BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian Keperawatan...

28
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Jiwa 1. Biodata Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 27 Desember 2010 di ruang Gatotkoco RSJD Dr. amino Gondohutomo Semarang a. Identitas klien Nama : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 54 th Pekerjaan : Petani Suku bangsa : Jawa Indonesia Agama : Islam Pendidikan :- Alamat : Jl Kadengan RT 04/III Randu Blatung kab. Blora b. Identitas penanggung jawab Nama : Tn. S Umur : 28 th Pekerjaan : Petani Hub. Dengan klien : Anak klien Alamat : Jl Kadengan RT 04/III Randu Blatung kab. Blora c. Identitas rumah sakit Tanggal masuk : 20 Desember 2010 Ruangan : Gatotkoco Dx : Skizofrenia Paranoid RM : 04.31.07

Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian Keperawatan...

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan Jiwa

1. Biodata

Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 27 Desember 2010 di ruang

Gatotkoco RSJD Dr. amino Gondohutomo Semarang

a. Identitas klien

Nama : Tn. S

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 54 th

Pekerjaan : Petani

Suku bangsa : Jawa Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : -

Alamat : Jl Kadengan RT 04/III Randu Blatung kab. Blora

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. S

Umur : 28 th

Pekerjaan : Petani

Hub. Dengan klien : Anak klien

Alamat : Jl Kadengan RT 04/III Randu Blatung kab. Blora

c. Identitas rumah sakit

Tanggal masuk : 20 Desember 2010

Ruangan : Gatotkoco

Dx : Skizofrenia Paranoid

RM : 04.31.07

2. Riwayat Keperawatan

a. Alasan masuk

Mengamuk-ngamuk dan mengomel – omel. Namun tidak sampai melukai

orang.

b. Faktor predisposisi

Klien pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo

Semarang. Klien masuk rumah sakit jiwa sudah 3 kali ini dengan keluhan

yang sama, pengobatan yang pertama kurang berhasil karena kontrol dan

tidak minum obat tidak teratur, disamping itu klien di rumah sering marah-

marah dan mengamuk ketika keinginannya tidak dituruti. Dalam keluarga

klien tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini.

c. Factor presipitasi

Keluarga mengatakan, selama kurang lebih 3 bulan lalu klien sering marah-

marah jika keinginannya tidak dituruti dan ditolak oleh kelurgaw, tetapi tidak

sampai melukai orang. Waktu luangnya sering digunakan untuk menyendiri

dan melamun. Klien juga sering keluyuran tanpa tujuan.

d. Pemeriksaan fisik

1) Tanda-tanda vital

TD : 120/90 mmHg

N : 84 x/mnt

RR : 24 x/mnt

S : 36,20 C

2) Keluhan fisik : klien tidak terdapat keluhan fisik

3. Psikososial

a. Genogram

Keterangan

: laki-laki

: klien

: perempuan

: sudah meninggal

: tinggal serumah

Klien sudah menikah memiliki 5 orang anak, tetapi anak yang no. 2 meninggal

karena sakit, anak yang pertama sudah menikah dan ikut suaminya. Klien

tinggal satu rumah dengan istri dan ketiga anaknya. Sumber penghasilan

didapat dari anak ke 3.

b. Konsep diri

1) Citra tubuh

Klien mempunyai anggota tubuh yang lengkap dan utuh, klien merasa puas

dengan bagian tubuhnya.

2) Identitas

Tn.S54 th

Klien berjenis kelamin laki-laki yang telah menikah dan mempunyai 5 orang

anak, tetapi anak yang no. 2 meninggal karena sakit, anak yang pertama

sudah menikah dan ikut suaminya. Klien tinggal satu rumah dengan istri dan

ketiga anaknya. Klien merasa tidak dianggap dalam keluarganya.

3) Peran

Klien berperan sebagai seorang bapak yang mempunyai 5 orang anak. Klien

merasa tidak dianggap dalam keluarganya.

4) Ideal diri

Klien ingin cepat pulang, klien juga ingin bekerja untuk menghidupi istri

dan anak-anaknya.

5) Harga diri

Klien merasa minder dan malu dengan keadaannya, dianggap tidak waras

sehingga tidak ada yang malu berteman dengan klien. Klien merasa tidak

berarti dan selalu diejek tetangganya. Klien juga merasa tidak berguna

sebagai seorang bapak karena tidak bisa memberi nafkah keluarganya. Klien

hanya bisa pasrah.

6) Hubungan Sosial

Keluarga klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidup klien

adalah istri klien. Peran serta dalam kelompok masyarakat sebelumnya baik,

klien aktif dalam kegiatan keluarga (bakerja bakti, arisan dll).

