KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

24
KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA PENGERTIAN SOSIOLOGI KELUARGA Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mengkaji tentang realitas sosiologis dari interaksi, pola, bentuk dan perubahan dalam lembaga keluarga, juga pengaruh perubahan/pergeseran masyarakat terhadap keluarga dan berpengaruh sistem dalam keluarga terhadap masyarakat secara umum. Mengapa memperlajari ilmu sosiologi keluarga, karena awal muasal apa yang terjadi dalam masyarakat dan akan berpengaruh juga dalam masyarakat. Pada hakekatnya keluarga merupakan hubungan seketurunan maupun tambahan (adopsi) yang diatur melalui kehidupan perkawinan bersama, searah dengan keturunan-keturunan mereka yang merupakan suatu satuan yang khusus. Dari pengertian di atas, dapatlah kita katakan bahwa: “Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar individu dalam keluarga, hubungan keluarga dengan keluarga lainnya, serta segala aspek- aspek yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut.” DEFINISI KELUARGA Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.

description

Daftar Pustaka 13 BAB I PENDAHULUAN Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif (pendidikan). Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah, bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak-anak secara tuntas. Ini merupakan maslaah yang sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Paling sedikit ada 3 (tiga) aspek yang membedakan anak didik yang satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis dan biologis. Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik di sekolah. Hal itu pula yang menjadi tugas yang cukup berat bagi guru dalam mengelola kelas dengan baik, masalah lain yang juga sering dirasakan guru adalah masalah pendekatan dan media sumber belajar. Untuk itu, pengambilan metode yang tepat mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri di dalam suatu tujuan. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Untuk mencapai semua itu maka guru harus memiliki dan mengetahui tentang “Konsep Strategi Belajar Mengajar” yang mencakup diantaranya : a. Pengertian strategi belajar mengajar b. Klasifikasi strategi belajar mengajar, dan c. Implementasi belajar mengajar Demikianlah beberapa permasalahan yang diuraikan secara umum dan bisa dirasakan guru. Hal ini pula yang menjadi latar belakang bagi penyusun untuk membuat makalah yang mengambil “KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR”. BAB II KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR A. Pengertian Strategi Belajar Mengajar Secara umum strategi mempunyai pengertian garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut : 1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. 4. Menetapkan norma-norma dan batasan minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem intruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. B. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani Rusyan dkk., terdapat berbagai masalah sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar Seperti telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, bahan konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal : a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku b. Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masa

Transcript of KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

Page 1: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

PENGERTIAN SOSIOLOGI KELUARGA

Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mengkaji tentang realitas sosiologis dari interaksi,

pola, bentuk dan perubahan dalam lembaga keluarga, juga pengaruh perubahan/pergeseran

masyarakat terhadap keluarga dan berpengaruh sistem dalam keluarga terhadap masyarakat

secara umum. Mengapa  memperlajari ilmu sosiologi keluarga, karena awal muasal apa yang

terjadi dalam masyarakat dan akan berpengaruh juga dalam masyarakat.  

Pada hakekatnya keluarga merupakan hubungan seketurunan maupun tambahan (adopsi)

yang diatur melalui kehidupan perkawinan bersama, searah dengan keturunan-keturunan

mereka yang merupakan suatu satuan yang khusus. Dari pengertian di atas, dapatlah kita

katakan bahwa: “Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar individu

dalam keluarga, hubungan keluarga dengan keluarga lainnya, serta segala aspek-aspek yang

timbul dari hubungan-hubungan tersebut.”

DEFINISI KELUARGA

 Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan

warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa

orang yang masih memiliki hubungan darah. 

Dalam pengertian sosiologis, secara umum keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu

kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau

adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi

satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan

ibu, putra dan putrinya, saudara laki-laki dan perempuan serta merupakan

pemeliharaan kebudayaan bersama. Jadi keluarga merupakan kesatuan sosial yang

terikat oleh hubungan darah dan masing-masimg anggotanya mempunyai peranan

yang berlainan sesuai dengan fungsinya.

