KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. -...

44
5 BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga 1. Pengertian Keluarga Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) yang dikutip oleh Effendy (1998), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Bailon dan Maglaya (1989) yang dikutip oleh Effendy (1998), keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. Menurut BKKBN Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak (Sudiharto,2007). Dari ketiga pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah, perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental emosianal serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Transcript of KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. -...

Page 1: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

5

BAB II

KONSEP DASAR

A. Konsep Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) yang dikutip oleh Effendy

(1998), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat

dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Bailon dan Maglaya (1989) yang dikutip oleh Effendy (1998),

keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena

hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup

dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya

masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

Menurut BKKBN Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk

berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup

spiritual dan materiil yang layak (Sudiharto,2007).

Dari ketiga pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa :

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan

darah, perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,

mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental

emosianal serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Page 2: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

6

2. Struktur Keluarga

Menurut Effendy ( 1998 ) struktur keluarga terdiri dari bermacam- macam,

diantaranya adalah :

a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui

jalur garis ayah.

b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui

jalur garis ibu.

c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah istri.

d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah suami.

e. Keluarga Kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi

pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian

keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.

3. Tipe atau Bentuk Keluarga

a. Tipe Keluarga menurut Murwani (2007):

1) Tipe Keluarga Tradisional

a) Keluarga Inti adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari suami,

istri, dan anak.

b) Keluarga Besar adalah keluarga inti ditambah dengan keluarga lain

yang mempunyai hubungan darah.

Page 3: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

7

c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari suami

istri tanpa anak.

d) Single Adult adalah suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang

dewasa.

2) Tipe Keluarga Non Tradisional

a) Commue Famili adalah lebih satu keluarga tanpa pertalian darah

hidup serumah.

b) Orang tua yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup dalam

satu rumah tangga.

c) Homoseksual adalah dua individu yang sejenis hidup satu rumah

tangga.

b. Tipe Keluarga menurut Sudiharto (2007):

1) Keluarga Inti adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan

yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak baik

karena kelahiran maupun adopsi.

2) Keluarga Asal adalah suatu unit keluarga tempat asal seseorang

dilahirkan.

3) Keluarga Besar adalah keluarga inti ditambah keluarga yang lain

(karena hubungan darah, missal kakek, nenek, bibi, paman, sepupu.

4) Keluarga Berantai adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria

yang menikah lebih drai satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.

5) Keluarga duda atau janda adalah keluarga karena perceraian atau

kematian pasangan yang di cintai.

Page 4: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

8

6) Keluarga Komposit adalah keluarga dari perkawinan poligami dan

hidup bersama.

7) Keluarga Kohabitasi adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan,

bisa memiliki anak atau tidak.

4. Tugas Keluarga

Meurut Friedmamn (1998), keluarga mempunyai tugas sebagai

berikut: mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan

kesehatan yang tepat, memberi perawatan pada anggota keluarga yang

sakit, mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat,

mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat.

Pada dasarnya ada delapan tugas pokok keluarga, yaitu:

pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya, pemeliharaan sumber-

sumber daya yang ada dalam keluarga, pembagian tugas masing-masing

anggotanya sesuai kedudukan masing-masing, sosialisasi antar keluarga,

pengaturan jumlah anggota keluarga, penempatan anggota keluarga dalam

masyarakat yang lebih luas, dan membangkitkan dorongan dan semangat

para anggota keluarga.

5. Tugas Kesehatan Keluarga

Tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Freeman ( 1981 )

yang dikutip oleh Effendy ( 1998 ), yaitu :

a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

Page 5: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

9

c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan

yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya

yang terlalu muda.

d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan

dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.

Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-

lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-

fasilitas kesehatan yang ada.

6. Fungsi Keluarga

Friedman (1986) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, antara lain:

a. Fungsi Afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang

merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk

pemenuhan kebutuhan psikososial.

Komponen yang perlu di penuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi

afektif adalah:

1) Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling

mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan

dukungan dari anggota yang lain.

2) Saling menghargai. Bila anggota saling menghargai dan mengakui

keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu

mempertahankan iklim yang positif, maka fungsi akan tercapai.

Page 6: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

10

b. Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui

individu, yang menghasilakn interaksi social dan belajar berperan dalam

lingkungan social. Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir, dan keluarga

merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.

c. Fungsi Reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah

sumber daya manusia, maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah,

selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk

membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.

d. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi

kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti sandang, pangan, dan papan.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan

kesehatan yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan atau

merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam

memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.

Page 7: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

11

B. Konsep Tuberkulosis

1. Pengertian

Tuberkulosis pulmoner adalah penyakit infeksius yang terutama

menyerang parenkim paru, dengan agen infeksius utama Mycobacterium

tuberculosis (Smeltzer & Bare, 2001).

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyebar melalui getah bening

atau pembuluh darah (Price & Wilson, 1994).

Klasifikasi tuberculosis di Indonesia yang banyak dipakai

berdasarkan kelainan klinis, radiologis dan mikrobiologis :

a. Tuberkulosis paru

b. Bekas tuberculosis paru

c. Tuberkulosis paru tersangka yang terbagi dalam :

1) TB paru tersangka yang diobati (sputum BTA negatif, tapi tanda-

tanda lain positif)

2) TB paru tersangka yang tidak diobati (sputum BTA negatif dan

tanda-tanda lain meragukan)

(Suyono, et al, 2001)

2. Anatomi dan Fisiologi

Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah

hidung, faring, laring, trachea, bronkus, dan bronkiolus. Hidung ; Nares

anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran

itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum (rongga

Page 8: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

12

hidung). Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya

akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan faring dan dengan

selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga

hidung. Faring (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar

tengkorak sampai persambungannya dengan eshopagus pada ketinggian

tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang laring (laring-faringeal).

Gambar 1.1

(http://i.ehow.com/images/a04/kl/01/cure-dry-cough-120X120.jpg)

Saluran-saluran udara ke bawah sampai tingkat bronchibiolus

terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya

adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru.

Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronchiolus dan

Page 9: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

13

respiratorius yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli

pada dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveolis dan

sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, assinus atau

kadang disebut lobulus primer memiliki tangan kira-kira 0,5-1,0 cm.

terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea sampai sakus

alveolaris. Alveolus dipisahkan oleh dinding yang dinamakan pori-pori

kohn.