4. Status Mental

a. Penampilan

Dilihat dari penampilannya, kebersihan dan kerapian kurang. Baju ganti 1x

dalam sehari. Klien mandi dan keramas atas kemauannya sendiri tanpa disuruh

perawat.

b. Pembicaraan

Nada dan suara klien tinggi dan cepat akan tetapi klein mampu menjawab

pertanyaan yang diajukan dan jawabannya sesuai. Namun ditengah

pembicaraan jawaban klien sudah tidak terarah lagi.

c. Interaksi selama wawancara

Selama wawancara respon klien kooperatif mau menceritakan masalahnya

kepada perawat. Ada kontak mata selama berinteraksi.

d. Aktifitas motorik

Saat klien sedang menyendiri ekspresi wajah klien tegang, pandangan tajam,

muka memerah, klien sering mondar – mandir, tampak gelisah, suka

memaksakan kehendak dan sering mengomel – omel.

e. Alam perasaan

Klien sedih, jengkel dan ingin marah karena ingin membantu mencari uang dan

membantu kegiatan di rumah selalu dilarang.

f. Afek

Respon emosional labil, ekspresi klien saat wawancara tampak tegang mata

tampak kemerahan.

g. Interaksi saat wawancara

Selama interaksi / wawancara klien kooperatif, ada kontak mata, klien dapat

menjawab pertanyaan dengan lancar.

h. Persepsi

Klien tidak mengalami gangguan persepsi

i. Isi pikir

Klien mengatakan jengkel dan marah keinginannya tidak dituruti. Klien juga

merasa dirinya tidak berguna sebagai seorang bapak karena tidak bisa

menafkahi keluarganya. Klien tidak mempunyai obsesi maupun waham.

j. Proses pikir

Klien tidak mengalami gangguan proses pikir. Klien bisa menjawab dengan

tepat pertanyaan yang diajukan perawat walaupun kadang klien menjawab

pertanyaan tersebut dengan semaunya sendiri.

k. Tingkat kesadaran

Klien tidak mengalami disorientasi, terbukti dengan klien mengingat waktu,

tempat tetapi terkadang lupa akan nama perawat dan teman – temannya.

l. Memori

Klien dapat mengingat semua kejadian, alasan dia dibawa ke rumah sakit,

kapan dia masuk dan siapa yang mengantarnya. Klien tidak mengalami

gangguan daya ingat, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

m. Tingkat konsentrasi

Klien mampu mengingat dan berkonsentrasi setiap kali diajukan pertanyaan.

Klien kooperatif tetapi klien tidak mampu melakukan penambahan,

pengurangan, pembagian, dan perkalian yang sederhana.

n. Kemampuan penilaian

Klien tidak mampu membuat keputusan yang sederhana, missal klien harus di

bantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Klien tidak menyadari dirinya

mengalami gngguan jiwa.

o. Daya tilik diri

Klien mengingkari bahwa dirinya sakit, tidak menyadari bahwa dirinya

mengalami gangguan jiwa. Klien ingin pulang ke rumah, klien mau minum

obat dan mematuhi anjuran perawat.

5. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan dan minum

Klien makan 3x sehari, klien menghabiskan porsi makan yang disediakan

rumah sakit, klien dapat makan sendiri menggunakan sendok, klien makan

bersama klien yang lain.

b. Eliminasi

Klien buang air besar satu kali sehari, klien buang air kecil 6-7 kali sehari,

klien buang air kecil di kamar mandi dan sesudahnya klien membersihkan diri

dan tempatnya.

c. Mandi

Klien mandi 1x sehari dan keramas 2x dalam seminggu. Setiap kali mandi

klien menggunakan sabun dan setiap kali keramas klien menggunakan shampo.

Dan menggosok gigi 2x sehari.

d. Istirahat tidur

Klien tidur siang dari pukul 12.30 s/d 15.00 WIB dan tidur malam dari pukul

19.00 s/d 05.00 WIB, klien tidak mengalami gangguan tidur.

e. Berpakaian

Klien mampu mengganti pakaiannya sendiri, klien mengganti pakaiannya

setiap 1x sehari dan klien selalu menggunakan alas kaki.

f. Pengobatan

Klien selalu minum obat dan melakukan terapi sesuai dengan indikasi dari

dokter.

g. Mekanisme koping

Sebelumnya klien adalah orang yang mudah bergaul dengan orang lain, tidak

mudah marah, ketika ada masalah sering di ceritakan kepada orang terdekat

yaitu istri klien. Klien mengatakan jengkel dan rasanya ingin marah jika

keinginannya tidak dikabulkan oleh keluarga klien.