Dalam pengertian psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama

dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya

pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan

saling menyerahkan diri (Soelaeman, 1994:5-10).

Page 2: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

Dalam pengertian pedagogis, keluarga adalah “satu” persekutuan hidup yang dijalin

oleh kasih sayang antara dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan

bermaksud untuk saling menyempurnakan diri. Dalam usaha saling melengkapi dan

saling menyempurnakan diri itu terkandung perealisasian peran dan fungsi sebagai

orang tua (Soelaeman, 1994:12).

Kalau kita mempersempit pengertiannya, keluarga dapat diartikan sebagai

sekumpulan orang-orang yang bertempat tinggal dalam satu atap rumah dimana satu

sama lainnya saling ketergantungan (BKKBN, 1990:37). Dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa yang dikatakan keluarga adalah mereka yang tinggal di dalam

satu rumah atau satu atap baik itu adanya ikatan darah maupun bukan ikatan darah.

Jadi dalam hal ini, pengertian keluarga dibatasi oleh tempat tinggal.

Menurut  S. Bogardus menyatakan bahwa: Keluarga adalah kelompok terkecil yang

biasanya terdiri dari seorang ayah dengan seorang ibu serta satu atau lebih anak-anak.

Dimana ada keseimbangan, kselarasan kasih sayang dan tanggung jawab serta anak

menjadi orang yang berkepribadian dan berkecenderungan untuk bermasyarakat (S.

Bogardus, 1982:57).

 

  Menurut Sigmund Freud:  Keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria

dan wanita. Bahwa perkawinan itu berdasarkan pada libido seksualitas, jadi keluarga

itu merupakan manifestasi daripada dorongan seksual, sehingga kehidupan keluarga

itu adalah kehidupan seksual suami istri. Jadi keluarga itu merupakan perwujudan dari

adanya perkawinan antara pria dan wanita, sehingga keluarga itu merupakan

perwujudan dorongan seksual. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal

individu sangat berpengaruh langsung terhadap perkembangan individu sebelum atau

sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.

Menurut Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan

ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,

mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,

serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup

dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.

Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing

dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Page 3: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan

(Soerya Wangsanegara).

Keluarga adalah unit/satuan masyarakat kecil yang sekaligus merupakan suatu

kelompok kecil dari masyarakat (Soerjono Soeharto).

Definisi keluarga menurut Departemen Kesehatan RI (1998) : Keluarga adalah unit

terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang

terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling

ketergantungan.

Definisi keluarga menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) : Keluarga adalah dua atau

lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan

atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu

sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta

mempertahankan suatu kebudayaan.

Definisi secara umum : Keluarga adalah unit sosial atau kelompok sosial terkecil yang

terdiri dari seorang ayah, ibu, satu atau lebih anak atau tanpa anak yang di ikat suatu

perkawinan dimana di dalamnya terjadi adanya kasih sayang dan tanggung jawab dan

dimana di dalamnya anak-anak dipelihara untuk menjadi seorang yang mempunyai

rasa sosial.

Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial

lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan

kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam

kehidupan individu” (Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 14).

Elliot  And Merrill : “…a group of two or more person residing together who are

related by blood marriage or adaption.” adalah sebuah kelompok yang terdiri dari

dua orang atau lebih yang hidup  bersama, atas dasar ikatan darah, perkawinan, atau

adopsi.