Paru-paru terdapat dalam rongga toraks pada bagian kiri dan

kanan. Dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di

dalam rongga pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk

lubrikai. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius

dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan

inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung

pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar,

sakkus alveolar dan alveoli. Diperkirakan bahwa setiap paru-paru

mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai permukaan yang

cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.

Proses fisiologi pernafasan dimana oksigen dipindahkan dari udara

ke dalam jaringan-jaringan, dan karbondioksida dikeluarkan ke udara

ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium. Stadium pertama adalah

ventilasi yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan keluar paru-paru

karena ada selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus

akibat kerja mekanik dan otot-otot. Stadium kedua, transportasi yang

Page 10: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

14

terdiri dan beberapa aspek yaitu (1) Difusi gas antara alveolus dan kapiler

paru-paru (respirasi eksternal) antara darah sistemik dan sel-sel jaringan.

(2) Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonal dan penyesuaiannya dengan

distribusi udara dalam alveolus. (3) Reaksi kimia dan fisik dari oksigen

dan karbondioksida dengan darah respimi atau respirasi interna

menipakkan stadium akhir dari respirasi, yaitu sel dimana metabolik

dioksida untuk mendapatkan energi, dan karbondioksida terbentuk sebagai

sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru. (4)

Transportasi, yaitu tahap kedua dari proses pernafasan mencakup proses

difusi gas-gas melintasi membran alveolus kapiler yang tipis (tebalnya

kurang dari 0,5 urn). Kekuatan mendorong untuk pemindahan ini adalah

selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. (5) Perfusi, yaitu

pemindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru

membutuhkan distribusi merata dari udara dalam paru-paru dan perfusi

(aliran darah) dalam kapiler dengan perkataan lain ventilasi dan perfusi

dari unit pulmonary harus sesuai pada orang normal dengan posisi tegak

dan keadaan istirahat maka ventilasi dan perfusi hampir seimbang kecuali

pada apeks paru-paru.

Secara garis besar bahwa paru-paru memiliki fungsi sebagai

berikut:

a. Terdapat permukaan gas-gas yaitu mengalirkan Oksigen dari udara

atmosfer ke darah vena dan mengeluarkan gas karbondioksida dari

alveoli ke udara atmosfer.

Page 11: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

15

b. Menyaring bahan beracun dari sirkulasi

c. Reservoir darah

d. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas-gas

3. Etiologi

Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, sejenis

kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1 – 4 µm dan tebal

0,3 – 0,6 µm dan digolongkan dalam basil tahan asam (BTA) (Suyono, et

al 2001).

4. Patofisiologi

Individu rentan yang menghirup basil tuberculosis dan terinfeksi.

Bakteri dipindahkan melalui jalan nafas ke alveoli untuk memperbanyak

diri, basil juga dipindahkan melalui system limfe dan pembuluh darah ke

area paru lain dan bagian tubuh lainnya.

Sistem imun tubuh berespon dengan melakukan reaksi inflamasi.

Fagosit menelan banyak bakteri, limfosit specific tuberculosis melisis basil

dan jaringan normal, sehingga mengakibatkan penumpukkan eksudat

dalam alveoli dan menyebabkan bronkopnemonia.

Massa jaringan paru/granuloma (gumpalan basil yang masih hidup

dan yang sudah mati) dikelilingi makrofag membentuk dinding protektif.

Granuloma diubah menjadi massa jaringan fibrosa, yang bagian sentralnya

disebut komplek Ghon. Bahan (bakteri dan makrofag) menjadi nekrotik,

membentuk massa seperti keju. Massa ini dapat mengalami kalsifikasi,

Page 12: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

16

memebentuk skar kolagenosa. Bakteri menjadi dorman, tanpa

perkembangan penyakit aktif. Individu dapat mengalami penyakit aktif

karena gangguan atau respon inadekuat system imun, maupun karena

infeksi ulang dan aktivasi bakteri dorman. Dalam kasus ini tuberkel ghon

memecah, melepaskan bahan seperti keju ke bronki. Bakteri kemudian

menyebar di udara, mengakibatkan penyebaran lebih lanjut. Paru yang

terinfeksi menjadi lebih membengkak mengakibatkan bronkopnemonia

lebih lanjut (Smeltzer & Bare, 2001).

5. Manifestasi Klinik

Gambaran klinis tuberculosis mungkin belum muncul pada infeksi

awal dan mungkin tidak akan pernah timbul bila tidak terjadi infeksi

aktif.bila timbul infeksi aktif klien biasanya memperlihatkan gejala :batuk

purulen produktif disertai nyeri dada, demam (biasanya pagi hari),

malaise, keringat malam, gejala flu, batuk darah, kelelahan, hilang nafsu

makan dan penurunan berat badan (Corwin, 2001).

6. Penatalaksanaan

a. Pengobatan

Tujuan terpenting dari tata laksana pengobatan tuberkulosis adalah

eradikasi cepat M. tuberculosis, mencegah resistensi, dan mencegah

terjadinya komplikasi.

Jenis dan dosis OAT :

Page 13: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

17

1) Isoniazid (H)

Isoniazid (dikenal dengan INH) bersifat bakterisid, efektif

terhadap kuman dalam keadaan metabolik aktif, yaitu kuman yang

sedang berkembang. Efek samping yang mungkin timbul berupa

neuritis perifer, hepatitis rash, demam Bila terjadi ikterus,

pengobatan dapat dikurangi dosisnya atau dihentikan sampai

ikterus membaik. Efek samping ringan dapat berupa kesemutan,

nyeri otot, gatal-gatal. Pada keadaan ini pemberian INH dapat

diteruskan sesuai dosis.

2) Rifampisin (R)

Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman semi-dorman

(persisten). Efek samping rifampisin adalah hepatitis, mual, reaksi

demam, trombositopenia. Rifampisin dapat menyebabkan warna

merah atau jingga pada air seni dan keringat, dan itu harus

diberitahukan pada keluarga atau penderita agar tidak menjadi

cemas. Warna merah tersebut terjadi karena proses metabolisme

obat dan tidak berbahaya.

3) Pirazinamid (P)

Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman yang berada dalam

sel dengan suasana asam. Efek samping pirazinamid adalah

hiperurikemia, hepatitis, atralgia.

Page 14: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

18

4) Streptomisin (S)

Bersifat bakterisid, efek samping dari streptomisin adalah

nefrotoksik dan kerusakan nervus kranialis VIII yang berkaitan

dengan keseimbangan dan pendengaran.

