BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1....

40
56 BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan taman tematik di kota Tangerang. Perancangan kampanye sosial tersebut meliputi pesan yang akan diaplikasikan kedalam beberapa media komunikasi yakni media online maupun media cetak. Penulis membuat perancangan kampanye sosial berdasarkan teori AISAS yang diciptakan oleh Dentsu (2004) yaitu attention, interest, search, action, share. Pada proses awal pengumpulan data, penulis mencari ketertarikan dari setiap taman yang telah penulis hampiri. Setiap taman mempunyai ketertarikan tersendiri serta mempunyai keunikan yang dapat memicu perhatian orang disekitar taman tersebut. Penulis melakukan observasi ke setiap taman untuk mencatat semua keunikan taman taman tersebut. Penulis juga melakukan beberapa wawancara kepada ketua Relawan Peduli Lingkungan Tangerang yaitu Bapak Romly. Beliau mengatakan bahwa taman tematik di Kota Tangerang cukup penting sehingga dibutuhkan informasi yang lebih luas lagi kepada masyarakat Kota Tangerang. Penulis juga melakukan kuesioner online kepada audiens yang sudah tinggal lama di Tangerang. Penulis dapat menyimpulkan hasil dari kuesioner tersebut bahwa terdapat 81% masyarakat yang tinggal di daerah Tangerang tidak mengetahui akses menuju taman tematik serta malas untuk datang ke taman tersebut. Setelah mendapatkan semua data yang dibutuhkan maka penulis melanjutkan proses

Transcript of BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1....

Page 1: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

56

BAB IV

PERANCANGAN DAN ANALISIS

4.1. Strategi Kampanye

Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan taman

tematik di kota Tangerang. Perancangan kampanye sosial tersebut meliputi pesan

yang akan diaplikasikan kedalam beberapa media komunikasi yakni media online

maupun media cetak.

Penulis membuat perancangan kampanye sosial berdasarkan teori AISAS

yang diciptakan oleh Dentsu (2004) yaitu attention, interest, search, action, share.

Pada proses awal pengumpulan data, penulis mencari ketertarikan dari setiap

taman yang telah penulis hampiri. Setiap taman mempunyai ketertarikan tersendiri

serta mempunyai keunikan yang dapat memicu perhatian orang disekitar taman

tersebut. Penulis melakukan observasi ke setiap taman untuk mencatat semua

keunikan taman – taman tersebut. Penulis juga melakukan beberapa wawancara

kepada ketua Relawan Peduli Lingkungan Tangerang yaitu Bapak Romly. Beliau

mengatakan bahwa taman tematik di Kota Tangerang cukup penting sehingga

dibutuhkan informasi yang lebih luas lagi kepada masyarakat Kota Tangerang.

Penulis juga melakukan kuesioner online kepada audiens yang sudah tinggal lama

di Tangerang. Penulis dapat menyimpulkan hasil dari kuesioner tersebut bahwa

terdapat 81% masyarakat yang tinggal di daerah Tangerang tidak mengetahui

akses menuju taman tematik serta malas untuk datang ke taman tersebut. Setelah

mendapatkan semua data yang dibutuhkan maka penulis melanjutkan proses

Page 2: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

57

pembuatan konsep desain yang akan ditampilkan nanti. Penulis melakukan

beberapa metode untuk menemukan big idea serta kata kunci yang dibutuhkan

sebagai dasar visual desain yang akan dipakai.

4.1.1 MindMapping

Penulis melakukan metode mindmapping untuk menemukan sebuah big idea yang

dapat digunakan pada kampanye sosial tersebut. Penulis melakukan

pengembangan dari kata “taman tematik” dengan metode mind map. Penulis

menggunakan 5w + 1h untuk melakukan proses pengembangan tersebut. Penulis

mendapatkan beberapa kata kunci yang dapat digunakan untuk proses kampanye.

Gambar 4.1. MindMapping

Penulis mendapatkan kata ekspresi, hobi dan taman. Big idea yang penulis

dapat dari ketiga kata tersebut yakni “Ekspresikan duniamu di taman”. Penulis

dapat mengembangkan hasil ide pokok tersebut kedalam visual yang lebih

terperinci. Berikut adalah hasil sketsa penulisan mindmapping yang telah penulis

lakukan.

Page 3: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

58

4.1.2 Strategi Komunikasi

Pada strategi komunikasi yang digunakan, penulis telah melakukan metode

mindmapping dan brainstorming. Hasil dari metode tersebut untuk menentukan

ide besar yang akan digunakan serta cara mengkomunikasikan ide besar tersebut

kepada target audiens. Ide besar yang telah ditentukan yaitu, “Eskpresikan Dirimu

di Taman”. Penulis akan mensosialisasikan kampanye dengan mengajak serta

memberikan informasi kepada masyarakat Kota Tangerang untuk berkunjung ke

taman tematik terdekat. Dalam pendekatan komunikasi tersebut, penulis membuat

visual tentang beberapa taman tematik dan media utama yang digunakan adalah

poster. Selain itu untuk mendukung penyebaran informasi tentang kampanye

maka digunakan juga media pendukung lainnya. Penulis akan memberikan

informasi tentang taman – taman tematik di Kota Tangerang kepada masyarakat.

