BAB III LAPORAN STUDI KASUS -...

39
46 BAB III LAPORAN STUDI KASUS A. IDENTITAS KLIEN 1. Identitas klien Inisial : Tn A Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 34 Tahun Informan : Keluarga/Ibu Tanggal pengkajian : 13 Mei 2019 2. Keluhan utama Klien mengatakan masih mendengar suara-suara, klien mengatakan suara-suara tersebut terdengar berbisik dan seperti mengajak mengobrol dan terkadang menyuruh klien melakukan sesuatu seperti memukul orang lain, suara tersebut muncul saat klien sendiri, saat melamun dan suara tersebut muncul selama lebih kurang 5 menit. Ketika suara-suara itu muncul klien tampak diam dan dan tidak melakukan apapun, keluarga juga mengatakan klien sering menatap kearah luar, duduk didepan rumah sendiri, suka berbicara sendiri dan tatapan mata klien selalu dialihkan ke objek lain ketika sedang berbincang-bincang, klien sudah menjalani pengobatan selama kurang lebih 5 tahun. a. Faktor predisposisi 1. Klien sebelumnya pernah menjalani terapi kejiwaan maupun pengobatan medis. 2. Klien mengatakan pernah memukul orang lain karena mengikuti bisikan dari suara yang didengar.

Transcript of BAB III LAPORAN STUDI KASUS -...

Page 1: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

46

BAB III

LAPORAN STUDI KASUS

A. IDENTITAS KLIEN

1. Identitas klien

Inisial : Tn A

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 34 Tahun

Informan : Keluarga/Ibu

Tanggal pengkajian : 13 Mei 2019

2. Keluhan utama

Klien mengatakan masih mendengar suara-suara, klien mengatakan

suara-suara tersebut terdengar berbisik dan seperti mengajak mengobrol

dan terkadang menyuruh klien melakukan sesuatu seperti memukul orang

lain, suara tersebut muncul saat klien sendiri, saat melamun dan suara

tersebut muncul selama lebih kurang 5 menit. Ketika suara-suara itu

muncul klien tampak diam dan dan tidak melakukan apapun, keluarga juga

mengatakan klien sering menatap kearah luar, duduk didepan rumah

sendiri, suka berbicara sendiri dan tatapan mata klien selalu dialihkan ke

objek lain ketika sedang berbincang-bincang, klien sudah menjalani

pengobatan selama kurang lebih 5 tahun.

a. Faktor predisposisi

1. Klien sebelumnya pernah menjalani terapi kejiwaan maupun

pengobatan medis.

2. Klien mengatakan pernah memukul orang lain karena mengikuti

bisikan dari suara yang didengar.

Page 2: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

47

47

3. Klien mengatakan anggota keluarga sebelumnya tidak ada yang

mengalami gangguan jiwa.

4. Klien mengatakan mempunyai pengalaman masalalu yaitu pernah

terjatuh dari atas atap di masa kecil, dari situ timbul suara-suara

yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara

tersebut klien pernah memukul orang yang ada disekitarnya.

Masalah keperawatan: resiko perilaku kekerasan dan gangguan

sensori persepsi halusinasi pendengaran.

3. Pemeriksaan fisik

a. Tanda tanda vital

Tekanan darah : 120/80 maHg

Nadi : 85x/menit

Suhu : 36.5 oC

Pernafasan : 20x/menit

b. Ukur

Tinggi :160 cm

Berat badan : 50 kg

Keluhan fisik : Tidak ada keluhan fisik

Page 3: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

48

48

4. Riwayat keluarga

Gambar 1.3

Genogram pada Tn A

Dengan gangguan persepsi sensori: Halusinasi

Keterangan :

: Menikah

: Klien

: Meninggal

: Laki - Laki

: Perempuan

: Keturunan

: Tinggal serumah

Page 4: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

49

49

a. Konsep diri

1. Gambaran diri

Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya, tapi yang

paling klien suka postur tubuhnya, klien mengatakan kalau

mempunyai tubuh yang besar, Klien mengatakan bahwa klien

adalah anak tunggal.

2. Peran

Klien mengatakan kegiatannya sehari-hari dirumah yaitu bersih-

bersih membantu kedua orang tuanya dan bekerja sebagai petugas

keamanan di salah satu kantor dekat rumah klien.

3. Aktualisasi diri

Klien mengatakan mempunyai keinginan untuk bisa sembuh dari

penyakitnya.

4. Harga diri

Klien mengatakan merasa sering merepotkan orang tuanya dalam

mencukupi kebutuhan sehari-harinya, klien membantu keluarga

dengan bekerja ringan dengan bekerja serabutan.

Masalah keperawatan: harga diri rendah

b. Hubungan sosial

1. Orang yang berarti dalam berarti

Menurut klien, orang yang berarti dalam hidupnya adalah kedua

orang tuanya.

2. Peran serta dalam kelompok / masyarakat

Klien mengatakan mengikuti salah satu kegiatan pelatihan nafas

dalam di dekat rumahnya.

