BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan...

13
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas 5 SDN Kemirirejo 03 Magelang, pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Kemirirejo 03 Magelang, sebanyak 41 siswa, terdiri dari laki-laki 18 dan perempuan 23. Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali siswa berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Mayoritas wali siswa ini bekerja sebagai TNI, ada yang sebagai Polisi dan pegawai swasta. Kehidupan ekonomi keluarga sangat mapan. Kepedulian orang tua terhadap pendidikan anaknya sangat tinggi, terbukti hampir seluruh kelas mengikuti belajar tambahan di lembaga-lembaga pendidikan non-formal. Namun kesibukan orang tua terkadang menjadikan mereka kurang dalam pengawasan dan menyerahkan seluruh pendidikan kepada pihak yang terkait seperti guru misalnya. Kondisi bangunan sekolah dan letaknya sangat baik dan terletak di tengah kota. Dari segi tenaga pengajar sekolah ini memiliki 1 kepala sekolah, 22 guru, 1 pegawai, dan 3 orang penjaga. Guru dan karyawan yang sudah terdaftar sebagai PNS ada 20 guru dan karyawan. Sedangkan guru dan karyawan yang belum menjadi PNS ada 7 guru dan karyawan. 3.2 Variabel yang Akan Diteliti Menurut Suharsimi Arikunto (1987:93) variabel adalah gejala yang bervariasi dan merupakan obyek yang akan diteliti. Variabel pada penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Variabel terpengaruh yaitu hasil belajar IPA. Variabel hasil belajar IPA merupakan variabel yang akan dicapai dalam penelitian ini. Hasil belajar IPA adalah hasil atau taraf kemampuan

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik

Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas 5 SDN

Kemirirejo 03 Magelang, pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Subyek

penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Kemirirejo 03 Magelang, sebanyak

41 siswa, terdiri dari laki-laki 18 dan perempuan 23.

Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali siswa berasal dari

kalangan ekonomi menengah ke atas. Mayoritas wali siswa ini bekerja

sebagai TNI, ada yang sebagai Polisi dan pegawai swasta. Kehidupan

ekonomi keluarga sangat mapan. Kepedulian orang tua terhadap pendidikan

anaknya sangat tinggi, terbukti hampir seluruh kelas mengikuti belajar

tambahan di lembaga-lembaga pendidikan non-formal. Namun kesibukan

orang tua terkadang menjadikan mereka kurang dalam pengawasan dan

menyerahkan seluruh pendidikan kepada pihak yang terkait seperti guru

misalnya.

Kondisi bangunan sekolah dan letaknya sangat baik dan terletak di

tengah kota. Dari segi tenaga pengajar sekolah ini memiliki 1 kepala sekolah,

22 guru, 1 pegawai, dan 3 orang penjaga. Guru dan karyawan yang sudah

terdaftar sebagai PNS ada 20 guru dan karyawan. Sedangkan guru dan

karyawan yang belum menjadi PNS ada 7 guru dan karyawan.

3.2 Variabel yang Akan Diteliti

Menurut Suharsimi Arikunto (1987:93) variabel adalah gejala yang

bervariasi dan merupakan obyek yang akan diteliti. Variabel pada penelitian

ini dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Variabel terpengaruh yaitu hasil belajar IPA.

Variabel hasil belajar IPA merupakan variabel yang akan dicapai

dalam penelitian ini. Hasil belajar IPA adalah hasil atau taraf kemampuan

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

21

yang telah dicapai siswa dalam belajar IPA, setelah mengikuti proses

belajar mengajar IPA dalam waktu tertentu, baik dalam perubahan

tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan, dan kemudian akan diukur

dan dinilai yang kemudian akan diwujudkan dalam angka atau

pernyataan.

b. Variabel tindakannya yaitu model pembelajaran Kooperatif tipe Question

Student Have.

Model pembelajaran Question Student Have digunakan pada

pembelajaran IPA dengan langkah-langkah:

1. Bentuk siswa dalam satu kelas menjadi 4 kelompok. Jumlah masing-

masing kelompok disesuaikan dengan jumlah siswa dalam satu

kelas.

2. Bagikan potongan-potongan kertas kepada siswa.

3. Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan saja yang

berkaitan dengan materi pelajaran.

4. Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta

untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman

disamping kirinya dalam satu kelompok.

5. Pada saat menerima kertas dari temannnya siswa diminta untuk

membaca pertanyaan yang ada, jika siswa juga tidak paham dengan

materi yang dituliskan temanya kemudian memberikan tanda

centang (˅) pada kertasnya.

