BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

25
24 BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE 3.1. Konsep Perancangan Program Kampanye 3.1.1. Analisis Situasi Perusahaan atau Lemabaga 1. Sejarah Perusahaan atau Lembaga Mengingat arti pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa dan negara serta keinginan membantu pemerintah dalam hal penyediaan sumber daya manusia (SDM) melalui dunia pendidikan serta melihat kemampuan dan keterbatasan daya tampung yang dimiliki sekolah kejuruan teknik negeri pada saat itu khususnya STM Negeri 5 Jakarta, maka atas gagasan dan prakarsa rekan-rekan guru STM Negeri 5 Jakarta (yang kini berganti nama menjadi “SMK Negeri 4 Jakarta”). Dibentuklah sebuah yayasan yang berbasis pendidikan teknik dengan nama “YAYASAN METROPOLITAN” dengan nama sekolah STM METROPOLITANyang membidangi 5 program keahlian yaitu : Teknik Bangunan Gedung, Teknik Elektronika, Teknik Listrik, Teknik Mesin Produksi, dan Teknik Mesin Otomotif. Sementara gedung sekolah dan praktek menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh STM Negeri 5 Jakarta, Ketua yayasan pada saat itu dipimpin oleh Bapak Suhyad Danuamiharja dengan Kepala Sekolah yaitu Bapak I. Y. Sumitro. Pada Tahun 1987 Kepala Sekolah Bapak I. Y. Sumitro diganti oleh Bapak MHS. Muhtar. Pada Tahun 1982 Pemerintah mengeluarkan kebijakan Melarang seluruh sekolah swasta menggunakan fasilitas sekolah negeri, kecuali sekolah swasta bernaung dibawah yayasan PGRI. Dengan mengikuti kebijaksanaan pemerintah pada saat itu maka “STM METROPOLITAN” menjadi STM PGRI 5 Jakarta, pada saat itu kepala sekolah yang dipimpin oleh Bapak MHS Muhtar digantikan oleh Bapak

Transcript of BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

Page 1: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

24

BAB III

PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

3.1. Konsep Perancangan Program Kampanye

3.1.1. Analisis Situasi Perusahaan atau Lemabaga

1. Sejarah Perusahaan atau Lembaga

Mengingat arti pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa dan negara

serta keinginan membantu pemerintah dalam hal penyediaan sumber daya manusia

(SDM) melalui dunia pendidikan serta melihat kemampuan dan keterbatasan daya

tampung yang dimiliki sekolah kejuruan teknik negeri pada saat itu khususnya STM

Negeri 5 Jakarta, maka atas gagasan dan prakarsa rekan-rekan guru STM Negeri 5

Jakarta (yang kini berganti nama menjadi “SMK Negeri 4 Jakarta”). Dibentuklah

sebuah yayasan yang berbasis pendidikan teknik dengan nama “YAYASAN

METROPOLITAN” dengan nama sekolah “STM METROPOLITAN” yang

membidangi 5 program keahlian yaitu : Teknik Bangunan Gedung, Teknik

Elektronika, Teknik Listrik, Teknik Mesin Produksi, dan Teknik Mesin Otomotif.

Sementara gedung sekolah dan praktek menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh

STM Negeri 5 Jakarta, Ketua yayasan pada saat itu dipimpin oleh Bapak Suhyad

Danuamiharja dengan Kepala Sekolah yaitu Bapak I. Y. Sumitro. Pada Tahun 1987

Kepala Sekolah Bapak I. Y. Sumitro diganti oleh Bapak MHS. Muhtar.

Pada Tahun 1982 Pemerintah mengeluarkan kebijakan Melarang seluruh

sekolah swasta menggunakan fasilitas sekolah negeri, kecuali sekolah swasta

bernaung dibawah yayasan PGRI. Dengan mengikuti kebijaksanaan pemerintah pada

saat itu maka “STM METROPOLITAN” menjadi STM PGRI 5 Jakarta, pada saat itu

kepala sekolah yang dipimpin oleh Bapak MHS Muhtar digantikan oleh Bapak

Page 2: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

25

I.Budi Suroyo. Lalu Tahun 1995 Kepala Sekolah I.Budi Suroyo digantikan oleh

Bapak Y.Sujono. Pemerintah mengeluarkan kebijakan, merubah nama sekolah

kejuruan menjadi SMK, Menyikapi kebijakan pemerintah pada saat itu, maka STM

PGRI 5 Jakarta menjadi SMK PGRI 11 Jakarta hingga saat ini, begitu juga STM

Negeri 5 Jakarta menjadi SMK Negeri 4 Jakarta.