Khairuddin : keluarga adalah hubungan yang terjadi antar seketurunan maupun

tambahan (adopsi) yang di atur oleh perkawinan secarah dengan keturunan-keturunan

mereka yang merupakan satu kesatuan khusus.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : - Unit

terkecil dari masyarakat - Terdiri atas 2 orang atau lebih - Adanya ikatan perkawinan

atau pertalian darah - Hidup dalam satu rumah tangga - Di bawah asuhan seseorang

Page 4: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

kepala rumah tangga - Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga - Setiap anggota

keluarga mempunyai peran masing-masing - Diciptakan, mempertahankan suatu

kebudayaan

FUNGSI KELUARGA

Adapun fungsi-fungsi keluarga yang berhubungan dengan sistem sosial yang luas adalah

sebagai berikut:

1.      Fungsi Reproduksi

Keluarga pada hakekatnya mempunyai fungsi sebagai generasi penerus, yang dalam arti

bahwa sesungguhnya setiap keluarga mempunyai keinginan untuk memounyai anak dalam

mempertahankan kelangsungan keturunan keluarga tersebut.

2.      Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi ialah proses belajar, bersikap, berperilaku, dan berkehendak mengenai aturan-

aturan, norma-norma dan tata nilai di dalam kelompoknya. Dengan kata lain sosialisasi ini

merupakan proses memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai, norma-norma baru di dalam

masyarakat. Keluarga merupakan fungsi sosialisasi bagi anggota keluarga terutama anak,

karena pertama kali anak dilahirkan adalah di dalam keluarga yang merupakan lembaga

pertama dan utama. Pertama kali anak mengenal akan aturan, norma, dan tata nilai adalah di

dalam keluarga. Bagaimana si anak mengetahui peran dan statusnya di masyarakat,

keluargalah yang mengajarinya. Hal ini diajarkan oleh keluarga kepada anak agar anak dapat

memainkan peran dan statusnya dengan benar di dalam masyarakat.

3.      Fungsi Afeksi

Keluarga memberikan cinta dan kasih, dalam arti bahwa di dalam keluarga ada rasa kasih

sayang dan cinta kasih antar sesama anggota keluarga. Sehingga terdapat ikatan batin yang

kuat di dalam keluarga. Karena pada dasarnya dalam kehidupan manusia, tidak hanya

kebutuhan lahiriah saja yang harus dipenuhi tetapi kebutuhan rohani juga sangat penting

karena akan berpengaruh pada perilaku.

Page 5: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

4.      Fungsi Proteksi atau Perlindungan

Keluarga juga sebagai lembaga yang memberikan perlindungan bagi anggota keluarganya,

sehingga akan menimbulkan rasa aman dan tentram.

5.      Fungsi Ekonomi

Keluarga mempunyai fungsi sebagai alat ekonomi untuk mencari nafkah dan mengatur

keluarganya. Di dalam keluarga juga terdapat kegiatan ekonomi, seperti kegiatan produksi

dan konsumsi.

6.      Fungsi Religius

Keluarga mempunyai fungsi untuk meletakkan dan menanamkan dasar-dasar agama bagi

anak dan anggota keluarga.

7.      Fungsi Pendidikan

Keluarga mempunyai fungsi untuk mendidik anak-anak sebelum masuk sekolah secara

formal. Fungsi ini juga untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak

hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat

berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam

masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang

senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak

harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang

baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota

masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.

Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah

lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga

merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian

seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali

terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.

8.      Fungsi Rekreasi

Keluarga mempunyai fungsi untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anggota

keluarganya.

9.      Fungsi Penentuan Status

Page 6: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan

statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga

mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak

istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi,

status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. Assign Status adalah

status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat

sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang

yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe

status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia, dan lain

sebagainya.

10.  Fungsi Pemeliharaan

Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita,

dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian

masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya

bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang

makin modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai

banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit,

rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.

BENTUK-BENTUK KELUARGA

1.        Keluarga inti (nuclear family) yaitu Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.

2.        Keluarga besar (extended family) yaitu Keluarga yang di dalamnya terdiri atas keluarga inti

dengan saudara-saudara lainnya.

3.        Keluarga luas yaitu Keluarga dimana di dalamnya terdapat anggota-anggota yang tidak ada

hubungan keluarga yang diakui di dalam rumah tangga.

