BAB III-blighted Ovum

5
BAB III DISKUSI Pada kasus ini pasien yang merasa hamil 2 bulan datang dengan keluhan keluar darah melalui jalan lahir. Dari gejala tersebut dimungkinkan bahwa pasien mengalami abortus. Akan tetapi perlu dipastikan melalui pemeriksaan penunjang USG mengenai kondisi dalam rahim ibu sehingga dapat disimpulkan diagnosis pasti yang ada. Pada pemeriksaan USG terlihat kantung kehamilan tanpa massa intrauterin didalamnya. Disimpulkan diagnosis dari kasus ini adalah blighted ovum atau kehamilan kosong dimana terbentuk kantung kehamilan dan plasenta tetapi tidak ada pembentukan embrio. Blighted ovum pada awalnya tidak dapat dibedakan gejalanya hingga terjadi abortus spontan atau telah dilakukan pemeriksaan USG. Setelah dicapai diagnosis pasti blighted ovum, tindakan selanjutnya adalah kuretase jaringan untuk 14

description

art

Transcript of BAB III-blighted Ovum

Page 1: BAB III-blighted Ovum

BAB III

DISKUSI

Pada kasus ini pasien yang merasa hamil 2 bulan datang dengan keluhan

keluar darah melalui jalan lahir. Dari gejala tersebut dimungkinkan bahwa pasien

mengalami abortus. Akan tetapi perlu dipastikan melalui pemeriksaan penunjang

USG mengenai kondisi dalam rahim ibu sehingga dapat disimpulkan diagnosis

pasti yang ada.

Pada pemeriksaan USG terlihat kantung kehamilan tanpa massa

intrauterin didalamnya. Disimpulkan diagnosis dari kasus ini adalah blighted

ovum atau kehamilan kosong dimana terbentuk kantung kehamilan dan plasenta

tetapi tidak ada pembentukan embrio. Blighted ovum pada awalnya tidak dapat

dibedakan gejalanya hingga terjadi abortus spontan atau telah dilakukan

pemeriksaan USG.

Setelah dicapai diagnosis pasti blighted ovum, tindakan selanjutnya

adalah kuretase jaringan untuk menghentikan perdarahan, membersihkan sisa-

sisa jaringan, mencegah infeksi, sehingga rahim siap untuk kehamilan

berikutnya.

Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma.

Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak

dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan.

Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta

menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini

14

Page 2: BAB III-blighted Ovum

akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai

pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon hCG

yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah,

ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan

baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon hCG

(human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon

kehamilan.

Blighted ovum (kehamilan anembryonik) yang terjadi ketika ovum yang

telah dibuahi menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang. Sel

berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu

sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi dalam trimester pertama sebelum seorang

wanita tahu tentang kehamilannya. Tingginya tingkat kelainan kromosom

biasanya menyebabkan tubuh wanita secara alami mengalami keguguran.

Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-

tanda mungkin termasuk:

•           Periode menstruasi terlambat

•           Kram perut

•           Minor vagina atau bercak perdarahan

•           Tes kehamilan positif pada saat gejala

•           Ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul

keluhan perdarahan

•           Hampir sama dengan kehamilan normal

15

Page 3: BAB III-blighted Ovum

•           Gejala tidak spesifik (perdarahan spotting coklat kemerah-

merahan, kram perut, bertambahnya ukuran rahim yang lambat)

•           Tidak sengaja ditemukan dengan USG

Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan

penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita mengenali

kromosom abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak

meneruskan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal

dan sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau

kualitas sperma atau ovum yang buruk.

Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses

pembuahan sel telur dan sperma. Tubuh ibu mengenali  adanya kromosom yang

abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak melanjutkan

kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi  bayi normal yang sehat.

Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas

sperma atau telur yang kurang baik.

Infeksi TORCH dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes

mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor

imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan

blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua

karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.

Hasil anamnesis dari kasus di dapatkan keluhan darah dari vagina terus-

menerus. Darah bercak hitam dan bergumpal-gumpal. Nyeri perut (+). Sedangkan

pada Pemeriksaan Fisik, dari kasus di dapatkan fundus uteri tidak teraba sehingga

16

Page 4: BAB III-blighted Ovum

fundus uteri sulit dievaluasi. Diagnosis blighted ovum dapat ditegakkan dengan

melakukan pemeriksaan penunjang (USG), diagnosis pasti bisa dilakukan saat

kehamilan memasuki usia 7-8 minggu (transvaginal). Diagnosis kehamilan

anembriogenik dapat ditegakkan bila pada kantong gestasi yang berdiameter

sedikitnya 25 mm, tidak dijumpai adanya struktur mudigah dan kantong kuning

telur.

17