Pada Tahun 1996 Berdasarkan instruksi dan kebijakan pemerintah Gedung

SMK Negeri 4 Jakarta yg pada saat itu berlokasi di Jalan Budi Utomo no.5

dipindahkan kegedung yang baru yang dibangun atas bantuan dana Bank

Pembangunan Asia, berlokasi dijalan Rorotan VI, Cilincing, Jakarta Utara. Pda saat

itu juga pemerintah mengeluarkan peraturan/kebijakan pemerintah yang menyatakan

bahwa sarana gedung beserta fasilitas milik SMKN 4 Jakarta tidak boleh digunakan

selain daripada peruntukan kegiatan SMKN 4 Jakarta. Hal ini merupakan suatu ujian

dan tantangan yang cukup berat bagi kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11

Jakarta.

Pada Tahun 1997 Menyikapi kebijakan tersebut melalui perjuangan panjang,

berliku-liku dan melelahkan bahkan SMK PGRI 11 Jakarta sempat hampir tutup

dikarenakan tidak memiliki sarana/fasilitas gedung sendiri, sedangkan SMKN 4

Jakarta selaku mitra kerja yang selama ini ditumpangi pindah kelokasi yang baru,

sementara pembina lokal / kepala sekolah SMKN 4 Jakarta pada saat itu sangat tidak

memikirkan dan tidak ikut bertanggung jawab terhadap kelangsungan SMK PGRI 11

Jakarta. usaha demi usaha serta kerja keras terus dilakukan tanpa kenal lelah demi

kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11 Jakarta oleh Bapak Y.Sujono selaku

kepala sekolah dan didampingi oleh beberapa guru yang peduli terhadap

kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11 Jakarta, Kepala SMK PGRI 11 Jakarta

menghadap Kepada Ibu Dra. Hj. Erna Suparman selaku anggota DPR RI, kemudian

Page 3: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

26

oleh beliau diberi rekomendasi dan pengantar untuk menghadap Bapak Supriadi

anggota DPRD DKI JAKARTA yang membidangi pendidikan. keesokan harinya

Bapak Y.Sujono selaku kepala sekolah melalui telepon mendapat undangan rapat

dari KaKanwil guna membahas permasalahan Bapak Y.Sujono selaku kepala sekolah

didampingi 2 orang guru memenuhi undangan rapat KaKanwil, dalam rapat hadir

pejabat KaKanwil, Ketua Yayasan, Ketua SMKN 4 Jakartat yang baru Bapak Bowo

Irianto serta Kepala BPKPT, kemudian atas kebijakan serta kearifan Bapak

Awlinurdin selaku Kakanwil dan kemurahan hati serta kebaikannya Bapak Bowo

Irianto selaku Kepala SMKN 4 Jakata juga atas kebaikan Bapak Supriadi selaku

Ketua BPKPT didalam memikirkan kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11

Jakata. Hasil rapat pada saat itu memutuskan kebijakan bahwa SMK PGRI 11 Jakata

mulai tahun tersebut untuk sementara waktu selama bangunan sekolah SMK PGRI

11 Jakata belum selesai diperbolehkan menggunakan gedung dan fasilitas BPKPT

dan SMKN 4 Jakata.

Pada Tahun 2007 Kepala Sekolah Bapak Y.Sujono digantikan oleh Bapak

Zulfahmi. serta membuka jurusan baru yaitu Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen

yaitu dengan 3 Kompetensi Keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran,

Pemasaran.

Sumber : https://www.smkpgri11jkt.sch.id/profil/sejarah-singkat

2. Visi dan Misi Perusahaan atau Lembaga

a. Visi Perusahaan

Mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk mengejar kualitas unggulan

Page 4: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

27

b. Misi Perusahaan

Menyiapkan tamatan yang berkualitas, profesional yang dapat menjadi aktor

unggulan tenaga kerja pada dunia usaha,industri dalam menghadapi persaingan era

global pada masa sekarang maupun masa mendatang.

c. Potensi Perusahaan

SMK PGRI 11 Jakarta adalah sekolah menengah kejuruan swasta yang memiliki

kompetensi keahlian dibidang Teknologi dan Bisnis Management yang bertujuan

menciptakan generasi bangsa yang bermoral,kompetitif dan berintegritas. Terbukti

dengan banyak alumni yang telah dihasilkan SMK PGRI 11 Jakarta yang kini sukses

dibidang keahliannya, Karakteristik tenaga pendidik/guru dan tenaga kependidikan

yang muda, energik, punya kemauan dan komitmen yang tinggi. Potensi yang

dimiliki SMK PGRI 11 Jakarta sudah teraktualisasikan dengan baik, terbukti dengan

adanya kemitraan yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan kualitasnya,

3. Analisis SWOT dan PEST

Dalam perancangan kampanye ini, diperlukan analisis lebih mendalam

dengan tujuan agar program yang dirancang dapat terlaksana sesuai dengan tujuan

akhir dari kampanye itu sendiri. Dalam hal ini, kami menggunakan dua analisis yakni

SWOT dan PEST. Berikut hasil analisis yang kami lakukan :