CIRI-CIRI KELUARGA

Keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang terbentuk dari suatu hubungan seks

yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang bereknaan dengan keorangtuaan dan

pemeliharaan anak. Penggolongan ciri-ciri keluarga:

Page 7: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

a. Ciri-ciri Umum

Ciri-ciri umum keluarga antara lain seperti yang dikemukakan oleh Mac Iver and Page,

yaitu :

1.    Keluarga merupakan hubungan perkawinan;

2.    Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan

perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara;

3.    Suatu sistim tata nama, termasuk bentuk perhitungan garis keturunan;

4.    Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang

mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan

kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak;

5.    Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau bagaimanapun,

tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok keluarga.

b.  Ciri-ciri Khusus

Organisasi keluarga ini dalam beberapa hal tidaklah sama dengan asosiasi lainnya, di

samping memiliki ciri-ciri umum sebagai suatu organisasi lazimnya, keluarga juga memiliki

ciri-ciri khusus sebagai berikut:

1.    Kebersamaan: Keluarga merupakan bentuk yang hampir paling universal di antara bentuk-

bentuk organisasi sosial lainnya.

2.    Dasar-dasar emosional: Hal ini didasarkan pada suatu kompleks dorongan-dorongan yang

sangat mendalam dari sifat organis kita, seperti perkawinan, menjadi ayah, kesetiaan akan

maternal, dan perhatian orang tua.

3.    Pengaruh perkembangan: Hal ini merupakan lingkungan kemasyarakatan yang paling awal

dari semua bentuk kehidupan yang lebih tinggi, termasuk manusia, dan pengaruh

perkembangan yang paling besar dalam kesadaran hidup yang mana merupakan sumbernya.

4.    Ukuran yang terbatas: Keluarga merupakan kelompok yang terbatas ukurannya, yang

dibatasi oleh kondisi-kondisi biologis yang tidak dapat lebih tanpa kehilangan identitasnya.

5.    Posisi inti dalam struktur sosial: Keluarga merupakan inti dari organisasi sosial lainnya.

Kerap di dalam masyarakat yang masih sederhana, maupun dalam masyarakat yang lebih

maju, yang mempunyai tipe masyarakat patriarkal, struktur sosial secara keseluruhan

dibentuk dari satuan-satuan keluarga.

6.    Tanggung jawab para anggota: Keluarga memiliki tuntutan-tuntutan yang lebih besar dan

kontinyu daripada yang biasa dilakukan oleh asosiasi lainnya. Pada masa krisis manusia

Page 8: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

mungkin bekerja, berperang dan mati demi negara mereka. Tetapi mereka harus membanting

tulang sepanjang hidupnya demi keluarga mereka.

7.    Aturan kemasyarakatan: halini khususnya terjaga dengan adanya hal-hal yang tabu di dalam

masyarakat dan aturan-aturan sah yang dengan kaku menentukan kondisi-kondisinya.

8.    Sifat kekekalan dan kesemnetaraannya: Sebagai institusi, keluarga merupakan sesuatu yang

demikian permanen dan universal, dan sebagai asosiasi merupakan organisasi yang paling

bersifat sementara dan yang paling mudah berubah dari seluruh organisasi-organisasi penting

lainnya dalam masyarakat.

KELUARGA MERUPAKAN KAJIAN YANG PENTING

Keluarga sebagai lembaga sosial terkecil memiliki peran penting dalam hal pembentukan

karakter individu. Keluarga menjadi begitu penting karena melalui keluarga inilah kehidupan

seseorang terbentuk.

Sebagai lembaga sosial terkecil, keluarga merupakan miniatur masyarakat yang

kompleks, karena dimulai dari keluarga seorang anak mengalami proses  sosialisasi. Keluarga

merupakan unit sosial pertama dan utama sebagai pondasi primer bagi perkembangan anak.

Untuk itu baik buruknya keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian

anak.

