Pengukuran Status Gizi Kerja

download Pengukuran Status Gizi Kerja

of 14

description

penjelasan tentang apa itu gizi kerja dan cara pengukurannya

Transcript of Pengukuran Status Gizi Kerja

1. Pengertian Gizi Kerja

Pengertian tenaga kerja yang dimuat dalam Undang-undang No. 25 Tahun 1997 Tentang Ketenagakerjaan, yaitu setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam dan / atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Angkatan kerja (labor force) adalah bagian penduduk yang mampu dan bersedia melakukan pekerjaan.

Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan makanannya) untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja. Termasuk dalam memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi (Marsetyo dan Kartasapoetra, 1991).

Gizi kerja adalah gizi yang diterapkan pada tenaga kerja atau nutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan jenis dan tempat kerja dengan tujuan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya. Istilah gizi kerja berarti nutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan. Sebagai suatu aspek dari ilmu gizi pada umumnya, maka gizi kerja ditujukan kepada kesehatan dan daya kerja tenaga kerja yang setinggi-tingginya. Kesehatan dan kerja mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat gizi seseorang (Winarni, 2000).

2. Bagaimana Cara Mengukur Status Gizi Pekerja ?Berat ringannya beban kerja seseorang ditentukan oleh lamanya waktu melakukan pekerjaan dan jenis pekerjaan itu sendiri. Semakin berat beban kerja, sebaiknya semakin pendek waktu kerjanya agar terhindar dari kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya.Pengelompokan aktivitas atau beban kerja (ringan, sedang dan berat) berdasarkan proporsi waktu kerja dapat dilihat pada tabel berikut:(Sumber : Prosiding WNPG VIII, 2004)

Penilaian status gizi pekerja perlu dilakukan, karena dengan mengetahui status gizi pekerja dapat ditentukan kebutuhan gizi yang sesuai serta pemberian intervensi gizi bila diperlukan. Penilaian status gizi dilakukan melalui beberapa cara antara lain: Pemeriksaan biokimiaPenilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja,dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Pemeriksaan klinisPemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yng terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Pemeriksaan biofisik Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan meliht kemampuan fungsi (khusunya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan dalam situasitertentu seperti kejadian buta senja epidemik, cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap. AntropometriSecara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia, ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh (Supariasa dkk, 2002). Metode ini menggunakan parameter berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Melalui kedua parameter tersebut, dapat dilakukan penghitungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan rumus sebagai berikut :

(Sumber: PUGS, 2005)

Kebutuhan gizi terutama energi dipengaruhi oleh: usia, ukuran tubuh, dan jenis kelamin. Faktor lain penentu kebutuhan gizi yaitu: jenis pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan sehari-hari, keadaan fisiologis, keadaan khusus, seperti pada pemulihan kesehatan dan anemia, Keadaan lingkungan kerja. Faktor-faktor tersebut di atas harus menjadi dasar dalam perhitungan besarnya energi, komposisi zat gizi dan menu untuk konsumsi pekerja.Tabel 2. Kebutuhan Gizi Per Hari bagi Pekerja Menurut Umur, Jenis Kelamin dan Aktivitas Fisik*

(Sumber : berdasarkanAKG 2004)Kebutuhan energi selama bekerja (8 Jam) adalah 40-50% dari kebutuhan sehari. Bila diterjemahkan kedalam menu menjadi kebutuhan untuk 1 kali makan dan 1 kali snack. Kebutuhan energi dan protein selama bekerja seperti tercantum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3. Kebutuhan energi dan protein selama bekerja (8 jam)berdasarkan AKG 2004

3. Cara menentukan kebutuhan zat gizi makro, mikro dan cairan pada pekerja

Pada umumnya zat makanan atau nutrisi dapat digolongkan menjadi dua yaitu zat makanan yang diperlukan dalam volume besar yang disebut makronutrien. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah karbohidrat, protein, dan lemak yang mana dapat menghasilkan energi. Sedangkan zat mikronutrien makanan seperti vitamin dan mineral yang berfungsi sebagai pengatur tubuh dibutuhkan dalam jumlah sedikit yang disebut mikronutrien (Sunita Almatsier, 2002).

