BAB III TINJAUAN KASUS -...

23
44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Mawar RSUD dr H Soewondo Kendal pada tanggal 7 sampai dengan 8 Maret 2011, dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian sampai dengan evaluasi. Berikut penulis paparkan dari masing tahap-tahap tersebut : A. Pengkajian 1. Identitas Klien Nama klien : Ny T Umur : 22 tahun Alamat : Montongsari Rt 02 Rw 04 Weleri Agama : Islam Status perkawinan : Perkawinan pertama Pendidikan terakhir : SMA Suku bangsa : Jawa indonesia Diagnosa medis : P0A0 H 38 minggu dengan intrapartum PEB KPD 2. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn R Umur : 27 tahun

Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS -...

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

44

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

pada klien post partum spontan di Ruang Mawar RSUD dr H Soewondo Kendal

pada tanggal 7 sampai dengan 8 Maret 2011, dengan menggunakan pendekatan

proses keperawatan yang meliputi pengkajian sampai dengan evaluasi. Berikut

penulis paparkan dari masing tahap-tahap tersebut :

A. Pengkajian

1. Identitas Klien

Nama klien : Ny T

Umur : 22 tahun

Alamat : Montongsari Rt 02 Rw 04 Weleri

Agama : Islam

Status perkawinan : Perkawinan pertama

Pendidikan terakhir : SMA

Suku bangsa : Jawa indonesia

Diagnosa medis : P0A0 H 38 minggu dengan intrapartum

PEB KPD

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn R

Umur : 27 tahun

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

45

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Motongsari Rt 02 Rw 04 Weleri

Hubungan dengan klien : Suami

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri seperti di sayat-sayat

2. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien datang dari IGD dengan keluhan perut kenceng – kenceng dengan

indikasi PEB KPD. Klien melahirkjan tanggal 07 Maret 2011 jam 12.45

wib dengan partus spontan lahir bayi laki-laki, AS : 8-9-10, BBL: 3100 gr

Terinjeksi oxsitosin 10 unit IM, lama persalinan kala I 12 jam, kala II 10

menit, kala III 5 menit, kala IV 2 jam 15 jam 15 menit.

3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat hipertensi serta penyakit

menular dan keturunan.

4. Riwayat Obstetri

Riwayat haid : menore usia 13 tahun, lama haid 7 hari, siklus 28 hari

teratur.

Nifas hari pertama P1A0

Anak pertama laki-laki, aterm, spontan, AS : 8-9-10, BBL : 3100 gr,

lama persalinan kala I 12 jam, kala II 10 menit, kala III 5 menit, kala 1V

2 jam total 14 jam 15 menit. Di rumah sakit usia sekarang 1 hari sehat.

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

46

5. Riwayat KB

Riwayat KB sebelumnya tidak ada, rencana KB yang akan di gunakan

hormonal suntik 3 bulanan.

C. Pola Fungsional

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan kesehatan sangatlah penting upaya keluarga dan klkien

dalam menjaga kesehatan dengan makan yang teratur dan bergizi, selalu

menjaga lingkungan tempat tinggal serta kalau ada anggota keluarga yang

sakit langsung di bawa ke balai pengobatan terdekat seperti puskesmas,

bidan dan rumah sakit.

2. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum hamil klien makan habis 1 porsi 3 x sehari, pada kehemilan

trimester I klien makan hanya 5-7 sendok 3 x sehari, pada kehamilan

trimester II dan ke III pola makan klien meningkat klien makan 4 x sehari

dengan 1 porsi habis dengan teratur ditambah gizi yang terpenuhi. Setelah

di rawat di rumah sakit klien makan 3 x sehari 1 porsi makan habis.

Sebelum hamil klien minum air putih dan susu 7-9 gelas sehari dan selam

hamil dan di rawat di rumah sakit klien minum air putih dan susu 7-9

gelas sehari tidak ada perubahan.

3. Pola eliminasi

Sebelum hamil klien mengatakan BAB dan BAK normal tidak ada

keluhan pada kehamilan trimester II klien sudah mulai sering kencing

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

47

BAK 6-8 kali sehari, BAB klien 2 kali sehari. Setelah melahirkan klien

BAB 1 kali sehari dan BAK 6 kali sehari.