Dalam keluarga, seorang anak belajar bersosialisasi, memahami, menghayati, dan

merasakan segala aspek kehidupan yang tercermin dalam kebudayaan. Hal tersebut dapat

dijadikan sebagai kerangka acuan di setiap tindakannya dalam menjalani kehidupan.

Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang

berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam

keluarga didasari oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

FAKTOR TERBENTUKNYA KELUARGA

Faktor terbentuknya keluarga, antara lain ;

Dorongan sex, muncul dari kesepakatan tiap-tiap individu untuk hidup bersama dalam

memenuhi kebutuhan biologis.

Dorongan memperoleh keturunan dan melanjutkan hubungan darah.

Page 9: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

Alasan ekonomi, keluarga sebagai media untuk memperoleh penghasilan dan

memenuhi kebutuhan hidup atar suami dan istri.

Alasan politis, orang yang memiliki partner (pasangan) lebih yakin dalam mengambil

keputusan dan mencari solusi permasalahan karena dukungan moral dari pasangan.

budaya, ada kebiasaan negatif yang diberikan masyarat kepada seseorang jika telah

mengalami masa terlambat maupun terlalu cepat perkawinan(kawin muda).

RUMAH TANGGA VS KELUARGA

Istilah rumah tangga dan keluarga sendiri sering dicampur adukkan dalam kehidupan sehari-

hari. Pengertian rumah tangga lebih mengacu pada sisi ekonomi, sedangkan keluarga lebih

mengacu pada hubungan kekerabatan, fungsi sosial dan lain sebagainya.

KONSEP PERKAWINAN

Secara etimologi, Perkawinan adalah kata benda turunan dari kata kerja dasar kawin;

kata itu berasal dari kata jawa kuno ka-awin atau ka-ahwin yang berarti dibawa, dipikul, dan

diboyong; kata ini adalah bentuk pasif dari kata jawa kuno awin atau ahwin; selanjutnya kata

itu berasal dari kata vini dalam Bahasa Sanskerta.

Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang

membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya

setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi - yang biasanya intim dan

seksual.Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan.

Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga.

Tergantung budaya setempat bentuk perkawinan bisa berbeda-beda dan tujuannya bisa

berbeda-beda juga. Tapi umumnya perkawinan itu ekslusif dan mengenal konsep

perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan. Perkawinan umumnya dijalani

dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus diresmikan dengan

pernikahan.

Page 10: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

B. Fungsi Keluarga

Setelah sebuah keluarga terbentuk ,anggota keluarga yang ada di dalamnya memilki

tugas masing-masing.Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah

yang di sebut fungsi.Jadi,fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus

dilakukan didalam atau di luar keluarga.

Fungsi keluarga terdiri dari:

a.Fungsi biologis

Fungsi ini berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan seksual suami istri.Keluarga

ialah lembaga pokok yang secara abash memberikan uang bagi pengaturan dan

pengorganisasian kepuasan seksual.Kelangsungan sebuah keluarga,banyak di tentukan oleh

keberhasilan dalam menjalani fungsi biologis ini.Apabila salah satu pasangan kemudian tidak

berhasil menjalankan fungsi biologisnya,dimungkinkan akan terjadinya gangguan dalam

keluarga yang biasanya berujung pada perceraian dan poligami.

b.Fungsi Sosialisasi Anak

Fungsi sosialisasi menunjuk pada peranan keluarga dalam membentuk kepribadian

anak .Melalui fungsi ini keluarga berusaha mempersiapkan bekal selengkap-lengkapnya

kepada anak dengan memperkenalkan pola tingkah laku,sikap,keyakinan,cita-cita dan nilai-

nilai yang di anut oleh masyarakat serta mempelajari peranan yang diharapkan akan

dijalankan mereka.Sosialisasi berarti melakukan proses pembelajaran terhadap seorang anak.