Penulis juga memberikan informasi benefit ketika berkunjung ke taman serta

informasi lokasi tentang taman – taman tematik di Kota Tangerang. Hal tersebut

akan membuat peningkatan pengunjung di setiap taman – taman tematik di Kota

Tangerang.

4.1.3 Perancangan Visual Kampanye

Penulis melakukan metode brainstorming untuk menemukan judul, logo, headline

serta tagline yang akan digunakan didalam kampanye. Penulis melakukan

brainstorming dengan menjabarkan taman – taman untuk mendapatkan ciri khas

dari masing – masing taman yang dapat digunakan sebagai referensi visual.

Page 4: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

59

Berikut adalah beberapa hasil brainstorming terhadap beberapa taman yang telah

penulis lakukan.

Gambar 4.2. Brainstorming 1

Pada lembar brainstorming yang pertama, penulis mencoba membedah beberapa

taman yaitu taman ekspresi, taman bambu dan taman gajah tunggal. Penulis

mendapatkan beberapa kata kunci yang akan penulis seleksi lagi. Terdapat

beberapa kata kunci perasaan gembira, sedih, senang dan beberapa kata kunci

foto, selfie dan olahraga. Kata – kata kunci tersebut akan penulis seleksi kembali

hingga menemukan kata kunci yang tepat untuk sebuah kampanye yang akna

dijalankan.

Page 5: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

60

Gambar 4.3. Brainstorming 2

Setelah melakukan brainstorming, penulis mendapatkan beberapa hasil

yang dapat digunakan menjadi judul kampanye yaitu “Kuy kita ke taman”. “Kuy”

pada saat ini merupakan sebuah kata “yuk” yang dibalik menjadi “kuy”. Kata

tersebut merupakan sebuah dari efek perkembangan di pergaulan anak muda saat

ini yang sedang popular. Maka dari itu penulis menggunakan kata tersebut sebagai

daya tarik kepada anak muda untuk dapat mengenali kampanye yang sedang

dijalankan. Setelah menemukan judul kampanye maka penulis mulai menentukan

logo yang akan digunakan pada kampanye sosial. Penulis mengambil referensi

visual melalui judul kampanye dan penulis mencoba menggabungkan sebuah ciri

khas dari taman yaitu banyaknya pohon dan para pengunjung yang hadir di taman.

Berikut merupakan hasil sketsa yang penulis lakukan dalam pembuatan logo

kampanye.

Page 6: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

61

Gambar 4.4. Sketsa Logo Kampanye

Proses pembuatan logo merupakan penggabungan antara manusia dengan pohon

yang identik dengan taman. Lalu ditengah pohon tersebut terdapat judul

kampanye yang bertujuan untuk mengajak agar datang ke taman – taman sekitar.

Penggunaan warna yang digunakan cukup hanya menggunakan 1 warna yaitu

putih. Alasan penulis menggunakan warna putih karena warna tersebut

mempunyai arti kesederhanaan serta steril. Taman merupakan sebuah tempat yang

sederhana serta steril atau alami yang dapat oleh dinikmati oleh siapapun. Untuk

dapat berkunjung ke taman tidak memerlukan biaya yang besar. Berikut

merupakan hasil visual logo kampanye yang akan diaplikasikan dalam media.

Page 7: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

62

Gambar 4.5. Logo Grid Kampanye

4.1.4 Moodboard

Sebagai pedoman dalam merancang visual kampanye sosial maka diperlukan

sebuah moodboard yang disusun berdasarkan beberapa elemen yang akan

digunakan. Dengan memanfaatkan moodboard maka hasil visual rancangan

kampanye sosial penulis dapat terarah dengan baik dan mood akan dibangun

sesuai warna yang digunakan. Beriku merupakan moodboard yang digunakan

oleh penulis.

Gambar 4.6. Moodboard

Page 8: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

63

4.1.5 Tagline

Berdasarkan hasil big idea yang telah penulis temukan maka dari itu penulis

menentukan tagline yang akan digunakan adalah “ekspresikan duniamu”. Tagline

tersebut mengacu pada emosi untuk mengekspresikan sesuatu hal yang audiens

sukai atau hobi yang audiens sukai.

4.1.6 Warna

Penulis mulai mencari warna yang akan digunakan dalam visual kampanye.

Warna – warna yang akan penulis gunakan cukup banyak karena setiap warna

mewakili setiap taman di dalam visual yang akan dibuat. Namun warna yang

digunakan secara dominan adalah warna biru. Warna biru mempunyai arti yaitu

memberikan ketenangan seperti warna langit biru yang tenang dan memberikan

kedamaian. Warna biru akan digunakan pada poster pertama di taman potret.

Warna lain yang juga digunakan dalam visual adalah oranye dan merah

muda. Penulis menggunakan warna oranye berdasarkan warna langit senja pada

sore hari. Waktu yang cukup tepat untuk bermain ke taman bersama keluarga

ataupun teman. Warna oranye juga mempunyai arti yaitu segar, kreatif dan

mempunyai jiwa petualangan. Warna oranye akan penulis gunakan pada poster

kedua yaitu di taman ekspresi.