4. Pola aktivitas dan latihan

Sebelum hamil aktivitas klien sebagai ibu rumah tangga tidak dibatasi

pada saat hamil pada trimester II klien sudah mulai membatasi

aktivitasnya karena sering merasa lelah. Setelah melahirkan kebutuhan

aktivitas dan perawatan diri klien tidak dapat memenuhi sendiri

membutuhkan bantuan keluarga.

5. Pola istirahat dan tidur

Sebelum tidur klien tidur rata- rata 8 jam sehari setelah hamil klien tidur

9-10 jam sehari siang dan malam. Setelah melahirkan dan di rawat di

rumah sakit klien tidak bisa tidur nyenyak sering terbangun rata-rata 6

jam sehari karena nyeri dan lingkungan yang kurang nyaman.

6. Pola persepsi sensori dan kognitif

Klien mengatakan tidak ada keluhan yang berkenaan dengan kemampuan

sensori yaitu penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecap,klien

mengatakan persepei sensori nyeri pada perut

P : trauma jalan lahir atau laserasi

Q : nyeri seperti di sayat- sayat

R : daerah perinium

S : skala nyeri 5

T : nyeri luka jahitan timbul setiap 5 menit nyeri bertambaha pada saat

berjalan

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

48

7. Pola hubungan dengan orang lain

Klien mengatakan tidak ada masalah dalam hubungan dengan keluarga,

kerabat, sesama klien serta dokter dan perawat.

8. Pola reproduksi dan seksual

Klien berjenis kelamin perempuan dengan umur 22 tahun sudah menikah

dan telah baru pertama kali melahirka anak laki-laki serta tidak ada

masalah dalam organ reproduksi.

9. Persepsi diri dan konsep diri

Klien mengatakan memahami tentang konsep diri sekarang, peran yang

berubah setelah melahirkan seorang anak pertama laki-laki dan klien

berharap dapat menjalankan perannya yang baru sebagi seorang istri juga

sebagai seorang ibu, meskipun dalam perawatan diri dan bayinya masih di

bantu anggota keluarag.

10. Pola mekanisme koping

Klien mengatakan kalou ada masalah klien selalu membicarakannya

dengan anggota keluarga dan memecahkannya bersama- sama.

11. Pola nilai kepercayaaan

Klien beragama islam dan selalu menjalankan sholat 5 waktu serta

berdoa minta di beri kesembuhan.

D. Pengkajian fisik

1. Penampilan/ keadaan umum : baik

2. Tingkat kesadaran : composmentis

3. Tanda – tanda vital

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

49

a. Suhu tubuh : 37 0C

b. Tekanan darah : 130/80 mmHg

c. Respirasi : 22 x/menit

d. Nadi : 80 x/ menit

4. Pengukuran antropometri

a. Berat badan : 53 kg

b. Tinggi badan : 154 cm

c. Lingkar lengan atas : 25 cm

5. Kepala : mesochepal tidak ada luka

a. Rambut : hitam,tipis, panjang,lembek agak kotor

b. Mata : konjungtiva anemis, tidak ikterik, tedak ada sekret,

tidak menggunakan alat bantu, terlihat hitam pada katung mata

c. Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada nafas cuping

hidung, tidak ada pembesaran polip

d. Telinga : kemampuan mendengar baik, tidak ada sekret,

tidak ada nyeri, tidak menggunakan alat bantu pendengaran

e. Mulut : gigi bersih tidak ada gigi berlubang, mukosa

kering

6. Leher dan tenggorokan : tidak mengguna alat trakeostomi, tidak ada

nyeri pada saat menelan, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid serta vena jugularis

7. Dada dan thorak : bentuk dada simetris, tidak terdapat luka,

tidak menggunakan alat bantu pernapasa.