6. Ketika kertas yang dimaksud kembali pada pemiliknya, siswa

diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.

7. Beri respon pada pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat oleh siswa

pada kertas tersebut dengan:

a. Jawaban langsung secara singkat,

b. Menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu

membahas topik tersebut.

c. Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk

membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

22

mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri

jawaban.

3.3 Jenis Penilitian

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

menurut Hopkins dalam Rochiati Wiraatmaja (2005: 11) adalah:

Penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan

tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri,

atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam

proses perbaikan dan perubahan.

3.4 Rancangan Tindakan

Pelaksanaan penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus

akan dilaksanakan dengan mangacu pada tujuan yang ingin dicapai. Siklus I

direncanakan 3 kali pertemuan, dua pertemuan tahap tatap muka dan satu

pertemuan evaluasi. Siklus II direncanakan 3 kali pertemuan, dua pertemuan

tatap muka dan satu pertemuan evaluasi.

Penelitian Tindakan Kelas yang umumnya digunakan dalam penelitian

ini mengadopsi model Kemmis dan Mc. Taggart. Pembelajaran dilaksanakan

dalam siklus berdaur, terdiri dari tiga tahap, yaitu: 1) tahap perencanaan, 2)

tahap pelaksanaan tindakan, dan tahap observasi, serta 3) tahap refleksi

(Rochiati Wiraatmaja, 2005:66). Langkah tahapan dari Taggart ini dapat

digambarkan dalam bagan seperti dibawah ini.

Gambar 3.1 Model Spiral Perencanaan Mc. Taggart

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

23

Berdasarkan prosedur penelitian PTK model Taggart, maka

pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran

Question Student Have siswa kelas 5 SDN Kemirirejo 03 Magelang

dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan, dimana pada akhir masing-masing

siklus guru dan peneliti melakukan refleksi untuk menilai atau mengukur

tingkat keberhasilan model pembelajaran Question Student Have dalam

peningkatan hasil belajar siswa kelas 5 tersebut.

3.4.1 Pelaksanaan Siklus I

a) Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah dengan

penyusunan RPP tentang materi IPA yng akan diajarkan tentang Jenis-

jenis Tanah. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain

gambar-gambar lapisan tanah, jenis-jenis tanah, perangkat evaluasi

yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal.

b) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan RPP dengan model

pembelajaran Question Student Have, sehingga prosesnya sesuai arah

yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan meliputi siapa

melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana melaksanakannya.

Skenario pembelajaran yang dibuat dilaksanakan dalam situasi yang

aktual, diikuti kegiatan observasi serta refleksi pembelajaran.

Observasi pada siklus ke I ini, dilakukan hanya untuk melihat

bagaimana siswa dalam belajarnya terutama saat guru sedang mengajar

dengan model pembelajaran Question Student Have.

c) Refleksi

Refleksi kegiatan dimana peneliti mengolah apa yang

diobservasinya, dan mencari maknanya untuk kemudian menemukan

pola atau tema atau rangkaian-rangkaian kejadian.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

24

Refleksi dilaksanakan untuk melihat proses pelaksanaan

tindakan atas penerapan model Question Student Have sebagai upaya

untuk meningkatkan kemampuan belajar IPA siswa kelas 5 SDN

Kemirirejo 03 Magelang. Refleksi dilakukan untuk menilai

keterlaksanaan model Question Student Have pada tindakan

pembelajaran, dan hasilnya.

3.4.2 Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil

mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan

pada siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan

pada siklus sebelumnya.

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yang

terdiri dari:

a) Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah dengan

penyusunan RPP baru tentang materi Struktur Bumi, media yang

digunakan dalam pembelajaran ini antara lain, gambar-gambar Struktur

Bumi, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir

soal. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat

dua kali pertemuan.

b) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada skenario

pembelajaran yang telah dibuat dalam RPP dengan model pembelajaran

Question Student Have, sehingga prosesnya sesuai arah yang

diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan meliputi siapa

melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana melaksanakannya.