Sedangkan alasan penulis menggunakan warna merah muda karena penulis

melihat pada poster ketiga yaitu di taman kunci atau kepanjangan dari kupu –

kupu dan kelinci. Penulis menggunakan warna merah muda karena taman tersebut

mempunyai kesan menggemaskan. Kelinci dan kupu – kupu sebagai faktor utama

warna tersebut digunakan. Selain itu warna merah muda juga mempunyai arti

Page 9: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

64

yaitu feminism, romantis dan menyenangkan. Berikut adalah warna – warna yang

penulis gunakan didalam poster sebagai media cetak.

Gambar 4.7. Warna

4.1.7 Tipografi

Pada tipografi, penulis hanya menggunakan 2 font yaitu KG crossing dan Bebas

font. Penulis menggunakan font jenis KG crossing karena font tersebut

mempunyai karakter yang tidak kaku atau fleksibel. Namun disatu sisi penulis

juga ingin membuat tulisan yang ditampilkan mempunyai ketegasan dalam

menyampaikan pesan. Maka dari itu penulis juga menggunakan Bebas font

sebagai karakter yang kokoh di dalam font tersebut.

Font sangat cocok digunakan untuk menyampaikan pesan kepada audiens

secara umum dari usia 17 – 24 tahun karena karakter font tersebut tidak terlalu

kekanak – kanakan ataupun terlalu kaku. Berikut adalah font yang penulis

gunakan dalam perancangan kampanye sosial.

Page 10: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

65

Gambar 4.8. Font KG Crossing & Bebas

4.1.8 Perancangan Visual

Pada tahap ini, penulis mulai membuat sketsa visual untuk poster yang akan

digunakan. Sketas visual pertama adalah taman ekspresi. Taman tersebut

mempunyai ciri khas seperti namanya taman ekspresi yakni memiliki objek

emoticon dengan berbagai ekspresi. Objek emoticon tersebut tersebar didalam

taman tersebut sebagai objek foto serta sebagai sebuah karakter atau ciri khas dari

taman tersebut. Berikut merupakan sketsa visual taman ekspresi pertama yang

penulis ciptakan.

Page 11: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

66

Gambar 4.9. Sketsa taman ekpsresi

Sketsa awal penulis diskusikan bersama dengan dosen pembimbing dan

beliau berpendapat bahwa kesan objek emoticon belum sepenuhnya muncul dalam

poster tersebut. Beliau meminta penulis untuk menggali lebih dalam lagi

bagaimana cara menciptakan kesan objek emoticon tersebut agar dapat muncul

didalam poster tersebut. Beliau juga memberikan saran bahwa objek emoticon

dapat digunakan menjadi dasar pulau atau dunia pada poster tersebut. Berikut

merupakan hasil sketsa poster taman ekspresi.

Page 12: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

67

Gambar 4.10. Sketsa taman ekspresi 2

Setelah berdikusi dengan pembimbing maka visual sketsa dapat

dilanjutkan menjadi visual secara digital. Penulis membuat ilustrasi emoticon

yang sesuai dengan objek foto di taman tersebut. Terdapat 3 bentuk emoticon

yang penulis gunakan pada visual tersebut yakni emot dengan bentuk wajah

tersenyum, lalu 2 emot yang mewakili persahabatan dan yang terakhir adalah

emot kebahagiaan dengan senyum yang lebar. Di dalam sketsa tersebut terdapat

beberapa ilustrasi. Pertama terdapat 2 anak kecil yang sedang bermain bola,

penulis mengambil refrensi data lapangan bahwa terdapat beberapa anak kecil

yang sedang bermain di taman tersebut. Kedua anak kecil yang sedang bermain

Page 13: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

68

bola merupakan perwakilan dari setiap anak – anak yang sedang bermain di taman

bersama teman ataupun keluarganya.

Pada ilustrasi kedua terdapat seorang ibu dan anaknya yang sedang

berdiskusi. Pada ilustrasi tersebut terlihat bahwa seorang ibu sedang menasehati

anaknya. Kejadian tersebut cukup banyak terjadi di taman yang dimana banyak

orang tua yang sedang menemani serta membimbing anaknya ketika di taman.

Pada ilustrasi ketiga terdapat 2 anak kecil yang sedang bergoncengan selepas

pulang sekolah. Hal tersebut sangat cukup sering terlihat jika memang sudah

waktunya pulang sekolah lalu beberapa anak pulang bersama sambil mengayuh

sepeda dan bergoncengan dengan temannya. Pada ilustrasi terakhir terdapat

seorang anak muda yang sedang berolahraga. Banyak factor yang menyebabkan

seseorang ingin berolahraga diantaranya yakni kesadaran akan kesehatan atau

sedang ingin mencari udara segar untuk menjernihkan otak. Penulis membuat

ilustrasi tersebut untuk mengingatkan beberapa anak muda saat ini yang terlalu

sibuk dengan kegiatan masing – masing sehingga lupa dengan kesehatan.