1. MakronutrienAda beberapa macam yang terdir dari gizi makro adalah sebagai berikut: a. Karbohidrat Fungsi karbohidrat yang paling utama adalah sebagai sumber energi atau tenaga bagi kebutuhan jaringan tubuh. Disamping itu karbohidrat juga berfungsi sebagai pelindung protein jaringan tubuh. Karbohidrat banyak terdapat pada bahan-bahan makanan yang berasal dari tumbuhan seperti nasi, singkong, roti, kentang, jagung, terigu, dan hasil olahannya. 1 gram karbohidrat dapat menghasilkan 4 kalori. b. Protein Fungsi protein adalah untuk membangun sel-sel jaringan tubuh, mengganti sel-sel tubuh yang rusak, membuat air susu, enzim-enzim dan hormon-hormon, membuat protein darah, menjaga asam basa cairan tubuh dan juga pemberi kalori setelah kerbohidrat dan lemak. Protein banyak terdapat pada bahan hewan (protein hewani) dan tumbuhan (protein nabati), 1 gram protein menghasilkan 4 kalori (H. Marsetyo dkk, 1991).c. Lemak Fungsi lemak adalah untuk memberi kalori, melarutkan dan asam-asam lemak essensial. Sedangkan sisa dari penggunaan tersebut, disimpan oleh tubuh dan dijadikan sebagai cadangan tenaga, bantalan alat-alat tubuh (seperti ginjal dan mata), mempertahankan tubuh dari gangguan-gangguan luar (seperti pukulan, bahan-bahan kimia yang dapat merusak jaringan otot), dan memberikan garis-garis bentuk tubuh yang baik. 1 gram lemak dapat menghasilkan 9 kalori (H. Marsetyo dkk, 1991).

Setelah mengetahui kebutuhan energi (kalori), perlu dipikirkan cara memenuhi kebutuhan tersebut dalam menu pekerja sehari-hari. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta zat-zat lain dalam tubuh perlu diperhatikan proporsinya agar seimbang (WNPG VIII, 2004), yaitu : Karbohidrat (50-65% dari total energi), Protein (10-20% dari total energi), Lemak (20-30% dari total energi).

Kebutuhan energi diterjemahkan ke dalam porsi bahan makanan menggunakan daftar bahan makanan penukar.Pemberian makanan utama di tempat kerja dilakukan saat istirahat (4-5 jam setelah kerja) diselingi pemberian kudapan (makanan selingan).Kebutuhan makanan yang dikonsumsi tenaga kerja harus memenuhi gizi yang sesuai dan diberikan dalam volume dan kandungan kalori yang tepat, serta dihidangkan pada saat yang tepat, dan disajikan secara menarik serta sesuai dengan selera sehingga akan mempertinggi prestasi kerja. Menurut Sumamur (1996), jumlah kalori yang dibutuhkan orang dewasa ditentukan oleh: a. Metabolisme basal, yaitu sejumlah tenaga yang diperlukan oleh tubuh dalam keadaan istirahat. b. Pengaruh makanan atas kegiatan tubuh (aktivitas tubuh), kira-kira 10% dari metabolisme basal. c. Kerja otot.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan energi untuk BMR, yaitu:a. Harris dan Benedict (1919): untuk anak dan dewasaWanita : BMR = 655 + (9,6 x B) + (1,8 x T) -(4,7 x U) Pria : BMR = 66 + (13,7 x B) + (5 x T) (6,8 x U)Keterangan : U = Umur (tahun) B = Berat badan (kg)T = Tinggi badan (cm)

b. Individu dengan berat badan dan tinggi badan normalWanita : BB (kg) x 0,95 kkal x T (jam)Pria : BB (kg) x 1.00 kkal x T (jam)Keterangan : BB = berat badan (kg)T = waktu (jam)

c. Cara sederhana/cepat:Wanita : BMR = 25 kkal x W (kg)Pria : BMR = 30 kkal x W (kg)Keterangan : W = berat badan