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

50

8. Paru-paru: Inspeksi : Simetris tidak ada alat bantu pernapasan

Perkusi : Sonor seluruh lapang paru

Palapasi : Fokal fremitus sama kanan dan kiri

Auskultasi : Suara nafas vesikuler tidak ada suara nafas

tambahan

9. Jantung : Inspeksi :Tidak tampak adanya iktus cordis

Perkusi : Peka seluruh lapang jantung

Palpasi : Tidak terjadi pembesaran jantung

Auskultasi : Terdengar bunyi jantung 1 dan 2

10. Payudarah : simetris, tidak ada benjolan/ masa, puting menonjol,

areola hitam,agak kotor, air susu keluar sedikit, terlihat bengkak

11. Abdomen : perut mengecil, kulit mengendor, fundus uteri 1 jari di

bawah pusar posisi di tengah

12. Genetalia : terdapat jahitan perinium,vagina terlihat agak kotor,

jumlah lochea satu pembalut penuh , warna merah, konsistensi terdapat

stosel-stosel, bau amis

E. Data Penunjang dan terapy

Laboratorium tanggal 07 maret 2011

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan

Glukosa 84 70 – 120 Mg/dl

Creatinin 0,01 0,50 – 1,26 Mg/dl

Urea 28 10 – 50 Mg/dl

Hemoglobin 9,9 11,0 – 18,0 g/dl

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

51

Terapy

Infus RL 20 tetes/menit

Amoxilin 3x1 mg tablet

Asam mefenamat 3x1 mg tablet

Mefinal 3x1 mg tablet

ANALISA DATA

No Data DS dan DO Masalah Etiologi

1 Ds : klien mengatakan nyeri

Do : klien tampak meringis kesakitan

P : trauma jalan lahir atau

laserasi

Q : nyeri seperti di sayat-sayat

R : daerah perinium

S : skala nyeri 5

T : nyeri luka jahitan timbul

setiap 5 menit nyeri bertambaha

pada saat berjalan

Gangguan rasa

nyaman nyeri

Laserasi atau

trauma jalan

lahir

2 Ds : klien mengatakan jalan lahirnya

dijahit, klien mengatakan perih dan

tidak nyaman

Do : terdapat luka jahitan pada

perinium, masih keluar lochea rubra

dari jalan lahir, bau amis

Resiko terjadi

infeksi

Luka ruptur

spontan

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

52

3 Ds : klien mengatakan tidurnya

tidak nyenyak dan sering terbangun

Do : klien tampak lemah gelisah,

klien hanya tidur 6 jam sehari,

terdapat lingkran hitam di bawah

mata

Gangguan pola

tidur

Nyeri serta

lingkungan

yang kurang

nyaman

4 Ds : klien mengatakan belum tau

bagaimana cara perawatan diri serta

bayinya karena anak pertama

Do : dalam perawatan bayi klien

masih di bantu keluarga,

Kurang

pengetahuan dalam

perawatan diri dan

bayinya

Kurang

informasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan laserasi atau trauma jalan

lahir

2. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan luka ruptur spontan

3. Gannguan pola tidur berhubungan dengan nyeri serta lingkungan yang kurang

nyaman

4. Kurang pengetahuan dalam perawatan diri dan bayi berhubungan dengan

kurang informasi.

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

53

RENCANA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan laserasi atau trauma jalan

lahir (Doenges, 2001).

a. Tujuan : Nyeri pasien berkurang / hilang atau terkontrol.

b. Kriteria hasil :

1) Klien menyatakan tidak nyeri

2) Klien menyatakan nyaman

3) Skala nyeri berkurang

4) Klien dapat beraktivitan tanpa merasa

nyeri.

5) Ekspresi klien nyaman.

c. Fokus intervensi dan rasional

1) Kaji karakteristik nyeri, tingkat nyeri, tempat nyeri, skala nyeri.

Rasional : Mengetahui seberapa berat nyeri yang dialami pasien

2) Inspeksi daerah perineum dan daerah episiotomi. Perhatikan adanya

udem, nyeri tekan lokal, purulen.

Rasional : Mengetahui apakah ada tanda-tanda peradangan daerah

sekitar vulva.

3) Ajarkan tindakan non invasive, seperti relaksasi dan distraksi

Rasional : Meningkatkan rasa nyaman

4) Berikan kompres panas lembab ( mis, rendam duduk/bak mandi )

diantara 100º dan 105º F ( 38,0º sampai 43,2º C ) selama 20 menit, 3

sampai 4 kali sehari, setelah 24 jam pertama.

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

54

Rasional : meningkatkan sirkulasi pada perineum, meningkatkan

oksigenasi dan nutrisi pada jaringan, menurunkan edema dan

meningkatkan penyembuhan.

5) Kolaborasi pemberian analgetik.