B. Analisis SWOT Program Kampanye

1. Strength (Kekuatan)

Kekuatan yang dimiliki kampanye kami adalah :

a) Melakukan kampanye dengan konsep seminar edukasi

b) Menghadirkan narasumber yang friendly dikalangan remaja

c) Membuat media publikasi dengan konsep yang menarik dan mudah

dimengerti

Page 5: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

28

d) Memberi souvenir dan snack box bagi para audience

e) Membebaskan biaya keikutsertaan seminar(free)

f) Didukung dengan fasiitas dan kelengkapan yang memadai

2. Weakness (Kelemahan)

a) Peserta audience hanya siswa SMK PGRI 11

b) Bertemakan yang jarang dianggap penting bagi kalangan siswa

c) Terbatasnya ruang dan waktu

3. Opportunity (Peluang)

a) Menciptakan generasi milenial yang memilki etika berkomunikasi sosial

media

b) Meminimalisir dampak negatif penggunaan sosial media

c) Memberikan pengetahuan luas dari manfaat penggunaan sosial media

4. Thread (Ancaman)

a) Banyaknya kabar atau berita hoax disosial media

b) Maraknya kasus prostitusi online yang membahayakan kalangan remaja

C. PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi)

1. Politik

Dalam sisi politik ada lima pasal yang mengatur etika bermedia sosial, pasal 27

sampai 30 UU ITE. Yang bertujuan untuk mengatur penggunaan sosial media oleh

masyarakat sehingga masyarakat mempunyai aturan dan batasan tentang penggunaan

sosial media. Penggunaan komunikasi politik melalui sosial media menjadi media

yang cukup ampuh untuk mempengaruhi pasangan calon.

2. Ekonomi

Masyarakat yang aktif menggunakan sosial media biasanya cenderung mengikuti

kabar terbaru untuk terus mengikuti trend terbaru. Untuk itu dibutuhkan selalu

Page 6: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

29

pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan bersosial media. Terlebih lagi pengguna

sosial media yang menjadi penggemar fashion terbaru.Melalui sosial media

masyarakat dapat mengetahui mode fashion teranyar. Selain itu penggunaan sosial

media diera sekarang ini masyarakat semakin dimudahkan untuk melakukan

transaksi jual beli karena tersedianya akun online shop disosial media. Tak sedikit

juga masyarakat kalangan atas menjadikan sosial media sebagai sumber penghasilan

dengan sistem endorse.

3. Sosial

Terkait dengan faktor sosial, penggunaan sosial media memberikan kemudahan

dalam berkomunikasi, baik dengan teman, ataupun keluarga yang tidak

memungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung. Selain itu kita dapat bertemu

dengan teman atau keluarga yang sudah lama tak bertemu melalui sosial media.

4. Teknologi

Seiring berjalannya waktu, teknologi dibuat semakin memudahkan manusia

untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Saat teknologi internet dan mobile phone

makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses

facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya

dengan menggunakan sebuah mobile phone.. Demikian cepatnya orang bisa

mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus

informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena

kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa

konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Berita dan informasi terbarupun bisa

diakses melalui sosial media seperti akun facebook, twitterr maupun instagram.

3.1.2. Permasalahan

Page 7: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

30

Menurut wawancara dengan informan yakni Bapak Dwi Sudibyo, S.Kom selaku

guru Teknologi Informasi dan Komunikasi SMK PGRI 11 Jakarta, Berkenaan

dengan permasalahan komunikasi, juga menjelaskan terkait program kampanye

melalui sosialisasi merupakan hal penting yang diberikan kepada siswa SMK PGRI

11 Jakarta agar siswa lebih berhati hati dalam berkomunikasi di sosial media, karena

di kalangan remaja saat ini kerap terjadi Cyber bullying, dengan segala bentuk

ejekan, hinaan, intimidasi melalui social media, teknologi digital atau telepon seluler.

Peran guru itu sebenarnya signifikan dalam mencerdaskan anak didiknya menjadi

bijak bersosial media.

Para guru hendaknya menjadi teladan dalam bersosial media , memberi contoh

apa yang layak dibagikan ataupun tidak dibagikan, jangan sampai yang terjadi malah

sebaliknya, guru yang sudah terpapar info negatif atau hoax lalu menyebarkannya

kepada siswa. Guru juga harus lebih bijak guna memahami segala hal menyangkut

sosial media itu sendiri dan harus juga mengikuti trend”kultur digital” seperti

penggunaan teks yang kerap digunakan dikalangan remaja khususnya siswa. Karena

dengan aktif di sosial media seorang anak bisa dinilai “gaul’ oleh anak lainnya.

Emosi remaja yang masih tergolong labil, sehingga kerap mengekspresikan diri dan

tidak dapat mengontrol dirinya, sampai bertindak bully atau berkomentar yang tidak

bertetika melalui sosial media.