Page 5: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

50

50

3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan jarang berhubungan dengan lingkungan sekitar

karena klien merasa di jauhi.

Masalah keperawatan : isolasi sosial

c. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan beragama islam dan pengobatan klien selama ini

menurut klien tidak bertentangan dengan keyakinannya.

b. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan bahwa ia melaksanakan sholat walau terkadang

masih belum tepat waktu dalam mengerjakan sholat.

5. Status mental

a. Penampilan

Klien berpenampilan rapi, pakaiannya bersih.

b. Berbicara

Klien menjawab setiap pertanyaan sesuai yang ditanyakan. Kontak

mata kurang sering klien tampak melihat ke objek lain, terkadang

klien menatap pada satu arah. Pembicaraan sering terputus

dikarenakan klien mengubah topik pembicaraan.

Masalah keperawatan: gangguan sensori presepsi : halusinasi

pendengaran.

c. Aktifitas motorik

Klien mengatakan sakit kepala saat mendengar suara tersebut, dan

klien hanya berinteraksi seperlunya saja.

Masalah keperawatan : gangguan sensori presepsi, halusinasi

pendengaran.

Page 6: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

51

51

d. Alam perasaan

Klien mengatakan merasa bingung dengan penyakitnya yang tidak

kunjung sembuh.

Masalah keperawatan: harga diri rendah.

e. Afek

Suasana hati sering berubah-ubah, ketika klien menceritakan

bahwa klien sudah lama mengalami halusinasi ekspresi wajah klien

berubah menjadi sedih sesekali klien menundukan kepala.

Masalah keperawatan: harga diri rendah.

f. Interaksi selama wawancara

Pada saat interaksi, klien kooperatif tetapi terkadang mengalihkan

pembicaraan seperti ada yang membisikan sesuatu, kontak mata

kurang selalu melihat ke objek lain.

Masalah keperawatan : gangguan sensori persepsi : halusinasi

pendengaran

g. Persepsi halusinasi

Klien mengaku sering mendengar bisikan – bisikan yang

menyuruhnya untuk melakukan sesuatu, suara itu tak menentu

datangnya terlebih saat klien sendiri, klien sering merasa bingung,

tapi hanya diam saja saat suara itu datang, Klien mengatakan suara

tersebut datang timbul dan merasa terganggu dengan suara

tersebut.

Masalah keperawatan : gangguan sensori persepsi : halusinasi

pendengaran, isolasi sosial.

h. Proses pikir

Selama interkasi dengan klien, klien seringkali merubah topik

pembicaraan, lalu pembicaraan dilanjutkan kembali.

Page 7: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

52

52

Masalah keperawatan : gangguan sensori persepsi : halusinasi

pendengaran.

i. Tingkat kesadaran

klien dapat berorientasi dengan orang, tempat dan waktu.

j. Memori

Klien mampu menjawab kapan klien pernah dirawat, klien mampu

mengingat nama perawat, klien mampu menyebutkan anggota

keluarga dan tempat tinggalnya.

k. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien mampu berkonsentrasi, klien bisa berhitung 1 – 100.

l. Kemampuan penilaian

Klien mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang

lain.

Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif.

m. Daya tilik diri

Klien mengatakan sadar tentang penyakit yang dideritanya

Mekanisme koping :

6. Mekanisme koping

a. Adaptif :bicara dengan orang lain

b. Mal Adaptif :menghindar

Klien mengatakan jika bisikan tersebut datang terkadang ia bicara

dengan orang lain terkadang juga menutup telinga.

Page 8: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

53

53

7. Masalah psikososial dan lingkungan

a. Masalah berhubungan dengan lingkungan spesifik

Klien merasa lebih nyaman berada dirumah dibandingkan jika Di

Rumah Sakit Jiwa.

b. Masalah berhubungan dengan pekerjaan

Klien mengatakan bahwa keseharianya yaitu bekerja sebagai

petugas keamanan di salah satu kantor dekat rumah klien.

c. Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan

Klien merasa tidak senang berada di Rumah Sakit Jiwa, ia tidak

ingin kembali lagi berobat kesana.

Masalah keperawatan : isolasi sosial dan harga diri rendah.

8. Kurang pengetahuan tentang penyakit

( ) Penyakit jiwa ( ) Sistem pendukung

( ) Faktor predisposisi ( ) Kondisi fisik

( ) Mekanisme koping ( ) Obat-obatan

Klien mengetahui bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.

1. Aspek Media

Diagnosa Medis : Skizofrenia

Terapi Medik

Chlorponazine 100 mg : 1 x 1 tablet/ hari

Trihez Phenidil 2 Mg : 2 x 1 tablet/ hari

Halloperidol 5 mg : 2 x 1 tablet/ hari

Page 9: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

54

54

B. ANALISA DATA

Nama klien : Tn A

Dx : Gangguan sensori persepsi: Halusinasi pendengaran

Tabel 3.1

Analisa data pada Tn. A

Dengan gangguan sensori persepsi: Halusinasi pendengaran

Data Masalah

1 2

Data sebjektif:

1. Klien mengatakan suara seperti

bisikan-bisikan seperti orang

mengobrol.