Skenario pembelajaran yang dibuat dilaksanakan dalam situasi yang

aktual, diikuti kegiatan observasi serta refleksi pembelajaran.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

25

Observasi pada siklus ke II ini, dilakukan hanya untuk melihat

bagaimana siswa dalam belajarnya terutama saat guru sedang mengajar

dengan model pembelajaran Question Student Have.

c) Refleksi

Refleksi dilaksanakan untuk melihat proses pelaksanaan

tindakan atas penerapan model Question Student Have sebagai upaya

untuk meningkatkan kemampuan belajar IPA tentang Struktur Bumi

siswa kelas 5 SDN Kemirirejo Magelang. Refleksi dilakukan untuk

menilai keterlaksanaan model Question Student Have pada tindakan

pembelajaran, dan hasilnya merupakan temuan-temuan korektif guru

dan peneliti. Tahap ini digunakan untuk menentukan apakah penelitian

ini berhasil atau tidak dan apakah perlu diadakan siklus tambahan atau

tidak dalam mengumpulksan data.

3.5 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.5.1 Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif

yaitu yang dipeoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru dan data

kuantitatif adalah data yang diperolah langsung dari skor yang diproleh dari

formatif dan rubrik penilaian observasi aktifitas siswa.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data dan Tindakan

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini

adalah teknik tes dan non tes.

a) Tes

Tes ini merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan

oleh orang yang dites dan berdasarkan hasil menunaikan tugas-

tugas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan tentang aspek tertentu

pada orang tersebut.

Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

formatif yang dilakukan dengan dua kali tes, yaitu tes akhir siklus

pertama dan tes akhir siklus kedua.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

26

Soal yang diujikan dalam pembelajaran siklus I dan siklus II

berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 butir soal yang mencakup

seluruh isi materi pada tiap pertemuan.

b) Non Tes

Non Tes dalam penelitian ini berupa observasi aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan observasi dilakukan

dengan cara menggunakan instrumen yang udah dirancang

sebelumnya sesuai dengan jenis perilaku yang akan diamati dan

situasi akan diobservasi.

3.5.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar

observasi aktifitas siswa serta lembar observasi implementasi RPP. Kisi-

kisi instrumen penelitian disajikanpada tabel 3.1 dibawah ini:

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

27

Tabel 3.1

Kisi-kisi Butir Soal IPA pada Siklus I dan II

KISI-KISI SOAL SIKLUS I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Nomer Soal

Bumi dan Alam

semesta

7. Memahami perubahan

yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan

penggunaan sumber daya

alam.

7.2 Mengidentifikasi jenis-

jenis tanah.

Mengidentifikasi jenis-jenis

tanah.

1, 2, 3, 4, 6, 7.

Mengidentifikasi ciri-ciri

tanah. 9, 10, 11, 13.

Menjelaskan lapisan-lapisan

tanah.

17, 19.

Mengidentifikasi manfaat

tanah berdasarkan jenis-

jenisnya.

20, 23, 24, 25.

KISI-KISI SOAL SIKLUS II

7.3 Mendeskripsikan struktur

bumi.

Mendeskripsikan lapisan-

lapisan udara (atmosfer). 1, 2, 3, 4, 5, 6.

Mendeskripsikan struktur bumi

20, 21.

Mendeskripsikan lapisan-

lapisan bumi.

11, 12, 13, 14,

15, 17, 23.

Menggambarkan secara

sederhana lapisan-lapisan bumi

(lapisan inti, lapisan luar, dan

kerak).

24, 25.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

28

Tabel 3.2

Kisi-kisi Lembar Implementasi RPP observasi

No. Aspek Nomor Item Jumlah Item

1. Perencanaan Pembelajaran 1, 2, 3, 4. 4

2. Penggunaan Model Pembelajaran 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14.

10

3. Manajemen Kelas 15, 16, 17, 18, 19. 5

4. Penilaian 20, 21, 22. 3

Kisi-kisi lembar pengamatan keaktifan siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa

NO. ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK

1. Siswa hadir secara keseluruhan.

2. Siswa siap menerima pelajaran yang akan diberikan.

3. Siswa disiplin mengikuti pelajaran.

4. Siswa mampu menjawab apresepsi yang disampaiakan.

5. Siswa aktif bertanya kepada guru.

6. Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru.

7. Siswa berani mengungkapkan pendapat.

8. Siswa berani mengemukakan pendapatnya.

9. Siswa dapat bekerjasama dengan anggota kelompoknya.

10 Siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have dengan baik.

11 Siswa memperhatikan penjelasan yang disampaiakan oleh guru.

12 Siswa tertarik mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have.

13 Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

29

3.6 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Target Kriteria Ketuntasan Minimal

IPA ≥ 75 dan dicapai oleh minimal 90% dari seluruh siswa yang ada dengan

skor rata-rata siswa 75.