Maka dari kejadian ini kami membuat Kampanye Sosial berupa sosialisasi yang

di lakukan ke sekolah, dengan harapan dapat memberikan pemahaman lebih

mendalam kepada siswa siswi mengenai pentingnya beretika komunikasi di social

media.

3.1.3. Tujuan

Page 8: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

31

Kampanye yang berjudul “Perancangan Kampanye Sosial Membangun

Kesadaran Beretika Komunikasi di Sosial Media Pada Siswa SMK PGRI 11 Jakarta”

diadakan bertujuan untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya beretika disosial

media bagi kalangan remaja khususnya siswa SMK PGRI 11 Jakarta. Diharapkan

dengan adanya kampanye ini siswa SMK PGRI 11 Jakarta lebih bijak dalam

menggunakan sosial media dan lebih berhati-hati serta memikirkan dampak yang

terjadi baik dalam membuat status, komentar, opini maupun postingan yang tertera di

sosial media.

3.1.4. Target Khalayak

Dalam program kampanye yang kami laksanakan dengan tema “Yuk.. Bijak

Bersosial Media”, target khalayak di lihat dari segi demografis, psikografis, dan

geografis yaitu :

1. Demografis

a. Target Primer, khalayak primer dalam program kampanye ini adalah Para

Pelajar SMK PGRI 11 Jakarta

b. Target Sekunder, khalayak sekunder dalam program kampanye ini adalah

para Guru, dan Orang Tua Siswa

c. Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

1. Psikografis

Pada segi psikografis target khalayak dalam program kampanye ini adalah semua

siswa siswi yang menggunakan social media.

3. Geografis

Dari segi geografis khalayak program kampanye kami berasal dari daerah

Rorotan, Malaka, dan Cilincing.

Page 9: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

32

3.1.5. Pesan

Pesan yang terkandung dalam kampanye ini bagi kalangan remaja adalah untuk

lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan sosial media. Gunakan sosial media

sebagai wadah yang bermanfaat dan mendatangkan dampak positif bagi

penggunanya. Hindari konten yang bersifat negatif, provokasi dan tidak bermanfaat.

Memberikan kesadaran mengenai dampak yang ditimbulkan dalam pengguanaan

social media yang tidak baik, Selain itu juga memberikan arahan untuk

menggunakan sosial media secara cerdas dan bijaksana.

Dalam kampanye ini, penulis menyampaikan pesan yang bersifat

informatif,edukatif, dan persuasif. Pada kampanye ini juga memberikan pesan “Yuk..

Bijak Bersosial Media. Maksud dari pesan ini adalah mengajak pengguna social

media agar lebih berpikir terlebih dahulu sebelum menyampaikan pendapat dan

memberikan komentar di social media agar tidak menyebabkan gangguan psikologis

pada seseorang, kelompok, atau organisasi.

3.1.6. Strategi dan taktik

Dalam merancang sebuah program kampanye sosial dibutuhkan beberapa

strategi dan taktik yang baik agar kampanye social yang di rancang berjalan dengan

lancer sesuai harapan. Adapun strategi dan taktik perancangan kampanye sosial yang

kami lakukan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel III.I

Tabel Strategi dan Taktik

NO STRATEGI NO TAKTIK

1. Program yang dilakukan berupa 1. Menyampaikan pesan kampanye

Page 10: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

33

sosialisasi yang berbentuk seminar

edukasi yang bersifat persuasif

yang dilakukan di SMK PGRI 11

Jakarta.

dengan gaya pembawaan yang

santai dan mudah dimengerti

2. Menghadirkan narasumber yang

inovatif dan digemari dikalangan

remaja.

2. Materi yang disampaikan berupa

slide video yang diringkas secara

menarik dan kreatif.

3. Edukasi yang disampaikan lebih

mengarah kepada dampak positif

dari penggunaan internet

3. Mengadakan sesi review materi

beserta tanya jawab kepada siswa

dan memberikan souvenir

4. Didukung media publikasi berupa

Spanduk,poster dan banner yang

didesain secara menarik dan

mudah dipahami.

3.1.7. Media

Seperti yang sudah disebutkan pada bab II, media dapat dikategorikan menjadi

2, dalam kampanye ini, penulis metode media kampanye below the line (BTL) yakni

seperti, spanduk, poster serta video kampanye. Kemudian dari jenis sosial media

kami menggunakan Facebook, Twitter dan Instagram Tujuan dari digunakannya

media tersebut adalah untuk membantu kami dalam menyampaikan informasi dan

kegiatan kampanye. Dan pada kegiatan kampanye, tim sosialisasi menggunakan t-

shirt dengan logo ”Yuk..Bijak Bersosial Media” dan Selanjutnya, akan ada

pembagian pin kepada peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi sebagai simbol

partisipasi siswa SMK PGRI 11 Jakarta. Berikut nama akun sosial media yang kami

gunakan yaitu :

