian soal secara individu daripada kelompok. Dapat memandang

persoalan dari berbagai perspektif. Menyukai membaca dan menulis. Idealist

kurang cocok dengan bentuk tes objektif dan sangat kreatif. Lebih suka

b. Indikator Tipe Kepribadian Dimensi Myer-Briggs

Berdasarkan empat skala preferensi atau dimensi utama yang dijelaskan

sebelumnya, indikator tipe kepribadian dimensi Myer-Briggs yaitu:24

1) Extrovert (E) vs Introvert (I)

2) Sensing (S) vs Intuitive (N)

3) Thinking (T) vs Feeling (F)

4) Judging (J) vs Perceiving (P)

Melalui empat indikator tersebut, akan membentuk enam belas tipe kepribadian

yang merupakan kombinasi dari empat dimensi utama, sehingga terbentuklah

24 Winarni dan Rahmawati, Op.Cit. h. 4 - 5.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

24

indikator pengelompokkan tipe kepribadian. Adapun indikator pengelompokkan

kepribadian siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:25

Tabel 2.2

Indikator Pengelompokkan Tipe Kepribadian

Indikator Pengelompokkan Tipe Kepribadian

ESTJ, ISTJ, ESFJ, ISFJ Guardian

ESTP, ISTP, ESFP, ISFP Artisan

ENTJ, INTJ, ENTP, INTP Rational

ENFJ, INFJ, ENFP, INFP Idealist

Keterangan:

E = Extrovert (terbuka) I = Introvert (tertutup)

S = Sensing (panca indera) N = Intuitive (intuisi)

T = Thinking (berpikir) F = Feeling (perasaan)

J = Judging (menilai) P = Perceiving (mengamati)

Pada Tabel 2.2 dapat dijelaskan bahwa keenam belas jenis tipe kepribadian

tersebut dikelompokkan oleh David Kersey ke dalam empat tipe kepribadian,

diantaranya:

1) Guardian dengan empat tipe kepribadian, yaitu ESTJ, ISTJ, ESFJ, ISFJ.

2) Artisan dengan empat tipe kepribadian, yaitu ESTP, ISTP, ESFP, ISFP.

3) Rational dengan empat tipe kepribadian, yaitu ENTJ, INTJ, ENFJ, INFJ.

4) Idealist dengan empat tipe kepribadian, yaitu ENTP, INTP, ENFP, INFP.

Berdasarkan indikator pengelompokkan tipe kepribadian tersebut, masing-

masing tipe preferensi yang terbentuk memiliki karakteristik tertentu. Tabel 2.3

25 Yani, “Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP N 4 Purbalingga

(Ditinjau dari Tipe Kepribadian David Keirsey),” (Skripsi Universitas Muhammadiyah

Purwokerto, 2017), h. 20.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

25

merupakan gambaran tentang perbedaan masing-masing preferensi tersebut

beserta penjelasannya.26

Tabel 2.3

Karakteristik Indikator Tipe Preferensi Dimensi Myer-Briggs

Dasar Fungsi

Preferensi

Indikator

Tipe

Preferensi

Sub Indikator Tiap Tipe

Arah Pemusatan

Perhatian

Ekstrovert (E) Pendorong/energi utamanya adalah

lingkungan, dunia luar berupa orang lain

maupun benda

Mengungkapkan keadaan emosi

Membutuhkan hubungan antar pribadi

Introvert (I) Pendorong/energi utamanya berasal dari

dalam dirinya, dunia dalam pikiran dan

refleksi

Menyimpan keadaan emosi

Membutuhkan kesendirian

Cara

memperoleh

informasi

Sensing (S)

Mengumpulkan sesuatu melalui panca

indera

Melihat sesuatu yang rinci dan spesifik

Lebih suka menangani hal-hal praktis

Menjalani hidup untuk keadaan saat ini,

menikmati apa yang ada di sekitarnya

Menyukai sesuatu yang nyata dan dapat

diukur

Menyukai adanya prosedur

Orang S terkesan materialistis bagi N

Intuition (N) Mengumpulkan informasi dengan

menggunakan dugaan dan firasat

Melihat sesuatu pada pola, hubungan

Lebih suka membayangkan kemungkinan

yang imaginatif

Menjalani hidup untuk mengantisipasi

masa depan

Menyukai berbagai kemungkinan untuk

berdaya cipta

Menyukai variasi perubahan

Orang terkesan plinplan dan pemimpi bagi

26 Farida Agus Setiawati, Agus Triyanto, dan Nanang Erma Gunawan, “Implementasi MBTI

untuk pengembangan karir mahasiswa: studi perbedaan tipe kepribadian pada mahasiswa

bimbingan konseling,” Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan 8, no. 2 (2015), h. 43 - 44.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

