konsep dasar keluarga

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan teori keperawatan kedalam praktik keperawatan keluarga belum lengkap, tapi berkembang secara mengesankan. Teori-teori tersebut menguraikan dan menjelaskan bukan hanya keluarga dalam konteks sehat dan sakit, melainkan juga menguraikan peran perawat dalam pengkajian dan intervensi. Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan adalah teori Friedman. Model pengkajian keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori sistem, teori perkembangan keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teori- teori utama yang merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga. Dalam teori sistem, keluarga dipandang sebagai suatu sistem terbuka dengan batas- batasnya. Sebuah sistem didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang diarahkan pada tujuan, dibentuk dari bagian-bagian yang berinteraksi dan bergantungan satu dengan yang lainnya dan yang dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. 1

description

keperawatan keluarga

Transcript of konsep dasar keluarga

Page 1: konsep dasar keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penerapan teori keperawatan kedalam praktik

keperawatan keluarga belum lengkap, tapi berkembang

secara mengesankan. Teori-teori tersebut menguraikan

dan menjelaskan bukan hanya keluarga dalam konteks

sehat dan sakit, melainkan juga menguraikan peran

perawat dalam pengkajian dan intervensi.

Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering

digunakan adalah teori Friedman. Model pengkajian

keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori sistem,

teori perkembangan keluarga, dan teori struktural

fungsional sebagai teori-teori utama yang merupakan

dasar dari model dan alat pengkajian keluarga.

Dalam teori sistem, keluarga dipandang sebagai

suatu sistem terbuka dengan batas-batasnya. Sebuah

sistem didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang

diarahkan pada tujuan, dibentuk dari bagian-bagian yang

berinteraksi dan bergantungan satu dengan yang lainnya

dan yang dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu.

Teori perkembangan keluarga menguraikan

perkembangan keluarga dari waktu ke waktu dengan

membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan yang

diskrit. Konsep tentang tahap-tahap siklus kehidupan keluarga

terdapat saling ketergantungan yang tinggi antara anggota

keluarga.

1

Page 2: konsep dasar keluarga

Sedangkan dalam teori struktural fungsional keluarga

dipandang sebagai sistem sosial, tapi lebih berorientasi

pada hasil daripada proses, yang lebih merupakan

karakteristik teori sistem. Perspektif struktural fungsional

yang diterapkan pada keluarga bersifat komprehensif dan

mengakui pentingnya interaksi antara keluarga dan

lingkungan eksternal dan internal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan keluarga?

2. Apa saja tipe-tipe keluarga?

3. Bagaimana tahap perkembangan keluarga?

4. Bagaimana struktur keluarga?

5. Apa saja fungsi keluarga?

6. Apa saja tugas kesehatan keluarga?

7. Apa yang dimaksud dengan keluarga sebagai sistem?

8. Bagaimana tahap dan tugas perkembangan keluarga?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan keluarga

2. Untuk memahami apa saja tipe-tipe keluarga

3. Untuk memahami bagaimana tahap perkembangan keluarga

4. Untuk memahami bagaimana struktur keluarga

5. Untuk memahami berbagai fungsi keluarga

6. Untuk memahami apa saja tugas kesehatan keluarga

7. Untuk memahami apa yang dimaksud dari keluarga sebagai sistem

8. Untuk memahami bagaimana tahap dan tugas perkembangan keluarga

D. Metode Penulisan

Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah metode pustaka

yaitu, metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan

2

Page 3: konsep dasar keluarga

data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku

maupun informasi di internet.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab utama. Bab I

berisi tentang latar belakang dari penulisan makalah, rumusan masalah,

tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan makalah.

Bab II merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang tinjauan teoritis,

yang membahas materi atau pokok bahasan dari makalah ini yaitu tentang

“Konsep Dasar Keluarga”. Bab III merupakan bab terakhir yang berisi

tentang kesimpulan dan saran.