c.Fungsi Afeksi

Salah satu kebutuhan dasar manusia ialah kebutuhan kasih sayang atau rasa di

cinta.Kebutuhan kasih sayang merupakan kebutuhan yang sanga penting bagi seseorang yang

diharapkan bisa di perankan oleh keluarga.Kecenderungan dewasa ini menunjukkan fungsi

afeksi telah bergeser kepada orang lain,terutama bagi mereka yang orang tuanya bekerja

diluar rumah.konskuensinya anak tidak lagi dekat secar psikologis karena anak akan

menganggap orng tuanya tidak memilki perhatian.

d.Fungsi Edukatif

Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia.Dalam hal itu dapat

dilihat dari pertumbuhan seorang anak dimulai dari bayi,belajar jalan-jlan hingga mampu

berjalan.Semuanya diajari oleh keluarga.

Page 11: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

Tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak-anaknya sebagian besar atau bahkan

mungkin seluruhnya telah diambil oleh lembaga pendidikan formal maupun non formal.Oleh

karena itu,muncul fungsi laten pendidikan terhadap anak,yaitu melemahnya pengawasan dari

orang tua.

e.Fungsi Religius

Dalam masyarakati Indonesia dewasa ini fungsi keluarga semakin

berkembang,diantaranya fungsi keagamaan yang mendorong dikembangkannya keluarga dan

seluruh aggotanya menjadi insane-insan agama yang penuh keimanan dan ketakwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa.Fungsi Religius dalam keluarga merupakan salah satu indicator

keluarga sejahtera.

Model pendidikan agama dalam keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

1.Cara hidup yang sungguh-sungguh dengan menampilan penghayatan dan perilaku

keagamaan dalam keluarga

2.Menampilkan aspek fisik berupa sarana ibadah dalam keluarga

 berupa hubungan social antara anggota keluarga dan lembaga-lembaga keagamaan.

Pendidikan agama dalam keluarga,tidak saja bisa dijalankan dalam

keluarga,menawarkan pendidi kan agama,seperti pesantren,tempat pengajian,majelis

taklim,dan sebagainya.

f.Fungsi Protektif

Keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para anggotanya.Fungsi ini bertujuan

agar para anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negativ.Dalam setiap

masyarakat,keluarga memberikan perlindungan fisik,ekonoms,dan psikologis bagi seluruh

anggotanya.Sebagian masyarakat memandang bahwa serangan terhadap salah seorang

keluarga berarti serangan bagi seluruh keluarga dan semua anggota keluarga wajib membela

atau membalaskan penghinaan itu.Namun demikian,Fungsi perlindungan dalam keluarga itu

lambat laun bergeser dan sebagian telah diambil alih oleh lembaga lainnya seperti tempat

perawatan anak,anak cacat tubuh dan mental,anak nakal,anak yatim piatu,orang-orang lanjut

usia.

g.Fungsi Rekreatif

Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang segar dan gembira dalam

lingkungan.Fungsi Rekreatif dijalankan untuk mencari hiburan.Dewasa ini tempat-tempat

hiburan banyak berkembang di luar rumah karena berbagai fasilitas dan aktivitas rekreasi

berkembang dengan pesatnya.Media TV termasuk dalam keluarga sebagai sarana hiburan

bagi anggota keluarga.

Page 12: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

h.Fungsi Ekonomis

Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan pokok, seperti :

         Kebutuhan akan makanan dan minuman

         Pakaian untuk menutupi tubuhnya

         Kebutuhan akan tempat tinggal.

Pada masa lau keluarga di Amerika berusaha memproduksi beberapa unit kebutuhan

rumah tangga dan menjualnya sendiri.Keperluan rumah tangga itu,seperti seni membuat

kursi,makanan dan pakaian di kerajakan sendiri ayah,ibu,anak,dan sanak saudara yang lain

untuk menjalankan fungsi ekonominya sehingga mereka mampu mempertahankan hidupnya.