26

Dasar Fungsi

Preferensi

Indikator

Tipe

Preferensi

Sub Indikator Tiap Tipe

orang S

Cara membuat

keputusan

Thinking (T) Mengambil keputusan berdasarkan

pertimbangan logis dan objektif

Memutuskan dengan kepala

Menjalankan sesuatu berdasarkan logika

Mementingkan kebenaran dan keadilan

Melihat sesuatu sebagai pengamat/ di luar

situasi

Kuat dalam perencanaan dan analisa

Terkesan dingin dan merendahkan bagi

orang F

Feeling (F)

Mengambil keputusan berdasarkan

pertimbangan nilai pribadi yang subjektif

Memutuskan dengan hati

Menjalankan sesuatu berdasarkan

keyakinan pribadi

Mementingkan hubungan dan

keharmonisan

Melihat sesuatu sebagai partisipan, terlibat

langsung dalam situasi

Kuat dalam memahami orang lain

Terkesan berpikir tidak jelas dan

emosional sebagai orang T

Orientasi

terhadap dunia

luar

Judging (J)

Gaya hidup yang pasti, terencana, dan

teratur

Menikmati kondisi yang sudah ditentukan

Menyukai batasan yang jelas dan kategori-

kategori

Merasa nyaman dalam situasi pasti/ada

batasan

Menangani deadline dengan merencanakan

sebelumnya

Orang J terkesan menuntut, kaku,

gelisah/tegang bagi orang P

Perceiving (P)

Gaya hidup yang luwes, spontan, dan

mudah menyesuaikan

Menikmati rasa ingin tahu, mendapatkan

kejutan

Menyukai kebebasan dalam menjalani

hidup

Merasa nyaman dalam situasi terbuka

Menghadapi deadline pada detik-detik

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

27

Dasar Fungsi

Preferensi

Indikator

Tipe

Preferensi

Sub Indikator Tiap Tipe

terakhir, tergesa-gesa

Orang P terkesan tidak terorganisir

Tidak bertanggung jawab bagi orang J

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan tinjauan pustaka diatas, serta hasil penelitian yang

relevan disebutkan bahwa dalam proses pembelajaran matematika tidak lepas dari

proses berhitung. Penalaran berhitung dab berpikir secara logis yang disebut

sebagai kemampuan berpikir kritis matematis. Tidak dapat dipungkiri bahwa

rendanya hasil belajar siswa juga disebabkan kemampuan berpikir kritis

matematis. Proses pembelajaran matematika disekolah biasanya peserta didik

hanya mendengar dan mendapat materi yang dijelaskan, oleh sebab itu

kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik tidak berkembang secara

maksimal, maka dari itu diperlukan model pembelajaran yang menuntut siswa

aktif dan berintraksi dalam proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran

Logan Avenue Problem Solving (LAPS) Heuristik secara tidak langsung

menyediakan metode mengajar yang bervariasi bagi guru, sehingga tidak

membosankan bagi peserta didik, mendapat respon yang positif dan termotivasi

untuk terlibat aktif melakukan aktivitas belajar dalam proses pembelajaran dikelas

sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis /

terhitung pada materi peluang.

\

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

28

Adapun kerangka berpikir pada penelitian ini adalah:

1. Model Pembelajaran logan avenue problem solving (LAPS) Heuristik sebagai

variabel bebas (𝑥1)

2. Kemampuan berpikir kritis matematis sebagai variabel terikat (𝑦)

3. Tipe kepribadian Myer-Briggs sebagai variabel bebas (𝑥2)

Berdasarkan hal tersebut, dapat digambaran pola kerangka berpikir dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

C. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara mengenai hasi dari penelitian yang akan

dilaksanakan. Penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis Penelitian

a. Rumusan Hipotesis 1

H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis

peserta didik yang diajar menggunakan metode LAPS Heuristic dan

metode mekanistik.

Model Pembelajaran Logan

Avenue Problem Solving

(LAPS) Heuristik

Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis

Tipe Kepribadian

Myer-Briggs

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

29

H1 : Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis peserta

didik yang diajar menggunakan metode LAPS Heuristic dan metode

mekanistik.

b. Rumusan Hipotesis 2

H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis

peserta didik berdasarkan tipe kepribadian Mayer Briggs.