Rasional : Analgetik dapat mengurangi nyeri

2. Resiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan luka ruptur spontan

(Carpenito, 2001).

a. Tujuan : Tidak terjadi infeksi dan pengetahuan pasien

bertambah

b. Kriteria hasil :

1) Klien meyertakan perawatan bagi dirinya

2) Klien bisa membersihkan vagina dan perineumnya secara mandi

3) Vulva bersih dan tidak infeksi

4) Vital sign dalam batas normal

c. Fokus intervensi dan rasional

1). Pantau vital sign

Rasional : Peningkatan suhu dapat mengidentifikasikan adanya infeksi

2). Kaji daerah perineum dan vulva

Rasional : Menentukan radakah tanda peradangan di daerah vulva dan

perineum

3). Kaji pengetahuan pasien mengenai cara perawatan ibu post

partum

Rasional : Pasien mengetahui cara perawatan vulva bagi dirinya

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

55

4). Ajarkan perawatan vulva bagi pasaien

Rasional : pasien mengetahui cara perawatan vulva bagi dirinya

5). Anjurkan pasien mencuci tangan sebelum memegang

daerah vulvanya

Rasional : Meminimalkan terjadinya infeksi

6). Lakukan perawatan hygiene

Rasional : Mencegah terjadinya infeksi dan memberikan rasa nyaman

bagi pasien

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri serta lingkungan yang

kurang nyaman (Doenges, 2001).

a. Tujuan : kebutuhan pola tidur terpenuhi

b. Kriteria hasil:

1). klien tampak segar

2). klien mengungkapkan dapat tidur

3). tidak ada lingkaran hitam dibawah mata

c. Fokus intervensi

1) Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat. Catat lama

persalinan dan jenis kelahiran.

Rasional : persalinan atau kelahiran yang lama dan sulit, khususnya

bila ini terjadi malam,meningkatkan tingkat kelelahan.

2) Kaji faktor-faktor, bila ada, yang mempengaruhi istirahat.

Organisasikan perawatan untuk meminimalkan gangguan dan

memberi istirahat serta periode tidur ekstra. Anjurkan untuk

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

56

mengungkapkan pengalaman melahirkan. Berikan lingkungan yang

tenang.

Rasional : membantu meningkatkan istirahat, tidur, dan relaksasi dan

menurunkan rangsang. Bila ibu tidak terpenuhi kebutuhan tidurnya, “

lapar tidur” dapat terjadi, memperpanjang proses perbaikan dari

periode pascapartum.

3) Berikan informasi tentang efek-efek kelelahan dan ansietas pada

suplai ASI

Rasional : kelelahan dapat mempengaruhi penilaian psikologis,

suplai ASI, dan penurunan reflek secara psikologis.

4) Kaji lingkungan rumah, bantuan di rumah, dan adanya sibling dan

anggota keluarga.

Rasional : multipara dengan anak di rumah memerlukan tidur lebih

banyak di rumah sakit untuk mengatasi kekurangan tidur dan

memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarga.

5) Kolaborasi dengn dokter dalam pemberian obat-obatan misalnya

analgesik

Rasional : mungkin diperlukan untuk meningkatkan relaksasi dan

tidur sesuai kebutuhan.

4. Kurang pengetahuan dalam perawatan diri dan bayi berhubungan dengan

kurang informasi (Doengoes, 2001).

a. Tujuan : kurang pengetahuan dapat teratasi

b. Kriteria hasil :

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

57

1). Klien mengungkapkan pemahaman

2). Klien mengetahui cara merawat payudara bagi ibu menyusui

3). Klien mampu melakukan aktivitas dengan menjelaskan alasan

c. Fokus intervensi dan rasional

1). Pastikan persepsi klien tentang persalinan dan kelahiran,

lama persalinan, dan tingkat kelelahan klien.

Rasional : terdapat hubungan antara lama persalinan dan

kemampuan untuk melakukan tanggung jawab tugas dan aktivitas-

aktivitas perawatan diri/perawatan bayi.

2).Kaji kesiapan klien dan motivasi untuk belajar. Bantu klien/

pasangan dalm mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan

Rasioanal : periode pascanatalan dapat merupakan pengalaman

positif jika penyuluhan yang tepat diberikan untuk membantu

mengembangkan pertumbuhan ibu, maturasi dan kompetensi.

