BAB II(Gizi Kerja)
-
Upload
ilviliansuri -
Category
Documents
-
view
8 -
download
1
description
Transcript of BAB II(Gizi Kerja)
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Gambaran Status Gizi pada Pedagang Makanan maupun Minuman disekitar Universitas Sumatera Utara.
Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya dengan tujuan untuk meningkat daya
kerja dan kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya dengan tingkat gizi seseorang
(Suma‟mur, 1996).
Menurut Reni Wijayanti (2007), gizi kerja yang baik akan meningkat derajat kesehatan tenaga
kerja yang tinggi dan akan mempengaruhi produktivitas perusahaan dan produktivitas nasional.
Sedangkan gizi kerja yang buruk akan menyebabkan:
a. Daya tahan tubuh menurun dan sering menderita sakit dengan akibat absensi yang
tinggi.
b. Daya kerja fisik turun sehingga prestasi rendah.
Dengan absensi tinggi ditambah lagi dengan prestasi kerja rendah maka akan
menyebabkan produktivitas rendah pula. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal mutlak
diperlukan sejumlah zat gizi yang harus didapatkan dari makanan dengan jumlah sesuai dengan
yang dianjurkan.Bila jumlah yang diperlukan tidak terpenuhi atau berlebihan, maka kesehatan
yang optimal tidak dapat dicapai.
Salah satu untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja adalah mengatasi
masalah gizinya, yaitu dengan penyelenggaraan makan ditempat kerja yang memenuhi nilai gizi
makanan berimbang (Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional,1994).
Berikut adalah gambaran penyakit gizi akibat kerja ditinjau dari Host, Agent,
Environment:
2.1.1 Faktor HostZat gizi pada proses oksidasi dalam tubuh menghasilkan energi dalam bentuk panas, yang
oleh tubuh diubah menjadi energi gerak atau mekanis. Kebutuhan gizi seseorang dengan orang
lain belum tentu sama. Menurut Suma‟mur (1996), kebutuhan gizi seseorang tergantung
beberapa faktor, yaitu:
a. Ukuran tubuh
Makin besar ukuran tubuh seseorang makin besar pula kebutuhan kalorinya, meskipun
jenis kelamin, kegiatan, dan usianya sama. Akan tetapi dari survey yang kami lakukan pada
pekerja penjahit border, hamper seluruh pekerja memiliki ukuran tubuh kurus.
Berikut Berat Badan Pekerja Pedagang Makanan maupun Minuman disekitar Universitas
Sumatera Utara.:
b. Usia
Makin tua usia seseorang makin berkurang kebutuhan kalorinya, pada anak-anak, dan
orang muda yang sedang dalam pertumbuhan membutuhkan kalori relatif lebih besar.
c. Jenis kelamin
Laki-laki lebih banyak membutuhkan kalori dari pada wanita. Karena laki-laki lebih
banyak mempunyai otot dan lebih aktif melakukan pekerjaan sehingga mengeluarkan kalori
lebih banyak.
d. Pengaruh pekerjaan
Semakin berat pekerjaan atau bagian seseorang sehingga semakin besar pula kalori yang
mereka butuhkan. Pada pekerja pedagang makanan maupun minuman disekitar Universitas
Sumatera Utara, kegiatan berjualan termasuk kedalam aktifitas ringan tetapi ada beberapa sampel
yang beban kerja yang mereka lakukan setiap hari yaitu beban kerja berat. Hal ini karena pekerja
pedagang makanan maupun minuman disekitar Universitas Sumatera Utara hanya duduk secara
terus-menerus serta ada pedagang yang melanjutkan pekerjaannya sebagai pekerja paruh waktu
ditempat lain setelah berjualan disekitar USU.
Menurut Suma‟mur (1996), jumlah kalori yang dibutuhkan orang dewasa ditentukan
oleh:
a. Metabolisme basal, yaitu sejumlah tenaga yang diperlukan oleh tubuh dalam keadaan istirahat.
b. Pengaruh makanan atas kegiatan tubuh (aktivitas tubuh), kira-kira 10% dari metabolisme
basal.
c. Kerja otot
Untuk menilai kebutuhan kalori seseorang berdasarkan tingkat kerja ringan, sedang, dan berat
dapat dilakukan dengan memperhatikan standart sebagai berikut:
Tabel 1.Kebutuhan Zat Makanan berdasarkan Jenis Kelamin (AKG 2005)
Jenis Kelamin Usia (tahun) Berat Badan (kg) Kalori (kilo kalori)Laki-laki 19-29
30-4950-64
566262
255023502250
Wanita 19-2930-4950-64
525555
19001800175
Sumber : Kepmenkes RI/No. 1593/5K/XI/2005
Tabel 2. Gambaran jenis kelamin,usia dan berat badan pada pekerja pedagang makanan maupun
minuman disekitar Universitas Sumatera Utara.