5) Ethambutol (E)

Bersifat bakteriostatik, ethambutol dapat menyebabkan gangguan

penglihatan berupa berkurangnya ketajaman penglihatan, buta

warna merah dan hijau, maupun optic neuritis.

b. Prinsip pengobatan

Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis,

dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua

kuman (termasuk kuman persister) dapat dibunuh. Dosis tahap intensif

dan dosis tahap lanjutan ditelan sebagai dosis tunggal, sebaiknya pada

saat perut kosong. Apabila paduan obat yang digunakan tidak adekuat

(jenis, dosis, dan jangka waktu pengobatan), kuman TBC akan

berkembang menjadi kuman kebal obat (resisten). Untuk menjamin

kepatuhan penderita menelan obat, pengobatan perlu dilakukan

dengan pengawas langsung (DOT = Directly Observed Treatment)

oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).

Pengobatan TBC diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan

lanjutan.

Page 15: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

19

i. Tahap Intensif

Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat obat setiap

hari dan diawasi langsung untuk mencegah terjadinya

kekebalan terhadap semua OAT, terutama rifampisin. Bila

pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat,

biasanya penderita menular menjadi tidak menular dalam

kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TBC BTA

positif menjadi BTA negatif (konversi) pada akhir pengobatan

intensif.

ii. Tahap lanjutan

Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih

sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama.

c. Panduan OAT di Indonesia

Program Nasional Penanggulangan TBC di Indonesia

menggunakan panduan OAT :

Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3

Tahap intensif terdiri dari Isoniasid (H), Rifampisin (R),

Pirazinamid (Z), dan Etambutol (E). Obat-obat tersebut diberikan

setiap hari selam 2 bulan (2 HRZE). Kemudian diteruskan dengan

tahap lanjutan yang terdiri dari Isoniasid (H), dan Rifampicin (R).,

diberikan tiga kali seminggu selama 4 bulan (4 H3R3).

Obat ini diberikan untuk :

i. Penderita baru TBC Paru BTA Positif

Page 16: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

20

ii. Penderita TBC Paru BTA negatif Rontgen Positif yang “sakit

berat” dan

iii. Penderita TBC Ekstra Paru Berat.

Satu paket kombipak kategori 1 berisi 114 blister harian yang

terdiri dari 60 blister HRZE untuk tahap intensif, 54 blister untuk

tahap lanjutan, masing-masing dikemas dalam dos kecil dan disatukan

dalam dos besar.

Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3

Tahap intensif diberikan selama 3 bulan, yang terdiri dari 2 bulan

dengan Isoniasid (H)\, Rifampisin (R), Pirasinamid (Z), Etambutol

(E), dan suntikan streptomisin setiap hari dari Unit pelayanan

Kesehatan (UPK). Dilanjutkan 1 bulan dengan Isoniasid (H),

Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), dan Etambutol (E) setiap hari.

Setelah itu diteruskan dengan tahap lanjutan selama 5 bulan dengan

HRE yang diberikan tiga kali dalam seminggu.

Perlu diperhatikan bahwa suntikan Streptomisin diberikan setelah

penderita selesai menelan obat.

Obat ini diberikan untuk :

i. Penderita kambuh (relapas)

ii. Penderita gagal (failure)

iii. Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default)

Satu paket kombipak kategori 2 berisi 156 blister harian yang

terdiri dari 90 blister HRZE untuk tahap intensif, dan 56 blister HRE

Page 17: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

21

untuk tahap lanjutan, masing-masing dikemas dalam dos kecil dan

disatukan dalam 1 dos besar. Disamping itu, disediakan 30 vial

Streptoposin @ 1,5 gr dan pelengkap pengobatan (60 spuit dan

aquabidest) untuk tahap intensif.

Kategori 3: 2HRZ/4H3R3

Tahap intensif terdiri dari HRZ diberikan setiap hari selama 2

bulan (2HRZ), diteruskan dengan tahap lanjutan terdiri dari HR

selama 4 bulan diberikan 3 kali seminggu (4H3R3).

Obat ini diberikan untuk :

i. Penderita baru BTA negatif dan Rontgen positif sakit ringan

ii. Penderita ekstra paru ringan, yaitu TBC kelenjar limfe

(limfadenitis), pleuritis eksudativa unilateral, TBC kulit, TBC

tulang (kecuali tulang belakang), sendi dan kelenjar adrenal.

Satu paket kombipak ketegori 3 berisi 114 blister harian yang terdiri

60 blister HRZ untuk tahap intensif, dan 54 blister HR untuk tahap

lanjutan, masing-masing dikemas dalam dos kecil dan disatukan

dalam dos besar.

OAT Sisipan (HRZE) :

Bila pada akhir intensif pengobatan penderita baru BTA positif

dengan kategori 1 atau penderita BTA positif pengobatan ulang

dengan ketegori 2, hasil pemeriksaan dahak masih BTA positif,

diberikan obat sisipan (HRZE) setiap hari selam satu bulan. Satu paket

obat sisipan berisi 30 blister HRZE yang dikemas dalam dos kecil.

Page 18: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

22

Apabila obat perlu diberikan setiap hari, sebuah angka

dicantumkan sebelum kombinasi obat yang menandakan jumlah bulan

pemberian kombinasi tersebut. Misal 2 HRZE berarti keempat jenis

obat diberikan dalam dosis tunggal setiap hari selama 2 bulan.

Demikian juga 4 HR berarti bahwa kedua jenis obat ini diberikan

dalam dosisi tunggal setiap hari selama 4 bulan. Salah satu panduan

obat adalah : 2 HRZE/4 HR panduan ini berarti bahwa keempat jenis

obat diberikan selama 2 bulan pertama (dikenal sebagai “fase awal”

atau “fase intensif”). Dilanjutkan dengan 2 jenis obat selama 4 bulan

(dikenal sebagai “fase lanjutan”) seluruhnya selama 6 bulan.

Pada beberapa panduan obat diberikan bersamaan dalam dosis

tunggal 3 x seinggu (pengobatan intermiten). Untuk hal ini ditulis

dengan angka 3 sesudah setiap obat misalnya, apabila panduan diatas

diberikan seminggu.