Facebook : Yuk.. Bijak Bersosial Media

Twitter : @bijakbersosialmedia

Instagram : @bijakberosialmedia_

Page 11: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

34

3.1.8. Anggaran Perancangan Kampanye

Adapun anggaran yang telah dirincikan untuk tercapainya kampanye sosial

kami adalah sebagai berikut :

Tabel 111.2

Tabel Anggaran Kampanye

No. Jenis Keperluan Banyaknya Jumlah

1. Poster 5 lembar Rp. 275.000

2. Spanduk 3 buah Rp. 60.000

3. Banner 3 buah Rp. 50.000

4. Souvenir & Bingkisan 200 buah Rp. 1.500.000

5. Konsumsi 150 box Rp. 1.750.000

6. Pin 150 buah Rp. 150.000

7. Honor Narasumber 2 orang Rp. 8.000.000

8. Videographer 2 orang Rp. 500.000

TOTAL Rp. 12.285.000

Sumber: Data Pribadi

3.1.9. Kriteria Evaluasi

Berikut merupakan kriteria evaluasi dalam mensosialisasikan kampanye

kami, yakni :

Tabel III.3

Tabel Kriteria Evaluasi

Program Kampanye Tujuan Indikator

Kunjungan dan Sosialisasi

mengenai “Bijak Bersosial

Media”

Mengajak siswa sebagai

pengguna sosial media

agar lebih bijak dan

Siswa dapat

menggunakan sosial

media seperlunya

Page 12: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

35

berhati-hati

menggunakan sosial

media

Siswa lebih berhati-hati

dalam melontarkan

komentar dan status

disosial media

Siswa dapat menjaga

privasinya disosial media

demi menghindari hal

yang merugikan

Agar siswa dapat

mengetahui dan

mempelajari dampak

positif dan keuntungan

dari penggunaan sosial

media

Siswa mengerti dan

mengetahui dampak

positif dan keuntungan

dari penggunaan sosial

media

Siswa mulai mengikuti

dan mempelajari akun-

akun motivasi disosial

media

Mempublikasikan poster,

dan spanduk digital dalam

akun Facebook, Twitter,

dan Instagram yang

berisikan pesan kampanye

Yuk.. Bijak Bersosial

Media

Memberikan kesadaran

tentang tindakan

berkomentar negatif di

sosial media merupakan

tindakan yang tidak baik.

Menurunnya tindakan

berkomentar negatif di

sosial media sebesar 50%

3.2. Eksekusi Program Publikasi Kampanye

a. Naskah Informasi tentang Bijak Bersosial Media

Tabel III.4

Tabel Naskah-Naskah Media

Naskah Media Sosial

Facebook. Instagram, Twitter

Naskah Media Website

Bijakbersosmed.id

Undang- Undang ITE

Undang- Undang ITE

Page 13: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

36

Pasal 27 ayat 3 UU ITE, yaitu “setiap

orang sengaja tanpa hak

mendistribusikan dan/atau

mentransmisikan dan/atau membuat

dapat diaksesnya Dokumen Elektronik

yang memiliki muatan penghinaan

dan/atau pencemaran nama baik.”

Pasal 27 ayat 2 UU ITE, yaitu “setiap

orang dengan sengaja dan tanpa hak

menyebarkan informasi yang diajukan

untuk menimbulkan rasa kebencian atau

permusuhan individu dan/atau

kelompok masyarakat tertentu

berdasarkan atas suku, agama ras dan

antar golongan (SARA)

Pasal 27 ayat 3 UU ITE, yaitu “setiap

orang sengaja tanpa hak

mendistribusikan dan/atau

mentransmisikan dan/atau membuat

dapat diaksesnya Dokumen Elektronik

yang memiliki muatan penghinaan

dan/atau pencemaran nama baik.”

Pasal 27 ayat 2 UU ITE, yaitu “setiap

orang dengan sengaja dan tanpa hak

menyebarkan informasi yang diajukan

untuk menimbulkan rasa kebencian

atau permusuhan individu dan/atau

kelompok masyarakat tertentu

berdasarkan atas suku, agama ras dan

antar golongan (SARA)

Nasehat

Sebagai pengguna Sosmed tentu kita

tidak ingin bersinggungan dengan kasus

pidana tersebut. Untuk itulah saat ber-

sosial media hendaknya kita

menyikapinya dengan bijak atas

komentar/argumen yang di sosmed

entah itu komentar yang baik maupun

negatif. Terima saja komentar/argument

itu berfikir positif/positif thinking dan

jadikan sosmed sebagai sarana

informatif, inovatif, aktual, factual dan

motivasi perbaikan diri apabila ada

komentar negatif.