6. Pemeriksaan Penunjang

a. Diagnosa medis : skizofrenia paranoid

b. Terapi medic : Diazepam 10 mg

Chlorpromazine (CPZ) 2x100mg

Trihexsypenidin (THP) 2x1mg

Pemeriksaan laboratorium tgl 21-12-2010

PARAMETER RESULT FLAG UNIT NORMAL RANGE

Glukosa

Ureum

Creatinin

Uric acid

SGOT

SGPT

Total protein

Albumin

Globulin

Cholesterol

Triglyceride

77

14

0.81

5.1

24.9

23.6

5.7

4.0

1.8

123

82

Mg/dl

Mg/dl

Mg/dl

Mg/dl

U/L

U/L

g/dl

g/dl

Mg/dl

Mg/dl

Mg/dl

76-110

10-50

0.5-1.40

2.5-7.0

0-33

0-46

6.4-8.3

3.4-4.8

3.0-3.5

130-200

0-200

B. Analisa Data

Hari/Tgl Data FokusMasalah

KeperawatanTT

senin

27-12-10

Senin

27-12-10

DS

DO

DS

DO

- Keluarga mengatakan, selama kuranglebih 3 bulan lalu klien sering marah-marah jika keinginannya tidak dituruti,tetapi tidak sampai melukai orang.

- Ekspresi wajah klien tegang- Nada dan suara klien tinggi dan cepat- Klien tampak gelisah- Klien sering mondar-mandir- Klien sering mengomel-omel

- Klien mengatakan malu pada diri sendiridan merasa tidak berguna sebagai seorangbapak karena tidak bisa memberi nafkahkeluarganya.

- Klien mengatakan malu dan minderdengan keadaannya yang sakit jiwa. Klienhanya bisa pasrah.

- Klien merasa tidak berguna

- Klien tampak bingung.- Klien tidak bisa berkonsentrasi.- Ekspresi malu- Nada suara rendah

Resiko perilaku

kekerasan

Harga Diri

Rendah

1. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan Core Problem

Harga Diri Rendah

2. Diagnosa Keperawatan

a. Resiko Perilaku Kekerasan

b. Harga Diri rendah

C. Rencana Keperawatan

Hari/

TglNo Dx. Kep

PerencanaanIntervensi

Tujuan Kriteria Hasil

senin

27-

12-

2010

07.00

1 Resiko

Perilaku

kekerasan

TUM: Klien

tidak

mencederai dan

melakukan

manajemen

perilaku

kekerasan

TUK 1:

Klien dapat

membina

hubungan saling

percaya

1.1 Klien mau

membalas

salam, mau

berjabat

tangan,

menyebut

nama,

tersenyum, ada

kontak mata,

mengetahui

nama perawat

menyediakan

1.1.1 Beri salam / panggil

klien

1.1.2 Menyebutkan nama

sambil berjabat

tangan

1.1.3 Jelaskan maksud

kontrak yang akan

dibuat

1.1.4 Beri rasa aman dan

sikap empati

1.1.5 Lakukan kontrak

singkat tapi sering

waktu kontrak

TUK 2:

Klien dapat

mengidentifikasi

penyebab

perilaku

kekerasan

2.1 Klien

mengungkapka

n perasaannya

2.2 Klien dapat

mengungkapka

n penyebab

perasaan kesal

(dari diri

sendiri

lingkungan /

orang lain)

2.1.1 Beri kesempatan

untuk

mengungkapkan

perasaannya

2.2.1 Bantu klien untuk

mengungkapkan

penyebab perasaan

kesal.

TUK 3:

Klien dapat

mengidentifikasi

kan tanda-tanda

perilaku

kekerasan

3.1Klien dapat

mengungkapkan

perasaan saat

marah.

3.2 Klien dapat

menyimpulkan

tanda-tanda

jengkel yang

dialami

3.1.1 Anjurkan klien

mengungkapkan

yang dialami dan

dirasakan saat

jengkel

3.1.2 Observasi tanda

perilaku kekerasan

pada klien.

3.1.3 Simpulkan bersama

klien tanda-tanda

jengkel yang dialami

klien

TUK 4:

Klien dapat

mengidentifikasi

4.1 Klien dapat

mengungkapka

n perilaku

4.1.1 Anjurkan klien

untuk

mengungkapkan

perilaku

kekerasan yang

biasa dilakukan

kekerasan yang

bisa dilakukan.