2. Mikronutriena. Mineral Fungsi mineral adalah sebagai pembentuk struktur tubuh, pengatur keseimbangan asam basa tubuh, pengatur keseimbangan air, dan fraksi penting dalam suatu enzim (Sunita Almatsier, 2002).b. Vitamin Fungsi vitamin adalah merangsang dan melindungi metabolisme serta mempercepat perubahan-perubahan zat makanan (katalisator). Vitamin-vitamin banyak yang terdapat dalam sayur-sayuran, buah-buahan yang berwarna, biji-bijian, hati, ikan, susu, keju, mentega, dsb. 3. Asupan volume cairan dalam tubuh Air berfungsi bagi tubuh adalah untuk membentuk cairan tubuh, sebagai alat pengangkut unsur gizi, katalisator berbagai reaksi biologis dalam sel, sisa pembakaran yang tidak dapat digunakan lagi oleh tubuh dan untuk mengatur panas tubuh (Sunita Almatsier, 2002).Pekerja yang bekerja pada suhu lingkungan panas selama 10 hari rata-rata kehilangan antara 4.8 - 6 gram natrium yang setara dengan 12 15 gram garam (NaCL). Natrium pada tubuh bertindak sebagai kation utama cairan ekstraselular yang mengendalikan osmolaritas dan volume cairan tubuh.Pekerja khususnya yang terpapar panas disarankan untuk mengkonsumsi minuman sebanyak 250 ml (setara 1 gelas) setiap 25-30 menit saat bekerja. Penelitian pada juru masak restauran di Semarang menunjukkan bahwa pemberian minuman formulasi air kelapa sebanyak 400 ml/hari yang mengandung rerata natrium 0.66 g/L, kalium 0.23 g/L dan kadar gula reduksi 7.6% selama 3 hari dapat memperbaiki kemampuan rehidrasi dan mengurangi kelelahan subjektif.Menurut Sumamur pada tenaga kerja yang bekerja dengan kondisi suhu yang tinggi, maka kebutuhan air minurn sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang perlu diperhatikan. Penelitian yang dilakukan oleh Utami juga menunjukan bahwa pemberian air minum dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kelelahan tenaga kerja sehingga dapat mengatasi masalah kelelahan akibat bekerja di kondisi suhu yang panas.Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalarn tubuh.

4. Faktor yang Mempengaruhi Gizi PekerjaFaktor-faktor yang mempengaruhi gizi pekerja antara lain: Usia, Ukuran tubuh, dan Jenis kelamin selain itu juga factor penentu kebutuhan gizi yaitu: Jenis pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan sehari-hari, Keadaan fisiologis, Keadaan khusus; seperti pada pemulihan kesehatan dan anemia, Keadaan lingkungan kerja.1. Usia dan jenis kelamin Usia antara 20-40 tahun ini termasuk dalam kategori wanita usia subur.29 Selama usia subur, wanita rawan terhadap bahaya kesehatan reproduksi (risiko yang juga ditanggung oleh lelaki) dan racun pembunuh janin (risiko yang hanya dimiliki wanita).30 Wanita lebih banyak mengalami gangguan kesehatan reproduksi dibanding kaum pria, karena ciri biologis yang melekat pada wanita. Gangguan kesehatan reproduksi yang dapat diderita wanita lebih beragam, sejak menstruasi, hubungan seksual, sampai terjadinya kehamilan dan kelahiran dengan seluruh risiko kesehatan yang menyertainya.5 Selain itu, kebanyakan kinerja fisik mencapai puncak dalam umur pertengahan 20 dan kemudian menurun dengan bertambahnya umur dan akan berkurang sebanyak 20% pada usia 60 tahun. Berkurangnya kebutuhan tenaga tersebut dikarenakan telah menurunnya kekuatan fisik.1. Jenis pekerjaan Berat ringannya beban kerja seseorang ditentukan oleh lamanya waktu melakukan pekerjaan dan jenis pekerjaan itu sendiri. Semakin berat beban kerja, sebaiknya semakin pendek waktu kerjanya agar terhindar dari kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya.Kriteria berat-ringanya suatu pekerjaan tersebut nantinya akan menjadi salah satu faktor koreksi dalam penentuan besarnya kalori kerja yang dibutuhkan. Menurut Badan Standarisasi Nasional, jenis pekerjaan dikategorikan sebagai pekerjaan ringan, sedang, berat. Penggolongan pekerjaan adalah sebagai berikut :a. Kerja ringanMenulis dan Mengetik, menjahit, mengendarai mobil (sopir ) pribadi, kerja kantor, kerjalaboratorium, menyapu lantai dan kerja lain yang sedikit sekali menggunakan otot.b. Kerja sedangBertani, Berkebun, mengemudikan traktor dan alat-alat besar, mencuci, memeras dan menjemur pakaian, menyetrika, mendorong kereta ringan dan kerja lain yang banyak gerak, tetapi tidak begitu banyak menggunakan otot.c. Kerja berat Mencangkul disawah atau dikebun, mengangkat atau memikul barang-barang berat, menggergaji kayu atau besi, memotong kayu di hutan, menarik, mendayung becak, kerja tambang dan sejenisnya, serta kerja lain yang banyak bergerak dan banyak menggunakan otot-otot serta secara lama waktunya.Dikutip dari (Badan Standarisasi Nasional). Untuk pekerjaan berat ditandai dengan pengurangan tenaga yang besar dalam wakturelatif pendek. Maka dari itu beban kerja demikian tidak bisa terus menerus dilakukan melainkan perlu diadakan istirahat sejenak selesai melaksanakan suatu tugas. Misal sesudah mengangkat beban 50kg sejauh 10 meter, kepada tenaga kerja diberikan waktu beberapa menit untuk istirahat. (Sumamur. 1998).Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya, beban tersebut mungkin fisik, mental, sosial. Seorang pekerja berat seperti bongkar muat barang dipelabuhan, memikul lebih banyak beban fisik dari pada beban mental dan sosial. Sebaliknya seorang pengusaha, mungkin tanggung jawab merupakan beban mental yang relatif besar. Adapun petugas sosial, mereka lebih menghadapi beban-beban sosial (Sumamur. 1998).Seorang pekerja mempunyai kemampuan tersendiri dalam hubunganya dengan bebankerja mungkin diantara mereka lebih cocok untuk fisik, mental, sosial. Namun ada persamaan umum diantara mereka yaitu setiap orang dapat memikul beban sampai berat tertentu. Bahkan adabeban yang dirasa optimal bagi seseorang.(Sumamur. 1998).