2. Klien mengatakan tidak takut

mendengar suara palsu atau tidak

nyata tersebut

3. Klien mengatakan mendengar suara-

suara bisikan yang menyuruh klien

untuk melakukan sesuatu seperti

memukul orang lain.

4. Klien mengatakan merasa terganggu

dengan suara tersebut

Data objektif:

1. Klien tampak kurang fokus ketika

diajak berbincang-bincang

Gangguan sensori persepsi halusinasi

pendengaran .

Page 10: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

55

55

1 2

Data subjektif:

1. Klien mengatakan pernah memukul

orang lain karena mengikuti suara-

suara tersebut

2. Klien mengatakan pernah di bawa ke

rumah sakit jiwa karena mengamuk.

Data objektif :

1. Klien tampak kurang fokus.

Resiko perilaku kekerasan

Data subjektif:

1. Klien mengatakan malu dan kurang

percaya diri bergabung dengan

lingkungan sekitar

Data objektif:

Klien tampak melihat ke objek lain.

Harga diri rendah

Page 11: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

56

56

C. POHON MASALAH

Gambar 3.2

Pohon masalah pada Tn A

Dengan gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran

Resiko perilaku kekerasan

Harga diri rendah

D. DAFTAR DIAGNOSA

a. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran

Data sebjektif:

1. Klien mengatakan mendengar suara seperti bisikan-bisikan seperti

orang mengobrol.

2. Klien mengatakan tidak takut mendengar suara palsu atau tidak

nyata tersebut.

3. Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan yang menyuruh

klien untuk melakukan sesuatu seperti memukul orang lain.

4. Klien mengatakan merasa terganggu dengan suara-suara tersebut.

Data objektif:

1. Klien tampak kurang fokus ketika diajak berbincang-bincang.

Gangguan sensori persepsi: Halusinasi pendengaran

Page 12: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

57

57

b. Resiko perilaku kekerasan .

Data subjektif: a. Klien mengatakan pernah memukul orang lain karena mengikuti suara-

suara tersebut. b. Klien mengatakan pernah di bawa ke rumah sakit jiwa karena

mengamuk.

Data objektif :

1. Klien tampak kurang fokus ketika diajak berbincang-bincang

c. Harga diri rendah .

Data subjektif:

1. Klien mengatakan kurang percaya diri bergabung dengan lingkungan

sekitar.

Data objektif:

5. Klien tampak melihat ke objek lain.

6. Klien tampak diam di depan rumah.

Berikut intervensi keperawatan kliien dengan halusinasi terdapat pada

tabel dibawah ini:

Page 13: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

58

E. RENCANA KEPERAWATAN

Tabel 3.2

Rencana Tindakan Keperawatan

dengan gangguan sensori persepsi : Halusinasi

Rencana Keperawatan Diagnosa 1 Tgl No

dx Perencanaan

Dx keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi 1 2 3 4 5 6

Gangguan sensori persepsi : Halusinasi (pendengaran)

TUM: Klien dapat mengontrol halusinasinya TUK 1 : Klien dapat mengenal halusinasinya dan latihan menghardik halusinasi

1. Klien menyatakan

mengalami halusinasi 2. Klien menyebutkan

halusinasi yang dialami a. Isi b. Waktu c. Frekuensi d. Situasi dan kondisi e. yang menimbulkan

halusinasi

1. Bina hubungan saling percaya antara perawat dan klien

2. Diskusiskan dengan klien tentnag halusinasi yang

dialami a. Tanyakan apakah mengalami sesuatu (halusinasi

dengar) b. Katakan bahwa perawat percaya c. klien mengalami hal yang sama . d. Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal

yang sama . e. Katakan bahwa perawat akan membantu klien .

3. Klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi Tentang adanya pengalaman halusinasi , diskusikan

dengan klien :

Page 14: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

59

1

2

3

4

5

6

a. Isi , waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi , siang , sore , malam , atau sering dan kadang-

kadang ) b. Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak

menimbulkan halusinasi

3. Klien menyatakan yang

dilakukan saat halusinasi muncul

4. Klien menyampaikan apa

yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut .

5. Klien menyampaikan

dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati halusinasinya

6. Klien mampu mengenal

cara baru untuk mengontrol halusinasi

4. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya . a. Marah b. Takut c. Sedih d. Senang e. Cemas f. Jengkel

4. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasan tersebut . a. Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian . b. Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan

kerugian cara tersebut . 6. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila

klien menikmati halusinasinya . 7. Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik , obat ,

bercakap-cakap , melakukan kegiatan

8. Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik , obat , bercakap-cakap , melakukan kegiatan .

9. Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

Page 15: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

60

1

2

3

4

5

6

a. Katakan pada diri sendiri nahwa “ini tidak nyata !, saya tidak mau dengar “

b. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan menghardik , beri pujian .