No Nama Jenis kelamin Usia (tahun) BB TB Lama kerja
(tahun) ket
1 Abu Fiqri Laki-Laki 45 65 166 2 Es Jagung2 Anan Laki-Laki 31 90 177 3 Es Kelapa3 Arya Irawan Laki-Laki 22 50 165 2,5 Es sop Buah4 Reza Iskandar Laki-Laki 26 65 175 3 Taiso 5 Andi Syaputra Laki-Laki 56 50 167 2 Es Tebu6 Dewi Murni Perempuan 19 49 153 1,5 -7 Maya Perempuan 20 45 157 1,6 -8 Hotma Siregar Perempuan 20 43 153 2 -9 Pestana Berutu Perempuan 22 45 152 1,5 -10 Nurhayati Perempuan 23 50 155 1,6 -
2.1.2 Faktor pekerjaanZat gizi pada proses oksidasi dalam tubuh menghasilkan energi dalam bentuk panas, yang
oleh tubuh diubah menjadi energi gerak atau mekanis. Kebutuhan gizi seseorang dengan orang lain belum tentu sama. Apabila ditinjau dari faktor pekerjaan, pekerjaan pedagang makanan maupun minuman masuk dalam kategori pekerjaan sedang dan ada beberapa sampel yang termasuk ke dalam beban kerja berat karena kebanyakan duduk dan tidak banyak melakukan pergerakan serta melanjutkan pekerjaan paruh waktu ditempat lain. Indikasi riwayat penyakit pada pekerja belum ditemukan. Kemungkinan besar disebabkan karena para pekerja belum cukup lama bekerja sebagai pedagang makanan maupun minuman disekitar Universitas Sumatera Utara.
2.1.3 Faktor AgentPada umumnya zat makanan atau nutrisi dapat digolongkan menjadi dua yaitu zat
makanan yang diperlukan dalam volume besar yang disebut makronutrien.Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah karbohidrat, protein, dan lemak yang mana dapat menghasilkan energi.
Sedangkan zat makanan seperti vitamin dan mineral yang berfungsi sebagai pengatur tubuh
dibutuhkan dalam jumlah sedikit yang disebut mikronutrien (Sunita Almatsier, 2002).
Ada beberapa jenis atau unsur zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
manusia.Unsur-unsur tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan air. Enam unsur
tersebut dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
a. Unsur gizi pemberi energi, yaitu : karbohidrat, protein, dan lemak.
b. Unsur gizi pembangun sel-sel jaringan tubuh, yaitu : protein, mineral, dan air.
c. Unsur gizi pengatur fungsi faal tubuh, yaitu : mineral, vitamin, dan air.
Untuk mencapai keadaan gizi yang sempurna, ketiga golongan unsur gizi tersebut harus
terdapat dalam makanan kita sehari-hari dalam porsi yang sesuai menurut kebutuhan masing-
masing orang (Sunita Almatsier, 2002).
Tiga unsur gizi pemberi energi yaitu karbohidrat, protein, dan lemak pada proses oksidasi
dalam tubuh menghasilkan energi dalam bentuk panas, yang oleh tubuh diubah menjadi energi
gerak atau mekanis. Energi yang dihasilkan ketiga zat gizi itu dinyatakan dalam satuan ukuran
panas yaitu kalori.Kalori yang dihasilkan oleh oksidasi ketiga zat tersebut kemudian diubah oleh
tubuh menjadi tenaga yang digunakan untuk aktivitas otot.
Tabel 3.Gambaran kalori yang dikonsumsi pekerja pedagang makanan maupun minuman
disekitar Universitas Sumatera Utara.