H1 : Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis peserta

didik berdasarkan tipe kepribadian Mayer Briggs.

c. Rumusan Hipotesis 3

H0 : Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan tipe

kepribadian.

H1 : Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan tipe kepribadian.

2. Hipotesis Statistik

a. H0A ∶ α1 = α2 (tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Logan Avenue

Problem Solving (LAPS) Heuristik terhadap kemampuan berpikir kritis

matematis).

H1A ∶ α1 ≠ α2 (terdapat pengaruh model pembelajaran Logan Avenue

Problem Solving (LAPS) Heuristik terhadap kemampuan berpikir kritis

matematis peserta didik).

α1 = Model Pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)

Heuristik

α2 = Kemampuan berpikir kritis matematis

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

30

b. 𝐻0𝐵: 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 𝛽4 (tidak ada perbedaan antara siswa yang memiliki tipe

kepribadian dimensi Myer-Briggs (guardian, artisan, rational, idealist) terhadap

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

𝐻1𝐵: ∃𝛽𝑖 ≠ 𝛽𝑗 dimana 𝑖 ≠ 𝑗 dan 𝑖 = 𝑗 = 1,2,3,4

(ada perbedaan antara siswa yang memiliki tipe kepribadian dimensi Myer-

Briggs (guardian, artisan, rational, idealist) terhadap kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa.

Keterangan:

𝛽1: Tipe kepribadian guardian

𝛽2: Tipe kepribadian artisan

𝛽3: Tipe kepribadian rational

𝛽4: Tipe kepribadian idealist

c. H1AB ∶ (αβ)𝑖𝑗 = 0; untuk semua 𝑖 = 1, 2 dan 𝑗 = 1, 2,3 (tidak terdapat

interaksi antara model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)

Heuristik dan keterampilan sosial siswa terhadap kemampuan berpikir kritis

matematis).

H1AB ∶ (αβ)𝑖𝑗 ≠ 0 paling sedikit ada satu (αβ)𝑖𝑗 = 0 (terdapat interaksi

antara model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)

Heuristik dan keterampilan sosial siswa terhadap kemampuan berpikir

kritis matematis).

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

74

DAFTAR PUSTA

Agustiana, Nia, Nanang Supriadi, dan Komarudin Komarudin. “Meningkatkan

Kemampuan Penalaran Matematis dengan Penerapan Pendekatan Bridging

Analogy Ditinjau dari Self-Efficacy.” Inovasi Pembangunan: Jurnal

Kelitbangan 7, no. 1 (2019): 61–61.

Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. 2013 ed. Jakarta: Rajawali Pers,

t.t.

Andriani, S., H. Suyitno, I. Junaidi, Suherman Suherman, Mujib Mujib, dan

Mardiyah Mardiyah. “The Application of Differential Equation of

Verhulst Population Model on Estimation of Bandar Lampung

Population.” Dalam Journal of Physics: Conference Series, 1155:012017.

IOP Publishing, 2019.

Anggoro, Bambang Sri, Heri Efendi, dan Suherman Suherman. “The Impact Of

Ethnomathematics-Based Probing-Prompting Learning Method On Class

IX SMP Negeri 2 Way Tenong Students’mathematical Communication

Skills Year 2016/2017.” Asian Journal of Current Research, 2019, 1–8.

Arifin, Mustofa. “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Tari Bambu (Bamboo Dancing) Pada Standar Kompetensi Menggunakan

Hasil Pengukuran Listrik Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X TITL

SMK Negeri 2 Surabaya,” 2012.

Damayanti, Eva, Septuri Septuri, dan Suherman Suherman. “Pengetahuan

Deklaratif Siswa Tunanetra Dalam Pembelajaran Matematika.” Inovasi

Pembangunan: Jurnal Kelitbangan 7, no. 2 (2019): 173–173.

Faizah, Nova Auliyatul. “EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN LOGAN

AVENUE PROBLEM SHOLVING (LAPS-HEURISTIK) TERHADAP

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA

MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII DI MTS DARUS SALAM

JETAK WEDUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 (STUDI

EKSPERIMEN).” PhD Thesis, STAIN KUDUS, 2017.

Farida, Farida, Suherman Suherman, dan Sofwan Zulfikar. “Peningkatan

Kemampuan Pemahaman Konsep Himpunan Melalui Pembelajaran

Matematika dengan Media Articulate Studio’13.” JSHP: Jurnal Sosial

Humaniora dan Pendidikan 3, no. 1 (2019): 20–28.