TUK 2 :

Klien dapat mengontrol dengan obat

1. Klien mampu menyampaikan kemampuan menghardik

2. Klien mampu

menyampaikan /praktekan cara obat .

3. Klien mampu

merencanakan jadwal minum obat

1. Evaluasi kegiatan mengahardik . beri pujian 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat , jelaskan

a. Jenis b. Guna c. Dosis d. Frekuensi e. Cara f. Kontinuitas minum obat

3. Masukan pada jadual kegaitan untuk latihan menghardik dan minum obat .

TUK 3 : Klien dapat mengontrol dengan bercakap-cakap

1. klien mampu menyampaikan kemampuan menghardik dan minum obat .

1. Klien mampu

menyampaikan praktekan cara bercakap-cakap .

1. Evaluasi kegiatan menghardik dan minum obat . beri pujian 2. Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi : 1. Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan

untuk mengontrol halusinasi : a. Meminta orang lain untuk bercakap-cakap .

Page 16: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

61

1

2

3

4

5

b. Menyampaikan manfaat bercakap-cakap

6 2.Klien mampu

merencanakan/jadwal bercakap-cakap .

2. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan menghardik , minum obat dan bercakap-cakap .

TUK 4 : Klien dapat mengontrol dengan melakukan aktifitas terjadwal .

1. Klien mampu menyampaikan kemampuan menghardik, minum obat dan bercakap-cakap.

2. Klien mampu

menyampaikan dan praktekan aktifitas yang dapat dilakukan.

3. Klien mampu

merencanakan / jadwal aktifititas yang akan dilakukan

1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat dan bercakap-cakap . beri pujian

2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan

kegiatan harian (mulai 2 kegiatan ) : a. Diskusikan dengan klien kegiatan yang dapat

dilakukan b. Anjurkan klien memilih dua untuk dilatih c. Latih dau cara yang dipilih d. Latih dua car ayang terpilih .

3. Masukan jadwal kegiatan untuk latihan menghardik ,

minum obat , bercakap-cakap dan kegiatan harian .

a. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat dan bercakap-cakap dan kegiatan harian. beri pujian

b. Latih kegiatan harian . c. Nilai kemampuan yang telah mandiri . d. Nilai apakah halusinasi terkontrol .

Page 17: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

62

1

2

3

4

5

6

TUK 5:Klien dapat dukungan keluarga untuk mengontrol halusinasi : keluarga mengenal masalah halusinasi dan melatih klien menghardik halusinasi

1. Keluarga menyampaikan masalah dalam merawat pasien .

2. Menjelaskan cara-

cara membantu klien dalam mengontrol halusinasi

3. Keluarga

mempraktekan cara menghardik .

1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasein , jelaskan pengertian tanda dan gejala , proses terjadinya halusinasi. a. Jelaskan pengertian tanda dan gejala , penyebab

dan proses terjadinya halusinasi b. Tindakan yang telah dilakukan klien selama di

rumah sakit dalam mengontrol halusinasi dan kemajuan yang telah dialami oleh klien .

c. Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi .

2. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu

dilakukankeluarga dalam mengontrol halusinasi : a. Anjurkan keluarga untuk mempraktekan 4 cara

mengontrol halusinasi dengan 4 cara , yaitu : Menghardik , minum obat , bercakap-cakap , dan melakukan aktifitas .

b. Ingatkan klien waktu : menghardik , minum obat , bercakap-cakap dan melakukan aktifitas .

c. Bantu jika klien mengalami hambatan dalam mengontrol halusinasi .

d. Berikan pujian atas keberhasilan klien . 3. Latih cara merawat : menghardik dan anjurkan

membantu pasein sesuai jadwal dan memberikan pujian .

Page 18: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

63

1

2

3

4

5

6 TUK 6: Klien

mendaptakan dukungan keluarga untuk mengontrol halusinasi : keluarga melatih minum obat .

1. Keluarga menyampaikan kemajuan pasien menghardik . 2. Keluarga mampu menyebutkan cara memberikan obat klien dengan prinsip 6 benar . 3. Keluarga menyiapkan obat klien dan mempraktekan saat mendampingi minum obat . 4. Keluarga merencakan jadwal minum obat klien

1.Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat /melatih pasien menghardik . beri pujian 2. Jelaksan 6 benar obat memberikan obat .

a. Jenis b. Guna c. Dosis d. Frekuensi e. Cara f. Kontiniutias minum obat .

3. Diskusikan dan latih keluarga cara memberikan minum obat :

a. Contohkan cara mendampingi klein minum obat dan minta keluraga mengulangi .

b. Ingatkan klien waktu minum obat . c. Bantu jika klien mengalami hambatan dalam

minum obat . d. Beri pujian atas keberhasilan klien .

4. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal dan memberikan pujian.