No Nama Usia
(thn)BB (kg)
Jenis makanan Total keseluruhan kalori yang dikonsumsi
(pagi+siangdalam kkal)
Total kalori yang
dibutuhkan(kkal)
Pagi Siang
1 Juliyanti
21 48
1.Lontong sayur2.Teh manis
1.Nasi Putih2.Sambal Ayam3.Air Mineral 1366,9 2162,88
2 Leny
21 48
1.Roti2.Teh manis
1.Nasi Putih2.Sambal Ayam3.Air Mineral 1124 2162,88
3 Mizzatul
18 45
1.Nasi Putih2.Sambal Teri3.Air Mineral
1.Nasi Putih2.Ayam Goreng3.Air Mineral 1560 2083,5
4 Fatimah 18 45 1.Roti 1.Nasi Putih 1089,5 2083,5
2.Teh Manis 2.Ayam Goreng3.Bayam Rebus4.Air Mineral
5 Novia
19 47
1.Roti2.Teh Manis
1.Nasi Putih2.Telur Dadar3.Air Mineral 910 2136,42
6 Dewi Murni 19 49
1.Roti2.Teh Manis
1.Nasi Putih2.Telur Dadar3.Air Mineral 910 2189,34
7 Maya20 45
1.Nasi Putih2.Telur Ceplok3.Air Mineral
1.Pecal2.Susu 1053 2083,5
8 Hotma S
20 43
1.Roti2.Teh Manis
1.Nasi Putih2.Telur dadar3.Air Mineral 910 2030,58
9 Pestana Berutu 22 45
1.Nasi Putih2.Daging Rendang3.Teh Manis
1.Nasi Putih2.Daging Rendang3.Air Mineral 1459,5 2083,5
10
Nurhayati Harahap 33 50
1.Nasi Putih2.Daging Rendang3.Teh manis
1.Nasi Putih2.Daging Rendang3.Teh manis 1459,5 2275,2
Table 4. Gambaran zat gizi makro dan zat gizi mikro yang dikonsumsi pedagang makanan maupun
minuman disekitar Universitas Sumatera Utara.
No Nama Jenis pangan E P L K Ca P I VA VB1 VC1 Juliyanti 1.Lontong sayur:
-lontong(5 potong)-santan(100ml)-nangka muda (25 gr)-tempe (5 gr)-kacang panjang(5 gr)-cabe merah (1 gr)-cabe hijau(1 gr)-bawang merah(5
180
12212,75
1,817,85
0,31
0,231,95
3,4
20,5
0,0450,865
0,01
0,0070,075
0,35
100,1
0,020,075
0,003
0,0030,015
39,45
7,62,8
0,373,5
0,36
0,260,01
3
2511,25
0.068,15
0,29
0,141,8
70
307,25
021,85
1,2
1,152
0,5
00,25
0,0230,35
0,01
00,05
0
06,25
00
23,5
130
0,06
00,01
0,0010,02
0,002
0,0020,01
0
22,25
00,1
0,9
4,20,1
gr)-bawang putih(5 gr)-mie (10 gr)-gula(5 gr)
2.Teh manis (1 gelas)3.Nasi putih (2 sdn)4.Sambal ayam:-dada ayam(50gr)-cabe merah (5 gr)-bawang merah(5 gr)-bawang putih(2 gr)-tomat(10 gr)-minyak goreng(20 ml)-gula(5 gr)5.Air putih(2 gelas)
1,9
3618,2
90
540
137,51,55
1,95
1,9
2180,4
18,20
0,09
0,470
0,02
10,2
18,70,01
0,075
0,09
0,10
00
0,004
0,010
0
1,05
6,1250,015
0,015
0,004
0,030
00
0,46
8,214,7
23,44
118,35
0,650,36
0,01
0,46
0,420
4,70
0,84
0,60,25
0
9
581,45
1,8
0,84
0,50
0,250
2,68
3,50,05
0
21
118,51,2
2
2,68
2,70
0,050
0,02
0,10
0
1,5
2,90,05
0,05
0,02
00
00
0
00
0
0
1723,5
0
0
15012rb
00
0,004
00
0
0,18
0,050,002
0,002
0,004
0,0060
00
0,3
00
0
0
00,9
0,1
0,3
40
00
Total 1366,49 kkal2 Leny 1.Roti(1 buah)
2.Teh manis(1 gelas)3.Nasi putih(2 sdn)4.Sambal ayam:-dada ayam(50 gr)-cabe merah(5 gr)-bawang merah(5 gr)-bawang putih(2 gr)-tomat(10 gr)-minyak goreng(20 ml)-gula(5 gr)5.Air putih (2 gelas)
150,590
540
137,5
1,551,95
1,9
2180,4
18,20
3,70,02
10,2
18,7
0,050,075
0,09
0,10
00
1,330
1,05
6,12
0,0150,015
0,004
0,030
00
31,4223,44
118,35
0,65
0,3650,01
0,46
0,420
4,70
10,50
9
58
1,451,8
0,84
0,50
0,250
65,80
21
118,5
1,22
2,68
2,70
0,050
0,870
1,5
2,9
0,050,05
0,02
00
00
1,40
0
17
23,50
0
15012rb
00
0,040
0,18
0,05
0,0020,01
0,01
0,0060
00
00
0
0
0,90,1
0,3
40
00
Total 1124 kkal3 Mizzatul 1.Nasi 540 10,2 1,05 118,35 9 21 1,5 0 0,8 0
putih(2sdn)2.Sambal teri(50 gr)3.Air putih (2 gelas)4.Nasi putih (2sdn)5.Ayam goreng(1potong)6.Air mineral(2 gelas)