Penulisannya menjadi sebagai berikut : 2 H3R3Z3E / 4 H3R3

d. Pemantauan Kemajuan hasil pengobatan TBC

Pemantauan kemajuan hasil pengobatan dilakasanakan dengan

pemeriksaan ulang secara mikroskopis. Pemeriksaan dahak secara

mikroskopis lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan radiologis

dalam memantau kemajuan pengobatan. Laju Endap Darah (LED)

tidak dapat dipakai untuk memantau kemajuan pengobatan.

Untuk mementau kemajuan pengobatan dilakukan pemeriksaan

specimen sebanyak dua kali (sewaktu dan pagi). Hasil pemeriksaan

Page 19: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

23

dinyatakan negatif bila kedua spesimen tersebut negatif. Bila salah

asatu spesimen positif, maka hasil pemerikasaan ulang dahak tersebut

dinyatakan positif.

Pemeriksaan ulang dahak untuk mementau kemajuan pengobatan

dilakukan pada :

1). Akhir tahap intensif

Dilakukan seminggu sebelum akhir bulan ke 2 pengobatan

penderita baru BTA positif dengan kategori 1, atau semunggu

sebelum akhir bulan ke 3 pengobatan ulang penderita BTA positif

dengan kategori 2.

Pemeriksaan dahak pada akhir tahap intensif dilakukan untuk

mengetahui apakah telah terjadi konversi dahak, yaitu perubahan

BTA positif menjadi negatif.

a). Pengobatan penderita baru BTA positif dengan kategori 1:

Akhir bulan ke 2 pengobatan sebagian besar (seharusnya 80

%) dari penderita sudah BTA negatif (konversi). Penderita ini

dapat meneruskan pengobatan dendan tahap lanjutan. Jika

pemeriksaan ulang dahak pada akhir bulan ke 2 hasilnya masih

BTA positif, pengobatan diteruskan dengan OAT sisispan selam

1 bulan. Setelah peket sisipan satu selesai, dahak diperikasa

kembali. Pengobatan tahap lanjutan tetap diberikan meskipun

hasil pemerikasaan ulang dahak BTA masih tetap positif.

b). Pengobatan ulang penderita BTA positif dengan ketegori 2:

Page 20: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

24

Jika pemeriksaan ulang dahak pada akhir bulan ke 3 masjh

positif, tahap intensif harus diteruskan lagi, selama 1 bulan

dengan OAT sisipan. Setelah satu bulan diberi sisipan dahak

diperiksa kembali. Pengobatan tahap lanjutan tetap diberikan

meskipun hasil pemeriksaan dahak ulang BTA masih positif.

Bila memungkinkan spesimen dahak penderita dikirim untuk

dilakukan biakan dan uji kepekaan obat (sensitivity test).

Sementara pemeriksaan dilakukan, penderita meneruskan

pengobatan tahap lanjutan. Bila hasil uji kepekaan obat

menunjukam bahwa kuman sudah resisten terhadap 2 atau

lebih OAT, maka penderita dirujuk ke unit pelayanan

spesialistik yang dapat menangani kasus resisten. Bila tidak

mungkin, maka pengobatan dengan tahap lanjutan diteruskan

sampai selesai.

c). Pengobatan penderita BTA negatif hasil Rontgen positif dengan

ketegori 3 (ringan) atau 1 (berat):

Penderita TBC paru BTA negatif, rontgen positif, baik

dengan pengobatan ketegori 3 (ringan) atau kategori 1 (berat),

tetap dilakukan pemeriksaan ulang dahak pada tahap akhir bulan

ke 2. Bila hasil pemeriksaan ulang dahak BTA positif, maka ada

2 kemungkinan :

Page 21: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

25

i. Suatu kekeliruan pada pemeriksaan pertama (pada saat

diagnosis sebenarnya adalah BTA positif tapi dilaporkan

sebagai BTA negatif)

ii. Penderita berobat tidak teratur.

Seorang penderita yang di diagnosa sebagai penderita BTA

negatif dan diobati dengan kategori 3, yang hasil pemeriksaan

ulang dahak pada akhir bulan ke 3 adalah BTA positif, harus

didftarkan kembali sebagai penderita gagal BTA positif dan

mendapart pengobatan dengan kategori 2 mulai dari awal.

Bila pemeriksaan ulang dahak akhir tahap intensif pada

penderita baru dan penderita pengobatan ulang BTA positif,

dahak menjadi BTA negatif, pengobatan diteruskan ke tahap

lanjutan.

Bila pada pemeriksaan ulang dahak pada tahap akhir

intensif penderita BTA negatif rontgen positif dahak menjadi

BTA positif, penderita dianggap gagal dan dimulai pengobatan

dari permulaan dengan kategori 2.

2). Sebulan sebelum akhir pengobatan

Dilakukan seminggu sebelum akhir bulan ke 5 pengobatan

penderita baru BTA positif dengan kategori 1, atau seminggu

sebelum akhir bulan ke 7 pengobatan ulang penderita BTA

positif kategori 2.

Page 22: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

26

3). Akhir Pengobatan

Dilakukan seminggu akhir bulan ke 6 pengobatan pada

penderita baru BTA posistif dengan kategori 1, atau seminggu

sebelum akhir bulan ke 8 pengobatan ulang BTA positif, dengan

kategori 2.

Pemeriksaan ulang dahak pada sebulan sebelum akhir

pengobatan dan akhir pengobatan (AP) bertujuan untuk menilai

hasil pengobatan (“sembuh”, atau “gagal”).

Penderita dinyatakan sembuh bila penderita telah

menyelesaikanpengobatannya secra lengkap, dan pemeriksaan

ulang dahak (follow up) paling sedikit 2 kali berturut-turut

hasilnya negatif (yaitu pada AP dan/atau sebulan sebelum AP,

dan pada satu pemeriksaan follow up sebelumnya).

e. Hasil pengobatan dan tindak lanjut

Hasil pengobatan seorang penderita dapat diketegorikan sebagai:

Sembuh, Pengobatan Lengkap, Meninggal, Pindah (Transfer Out),

Defaulter (lalai)/DO dan Gagal.

1). Sembuh

Penderita dinyatakan sembuh bila penderita telah menyelesaikan

pengobatannya secra lengkap, dan pemeriksaan ulang dahak

(follow up) paling sedikit 2 kali berturut0turut hasilnya negatif

(yaitu pada AP dan/atau sebulan sebelum AP, dan pada satu

pemeriksaan follow up sebelumnya).