TUK 7: Klien mendapatkan dukungan keluarga untuk mengontrol halusinasi : keluarga melatih bercakap-cakap dan melakukan kegiatan

1. Keluarga menyampaikan kemampuan dalam merawat / meltaih bercakap-cakap dan melakukan kagiatan .

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat /melatih pasien menghardik dan memberikan obat . beri pujian

Page 19: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

64

1

2

3

4

5

6

2. Menjelaskan cara-cara membantu klien bercakap-cakap dan melakukan kegiatan . 3. Keluarga mempraktekan cara mendampingi bercakap-cakap dan melakukan kegiatan .

2. Diskusikan jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi :

a. Anjurkan keluarga untuk mempraktekan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi

b. Ingatkan klein waktu cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan .

c. Bantu jika klien mengalami hambatan dalam cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi .

d. Berikan pujian atas keberhasilan klien 3. Latih dan sediakan waktu untuk bercakap-cakap terutama saat halusinasi , anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian .

TUK 8: .Keluarga mampu merawat pasein secara mandiri Klien mendaptakan dukungan keluarga untuk mengontrol halusinasi : keluarga melatih

1. Keluarga menyampaikan kemampuan dalam merawat /melatih pasien menghardik , memberikan obat , bercakap-cakap dan melakukan kegiatan . 2.Keluarga mempraktekan cara mengevaluasi kemampuan pasien

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasein menghardik ,memberikan obat , bercakap-cakap dan melakukan kegiatan . beri pujian

2 .Latih cra mengontrol halusinasi : menghardik ,minum

obat , bercakap-cakap dan melakukan aktifitas terjadwal .

Page 20: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

65

1

2

3

4

5

6

1.Keluarga dapat menyebutkan cara mengontrol halusinasi .

a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam menghardik , minum obat , bercakap-cakap dan melakukan aktifitas terjadwal . beri pujian .

b. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien . c. Nilai kemampuan keluarga melakuakn kontrol

ke puskesmas (PKM) d. Jelaskan follow up ke PKM , tanda kambuh ,

rujukan . e. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan

memberikan pujian .

Page 21: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

66

Catatan Keperawatan

Bina Hubungan Saling Percaya

Nama Pasien : Tn. A

Alamat : Kota Alam

Tanggal : 13 Mei 2019

Waktu : 13.00 Wib

Data

Data Subjektif

1. Klien mengatakan “nama saya Tn”.A

2. Klien mengatakan senang dipanggil A

Data Objektif

1. Klien ditemani oleh ibunya

2. Klien mau berjabat tangan

3. Klien berbicara sendiri

4. Klien menatap kearah luar

Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

Tindakan Keperawatan

Membina hubungan saling bercaya dengan :

1. Memberi salam terapeutik setiap berinteraksi

2. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien

3. Menjelaskan tujuan pertemuan

4. Membuat kontrak

5. Menciptakan lingkungan yang bersahabat

6. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Page 22: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

67

Evaluasi

S:

1. Klien mengatakan namanya Tn.A

2. Klien mau berkenalan

3. Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan yang mengajak klien

mengobrol

O:

1. Saat ditanya nama klien menyebutkan namanya

2. Klien mau berjabat tangan

3. Saat klien mengatakan akan berkunjung selama 3 hari klien mengangguk

Kepala

4. Klien tampak sering menatap ke arah luar rumah

A :

Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran

P:

Membantu klien cara mengendalikan suara-suara yang didengar

Kontrak tindak lanjut

1. Diskusikan tentang halusinas yang dialami

2. Diskusikan dengan klien isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi

3. Diskusikan denga klien apa yang dirsakan jika terjadi halusinasi.

4. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaanya

5. Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

Muhammad sahru romdon

Page 23: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

68

Catatan Keperawatan

SP 1 Pasien Halusinasi

Nama Pasien : Tn. A

Alamat : Kota Alam

Tanggal : 13 Mei 2019

Waktu : 13.45 Wib

Data

Data Subjektif

1. Klien mengatakan mendengar suara yang mengajak mengobrol klien

2. Klien mengatakan suara itu datang ketika klien sedang melamun.

Data Objektif

1. Klien mengelengkan kepala seperti mendengar suara

2. Klien tidak berinisiatif memulai pembicaraan

3. Klien tatap mata kosong selalu mengalihkan pandangan ke objek lain seperti

pintu

Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

Tindakan Keperawatan

1. Mendiskusikan tentang halusinasi yang dialami

2. Mendiskusikan dengan klien isi, waktu dan frekuensi tejadinya halusinasi.

3. Mendiskusikan apa yang dirasakan klien jika terjadi halusinasi.

4. Mendiskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan

tersebut.

5. Mengajarkan klien cara mengontrol halusinasi dengan cara pertama yaitu

menghardik.