4.2 Klien dapat

bermain peran

dengan

perilaku

kekerasan yang

biasa dilakukan

4.3 Klien dapat

melakukan cara

yang biasa

dapat

mernyelesaikan

masalah / tidak

kekerasan yang

biasa dilakukan

4.2.1 Bantu klien bermain

peran sesuai dengan

perilaku kekerasan

yang biasa dilakukan

4.3.1 Bicarakan dengan

klien, apakah cara

yang klien lakukan

masalahnya teratasi

TUK 5:

Klien dapat

mengidentifikai

akibat perilaku

kekerasan

5.1Klien dapat

menjelaskan

akibat dari cara

yang dilakukan

digunakan klien.

5.1.1 Bicarakan akibat /

kerugian dari cara

yang dilakukan

klien.

5.1.2 Bersama klien

menyimpulkan

akibat cara yang

digunakan oleh

klien.

5.1.3 Tanyakan pada klien

apa klien ingin

mempelajari cara

baru yang sehat

TUK 6:

Klien dapat

mengidentifikasi

kan cara

konstruktif

dalam berespon

6.1 Klien dapat

melakukan cara

berespon

terhadap

kemarahan

secara

6.1.1 Tanyakan pada klien

“apakah ia ingin

mempelajari cara

baru yang sehat.”

6.1.2 Berikan pujian jika

klien mengetahui

terhadap

kemarahan.

konstruktif

dengan cara

tarik nafas

dalam / pukul

bantal dan

mendemonstras

ikan

cara lain yang sehat

6.1.3 Diskusikan dengan

klien cara lain sehat:

Secara fisik tarik

nafas dalam / pukul

bantal

TUK 7:

Klien dapat

mendemonstrasi

kan cara

mengontrol

marah sosial

asertif

7.1 Klien dapat

mendemonstras

ikan cara

mengontrol

perilaku

kekerasan:

Secara sosial :

lakukan dalam

kelompok

cara-cara

marah yang

sehat

Verbal:

mengatakan

secara

langsung

bahwa anda

sedang kesal

7.1.1 Bantu klien

memilih cara yang

paling tepat untuk

klien.

7.1.2 Bantu klien

mengidentifikasi

manfaat cara yang

telah dipilih

TUK 8:

Klien dapat

melakukan cara

mengontrol

marah dengan

cara spiritual

8.1 Diskusikan

dengan klien

cara

mengontrol

marah dengan

berdoa /

sembahyang

8.1.1 Anjurkan klien untuk

berdoa / sembahyang

saat terjadi perasaaan

jengkel

TUK 9: 9.1 Klien dapat 9.1.1 Jelaskan jenis obat

Klien dapat

menggunakan

obat yang benar

(sesuai program

pengobatan)

menyebutkan

obat-obat yang

diminum dan

kegunaannya

(jenis, waktu,

dosis, dan

efek)

9.2 Klien dapat

minum obat

sesuai

program

pengobatan

yang diminum klien

9.1.2 Diskusikan manfaat

minum obat tanpa

seizin dokter.

9.1.3 Jelaskan prinsip

benar minum obat

(baca nama yang

tertera pada tempat

obat, dosis obat,

waktu dan cara

minum.

9.1.4 Jelaskan manfaat

minum obat dan

efek obat yang perlu

diperhatikan

9.1.5 Anjurkan klien

meminta obat dan

minum tepat waktu

9.1.6 Anjurkan klien

melaporkan pada

perawat / dokter jika

merasakan efek yang

tidak menyenangkan

9.1.7 Beri pujian jika

klien minum obat

yang benar

TUK 10 : 10.1 Keluarga klien 10.1.1 Identifikasi

Klien mendapat

dukungan

keluarga dalam

mengontrol

perilaku

kekerasan

:

menyebutkan

cara merawat

klien.

10.2Mengungkapkan

rasa puas

dalam

merawat klien

kemampuan

keluarga dalam

merawat klien

10.1.2 Jelaskan peran

serta keluarga

dalam merawat

klien

10.1.3 Jelaskan cara – cara

merawat klien:

a.Terkait dengan

mengontrol

perilaku kekerasan

b.Sikap tenang,

bicara jelas

c.Membantu klien

mengenal

penyebab perilaku

kekerasan

10.1.4 Bantu keluarga

dalam

mendemonstrarika

n cara merawat

klien

10.2.1 Bantu keluarga

mengungkapkan

perasaan setelah

demontrasi

TUK 11 :

Klien

mendapatkan

11.1.1 Bicara tenang,

gerakan tidak

terburu – buru,

perlindungan

dari lingkungan

untuk

mengontrol

perilaku

kekerasan

nada suara rendah,

tunjuk kepedulian

11.1.2 Lindungi agar klien

tidak mencederai

orang lain

11.1.3 Jika tidak dapat

diatasi lakukan

pembatasan gerak

senin

27-

12-

2010

07.00

2 Gannguan

konsep diri

: harga diri

rendah

TUM:

Klien dapat

berhubungan

dengan orang

lain secara

optimal

TUK 1:

Klien dapat

membina

hubungan saling

percaya

1.1 Klien mau

membalas

salam, mau

berjabat

tangan,

menyebut

nama,

tersenyum, ada

kontak mata,

mengetahui

nama perawat

menyediakan

waktu kontrak,

ekspresi wajah

bersahabat

1.1.1 Sapa klien dengan

ramah baik verbal

maupun non verbal

1.1.2 Perkenalkan diri

dengan sopan

1.1.3 Tanyakan nama

lengkap klien dan

nama panggilan

yang disukai klien

1.1.4 Jelaskan tujuan

pertemuan

1.1.5 Tunjukkan sikap

empati dan

menerima klien apa

adanya

1.1.6 Beri perhatian dan

perhatikan

kebutuhan dasar

klien

TUK 2:

Klien dapat

mengidentifikasi

kemampuan dan

aspek positif

yang dimiliki

2.1 Klien

mengidentifika

si kemampuan

dan aspek

positif yang

dimiliki

Kemampuan

yang

dimiliki

klien

Aspek

positif

keluarga

Aspek

posiitif

lingkungan

yang

dimiliki

klien

2.1.1 Diskusikan

kemampuan dan

aspek positif yang

dimiliki klien

2.1.2 Setiap bertemu

klien hindari dari

memberi nilai

negatif

2.1.3 Utamakan

memberi pujian

yang realistis

TUK 3:

Klien dapat

menilai

kemampuan

yang digunakan

3.1 Klien menilai

kemampuan

yang dapat

digunakan

3.1.1 Diskusikan dengan

klien kemampuan

yang masih dapat

digunakan selama

sakit

TUK 4:

Klien dapat

(menetapkan)

merencanakan

kegiatan sesuai

dengan

kemampuan

yang dimiliki

4.1 Klien membuat

rencana

kegiatan harian

4.1.1 Diskusikan

kemampuan yang

dapat dilanjutkan

penggunaan.

4.1.2 Rencanakan bersama

klien aktifitas yang

dapat dilakukan

setiap hari sesuai

kemampuan

Kegiatan sendiri

Kegiatan dengan

bantuan sebagian

Kegiatan yang

membutuhkan

bantuan total

4.1.3 Tingkatkan kegiatan

yang sesuai dengan

toleransi kondisi

klien

4.1.4 Beri contoh cara

pelaksanaan

kegiatan yang boleh

klien lakukan

TUK 5:

Klien dapat

melakukan

kegiatan sesuai

kondisi sakit dan

kemampuannya

5.1 Klien dapat

melakukan

kegiatan sesuai

kondisi dan

kemampuannya

5.1.1 Berikan kesempatan

pada klien untuk

mencoba kegiatan

yang telah

direncanakan

5.1.2 Beri pujian atas

keberhasilan klien

5.1.3 Diskusikan

kemungkinan

pelaksanaan

dirumah.

TUK 6:

Klien dapat

meningkatkan

sistem

pendukung yang

ada

6.1 Klien

memanfaatkan

sistem

pendukung

yang ada di

keluarga

6.1.1 Beri pendidikan

kesehatan pada

keluarga tentang

cara merawat klien

dengan harga diri

rendah

6.1.2 Bantu keluarga

memberi dukungan

selama klien dirawat

6.1.3 Bantu keluarga

menyiapkan

lingkungan dirumah

D. Implementasi dan Evaluasi

Hari/

Tgl/jam

No

DxImplementasi Evaluasi TT

senin

27-12-

2010

07.00

1 BHSP

Sp Ip

- Mengajak klienberkenalan (memberisalam dan berjabattangan)

- Menjelaskan tujuaninteraksi

- Membuat kontrakuntuk interaksi

- Menanyakan perasaanklien dan masalahyang dihadapi

- Mengidentifikasipenyebab klien dibawa ke RSJ

- Mengidentifikasitanda dan gejalaperilaku kekerasan

- Mengidentifikasiperilaku kekerasanyang dilakukan

- Mengidentifikasiakibat perilakukekerasan

- Mengajarkan caramengontrol perilakukekerasan

- Melatih klien caramengontrol perilakukekerasan fisik 1(nafas dalam)

- Membimbing klienmemasukkan dalamjadwal kegiatan harian

S

O

A

- Klien mau berjabatan tangan danmenyebutkan nama “Nama saya S,saya tinggal di Blora,

- Klien mengatakan jengkel danrasanya ingin marah bilakeinginannya tidak dipenuhi.