Dalam proses pembuatan visual digital, pembimbing memberikan saran

terhadap headline yang akan digunakan. Beliau memberikan saran bahwa

headline yang akan digunakan dapat mempertajam kesan dari ciri khas setiap

taman. Setelah berdiskusi maka headline yang telah disetujui yaitu “The Joy of

Expression” untuk taman ekspresi. Berikut merupakan hasil grip poster taman

ekspresi.

Page 14: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

69

Gambar 4.11. Grid Poster Taman Ekspresi

Penulis mulai masuk pada proses pembuatan visual poster yang kedua.

Poster kedua menggunakan visual berdasarkan taman Potret. Penulis

mengumpulkan ikon apa saja yang akan dimasukkan pada poster kedua tersebut.

Taman potret sudah cukup terkenal di Tangerang karena sudah beberapa kali

diliput oleh media. Berikut merupakan hasil visual sketsa pertama taman potret.

Page 15: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

70

Gambar 4.12. Sketsa Taman Potret

Penulis mengambil tema dengan unsur kamera karena di taman tersebut

cukup banyak objek – objek atau ikon yang dapat digunakan untuk berfoto.

Setelah melakukan diskusi kepada pembimbing. Beliau memberikan saran bahwa

lebih baik bentuk pulau atau dunia menggunakan bentuk lensa. Bentuk tersebut

bertujuan untuk menyesuaikan dengan poster sebelumnya yang berbentuk

setengah lingkaran. Penulis mulai melakukan revisi sketsa untuk menyesuaikan

style dengan poster sebelumnya. Berikut merupakan hasil sketsa visual yang

kedua.

Page 16: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

71

Gambar 4.13. Sketsa Taman Potret 2

Penulis menggunakan beberapa ilustrasi di dalam poster tersebut. Sebagai

ikon utama penulis membuat 3 ikon ilustrasi utama yang berada di taman tersebut.

Pertama terdapat ikon “I Love TNG” yang dimana objek tersebut cukup besar dan

berada di tengah – tengah taman jadi jika berkunjung ke taman tersebut maka

akan cukup mudah untuk menemukan objek tersebut. Kedua adalah perahu besar

berwarna coklat. Objek tersebut cukup dekat dengan ikon pertama maka dari itu

lokasi ikon tersebut juga cukup mudah untuk ditemukan. Objek terakhir adalah

ilustrasi seorang penari tradisional yang menggunakan selendang merah. Ikon

tersebut merupakan ikon utama di taman potret. Objek tersebut sangat banyak

dijadikan tempat berfoto oleh para pengunjung.

Penulis juga membuat beberapa ilustrasi para pengunjung yang datang ke

taman tersebut. Dari hasil observasi yang telah dilakukan maka penulis membuat

4 ilustrasi yang berbeda pada poster utama. Pertama terdapat seorang anak SMA

yang sedang melakukan selfie. Terlihat dari rok yang digunakan yakni berwarna

Page 17: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

72

abu – abu panjang yang dimana sudah menjadi identitas anak SMA menggunakan

seragam tersebut. Ilustrasi tersebut merupakan perwakilan para pelajar yang

datang ke taman tersebut untuk melakukan kegiatan berfoto. Kedua adalah

ilustrasi pasangan yang sedang melakukan wefie. Terlihat jelas dimana taman

menjadi salah satu tempat titik pertemuan untuk para pasangan. Ilustrasi tersebut

dapat dikatakan untuk mewakili para pasangan yang datang ke taman untuk

bertemu dan saling berkomunikasi serta foto bersama. Ketiga adalah ilustrasi

seorang fotografer yang sedang melakukan proses foto. Taman juga mendukung

para fotografer untuk mengekspresikan hobinya dalam hal fotografi. Selain itu

taman juga dapat digunakan sebagai tempat berfoto bagi para pasangan yang ingin

melakukan foto pre-wedding. Tentu saja sebelum melakukan proses foto pre-

wedding harus ijin dengan petugas di taman tersebut demi kelancaran kedua belah

pihak.

Setelah membuat beberapa visual sketsa taman potret maka penulis mulai

berdiskusi kembali kepada pembimbing. Headline yang akan digunakan pada

poster taman potret adalah “The Joy of Taking a Moment”. Headline tersebut

sangat cocok dan dapat mempertajam isi pesan dari poster taman potret tersebut.

Setelah menyetujui visual yang dibutuhkan maka proses visual berlanjut pada

proses digital. Berikut merupakan hasil grid digital dari taman potret.

Page 18: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

73

Gambar 4.14. Grid Poster Taman Potret

Penulis mulai masuk kedalam poster ketiga yaitu poster taman Kunci.

Proses pembuatan sketsa visual berdasarkan ciri khas pada taman tersebut yaitu

kupu – kupu dan kelinci. Penggunaan warna merah muda sangat berpengaruh

pada poster taman Kunci. Berikut merupakan hasil visual sketsa taman Kunci.

Page 19: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

74

Gambar 4.15. Sketsa Taman Kunci

Setelah melakukan bimbingan terkait visual sketsa pertama taman Kunci

maka penulis harus melakukan beberapa revisi. Penulis harus membuat kesan

kelinci dan kupu – kupu lebih terlihat. Kesan menggemaskan juga harus timbul

pada poster tersebut. Permainan mata pada kelinci harus lebih menggemaskan.