182,5
0
540
297,5
0
11,85
0
10,2
15,25
0
11,15
0
1,05
0
0
8,75
0
118,35
0
0
434,5
0
9
7
0
174
0
21
0
0
2
0
1,5
0,75
0
4
0
0
405
0
0,06
0
0,18
0,08
0
0
0
0
0
0
Total 1560 kkal4 Fatimah 1.Roti (2 buah)
2.Teh manis( 1 gelas)3.Nasi putih(2 sdn)4.Ayam goreng:5.bayam rebus6. Air putih (2 gelas)
150,590
540
297,511,50
3,700,02
10,2
15,250,60
1,330
1,05
00,30
31,4223,44
118,35
01,850
10,50
9
7750
65,80
21
017,50
0,870
1.5
0,750,250
1,40
0
40500
0,040
0,18
0,080,010
00
0
09,50
Total 1089,5 kkal5 Novia 1.Roti (2 buah)
2.Teh manis( 1 gelas)3.Nasi putih(2 sdn)4.Telur dadar5.Air putih
150,590
540
129,50
3,700,02
10,2
58,50
1,330
1,05
00
31,4223,44
118,35
00
10,50
9
270
65,80
21
00
0,870
1,5
00
1,40
0
1,350
0,040
0,18
4500
00
0
0,050
Total 910 kkal6 Dewi
murni1.Roti (2 buah)2.Teh manis (1 gelas)3.Nasi putih (150 gr)4.Telur dadar (50 gr)5.Air putih
150,590
540
129,5
0
3,70,02
10,2
5,85
0
1,330
1,05
0
0
31,4723,44
118,35
0
0
10,50
0
27
0
65,80
0
0
0
0,870
0
1,35
0
1,40
0
450
0
0,040
0,18
0,05
0
00
0
0
0Total 910 kkal
7 Maya 1.Nasi putih (150 gr)2.Telur mata sapi (1 buah)3.Air putih4.Pecal (1 porsi)
540
120
0243
10,2
5,5
011,14
1,05
0
012,53
118,35
0
031,72
0
27
0267
0
0
0333
0
1,35
03,54
0
450
01097
0,18
0,05
00,28
0
0
0212
5.Susu (1 gelas) 150 7,68 8,4 10,32 343,2 144 4,8 312 0,07 2,4
Total 1053 kkal8 Hotma S 1.Roti (2 buah)
2.Teh manis3.Nasi putih (150 gr)4.Telur dadar5.Air putih
150,590540
129,50
3,70,0210,2
5,850
1,3301,05
00
31,4723,44118,3500
10,500
270
65,800
00
0,8700
1,350
1,400
4500
0,0400,18
0,050
000
00
Total 910 kkal9 Pestana B 1.Nasi putih (150
gr)2.Daging rendang (3 potong)3.Air putih (2 gelas)4.Nasi putih (150 gr)5.Daging rendang (3 potong)6.Teh manis (1 gelas)
540
144,75
0
540
144,75
90
10,2
16,95
0
10,2
16,95
0,02
1,05
5,92
0
1,05
5,92
0
118,3
5,8
0
118,3
5,8
23,44
0
355,5
0
0
355,5
0
0
158,2
0
0
158,2
0
0
11,1
0
0
11,1
0
0
51,7
0
0
51,7
0
0,18
0,09
0
0,0016
0,09
0
0
0
0
0
0
0
Total 1459,5 kkal10 Nurhayani
Hrp1.Nasi putih (150 gr)2.Daging rendang (3 potong)3.Air putih (2 gelas)4.Nasi putih (150 gr)5.Daging rendang (3 potong)6.Teh manis (1 gelas)
540
144,75
0
540
144,75
90
10,2
16,95
0
10,2
16,95
0,02
1,05
5,92
0
1,05
5,92
0
118,3
5,8
0
118,3
5,8
23,44
0
355,5
0
0
355,5
0
0
158,2
0
0
158,2
0
0
11,1
0
0
11,1
0
0
51,7
0
0
51,7
0
0,18
0,09
0
0
0,09
0
0
0
0
0
0
0
Total 1459,5 kkal
Sumber : Daftar Kebutuhan Bahan Makanan (DKBN) \Keterangan : E : energy ; P : protein ; L : lemak ; K : karbohidrat ; Ca : kalsium ; P : phosfor ; I : iron ; VA : vitamin A ; VB1 : vitamin B1 ; VC : vitamin C
2.1.3 Faktor Environment
Status gizi pekerja pedagang makanan maupun minuman disekitar Universitas Sumatera
Utara.juga ditentukan oleh factor lingkungan dan sekitarnya. Adapun factor yang mempengaruhi
status gizi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
a. suhu lingkungan
Kalori yang dibutuhkan di tempat kerja yang dingin lebih tinggi dari pada di tempat
panas, karena untuk mempertahankan suhu tubuh.Suhu pada ruangan tempat penjahit bordir
bekerja berada pada kategori panas karena pada ruangan tersebut ventilasi yang dimiliki tidak
terlalu besar dan tidak sesuai dengan standar kesehatan.Sistem penghawaan hanya berasal dari
kipas angin yang berjumlah 1 buah.