Namun klien memerlukan waktu untuk bergerak dari fase taking

in” ke “taking hold “, dimana penerimaaan dan kesiapannya

ditingkatkan dan ia secara emosional dan secara fisik siap untuk

belajar informasi baru untuk memudahkan pelaksanaan peran baru

3).Mulai rencana penyuluhan tertulis dengan menggunakan format

yang distandarkan atau ceklis. Dokumentasikan informasi yang

diberikan dan respon klien.

Rasional : membantu menstandarisasi informasi yang diterima

orang tua anggota staf, dan menurunkan kebingunagan klien yang

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

58

disebabkan oleh diseminasi dari masukan atau informasi ya g

bertentangan.

4).Berikan informasi tentang peran program latihan pascapartum

progresif.

Rasional : latihan memebantu tonus otot, meningkatkan sirkulasi,

menghasilkan tubuh yang seimbang, dan meningkatkan perasaan

sejahtera secara umum.

5).Berikan informasi tentang perawatan diri, termasuk perawatan

perineal dan hygiene, perawaytan payudarah, perubahan fisiologis,

termasuk kemajuan normal dari rabas lokhia, kebutuhan untuk tidur

dan istirahat, dan perubahan peran, dan perubahan emosioanal.

Biarkan klien mendemonstrasikan materi yang dipelajari, bila

diperlukan

Rasioanal : membantu mencegah infeksi, mempercepat pemulihan,

dan berparan pada adaptasi yang positif dari perubahan fisik dan

emosional

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

59

TINDAKAN KEPERAWATAN

No

dx

Tgl/ jam Tindakan Respon pasien TT

1

1

3

1,

1,2

4

07.03.2011

14.00

15.00

16.00

17.00

18.00

19.00

Mengkaji ku klien

setelah melahirkan

Mengajarkan teknik

relaksasai dengan tarik

nafas dalam

Menganjurkan pada

klien untuk banyak

istihat

Mengganti cairan infus

dan memonitor tetesan

infus

Memonitor TTV

Memberikan informasi

pada klien bagiamana

cara perawatn payudarah

yang benar

S : klien mengatakan

nyeri pada luka jahitan

O : klien tampak

meringis kesakitan

S : klien kooperatif

O : klien tampak

melakukan setelah di

ajari

S : klien menerima

anjuran

O : klien tampak

istirahat

S : -

O : infus RL 20 tpm

S : klien mengucapkan

terima kasih

O : TD : 130/80 mmHg

S : 37 0C

N : 80 x/ mnt

RR : 20 x/ mnt

S : klien menerima

O : klien tampak

kooperatif

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

60

4

3

3

2

1,2

1,2,3

2

20.00

22.00

23.00

24.00

08.03.2011

05.00

06.00

07.00

Menganjurkan pada

klien untuk memberikan

ASI pada bayinya

Menganjurkan pada

klien untuk minum susu

sebelum tidur

Menganjurkan pada

klien untuk istirahat

cukup

Memeberikan terapi

injeksi cefotaxim 1 vial

secara IV melalui selang

infus

Mengganti infus dan

memonitor tetesan infus

Memonitor tanda – tanda

vita

Menganjurkan pada

klien untuk selalu ganti

pembalut serta

membersihakn daerah

S : klien menerima

anjuran

O : klien tampak faham

apa yang di anjurkan

perawat

S : klien menerima

anjuran

O : klien tampak

minum susu

S : klien menerima

O : klien tampak tidur

S : -

O : obat masuk melalui

selang infus

S : -

O : infuse RL 20 tpm

S : klien mengucapkan

terima kasih

O : TD : 130/80 mmHg

S : 37 0C

N : 80 x/ mnt

RR : 20 x/ mnt

S : klien menerima

anjuran

O : klien tampak

mengerti apa yang di

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

61

1

2,4

1,2

4

2,3,4

3,4

2,4

08.00

08.30

09.00

09.30

12.00

13.00

14.00

perinum setiap kali

BAK/ 3 x sehari

Mengajarkan pada klien

teknik relaksasi dan

distraksi

Mengajarkan pada klian

cara perawatan vulva

yang baik

Mengkaji keadaan

umum klien

Menganjurkan pada

klien untuk merawat

payudarah setiap kali

mandi agar ASI lancar

Mengajarkan pada klien

cara perawatan tali pusat

Menganjurkan pada

klien dan keluaraga agar

klien banyak istirahat

serta pentingya peran

keluarga dalam

membantu perawatan

bayi

Mengajarkan pada klien

anjurakn