- Klien mengatakan lupa tanda –tanda kalau akan marah “saya lupambak tanda – tanda ketika sayaakan marah yang saya ingat hatisaya rasanya jengkel”

- Klien mengatakan akibat darimarahnya, hubungan dengankeluarga dan tetangga menjadiburuk.

- Klien mengatakan mau diajari caramengontrol marah yang sehat.

- Klien kooperatif- Kontak mata kurang- Nada dan suara tinggi dan cepat- Wajah kemerahan- Klien tampak gelisah- Terlihat klien diam dan bingung

saat menyebutkan tanda dan gejalamarahnya.

- Terlihat klien kurang mampumempraktikkan tarik nafas dalam

Masalah teratasi sebagian

1. Terbina hubungan saling percaya2. Klien mampu menyebutkan

P

P=P

P=K

penyebab dan akibat dari perilakukekerasan

3. Klien belum mampumenyebutkan semua tanda dangejala perilaku kekerasan

4. Klien belum mampumempraktikkan nafas dalamdengan benar

5. Klien sudah memasukkan nafasdalam ke dalam jadwal kegiatanhariannya

Optimalkan Sp IpMembuat kontrak dengan klien untukmengoptimalkan identifikasi tandadan gejala perilaku kekerasan, latihancara mengontrol perilaku kekerasanfisik 1 (nafas dalam), kontrak waktudan tempat pertemuan berikutnya.

1. Menganjurkan klien untukmelatih kembali cara mengontrolmarah yang telah diajarkan

2. Menganjurkan klien memasukkan latihan nafas dalam ke dalamjadwal kegiatan harian

Senin

27-12-

2010

11.00

1 Mengulang lagi Sp Ip- Mengulang

mengidentifikasitanda dan gejalaperilaku kekerasan

- Mengulang latihancara mengontrolperilaku kekerasanfisik 1 (nafas dalam)

S

O

A

P

P=P

- Klien mengatakan jengkel, gelisah,pandangan tajam, tangan mengepaldan kepalanya pusing

- Klien mengatakan “ya tak ingetembak cara yang suadah di ajarkan”

- Klien kooperatif- Ada kontak mata- Terlihat klien mempraktikkan nafas

dalam dengan benar sebanyak 3 x

Masalah teratasi1. Klien mampu menyebutkan

semua tanda dan gejala perilakukekerasan

2. Klien mampu mempraktikkannafas dalam dengan benar

Lanjutkan Sp IIpMembuat kontak dengan klien untukmengajarkan cara mengontrol marah

P=K

dengan cara fisik ke 2 (memukulbantal / kasur).

1. Mengingatkan klien untukmelatih kembali cara mengontrolmarah yang telah diajarkan yaitunafas dalam minimal 3 kali.

2. Mengingatkan klien untukmemasukkan latihan nafas dalamke dalam jadwal kegiatan harian

3. Menganjurkan klien untukmemanfaatkan nafas dalam jikaklien sedang marah

Selasa

28-12-

2010

07.00

1 Sp IIp- Mengulang masalah

dan latihansebelumnya

- Melatih klien caramengontrol perilakukekerasan fisik 2(memukul bantal /kasur / konversienergy)

- Membimbing klienmemasukkan dalamjadwal kegiatan harian

S

O

A

P :

P=P

P=K

- Klien mengatakan perasaannyalebih baik

- Klien mengatakan sudahmelakukan latihan menahan emosidengan nafas dalam

- Klien mengatakan mau diajari caramengontrol marah denganmemukul bantal

- Ada kontak mata- Klien tampak tenang dan

kooperatif- Klien mau tetapi kurang mampu

mengekpresikan mengungkapkanmarah dengan memukul bantal.

Masalah teratasi sebagian

1. Klien mampu dan dapatmendemonstrasikan carakonstruktif untuk mengontrolmarah dengan tarik nafas dalam

2. Klien belum mampumendemonstrasikan carakonstruktif untuk mengontrolmarah dengan memukul bantaldengan benar.

Optimalkan Sp IIp

Membuat kontrak dengan klien untukmengoptimalkan cara mengontrolmarah dengan memukul bantal

.

1. Menganjurkan klien untuk latihankembali cara mengontrol marah

yang ke 2 yaitu dengan memukulbantal.