Page 23: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

27

2). Pengobatan Lengkap

Adalah penderita yang telah menyelesaikan pengobatannya secara

lengkap tapi tidak ada hasil pemeriksaan ulang dahak 2 kali

bertirut-turut negatif. Tindak lanjut: penderita diberitahu apabila

gejala muncul kembali supaya memeriksakan diri dengan

prosedur tetap.

3). Meninggal

Adalah penderita yang dalam masa pengobatan diketahui

meninggal karena sebab apapun.

4). Pindah

Adalah penderita yang pindah berobat ke daerah kabupaten/kota

lain. Tindak Lanjut: penderita yang ingin pindah, dibuatkan surat

pindah dan bersama sisa obat dikirim ke UPK yang baru. Hasil

pengobatn penderita dikirim ke UPK asal, dengan formulir.

5). Defaulted atau Drop Out

Adalah penderita yang tidak mengamabil obat selam 2 bulan

berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai.

Tindak lanjut: lacak penderita tersebut dan diberi penyuluhan

pentingnya berobat secra tertur. Apabila penderita akan

melanjutkan pengobatan, lakukan pemeriksaan dahak. Bila positif

mulai pengobatan dengan kategori 2, bila negatif sisa pengobatan

kategori 1 dilanjutkan.

Page 24: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

28

6). Gagal

a). Penderita BTA positif yang hasil pemeriksaan dahaknay tetap

positif atau kembali menjadi positif pda satu bulan sebelum

akhir pengobatan atau akhir pengobatan.

Tindak lanjut: Penderita BTA positif baru dengan kategori 1

diberikan kategori 2 mulai dari awal. Penderita BTA positif

pengobatan ulang dengan kategori 2 dirujuk ke UPK spesialistik

atau INH seumur hidup.

b). Penderita BTA

Penderita BTA negatif yang hasil pemeriksaan dahaknya pada

akhir bulan ke 2 menjadi positif.

Tindak lanjut: berikan pengobatan kategori 2 mulai dari awal.

f. Tatalaksana penderitaa yang berobat tidak teratur

Seseorang penderita kadang-kadang berhenti minum obat

sebelum masa pengobatan selesai. Hal ini dapat terjadi karena

penderita belum memahami bahwa obat harus ditelan seluruhnya

dalam waktu yang telah ditentukan. Petugas kesehatan harus

mengisahakan agar penderita yang putus berobat tersebut kembali ke

UPK. Pengobatan yang diberikan tergantung pada tipe penderita,

lamanya pengobatan sebelumnya, lamanya putus berobat, dan

bagaimana hasil pemeriksaan dahak sewaktu dia kembali berobat.

Page 25: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

29

Lama

pengobatan

sebelumnya

Lamanya

pengobatan

terputus

Perlu

tidaknay

pemeriksaan

dahak

Hasil

pemeriksaan

dahak

Dicatat

kembali

sebagai

Tindakan

pengobatan

> 1 bulan

1-2 bulan

> 2 bulan

g. Pengobatan TBC pada anak

Prinsip dasar pengobatan TBC pada anak tidak berbeda dengan

orang dewasa, tetapi ada beebrapa hal yang memerlukan perhatian:

Pemberian obat baik pada tahap intensif maupun tahap lanjutan

diberikan sehari, dosis obat harus disesuaikan dengan berat badan.

Susunan panduan obat TBC anak adalah 2HRZ/4HR: tahap intensif

terdiri dari Isoniasid (H), Rifampisin (R) dan Pirasinamid (Z) selama 2

bulan diberikan setiap hari (2HRZ). Tahap lanjutan terdiri dari

Isoniasid (H), \dan Rifampisin (R) selama 4 bulan diberikan setiap

hari (4HR).

Jenis dan Dosis Obat TBC Anak

Jenis obat BB < 10 Kg BB 10-20 kg BB 20-33 kg

Isoniasid 50 mg 100 mg 200 mg

Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg

Pirasinamid 150 mg 300 mg 600 mg

Page 26: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

30

Catatan :

Penderita yang berat badannya kurang dari 5 kg harus dirujuk.

Pemantauan kemajuan pengobatan pada anak dapat dilihat antara lain

dengan terjadinya perbaikan klinis, naikya berta badan, dan anak

menjadi lebih aktif dibinding dengan sebelum pengobatan.

h. Pengobatan pencegahan untuk anak

Semua anak yang tinggal serumah atau konak erat dengan

penderita TBC BTA positif berisiko lebih besar untuk terinfeksi.

Infeksi pada anak ini, dapat berlanjut menjadi penyakit tuberkulosis.

Sebagian menjadi penyakit yang lebih serius (misalnya meningitis,

dan milier) yang dapat menimbulkan kematian.

Pada semua anak, terutama balita yang tinggal serumah atau

kontak erat dengan penderita TBC BTA positif, perlu dilakukan

pemeriksaan : bila anak mempunyai gejal-gejala TBC harus dilakukan

pemeriksaan lebih lanjut sesuai dengan alur diteksi dini TBC anak,

bila anak balita tidak mempunyai gejala-gejala seperti TBC harus

diberikan pengobatan pencegahan dengan isonoasid (INH) dengan

dosis 5 mg/kg BB /hari selam 6 bulan. Bila anak tersebut belum

pernah mendapat imunisasi BCG, perlu diberi BCG setelah

pengobatan pencegahan dengan INH selesai.

i. Program penanggulangan TB Nasional

Sumber Depkes (2002), dengan menggunakan strategi DOTS ,

rekomendasi dari WHO dengan komponen :

Page 27: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

31

1) Komitmen politisi dari para pengambil keputusan termasuk

dukungan dana (puskesmas, paramedik, dll).

2) Diagnosis TBC dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis

3) Pengobatan dengan panduan OAT (Obat Anti Tuberkulosis)

jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh pengawas

Menelan Obat (PMO)

4) Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek dengan mutu

terjamin

5) Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan

pemantauan dan evaluasi program penanggulangn TBC

j. Pencegahan penularan

1) Pastikan penderita menyelesaikan pengobatan yang efektif 6-8

bulan (Coftroon, 2002)

2) Membuang dahak dalam larutan sodium hipokrit 1 % atau lisol

(Coftroon, 2002)

3) Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin atu menggunakan

tissue kemudian dibakar (Minnadiarly, 2006)

4) Menjemur di udara dan di bawah sinar matahari semua bahan

seperti selimut, bantal dan kasur (Depkes, 2002)

5) Sedapat mungkin menghindari dari kerumunan orang banyak

yang terlalu padat

6) Ventilasi rumah yang baik agar udara dan sinar matahari masuk

dalam ruangan (Minnadiarly, 2006)

Page 28: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

32

7) Tidak meludah sembarang tempat (Depkes, 2002)

8) Berolahraga secara teratur (Doengoes, 1999)

9) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan gizi seimbang

(Minnadiarly, 2006)

10) Imunisasi BCG pada balita (Prince, 1995)

7. Prioritas Keperawatan TB Paru

Mempertahankan oksigenasi adekuat, mempertahankan intake

nutrisi yang adekuat mencegah penyebaran infeksi, mendukung perilaku

mempertahankan kesehatan, meningkatkan strategi koping efektif,

memberi informasi tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan

pengobatan.