6. Memotivasi klien untuk mempraktekkan apa yang sudah diajarkan perawat

Page 24: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

69

7. Memberi pujian

8. Mengevalusi respon klien terhadap tindakan keperawatan.

9. Membuat kontrak selanjutnya

Evaluasi

S:

1. Klien mengatakan masih mendengar bisikan yang tidak ada wujudnya

2. Klien mengatakan ingin dan mau belajar cara mengontrol halusinasi

3. Klien belajar menghardik “pergi-pergi saya tidak mau dengar ini suara palsu”

O :

1. Klien mampu mengenal halusinasinya

2. Klien tampak memperagakan cara menghardik yang diajarkan perawat

3. Klien mampu mempraktekkan cara menghardik halusinasi

A :

Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

P:

Latihan cara menghardik

Rencana Tindak Lanjut

1. Motivasi klien untuk latihan menghardik 2 x sehari

2. Evalusi kegiatan menghardik

3. Jelaskan tentang manfaat mengendalikan halusinasi dengan cara menghardik

4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat

5. Ajarkan strategi pelaksanaan yang kedua yaitu mengontrol halusinasi dengan

minum obat.

Muhammad sahru romdon

Page 25: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

70

Catatan Keperawatan

SP 1 Keluarga Halusinasi

Nama Pasien : Tn. A

Alamat : Kota Alam

Tanggal : 13 Mei 2019

Waktu : 14.00 Wib

Data

Data Subjektif

1. Keluarga mengatakan klien sering melamun dan duduk sendirian

2. Keluarga mengatakan klien sering mondar mandir tanpa tujuan

3. Keluarga mengatakan tidak tahu tentang halusinasi

Data Objektif

1. Keluarga tampak memberikan respon positif dengan kedatangan perawat

2. Keluarga tampak mendampingi klien

Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

Tindakan Keperawatan

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat klien

2. Menjelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses terjadinya halusinasi

3. Menjelaskan cara merawat klien dnegan halusinasi

4. Menjelaskan 4 cara mengontrol halusinasi

5. Melatih keluarga cara menghardik halusinasi 2x sehari

6. Menganjurkan keluarga membantu klien dalam melaksanakan buku

kegiatan harian

7. Menyepakati kontrak selanjutnya

Page 26: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

71

Evaluasi

S:

1. Keluarga mengatakan senang merawat klien

2. Keluarga mengatakan ingin klien cepat sembuh

3. Keluarga menyebutkan cara merawat klien halusinasi dnegan menghardik

O:

1. Keluarga mempraktekkan cara menghardik halusinasi

2. Keluarga terlihat memberikan dukungan kepada klien untuk berlatih

menghardik

A :

Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

P :

Bantu klien latihan menghardik 2 x sehari

Rencana Tindak Lanjut

1. Motivasi keluarga untuk membimbing latihan cara menghardik 2x sehari

2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi yang ke 2 yaitu dengan meminum obat

aturan minum obat.

Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

Muhammad sahru romdon

Page 27: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

72

Catatan Keperawatan

SP II Pasien Halusinasi

Nama Pasien : Tn. A

Alamat : Kota Alam

Tanggal : 13 Mei 2019

Waktu : 14.30 Wib

Data

Data Subjektif

1. Klien mengatakan masih ingat cara mengontrol halusinasi dengan

menghardik

2. Klien mengatakan masih mendengar suara-suara bisikan yang mengajak klien

mengobrol

3. Klien mengatakan lupa untuk minum obat

Data Objektif

1. Klien melamun, menyendiri, berbicara sendiri

2. Klien latihan menghardik

3. Klien senang setelah latihan menghardik

4. Klien belum minum obat

Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran

Tindakan Keperawatan

1. Mengucapkan salam terapeutik

2. Mengingatkan kontrak dengan klien

3. Mengevalusi kegiatan menghardik dan memberi pujian

4. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan menggunakan obat

5. Menjelaskan jenis, guna, dosis, frekuensi dan cara minum obat

Page 28: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

73

a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari

b. Trihezphenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari

c. Halloperidol 5 mg, 2 x 1 tablet/ hari

6. Reinforcement positif untuk kemajuan klien

7. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat

8. Mengavaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan

9. Menyepakati kontrak selanjutnya

Evaluasi

S:

1. Klien mengatakan akan teratur dalam meminum obat

2. Klien mengatakan senang belajar aturan minum obat

O :

Klien tampak mengerti ketika dijelaskan mengenai obat

A :

Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran

P :

1. Latihan cara menghardik 2x sehari

2. Ingatkan dan bantu klien minum obat secara teratur dengan dosis :

a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari

b. Trihez phenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari

c. Halloperidol 5 mg. 2 x 1 tablet/ hari

Rencana Tindak Lanjut

1. Motivasi klien untuk latihan menghardik 2x sehari

2. Motivasi klien untuk mengingat jadwal minum obat

3. Jelaskan tentang guna dan cara minum obat

4. Ajarkan kepada klien

Muhammad sahru romdon

Page 29: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

74

Catatan Keperawatan

SP II Keluarga Halusinasi

Nama Pasien : Tn. A

Alamat : Kota Alam

Tanggal : 13 Mei 2019

Waktu : 15.00 Wib

Data

Data Subjektif

1. Keluarga mengatakan klien masih sering bicara sendiri

Data Objektif

1. Klien memberi respon positif terhadap perawat

2. Klien sudah minum obat

3. Keluarga klien mendampingi klien latihan cara menghardik

Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran

Tindakan Keperawatan

1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat dan melatih klien menghardik

