MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

27
MEMBANTU MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN MEMPOSISIKAN KLIEN BY SHANTI ROSMAHARANI BY SHANTI ROSMAHARANI

Transcript of MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Page 1: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

MEMBANTU MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIENMEMPOSISIKAN KLIEN

MEMBANTU MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIENMEMPOSISIKAN KLIEN

BY SHANTI ROSMAHARANIBY SHANTI ROSMAHARANI

Page 2: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILISASI

1. Tumbuh Kembang2. Kesehatan Fisik3. Kesehatan Mental4. Nutrisi5. Tingkah laku dan harga diri6. Faktor eksternal

Page 3: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Manfaat exercise1. Sistem muskuloskeletal2. Sistem kardiovaskuler3. Sistem respirasi4. Sistem gastrointestinal5. Sistem metabolik6. Sistem urinaria7. Sistem psikoneurologis

Page 4: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Efek imobilitas1. Efek terhadap kardiovaskuler

• Hipotensi orthostatik• Peningkatan beban kerja jantung• Pembentukan thrombus

2. Efek terhadap keseimbangan metabolik

• Penurunan metabolic rate• Atropi jaringan• Demineralisasi tulang• perubahan dalam pertukaran nutrien dan

substansi lain antara cairan ekstraselular dan intraselular

Page 5: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

3. Efek terhadap fungsi geraka. Osteoporosisb. Kontrakturc. Ulkus dekubitus

4. Efek terhadap fungsi respirasia. Penurunan gerakan respirasib. Terhambatnya sekresi c. Ketidakseimbangan oksigen dan

karbondioksida

Page 6: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Memposisikan klien di tempat tidur

1. Posisi fowlermemposisikan tempat tidur dimana kepala

dan badan naik 45-90º. Pada posisi low fowler’s atau semi fowlers kepala dan badan naik 15-45º. Pada posisi high fowler’s kepala dan badan naik 90º

Saat klien berada pada posisi ini, gaya gravitasi cenderung ke bawah, memungkinkan ekspansi dada lebih besar

Page 7: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

• Kesalahan yang sering dilakukan oleh perawat adalah meletakkan bantal yang terlalu besar atau meletakkan lebih dari satu bantal di belakang klien. Kesalahan ini meningkatkan resiko dari kontraktur otot fleksi leher

Page 8: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN
Page 9: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Posisi Orthopneic • Penyesuaian dari posisi high fowler’s

adalah posisi orthopneic. Klien bisa duduk di bed atau salah satu sisi bed dengan meja bed menyilang pangkuan klien. Posisi ini memfasilitasi respirasi dengan membiarkan ekspansi dada secara maksimal. Hal ini dapat membantu klien yang mempunyai masalah dalam ekspirasi, karena mereka dapat menekankan bagian bawah dada pada meja bed

Page 10: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN
Page 11: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Posisi Dorsal Recumbent

• Pada posisi dorsal recumbent (back lying) kepala dan bahu klien sedikit dielevasikan di atas bantal kecil. Walaupun beberapa instansi menggunakan istilah dorsal recumbent dan supinasi saling bergantian, namun dengan jelas dikatakan bahwa pada pada posisi supinasi atau pada posisi dorsal, kepala dan bahu tidak dielevasikan

Page 12: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Posisi Prone • Posisi ini adalah yang memeberikan ekstensi

penuh pada panggul dan sendi lutut. Jika digunakan secara bertahap, posisis prone dapat membantu mencegah kontraktur dari otot panggul dan lutut. Posisi prone juga meningkatkan drinase dari mulut terutama berguna bagi pasien yang recoveri setelah operasi mulut atau tenggorokan.

• Pada posisis prone seringkali terdapat kerugian. Gaya gravitasi yang bekerja pada tubuh menghasilkan bentukan lordosis pada sebagian besar klien, dan rotasi leher ke samping mempunyai efek yang berarti

• dokter tidak merekomendasikan posisi ini pada pasien dengan masalah tulang cervical dan lumbal serta jantung

Page 13: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN
Page 14: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Posisi Lateral • klien berbaring pada salah satu sisi

tubuhnya, posisi yang baik untuk istirahat tidur

• Posisi laterlal membantu mengurangi penekanan pada sacrum dan tumit pada seseorang yang kebanyakan duduk sepanjang hari atau pada mereka yang terbatas di tempat tidur dan beristirahat pada posisi fowler’s atau dorsal recumbent pada waktu yang lama.

Page 15: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN
Page 16: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Posisi sim’s • Pada posisi sim’s atau semi prone

menempatkan klien pada posisi antara posisi laterla dan posisi prone

• Posisi sim’s kadang digunakan untuk klien yang tidak sadar karena posisi ini memfasilitasi drainase dari mulut. Posisi ini juga digunakan untuk klien paralisis karena mengurangi penekanan di atas sacrum dan trochanter mayor dari panggul

• . Posisi ini sering digunakan untuk klien yang sedang mendapat enema

Page 17: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN
Page 18: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Posisi Trendelenburg

• Posisi ini membaringkan klien dengan posisi kepala lebih rendah daripada kaki. Tujuan dari posisi ini adalah untuk melancarkan peredaran darah ke otak, memudahkan jalannya pembedahan pada daerah abdomen dan memudahkan perawatan dan pemeriksaan

Page 19: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Posisi Lithotomy • Posisi ini membaringkan klien pada posisi

terlentang kecuali paha diangkat dan ditekuk ke arah perut , tungkai bawah memberntuk sudut 90º terhadap paha. Tujuan posisi ini adalah untuk memudahkan pemeriksaan genetalia, memudahkan persalinan, dan memudahkan pemasangan kontrasepsi IUD. Posisi ini dilakukan pada klien yang akan dilakukan tindakan ginekologis dan pada klien yang akan menjalani pemeriksaan kandung kemih

Page 20: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Posisi Knee Chest / Genu Pectoral

• Adalah posisi klien dengan sikap menungging , kedua kai ditekuk pada, adad menempel pada tempat tidur. Tujuan dari posisi ini adalah untuk meudahkan pemeriksaan daerah rectum dan sigmoid, membantu merubah letak kepala pada klien hamil sungsang (sebelum dilakukan versi luar). Posisi ini biasanya dilakukan pada klien yang akan dilakukan endoscopy, sigmoidoscopy, rectoscopy

Page 21: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN

Macam-macam alat bantu

Page 22: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN
Page 23: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN
Page 24: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN
Page 25: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN
Page 26: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN
Page 27: MEMBANTU MEMPOSISIKAN KLIEN