8. Komplikasi

Penderita TB paru antara lain:

a. Pendarahan dari saluran pernafasan bagian bawah yang dapat

mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya

jalan nafas.

b. Penyebaran infeksi ke organ lain

Misalnya : otak, jantung persendian, ginjal aslinya.

9. Fokus Pengkajian Keperawatan

Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan

yang perlu dikaji adalah:

Page 29: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

33

a. Aktivitas/istirahat:

Gejala:

1) Kelelahan umum dan kelemahan

2) Dispnea saat kerja maupun istirahat

3) Kesulitan tidur pada malam hari atau demam pada malam hari,

menggigil dan atau berkeringat

4) Mimpi buruk

Tanda:

1) Takikardia, takipnea/dispnea pada saat kerja

2) Kelelahan otot, nyeri, sesak (tahap lanjut)

b. Sirkulasi

Gejala:

1) Palpitasi

Tanda:

1) Takikardia, disritmia

2) Adanya S3 dan S4, bunyi gallop (gagal jantung akibat effusi)

3) Nadi apikal (PMI) berpindah oleh adanya penyimpangan

mediastinal

4) Tanda Homman (bunyi rendah denyut jantung akibat adanya udara

dalam mediatinum)

5) TD: hipertensi/hipotensi

6) Distensi vena jugularis

Page 30: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

34

c. Integritas ego:

Gejala:

1) Gejala-gejala stres yang berhubungan lamanya perjalanan

penyakit, masalah keuangan, perasaan tidak berdaya/putus asa,

menurunnya produktivitas.

Tanda:

1) Menyangkal (khususnya pada tahap dini)

2) Ansietas, ketakutan, gelisah, iritabel.

3) Perhatian menurun, perubahan mental (tahap lanjut)

d. Makanan dan cairan:

Gejala:

1) Kehilangan nafsu makan

2) Penurunan berat badan

Tanda:

1) Turgor kulit buruk, kering, bersisik

2) Kehilangan massa otot, kehilangan lemak subkutan

e. Nyeri dan Kenyamanan:

Gejala:

1) Nyeri dada meningkat karena pernapsan, batuk berulang

2) Nyeri tajam/menusuk diperberat oleh napas dalam, mungkin

menyebar ke bahu, leher atau abdomen.

Tanda:

1) Berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi, gelisah.

Page 31: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

35

f. Pernapasan:

Gejala:

1) Batuk (produktif atau tidak produktif)

2) Napas pendek

3) Riwayat terpajan tuberkulosis dengan individu terinfeksi

Tanda:

1) Peningkatan frekuensi pernapasan

2) Peningkatan kerja napas, penggunaan otot aksesori pernapasan

pada dada, leher, retraksi interkostal, ekspirasi abdominal kuat

3) Pengembangan dada tidak simetris

4) Perkusi pekak dan penurunan fremitus, pada pneumothorax

perkusi hiperresonan di atas area yang telibat.

5) Bunyi napas menurun/tidak ada secara bilateral atau unilateral

6) Bunyi napas tubuler atau pektoral di atas lesi

7) Crackles di atas apeks paru selama inspirasi cepat setelah batuk

pendek (crackels posttussive)

8) Karakteristik sputum hijau purulen, mukoid kuning atau bercak

darah

9) Deviasi trakeal

g. Keamanan:

Gejala:

1) Kondisi penurunan imunitas secara umum memudahkan infeksi

sekunder.

Page 32: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

36

Tanda:

1) Demam ringan atau demam akut.

h. Interaksi Sosial:

Gejala:

1) Perasaan terisolasi/penolakan karena penyakit menular

2) Perubahan aktivitas sehari-hari karena perubahan kapasitas fisik

untuk melaksanakan peran

i. Penyuluhan/pembelajaran:

Gejala:

1) Riwayat keluarga TB

2) Ketidakmampuan umum/status kesehatan buruk

3) Gagal untuk membaik/kambuhnya TB

Page 33: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

37

10. Pathways

Sumber : Sylvia A. Price and Lourraine.

Mycobacterium tuberculosis

Airbone / inhalasi droplet

Saluran pernafasan

Saluran pernafasan atas

Bakteri yang besar bertahan di bronkus

Peradangan bronkus

Penumpukan sekret

Efektif Tidak efektif

Sekret keluar saat batuk

Batuk terus menerus

Terhisap orang sehat

Resiko penyebaran

infeksi

Sekret sulit dikeluarkan

Obstruksi

Sesak nafas

Gangguan pola nafas

tidak efektif

Saluran pernafasan bawah

Paru-paru

Alveolus

Terjadi perdarahan Alveolus

mengalami konsolidasi

dan eksudasi

Gangguan pertukaran

gas

Penyebaran bakteri secara limfa hematogen

Keletihan Anoreksia malaese mual

muntah

Demam

Peningkatan suhu tubuh

Perubahan nutrisi kurang

dari kebutuhan

Intoleransi aktivitas

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Page 34: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

38

11. Diagnosa Keperawatan

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental,

kelemahan upaya batuk buruk

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mukopurulen dan

kekurangan upaya batuk

3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan efek

paru. Kerusakan membran di alveolar, kapiler, sekret kevtal dan tebal

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,

muntah, anoreksia.

5. Gangguan pada istirahat tidur berhubungan dengan sesak nafas dan batuk

6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan dan inadekuat

oksigenasi untuk aktivitas.

7. Kurang pengetahuan mengenai kondisi aturan tindakan dan pencegahan

berhubungan dengan jalan interpretasi inibrasi, keterbatasan kognitif.

8. Risiko tinggi infeksi terhadap penyebaran berhubungan dengan pertahan

primer adekuat, kerusakan jaringan penakanan proses inflamasi,

malnutrisi.