Seiring dengan perubahan waktu dan pertumbuhan perusahaan serta mesin-mesin

canggih,peran keluarga yang dulu sebagai lembaga ekonomi secara perlahan-lahan

hilang.Bahkan keluarga yang ada pada mulanya disatukan dengan pekerjaan yang mampu

memenuhi kebutuhan sendiri dalam rumah tangganya.Kini,keluarga merupakan suatu

kesatuan konsumsi ekonomis yang di persatukan oleh persahabatan.

i.Fungsi Penentuan Status

Dalam sebuah keluarga,seseorang menerima serangkaian status berdasarkan

umur,urutan kelahiran,dan sbagainya.Status/kedudukan ialah suatu peringkat atau posisi

seseorang dalam suatu kelompok atau posisi kelompok dalam hubungannya dengan

kelompok lainnya.Status tidak dapat di pisahkan dari peran.Peran adalah perilaku yang

diharapkan dari seorang yang mempunyai status.Status dan peran terdiri atas dua macam

yaitu status dan peran yang ditentukan oleh masyarakat dan status dan peran yang

diperjuangkan oleh usaha-usaha manusia.Misalnya wanita adalah status yang ditentukan

(ascribed),seseorang mencapai status melalui tahapan tersendiri yang di usahakan (achieved).

C.Bentuk-bentuk Keluarga

Bentuk-bentuk keluarga sangatlah berbeda antara satu masyarakat dan masyarakat lainnya.

1.Bentuk keluarga di lihat dari jumlah anggota keluarga:

a.Keluarga Batih(Nuclear family)

Keluarga Batih adalah kelompok orang yang terdiri dari ayah,ibu,dan anak-anaknya

yang belum memisahkan diri dan membentuk keluarga tersendiri.Keluarga ini bisa juga

disebut keluarga conjugal(conjugal family),yaitu keluarga yang terdiri dari pasangan suami

istri bersama anak-anaknya.Keluarga Batih(keluarga inti)terdapat pada masyarakat

Page 13: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

praindustri.Meskipun keluarga lain tidak lepas dari perhatian tekanan pada hubungan antar

keluarga rumah tangga tempat dia tinggal.Pola keluarganya berupa pada keluarga inti ialah

tempat tinggal yang sama dengan jumlah anggota terbatas.

b.Keluarga Luas(Extended family)

Keluarga luas yaitu keluarga yang terdiri dari semua orang yang berketurunan dari

kakek dan nenek yangsama termasuk keturunan masing-masing istri dan suami.Dengan kata

lain keluarga luas ialah keluarga batih ditambah kerabat lain yang memilki hubungan erat dan

senantiasa di pertahankan.Sebutan keluarga yang diperluas digunakan bagi suatu system yang

masyarakatnya mengiginkan beberapa generasi yang hidup dalam suatu atap rumah tangga.

Istilah keluarga luas seringkali digunakan untuk mengacu pada keluarga batih berikut

keluarga lain yang memilki hubungan baik dengannya dan tetap memelihara dan

mempertahankan hubungan tersebut.Keuntungan keluarga luas yaitu pertama:keluarga luas

banyak ditemukan di desa-desa dan bukan pada daerah industry.Keluarga luas sangat cocok

dengan kehidupan desa,yang dapat memberikan pelayanan social bagi  anggota-

anggotanya.Kedua,keluarga luas mampu mengumpulkan modal ekonomi secara besar.

2.Bentuk Keluarga dilihat dari Sistem yang digunakan:

a.Keluarga Pangkal(Steam Family)

Keluarga Pangkal yaitu sejenis keluarga yang menggunakan system pewarisan

kekayaan pada satu anak yang paling tua.Keluarga pangkal ini banyak terdapat di Eropa

zaman feudal.Para petani imigran AS dan di zaman Tokugawa Jepang.Pada mas tersebut

seorang anak yang paling tua bertanggung jawab terhadap adik-adiknya yang perempuan

sampai ia menikah,begitu pula terhadap saudara laki-lakinya yang lainnya.Dengan

demikian,pada jenis keluarga ini pemusatan kekayaan hanya pada satu orang.

b.Keluarga Gabungan (Joint family)