2. Menjelaskan jenis, guna, dosis, frekuensi dan cara meminum obat

3. Menganjurkan keluarga untuk membantu klien minum obat sesuai jadwalnya

4. Memberi pujian kepada keluarga

5. Berpamitan dan mengucapkan salam

Evaluasi

S:

1. Keluarga bisa menyebutkan jadwal dan cara minum obat yang baik dan benar

2. Keluarga mengatakan mengerti tentang obat

Page 30: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

75

3. Keluarga bisa menyebutkan guna obat

4. Keluarga mengatakan akan memantau dan melatih klien minum obat sesuai

jadwal dan dosis yang sudah ditentukan.

O :

Keluarga tampak memberikan dukungan kepada klien untuk meminum obat

A :

Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran

P:

1. Bantu klien untul latihan cara menghardik Halusinasi 2x sehari latih keluarga

membantu klien meminum obat secara teratur.

a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari

b. Trihezphenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari

c. Halloperidol 5 mg, 2 x 1 tablet/ hari

2. Ingatkan klien minum obat secara teratur

Rencana Tindak Lanjut

1. Motivasi keluarga membimbing klien latihan cara menghardik 2x sehari

2. Motivasi keluarga dalam membimbing klien minum obat secara teratur

a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari

b. Trihezphenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari

c. Halloperidol 5 mg. 2 x 1 tablet/ hari

3. Latih keluarga untuk membimbing klien mengontrol halusinasi dengan cara

bercakap-cakap

Muhammad sahru romdon

Page 31: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

76

Catatan Keperawatan

SP III Pasien Halusinasi

Nama Pasien : Tn. A

Alamat : Kota Alam

Tanggal : 14 Mei 2019

Waktu : 13.00 Wib

Data

Data Subjektif

1. Klien mengatakan masih mendengar suara-suara yang mengajak klien

mengobrol

2. Klien mengatakan masih mendengar suara yang tidak ada wujudnya

3. Klien mengatakan minum obat secara teratur

Data Objektif

1. Klien tampak tenang

2. Klien tampak minum obat saat perawat datang

3. Klien malas berinteraksi dengan orang lain

Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran

Tindakan Keperawatan

1. Mengucapkan salam terapeutik

2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan

orang lain

3. Memotivasi klien untuk mempraktekkan apa yang sudah diajarkan perawat

yaitu bercakap-cakap dengan orang lain

4. Memberi reinforcemen positif untuk setiap kemajuan klien

5. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

6. Menyepakati kontrak selanjutnya

Page 32: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

77

Evaluasi

S :

1. Klien mengatakan akan mencoba mengontrol halusinasi dengan keluarga

2. Klien mengatakan senang latihan bercakap-cakap

O :

1. Klien mempraktekkan cara bercakap-cakap dengan orang lain

2. Klien tampak memperhatikan saat perawat menjelaskan cara bercakap-cakap

dengan orang lain

3. Klien tampak memperagakan cara bercakap-cakap dengan keluarga

A :

Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

P :

1. Latihan cara menghardik 2 x sehari

2. Latihan minum obat secara teratur dengan dosis :

a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari

b. Trihez phenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari

c. Halloperidol 5 mg, 2 x 1 tablet/ hari

3. Latihan bercakap-cakap 2x sehari pagi dan malam

Rencana Tindak Lanjut

1. Latih klien cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian

2. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat,

bercakap-cakap dan kegiatan harian.

3. Motivasi klien untuk minum obat dan menghardik secara teratur.

Muhammad sahru romdon

Page 33: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

78

Catatan Keperawatan

SP III Keluarga Halusinasi

Nama Pasien : Tn. A

Alamat : Kota Alam

Tanggal : 14 Mei 2019

Waktu : 13.30 Wib

Data

Data Subjektif

1. Keluarga mengatakan klien sudah minum obat sesuai jadwal

2. Keluarga mengatakan klien mengatakan klien sudah sedikit lebih tenang

3. Keluarga klien mengatakan klien sudah bisa menyiapkan sendiri obat yang

benar sesuai dengan aturan minum obat

4. Keluarga mengatakan klien tidak punya kegiatan dirumah

Data Objektif

1. Keluarga mendampingi klien latihan menghardik, minum obat dan

bercakap-cakap

2. Keluarga damping klien minum obat

Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran

Tindakan Keperawatan

1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam mewarat klien

2. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam melatih klien cara menghardik dan

memberikan obat

3. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi yang ke 3 yaitu bercakap cakap

dengan orang lain.