Page 35: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

39

12. Fokus Intervensi dan Rasional

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental,

kelemahan upaya batuk buruk

a. Tujuan : bersihan jalan nafas efektif

b. KH : pasien dapat mempertahankan jalan nafas dan mengeluarkan

sekret tanpa bantuan

c. Intervensi :

1) Kaji fungsi pernafasan contoh bunyi nafas, kecepatan, irama, dan

kelemahan dan penggunaan otot bantu.

Rasional : Peningkatan bunyi nafas dapat menunjukkan

atelektasis, ronchi, mengi menunjukkan akumulasi sekret /

ketidakmampuan untuk membersihkan jalan nafas yang dapat

menimbulkan penggunaan otot akseseri pernafasan dan

peningkatan kerja pernafasan.

2) Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa batuk efektif, catat

karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis

Rasional : Pengeluaran sulit bila sekret sangat tebal sputum

berdarah kental / darah cerah (misal efek infeksi, atau tidak

kuatnya hidrasi).

3) Berikan klien posisi semi atau fowler tinggi

Rasional : Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru

dan menurunkan upaya pernafasan.

Page 36: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

40

4) Bersihkan sekret dari mulut dan trakea, penghisapan sesuai

keperluan

Rasional : Mencegah obstruksi respirasi, penghisapan dapat

diperlukan bila pasien tidak mampu mengeluarkan sekret.

5) Pertahankan masukan cairan sedikitnya 2500 m / hari kecuali

kontra indikasi

Rasional : Pemasukan tinggi cairan membantu untuk

mengencerkan sekret, membantu untuk mudah dikeluarkan.

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mukopurulen dan

kekurangan upaya batuk

a. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pola nafas kembali

aktif

b. KH : dispnea berkurang, frekuensi, irama dan kedalaman dan

pernafasan normal

c. Intervensi

1) Kaji kualitas dan kedalaman pernafasan penggunaan otot

aksesoris, catat setiap perubahan

Rasional : Kecepatan biasanya meningkat, dispnea terjadi

peningkatan kerja nafas, kedalaman pernafasan dan bervariasi

tergantung derajat gagal nafas.

2) Kaji kualitas sputum, warna, bau dan konsistensi

Rasional : Adanya sputum yang tebal, kental, berdarah dan

purulen diduga terjadi sebagai masalah sekunder.

Page 37: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

41

3) Baringkan klien untuk mengoptimalkan pernafasan (semi fowler)

Rasional : Posisi duduk memungkinkan ekspansi paru

maksimal upaya batuk untuk memobilisasi dan membuang sekret.

3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan efek

paru, kerusakan membran alveolar, kapiler, sekret kental dan tebal

a. Tujuan : tidak ada tanda-tanda dispnea

b. KH : melaporkan tidak adanya penurunan dispnea, menunjukkan

perbaikan ventilasi dan O2 jaringan adekuat dengan AGP dalam

rentang normal, bebes dari gejala, distres pernafasan.

c. Intervensi dan rasional

1) Kaji dispnea, takipnea, tidak normal atau menurunnya bunyi nafas,

peningkatan upaya pernafasan, terbatasnya ekspansi dinding dada

dan kelemahan.

Rasional : TB paru menyebabkan efek luas pada paru dari

bagian kecil bronkopneumonia sampai inflamasi difus luas

nekrosis effure pleural untuk fibrosis luas.

2) Evaluasi tingkat kesadaran, catat sianosis dan perubahan pada

warna kulit, termasuk membran mukosa dan kuku

Rasional : Akumulasi sekret/pengaruh jalan nafas dapat

mengganggu O2 organ vital dan jaringan.

3) Tunjukkan/dorong bernafas dengan bibir selama endikasi,

khususnya untuk pasien dengan fibrosis atau kerusakan parenkim

Page 38: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

42

Rasional : Membuat tahanan melawan udara luar untuk

mencegah kolaps atau penyempitan jalan nafas.

4) Tingkatkan tirah baring/batasi aktivitas dan bantu aktivitas pasien

sesuai keperluan

Rasional : Menurunkan konsumsi oksigen/kebutuhan selama

periode penurunan pernafasan dapat menurunkan beratnya gejala.

5) Kolaborasi medis dengan pemeriksaan ACP dan pemberian

oksigen

Rasional : Mencegah pengeringan membran mukosa,

membantu pengenceran sekret.

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kelemahan, anoreksia, ketidakcukupan nutrisi

a. Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi (tidak terjadi perubahan nutrisi)

b. Kriteria hasil : pasien menunjukkan peningkatan berat badan dan

melakukan perilaku atau perubahan pola hidup.

c. Intervensi dan rasional:

1) Catat status nutrisi pasien dari penerimaan, catat turgor kulit, berat

badan dan derajat kekurangannya berat badan, riwayat mual atau

muntah, diare.

Rasional : berguna dalam mendefinisikan derajat/ luasnya

masalah dan pilihan intervensi yang tepat.

2) Pastikan pada diet biasa pasien yang disukai atau tidak disukai.

Page 39: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

43

Rasional : membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan

pertimbangan keinginan individu dapat memperbaiki masukan

diet.

3) Selidiki anoreksia, mual dan muntah dan catat kemungkinan

hubungan dengan obat, awasi frekuensi, volume konsistensi feces.

Rasional : Dapat mempengaruhi pilihan diet dan

mengidentifikasi area pemecahan masalah untuk meningkatkan

pemasukan atau penggunaan nutrien.

4) Dorong dan berikan periode istirahat sering.

Rasional : Membantu menghemat energi khususnya

bila kebutuhan meningkat saat demam.

5) Berikan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan

pernafasan.

Rasional : Menurunkan rasa tidak enak karena sisa sputum

atau obat untuk pengobatan respirasi yang merangsang pusat

muntah.

6) Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein.

Rasional : Masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tidak perlu

atau kebutuhan energi dari makan makanan banyak dari

menurunkan iritasi gaster.

7) Kolaborasi, rujuk ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet.

Rasional : bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi

adekuat untuk kebutuhan metabolik dan diet.

Page 40: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

44

5. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan sesak nafas dan batuk.

a. Tujuan : agar pola tidur terpenuhi.

b. Kriteria hasil : pasien dapat istirahat tidur tanpa terbangun.

c. Intervensi dan rasional:

1) Diskusikan perbedaan individual dalam kebutuhan tidur

berdasarkan hal usia, tingkat aktivitas, gaya hidup tingkat stress.