5. Cara Menentukan Kebutuhan Gizi Pekerja pada Berbagai Lingkungan KerjaPerbaikan dan peningkatan gizi mempunyai makna yang sangat penting dalam upaya mencegah morbiditas, menurunkan angka absensi serta meningkatkan produktivitas kerja. Rendahnya produktivitas kerja dianggap akibat kurangnya motivasi kerja, tanpa menyadari faktor lainnya seperti gizi pekerja. Kebutuhan energi orang sehat dapat diartikan sebagai tingkat asupan energi yang dimetabolisasi dari makanan yang akan menyeimbangkan keluaran energi, ditambah dengan kebutuhan tambahan untuk pertumbuhan, kehamilan dan menyusui yaitu energi makanan yang diperlukan untuk memelihara keadaan yang telah baik. Berikut kecukupan gizi menurut kondisi khusus pekerja: Kondisi fisiologisa. Selama Kehamilan:untuk perkembangan janin, pekerja perempuan yang hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi lainnya seperti zat besi dan asam folat. Perempuan yang berstatus gizi baik dengan tingkat aktivitas ringan-sedang membutuhkan kalori ekstra 180 kkal/hari pada trimester 1, sedangkan pada trimester 2 dan 3 dibutuhkan tambahan 300 kkal/ hari.b. Selama Menyusui:untuk produksi ASI, pekerja perempuan yang hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi lainnya. Selama enam bulan pertama, seorang ibu menyusui membutuhkan energi tambahan 500 kkal/ hari dan 550 kkal/hari pada 6 bulan berikutnya. Kondisi tertentua. Anemia Besi: untuk pekerja anemia gizi besi diberikan suplemen tablet besi dengan dosis 60 mg 2 kali seminggu sampai anemia teratasi. Selain itu, pekerja dianjurkan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya zat besi seperti hati, daging, ikan, ayam, telur dan sayuran hijau. Khusus bagi pekerja perempuan, untuk mencegah anemia dianjurkan pemberian tablet besi dengan dosis 60 mg per minggu selama 16 minggu setiap tahun. Selama masa haid diberikan 60 mg zat besi tiap hari.b. Kelebihan Berat Badan:perlu melakukan perencanaan makan atau diet rendah kalori seimbang. Pengaturan pola makan sehat dilakukan dengan mengurangi asupan lemak dan mencukupi komposisi bahan makanan dengan metode gizi seimbang, yaitu cukup sumber karbohidrat, protein dan lemak serta cukup vitamin dan mineral.Porsi kalori terbesar diusahakan dikonsumsi pagi dan siang hari. Konsumsi sayuran dan buah perlu diperbanyak karena buah banyak mengandung serat dan vitamin, namun sedikit kandungan kalorinya. Makanan selingan sebaiknya diberikan berupa buah-buahan. Susu yang dikonsumsi sebaiknya adalah susu rendah lemak. Olahraga secara teratur dan rutin perlu dilakukan. Kondisi di tempat kerjaLembur dan Shift Kerja :Bagi pekerja yang lembur selama tiga jam atau lebih diberikan makanan dan minuman tambahan, berupa makanan selingan yang padat gizi. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang menjalani shift kerja malam, termasuk pekerja perempuan yang bekerja antara pukul 23.00-07.00.Beberapa faktor risiko lingkungan kerja yang menunjukkan pengaruh terhadap gizi kerja adalah: Suhu: tempat kerja dengan suhu tinggi akan terjadi penguapan yang tinggi sehingga pekerja mengeluarkan banyak keringat. Karenanya perlu diperhatikan kebutuhan air dan mineral sebagai pengganti cairan yang keluar dari tubuh. Untuk mencegah dehidrasi disarankan untuk minum air, konsumsi sayur dan buah. Pengaruh bahan kimia: Bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan keracunan kronis, akibatnya: menurunnya nafsu makan, terganggunya metabolisme tubuh dan gangguan fungsi alat pencernaan sehingga menurunkan berat badan. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan zat gizi. Hal ini juga terjadi pada para pekerja yang mengalami gangguan psikologis. Bahan radiasi mengganggu metabolisme sel sehingga diperlukan tambahan protein dan antioksidan untuk regenerasi sel. Parasit dan mikroorganisme: Pekerja di daerah pertanian dan pertambangan sering terserang kecacingan yang dapat mengganggu fungsi alat pencernaan dan kehilangan zat-zat gizi sehingga dibutuhkan tambahan zat gizi.Standar Penyediaan Makanan Bagi PekerjaSetelah mengetahui kebutuhan energi (kalori), perlu dipikirkan cara memenuhi kebutuhan tersebut dalam menu pekerja sehari-hari. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta zat-zat lain dalam tubuh perlu diperhatikan proporsinya agar seimbang (WNPG VIII, 2004), yaitu : Karbohidrat (50-65% dari total energi), Protein (10-20% dari total energi), Lemak (20-30% dari total energi).Kebutuhan energi diterjemahkan ke dalam porsi bahan makanan menggunakan daftar bahan makanan penukar. Pemberian makanan utama di tempat kerja dilakukan saat istirahat (4-5 jam setelah kerja) diselingi pemberian kudapan (makanan selingan).Berikut adalah standar porsi makanan bagi pekerja menurut usia dan kategori aktivitas fisik:

Standar porsi makanan pekerja laki-laki dan perempuan selama bekerja (8 jam)

*Jumlah minimum kebutuhan air minumCatatan: Berat ini adalah berat bersih bahan mentah yang dapat dimakan, tidak termasuk tulang, cangkang, kulit, batang dan bagian-bagian lain yang tidak dapat dimakan Ukuran adalah berdasarkan daftar satuan penukar

DAFTAR PUSTAKAAlmatsier, Sunita.2002.Prinsip Ilmu Gizi.Jakarta: PT Gramedia

Depertemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa. http.//www.depkes.go.id/ diakses tanggal 8 April 2014H. Marsetyo, dkk, 1991. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas). Jakarta : PT. Metlon Putra Kartasapoetra G, Marsetyo. Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka Cipta; 2008. hal. 94-95 Marsetyo, H dan G. Kartasapoetra. 1991. Ilmu Gizi. Rineka Cipta. JakartaSumamur P.K. 1998. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, CV Haji Mas Agung, Jakarta.Sunita Almatsier, M.Sc., DR.(2004),Penuntun Diet, Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto

Sunita Almatsier (2005),Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarni, R. 2000. Gizi Kerja dalam Penyuluhan Hiperkes dan Kesehatan Kerja bagi Paramedis di Pasuruan. Balai Hiperkes dan Kesehatan Kerja Jawa Timur.