3

Page 4: konsep dasar keluarga

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup

bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu

mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga

(Friedman, 2003).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang berasal dari

kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling

menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat

tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya

pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya (Stanhope&Lancaster,

2004)

Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung

karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan

mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di

dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan

suatu kebudayaan (Salvion G Bailon dan Aracelis Maglaya (1989)

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga

adalah beberapa individu yang tinggal dalam sebuah keluarga yang

mempunyai ikatan perkawinan, ada hubungan keluarga, sanak famili,

maupun adopsi yang hidup bersama sesuai dengan tujuan keluarga

tersebut.

B. Ciri-Ciri Struktur Keluarga

1. Terorganisasi

4

Page 5: konsep dasar keluarga

Keluarga dalah cerminan sebuah organisasi, dimana masing-masing

anggota keluarga memiliki peran dan fungsinya masing-masing

keluarga sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik

ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antar anggota sebagai

bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.

2. Keterbatasan

Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan

tanggung jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap

anggota tidak bisa semena-mena tetapi mempunyai keterbatasan yang

dilandasi oleh tanggung jawab masing-msing anggota.

3. Perbedaan dan kekhususan

Adanya peran yang beragam dalam keluarga menujukkan masing-

masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda

dan khas seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama,

peran ibu yang merawat anak-anak.

C. Tipe Keluarga

1. Keluarga Tradisional (Traditional Family)

Keluarga yang terbentuk karena/tidak melanggar norma-norma

kehidupan masyarakat yang secara tradisional dihormati bersama-

sama, yang terpenting adalah keabsahan ikatan keluarga.

a. Keluarga Inti (Nuclear Family)

Keluarga yang terdiri dari suami, istri serta anak-anak yang hidup

bersama-sama dalam satu rumah tangga.

b. Keluarga Inti diad (Nuclear Dyad Family)

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak, atau anak-

anak mereka telah tidak tinggal bersama.

c. Keluarga orang tua tunggal (Single Parent Family)

Keluarga inti yang suami atau istrinya telah meninggal dunia.

d. Keluarga orang dewasa bujangan (Single Adult Living Alone)

5

Page 6: konsep dasar keluarga

Keluarga yang terdiri dari satu orang dewasa laki-laki atau wanita

yang hidup secara membujang.

e. Keluarga tiga generasi (Three Generation Family)

Keluarga inti ditambah dengan anak yang dilahirkan oleh anak-

anak mereka.

f. Keluarga pasangan umur jompo atau pertengahan (Middle Age or

Aldert Couple)

Keluarga inti diad yang suami atau istrinya telah memasuki usia

pertengahan atau lanjut.

g. Keluarga jaringan keluarga (Kin Network)

Keluarga inti ditambah dengan saudara-saudara menurut garis

vertikal atau horizontal, baik dari pihak suami maupun istri.

h. Keluarga karier kedua (Second Carrier Family)

Keluarga inti diad yang anak-anaknya telah meninggalkan

keluarga, suami atau istri aktif lagi kerja.

2. Keluarga Non Tradisional

Keluarga yang pembentukannya tidak sesuai atau dianggap melanggar

norma-norma kehidupan tradisional yang dihormati bersama. Yang

terpenting adalah keabsahan ikatan perkawinan antara suami-istri.

Dibedakan 5 macam sebagai berikut :

a. Keluarga yang hidup bersama (Commune Family)

Keluarga yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal

bersama, berbagi hak dan tanggungjawab bersama serta memiliki

kekayaan bersama.

b. Keluarga dengan orang tua tidak kawin dengan anak (Unmarried

Parents and Children Family)

Pria atau wanita yang tidak pernah kawin tetapi tinggal bersama

dengan anak yang dilahirkannya.

c. Keluarga pasangan tidak kawin dengan anak (Unmarried couple

with children Family)

6

Page 7: konsep dasar keluarga

Keluarga inti yang hubungan suami-istri tidak terikat perkawinan

sah.

d. Keluarga pasangan tinggal bersama (Combifity Family)

Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama

tanpa ikatan perkawinan yang sah.

e. Keluarga homoseksual (Homoseksual Union)

Keluarga yang terdiri dari dua orang dengan jenis kelamin yang

sama dan hidup bersama sebagai suami istri.

D. Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga menurut Friedman (2003) adalah :

1. Tahap 1 : Keluarga pemula

Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga

baru, keluarga yang menikah atau prokreasi dan perpindahan dari

keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.

2. Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak

Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi

berumur 30 bulan. Biasanya orang tua bergetar hatinya dengan

kelahiran anak pertama mereka, tapi agak takut juga. Kekhawatiran

terhadap bayi biasanya berkurang setelah beberapa hari, karena ibu dan

bayi tersebut mulai mengenal. Ibu dan ayah tiba-tiba berselisih dengan

semua peran-peran mengasyikkan yang telah dipercaya kepada

mereka. Peran tersebut pada mulanya sulit karena perasaan

ketidakadekuatan menjadi orang tua baru.

3. Tahap III : Keluarga yang anak usia prasekolah

Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama

berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang,

keluarga mungkin terdiri tiga hingga lima orang, dengan posisi suami -

7

Page 8: konsep dasar keluarga

ayah, istri – ibu, anak laki-laki – saudara, anak perempuan – saudari.

Keluarga menjadi lebih majemuk dan berbeda.

4. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah

Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai

masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa

remaja. Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota maksimum, dan

hubungan keluarga di akhir tahap ini.

5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja

Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus

kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7

tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan

keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal dirumah

hingga berumur 19 atau 20 tahun.

6. Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda

Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama

meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong,

ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau

agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang ada dalam

rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang masih

tinggal di rumah.

7. Tahap VII : Orang tua pertengahan

Tahap ketujuh dari siklus kehidupan keluarga, tahap usia pertengahan

dari bagi oarngtua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah

dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan.

Tahap ini biasanya dimulai ketika orangtua memasuki usia 45-55

tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-8

tahun kemudian.

8

Page 9: konsep dasar keluarga

8. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia

Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu

atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung

hingga salah satu pasangan meninggal, dan berakhir dengan pasangan

lain meninggal.

E. Struktur Keluarga

Menurut Friedman (2003) struktur keluarga terdiri atas:

1. Pola dan Proses Komunikasi

Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak,

hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam

komponen komunikasi seperti : sender, chanel-media, massage,

environtment dan reciever. Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi

adalah:

a. Karakteristik pengirim yang berfungsi

1) Yakin ketika menyampaikan pendapat

2) Jelas dan berkualitas

3) Meminta feedback

4) Menerima feedback

b. Pengirim yang tidak berfungsi

1) Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan

dasar/data yang obyektif)

2) Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti

ekspresi wajahnya)

3) Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang

memutuskan/menyatakan sesuatu yang tidak didasari

pertimbangan yang matang. Contoh ucapan salah benar,

baik/buruk, normal/tidak normal, misal: ”kamu ini bandel...”,

”kamu harus...”

4) Tidak mampu mengemukakan kebutuhan

9

Page 10: konsep dasar keluarga

5) Komunikasi yang tidak sesuai

c. Karakteristik penerima yang berfungsi

1) Mendengar

2) Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)

3) Memvalidasi

d. Penerima yang tidak berfungsi

1) Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar

2) Diskualifikasi, contoh : ”iya dech.....tapi....”

3) Offensive (menyerang bersifat negatif)

4) Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)

5) Kurang memvalidasi

e. Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi

1) Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira

2) Komunikasi terbuka dan jujur

3) Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga

4) Konflik keluarga dan penyelesaiannya

f. Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi

1) Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)

2) Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi

3) Kurang empati

4) Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri

5) Tidak mampu memfokuskan pada satu isu

g. Komunikasi tertutup

1) Bersifat negatif

2) Mengembangkan gosip

2. Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status

adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai

istri/suami atau anak.

10

Page 11: konsep dasar keluarga

a. Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman,

kepala keluarga, sebaagai anggota dari kelompok sosialnya serta

sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

b. Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik

anak-naknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok

dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah

tambahan dalam keluarga.

c. Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan

tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

3. Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu

untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku

orang lain ke arah positif. Tipe struktur kekuatan:

a. Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang

tua terhadap anak)

b. Referent power (seseorang yang ditiru)

c. Resource or expert power (pendapat ahli)

d. Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang

akan diterima)

e. Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)

f. Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses

persuasi)

g. Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi

dengan cinta kasih misalnya hubungan seksual)

4. Struktur Nilai

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara

sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya.

Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman

11

Page 12: konsep dasar keluarga

bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku

yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam

keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat

dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan

masalah.

F. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut Friedman (2003) sebagai berikut:

1. Fungsi afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga,

yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk

pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi

afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh

anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim

yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan melalui

interaksi dan hubungan dalam keluarga.

Dengan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi

afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri

positif. Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan

kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau

masalah keluarga, timbul karena fungsi afektif di dalam keluarga tidak

dapat terpenuhi.

2. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang

dilalui individu, yang menghasilkan interaksi social dan belajar

berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak manusia

lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar

bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah,

ibu dan orang-orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita dia

mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan disekitar meskipun

demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi.

12

Page 13: konsep dasar keluarga

Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui

interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan

dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-

norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.

3. Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah

sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang

sah, selain untuk memenuhi keebutuhan biologis pada pasangan tujuan

untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.

4. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga seperti memenuhi

kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memnuhi kebutuhan akan

makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita

lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri

hal ini menjadikan permasalahn yang berujung pada perceraian.

5. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek

asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan

kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan

keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status

kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan

pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga

yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas

kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.

G. Tugas Kesehatan Keluarga

1. Mengenal masalah kesehatan

2. Mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan yang tepat

3. Merawat keluarga yang sakit

4. Memodifikasi lingkungan (menciptakan dan mempertahankan

suasanan rumah yang sehat)

13

Page 14: konsep dasar keluarga

5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat

H. Keluarga Sebagai Sistem

keluarga sebagai sistem mempunyai karakteristik dasar yang dapat

dikelompokan sebagai berikut :

1. Sistem Terbuka

Suatu sistem yang mempunyai kesempatan dan mau menerima atau

memperhatikan lingkungan (masyarakat) sekitarnya.

2. Sistem Tertutup

Suatu sistem yang kurang mempunyai kesempatan, kurang mau

menerima atau kurang memberi perhatian kepada lingkungan

(masyarakat) sekitarnya.

Sistem Terbuka Sistem Tertutup

Pola Komunikasi

Keluarga

Langsung, jelas,

spesifik, jujur, tulus,

tanpa hambatan.

Tidak langsung, tidak

jelas, tidak spesifik,

tidak selaras, sering

menyalahkan, kacau,

membingungkan.

Aturan Keluarga Hasil musyawarah, tak

tertinggal zaman,

berubah sesuai

kebutuhan keluarga,

bebas mengeluarkan

pendapat.

Ditentukan tanpa

musyawarah, tidak

sesuai perkembangan

zaman, mengikat,

tidak sesuai

kebutuhan, pendapat

terbatas.

Perilaku Anggota

Keluarga

Sesuai dengan

kemampuan keluarga,

memiliki kesiapan,

mampu berkembang

sesuai kondisi.

Memiliki sikap

melawan, kacau, sikap

tidak siap (selalu

tergantung), tidak

berkembang.

14

Page 15: konsep dasar keluarga

Harga diri: percaya

diri meningkat, dan

mampu

mengembangkan

dirinya.

Harga diri: kurang

percaya diri (ragu-

ragu), dan kurang

mendapat dukungan

untuk

mengembangkan diri.

I. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga

1. Pasangan Baru

Dimulai saat individu laki-laki (suami) dan individu wanita (istri)

membentuk keluarga melalui ikatan perkawinan.

Tugas perkembangan keluarga: Membangun perkawinan yang saling

memuaskan. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua).

2. Keluarga Kelahiran Anak Pertama

Dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan.

Tugas perkembangan keluarga: Membentuk keluarga muda sebagai

sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan bayi baru kedalam

keluarga). Rekonsilisiasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan

dan kebutuhan anggota keluarga. Mempertahankan hubungan

perkawinan yang memuaskan. Memperluas persahabatan dengan

keluarga besar dengan menambahkan peran-peran orangtua dan kakek-

nenek.