Rasional : rekomendasi yang umum untuk tidur 8 jam tiap

malam nyatanya tidak mempunyai fungsi dasar ilmiah individu

yang dapat rileks dan istirahat dengan mudah memerlukan sedikit

tidur untuk merasa segar kembali dengan bertambahnya usia,

waktu tidur. Total secara umum menurun, khususnya tidur tahap

IV dan waktu tahap meningkat.

2) Tingkatkan relaksasi, berikan lingkungan yang gelap dan terang,

berikan kesempatan untuk memilih penggunaan bantal, linen dan

selimut, berikan ritual waktu tidur yang menyenangkan bila perlu

pastikan ventilasi ruangan baik, tutup pintu ruangan bila klien

menginginkan.

Rasional : tidur akan sulit dicapai sampai tercapai relaksasi,

lingkungan rumah sakit dapat mengganggu relaksasi.

6. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan keletihan dan inadekuat

oksigen untuk aktivitas.

a. Tujuan : agar aktivitas kembali efektif.

Page 41: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

45

b. Kriteria hasil : pasien mampu melakukan ADLnya secara mandiri dan

tidak kelelahan setelah beraktivitas.

c. Intervensi dan rasional:

1) Jelaskan aktivitas dan faktor yang meningkatkan kebutuhan

oksigen seperti merokok. suhu sangat ekstrim, berat badan

kelebihan, stress.

Rasional : merokok, suhu ekstrim dan stress menyebabkan

vasokastriksi yang meningkatkan beban kerja jantung dan

kebutuhan oksigen, berat badan berlebihan, meningkatkan tahapan

perifer yang juga meningkatkan beban kerja jantung.

2) Secara bertahap tingkatan aktivitas harian klien sesuai peningkatan

toleransi.

Rasional : mempertahankan pernafasan lambat, sedang dan latihan

yang diawasi memperbaiki kekuatan otot asesori dan fungsi

pernafasan.

3) Memberikan dukungan emosional dan semangat

Rasional : rasa takut terhadap kesulitan bernafas dapat

menghambat peningkatan aktivitas.

4) Setelah aktivitas kaji respon abnormal untuk meningkatkan

aktivitas.

Rasional : intoleransi aktivitas dapat dikaji dengan

mengevaluasi jantung sirkulasi dan status pernafasan setelah

beraktivitas.

Page 42: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

46

7. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, aturan

tindakan dan pencegahan berhubungan dengan salah satu interprestasi

informasi, keterbatasan kognitif, tidak lengkap informasi yang ada.

a. Tujuan : pengetahuan pasien bertambah tentang penyakit TB Paru.

b. Kriteria hasil : pasien menyatakan mengerti tentang penyakit TB

Paru.

c. Intervensi dan rasional:

1) Kaji kemampuan pasien untuk belajar

Rasional : belajar tergantung pada emosi dari kesiapan fisik

dan ditingkatkan pada tahapan individu.

2) Berikan instruksi dan informasi tertulis pada pasien untuk rujukan

contoh: jadwal obat.

Rasional : informasi tertulis menentukan hambatan pasien

untuk mengingat sejumlah besar informasi pengulangan

menguatkan belajar.

3) Jelaskan dosis obat, frekuensi pemberian, kerja yang diharapkan

dan alasan pengobatan lama, dikaji potensial interaksi dengan obat

atau subtansi lain.

Rasional : meningkatkan kerjasama dalam program

pengobatan dan mencegah penghentian obat sesuai perbaikan

kondisi pasien.

Page 43: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

47

4) Dorong untuk tidak merokok.

Rasional : meskipun merokok tidak merangsang berulangnya

TBC tetapi meningkatkan disfungsi pernafasan.

5) Kaji bagaimana yang ditularkan kepada orang lain

Rasional : pengetahuan dapat menurunkan resiko penularan

atau reaktivitas ulang juga komperkasi sehubungan dengan

reaktivitas.

8. Risiko tinggi infeksi terhadap penyebaran atau aktivitas ulang

berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat, kerusakan jaringan,

penekanan proses inflamasi, mal nutrisi.

a. Tujuan : tidak terjadi infeksi terhadap penyebaran.

b. Kriteria hasil : pasien mengidentifikasi intervensi untuk mencegah

atau menurunkan resiko penyebaran infeksi, melakukan perubahan

pola hidup.

c. Intervensi dan rasional:

1) Kaji patologi penyakit dan potensial penyebaran infeksi melalui

droplet udara selama batuk, bersin, meludah, bicara, tertawa.

Rasional : membantu pasien menyadari/ menerima perlunya

mematuhi program pengobatan untuk mencegah pengaktifan

berulang atau komplikasi.

2) Identifikasi orang lain yang beresiko, missal: anggota keluarga,

sahabat karib/ teman.

Page 44: KONSEP DASAR Konsep Keluarga 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-mohkhalimi... · 7 c) Keluarga Dyad adalah suatu rumah tangga yang terdiri

48

Rasional : orang-orang yang terpejan ini perlu program terapi

obat untuk mencegah penyebaran/ terjadinya infeksi.

3) Kaji tindakan kontrol infeksi sementara, missal: masker atau

isolasi pernafasan.

Rasional: dapat membantu menurunkan rasa terisolasi pasien dan

membuang stigma sosial sehubungan dengan penyakit menular.

4) Anjurkan pasien untuk batuk/ bersin dan mengeluarkan pada tisu

dan menghindari meludah. Kaji pembuangan tisu sekali pakai dan

teknik mencuci tangan yang tepat, dorong untuk mengulangi

demonstrasi

Rasional : perilaku yang diperlukan untuk mencegah

penyebaran

5) Tekanan pentingnya tidak menghentikan terapi obat.

Rasional : periode singkat berakhir 2-3 hari setelah kemoterapi

awal, tetapi pada adanya rongga atau penyakit luas, sedang resiko

penyebaran infeksi dapat berlanjut sampai 3 bulan.

6) Dorong memilih mencerna makanan seimbang, berikan makan

sering, makanan kecil pada jumlah, makanan besar yang tepat.

Rasional : adanya anoreksia (mal nutrisi sebelumnya,

merendahkan tahapan terhadap proses infeksi dan mengganggu

penyembuhan, makanan kecil dapat meningkatkan pemasukan

semua.