2. Menganjurkan klien untukmemasukkan latihan memukulbantal ke dalam jadwal kegiatanharian.

3. Menganjurkan klien untukmenggunakan cara mengontrolmarah dengan memukul bantal jikaklien sedang marah.

Selasa

28-12-

2010

11.00

1 Mengulang Sp IIp- Menanyakan keadaan

klien- Mengevaluasi masalah

dan latihansebelumnya

- Mengulang latihancara mengontrolperilaku kekerasanfisik 2 (memukulbantal / kasur /konversi energy)

S

O

A

P

P=P

P=K

- Klien mengatakan perasaannyalebih baik

- Klien mengatakan masih ingat caramengontrol marah dengan nafasdalam

- Klien mengatakan lebih tenangbisa mengendalikan emosi setelahdiajari mengungkapkan emosidengan memukul bantal

- Ada kontak mata- Nada suara tidak tinggi- Klien mau dan mampu

mengekpresikan mengungkapkanmarah dengan memukul bantal.

- Klien mengekpresikan marahnyadengan benar

Masalah teratasi

Klien mampu mendemonstrasi kancara konstruktif untuk mengontrolmarah dengan memukul bantaldengan benar.

Lanjutkan Sp IIIp

Membuat kontrak dengan klien untukmelatih cara mengontrol marahsecara verbal (meminta, menolak danmengungkapkan marah dengan kata– kata baik dan halus

1. Mengingatkan klien untuklatihan kembali cara mengontrolmarah yang ke 2 yaitu denganmemukul bantal.

2. Mengingatkan klien untukmemasukkan latihan memukulbantal ke dalam jadwal kegiatan

harian.3. Menganjurkan klien untuk

menggunakan cara mengontrolmarah dengan memukul bantaljika klien sedang marah.

Rabu

29-12-

2010

07.00

1 Sp IIIp

- Menanyakankeadaan klien

- Mengevaluasimasalah dan latihansebelumnya

- Melatih klien caramengontrol marahsecara verbal(meminta, menolakdan mengungkapkanmarah secara baik

- Membimbing klienmemasukkan dalamjadwal kegiatan harian

S

O

A

P

P=P

P=K

- Klien mengatakan perasaannyabaik.

- Klein mengatakan sudahmelakukan latihan mengontrolmarah dengan nafas dalam danpukul bantal.

- Klien mengatakan mau diajaricara mengontrol marah denganmengungkapkan perasaanmarahnya

- Kontak mata klien ada- Klien terlihat diam dan bingung- Terlihat klien hanya mampu

mempraktekkan menolak “Sayasudah tidak mau marah-marahlagi”.

Masalah teratasi sebagian

Klien hanya mampu mempraktekkan

cara mengontrol marah secara verbal

dengan meminta

Optimalkan Sp IIIp

Membuat kontrak dengan klien untukmengopptimalkan latihan caramengontrol marah secara verbal(meminta, menolak danmengungkapkan marah secara baik)

1. Menganjurkan klien untuk melatihkembali cara mengontrol marahsecara verbal.

2. Menganjurkan klien untukmemasukkan kegiatan melatih caramengontrol marah secara verbal kedalam jadwal kegiatan harian

3. Menganjurkan klien untukmenggunakan cara mengontrol

marah secara verbal yang telahdiajarkan jika klien sedang marah.

Rabu

29-12-

2010

10.00

1 Mengulang SpIIIp- Menanyakan

keadaan klien- Mengevaluasi

masalah dan latihansebelumnya

-- Mengulang latihan

cara mengontrolmarah secara verbal(meminta, menolakdan mengungkapkanmarah secara baik)

S

O

A

P

P=P

P=K

- Klien mengatakan perasaannyabaik

- Klien mengatakan masih ingat caramengontrol marah dengan nafasdalam dan pukul bantal

- Klien mau diajarkanmengungkapkan marah yang sehatdengan mengungkapkan marahnya.

- Ada kontak mata- Klien kooperatif- Terlihat klien mempraktekkan cara

meminta dengan mengatakan“tolong jangan ganggu saya dulu”.

- Terlihat klien mempraktekkanmengungkapkan marah dengankata – kata halus “Saya jadi inginmarah karena kamu larang ini itu”

Masalah teratasiKlien mampu mempraktekkan caramengontrol marah secara verbaldengan meminta, menolak danmengungkapkan marah.