Proses revisi dilakukan dan berikut merupakan hasil visual sketsa taman Kunci.

Page 20: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

75

Gambar 4.16. Sketsa Taman Kunci 2

Setelah melakukan perundingan kepada pembimbing maka penulis dapat

melanjutkan ketahap digital. Terdapat beberapa ilustrasi yang digunakan pada

poster taman kunci yaitu terdapat objek visual kupu – kupu serta bentuk dasar

pijakan berbentuk kelinci. Selain itu penulis juga membuat beberapa ilustrasi yang

menggambarkan situasi di tamant tersebut. Penggunaan kupu – kupu dan pijakan

berbentuk kelinci merupakan ciri khas dari tamna tersebut yaitu taman kunci,

yang dimana memiliki singkatan kupu – kupu dan kelinci. Pada ilustrasi pertama

terdapat sepasang orang tua muda beserta anaknya yang sedang berkunjung ke

taman tersebut. Terlihat bahwa sang anak sangat antusias untuk melihat kelinci

dan kupu – kupu secara dekat dan langsung. Sedangkan para orang tua

membimbing dan mengedukasi anak tersebut tentang pengetahuan yang tersedia

di taman tersebut.

Pada ilustrasi kedua terdapat seorang anak kecil yang sedang duduk sambil

membaca buku. Penulis menggunakan karakter tersebut karena taman kunci

sangat cocok dengan kegiatan edukasi dan juga di dukung dengan nuansa yang

Page 21: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

76

nyaman untuk belajar dan membaca. Maka dari itu penulis membuat ilustrasi

seorang anak kecil tersebut sedang membaca serta belajar di taman tersebut. Pada

ilustrasi yang ketiga terdapat seorang mahasiswi yang sedang berjalan – jalan di

taman tersebut. Ilustrasi tersebut mewakili seorang mahasiswi yang sedang

mencari inspirasi di ruang terbuka. Salah satu benefit ketika berkunjung ke taman

yaitu dapat mencari inspirasi dan menyegarkan pikiran yang sedang jenuh.

Poster taman kunci menggunakan headline dengan judul “The Joy of

Adorable”. Warna yang digunakan juga akan mempertajam kesan menggemaskan

yang ditampilkan pada poster tersebut. Berikut merupakan hasil grid digital dari

taman Kunci.

Gambar 4.17. Grid Poster Taman Kunci

Page 22: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

77

4.2. Analisis

Penulis telah menyelesaikan pembuatan visual poster utama. Penulis membuat 3

poster utama dengan taman yang berbeda. 3 poster yang telah dibuat masih dalam

1 style yang sama. Sehingga ketika dibandingkan ketiga poster tersebut masih

mempunyai kesamaan dalam style. Penulis juga mencantumkan logo

pemerintahan serta logo kampanye yang telah dibuat. Pemerintah merupakan

mandatory untuk kampanye yang sedang dijalankan.

Pada poster pertama yaitu poster taman ekspresi menjelaskan tentang ciri

khas taman tersebut yang mempunyai banyak objek emoticon. Selain itu di taman

tersebut juga tersedia perpustakaan mini, tempat bermain serta mushola sebagai

fasilitas yang cukup memadai. Penggunaan warna oranye merupakan

penggambaran bahwa taman tersebut sangat cocok dikunjungi ketika senja sore

hari. Warna oranye juga mempertajam kontras warna antara background dan font

yang digunakan sehingga masih bisa dibaca dengan jelas. Pada porster tersebut

menggunakan layout center yang dimana mata langsung tertuju pada headline

poster tersebut. Penggunaan font tidak terlalu kekanak – kanakan dan juga tidak

terlalu kaku atau keras. Penggunaan font memiliki kesan bebas namun masih

terlihat rapi dan teratur. Kekurangan pada poster tersebut adalah dari segi

informasi. Pada poster tersebut informasi yang diberikan tidak terlalu banyak

karena space yang tidak mencukupi. Berikut merupakan poster taman Ekspresi.

Page 23: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

78

Gambar 4.18. Poster Taman Ekspresi

Pada poster kedua menjelaskan tentang taman Potret. Taman tersebut

sudah cukup banyak dikenal masyarakat. Pada poster tersebut penggunaan warna

cukup kontras antara background dengan objek objek ilustrasi serta headline yang

digunakan sehingga penulisan masih cukup terbaca. Bentuk – bentuk setiap objek

ilustrasi cukup menjelaskan kegiatan yang banyak terjadi di taman tersebut.

Penggunaan layout untuk semua poster yaitu center sehingga terdapat keselarasan

dari ketiga poster utama tersebut.

Penggunaan font masih sama dengan poster lainya yaitu, memiliki

karakter yang bebas namun masih tetap teratur. Kekurangan pada poster tersebut

adalah dari segi komunikasi. Penggunaan bahasa inggris dapat menjadi kendala

bagi para target audiens sehingga pesan yang disampaikan tidak tercapai. Selain

itu penggunaan bentuk lensa pada poster tersebut kurang menunjukan bahwa

Page 24: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

79

objek tersebut adalah sebuah lensa kamera. Terdapat perbedaan antara lensa

kamera dengan lensa smartphone. Berikut merupakan visual poster taman potret.