b. Pencahayaan
Pencahayaan dalam ruangan kerja tidak memenuhi standar kesehatan.Pencahayaan
berasal dari lampu yang berjumlah 4 buah.Keadaan cahaya tersebut termasuk dalam kategori
redup.
c. Penghawaan
Penghawaan dalam ruangan kerja tidak memenuhi standar kesehatan.Ventilasi yang
dimiliki tidak mencapai 10 % dari luas lantai.Sumber penghawaan berasal dari ventilasi dan
kipas angin yang berjumlah 1 buah.
2. Lingkungan biologis
Dalam pengolahan bahan makanan, pengusaha melakukan tahap-tahap pemasakan
dengan baik dan dengan lingkungan dapur yang bersih.Namun, hanya ada sedikit debu yang
berada di sekitar dapur.Kemudian, untuk kebersihan dari vektor pembawa penyakit. Masih
terdapat sedikit lalat yang berada di dapur, sedangkan untuk tikus tidak terlihat ketika proses
masak di dapur.
Untuk penyimpanan tidak berlangsung lama, dikarenakan pemasakan makanan dilakukan
ketika dekat untuk jam makan siang pegawainya.Dalam hal penyajian, pengusaha menjatah
makanan untuk pekerjanya.
3. Lingkungan sosial ekonomi
Home industry ini terletak di kawasan perumahan penduduk yang tidak terlalu ramai,
sehingga pekerja mengaku tidak merasa terganggu dengan keadaan lingkungan sekitar, Tentang
pekerja, rata-rata pekerja penjahit bordir berasal dari keluarga yang ekonominya golongan
rendah dan rata-rata pendidikan akhir para pekerja yaitu SMA.
2.2 Permasalahan yang dialami oleh pekerja serta rekomendasinya.
Selain daripada beberapa faktor diatas, menurut hasil survei, wawacara langsung serta
analisis data yang kami lakukan, adapun yang menjadi penyebab masalah yang dialami oleh
para pekerja adalah tidak terpenuhinya kebutuhan gizi para pekerja karena asupan gizi yang tidak
seimbang dan juga kandungan kalori makanan yang dikonsumsi belum memenuhi Angka
Kecukupan Gizi (AKG) para pekerja. Ahal lain yang turut memperparah keadaan ini adalah
kurang ergonomisnya peralatan yang digunakan oleh para pekerja (semisal kursi yang tidak
ergonomis) pada saat bekerja yang menyebabkan pekerja mengalami kelelahan dini dan tentunya
juga akan menguras energi pekerja dimana hal ini akan berdampak pada menurunnya
produktivitas pekerja.
Oleh karena itu, kami merekomendasikan supaya pemilik industri ini agar
memperhatikan kebutuhan gizi para pekerjanya dan seyogianya menyediakan makanan
tambahan bagi para pekerja serta memperhatikan keergonomisan tempat duduk para pekerja
untuk mencegaah kelelahan dini para pekerja.
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa status gizi pada pekerja penjahit bordir masih belum baik (dapat dilihat di tabel 3) dikarenakan jumlah asupan makanan yang dikonsumsi belum memenuhi kecukupan energi para pekerja. Aktivitas pekerja tergolong dalam aktivitas sedang (kebanyakan duduk). Selain itu, lingkunagan juga berpengaruh terhadap status gizi pekerja dengan produktivitas pekerja.
Oleh karena itu, sebagai saran pengelola tukang ajhit bordir seyogianya memperhatikan status gizi para pekerjanya serta memberikan makanan tambahan kepada pekerja agar gizi mereka tercukupi yang tentunya akan berdampak pada produktivitas mereka dalam kurun waktu yang akan datang. Penyediaan air minum juga sangat penting mengingat kegiatan para pekerja kebanyakan duduk. Hal ini dimaksudkan agar metabolisme tubuh pekerja dapat berjalan dengan normal.