Lanjutkan Sp IVp

Membuat kontrak dengan klien untukmelatih cara mengontrol marahsecara spiritual (berdoa, berwudhudan sholat)

Mengingatkan klien untuk melatihkembali cara mengontrol marahsecara verbal.1. Mengingatkan klien

untuk memasukkan kegiatanmelatih cara mengontrol marahsecara verbal ke dalam jadwalkegiatan harian

2. Menganjurkan klienuntuk menggunakan caramengontrol marah secara verbalyang telah diajarkan jika kliensedang marah

Kamis

30-12-

2010

07.00

1 Sp IVp

- Menggevaluasimasalah dan latihansebelumnya

- Melatih klien caramengontrol marahsecara spiritual(berwudhu, berdoa,sholat)

- Membimbing pasienmemasukkan dalamjadwal kegiatanharian

S

O

A

P

P=P

P=K

- Klien menyatakan keadaannyabaik

- Klien mengatakan masih ingatcara megontrol marah, yangpertama nafas dalam, pukul bantal,dan mengungkapkan kepada oranglain

- Klien mau diajari melakukancara mengontrol marah denganberdoa.

- Ada kontak bisa- Klien kooperatif- Terlihat klien mempraktekkan

cara mengontrol marah dengantarik nafas dalam dan beristighfar.

Masalah teratasiKlien mau melakukan caramengontrol marahKlien mempraktikkan langsung carayang sudah diajarkan

Lanjutkan Sp Vp

Membuat kontrak dengan klien untukmembicarakan tentang caramengontrol marah dengan meminumobat secara teratur

1. Menganjurkan klien untukmelatih kembali cara mengontrolmarah secara spiritual

2. Menganjurkan kepada klienuntuk memasukkan latihan caramengontrol marah secara spiritualke dalam jadwal kegiatan harian.

3. Menganjurkan kepada klienuntuk menggunakan caramengontrol marah secara spiritualjika klien sedang marah.

Kamis

31-12-

2010

11.45

1 Sp Vp

- Menanyakankeadaan klien

- Mengevaluasimasalah dan latihan

S- Klien menyatakan perasaannya

baik.- Klien mengatakan cara mengontrol

marah yaitu nafas dalam, pukulbantal, ngomong dengan orang lain

sebelumnya- Melatih klien cara

mengontrol marahdengan meminumobat (prinsip benarminum obat

- Membimbing pasienmemasukkan dalamjadwal kegiatan harian

O

A

P

P=P

P=K

dan berdoa.- Klien mengatakan akan minum

obat dengan teratur dan akankontrol jika obat sudah habis

- Ada kontak mata- Setelah makan siang terlihat klien

segera merminta obatnya padaperawat.

Masalah teratasiKlien sudah mempraktikkan caramengontrol marahnya dengan minumobat sesuai indikasi, aturan dan tepatwaktu

Lanjutkan Sp IkMengevaluasi lien cara mengontrolmarah dan cara minum obat yangbenar.

1. Menganjurkan klien untukmelatih kembali semua caramengontrol marah yang telahdiajarkan.

2. Menganjurkan kepada klienuntuk memasukkan latihan caramengontrol marah yang telahdiajarkan ke dalam jadwal kegiatanharian.

3. Menganjurkan kepada klienuntuk menggunakan caramengontrol marah yang telahdiajarkan jika klien sedang marah.

Jumat

31-12-

2010

07.00

2 Sp I p- Menyapa klien

dengan ramah- Menciptakan

lingkungan yangterapeutik

- Menanyakankeadaan klien

- Mengidentifikasikemampuan danaspek positif yangdimiliki klien

- Membantu klienmenilai kemampuan

S

O

- Klien mengatakan “Saya merasatidak berguna sebagai seorangepala rumah tangga karena tidakbisa mencari nafkah untukkeluarga”

- Klien mengatakan “Sebenarnyasaya minder dan malu mbakdengan kondisi saya yang sepertiini tapi saya pasrah sajalah”

- Kontak mata kurang

- Klien sering diam

- Klien mau berinteraksi

klien yang masihdapat digunakan

- Membantu klienmemilih kegiatanyang akan dilatihsesuai dengankemampuan klien

- Membimbing klienmemasukan dalamjadwal kegiatanharian.

A

P

P=P

P=K

- Klien mampu mengetahui

kemampuan dan aspek positif yang

dapat dilakukan di rumah sakit

Masalah teratasi1. Klien mampu menceritakan

kemampuan yang dimiliki2. Klien mampu menilai

kemampuan yang dimiliki3. Klien mau mendemontrasikan

mencuci gelas

Lanjutkan SpIIpMembuat kontrak dengan klien untukmembicarakan tentang kemampuanklien yang lain

1. Menganjurkan klien untuk melatihkembali aspek positif yangdimiliki klien

2. Menganjurkan kepada klien untukmemasukkan latihan mencucigelas ke dalam jadwal kegiatanharian.

3. Memotivasi klien agar tidakminder dan malu dengankondisinya.