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh selama proses observasi ini diolah

menggunakan teknik statistik deskriptif komparatif yakni, statistik dengan

membandingkan skor presentase dari hasil belajar siswa, pada siklus I dan

siklus II dengan menggunakan distribusi frekuensi, standart deviasi, rata-rata,

skor minimal, skor maksimal dan presentase.

3.8 Uji Prasyarat

3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk

mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin

diukur. Uji validitas ini dilakukan dengan bantuan dari program SPSS 16.0.

Menurut Sudijono (2011: 179-181) teknik yang digunakan untuk

mengetahui validitas adalah dengan mencari angka korelasi “ r ” product

moment 𝑟𝑥𝑦 dengan derajat kebebasan sebesar (N-2), pada taraf signifikansi

1% dengan ketentuan bahwa 𝑟𝑥𝑦 atau 𝑟0 sama atau lebih besar daripada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

atau 𝑟𝑡 maka hipotesis nihil ditolak, berarti antara kedua variabel tersebut

terdapat korelasi positif yang signifikan, sehingga tes tersebut dapat

dinyatakan valid. Sebaliknya, jika 𝑟𝑥𝑦 atau 𝑟0 lebih kecil daripada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau

𝑟𝑡 maka hipotesis nihil disetujui, berarti tidak terdapat korelasi positif yang

signifikan, maka tes tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk mengetahui

besarnya 𝑟𝑥𝑦 atau 𝑟0 dirumuskan sebagai berikut.

𝑟𝑥𝑦 =

𝑛 𝑥𝑦 − 𝑥 𝑦

𝑛 𝑥2− 𝑥 2 𝑛 𝑦2− 𝑦 2

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

30

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi pearson

x = variabel terpengaruh

y = variabel tindakan

n = jumlah data

Kriteria validitas instrumen menurut Azwar, dalam Duwi Priyatno

(2010:27) menyatakan bahwa semua item yang mencapai koefisien korelasi

minimal 0,30 daya pembedanya dianggap. Jadi jika nilai koefisien

korelasinya diatas 0,30 maka item tersebut dinyatakan valid.

Hasil Uji Validitas

Instrumen tes berupa butir soal pada siklus I dan siklus II yang

diberikan dan diujikan kepada siswa kelas 5A SD Negeri Kemirirejo 03

Magelang sebelumnya sudah dilakukan uji validitas soal di kelas 5B SD

Negeri Kemirirejo 03 Magelang. Pengolahan data hasil uji validitas

menggunakan SPSS 16,0.

Dari jumlah 25 soal yang diujikan kepada siswa, terdapat 16 soal yang valid

pada siklus I dan 17 soal pada siklus II.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah

hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Menurut Sekaran dalam

Duwi Priyatno (2010:32) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,

sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0.

Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes dirumuskan sebagai

berikut:

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

31

𝑟11 =

𝑛

𝑛−1

𝑠𝑡2 − 𝑝𝑖𝑄𝑖

𝑠𝑡2

Keterangan:

R11 : koefisien reliabilitas alpha

n : jumlah siswa

1 : konstanta

𝑝𝑖 : proporsi tes yang menjawab benar

𝑄𝑖 : proporsi tes yang menjawab salah

𝑠𝑡2 : varians total

Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0. Pada

siklus I mendapatkan hasil perhitungan reliabilitas sebesar 0,906 dengan

kategori reliabilitas tinggi. hasil uji reliabilitas pada siklus II, besar data yaitu

0, 894 dengan tingkat reliabilitas tinggi.

3.8.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat

kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat kesukaran makin

mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin

sukar soal tersebut.

Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan

dengan menggunakan rumus berikut

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran soal pilihan ganda

JB = Banyak siswa yang menjawab benar

n = Banyak siswa

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/4/T1_292009005_BAB III...Kondisi sosial ekonomi dari orang tua/wali ... tambahan

32

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal

sedang, dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal.

TK < 0, 3 = Sukar

0,3 ≤ TK ≤ 0,7 = Sedang

TK > 0,7 = Mudah

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas

dan uji reliabilitas diambil 25 butir soal pilihan ganda pada siklus I serta pada

siklus II diambil 25 butir soal pilihan ganda. Untuk hasil akhir pada uji validitas

menjadi 16 soal pada siklus I dan 17 soal pada siklus II.

Dari 16 soal pada siklus I, ada 1 soal dengan tingkat kesukaran sukar, 6

dengan tingkat kesukaran sedang dan 9 dengan tingkat kesukaran mudah. Dari 17

soal pada siklus II, terdapat 9 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 8 soal

dengan tingkat kesukaran mudah.