Gambar 4.19. Poster Taman Potret

Pada poster ketiga menjelaskan tentang taman Kunci. Taman Kunci

merupakan sebuah singkatan dari kupu – kupu dan kelinci. Di taman tersebut

terdapat kandang kelinci dan sarang kupu – kupu yang cukup besar. Penggunaan

kelinci sebagai tema dasar dari poster tersebut cukup mempertajam kesan ciri

khas yang dimiliki oleh taman tersebut. Warna merah muda mempunyai kaitan

dengan ciri khas taman tersebut yaitu kelinci yang menggemaskan. Warna merah

muda juga berkaitan dengan headline yang digunakan yakni “The Joy of

Adorable”. Headline tersebut dapat mempresentasikan bahwa pesan pada taman

tersebut adalah menggemaskan dikarenakan adanya kelinci dan kupu –kupu.

Page 25: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

80

Penggunaan ilustrasi pada poster tersebut sudah bisa mempresentasikan

kegiatan apa saja yang terjadi di taman tersebut. Penggunaan warna sudah cukup

konras untuk setiap objek dan headline agar mudah terbaca. Kekurangan pada

poster tersebut adalah kurangnya objek ilustrasi kupu – kupu pada poster tersebut

sehingga antara kelinci dan kupu – kupu tidak seimbang. Poster tersebut masih

menggunakan layout yang sama yaitu center sehingga keseimbangan dapat terjaga

dengan baik. Kekurangan lainnya yaitu penggunaan bahasa yang bisa

menyebabkan pesan tidak tersampaikan pada target audiens. Berikut merupakan

poster taman Kunci.

Gambar 4.20. Poster Taman Kunci

Penggunaan teori serta hasil visual karya poster di atas memiliki

kecocokan dengan teori AISAS. Dimana dalam teori tersebut dapat menarik

perhatian para target audiens dengan bentuk ilustrasi visual yang modern serta

Page 26: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

81

penggunaan warna yang dapat menarik perhatian. Pengaplikasian poster tersebut

berada di kantor pemerintahan serta di sekolah – sekolah dan kampus di daerah

Tangerang. Selain itu penulis juga membuat visual untuk x-banner yang

diaplikasikan pada kantor pemerintahan untuk dapat dilihat oleh para masyarakat

yang tinggal di Kota Tangerang. Di dalam visual tersebut penulis menggabungkan

3 konsep menjadi 1 dari poster utama. Penggunaan warna biru pada background

membuat kontras yang cukup sehingga ilustrasi serta headline dapat terbaca

dengan baik. Penggunaan ukuran huruf sudah cukup besar sehingga dapat terbaca

dengan jelas. Kekurangan pada visual tersebut adalah informasi yang diberikan

kurang banyak dan memiliki space yang kecil sehingga informasi yang diberikan

tidak maksimal. Berikut merupakan hasil visual x-banner yang akan ditampilkan.

Gambar 4.21. X-banner

Page 27: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

82

Penulis juga membuat visual berupa brosur. Isi dari brosur tersebut

merupakan cara – cara akses menuju ke beberapa taman tematik di Kota

Tangerang. Warna dasar pada brosur tersebut adalah hijau. Penggunaan warna

background hijau cukup membuat kontras dengan informasi yang diberikan

sehingga masih dapat terbaca dengan baik. Kekurangan visual pada brosur

tersebut adalah terdapat pengulangan ilustrasi pada brosur tersebut sehingga space

untuk informasi lain tidak dapat dimasukan kedalam brosur tersebut. Berikut

merupakan visual brosur tentang taman tematik.

Gambar 4.22. Brosur Tampak Depan

Gambar 4.23. Brosur Tampak Belakang

Page 28: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

83

Media lain yang telah penulis rancang adalah visual tampilan pada media

sosial instagram dan facebook. Pada media tersebut terdapat beberapa informasi

yang diberikan melalui akun yang sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat

Tangerang. Pengaplikasian poster taman ekspresi pada media instagram 3x3

sudah cukup membuat para target audiens penasaran dengan konten tersebut.

Kekurangan visual pada poster tersebut adalah kurangnya informasi yang

diberikan sehingga target audiens harus lebih teliti untuk menangkap pesan yang

ingin disampaikan. Penggunaan warna pada background benefit sudah cukup

kontras sehingga kalimat dapat dibaca dengan baik oleh para target audiens.

Berikut merupakan visual kampanye yang diaplikasikan ke dalam media sosial.