Untuk itu dalam ber-Sosial Media

hendaknya kita mengenal Etika dan

Sopan Santun sehingga kita tidak

terjebak dalam hiruk pikuk komentar-

komentar yang bias membawa kita

berhadapan hukum.

Etika Bersosial Media

Kadang kita berfikir, berkomentar di

Sosmed aja kok sampai dapat sangsi

pidana ? mengapa Negara sampai

mengatur hal demikian diatas.

Hal ini harus kita pahami bahwa dari

sekian banyak tugas Negara salah

satunya adalah melindungi hak setiap

Warga Negara sehingga menerbitkan

UU ITE dimaksud.

Sebagai pengguna Sosmed tentu kita

tidak ingin bersinggungan dengan kasus

pidana tersebut. Untuk itulah saat ber-

sosial media hendaknya kita

menyikapinya dengan bijak atas

komentar/argumen yang di sosmed

entah itu komentar yang baik maupun

negatif. Terima saja komentar/argument

itu berfikir positif/positif thinking dan

jadikan sosmed sebagai sarana

informatif, inovatif, aktual, factual dan

motivasi perbaikan diri apabila ada

komentar negatif.

Beberapa dampak positif dari sosial

media yaitu :

a) Untuk menghimpun keluarga,

saudara, kerabat yang

Beberapa dampak positif dari sosial

media yaitu :

a) Untuk menghimpun keluarga,

saudara, kerabat yang tersebar,

Page 14: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

37

tersebar, dengan jejaring sosial

ini sangat bermanfaat dan

berperan untuk mempertemukan

kembali keluarga atau kerabat

yang jauh dan sudah lama tidak

bertemu, kemudian lewat dunia

maya hal itu bisa dilakukan.

b) Sebagai media penyebaran

informasi. Informasi yang up to

date sangat mudah menyebar

melalui situs jejaring sosial.

Hanya dalam tempo beberapa

menit setelah kejadian, kita telah

bisa menikmati informasi

tersebut.

c) Memperluas jaringan

pertemanan. Dengan

menggunakan jejaring sosial,

kita bisa berkomunikasi dengan

siapa saja, bahkan dengan orang

yang belum kita kenal sekalipun

dari berbagai penjuru dunia.

d) Situs jejaring sosial membuat

anak dan remaja menjadi lebih

bersahabat, perhatian, dan

empati.

e) Sebagai sarana untuk

mengembangkan keterampilan

dan sosial. Pengguna daapat

belajar bagaimana cara

beradaptasi,bersosialisai dengan

publik dan mengelola jaringan

pertemanan.

f) Internet sebagai media

komunikasi, setiap pengguna

internet dapat berkomunikasi

dengan pengguna lainnya dari

seluruh dunia.

g) Media pertukaran data. Dengan

menggunakan jaringan situs-

situs web para pengguna internet

di seluruh dunia dapat saling

bertukar informasi dengan cepat

dan murah.

h) Sebagai media promosi dalam

bisnis. Hal ini memungkinkan

para pengusaha kecil dapat

mempromosikan produk dan

jasanya tanpa mengeluarkan

dengan jejaring sosial ini sangat

bermanfaat dan berperan untuk

mempertemukan kembali

keluarga atau kerabat yang jauh

dan sudah lama tidak bertemu,

kemudian lewat dunia maya hal

itu bisa dilakukan.

b) Sebagai media penyebaran

informasi. Informasi yang up to

date sangat mudah menyebar

melalui situs jejaring sosial.

Hanya dalam tempo beberapa

menit setelah kejadian, kita

telah bisa menikmati informasi

tersebut.

c) Memperluas jaringan

pertemanan. Dengan

menggunakan jejaring sosial,

kita bisa berkomunikasi dengan

siapa saja, bahkan dengan orang

yang belum kita kenal sekalipun

dari berbagai penjuru dunia.

d) Situs jejaring sosial membuat

anak dan remaja menjadi lebih

bersahabat, perhatian, dan

empati.

e) Sebagai sarana untuk

mengembangkan keterampilan

dan sosial. Pengguna daapat

belajar bagaimana cara

beradaptasi,bersosialisai dengan

publik dan mengelola jaringan

pertemanan.

f) Internet sebagai media

komunikasi, setiap pengguna

internet dapat berkomunikasi

dengan pengguna lainnya dari

seluruh dunia.

g) Media pertukaran data. Dengan

menggunakan jaringan situs-

situs web para pengguna

internet di seluruh dunia dapat

saling bertukar informasi

dengan cepat dan murah.

h) Sebagai media promosi dalam

bisnis. Hal ini memungkinkan

para pengusaha kecil dapat

mempromosikan produk dan

jasanya tanpa mengeluarkan

Page 15: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

38

banyak biaya.

banyak biaya.

Beberapa dampak negativ dari sosial

media yaitu :

a) Susah bersosialisasi dengan

orang sekitar. Ini disebabkan

karena pengguna sosial media

menjadi malas belajar

berkomunikasi secara nyata.