Keluarga Gabungan yaitu keluarga yang terdiri atas orang-orang yang berhak atas

hasil milik keluarga antara lain saudara laki-laki pada setiap generasi.Disini tekananya hanya

pada saudara laki-laki karena menurut adat Hindu anak laki-laki sejak kelahirannya

mempunyai hak atas kekayaan keluarga.Kendatipun antarsaudara laki-laki itu tinggal terpisah

mereka menganggap dirinya sebagai suatu keluarga gabungan dan tetap menghormati

kewajiban mereka bersama termasuk membuat anggran perawatan harta keluarga dan

menetapkan anggaran belanja.Disini terlihat bahwa keluarga gabungan didasarkan atas

hubungan antara laki-laki yang telah dewasa dan bukan padahubungan suami istri.

Page 14: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

3.Bentuk Keluarga dilihat dari status individu dalam keluarga:

a.Keluarga Prokreasi dan Keluarga Orientasi

Keluarga Prokreasi adalah sebuah keluarga yang individunya merupakan orang

tua.Adapun orientasi adalah keluarga yang individunya merupakan salah seorang

keturunan.Ikatan perkinan ini tidak dengan sendirinya  perkawinan merupakan dasar bagi

terbentuknya suatu keluarga baru(keluarga prokreasi) sebagai unit terkecil dalam

masyarakat.Namun demikian,perkawinan ini tidak dengan sendirinya menjadi sarana bagi

penerimaan anggota dalam keluarga asal(orientasi).Hubungan suami dan istri dengan

keluarga orientasinya sangat erat dan kuat.Otonomi dalam mengatur keluarga kadang-kadang

berbenturan dengan kepentingan keluarga orientasi bahkan dalam batas-batas

tertentu,keluarga orientasi bisa ikut campur dalam mengatur rumah tangga yang

mengakibatkan putus ikatan perkawinan

Page 15: KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA

D.Keluarga sebagai inti masyarakat

Keluarga sebagai inti masyarakat dapat dilihat dari dua segi yaitu:

1.Dari urgensi keluarga itu sendiri di tengah-tengah masyarakat.Pada bagian ini keluarga di

temapatkan sebagai lembaga social yang sangat penting dibandingkan dengan lembaga

lainnya.Penjelasannya mengarah pada argument-argumen yang menempatkan keluarga

sebagai lembaga yang tiada bandingannya.

2.Dapat juga di jelaskan melalui sejarah keluarga.Pada bagian ini peran keluarga di tengah-

tengah masyarakat memiliki kontribusi penting bagi terbentuknya lembaga-lembaga social

pada umumnya.

Keluarga merupakan kelompok social pertama dalam kehidupan social.Didalam

kelompok primer ini terbentuklah norma-norma social berupa frame of reference  dan sense

of belonging.Didalam keluarga manusia pertama kali memperhatikan keinginan orang

lain,belajar sama dan belajar membantu orang lain.

Para sosiolog keluarga meyakini,meskipun perubahan besar terjadi pada setiap lapisan

masyarakat,keluarga mendapat tugas penting untuk ikut ambil bagian di

dalamnya.Bahkan,keluarga menjadi sumber kepuasan emosional yang terbesar.Secara

historis,peran keluarga di tengah-tengah masyarakat jauh lebih penting daripada lembaga

social lainnya.

Kelompok sebagai Kelompok Primer

Keluarga merupakan kelompok primer dalam masyarakat.Kelompok primer adalah

suatu kelompok yang menyebabkan dapat mengenal orang lain sebagai suatu pribadi secara

akrab.Hal tersebut dilakukan melalui suatu hubungan social yang bersifat

informal,akrab,personal,dan total yang mencakup banyak aspek dari pengalaman hidup

seseorang.

Kelompok primer dipandang penting karena perasaan dan perilaku yang

dijalankannya memiliki arti tersendiri. Dalam kelompok primer, seseorang mengemukakan

keakraban, simpati dan rasa kebersamaan yang menyenangkan.