Fataturrohmah, Anis, dan Ruhban Masykur. “Pengaruh Model Cinta Berbantu

Media Tangram Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa.” Dalam

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika,

1:21–27, 2017.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

75

Fatchurrohim, Muh, dan Peduk Rintayanti Rukayah. “Peningkatan Pemahaman

Konsep Sifat-Sifat Cahaya Melalui Model Pembelajaran Logan Avenue

Problem Solving (laps)–Heuristik.” Didaktika Dwija Indria 4, no. 6

(2016).

Gumanti, Agung Akbar Maden, Nanang Supriadi, dan Suherman Suherman.

“Pengaruh Pembelajaran dengan Musik Klasik Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik.” Dalam Prosiding Seminar

Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, 1:393–99, 2018.

Hamidah, Khusnul, dan Suherman Suherman. “Proses Berpikir Matematis Siswa

dalam Menyelesaikan Masalah Matematika di tinjau dari Tipe Kepribadian

Keirsey.” Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika 7, no. 2 (2016): 231–

48.

———. “Proses Berpikir Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah

Matematika di tinjau dari Tipe Kepribadian Keirsey.” Al-Jabar: Jurnal

Pendidikan Matematika 7, no. 2 (2016): 231–248.

Hasanah, Umi Nur, Andi Thahir, Komarudin Komarudin, dan Rahmahwaty

Rahmahwaty. “MURDER Learning and Self Efficacy Models: Impact on

Mathematical Reflective Thingking Ability.” Journal for the Education of

Gifted Young Scientists 7, no. 4 (2019): 1123–35.

Holidun, Holidun, Rubhan Masykur, Suherman Suherman, dan Fredi Ganda

Putra. “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kelompok

Matematika Ilmu Alam dan Ilmu-Ilmu Sosial.” Desimal: Jurnal

Matematika 1, no. 1 (2018): 29–37.

Huda, Syamsul, Achi Rinaldi, Suherman Suherman, Iip Sugiharta, Dian Widi

Astuti, Okis Fatimah, dan Andika Eko Prasetiyo. “Understanding of

Mathematical Concepts in the Linear Equation with Two Variables:

Impact of E-Learning and Blended Learning Using Google Classroom.”

Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika 10, no. 2 (2019): 261–70.

Indonesia, Presiden Republik. “Undang-undang Republik Indonesia nomor 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,” 2003.

Juarmi, Eka Sri. “Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V

Menggunakan Metode Problem Based Learning (PBL) yang

Memanfaatkan Media CD Interaktif dengan Metode Mekanistik.” PhD

Thesis, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW,

2012.

Karyanti, Karyanti, dan Komarudin Komarudin. “Pengaruh model pembelajaran

kumon terhadap pemahaman matematis ditinjau dari gaya kognitif peserta

didik pada mata pelajaran matematika kelas viii smp negeri satu atap 4

pesawaran.” Dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika dan

Pendidikan Matematika, 1:89–94, 2017.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

76

Komarudin, Komarudin, Novi Rosmawati, dan Suherman Suherman. “The Effect

of Algebra Finger-Based Brain Gym Method to Improve Student Learning

Outcomes.” Eduma: Mathematics Education Learning and Teaching 8, no.

2 (2020): 80–88.

Kurniawati, Kiki Riska Ayu, Budiyono Budiyono, dan Dewi Retno Sari Saputro.

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Numbered

Heads Together Ditinjau Dari Kecerdasan Interpersonal Siswa Pada Pokok

Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar.” Jurnal Pendidikan Matematika

Sriwijaya 11, no. 1 (2017): 15–28.

Kusumawati, Elli, dan Tries Morina Turisia. “Kemampuan Siswa dalam

Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik (PMR) dan Mekanistik.” EDU-MAT 2, no. 1 (2014).

Liberna, Hawa. “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel.” Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA 2, no. 3

(2015).

Purba, Oktaviana Nirmala, dan Syahriani Sirait. “Peningkatan Kemampuan

Pemecahan Masalah dengan Model LAPS-Heuristic di SMA Shafiyyatul

Amaliyah.” Jurnal Mathematic Paedagogic 2, no. 1 (2017): 31–39.

Puspitasari, Rinda Eka. “Penerapan Pembelajaran Laps-Heuristik Untuk

Meningkatkan Penalaran Siswa Kelas V Pada Materi Pecahan.” PTK A2

2018 PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, t.t.

Rahma, Siti, Farida Farida, dan Suherman Suherman. “Analisis Berpikir Kritis

Siswa Dengan Pembelajaran Socrates Kontekstual di SMP Negeri 1

Padangratu Lampung Tengah.” Dalam Prosiding Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan Matematika, 1:121–28, 2017.