Hal ini memang benar sekali,

karena saya mempunyai teman

yang sangat aktif di sosial

media, dia selalu memposting

apa saja yang sedang dia

kerjakan, namun keadaan yang

berbeda 180 derajat jika bertemu

secara nyata. Orang yang aktif di

soaial media, jika bertemu

langsung nyatanya adalah orang

yang pendiam dan tidak banyak

bergaul.

b) Situs sosial media akan

membuat seseorang lebih

mementingkan diri sendiri.

Mereka menjadi tidak sadar

akan lingkungan sekitar mereka,

karena kebanyakan

menghabiskan waktu di internet.

Pernahkah kalian jalan-jalan

atau bepergian dengan

seseorang, tetapi orang yang

kalian ajak jalan malah asik

dengan ponsel dan sosial

medianya sendiri?

c) Berkurangnya privasi pribadi.

Dalam sosial media kita bebas

menuliskan dan men-share apa

saja, Sering kali tanpa sadar kita

mempublish hal yang

seharusnya tidak perlu

disampaikan ke lingkup sosial.

d) Kejahatan dunia maya.

Kejahatan dikenal dengan

nama cyber crime. Kejahatan

dunia maya sangatlah beragam.

Diantaranya : carding, hacking,

cracking,

Beberapa dampak negativ dari sosial

media yaitu :

a) Susah bersosialisasi dengan

orang sekitar. Ini disebabkan

karena pengguna sosial media

menjadi malas belajar

berkomunikasi secara nyata.

Hal ini memang benar sekali,

karena saya mempunyai teman

yang sangat aktif di sosial

media, dia selalu memposting

apa saja yang sedang dia

kerjakan, namun keadaan yang

berbeda 180 derajat jika

bertemu secara nyata. Orang

yang aktif di soaial media, jika

bertemu langsung nyatanya

adalah orang yang pendiam dan

tidak banyak bergaul.

b) Situs sosial media akan

membuat seseorang lebih

mementingkan diri sendiri.

Mereka menjadi tidak sadar

akan lingkungan sekitar mereka,

karena kebanyakan

menghabiskan waktu di internet.

Pernahkah kalian jalan-jalan

atau bepergian dengan

seseorang, tetapi orang yang

kalian ajak jalan malah asik

dengan ponsel dan sosial

medianya sendiri?

c) Berkurangnya privasi pribadi.

Dalam sosial media kita bebas

menuliskan dan men-share apa

saja, Sering kali tanpa sadar kita

mempublish hal yang

seharusnya tidak perlu

disampaikan ke lingkup sosial.

d) Kejahatan dunia maya.

Kejahatan dikenal dengan

nama cyber crime. Kejahatan

dunia maya sangatlah beragam.

Diantaranya : carding, hacking,

cracking,

Page 16: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

39

phising, dan spamming.

e) Pornografi. Dengan kemampuan

penyampaian informasi yang

dimiliki internet, pornografi pun

merajalela. Terkadang seseorang

memposting foto yang

seharusnya menjadi privasi dia

sendiri di sosial media, hal ini

sangat berbahaya karena bisa

jadi foto yang hanya di

postingnya di sosial media

disalah gunakan oleh pihak yang

tidak bertanggung jawab

phising, dan spamming.

e) Pornografi. Dengan kemampuan

penyampaian informasi yang

dimiliki internet, pornografi pun

merajalela. Terkadang

seseorang memposting foto

yang seharusnya menjadi privasi

dia sendiri di sosial media, hal

ini sangat berbahaya karena bisa

jadi foto yang hanya di

postingnya di sosial media

disalah gunakan oleh pihak

yang tidak bertanggung jawab

Sumber : Bijakbersosmed.id

b. Desain Media Publikasi Kampanye

1. Poster Kampanye

Media publikasi yang kami gunakan yaitu poster berukuran 50x70cm, yang berisi

pesan kampanye yang nantinya akan kami letakkan di area sekolah SMK PGRI 11

Page 17: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

40

Jakarta sebagai pemberitahuan penting mengenai pesan kampanye “Yuk.. Bijak

Bersosial Media” pada saat kampanye berlangsung, agar para siswa dapat melihat

pesan dari kampanye yang kami lakukan.

Gambar III.1

Poster Kampanye

2. Spanduk Kampanye

Media Spanduk yang kami gunakan sebagai media publikasi berukuran 3 x

1m. Spanduk ini nantinya akan dipasang pada area depan sekolah sekaligus

sarana promosi kampanye kami yang berisi pesan kampanye sebagai

pemberitahuan penting mengenai pesan kampanye “Yuk.. Bijak Bersosial

Media”

Page 18: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

41

Gambar III.2

Spanduk Kampanye

1. T-Shirt

Dalam kegiatan sosialisasi ini kami menggunakan t-shirt dengan design dan

warna yang disesuaikan dengan media publikasi lainnya.