Gambar 4.24. Instagram

Page 29: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

84

Gambar 4.25. Instagram 2

Gambar 4.26. Instagram 3

Media online selanjutnya adalah facebook. Penulis juga menempatkan

tema kampanye taman tematik kedalam page akun @abouttng. Akun tersebut

sudah mempunyai cukup banyak pengikut sehingga informasi yang dibagikan

akan lebih mudah untuk sampai kepada audiens. Penulis membuat 3 visual yaitu

home di page akun tersebut lalu isi post foto yang berisikan poster kampanye

taman tematik dan benefit ketika berkunjung ke taman. Penggunaan warna biru

Page 30: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

85

sebagai warna dasar membuat kontras yang cukup sehingga headline dapat

terbaca dengan baik. Kekurangan pada visual yang ditampilan pada facebook

adalah informasi yang kurang tentang kampanye taman tersebut sehingga pesan

yang ingin disampaikan tidak maksimal. Berikut merupakan tampilan visual yang

ditampilkan dalam page facebook.

Gambar 4.27. Facebook

Gambar 4.28. Facebook 2

Page 31: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

86

Gambar 4.29. Facebook 3

Penulis juga membuat visual tampilan website resmi pemerintahan Kota

Tangerang. Penulis membuat tampilan website tersebut berdasarkan website resmi

dari pemerintahan Kota Tangerang. Penulis membuat sebuah tampilan baru pada

website tersebut lalu digabungkan dengan kampanye taman tematik. Penulis

membuat banner yang diletakkan dalam website tersebut sebagai topik utama.

Penulis membuat 2 tampilan visual website yaitu tampilan home dan galeri. Pada

tampilan galeri terdapat beberapa foto taman tematik yang berada di kota

Tangerang. Perancangan visual menggunakan warna dasar biru dan warna

tersebut mempunyai kesan keadilan serta kesejahteraan. Arti warna tersebut cocok

dengan penggunaan website berbasis pemerintahan yang adil dan bersih.

Pengaturan jarak pada website tersebut juga memiliki kesan yang rapi sehingga

informasi yang diberikan kepada target audiens dapat maksimal. Berikut

merupakan tampilan visual website yang telah penulis ciptakan.

Page 32: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

87

Gambar 4.30. Tampilan Website Home

Gambar 4.31. Tampilan Website Galeri

Media lain yang telah penulis rancang adalah penempatan ads pada

transportasi umum seperti pada bus dan kereta. Penempatan tersebut bertujuan

untuk memberikan informasi lebih luas kepada khalayak masyarakat kota

Tangerang. Bentuk visual yang digunakan adalah gabungan dari 3 visual taman

yaitu taman potret, ekspresi dan kunci. Penggunaan warna serta penggabungan

visual dapat membuat perhatian yang cukup besar bagi masyarakat ketika melihat

transportasi tersebut. Penempatan pesan pada transportasi tersebut juga dapat

ditangkap dengan baik oleh masyarakat walaupun ketika transportasi tersebut

sedang berjalan. Berikut bentuk visual pada transportasi umum tersebut.

Page 33: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

88

Gambar 4.32. Ads Transportasi Umum

Perancangan selanjutnya adalah pembuatan visual billboard yang berguna

untuk menyebarkan informasi secara luas tentang kampanye yang sedang

dijalankan. Penggunaan visual masih sama yaitu menggunakan ciri khas visual

dari 2 taman yaitu taman potret, ekspresi dan kunci. Penempatan papan billboard

tersebut akan diletakan pada area jalan masuk menuju Kota Tangerang seperti di

jalan Tol atau jalan raya besar. Kelebihan pada visual tersebut adalah warna yang

digunakan dapat menarik cukup banyak perhatian masyarakat ketika melewati

billboard tersebut. Kekurangan visual tersebut adalah tidak ada informasi lebih

lanjut tentang kampanye sosial yang dijalankan seperti media sosial atau website.

Berikut merupakan visual yang telah dimodifikasi dengan metode digital imagine.

Page 34: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

89

Gambar 4.33. Billboard

Selain billboard, penulis juga membuat banner yang akan diletakkan pada

pinggir jalan raya ataupun pinggir gang kecil guna memperluas informasi

kampanye. Visual yang ditampilkan adalah bentuk dari 3 ciri khas taman yang

digunakan pada poster utama. Penggunaan warna background yang berbeda dapat

menarik perhatian mata para target audiens. Kekurangan media tersebut adalah

ketika penempatan banner di tempat yang tidak terlalu ramai sehingga pesan yang

disampaikan tidak maksimal serta penggunaan anggaran yang sedikit sia – sia.

Berikut merupakan tampilan banner yang sudah di modifikasi dengan metode

digital imagine.

Gambar 4.34. Banner

Page 35: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

90

Pada media pendukung lainnya, penulis merancang visual yang

ditempatkan pada baju dan topi. Media tersebut merupakan barang merchandise

dan bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang kampanye taman tematik

tersebut. Fungsi lain selain menyebarkan informasi adalah dapat digunakan

sebagai sandang. Topi berfungsi untuk melindungi dari panas sinar matahari pada

siang hari dan juga bisa sebagai fashion anak muda. Selain itu totebag digunakan

untuk membantu membawa barang yang berlebihan. Penggunaan visual pada

merchandise membuat kesan yang simpel namun elegan. Informasi pesan yang

diberikan juga dapat ditangkap dengan baik oleh target audiens. Kekurangan pada

merchandise tersebut adalah kurangnya referensi warna lainnya seperti warna

yang digunakan pada poster utama dan memiliki kesan hanya memiliki 1 warna

saja. Berikut merupakan hasil visual yang ditempatkan pada baju dan topi.