Rahman, Ira Silviana, Nerru Pranuta Murnaka, dan Wiwik Wiyanti. “Pengaruh

Model Pembelajaran Laps (Logan Avenue Problem Solving)-Heuristik

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah.” WACANA AKADEMIKA:

Majalah Ilmiah Kependidikan 2, no. 1 (2018): 48–60.

Setiaji, Fahkur, Suherman Suherman, dan Eko Kuswanto. “Analisis Kemampuan

Komunikasi Matematis: Dampak Model Pembelajaran Discovery Learning

Terintegrasi Learning Start With A Question.” Desimal: Jurnal

Matematika 2, no. 1 (2019): 33–42.

Setiawati, Farida Agus, Agus Triyanto, dan Nanang Erma Gunawan.

“Implementasi MBTI untuk pengembangan karir mahasiswa: studi

perbedaan tipe kepribadian pada mahasiswa bimbingan konseling.” Jurnal

Penelitian Ilmu Pendidikan 8, no. 2 (2015).

https://doi.org/10.21831/jpipfip.v8i2.8272.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

77

Suherman, Suherman. “Ethnomathematics: Eksploration of Traditional Crafts

Tapis Lampung as Ilustration of Science, Technology, Engineering, and

Mathematics (STEM).” Eduma: Mathematics Education Learning and

Teaching 7, no. 2 (2018): 21–30.

Suherman, Suherman, Komarudin Komarudin, Abdul Rosyid, Sinta Aryanita,

Doni Asriyanto, Thofan Aradika Putra, dan Tri Anggoro. “Improving

Trigonometry Concept Through STEM (Science, Technology,

Engineering, and Mathematics) Learning.” Dalam International

Conference On Multidisciplinary Academic (ICMA), 2018.

Suherman, Suherman, Ayu Sekarsari Suharno, dan Istihana Istihana. “ALQURAN

TEACHING MODEL: THE EFFECT OF PROBLEM SOLVING

ABILITY AND GENDER ON MATHEMATICS.” HUMANISMA:

Journal of Gender Studies 3, no. 1 (2019): 13–26.

Tugiyati, Sri Ambar. “Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V

Menggunakan Model Pembelajaran Van Hiele dan Model Pembelajaran

Mekanistik.” PhD Thesis, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FKIP-UKSW, 2012.

Utami, Taza Nur, Agus Jatmiko, dan Suherman Suherman. “Pengembangan

Modul Matematika dengan Pendekatan Science, Technology, Engineering,

And Mathematics (STEM) pada Materi Segiempat.” Desimal: Jurnal

Matematika 1, no. 2 (2018): 165–72.

Wahyuni, Sri. “Pengembangan Karakter Kedisiplinan Dan Kemampuan

Pemecahan Masalah Melalui Model Laps-Heuristik Materi Lingkaran

Kelas-VIII.” PhD Thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, 2015.

Winarni, Restu, dan Diana Rahmawati. “PENGARUH KARAKTERISTIK TIPE

KEPRIBADIAN DAN IPK TERHADAP KECEMASAN

BERKOMPUTER MAHASISWA AKUNTANSI DALAM

MENGGUNAKAN SOFTWARE AKUNTANSI DENGAN LOCUS OF

CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERASI.” Nominal, Barometer

Riset Akuntansi Dan Manajemen 4, no. 1 (1 April 2015).

https://doi.org/10.21831/nominal.v4i1.6884.

YANI. “DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS

SISWA SMP N 4 PURBALINGGA (Ditinjau dari Tipe Kepribadian

David Keirsey).” Bachelor, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PURWOKERTO, 2017. http://repository.ump.ac.id/1188/.

Yunianto, Teguh, Hasan Sastra Negara, dan Suherman Suherman. “Flip Builder:

Pengembangannya Pada Media Pembelajaran Matematika.” TERAMPIL:

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar 6, no. 2 (2019): 115–27.

Yusnita, Irda, Ruhban Maskur, dan Suherman Suherman. “Modifikasi model

pembelajaran Gerlach dan Ely melalui integrasi nilai-nilai keislaman

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM …repository.radenintan.ac.id/10974/1/PERPUS PUSAT.pdf · menyelesaikan soal matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan

78

sebagai upaya meningkatkan kemampuan representasi matematis.” Al-

Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika 7, no. 1 (2016): 29–38.

Zainal Arifin. Evaluasi Pendidikan. 2016 ed. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

t.t.