Gambar III.3

T-Shirt Untuk Panitia

2. Pin atau Bros

Pin “Yuk.. Bijak Bersosial Media” diberikan pada saat sosialisasi sebagai

Page 19: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

42

merchandise dari kampanye kepada seuluruh peserta sosialisasi yaitu siswa/I SMK PGRI

11 Jakarta. Menandakan pula bahwa sekolah SMK PGRI 11 Jakarta mendapatkan

sosialisasi mengenai kampanye “Yuk.. Bijak Bersosial Media”. Ukuran pin adalah

4cmx4cm.

Gambar III. 4

Pin atau Bros

c. Eksekusi Kegiatan Pendukung

Dalam penggunaan Media Publikasi untuk kegiatan kampanye sosial kami

memiliki gambaran mengenai tampilan media publikasi mulai dari Facebook,

Twitter, Instagram. Dan berikut tampilan media publikasi yang akan kami gunakan

dalam pelaksanaan kampanye sosial.

1. Tampilan Halaman Facebook

Page 20: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

43

Sumber : Facebook Diajukan Untuk SMK PGRII 11 Jakarta

Gambar III.5

Halaman Facebook

2. Tampilan Halaman Twitter

Sumber : Twitter Diajukan Untuk SMK PGRI 11 Jakarta

Gambar III.6

Halaman Twitter

3. Tampilan Halaman Instagram

Page 21: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

44

Sumber : Instagram Diajukan Untuk SMK PGRI 11 Jakarta

Gambar III.7

Halaman Instagram

Page 22: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

45

3.3.1. Time Table dan Anggaran

3.3.2. Time Table

Table III.5

Time Table

Sumber : Data Pribadi

No. Kegiatan April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1 Menentukan pilihan tugas akhir

2 Menentukan konsep kampanye

3 Permohonant izin riset

4 Mulai riset

5 Bimbingan perdana

6 Revisi judul dan pengajuan BAB I

7 Revisi BAB I

8 Acc BAB I dan pengajuan BAB II

9 Bertemu dan mewawancarai

Kepala Sekolah dan Guru TIK

10 Revisi BAB II

11 Membuat media publikasi :

spanduk, poster, tshirt,dan pin

12 Membuat Social Media : Twitter,

facebook,Instagram

13 Acc BAB II dan pengajuan BAB

III

14 Revisi BAB III

15 Revisi BAB III Karya dan

pengajuan BAB IV

16 Revisi design media publikasi

17 Revisi BAB III

18 Acc BAB III

19 Revisi BAB IV

20 Memberi hasil keseluruhan BAB

I,II,III,dan IV

Page 23: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

46

3.3.2. Anggaran Biaya Pembuatan Karya

Tabel III.6

Tabel Anggaran Pembuatan Karya

Sumber : Data Pribadi

3.4. Kendala dan Pemecahan

Dalam penyusunan pembuatan perancangan kampanye ini nyatanya tak semudah

yang diharapkan penulis. Ada beberapa kendala yang ditemui dalam penyusunan

perancangan kampanye ini yang mampu teratasi oleh penulis. Adapun kendala yang

dihadapi oleh penulis sebagai berikut :

3.4.1. Kendala

1. Sulitnya melakukan permohonan ijin kepada Bapak Zulfahmi selaku kepala

sekolah SMK PGRI 11 Jakarta dikarenakan jadwal kegiatan beliau yang

padat.

2. Adanya kesulitan untuk menentukan jadwal wawancara dengan key informan

dan informan

3. Menentukan desain yang tepat untuk pembuatan media publikasi seperti

banner, spanduk, dan poster

No. Keterangan Jumlah

1. Print Lembar Bimbingan TA Rp. 50.000

2. Biaya cetak media Rp. 200.000

3. Biaya fotocopy dll Rp. 200.000

4. Hard Cover TA Rp. 35.000

5. Biaya Lainnya Rp. 50.000

TOTAL Rp. 535.000

Page 24: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

47

3.4.2. Pemecahan

Adapun pemecahan yang dilakukan oleh penulis demi meminimalisir resiko

dari kendala yang terjadi adalah :

1. Mengkonfirmasi kepada sekretaris untuk jadwal bertemu dengan bapak

Zulfahmi selaku kepala sekolah SMK PGRI 11 Jakarta terkait permohonan

izin.

2. Melakukan konfirmasi jadwal wawancara dengan key informan dan informan,

mengatur jadwal pertemuan maksimal H-3 sebelum jadwal pertemuan, serta

melakukan wawancara tidak langsung misalnya dengan telfon atau whatsapp.

3. Mendiskusikan kembali dan meminta arahan melalui bimbingan kepada

dosen pembimbing untuk menentukan konsep desain media publikasi.

Page 25: BAB III PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE

48