S : klien menerima

O : klien mengikuti apa

yang diajarkan parawat

S : klien menerima

O : klien kooperatif dan

merasa senang

S : klien mengatakan

nyeri berkurang, tidak

bisa tidur nyenyak

O : pucat, di bawah

kelopak mata hitam,

wajah klien sedikit

rileks

S : klien menerima

O :klien kooperatif dan

bertanya

S : klien menerima

O : klien tampak

mengerti dan kooperatif

S : klien dan keluarga

mengerti

O : klien tampak

mengerti

S : klien menerima

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

62

4

1

15.00

17.00

cara yang benar dalam

membersihkan vagina

atau perinium

Memberikan penyuluhan

tentang KB yang baik

untuk klien

Memeonitor TTV

O : klien tampak

mengeri dan kooperatif

S : klien menerima

O : klien kooperatih

dan banyak bertanya

S : klien menerima

O : TD : 130/80 mmhg

S : 36,5 0C

N : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

63

CATATAN PERKEMBANGAN

No dx TGL/ Jam Evaluasi TT

1

2

07.03.2011

23.00

07.03.2011

23.00

S : klien mengatakan masih nyeri

O : klien meringis kesakitan

P : nyeri laserasi atau trauma jalan lahiur

Q : nyeri seperti di sayat- sayat

R : jahitan luka perinium

S : skala nyeri 5

T : nyeri luka jahitan timbul setiap lima

menit nyeri bertambah pada saat banyak

berjalan

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Kaji karakteristik nyeri, tingkat nyeri,

tempat nyeri, skala nyeri

2. Kolaborasi pemberian analgesik

S : klien mengatakan masih takut

membersihkan vagina bagian dalam

O : vulva cukup bersih, keluar lochea rubra

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

64

3

4

07.03.2011

23.00

07.03.2011

23.00

1. Pantau vital sign

2. Kaji daerah perinium

3. Kaji pengetahuan pasien mengenai cara

perawatan vulva bagi klien

S : klien mengatakan sulit tidur dan sering

terbangun jika tidur

O : klien tampak gelisah dan terlihat lemas

A: masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi

istirahat

2. Berikan lingkungan yang nyaman

S : klien mengatakan sudah tenang karena

sudah di beri penjelasan bagaimana perawatn

diri dan bayi

O : klien tampak tenang

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Kaji kembali penegetahuan klien

tentang perawat diri dan bayi

2. Bantu klien dalam perawatan payudarah

3. Berikan informasi keuntungan

menyusui

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

65

1

2

3

08 .03.2011

18.00

08.03.2011

18.00

08.03.2011

18.00

S : klien mengatakan nyeri berkurang

O : wajah klien tamapak rilek

P : nyeri laserasi atau trauma jalan lahir

Q : nyeri seeperti di sayat- sayat

R : jahitan luka perinium

S : skala nyeri 2

T : nyeri luka jahitan timbul pada saat

banayak beraktifitas

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

1. Kaji karakteristik nyeri

2. Ajarkan tehnik relaksasi

S : klien mengatakan sudah bisa dan berani

membersihkan vagina bagaian dalam

O : vulva bersih dan jahitan perinum baik tidak

terjadi tanda - tanda infeksi TD = 120/80

mmHg, Nadi = 80 x/menit, S = 36,5 0C, RR =

20 x/ menit

A : masalah teratasi

P : pertahankan intervensi

S : klien mengatakan sudah bisa tidur tapi

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-indriwahyu...44 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan

66

4 08.03.2011

18.00

masih sering terbangun

O : klien tampak sedikit tenang dan terdapat

lingkaran hitam di bawah kelopak mata

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

1. Berikan lingkungan yang nyaman

2. Anjurkan pada klien minum susu

sebelum tidur

S : klien mengatakan sudah boleh pulang dan

sudah bisa melakukan perawatan diri dan bayi

O : payudarah sudah tidak begitu bengkak

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

1. Anjurkan pada klien untuk selalu

memijat payudarahnya setiap kali mandi

agar ASI keluar

2. Beri pengetahuan keuntungan menyusui