4. Melatih bercakap-cakap dengan orang lain saat suara-suara terdengar

5. Menyediakan waktu bercakap-cakap dengan klien terutama pada saat

halusinasi terjadi

Page 34: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

79

6. Menganjurkan keluarga membatu klien sesuai jadwal

7. Memberi pujian

Evaluasi

S:

1. Keluarga mengatakan akan menemani klien bercakap-cakap

2. Keluarga mengatakan mengerti dnegan apa yang sudah dijelaskan perawat

O :

1. Keluarga tampak memberikan dukungan kepada klien agar mau bercakap-

bercakap

2. Keluarga tampak memperhatikan klien saat bercakap-cakap

A :

Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

P :

1. Bantu klien latihan menghardik 2 x sehari

2. Ingatkan klien meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter

3. Ajak klien bercakap-cakap untuk mengontrol halusinasinya

Rencana Tindak Lanjut

1. Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan melakuakn kegiatan harian

2. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat,

bercakap-cakap di kegiatan harian

3. Motivasi keluarga membimbing klien latihan cara menghardik 2x sehari.

4. Motivasi keluarga dalam membimbing klien meminum obat secara teratur

a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari

b. Trihezphenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari

c. Halloperidol 5 mg, 2 x 1 tablet/ hari

5.Jelaskan intervensi SP IV yaitu membuat jadwal kegiatan

Muhammad sahru romdon

Page 35: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

80

Catatan Keperawatan

SP IV Pasien Halusinasi

Nama Pasien : Tn. A

Alamat : Kota Alam

Tanggal : 15 Mei 2019

Waktu : 13.00 Wib

Data

Data Subjektif

1. Klien mengatakan senang ada teman mengobrol

2. Klien mengatakan suara bisikan mulai berkurang

3. Klien mengatakan tidak ada kegiatan dirumah

Data Objektif

1. Klien latihan menghardik, sudah minum obat, bercakap-cakap dengan

keluarga

2. Klien tidak punya kegiatan dirumah

Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran masih ada

Tindakan Keperawatan

1. Mengucapkan salam

2. Mengingatkan kontrak

3. Melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara ke 4 yaitu melaksanakan

aktivitas terjadwal

4. Menyusun jadwal kegiatan klien dalam 1 hari

5. Memberi reinforcement positif

6. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan yang tidak

diberikan

Page 36: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

81

7. Memotivasi klien untuk mempraktekkan apa yang sudah diajarkan perawat

dan memberi rencana tindak lanjut kepada klien

Evaluasi

S:

1. Klien mengatakan akan melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah

dibuat

2. Klien menyebutkan 3 cara mengontrol halusinasi yang sudah diajarkan

perawat

O :

1. Klien dan perawat membuat jadwal kegiatan

2. Klien tampak mengisi jadwal kegiatan

A :

Ganguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

P :

1. Latihan cara menghardik 2 x sehari

2. Latihan minum obat secara teratur dengan dosis :

a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari

b. Trihezphenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari

c. Halloperidol 5 mg. 2 x 1 tablet/ hari

3. Latihan bercakap-cakap 2x sehari pagi dan m,alam

4. Mengisi jadwal kegiatan harian

Rencana Tindak lanjut

Dilanjutkan perawat Puskesmas Kotabumi II

Muhammad sahru romdon

Page 37: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

82

Catatan Keperawatan

SP IV Keluarga Halusinasi

Nama Pasien : Tn .A

Alamat : Kota Alam

Tanggal : 15 Mei 2019

Waktu : 13.30 Wib

Data

Data Subjektif

1. Keluarga mengatakan klien belajar cara menghardik

2. Keluarga mengatakan klien sudah minum obat sesuai jadwal

3. Keluarga mengatakan klien sudah mau mengobrol dengan orang lain

4. Keluarga mengatakan klien sudah tidak sering lagi menyendiri

5. Ibu klien mengatakan klien sudah tidak sering lagi menyendiri

Data Objektif

1. Klien tampak memberikan respon positif dengan kedatangan perawat

2. Ibu klien tampak senang melihat perkembangan anaknya

Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran

Tindakan Keperawatan

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat klien

2. Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih klien cara menghardik dan

memberikan obat, dan bercakap-cakap.

3. Beri pujian

4. Jelaskan cara mengontrol halusinasi yang ke 4 yaitu dengan jadwal kegiatan

harian.

5. Jelaskan follow up ke Puskesmas, tanda kambuh, rujukan

6. Anjurkan keluarga membantu klien sesuai jadwal

Page 38: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

83

7. Melakukan terminasi akhir

Evaluasi :

S :

1. Keluarga mengatakan mengerti dengan apa yang sudah dijelaskan perawat

2. Ibu klien mengatakan senang melihat perkembangan anaknya

O :

1. Keluarga tampak memberikan dukungan kepada klien

2. Keluarga tampak mengerti dengan apa yang sudah dijelaskan perawat

A :

Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

P :

1. Dilanjutkan perawat Puskesmas Kotabumi II

Muhammd sahru romdon

Page 39: BAB III LAPORAN STUDI KASUS - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/1049/6/BAB III.pdf · yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara tersebut

88