Gambar 4.35. Baju, Topi dan totebag

Page 36: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

91

Media selanjutnya adalah berupa pin. Penulis membuat visual yang terdiri dari 3

jenis warna berdasarkan tema poster utama yang ditampilkan. Media pendukung

melalui pin yakni bertujuan untuk menyebarkan informasi tetang kampanye

secara lebih luas kepada masyarakat khususnya anak muda yang sering

menggunakan pin di tas atau di bajunya. Penggunaan warna yang berbeda dapat

memberikan pilihan bagi target audiens untuk memilih warna yang mereka suka.

Penempatan ilustrasi dan judul juga membuat kesan yang elegan pada pin

tersebut. Kekurangan pin tersebut adalah informasi yang diberikan tidak terlalu

banyak tentang kampanye yang sedang dijalankan. Berikut merupakan tampilan

visual pin dalam bentuk 3 warna.

Gambar 4.36. Pin

Visual media lain yang akan ditampilkan adalah notebook. Penulis

merancang visual dengan menggabungkan 3 konsep desain utama pada poster.

Visual tersebut cukup memikat warna sehingga cukup mudah untuk mendapatkan

perhatian dari audiens. Warna dasar biru yang cukup terang serta tampilan objek

Page 37: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

92

dengan bentuk yang berbeda membuat kesan ramai dan penasaran. Berikut

merupakan tampilan visual notebook kampanye sosial taman tematik.

Gambar 4.37. Notebook

Perancangan visual lainnya yaitu melalui tumbler. Taman juga

berfungsi sebagai tempat berolahraga. Tumbler juga sangat cocok untuk

menyampaikan pesan kampanye secara efektif. Visual pada tumbler tersebut juga

cukup menggemaskan sehingga tidak ada kesan membosankan. Warna dasar yang

digunakan masih sama yaitu biru dan ditambah dengan objek – objek serta pesan

yang ingin disampaikan. Berikut merupakan tampilan botol minum sebagai media

untuk menyampaikan pesan kampanye.

Gambar 4.38. Tumbler

Page 38: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

93

Selain itu penulis juga membuat sticker yang dapat digunakan pada kendaraan

bermotor atau mobil. Sticker tersebut berukuran 10x10cm berbentuk kotak.

Terdapat 3 jenis ragam sticker dan konsep visual tetap berdasarkan poster utama.

Penggunaan sticker juga berlaku pada transportasi konvesional seperti angkutan

umum. Pemasangan sticker juga dapat memperluas informasi tentang adanya

kampanye “kuy kita ke taman”. Berikut merupakan bentuk visual dari sticker

yang telah penulis ciptakan.

Gambar 4.39. Sticker

4.3. Anggaran Biaya

Pada tahap anggaran biaya, penulis akan menyusun anggaran yang akan

dikeluarkan ketika menjalankan kampanye sosial tersebut. Penulis mencari data

riset tentang beberapa harga dari proses cetak hingga proses iklan. Penggunaan

bahan yang akan digunakan juga berpengaruh pada harga produksi. Semakin

bagus bahan yang digunakan maka akan semakin mahal harga yang biaya

anggaran produksi tersebut. Berikut merupakan rincian secara detail biaya

anggaran yang akan dikeluarkan:

Page 39: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

94

Gambar 4.40. Anggaran Biaya

Penulis mencari serta membandingkan harga – harga yang digunakan melalui

berbagai sumber. Penulis juga menentukan penggunaan bahan yang tepat

sehingga pengeluaran anggaran biaya tidak terlalu besar. Total keseluruhan

anggaran hampir mencapai dua ratus juta rupiah. Penulis juga mencari data

tentang harga pemasangan iklan pada Commuterline dan bus. Pemasangan sticker

wall pada 2 sisi kereta dan bus harus mengeluarkan biaya sekitar Rp. 125.000.000.

Pemasangan iklan pada KRL dan bus akan dilakukan selama 1 bulan. Jika ingin

menambah durasi maka harus membayar dengan jumlah yang sama. Namun feed

back yang akan didapat ketika memasang iklan tersebut cukup besar. Karena

pengguna transportasi tersebut cukup banyak saat ini.

Page 40: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/7634/6/BAB_IV.pdfBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Strategi Kampanye Penulis membuat sebuah perancangan kampanye sosial tentang keunikan

95

4.4. Media Plan

Kampanye sosial dilakukan selama satu bulan. Setiap proses penyebaran

informasi melalui media telah direncanakan sesuai waktu yang dibutuhkan.

Perencanaan waktu selama satu bulan telah dipertimbangkan secara matang

dengan jumlah anggaran biaya. Penulis membuat perencanaan selama satu bulan

yang dimulai pada bulan September hingga oktober. Perencanaan tersebut

memiliki alasan yakni setelah bulan oktober mulai memasuki bulan liburan seperti

November dan desember yang dimana masyarakat mempunyai banyak waktu

luang untuk pergi berekreasi. Berikut merupakan table media plan yang telah

penulis rencanakan.

Gambar 4.41. Media Plan