3. Keluarga Dengan Anak Prasekolah

Dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun.

Tugas perkembangan keluarga: Memenuhi kebutuhan anggota

keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan.

Mensosialisasikan anak. Mengintegrasikan anak yang baru sementara

tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain. Mempertahankan

15

Page 16: konsep dasar keluarga

hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan

hubungan orangtua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan

komunitas).

4. Keluarga Dengan Anak Sekolah

Dimulai ketika anak pertama berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah

dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.

Tugas Perkembangan keluarga: Membantu sosialisasi anak dengan

tetangga, sekolah dan lingkungan. Mempertahankan hubungan

perkawinan bahagia. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang

semakin meningkat. Meningkatkan komunikasi terbuka.

5. Keluarga Dengan Anak Remaja

Dimulai ketika anak pertama melewati usia 13 tahun, tahap ini

berlangsung hingga 6-7 tahun.

Tugas perkembangan keluarga: Menyeimbangkan kebebasan dengan

tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri.

Memfokuskan kembali hubungan perkawinan. Berkomunikasi secara

terbuka antara orangtua dan anak-anak

6. Keluarga Dengan Anak Dewasa

Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditanggung oleh anak

pertama meninggalkan rumah orangtua dan berakhir dengan “rumah

kosong” ketika anak terakhir meninggalkan rumah.

Tugas perkembangan keluarga: Memperluas keluarga inti menjadi

keluarga besar, Mempertahankan keintiman pasangan, Membantu

orang tua suami/isteri yang sedang sakit dan memasuki masa tua,

Membantu anak untuk mandiri di masyarakat, Penataan kembali peran

dan kegiatan rumah tangga.

7. Keluarga Dengan Usia Pertengahan

16

Page 17: konsep dasar keluarga

Merupakan tahap usia pertengahan bagi orangtua, dimulai ketika anak

terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau

kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai pada saat

orangtua berusia 45-55 tahun.

Tugas perkembangan keluarga: Mempertahankan kesehatan,

Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya

dan anak-anak, Meningkatkan keakraban pasangan.

8. Keluarga Dengan Usia Lanjut

Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa

pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dan

berakhir dengan pasangan lain ang meninggal.

Tugas perkembangan keluarga: Mempertahankan suasana rumah yang

menyenangkan, Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan,

teman, dll, Mempertahankan keakraban suami-isteri dan saling

merawat, Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial

masyarakat, Melakukan “ Life Review”.

17

Page 18: konsep dasar keluarga

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga merupakan sebuah kelompok kecil yang

terdiri dari individu-individu yang mempunyai hubungan

erat satu sama lain dan saling tergantung, yang diorganisir

dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan-

tujuan tertentu  yakni fungsi-fungsi keluarga. Perspektif

struktural fungsional yang diterapkan pada keluarga

bersifat komprehensif dan mengakui pentingnya interaksi

antara keluarga dengan lingkungan eksternal dan internal.

Pendekatan perkembangan dibutuhkan untuk

memberikan informasi tentang perkembangan keluarga

dan tugas-tugas siklus kehidupan, menguji perubahan-

perubahan dalam kehidupan keluarga dari waktu ke waktu

dan mengkaji bagaimana sebuah keluarga menangani

tugas-tugas perkembangan. Pendekatan sistem umum

yang diterapkan pada keluarga juga diperlukan untuk

memandang proses adaptasi dan komunikasi dalam

keluarga. Analisa struktural fungsional cenderung

mengemukakan suatu pandangan terhadap keluarga yang

bersifat statis, sementara itu teori perkembangan dan teori

sistem menangani peruabahan dari waktu ke waktu

dengan baik.

B. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan bisa

menambah pengetahuan tentang teori keperawatan dalam keluarga.

Diharapkan para pembaca bisa memberikan kritik dan saran untuk dapat

18

Page 19: konsep dasar keluarga

menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan penulisan makalah

selanjutnya.

19